Tag Archives: busi motor

4 Penyebab Busi Motor Cepat Mati dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Busi adalah salah satu alat yang berfungsi membuat mesin di sepeda motor hidup. Pentingnya peran busi, membuat pemilik kendaraan perlu merawat komponen yang satu ini.

Oleh sebab itu, pelajari penyebab kerusakan yang membuat busi jadi cepat rusak di bawah ini.

Penyebab Busi Motor Cepat Mati

Dilansir laman Suzuki Indonesia, berikut adalah beberapa penyebab busi motor yang cepat mati dan cara mengatasinya:


1. Setelan Bahan Bakar Tidak Pas

Setelan bahan bakar menjadi salah satu penyebab busi motor cepat mati. Selain busi akan cepat mati, motor pun jadi lebih boros bensin.

Pasalnya hal ini menyebabkan hisapan bensin terlalu banyak, sehingga busi akan terlalu banyak disiram dengan bensin.

Cara mengatasi:

Lakukan penyesuaian atau pengaturan ulang setelan bahan bakar untuk memastikan hal ini.

2. Pemasangan Busi Kurang Tepat

Biasanya hal ini terjadi karena kurang terampil atau terburu-buru memasangnya. Pemasangan busi yang tidak sempurna, seperti posisi yang tidak tepat karena jalur ulir yang sudah rusak atau terlalu longgar.

Kondisi ini berisiko membuat banyak masalah pada mesin, termasuk busi yang jadi cepat mati.

Cara mengatasi:

Lihat dan pastikan posisi busi pada mesin sudah pas.

3. Kompresi Mesin Bocor

Kebocoran pada kompresi mesin bisa membuat hilangnya tekanan di combustion chamber (silinder ruang pembakaran).

Tanda utama dari kebocoran ini yaitu busi yang cepat mati, tenaga mesin akan ngempos, dan sistem pembakaran yang tak berjalan maksimal.

Cara mengatasi:

Salah satu cara mengatasi busi motor yang mati atau rusak adalah dengan membawa motor ke bengkel. Teknisi nantinya akan mengukur nilai kompresi mesinnya.

4. Ada Korsleting

Korsleting di jalur pengapian motor menyebabkan busi cepat rusak. Hal ini ditandai dengan motor yang suka ngadat.

Tanda adanya korsleting di jalur pengapian lainnya yaitu biasanya setelah dimandikan motor akan mati total alias tidak bisa dihidupkan.

Cara mengatasi:

Segera cek jalur pengapian, pastikan letak korsleting dan adakah kabel yang terbakar. Jika ada, maka segeralah untuk memperbaikinya.

Hal yang Terjadi Jika Busi Mati

Jika busi mati, maka yang akan terjadi adalah motor jadi sulit untuk dinyalakan. Baik itu dengan electric starter maupun kick starter. Pasalnya, busi mati tidak bisa menghasilkan percikan api yang cukup di ruang bakar.

Tanpa busi, motor tidak bisa dihidupkan mesinnya. Jadi, jika busi sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan sebaiknya segera diganti.

(khq/inf)



Sumber : oto.detik.com

6 Kesalahan Umum saat Mengganti Busi Motor



Jakarta

Busi merupakan salah satu komponen penting pada motor. Busi memiliki tugas menjadi pemantik api untuk memicu terjadinya proses pembakaran di ruang mesin. Jadi ketika tiba waktunya mengganti busi kendaraan, pastikan Anda tidak melakukan kesalahan.

Seperti diungkapkan Aftermarket Technical Support Niterra Mobility Indonesia (NMI) Diko Oktaviano, setidaknya ada 6 kesalahan umum yang dilakukan pengguna motor ketika mengganti busi. Kesalahan pertama adalah kesalahan dalam memilih jenis busi.

“Menganggap busi dengan bentuk elektroda banyak adalah busi racing (istilahnya kepala 2, kepala 3, kepala 4),” terang Diko kepada detikOto. Menurut Diko, lebih baik memilih busi standar pabrikan saat tiba waktunya mengganti busi motor.


Kesalahan kedua adalah, mengencangkan busi sekencang-kencangnya sampai busi tidak bisa bergerak lagi. Padahal dalam memasang busi, harus memperhatikan pula diameter ulirnya.

Misalnya diameter 18 mm dan 14 mm, maka pemasangannya setengah sampai dua pertiga putaran atau 180-240 derajat. Sedangkan busi dengan diameter ulir 12 mm dan 10 mm, torsi pengencangannya setengah putaran atau 180 derajat. Sementara busi dengan ulir 8 mm, sepertiga putaran.

“Kesalahan lain yang dilakukan adalah, memanjangkan umur busi dengan cara mengetok bagian elektrodanya, saat pertama kali memasukkan busi ke lubang busi kebanyakan langsung menggunakan kunci busi, dan menggunakan cairan atau pelumas di bagian ulir busi,” tambah Diko.

Kesalahan terakhir adalah, tidak semua pengguna motor tahu cara memilih busi yang benar, jadi kebanyakan terima saja pada saat dipilihkan busi oleh mekanik/owner bengkel.

“Penggantian busi dilakukan memakai pendekatan jarak tempuh, bukan usia kendaraan. Jadi kalau ada motor usia 5 tahun, tapi jarak tempuh penggantian busi belom tercapai waktunya ganti busi, ya nggak perlu diganti,” saran Diko.

Secara umum, busi motor direkomendasikan diganti setelah dipakai dengan jarak tempuh 6.000 km. Memang busi motor masih bisa terus dipakai melebihi interval penggantian itu, namun busi yang sudah lama digunakan akan mempengaruhi kinerja mesin.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Lakukan Hal Ini Supaya Motor Tidak Mogok di Jalan Gegara Busi



Jakarta

Pada libur lebaran biasanya banyak orang wara-wiri menggunakan motor untuk kegiatan silaturahmi atau sekadar touring jarak dekat. Nah, biar motor nggak mogok di jalan, maka perawatannya perlu diperhatikan. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan adalah busi.

Bagi yang belum tahu, busi merupakan komponen penting pada motor. Busi punya tugas sebagai pemantik api untuk memicu pembakaran di ruang mesin, yang kemudian menggerakan piston dan poros engkol.

Seperti diungkapkan Aftermarket Technical Support Niterra Mobility Indonesia (NMI) Diko Oktaviano, ada enam langkah merawat busi motor agar tetap prima. Pertama adalah, membersihkan area sekitar lubang busi dari kotoran, ketika melakukan remove install. Kedua, jangan menggunakan sikat kawat untuk membersihkan elektroda, karena bisa membuat elektroda terkelupas.


“Yang ketiga, apabila ingin membersihkan busi dari kerak karbon, cukup menggunakan cleaner yang bukan dari bahan metal, seperti cairan pembersih kampas rem,” ungkap Diko kepada detikOto, belum lama ini.

Langkah keempat, saat memasang busi kembali, jangan menggunakan cairan/pelumas pada bagian ulir busi karena itu bisa membuat torsi pengencangan berlebih (overtorque).

“Selanjutnya, jika dirasa respons akselarasi motor sudah berkurang, sebaiknya busi diganti sebelum motor digunakan buat beraktivitas. Terakhir, cek celah antar elektroda busi. Kalau sudah renggang, tidak disarankan diketok atau disetel, celah yang sudah renggang mengindikasikan jika elektroda busi sudah mengalami keausan,” tukas Diko.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

5 Penyebab Knalpot Motor Meledak-ledak dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Pernahkah mendengar suara letupan layaknya meledak-ledak dari knalpot motor? Terkadang suara itu bikin mengagetkan. Jika hal itu dialami oleh detikers, bisa jadi ada sejumlah komponen motor yang bermasalah.

Kalau motor yang kamu pakai menggunakan knalpot balap, suara letupan atau ledakan merupakan hal wajar. Tapi jika menggunakan knalpot biasa atau standar bawaan pabrik, hal itu menjadi indikasi adanya masalah.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan knalpot motor meledak-ledak. Tapi jangan khawatir, masalah tersebut masih bisa diatasi dengan cepat. Bagaimana caranya? Simak dalam artikel ini.


Penyebab Knalpot Motor Meledak-ledak

Dilansir situs Astra Motor, ada beberapa hal yang menyebabkan knalpot motor mengeluarkan suara tembakan atau meledak-ledak. Berikut penjelasannya:

1. Ada Masalah di Busi

Faktor yang pertama bisa disebabkan oleh masalah pada busi. Sedikit informasi, busi bertugas untuk memantik api dalam proses pembakaran.

Kalau busi tak berfungsi secara optimal, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya knalpot motor meledak-ledak saat digas. Penyebabnya karena busi tidak bekerja secara maksimal akibat sudah muncul kerak atau kotor.

Selain itu, bisa juga disebabkan masa pakai busi yang sudah habis sehingga tak lagi optimal. Oleh sebab itu, cek busi secara berkala. Kalau sudah aus segera diganti dengan yang baru.

2. Tutup Choke yang Terbuka

Penyebab lainnya karena tutup choke yang terbuka. Apabila kamu sering lupa menutup kembali choke yang sebelumnya telah dibuka, hal itu menyebabkan aliran bensin yang masuk ke ruang bakar cukup banyak. Alhasil, proses pembakaran jadi tidak sempurna.

Dampaknya baru terasa ketika kamu menarik tuas gas dan akan muncul bunyi seperti letupan yang seolah-olah knalpot motor meledak. Kalau terus dibiarkan, hal tersebut membuat performa motor menurun bahkan bisa saja mogok.

3. Karburator Aus

Karburator aus bisa jadi penyebab timbul suara meledak-ledak dari knalpot motor. Kondisi itu dipengaruhi oleh kemampuan buka tutup klep pada bagian karburator yang berbahan karet.

Karena terbuat dari karet, komponen tersebut dapat mengeras jika terlalu lama bersentuhan dengan bahan bakar. Perlahan karet akan menjadi aus dan tidak bisa digunakan. Solusinya adalah mengganti komponennya dengan yang baru.

4. Saluran Udara Mengalami Kendala

Faktor selanjutnya dikarenakan saluran udara ke mesin yang mengalami kendala. Sebab, udara sangat dibutuhkan dalam proses pembakaran. Apabila kapasitas udara yang masuk tak sesuai tentu dapat mempengaruhi hasil pembakarannya.

Bagaimana cara mengatasinya? Kamu bisa mendeteksinya lewat suara ledakan yang terjadi di RPM rendah. Solusi lainnya adalah dengan membersihkan secara rutin bagian karburator dan sekitarnya.

5. Knalpot Motor Bocor

Penyebab terakhir knalpot motor mengeluarkan suara meledak-ledak karena knalpot yang sudah bocor. Jika masih mengeluarkan suara ledakan dan saat dicek ternyata memang ada kebocoran, detikers perlu memperbaikinya segera dengan membawa motor ke bengkel terdekat.

Cara Mengatasi Knalpot Motor Meledak-ledak

Selain suaranya yang dapat mengganggu kenyamanan, knalpot motor yang meledak-ledak juga dapat merusak berbagai komponen motor lainnya jika tidak segera diservis.

Tentu, ada sejumlah cara dalam mengatasi masalah tersebut. Mengutip laman Suzuki, berikut tipsnya:

1. Mengecek Kondisi Knalpot

Langkah yang pertama adalah dengan mengecek kondisi knalpot sekaligus mengatur ulang bagian karburator dan pilot screw. Jika bingung, segera bawa motor ke bengkel untuk dilakukan perbaikan oleh mekanik.

2. Mengecek Bagian Busi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, busi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan knalpot motor meledak-meledak. Jika memang terdapat masalah pada busi, segera ganti dengan yang baru.

3. Mengecek Sambungan Leher Knalpot

Selain itu, cek juga sambungan leher knalpot dengan mesin. Pastikan sambungan tersebut terpasang secara rapat, kuat, dan kondisi packingnya masih bagus.

Itu dia lima penyebab knalpot motor meledak-ledak serta cara mengatasinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Motor Tidak Bisa Distarter tapi Bisa Diengkol? Ini 4 Penyebabnya


Jakarta

Salah satu masalah umum yang dialami banyak pengendara motor matic adalah tidak bisa menyala ketika distarter. Namun, motor bisa hidup jika menekan engkol atau disebut kick starter.

Memang pada akhirnya motor akan menyala dan bisa dikendarai. Namun hal tersebut harus jadi perhatian, sebab cukup merepotkan jika perlu menginjak engkol terus menerus demi menyalakan motor.

Lantas, apa sih penyebab motor tidak bisa distarter tapi bisa diengkol? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.


Penyebab Motor Tidak Bisa Distarter tapi Bisa Diengkol

Seiring perkembangan teknologi, kini banyak motor matic keluaran terbaru yang sudah menghilangkan kick starter atau engkol. Meski begitu, masih banyak ditemui motor matic yang memiliki engkol. Biasanya motor tersebut merupakan keluaran lama.

Jika motor detikers masih menggunakan engkel, fitur tersebut dapat membantu apabila motor tak mau menyala saat distarter.

Mengutip situs Planet Ban, berikut sejumlah penyebab motor tidak bisa distarter tapi bisa diengkol:

1. Tegangan Aki Kurang Optimal

Penyebab yang pertama karena tegangan aki kurang optimal. Saat tegangan aki kurang memadai, komponen-komponen di dalamnya tidak bisa mendukung proses pengapian pada motor. Sebab, aki berperan penting sebagai pemberi pasokan listrik ke sejumlah bagian, salah satunya sistem pengapian.

Perlu diketahui, aki yang bekerja dengan baik biasanya memiliki tegangan sekitar 12 volt. Kalau tegangannya di bawah angka tersebut, maka aki tidak berfungsi dengan baik sehingga motor sulit menyala dengan cara distarter.

2. Korsleting pada Starter

Faktor lainnya bisa disebabkan karena korsleting pada electric starter. Kondisi ini biasanya dapat dilihat pada terminal 30 starter, tepatnya ada di dekat logam mesin yang tersambung dengan massa dari aki.

Tanda-tanda korsleting dapat diketahui dengan adanya bekas terbakar berwarna hitam di sekitar area tersebut. Jika memang ditemukan tanda-tanda seperti itu, bisa dipastikan bahwa electric starter motor tidak berfungsi karena sekring starter sudah putus.

3. Masalah pada Busi

Busi memiliki peran penting dalam sistem pengapian. Soalnya, busi bertugas menghasilkan api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang pembakaran.

Seiring pemakaian, busi motor bisa mengalami sejumlah masalah, mulai dari sudah melewati batas usia pakai, sudah aus, menjadi longgar, atau terkena kotoran maupun cairan seperti oli. Jika busi mengalami masalah tersebut, maka jangan heran kalau motor tidak bisa menyala saat distarter.

Selain pada busi, kerusakan di kabel busi juga bisa menjadi pemicunya. Kabel ini berfungsi sebagai penghubung antara cop busi dan coil yang mendistribusikan tegangan ke busi.

4. Aliran Bensin yang Tidak Lancar

Penyebab yang terakhir bisa disebabkan oleh aliran bensin yang tidak lancar. Kondisi ini dapat terjadi pada motor yang menggunakan sistem bahan bakar tradisional atau karburator. Hal tersebut terjadi karena udara yang terperangkap di dalam selang bensin, sehingga tidak dapat memompa bensin.

Untuk mengatasi masalah ini, detikers perlu melepas selang yang tersambung ke input karburator. Pada umumnya bisa dikencangkan dengan klem, lalu tunggu hingga bensin mulai mengalir dengan normal. Setelah itu, selang dapat dipasang kembali dan coba hidupkan motor dengan menekan starter.

Demikian empat penyebab motor tidak bisa distarter tapi bisa diengkol. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini 8 Bagian Motor yang Harus Dicek Sebelum Berangkat Mudik


Jakarta

Masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan sepeda motor saat mudik Lebaran. Alasannya agar bisa sampai di kampung halaman lebih cepat.

Sebelum mudik, ada sejumlah bagian motor yang harus dicek terlebih dulu. Tujuannya agar sepeda motor dalam kondisi optimal, sehingga kamu bisa melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.

Lantas, apa saja bagian motor yang harus dicek sebelum mudik Lebaran? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Bagian Motor yang Harus Dicek Sebelum Mudik

Alangkah baiknya melakukan pengecekan sepeda motor sebelum berangkat mudik. Bawalah motor detikers ke bengkel resmi terdekat, kemudian minta mekanik untuk dilakukan servis berkala dan pengecekan seluruh komponen motor.

Dilansir situs Suzuki Indonesia, berikut sejumlah bagian motor yang harus dicek sebelum mudik:

1. Ban Motor

Bagian yang pertama adalah ban motor. Komponen ini sangat penting untuk dicek sebelum melakukan perjalanan mudik.

Pastikan tekanan udara ban masih normal, tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kamu bisa mengikuti arahan di buku panduan mengenai tekanan udara ban normal.

Lalu, cek juga apakah ban masih dalam kondisi baik atau sudah aus dan berujung botak. Jika tak diganti, mengendarai motor dalam kondisi ban botak bisa memicu terjadinya selip akibat kurangnya daya cengkram ban.

2. Cek Oli Mesin

Oli mesin juga perlu dicek sebelum pergi mudik Lebaran. Apalagi jika detikers melakukan perjalanan jarak jauh, oli mesin wajib diganti dengan yang baru.

Oli mesin yang masih layak pakai biasanya memiliki tekstur cairan yang masih kental dan berwarna bening, lalu volumenya tidak berkurang sesuai standar yang ditentukan oleh pabrikan. Idealnya, penggantian oli mesin dilakukan setiap 3.000 kilometer atau per tiga bulan.

3. Lampu Motor

Komponen yang satu ini sering dianggap remeh saat siang hari, padahal fungsinya sangat penting di malam hari. Jika kamu berencana berangkat mudik dari sore, pastikan lampu motor seperti lampu depan, lampu sein, dan lampu belakang berfungsi dengan baik.

Terkadang, jalan raya di luar kota minim lampu penerangan. Kalau lampu depan detikers mati, tentu sangat berbahaya karena kamu tidak bisa melihat kondisi jalan di depan. Untuk itu, pastikan lampu motor bekerja optimal dan mampu memberikan cahaya yang terang.

4. Cek Aki

Komponen berikutnya yang wajib dicek adalah aki. Pastikan kondisinya tidak lemah atau soak, sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk lampu, klakson, hingga start engine untuk menghidupkan mesin.

Ada beberapa cara untuk mengecek aki motor, seperti meraba permukaan body aki dan memastikan tidak menggembung. Kondisi itu mengindikasikan bahwa aki sudah mulai rusak.

Lalu, kamu juga bisa menggunakan voltmeter untuk memantau voltase aki motor. Dalam kondisi normal, aki motor berada di angka sekitar 12,4 volt.

5. CVT Motor

Pagi pemilik sepeda motor matic, penting juga untuk mengecek komponen CVT (Continuously Variable Transmission) sebelum berangkat mudik. CVT memiliki fungsi meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda, sehingga motor bisa berjalan dan digunakan berkendara.

Untuk memastikan CVT motor dalam kondisi baik, periksa bagian-bagian pada CVT, seperti roller, rumah roller (pulley), kampas kopling, hingga v-belt. Mintalah kepada mekanik bengkel untuk mengecek dan memastikan CVT dalam kondisi oke.

6. Rem Depan dan Rem Belakang

Rem depan dan rem belakang juga tak kalah penting fungsinya. Tanpa adanya rem, maka kamu tidak bisa memberhentikan sepeda motor dan sangat berisiko menyebabkan kecelakaan.

Pastikan bahwa sistem rem pada motor detikers berfungsi dengan baik dan tidak dalam kondisi aus. Cek juga bagian cakram dan kampas rem, jika sudah menipis maka sebaiknya segera diganti dengan yang baru demi keselamatan berkendara.

7. Suspensi Motor

Komponen ini berkaitan dengan kenyamanan berkendara di jalan raya. Selama menempuh perjalanan jauh, detikers mungkin akan melewati berbagai kondisi medan, mulai dari jalanan berlubang, berbatu, hingga bergelombang.

Apabila suspensi motor mulai mengalami kerusakan, kamu tidak akan nyaman saat melalui jalan yang berlubang. Alhasil, tangan dan badan akan lebih cepat pegal-pegal karena suspensi sudah tidak berfungsi optimal.

8. Busi Motor

Bagian motor terakhir yang perlu dicek adalah busi. Komponen ini sangat krusial karena dapat menghasilkan percikan api yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin motor.

Apabila busi motor sudah aus atau kotor, maka dapat mengurangi efisiensi pembakaran di dalam mesin. Akibatnya, mesin tidak dapat menghasilkan daya yang optimal sehingga performa mesin menurun.

Kamu bisa melakukan pengecekan busi sendiri di rumah. Jika elektroda atau bagian tengah busi sudah habis atau posisinya bertambah pendek, itu tandanya sudah harus mengganti busi dengan yang baru.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com