Tag Archives: cadena ser

Bagaimana Sensasi Main untuk Madrid, Mastantuono?


Jakarta

Franco Mastantuono bermain dengan banyak pemain hebat di Real Madrid. Bintang muda asal Argentina itu mengungkapkan sensasinya.

Mastantuono diperkenalkan Madrid sebagai pemain anyar pada Agustus lalu. Dia sampai saat ini sudah tampil 12 kali di semua ajang.

Pemain berusia 18 tahun itu merasa sangat senang bisa berada di Madrid. Hal itu dikarenakan banyak pemain hebat di skuad Xabi Alonso, seperti Kylian Mbappe, Federico Valverde, Vinicius Junior, hingga Jude Bellingham.


“Senang sekali bisa bermain dengan semua pemain di klub. Selalu menyenangkan bermain dengan yang terbaik; kita bisa belajar banyak,” kata Mastantuono di Cadena SER.

Mastantuono sebelumnya bermain untuk River Plate. Berada di Spanyol merupakan perjalanan perdananya keluar dari Argentina.

“Bagian dari penyesuaian ini adalah bergabung dengan tim baru, klub baru, kota baru, dan bermain di liga yang berbeda dari liga Argentina. Seiring waktu, saya akan lebih mengenal rekan satu tim saya dan berkontribusi di mana pun saya dibutuhkan.”

“Saya tidak fokus menjadi bintang, tetapi membantu rekan satu tim saya, dan kemudian semuanya akan berjalan sesuai keinginan saya,” tegasnya.

(ran/aff)



Sumber : sport.detik.com

Franco Mastantuono Tak Berharap Jadi Bintang di Madrid


Jakarta

Franco Mastantuono menegaskan tugasnya di Real Madrid adalah membantu tim. Dia tidak terfokus untuk menjadi bintang besar.

Mastantuono diperkenalkan Madrid sebagai pemain anyar pada Agustus lalu. Dia sampai saat ini sudah tampil 12 kali di semua ajang dengan torehan satu gol dan satu assist.

“Saya tidak fokus menjadi bintang, tetapi membantu rekan satu tim saya, dan kemudian semuanya akan berjalan sesuai keinginan saya,” kata Mastantuono di Cadena SER.


“Saya merasakan kasih sayang mereka sejak hari pertama tiba di sini. Itu nilai tambah yang sangat besar bagi seorang pemain. Saya juga ingin melihat performa terbaik saya.”

Mastantuono sedang mengalami cedera pubalgia. Belum diketahui kapan bakal pulih dan kembali bermain.

“Itu adalah rasa sakit yang sudah saya alami selama beberapa waktu. Sudah waktunya untuk memulihkan diri dengan benar agar saya bisa mencapai kondisi 100%,” Mastantuono mengungkapkan.

Mastantuono masih berusia 18 tahun. Dia sudah menorehkan catatan tiga penampilan bersama Timnas Argentina.

(ran/krs)



Sumber : sport.detik.com

Saya Fans Madrid, tapi Pemain Terbaik Tetap Messi


Jakarta

Gelandang Real Madrid Franco Mastantuono menyebut Lionel Messi sebagai pemain terbaik. Meski membela Madrid, Mastantuono tidak ragu mengakui Messi sebagai GOAT.

Mastantuono gabung Madrid dari River Plate pada musim panas lalu. Pesepakbola berusia 18 tahun itu langsung mencuri perhatian di hari pertamanya sebagai pemain Madrid dengan menyebut legenda Barcelona Lionel Messi sebagai pemain terbaik.

Penilai Mastantuono tidak berubah meski kini sudah mendeklarasikan diri sebagai penggemar Madrid. Ia juga bersyukur bisa punya kesempatan belajar dari Messi selama di timnas Argentina.


“Saya penggemar Real Madrid, saya di klub terbesar di dunia, tapi bagi saya, pemain sepakbola terbaik, yang terbaik di dunia, selalu Messi, dan tetap akan begitu sampai dia pensiun,” ujar Mastantuono kepada Cadena SER.

“Saya berkesempatan main bareng di timnas dan itu sungguh luar biasa. Pemain yang mengagumkan yang bikin Anda tak bisa berkata-kata setiap kali dia menyentuh bola.”

“Itu luar biasa, bahkan teman-teman setimnya masih kaget dengan apa yang dia lakukan. Dan itu juga bikin saya kaget. Saya sudah pernah main bareng pemain-pemain berbakat, tapi bersamanya jadi pengalaman belajar sehari-hari.”

“Ini soal menyaksikannya dan mencoba meniru apa yang dia lakukan. Anda belajar banyak darinya. Saya berterima kasih untuk perlakuannya kepada saya, dia banyak membantu saya,” katanya.

(nds/aff)



Sumber : sport.detik.com

Saat Ini Yamal Lebih Baik, tapi …


Jakarta

Sama-sama masih muda, Franco Mastantuono tak jarang dibanding-bandingkan dengan Lamine Yamal. Untuk saat ini, Mastantuono mengakui Yamal lebih baik.

Mastantuono baru gabung Real Madrid dari River Plate pada musim panas lalu. Gelandang berusia 18 tahun itu diikat dengan kontrak sampai 2031.

Sejauh ini, Mastantuono sudah tampil 12 kali di semua kompetisi bersama Los Blancos. Tak selalu main penuh, Mastantuono baru bikin satu gol dan satu assist.


Sementara itu, Yamal yang juga seumuran Mastantuono sudah menjadi pilar penting Barcelona. Ia sudah mencuri perhatian publik sejak musim lalu.

Mastantuono pun mengakui untuk saat ini Yamal lebih baik daripada dirinya. Masih proses adaptasi di Madrid, Mastantuono berharap bisa segera nyetel.

“Saat ini, Lamine (yang lebih baik),” ujar Mastantuono kepada Cadena SER.

“Dia menunjukkan level yang luar biasa, tapi saya baru gabung Real Madrid, saya masih proses adaptasi yang saya harap akan cepat jadi saya bisa segera tampil maksimal di Eropa dan Real Madrid.”

“Saya harap ini akan jadi cerita yang panjang, dengan banyak pertandingan seperti yang terakhir kami mainkan, pertandingan yang luar biasa,” katanya menambahkan.

(nds/aff)



Sumber : sport.detik.com

Peringatan Keras buat Lamine Yamal: Jaga Perilaku


Jakarta

Mantan pelatih kawakan Spanyol Javier Clemente memperingatkan Lamine Yamal. Bintang muda Barcelona itu mesti jaga perilaku khususnya di luar lapangan hijau.

Lamine Yamal bisa dibilang sebagai pesepakbola muda paling menonjol saat ini. Winger Spanyol itu jadi salah satu tulang punggung Barca saat memenangi treble domestik di musim lalu. Sebanyak 18 gol dan 25 assist jadi bukti penampilan impresif Yamal.


Akan tetapi, sejak awal musim ini tingkah Lamine Yamal terus menyedot sorotan. Dimulai dari gelaran pesta ulang tahun yang dianggap terlalu berlebihan, sampai kisah asmaranya dengan perempuan yang jauh lebih tua.

Clemente mengakui kehebatan pemain berdarah Maroko-Guinea Ekuator itu. Clemente mengingatkan Lamine Yamal agar teratur di dalam kehidupan pribadinya.

“Jika dia tidak berperilaku baik, dia tidak akan bertahan lama di permainan ini,” sebut Clemente kepada Cadena SER.

“Sebagai seorang pemain, dia itu memang sangat bagus, tapi masalahnya adalah jika dia tidak berperilaku dengan tepat di semua hal yang menyangkut kehidupan pribadinya, dia tidak akan sukses. Itu sudah jelas.”

Lamine Yamal kembali memperlihatkan performa menjanjikan di awal musim ini. Sudah enam gol dan enam assist yang dibukukan pemain berusia 18 tahun itu untuk Barcelona dalam 11 penampilannya di seluruh kompetisi.

(rin/aff)



Sumber : sport.detik.com

Ingat Vinicius, Kamu Bukan Messi!


Madrid

Aksi Vinicius Junior marah-marah karena diganti Xabi Alonso di El Clasico mengundang kecaman. Pemain Real Madrid itu diingatkan dia bukan Lionel Messi!

Kritikan itu dilontarkan eks kapten Atletico Madrid, Gabi Fernandez. Ia merasa kesal melihat sikap Vinicius yang dinilai egois.

Salah satunya dalam pernyataan maaf Vinicius, yang dinilai tak menyebut sosok pelatihnya, Xabi Alonso, sama sekali.


Dengan pedas, Fernandez menyindir Vinicius yang terlalu mengutamakan kepentingan individunya. Ia membandingkannya dengan Messi, legenda Barcelona.

“Itulah yang paling saya benci dari seorang pesepakbola: gestur-gesturnya, keributannya, diuji di depan umum… semua yang Anda inginkan, tetapi di balik pintu tertutup,” katanya kepada Cadena SER.

“Tentu saja, begitu pertandingan selesai, Anda harus berbicara dengannya. Dia tidak bisa membiarkan waktu berlalu, biarkan dia membuat pernyataan, dan satu-satunya yang tidak dia sebutkan adalah pelatihnya. Itu tidak bisa diterima, itu adalah hal yang egois bagi saya.”

“Kolektif selalu di atas hal-hal individu, kecuali namamu Messi. (Vinicius) memiliki masalah,” semburnya.

Di El Clasico, Vinicius marah karena diganti Rodrygo pada menit ke-72. Saat itu, Madrid sudah unggul 2-1 lewat gol Kylian Mbappe dan Jude Bellingham.

Usai diganti, Vinicius Junior juga masih jadi sorotan. Ia ikutan emosi ke Lamine Yamal, memancing keributan, sampai akhirnya dikartu kuning wasit.

(yna/ran)



Sumber : sport.detik.com

Gara-gara Lamine Yamal Telat, Hansi Flick dan Deco Berselisih?


Barcelona

Ruang ganti Barcelona diterpa kabar kurang enak. Pelatih Barca Hansi Flick dan direktur klub Deco dikabarkan berselisih, yang dipicu keterlambatan Lamine Yamal.

Bukan rahasia bahwa Flick menerapkan disiplin ketat terhadap skuad Barca. Jules Kounde, Raphinha, dan kiper Inaki Pena pernah dicadangkan karena ngaret.


Namun, hal serupa tak terjadi pada Lamine Yamal padahal datang terlambat di sesi rapat tim jelang laga kandang kontra Paris Saint-Germain di Liga Champions. Bintang muda Spanyol tersebut tetap jadi starter, sekaligus main penuh selama 90 menit.

Program El Larguero di Cadena SER mengemukakan, Deco mengintervensi Hansi Flick untuk menjatuhkan hukuman kepada Lamine Yamal. Pealtih top Jerman itu dikabarkan tidak senang dengan tindakan tersebut, karena aturan harus dijalankan tanpa tebang pilih.

Kini muncul kekhawatiran dari Hansi Flick karena intervensi dari direksi memungkinkan mengacaukan wewenang dia sebagai pelatih, sekaligus menetapkan preseden yang berbahaya di dalam ruang ganti.

Disebutkan juga bahwa Barcelona was-was dengan kehidupan pribadi Lamine Yamal. Yamal mendapatkan sorotan yang tidak perlu sehubungan dengan pesta besar-besaran di ulang tahunnya ke-18, lalu gaya pacarannya dengan selebritas Nicki Nicole, ditambah tingkah ayah dan ibunya.

Apapun kontroversinya, Barcelona akan berharap Lamine Yamal menjaga konsistensi di lapangan hijau. Sejauh ini, Yamal toh sudah mengemas dua gol dan empat assist dalam lima penampilan di seluruh kompetisi. Si pemain sedang memulihkan diri dari cedera selangkangan, dan diekspektasikan bisa merumput lagi untuk El Clasico di markas Real Madrid.

(rin/rin)



Sumber : sport.detik.com

Pelatih Spanyol: Gavi Harus Operasi Lutut


Konya

Pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente punya kabar buruk untuk Barcelona. Gavi diklaim bakal menjalani operasi lutut sehingga berpotensi absen lama.

Gavi absen membela Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa karena masalah pada meniskus lututnya. Ini yang membuatnya absen saat Barcelona diimbangi 1-1 oleh Rayo Vallecano sebelum jeda internasional.

Barcelona awalnya mengira cedera Gavi tidak parah, meski terjadi di lutut kanan yang sempat mengalami cedera ligamen lutut dua musim lalu. Cedera itu memaksa Gavi absen 11 bulan.


Gavi awalnya diminta menjalani terapi konvensional, tanpa harus dibedah, selama tiga pekan. Tapi, pernyataan berbeda keluar dari mulut De La Fuente.

De La Fuente dan tim medis Timnas Spanyol menilai ada masalah serius di jaringan meniskus lutut kanan Gavi. Ini membuat pemain 21 tahun itu harus naik meja operasi.

De La Fuente menyebut Gavi terpukul dengan vonis tersebut. Jika Gavi benar dioperasi maka dia kemungkinan harus menepi setidaknya sebulan sampai enam pekan.

“Saya sudah bicara dengan Gavi: dia sedih dan sepertinya akan menjalani operasi meniskus,” ujar De La Fuente kepada Cadena SER.

“Gavi itu pemain yang tangguh… Saya menyemangatinya karena mereka yang berhasil keluar dari situasi ini pasti bisa lebih kuat,” sambungnya.

(mrp/yna)



Sumber : sport.detik.com

Carvajal Bela Yamal dari Kritik: Fokus ke Performanya Saja


Jakarta

Lamine Yamal kerap dikritik atas sikapnya di dalam maupun luar lapangan. Kapten Real Madrid Dani Carvajal menyebut Yamal sebaiknya dinilai di atas lapangan saja.

Kehidupan Yamal di luar lapangan belakangan kerap menjadi sorotan. Mulai dari pesta ulang tahunnya yang penuh kontroversi sampai hubungan asmaranya dengan perempuan yang lebih tua.

Di dalam lapangan, Yamal juga tidak jarang dicap arogan. Kendati demikian, pesepakbola berusia 18 tahun itu tetap menjadi salah satu pilar penting Barcelona.


Carvajal pun meminta publik untuk tidak terlalu membesar-besarkan kontroversi Yamal. Pada akhirnya, yang penting menurutnya adalah penampilan di atas lapangan.

“Orang-orang harus paham kalau ini rumit. Dia bocah 18 tahun yang sudah jadi pemain kunci di klub seperti FC Barcelona, salah satu yang terbaik di dunia,” ujar Carvajal kepada Cadena SER.

“Dia memberikan perbedaan, dia menandatangani kontrak penting, dampaknya meningkat secara dramatis, dan well, pada akhirnya tidak mudah dikelola.”

“Dia akan bikin kesalahan, seperti kita semua. Tapi pada akhirnya, kalau Anda main bagus di lapangan, memberikan segalanya, dan punya kualitas seperti yang dia miliki, yang tidak bisa dibantah, maka pada akhirnya dia bisa jadi pemain yang menandai sebuah era,” katanya.

(nds/ran)



Sumber : sport.detik.com

‘Alexander-Arnold Bukan Pemain yang Dibutuhkan Real Madrid’


Madrid

Trent Alexander-Arnold banjir kritik usai tampil buruk bersama Real Madrid. Ia dianggap bukan pemain yang dibutuhkan Los Blancos.

Trent Alexander-Arnold merapat ke Real Madrid dari Liverpool musim panas ini. Ia diharapkan menambah kekuatan di sektor bek kanan Madrid dengan Dani Carvajal yang sudah menua di posisi tersebut.

Ekspektasi besar mengiringi Alexander-Arnold di Madrid karena penampilan apiknya di Liverpool. Ia mampu membawa The Reds meraih dua gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions.


Namun ekspektasi ini belum mampu dijawab pemain asal Inggris tersebut. Alexander-Arnold tak tampil menjanjikan di pramusim.

Pada laga perdana Madrid di LaLiga, ia juga banyak dikritik saat El Real menang 1-0 atas Osasuna. Alexander-Arnold tak bikin tekel atau sapuan di laga tersebut. Akurasi umpannya juga tak terlalu tinggi dengan 89 persen.

Kritik mulai hadir untuk Alexander-Arnold karena performa buruknya bersama Madrid tersebut. Salah satu kritik datang dari jurnalis media Spanyol AS, Thomas Roncero.

Ia menilai Alexander-Arnold bukan pemain di level Madrid. Gaya main pria 26 tahun juga dianggap tak sesuai kebutuhan El Real.

“Dia pemain yang, saat ini, belum setara dengan Real Madrid,” ujar Rancero di stasiun radio Cadena SER.

“Saya tahu apa yang disukai fans Real Madrid, dan dia pemain yang berlari, yang berjuang, yang tidak mudah menyerah, yang memenangkan byline dan bisa mencetak gol… Itu bukan Trent saat ini.”

“Apakah dia direkrut sebagai bek sayap yang bermain di tengah? Saya ragu. Apakah dia direkrut sebagai bek sayap yang bermain pendek dan mengambil tendangan sudut? Saya juga ragu,” jelasnya.

(pur/krs)



Sumber : sport.detik.com