Tag Archives: charger

Agar Baterai HP Tidak Meledak, Ini Tips Memilih Charger yang Aman

Jakarta

Ada beberapa alasan baterai HP bisa meledak, di antara lain kondisi baterai yang tidak bagus dan kualitas charger yang buruk.

Charger yang bagus tidak harus buatan pabrik pembuat HP. Berbagai merek charger dari pabrik pihak ketiga juga memiliki kualitas yang mumpuni.

Untuk menghindari risiko HP meledak, perlu mengetahui cara memilih charger HP yang baik dan aman.


Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Charger

Sebagus-bagusnya charger, charger yang baik dan aman adalah charger yang sesuai dengan HP kita.

Mengutip Connect with Taar, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih charger.

1. Kompatibel dengan HP

Pertama, pastikan charger yang dipilih kompatibel dengan HP yang kita miliki. Beberapa charger dirancang untuk merek atau model HP tertentu saja.

2. Voltase dan Arus Listrik Sesuai

Mengetahui berapa voltase dan arus listrik yang ideal untuk HP kita penting saat memilih charger. Cek spesifikasi HP yang biasanya terdapat pada buku manual atau box HP untuk mengetahui voltase (ditandai oleh satuan V) dan arus listrik (ditandai oleh satuan A) yang direkomendasikan untuk HP.

Lalu, pilihlah charger dengan nilai voltase dan arus listrik yang sesuai agar proses isi ulang daya berlangsung aman dan efisien.

3. Kemampuan Fast Charging

Jika HP detikers memiliki teknologi fast charging, pastikan charger HP juga kompatibel dengan teknologi ini. Kabel charger bawaan mendukung teknologi fast charging HP, tetapi ada juga kabel charger pihak ketiga yang kompatibel dengan fast charging.

Tetapi, ingatlah untuk membaca review pembeli untuk memastikan kabel charger yang dibeli benar-benar mendukung fast charging atau tidak.

4. Kualitas Kabel

Kabel charger yang dipilih sebaiknya kuat dan tahan lama. Hal ini agar kabel tidak putus di kemudian hari.

Cara Memilih Charger yang Aman

Lantas, apa yang harus dilakukan saat memilih charger yang aman? Simak tips berikut.

1. Beli Charger Original di Tempat Resmi

Charger bawaan HP sering memiliki tiruan. Untuk menghindari membeli charger tiruan yang dikira original, sebaiknya beli charger di tempat resmi. Detikers bisa membeli di service center resmi atau toko resmi brand pembuat HP-nya.

2. Merek Pihak Ketiga Jarang Dipalsukan

Charger merek pihak ketiga lebih jarang dipalsukan ketimbang charger original. Tetapi demi keamanan, tetaplah membeli charger pihak ketiga dari toko resmi di marketplace.

Sebagian orang mungkin enggan membeli charger dari merek pihak ketiga karena takut kualitasnya tidak sebagus charger bawaan HP.

Padahal, kualitas charger HP bermerek pihak ketiga pun bisa cukup memuaskan asal kita memperhatikan spesifikasi chargernya. Pilih charger yang spesifikasinya sama atau lebih baik dari charger bawaan HP yang dimiliki.

3. Cari Fitur Pengaman

Ada charger yang memiliki fitur proteksi terhadap overcharging, proteksi arus pendek, dan bahkan pengatur suhu. Carilah charger yang memiliki fitur-fitur pengaman ini agar detikers bisa merasa aman saat mengisi daya HP.

4. Hati-hati dengan Harga yang Terlalu Murah

Harga charger yang sangat murah memang menggiurkan, tetapi detikers sebaiknya berhati-hati jika menemukan charger berspesifikasi tinggi tetapi harganya terlalu murah. Sebelum membeli, bandingkan terlebih dahulu harga charger dari merek berbeda-beda dengan spesifikasi yang sama.

Nah, itu dia tips memilih charger yang aman untuk menghindari risiko HP meledak. Semoga artikel ini membantu detikers yang sedang mencari charger HP.

(fds/fds)



Sumber : inet.detik.com

Tak Cabut Charger dari Colokan Listrik, Ini Bahayanya


Jakarta

Kita dikelilingi perangkat elektronik yang dapat diisi ulang seperti ponsel, laptop, smartwatch, headphone, sepeda listrik, dan banyak lagi. Anda mungkin memiliki charger ponsel terpasang di samping tempat tidur tanpa pernah repot-repot mematikannya atau mencabutnya saat tak digunakan.

Nah, apakah itu berisiko untuk dilakukan? Dan apakah ada biaya tersembunyi yang terkait dengan membiarkan pengisi daya terpasang sepanjang waktu?

Memang tak semua charger sama. Tergantung aplikasi dan kebutuhan daya, struktur internalnya dapat sangat sederhana hingga rumit. Namun umumnya charger mengambil AC (arus bolak-balik) dari colokan dinding dan mengubahnya menjadi DC (arus searah) tegangan rendah yang sesuai untuk baterai gadget.


Charger mengonsumsi daya

Nah, charger rupanya mengonsumsi daya bahkan saat tidak mengisi daya. Maka jika dibiarkan terpasang, pengisi daya akan terus-menerus menarik sedikit daya. Sebagian daya dipakai untuk menjaga agar rangkaian kontrol dan perlindungan tetap berjalan, sementara sisanya hilang sebagai panas.

Untuk charger kecil, ‘daya vampir’ ini yang juga dikenal sebagai daya siaga memang dapat diabaikan. Namun, jika menjumlahkan semua charger di rumah untuk berbagai perangkat, seiring waktu energi yang terbuang bisa signifikan.

Daya siaga juga tidak terbatas pada charger, perangkat elektronik seperti TV juga menggunakan sedikit daya siaga. Tergantung pada berapa banyak perangkat yang Anda biarkan tetap terhubung, sepanjang tahun, daya tersebut bisa mencapai beberapa kilowatt jam.

Meskipun demikian, charger modern dirancang meminimalkan konsumsi daya siaga. Ia dilengkapi komponen manajemen daya pintar yang menjaganya dalam mode tidur hingga perangkat eksternal mencoba mengambil daya.

Risiko lain

Charger akan aus seiring waktu ketika listrik mengalir melaluinya, terutama ketika tegangan jaringan listrik naik. Jaringan listrik adalah lingkungan yang kacau dan berbagai peristiwa kenaikan tegangan terjadi dari waktu ke waktu.

Membiarkan pengisi daya Anda terpapar peristiwa ini akan memperpendek masa pakainya. Penuaan dini ini seharusnya bukan masalah bagi perangkat modern, berkat desain dan kontrolnya yang lebih baik. Namun hal ini mengkhawatirkan bagi charger murah yang tak bersertifikat. charger ini seringkali tidak memiliki tingkat perlindungan yang memadai dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

Dengan demikian, meski charger modern umumnya sangat aman dan seharusnya hanya menggunakan daya siaga minimal, pertimbangkan untuk tetap mencabutnya jika memungkinkan. Jika pengisi daya menjadi lebih panas dari biasanya, mengeluarkan suara, atau rusak, sudah waktunya untuk menggantinya.

(fyk/fay)



Sumber : inet.detik.com