Tag Archives: chatbot

Isi Pulsa tapi Nggak Masuk? Jangan Panik, Begini Cara Atasinya


Jakarta

Pernahkah kamu saat mengisi pulsa tertera keterangan transaksi sukses, tetapi pulsa tersebut tidak kunjung masuk? Masalah ini memang menjengkelkan ya. Terlebih jika hal tersebut terjadi ketika pulsa sedang sangat dibutuhkan.

Jika kamu mengalaminya, no worries karena ada cara untuk mengatasinya. Ini dia sejumlah langkah yang dapat dilakukan apabila pulsa yang sudah dibeli ternyata tidak masuk ke nomor kamu padahal saldo sudah terpotong. Berikut panduan lengkapnya:

1. Periksa Nomor Telepon yang Dimasukkan


Ketika terkendala masalah isi pulsa yang tak kunjung masuk, jangan langsung panik. Langkah pertama, kamu harus memastikan nomor telepon yang dimasukkan saat pembelian pulsa sudah benar.

Hal ini mengingat penyebab pulsa tidak masuk salah satunya bisa dikarenakan kamu salah memasukkan nomor telepon. Jika ada satu angka yang berbeda, mengakibatkan pulsa yang kamu isi tidak terkirim atau malah masuk ke nomor orang lain.

2. Cek Status Transaksi

Jika nomor sudah benar, maka selanjutnya kamu bisa mengecek status transaksi. Lihat di aplikasi tempat kamu membeli pulsa, apakah transaksi sudah berhasil atau masih pending. Tunggulah beberapa saat, karena terkadang transaksi bisa membutuhkan waktu beberapa menit untuk diproses.

3. Hubungi Customer Service atau Chatbot

Jika status transaksi menunjukkan sukses tetapi pulsa tetap belum masuk, kamu dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. Segera menghubungi layanan pelanggan operator atau customer service untuk melaporkan masalah pengisian pulsa. Kamu juga bisa mengakses layanan chatbot yang tersedia di aplikasi yang kamu gunakan untuk respons lebih cepat. Mereka bisa membantu mencari solusi dan penjelasan lebih lanjut.

Pulsa yang tidak masuk setelah pengisian memang bisa membuat frustrasi. Namun, lewat aplikasi DANA kamu bisa membeli pulsa dengan lebih mudah dan aman. Membeli pulsa via DANA tidak hanya mudah dan cepat, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan lain yang sangat menarik. Apa saja? Yuk simak!

Kamu dapat membeli pulsa kapan saja dan di mana saja tanpa perlu keluar rumah. Tak perlu menunggu hingga pagi hari, karena pengisian pulsa melalui DANA tersedia selama 24 jam nonstop!

Proses pembayaran yang mudah dan aman memberikan rasa nyaman saat melakukan transaksi. Apalagi di DANA ada dana protection yang bisa kasih kamu garansi apabila kamu melakukan transaksi pulsa namun belum kamu terima

DANA menawarkan berbagai pilihan provider, mulai dari Telkomsel, IM3, Smartfren, 3, dan banyak lainnya, sehingga memudahkan kamu memilih mana yang sesuai dengan kebutuhan. Kamu juga tidak perlu gonta-ganti aplikasi hanya untuk melihat provider lain

Harga pulsa dan paket data di DANA mulai dari Rp2.500, jadi kamu bisa menyesuaikan dengan budget yang ada. Ditambah di DANA sudah tidak ada lagi admin fee, kamu hanya perlu membayar harga pulsa & paket data yang kamu beli saja.

Istimewa Foto: DANA

Membeli pulsa melalui aplikasi DANA adalah cara praktis untuk memenuhi kebutuhan komunikasi. Dengan langkah-langkah yang sederhana, kamu dapat mengisi pulsa kapan saja dan di mana saja hanya menggunakan smartphone.

Ditambah lagi, keuntungan seperti promo dan cashback membuat pengalaman belanja semakin menyenangkan. Jika kamu belum mencoba membeli pulsa melalui aplikasi DANA, sekarang adalah waktu yang tepat. Unduh aplikasinya, isi saldo, dan nikmati pengalaman membeli pulsa yang lebih cepat, aman, dan tenang dengan garansi apabila pulsa belum masuk ke nomor kamu.


(akn/ega)



Sumber : inet.detik.com

10 Pekerjaan Paling Tidak Aman karena AI, Penulis Salah Satunya?


Jakarta

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah mengubah dunia industri kerja. Perlahan, posisi yang tadinya dilakukan oleh manusia digantikan oleh mesin berkemampuan AI. Apa saja pekerjaan paling tidak aman?

Laporan terbaru dari Microsoft menemukan puluhan pekerjaan berpotensi terancam karena keberadaan AI. Ancaman ini terjadi karena AI bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan manusia.

Laporan menganalisis 200.000 percakapan anonim dan pengguna chatbot di Amerika Serikat, yang dikumpulkan antara Januari hingga September 2025. Setiap pekerjaan kemudian diberi skor keseluruhan berdasarkan metrik tertentu. Skor yang lebih tinggi menunjukkan paparan AI yang lebih tinggi (skor paling tinggi 0,50).


Hasilnya, bidang kepenulisan, dinilai berisiko dengan kedatangan AI karena AI bisa membantu mereka untuk menulis.

“Kami menemukan bahwa aktivitas kerja paling umum yang membutuhkan bantuan AI adalah pengumpulan informasi dan penulisan, sementara aktivitas paling umum yang dilakukan AI sendiri adalah penyediaan informasi dan bantuan, penulisan, pengajaran, dan pemberian nasihat,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut, dilansir CNBC.

Pekerjaan Tidak Berarti Diganti AI, tapi Lebih Kompetitif

Menurut laporan, analisis ini tidak ingin menunjukkan bagaimana AI akan mengganti pekerjaan manusia. Namun, ingin memberi petunjuk bahwa industri kerja hari ini menjadi lebih kompetitif.

Ini artinya, pekerja harus relevan dengan perkembangan teknologi masa kini. Di sisi lain, harus bisa mengembangkan diri, termasuk dengan pengetahuan AI agar bisa memanfaatkan teknologi.

“Anda harus mempelajari semua yang Anda bisa tentang perangkat AI dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk menguntungkan perusahaan Anda,” kata Jensen Huang, salah satu pendiri dan CEO Nvidia.

“Semua pekerjaan akan terdampak, dan langsung. Hal ini tidak dapat dipungkiri,” imbuhnya.

Jadi, alih-alih takut dengan adanya AI, ini merupakan momen di mana ada peluang untuk pekerja semakin berkembang.

“Revolusi AI itu nyata, dan alih-alih takut, kita seharusnya melihatnya sebagai peluang untuk berevolusi dan berkembang,” ujar dosen bisnis Stanford, Robert E. Siegel.

Berikut ini sederet pekerjaan yang paling tidak aman atau berisiko karena keberadaan AI, dikutip dari CNBC dan Visual Capitalist.

Daftar 10 Pekerjaan Paling Tidak Aman atau Berisiko karena AI

1. Penerjemah dan Juru Bahasa

Skor: 0,49

2. Sejarawan

Skor: 0,48

3. Petugas Penumpang

Skor: 0,47

4. Perwakilan Penjualan Layanan

Skor: 0,46

5. Penulis dan Pengarang

Skor: 0,45

6. Pemrogram Alat Pengontrol Numerik Komputer (CNC)

Skor: 0,44

7. Perwakilan Layanan Pelanggan

Skor: 0,44

8. Operator Telepon

Skor: 0,42

9. Pendidik Manajemen Pertanian dan Rumah

Skor: 0,41

10. Penyiar Siaran dan DJ Radio

Skor: 0,41.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

WhatsApp Blokir Chatbot AI Lain, Cuma Bisa Pakai Meta AI


Jakarta

Meta sedang mengeluarkan aturan baru terkait kecerdasan buatan di dalam WhatsApp. Hasil amandemen ketentuan API WhatsApp Business menyebutkan, penggunaan chatbot pihak ketiga di WhatsApp akan diblokir mulai 15 Januari 2026.

Putusan ini akan berdampak langsung pada klien berbasis WhatsApp yang banyak digunakan untuk berbagai perangkat, termasuk ChatGPT dari OpenAI dan asisten Perplexity, serta Luzia yang berfokus di Amerika Latin dan lainnya.


Kebijakan baru ini memblokir akses ke WhatsApp Business Solutions. Penjelasan Meta sendiri menggambarkan pergeseran ini sebagai upaya penyelarasan. API WhatsApp Business tidak dirancang untuk menghosting chatbot pihak ketiga, melainkan untuk memfasilitasi notifikasi, dukungan, dan transaksi.

“Untuk tujuan menyediakan, mengirimkan, menawarkan, menjual, atau dengan cara lain membuat tersedia teknologi-teknologi tersebut ketika teknologi-teknologi tersebut merupakan fungsi utama (bukan sekunder atau tambahan) yang disediakan untuk digunakan, sebagaimana ditentukan oleh Meta sesuai dengan kebijakannya sendiri,” kata Meta dalam pernyataan terkait syarat dan ketentuan aturan baru ini, dikutip dari TechCrunch.

Meta telah mengonfirmasi aturan terbaru ini dan menjelaskan bahwa langkahnya tersebut tidak mempengaruhi bisnis yang menggunakan AI untuk melayani pelanggan di WhatsApp. Misalnya, perusahaan jasa perjalanan yang mengoperasikan chatbot untuk layanan pelanggan tidak akan dilarang menggunakan layanan tersebut.

Alasan Meta di balik langkah ini adalah API WhatsApp Business dirancang untuk bisnis yang melayani pelanggan, bukan sebagai platform untuk distribusi chatbot. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa meski API ini dibangun untuk kasus penggunaan business-to-business, dalam beberapa bulan terakhir, mereka melihat kasus penggunaan yang tidak terduga untuk chatbot umum.

“Tujuan API WhatsApp Business adalah untuk membantu bisnis memberikan dukungan pelanggan dan mengirimkan pembaruan yang relevan. Fokus kami adalah mendukung puluhan ribu bisnis yang membangun pengalaman ini di WhatsApp,” kata Meta lagi.

Langkah ini secara efektif akan membuat WhatsApp tak lagi tersedia sebagai platform untuk mendistribusikan solusi AI seperti asisten atau agen. Hal ini juga berarti Meta AI menjadi satu-satunya asisten yang tersedia di WhatsApp.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com