Tag Archives: chatbot ai

ChatGPT Bisa Bikin CV? Coba 1 Menit Langsung Jadi!


Jakarta

Apakah kalian sedang mencari cara cepat dan mudah untuk membuat CV yang profesional? Coba manfaatkan ChatGPT. Chatbot AI ini bisa juga loh membantu kalian membuat CV. Satu menit langsung jadi!

Bagaimana ChatGPT Membuat CV

ChatGPT adalah sebuah model bahasa AI yang dapat memahami dan menghasilkan teks yang mirip dengan manusia. Dengan menggunakan ChatGPT, kalian bisa memasukkan informasi tentang diri seperti pengalaman kerja, pendidikan, dan keterampilan, dan ChatGPT akan menghasilkan CV yang profesional dan siap digunakan.


Cara Buat CV Pakai ChatGPT

Lihat panduan langkah demi langkah di bawah ini untuk mempelajari cara menulis CV dengan ChatGPT, seperti dikutip dari MyPerfectResume.

1. Kumpulkan informasi

Buka ChatGPT untuk memulai. Kumpulkan semua informasi professional yang relevan dan masukkan ke chat agar ChatGPT dapat menyusun konten CV kalian secara akurat.

Berikut adalah beberapa contoh informasi profesional yang biasanya ditampilkan di CV.

  • Nama: Andi Surya
  • Pengalaman kerja: 5 tahun sebagai marketing manager
  • Pendidikan: S1 Manajemen
  • Keterampilan: Microsoft Office, Adobe Creative Cloud

2. Masukkan prompt

Setelah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, kalian dapat memasukkannya ke dalam chat di ChatGPT, disertai awalan yang menyebutkan bahwa kalian ingin menggunakan informasi ini untuk menyusun CV. Misalnya:

“Silakan gunakan informasi berikut untuk membuat CV melamar pekerjaan sebagai marketing manager di PT Pelita Harapan”

Semakin spesifik kalian dalam memberikan perintah, maka hasinya akan semakin baik.

3. Tinjau dan edit

Setelah ChatGPT menghasilkan konten, tinjau dan edit teks dengan cermat untuk memastikan keakuratan, relevansi, dan profesionalisme.

Lakukan revisi atau penambahan yang diperlukan untuk lebih mencerminkan latar belakang dan pekerjaan yang kalian lamar. Jika memungkinkan, mintalah masukan dari kolega, mentor, atau profesional tepercaya.

Demikian cara mudah buat kamu yang bingung memulai dari mana untuk membuat CV. Semoga membantu!

(rns/rns)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Cara Bikin Ucapan Ramadan 2025 Lewat Meta AI WhatsApp

Jakarta

Bulan Ramadan 2025 segera tiba. Detikers sudah menyiapkan ucapan untuk menyambut bulan suci ini belum nih? Kalau belum, ada cara praktis untuk membuatnya lho.

Jadi bagi kalian yang tidak terlalu mahir dalam membuat kata-kata, bisa mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dalam hal ini, kalian bisa memberdayakan kecanggihan WhatsApp.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, WhatsApp telah merilis fitur baru, yakni sebuah chatbot yang didukung dengan AI generatif. Penggunanya dapat berkomunikasi dengan chatbot AI, lalu meminta teknologi ini untuk menjawab beragam pertanyaan dan permintaan dalam bentuk tulisan maupun gambar.


“I can generate images and text, but I don’t have the capability to create videos. I can provide you with some ideas for funny videos or help you write a script,” jelas Meta AI.

Lantas bagaimana cara bikin ucapan Ramadan 2025 lewat Meta AI WhatsApp? Jawabannya bisa detikers temukan pada penjelasan berikut ini.

Langkah-langkah yang harus dilakukan tergolong mudah. Detikers dipastikan tidak akan bingung, karena kalian hanya perlu mengirimkan perintah yang jelas kepada Meta AI WhatsApp.

Untuk lebih jelasnya, mungkin kalian bisa mengeceknya di penjelasan berikut. Pastikan baca dengan seksama, supaya kalian tidak salah saat mempraktikkannya.

  1. Pertama-tama buka aplikasi WhatsApp di HP atau HP.
  2. Klik logo Meta AI berbentuk lingkaran dengan kombinasi warna biru muda, biru tua, dan kemerah-merahan.
  3. Lalu masukan perintah atau ketikan prompt di kolom chat.
  4. Kalian bisa memasukkan prompt dengan detail atau hanya beberapa kata. Kebetulan detikINET sudah mencoba keduanya, dan Meta AI WhatsApp menampilkan jawab yang berbeda-beda.
  5. Kalau sudah, kalian dapat menyalinnya dan mengirimkan ke keluarga, saudara, atau teman-teman.
  6. Namun bila tidak sesuai dengan apa yang kalian ingin, mungkin bisa diedit terlebih dahulu.

Bagaimana, mudah kan cara bikin ucapan Ramadan 2025 lewat Meta AI WhatsApp? Berikut hasil ucapan yang dikirim oleh Meta AI.

Pertama

Selamat datang, bulan Ramadan yang suci. Bulan penuh berkah, ampunan, dan kasih sayang. Semoga di bulan ini, kita dapat memperkuat iman, memperdalam spiritualitas, dan memperbanyak amal shaleh.

Semoga kita dapat menjadi lebih baik, lebih sabar, dan lebih peduli terhadap sesama. Semoga kita dapat merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang sejati.

Selamat berpuasa, sahabat-sahabatku. Semoga kita dapat melewati bulan ini dengan penuh makna dan keberkahan.

Kedua

Assalamualaikum, sahabat-sahabatku.

Marhaban ya Ramadan! Selamat datang, bulan yang suci dan penuh berkah. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan ini untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan memperbanyak amal shaleh.

Semoga kita dapat menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang sejati.

Selamat berpuasa, sahabat-sahabatku. Semoga kita dapat melewati bulan ini dengan penuh makna dan keberkahan.

(hps/hps)



Sumber : inet.detik.com

WhatsApp Blokir Chatbot AI Lain, Cuma Bisa Pakai Meta AI


Jakarta

Meta sedang mengeluarkan aturan baru terkait kecerdasan buatan di dalam WhatsApp. Hasil amandemen ketentuan API WhatsApp Business menyebutkan, penggunaan chatbot pihak ketiga di WhatsApp akan diblokir mulai 15 Januari 2026.

Putusan ini akan berdampak langsung pada klien berbasis WhatsApp yang banyak digunakan untuk berbagai perangkat, termasuk ChatGPT dari OpenAI dan asisten Perplexity, serta Luzia yang berfokus di Amerika Latin dan lainnya.


Kebijakan baru ini memblokir akses ke WhatsApp Business Solutions. Penjelasan Meta sendiri menggambarkan pergeseran ini sebagai upaya penyelarasan. API WhatsApp Business tidak dirancang untuk menghosting chatbot pihak ketiga, melainkan untuk memfasilitasi notifikasi, dukungan, dan transaksi.

“Untuk tujuan menyediakan, mengirimkan, menawarkan, menjual, atau dengan cara lain membuat tersedia teknologi-teknologi tersebut ketika teknologi-teknologi tersebut merupakan fungsi utama (bukan sekunder atau tambahan) yang disediakan untuk digunakan, sebagaimana ditentukan oleh Meta sesuai dengan kebijakannya sendiri,” kata Meta dalam pernyataan terkait syarat dan ketentuan aturan baru ini, dikutip dari TechCrunch.

Meta telah mengonfirmasi aturan terbaru ini dan menjelaskan bahwa langkahnya tersebut tidak mempengaruhi bisnis yang menggunakan AI untuk melayani pelanggan di WhatsApp. Misalnya, perusahaan jasa perjalanan yang mengoperasikan chatbot untuk layanan pelanggan tidak akan dilarang menggunakan layanan tersebut.

Alasan Meta di balik langkah ini adalah API WhatsApp Business dirancang untuk bisnis yang melayani pelanggan, bukan sebagai platform untuk distribusi chatbot. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa meski API ini dibangun untuk kasus penggunaan business-to-business, dalam beberapa bulan terakhir, mereka melihat kasus penggunaan yang tidak terduga untuk chatbot umum.

“Tujuan API WhatsApp Business adalah untuk membantu bisnis memberikan dukungan pelanggan dan mengirimkan pembaruan yang relevan. Fokus kami adalah mendukung puluhan ribu bisnis yang membangun pengalaman ini di WhatsApp,” kata Meta lagi.

Langkah ini secara efektif akan membuat WhatsApp tak lagi tersedia sebagai platform untuk mendistribusikan solusi AI seperti asisten atau agen. Hal ini juga berarti Meta AI menjadi satu-satunya asisten yang tersedia di WhatsApp.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Millennial Pakai AI untuk Bantu Kerja, Gen Z untuk Jadi Teman Curhat


Jakarta

Kehadiran platform AI generatif seperti ChatGPT, Gemini, Perplexity, dan lain-lain mendorong adopsi AI di seluruh dunia. Termasuk Indonesia yang tingkat adopsi AI-nya terbilang cukup tinggi dibandingkan negara-negara lainnya, menurut survei Kantar.

Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia mengatakan di Indonesia ada 59% konsumen yang cukup melek teknologi dan pernah menggunakan layanan AI setidaknya sekali dalam enam bulan terakhir.

“Mungkin pernah mencoba at least satu kali, maybe in the past few years. Di Indonesia sendiri itu sebenarnya ada sekitar 76% consumer secara general. Sedangkan di Southeast Asia angkanya tidak setinggi itu,” ucap Hani dalam media session di Jakarta, Selasa (21/10/2025).


Dari sekian banyak pengguna AI di Indonesia, sebagian besar (74%) penggunaannya dipakai untuk kreativitas seperti mengedit foto dan menghapus objek yang tidak diinginkan di foto.

Tidak hanya kreativitas, 80% pengguna AI di Indonesia juga menganggap teknologi ini penting untuk mendukung karier, riset, dan produktivitas. Dalam aktivitas sehari-hari, 67% pengguna mengatakan AI membantu menghemat waktu dan tenaga dan 54% bisa belajar hal baru dan meningkatkan kompetensi berkat AI.

Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia (kedua dari kanan)Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia (kedua dari kanan) Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Hani menjelaskan ada lima fungsi utama AI dalam membantu produktivitas pengguna, mulai dari merangkum dokumen dan jurnal, mencari dan menerjemahkan informasi, mencari rekomendasi kursus atau program pelatihan khusus untuk upskilling, hingga membantu menyusun CV profesional dan membuat profil LinkedIn yang lebih menarik.

Survei Kantar ini juga mengungkap kebiasaan penggunaan AI di kalangan Gen X, millennial, dan Gen Z. Hani mengatakan Gen X biasanya memakai AI untuk tugas yang lebih praktis seperti membuat jadwal, automasi, dan analisis data.

Sementara itu, millennial banyak memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu saat bekerja, tapi tetap mengawasi output yang dihasilkan agar tidak ada hasil halusinasi.

Gen Z, menurut survei Kantar, merupakan golongan yang paling percaya diri menggunakan AI. Teknologi ini biasanya dipakai oleh Gen Z untuk mengekspresikan dirinya sendiri, membuat konten, dan membangun personal branding.

“Gen Z memang penggunaan AI-nya mendominasi untuk lifestyle katanya dia, bahkan kadang-kadang curhat putus cintanya ke AI gitu,” kata Hani.

“Tapi memang basically AI itu di-treat sebagai partner in daily life, jadi kayak teman yang bisa diajak ngobrol apapun dan kapanpun, dan ngasih informasi-informasi yang berharga for anything, jadi nggak cuma related with something yang profesional atau yang serius gitu ya. Hal-hal yang menurut mereka receh pun kadang-kadang ngobrolnya ke AI,” pungkasnya.

(vmp/rns)



Sumber : inet.detik.com