Tag Archives: cilincing

Yuk, Ziarah ke Rumah Legenda Si Pitung, Sang Jawara Betawi



Jakarta

Si Pitung, jawara legendaris Betawi, bukan sekadar kisah masa lalu, namanya masih menggema hingga kini. Jejak hidupnya bisa disusuri langsung di Rumah Si Pitung di Marunda, saksi bisu perjuangan sang Robin Hood-nya Jakarta.

Konon, Si Pitung disebut sebagai jawara asal Jakarta yang banyak membela masyarakat dan berani menentang Belanda. Selain itu, jejak peninggalan Pitung juga bisa ditelusuri di Rumah Si Pitung yang berada di Jakarta Utara.

Objek wisata itu kerap dikunjungi oleh para pelajar hingga mahasiswa yang ingin melihat bangunan rumah panggung tersebut. Dengan sejarah yang melekat pada bangunan ini, jadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang berkunjung ke Rumah Si Pitung.


Fakta-fakta Rumah Si Pitung:

1. Bukan Rumah Si Pitung Asli

Kendati namanya Rumah Si Pitung, ternyata bangunan itu bukan rumah yang ditinggali oleh si Pitung. Rumah Si Pitung dulu adalah rumah milik Haji Marsani. Dulu rumah itu disinggahi Pitung untuk menghindar dari kejaran Belanda.

2. Siapakah Sebenarnya si Pitung

Banyak versi berkembang tentang legenda si Pitung. Ada yang menyebut Pitung merupakan nama atau julukan dari seseorang, tetapi ada juga yang menyebut bahwa si Pitung ini merupakan nama sebuah kelompok.

Nah jika penasaran dengan versi-versi cerita si Pitung ini bisa langsung datang ke Rumah Si Pitung dan minta untuk dijelaskan oleh guide di sana tentang cerita-cerita legenda si Pitung ini.

3. Rumah Si Pitung Bukan Rumah Adat Betawi

Karena si Pitung merupakan legenda asal Betawi dan nama objek wisata ini Rumah Si Pitung, bukan berarti rumah tersebut bergaya arsitektur rumah khas orang Betawi. Rumah itu merupakan rumah khas orang-orang Kalimantan.

4. Sering Terkena Banjir, Rumah Si Pitung Ditinggikan

Berada di wilayah yang kerap langganan banjir, Rumah Si Pitung pun beberapa kali ditinggikan untuk dasar rumahnya. Bukan tinggi tiang panggungnya yang semakin tinggi, namun ada penambahan beton di bawah rumah tersebut agar tidak dimakan oleh banjir.

5. Dipelopori Ali Sadikin

Rumah itu diberi nama Rumah Si Pitung dan menjadi cagar budaya pada saat Ali Sadikin menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Pada 1970-an, Ali mencari bangunan-bangunan tua untuk dijadikan cagar budaya dan ditemukan rumah itu. Saat perwakilan Pemprov DKI melakukan survey didapatilah rumah itu dan dinilai memenuhi syarat untuk jadi cagar budaya dan kebetulan juga pernah punya cerita sempat disinggahi si Pitung.

Rumah itu pun kemudian dibeli oleh pemerintah dan diberi nama Rumah Si Pitung itu untuk daya tarik pengunjung.

6. Alamat

Rumah Si Pitung berada di Jalan Kampung Marunda Pulo, RT.2/RW.7, Marunda, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara. Lokasinya berada di kawasan wisata Marunda, Jakarta Utara, dan merupakan salah satu dari sedikit rumah panggung Betawi yang tersisa.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

7 Taman di Jakarta Utara, Tiket Masuk Gratis



Jakarta

Sebanyak tujuh taman di Jakarta Utara bisa buat healing dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Mulai dari Taman Bintaro hingga Taman Gorontalo.

Mau liburan hemat di Jakarta Utara? Bisa banget! Jakarta Utara ternyata punya banyak pilihan taman yang nyaman dan bisa jadi tempat liburan keluarga, yang utama tiket masuknya gratis.

Bagi detikers yang lagi mencari alternatif rekreasi murah tapi berkesan, berikut taman di Jakarta Utara yang wajib dikunjungi.


1. Taman Bintaro

Taman Bintaro, Cilincing, Jakarta UtaraTaman Bintaro, Cilincing, Jakarta Utara (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Taman Bintaro terletak di Jl. Sungai Kendal Gang H. Nayu, RT 1/Rw 8, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Taman ini bersebelahan dengan area persawahan yang membentang luas.

Walau tidak terlalu luas, Taman Bintaro memiliki spot tempat bermain anak yang difasilitasi oleh wahana perosotan. Untuk orang dewasa, terdapat spot gym dan are pejalan kaki yang bisa digunakan untuk jogging.

Waktu paling ramai di kawasan taman ini biasanya sore hari sekitar jam 16.00 sampai 16.30 WIB.

2. Taman Sarang Bangau

Taman Sarang Bangau di Cilincing, Jakarta UtaraTaman Sarang Bangau di Cilincing, Jakarta Utara (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Taman Sarang Bangau terletak di Jl. Marunda RT 6/RW 4, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Taman ini memiliki fasilitas olahraga dan area bermain untuk anak-anak.

Dalam arsip berita detikTravel, Taman Sarang Bangau menawarkan suasana yang adem, sejuk, dan bersih. Taman ini cocok untuk menghabiskan waktu di sore hari bersama keluarga atau teman. Biasanya pengunjung datang untuk bermain ataupun berolahraga.

Selain itu, ada banyak para penjaja makanan di sekitar kawasan taman, jadi pengunjung bisa menikmati suasana sembari menyantap berbagai makanan dan minuman.

3. Taman Sungai Kendal

Taman Sungai Kendal jadi primadona warga untuk berkumpul dan berwisata gartis. Taman ini berada di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.Taman Sungai Kendal jadi primadona warga untuk berkumpul dan berwisata gartis. Taman ini berada di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. (Muhammad Lugas Pribady)

Taman Sungai Kendal berada di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Memasuki area jembatan dari pintu depan, wisatawan akan mendapati area bermain anak yang dilengkapi dengan wahana bermain anak seperti ayunan dan perosotan.

Menariknya taman ini memiliki area skatepark yang bisa menjadi tempat khusus bermain skateboard. Namun area skatepark ini hanya bisa digunakan untuk skateboard saja, bukan track yang bisa digunakan untuk sepeda.

4. Taman Ondel-ondel

Anak-anak bermain di area ruang terbuka hijau Taman Ondel-ondel, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (17/2/2023). Taman ini dibangun pada tahun 2022 dan rampung pada Januari 2023.Anak-anak bermain di area ruang terbuka hijau Taman Ondel-ondel, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. (Pradita Utama)

Taman Ondel-ondel berada di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan tempat pembuangan sampah. Hingga kemudian pada tahun 2023 dikelola menjadi sebuah taman yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata masyarakat setempat.

Taman Ondel-ondel menjadi sarana pelestarian kebudayaan Betawi, sebab ondel-ondel tidak semata-mata digunakan sebagai nama dari taman ini, melainkan sebagai ikon yang menghiasi kawasan taman.

Sepasang ondel-ondel terpajang di bagian depan taman, selain sebagai hiasan, secara tidak langsung juga sebagai pengingat akan budaya khas yang dimiliki Jakarta.

Taman Ondel-ondel ramai dikunjungi wisatawan di hari Sabtu dan Minggu terutama di sore hari.

5. Taman Hutan Kota Penjaringan

Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta UtaraTaman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara khas dengan taman labirin. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Taman Hutan Kota Penjaringan menyajikan pemandangan yang indah dan hijau, memanjakan mata siapa saja yang berkunjung. Selain duduk santai, wisatawan bisa melakukan banyak kegiatan menarik disini.

Daya tarik utama di taman ini adalah labirinnya. Melansir kanal Instagram temantaman.jkt, taman ini menyediakan berbagai fasilitas mulai dari jogging track, pergola, menara pengawas, pendopo, area parkir, toilet, area gym, dan area pemancingan.

Selain itu, taman ini khas dengan taman labirin. Traveler berani mencobanya?

Lokasinya berada di Jl. Kepanduan II, RT 7/RW 16, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

6. Taman Gorontalo

Taman Gorontalo tidak terletak di Gorontalo, taman ini berada di Jl. Gorontalo Raya, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Melansir kanal Instagram temantaman.jkt, Taman Gorontalo diresmikan pada 2019. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Taman Segitiga, karena bentuk dan luas taman tersebut menyerupai bentuk segitiga. Walau sempat ditutup sementara, taman ini dibuka kembali pada awal tahun 2025.

Melansir situs Ayo ke Taman, terdapat berbagai fasilitas yang ada di Taman Gorontalo seperti lapangan olahraga, jogging track, area permainan anak, hingga track skateboard.

7. Taman Rawa Badak Utara

Taman Rawa Badak Utara berada di Jl. Inspeksi Kali Sunter, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kawasan taman ini terletak di samping Tempat Penampungan Sampah Sementara Koja.

Sempat mengalami revitalisasi pada tahun 2019, Taman Rawa Badak Utara baru beroperasi lagi di tahun 2020 dengan penambahan fasilitas berupa jogging track, area gym, amphitheater, dan juga Wi-Fi.

Selain itu, taman ini juga memiliki area parkir mobil dan motor, area permainan anak, dan toilet. Menariknya, kawasan taman memiliki danau buatan yang digunakan untuk penampungan air hujan. Area danau buatan ini dikelilingi oleh jogging track menyajikan pemandangan yang indah bagi wisatawan.

(iah/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Ide Fondasi Cakar Ayam Ternyata Terinspirasi dari Pohon Kelapa



Jakarta

Fondasi cakar ayam merupakan salah satu jenis fondasi yang sering dipakai di Indonesia. Siapa sangka ternyata ide teknologi itu terinspirasi dari pohon kelapa lho.

Kisah penemuan fondasi cakar ayam berawal dari sosok Prof. Ir. Sedijatmo. Ia berhasil menciptakan fondasi itu pada 1962 saat ia bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dalam buku berjudul Prof. Ir. Sedijatmo Karya dan Pengabdiannya yang ditulis oleh Mardasana Safwan dan diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional tahun 1984, disebutkan bahwa pada Mei 1962 Prof. Ir. Sedijatmo ditugaskan memimpin Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung Priok. Ia bertanggung jawab atas pengaliran listrik dari sentral tersebut ke Gelora Senayan untuk keperluan Asian Games.


Pembangunan transmisi tersebut harus selesai pada Agustus 1962. Namun, yang jadi masalah adalah untuk memasang jaringan transmisi ini harus mendirikan tiang transmisi di Ancol yang tanahnya lunak atau lembek. Prof. Ir. Sedijatmo harus memutar otak agar proyek tersebut bisa selesai dalam waktu singkat.

Ide brilian ini muncul justru saat ia sedang berpiknik dengan keluarganya di pantai Cilincing, Jakarta Utara. Ketika melihat pohon kelapa yang kokoh berdiri di tanah berpasir meski berakar serabut, ia mendapat inspirasi. Prof. Ir. Sedijatmo menyadari bahwa akar serabut yang ‘mencengkeram’ tanah secara luas ternyata lebih efektif menahan pohon daripada akar tunjang yang panjang dan langsung mencapai tanah keras.

Dari situ lahirlah ide untuk membuat fondasi yang menyerupai akar serabut. Sistem ini menggunakan pipa-pipa beton yang ditanam tegak dalam tanah dengan pelat beton di atasnya, menciptakan fondasi kuat yang mampu menopang beban besar. Hasilnya, proyek transmisi listrik selesai tepat waktu, dan sistem fondasi cakar ayam pun menjadi solusi revolusioner.

Penemuan pria kelahiran Jawa Tengah 1909 ini tidak hanya terbukti berhasil untuk proyeknya, hak paten penemuannya ini didaftarkan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Italia, hingga Jerman.

Dilansir dari Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, sistem fondasi ini memiliki keunggulan seperti tidak memerlukan sistem drainase dan mampu menopang beban hingga 600 ton per kolom, serta bisa digunakan untuk fondasi pembangunan jalan.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

(abr/dhw)



Sumber : www.detik.com