Tag Archives: crash

Agar Kecelakaan Maut Seperti yang Dialami Dali Wassink Tak Terulang



Jakarta

Dali Wassink meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di Sunset Road, Bali. Dali mengalami kecelakaan saat mengendarai motor sport Kawasaki Ninja ZX-6R.

Dali disebut kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Menurut keterangan polisi, Dali kehilangan kendali saat menunggangi motor Kawasaki berpelat DK 5555 KSW.

“Dari keterangan saksi-saksi dan olah TKP untuk sementara kecelakaan ini terjadi karena out of control laka tunggal yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkap Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol I Made Teja Dwi Permana dalam tayangan video 20detik.


Setelah kehilangan kendali, motor itu oleng ke kanan menabrak pembatas jalan. Adapun saat kejadian, polisi mengatakan kondisi jalan tengah sepi dan tak ada hambatan.

“Karakteristik jalan tersebut, jalan lurus ya. Kebetulan laka terjadi pada pukul 02.00 dini hari. Kondisi jalan menurut keterangan saksi sepi tanpa ada hambatan apapun,” urainya lagi.

Instruktur safety riding di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian mengatakan dini hari adalah waktu ketika siklus tubuh manusia sedang berubah dan tidak dalam kondisi prima.

“Ini hazard maka solusinya kalau bisa jangan berkendara, atau cari rekan untuk menjadi navigator, kalau nggak bisa juga jaga kecepatan, masuk aja transmisi 2 atau 3. Sekencangnya akselerator itu motor di situ juga,” kata Reza kepada detikOto, Senin (22/7/2024).

Selain itu, jalanan sepi dan lurus apalagi di waktu dini hari adalah kombinasi bahaya. Apalagi ditambah motor sport bertenaga tinggi yang memacu adrenalin untuk digas.

“Kalau kita di jam lain mungkin risikonya kecil ya nggak apa-apa, punya motor premium masa tidak dinikmati, ya nggak? Tapi ini lain soal di jam 02.00 pagi di mana ada literasi di atas bahwa koordinasi dan badan kita tidak dalam fit to drive nih jadi jalan itu di jam segitu jadikan hazard,” jelas Reza.

Reza menegaskan, mengendarai motor itu badan kita justru yang menjadi pelindung motor. Maka saat terjadi kecelakaan, pasti badan kita yang langsung kontak dengan aspal atau objek lainnya.

“Saat terjadi crash itu prinsip F = m X a (gaya = massa X percepatan). Ada massa dari motor dan percepatan gerak akan diterima secara momemtum oleh tubuh kita. Kebayang kan itu motor beratnya 5 kg misalnya terus ada percepatan 5 km/jam aja maka gaya yang akan kita tahan itu 25 kg, kayak bawa barbel 25 kg, tidak bisa badan ini nahan,” ungkap Reza.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Terinspirasi Budaya Indonesia, Pebalap Ini Pakai Motif Batik-Komodo di Helmnya



Jakarta

Pebalap MotoGP pabrikan Red Bulll KTM, Enea Bastianini, punya sesuatu yang menarik saat balap di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Helmnya bermotifkan batik dan gambar komodo.

Ya, helm milik Bastianini merupakan helm spesial yang digunakan di Sirkuit Mandalika. Dikutip dari akun sosial pribadinya, Sabtu (4/10/2025) warna merah dan biru tua jadi warna dominan untuk motif batik yang dipasang di bagian atas dan samping helm.


Dan untuk di bagian belakang helm terdapat gambar komodo yang dibalut dengan warna merah. Semua itu dilakukan karena terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.

“Helm ini spesial untuk Enea Bastianini di GP Indonesia. Terinspirasi dari motif, warna, dan simbol dari budaya Indonesia, desain unik diciptakan untuk memberikan dukungan dari seluruh masyarakat di lintasan,” tulis Enea pada akun Instagramnya.

Helm pembalap Enea Bastianini bermotif batik dan komodoHelm pebalap Enea Bastianini bermotif batik dan komodo. (Instagram/@starlinedesigners)

Sayangnya pebalap asal Italia ini memulai aksinya di Sirkuit Mandalika dengan kurang maksimal. Dalam starting grid besok, dia berada di posisi ke-17. Marco Bezzecchi sukses meraih pole position usai dengan mencatat catatan waktu terbaik 1 menit 28.832 detik di sesi kualifikasi MotoGP Mandalika 2025.

Di Sprint Race yang berlangsung tadi, Enea Bastianini mengalami crash setelah terjatuh ketika memasuki tikungan ke-16.

(upd/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Saat Superman Terbang ke Singapura untuk Nonton F1



Jakarta

Aktor yang memerankan karakter hero Superman, David Corenswet, nonton Formula 1 Grand Prix Singapura 2025. Dia membagikan momen tersebut dalam akun Instagramnya.

Dilansir dari Straits Times, Senin (6/10/2025) dalam postingannya dia berterima kasih kepada Singapore Tourism Board (STB) atas pengalaman pertamanya menonton F1. Saat di Singapura, David juga bertemu dengan aktris ternama lainnya.

“Mencatat pengalaman F1 pertama, terima kasih kepada @visit_singapore,” tulisnya dalam postingan video yang dibagikan pada tanggal 6 Oktober 2025.


Dari postingan tersebut, terlihat David berlayar menikmati Singapura sebelum masuk ke sirkuit. Lalu dia berinteraksi bersama para penonton, melakukan wawancara dan menuju tribun untuk menyaksikan balapan.

Balapan F1 Singapura itu juga ditonton oleh aktor Singapura Zoe Tay dan Desmond Tan. Mereka membagikan foto bersama dengan David di akun Instagramnya masing-masing.

Selebritas lainnya yang hadir di balapan tersebut antara lain model Hong Kong Ella Yam, putri aktor Hong Kong Simon Yam dan model Qi Qi, serta Dino dari boy band K-pop Seventeen. Juga terlihat aktor Korea Selatan Hyun Bin dan Lee Jung-jae, aktor Taiwan Chen Bo-lin dan Cheryl Yang serta model Hong Kong Gaile Lok.

Keberadaan Hyun Bin dibagikan oleh akun Ferrari Singapura di media sosial pada 3 Oktober, di mana bintang Crash Landing On You (2019 hingga 2020) tersebut berpose bersama kepala tim Ferrari Frederic Vasseur dan pembalap Ferrari Lewis Hamilton.

F1 GP Singapura 2025 berlangsung Marina Bay Street Circuit, Minggu (5/10) malam. Pemenang dari balapan ini adalah George Russell, pembalap asal Inggris.

(sym/fem)



Sumber : travel.detik.com

Toprak Razgatlioglu Juara Dunia WSBK 2025



Jakarta

Pebalap BMW asal Turki, Toprak Razgatlioglu, sukses meraih juara dunia World Superbike atau WSBK 2025. Pencapaian tersebut menjadi kado manis sebelum El Turco pindah ke MotoGP musim depan.

Toprak Razgatlioglu mengunci gelar juara setelah finis ketiga pada Race 2 World Superbike Spanyol 2025. Pebalap 29 tahun itu mengumpulkan 616 poin atau unggul 13 angka dari pesaing terdekatnya, Nicola Bulega di tangga klasemen akhir.


“Saya sangat senang (bisa juara dunia). Saya mau menyampaikan rasa terima kasih kepada Kenan Sofuoglu sebagai saudara saya, kemudian seluruh penggemar dan tentu saja tim,” ujar Toprak usai meraih gelar juara, dikutip dari Crash, Senin (20/10)

“Musim ini kami mengawalinya tidak terlalu baik, tapi setiap balapan kami selalu berkembang dan tak pernah menyerah. Ending-nya kami juara dunia. Terima kasih untuk semuanya,” tambah dia.

Ini merupakan gelar juara ketiga untuk Toprak di kejuaraan WSBK: satu bersama Yamaha dan dua bersama BMW. Hebatnya lagi, selama berkarier di kompetisi tersebut, dia sudah meraih 78 kemenangan dan 172 podium.

Dengan hasil tersebut, Toprak didaulat sebagai salah satu pebalap WSBK terbaik sepanjang masa. Pebalap yang dikenal berkat kemampuan late braking dan stoppie-nya itu disejajarkan nama-nama legendaris lain seperti Jonathan Rea dan Alvaro Bautista.

Gelar juara ketiga itu menjadi kado perpisahan manis untuk Toprak. Sebab, musim depan, dia akan melanjutkan kariernya di MotoGP dengan membela tim satelit Yamaha. Dia akan bahu membahu bersama Jack Miller sebagai rekan setimnya.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Bezzecchi Bisa Naik Podium, meski Jalani Hukuman Double Long Lap Penalty



Jakarta

Marco Bezzecchi tampil luar biasa di MotoGP Australia 2025 akhir pekan lalu. Pebalap Aprilia itu sukses naik podium, meski harus menjalani hukuman double long lap penalty akibat insiden di seri sebelumnya di Mandalika.

Bezzecchi dijatuhi dua hukuman putaran panjang karena menyebabkan tabrakan dengan Marc Marquez pada Grand Prix Indonesia. Namun, hukuman itu tak menghalanginya tampil kompetitif di Sirkuit Phillip Island. Bezzecchi sukses menempati posisi kedua dalam kualifikasi, menjuarai sprint race, bahkan naik podium ketiga di balapan utama.

Pada race yang berlangsung hari Minggu (19/10), Bezzecchi start dengan cepat dan sempat memimpin di awal lomba. Rider Aprilia Racing menjalani long lap pada lap kelima dan ketujuh dari total 27 lap. Gara-gara menjalani hukuman itu, Bezz sempat melorot ke posisi keenam, namun akhirnya bisa bangkit dan finis di posisi ketiga.


“Senang sekali. Sangat sulit, karena sejujurnya, saya tidak pernah memikirkan kemenangan itu,” ujarnya. “Hanya para jurnalis yang memikirkannya. Tapi saya bahkan tidak menyangka akan naik podium,” sambung pebalap Italia seperti dikutip dari Crash.

Agar posisinya tak terlalu merosot jauh seusai melakukan long lap penalty, Bezzecchi tampak menge-push motornya dan berusaha menciptakan jarak sejauh mungkin dengan rider di belakangnya. Namun hal itu juga berisiko, karena membuat ban belakang motor cepat habis dan Bezzecchi tak bisa memacu motornya lebih kencang di lap-lap akhir.

Bezzecchi mengaku strategi tim berperan besar dalam keberhasilannya menembus tiga besar. “Strategi saya berhasil. Sejujurnya, itu strategi tim saya, bukan saya,” katanya lagi.

“Setelah menjalani long lap kedua, saya berada di posisi keenam, jadi lebih baik dari yang saya harapkan. Namun setelah memacu sekuat tenaga di awal, saya tidak bisa lagi melakukannya di akhir lap, karena ban sudah banyak terkikis,” timpalnya.

Podium ganda Bezzecchi yang diraih di Phillip Island sangat berarti. Karena berkat hasil ini, Bezzecchi kini naik ke posisi ketiga klasemen sementara, menggeser Pecco Bagnaia di posisi tiga klasemen MotoGP 2025. Bagnaia sendiri gagal finis setelah terjatuh di balapan Australia.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Gapapa Jatuh daripada Finis Terakhir



Jakarta

Francesco Bagnaia mengambil risiko lebih besar saat balapan utama MotoGP Australia. Bagnaia ingin memperbaiki hasil dari sprint race MotoGP Australia, namun ambisinya justru berujung petaka.

Bagnaia punya tekad untuk tidak mengulangi hasil buruk saat balapan sprint MotoGP Australia. Dia finis posisi dua paling belakang.


Dalam balapan utama, Bagnaia menggeber motornya hingga melewati batas kemampuan motor dan grip ban. Upayanya itu justru berujung petaka, dia terjatuh saat berada di posisi ke-12 dalam balapan utama MotoGP Australia 2025.

Bagnaia menegaskan lebih memilih terjatuh saat berjuang, daripada hanya mengikuti balapan tanpa perlawanan di posisi buncit.

“Saya jauh lebih memilih jatuh saat bertarung–bukan demi hasil bagus, tapi demi beberapa poin–daripada jatuh dari posisi terakhir,” tegas Bagnaia dikutip dari Crash.

Motor Desmosedici GP miliknya mengalami getaran hebat pada sesi pemanasan. Setelan agresif yang dicoba tim justru memperparah osilasi dan membuat motor nyaris tak bisa dikendalikan.

Menyadari risiko besar tersebut, Ducati kemudian mengubah arah setelan secara drastis. Hasilnya, Bagnaia akhirnya mendapatkan motor yang lebih stabil untuk balapan jarak penuh.

“Sejujurnya, motornya lebih baik dibanding kemarin. Untungnya, pagi ini kami mencoba sesuatu yang ternyata sama sekali tidak bekerja, jadi kami berbalik arah dan motornya jadi jauh lebih stabil,” ujar Bagnaia.

Meski stabil, konsekuensi dari perubahan tersebut adalah motor menjadi lebih kaku dan berat.

“Lebih sulit dikendarai karena terasa lebih berat, tapi setidaknya sedikit lebih baik. Saya bisa memaksanya lebih jauh, saya bisa menjaga ritme yang bahkan lebih cepat dari para pembalap di depan, jadi saya mulai mengejar,” lanjutnya.

Namun Bagnaia juga menegaskan bahwa ia membutuhkan waktu adaptasi di awal balapan.

“Saya butuh waktu dua atau tiga lap pertama untuk memahaminya… Ya, jauh lebih sulit dikendarai, tapi memang sedikit lebih baik,” tutupnya.

Meski sempat terseok di awal, Bagnaia perlahan menunjukkan progress. Ia merangkak naik hingga posisi ke-12. Bagnaia sempat mencatatkan waktu hanya terpaut 0,4 detik dari catatan terbaik. Namun ambisinya berakhir tragis dengan empat lap tersisa, ketika ia terjatuh dan gagal menyentuh garis finis.

“Saya menerima jatuh itu, karena saya berkata pada diri sendiri, saya tidak akan finis terakhir lagi,” ungkap Bagnaia tanpa penyesalan.

“Hari ini saya benar-benar memaksa. Saya sadar bisa saja jatuh, dan ya… saya jatuh,” kata Bagnaia.

Bagnaia yakin finis 10 besar sangat mungkin diraih andai ia tak kehilangan keseimbangan akibat selip ban belakang.

“Top 10 itu mungkin. Sayangnya, saya terjatuh karena saya terlalu memaksa, dan begitu ban belakang kembali dari slide, saya kehilangannya,” jelas dia.

Saat Bagnaia berjuang keras dan berakhir di kerikil, tim VR46 justru meraih sorotan. Fabio Di Giannantonio yang juga membawa Desmosedici GP25 ke posisi kedua, finis di belakang Raul Fernandez (Aprilia).

(riar/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Repsol Resmi Kembali ke MotoGP, tapi Bukan Sponsori Honda



Jakarta

Sponsor legendaris, Repsol, resmi kembali ke dunia MotoGP mulai musim depan. Sebelumnya Repsol memutuskan hengkang dari MotoGP pada akhir musim 2024, setelah jadi sponsor utama tim Honda selama kurang lebih 30 tahun. Meski musim depan bakal kembali ke MotoGP, Repsol tak menjalin hubungan bisnis lagi dengan Honda.

Mengutip situs Crash, raksasa minyak asal Spanyol itu tak lagi menjadi sponsor tim pabrikan Jepang, Honda. Mulai musim 2026, Repsol akan hadir di paddock MotoGP sebagai pemasok pelumas resmi untuk kelas Moto2 dan Moto3.


Sebelumnya Repsol dikenal lewat kemitraannya dengan Honda Racing Corporation (HRC) sejak 1995, menjadikannya salah satu kolaborasi paling ikonik dalam sejarah balapan motor.

Bersama-sama, mereka menorehkan sederet prestasi besar: empat gelar dunia bersama Mick Doohan, enam dengan Marc Marquez, dua dengan Valentino Rossi, serta masing-masing satu untuk Alex Criville, Nicky Hayden, dan Casey Stoner.

Namun, hubungan legendaris itu berakhir pada 2024 setelah Marquez hengkang dari Honda ke Ducati. Honda pun kini didukung oleh Castrol sebagai mitra pelumas, sekaligus sponsor utama mereka.

Melalui peran baru, kabarnya Repsol akan menggantikan Liqui Moly sebagai satu-satunya pemasok pelumas resmi untuk Moto2 dan Moto3, dengan kontrak awal hingga 2027. Nantinya, logo Repsol akan tampil di seluruh motor kedua kelas tersebut, juga di berbagai titik lintasan balap.

“Para penggemar yang mencintai MotoGP mengenal Repsol dari reputasinya dalam olahraga ini yang unggul dan sukses, jadi kami bangga melihat Repsol kembali,” kata Dan Rossomondo, Chief Commercial Officer Dorna Sports.

“Kami tahu bahwa sebagai pemasok pelumas untuk Moto2 dan Moto3, para pebalap dan tim akan dipasok dengan teknologi (oli) berkualitas tinggi dan merupakan berita yang menggembirakan melihat merek ini menjadi sponsor utama sebuah grand prix dan menempatkan nama mereka di lintasan,” sambung Dan.

Langkah Repsol ini disebut sejalan dengan upaya Liberty Media, pemilik baru MotoGP, untuk memperkuat daya tarik kompetisi di mata sponsor dan investor. Sebagai bagian dari kembalinya, Repsol juga akan meluncurkan produk pelumas kompetisi baru yang diuji langsung di lintasan musim depan.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com