Tag Archives: daihatsu

Imbas Mobil LCGC Pakai Pertalite



Jakarta

Daihatsu Kumpul Sahabat Bandung menyajikan informasi teknis tips dan trik seputar mobil. Salah satunya terkait penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Khususnya untuk mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC).

Lewat agenda d’Otospeak, salah satu peserta mempertanyakan imbas mobil LCGC memakai bensin di bawah RON 92 seperti Pertalite. Tak jarang masih ditemui mobil jenis LCGC mengkonsumsi BBM dengan RON di bawah rekomendasi. Mobil LCGC sejatinya direkomendasikan menggunakan RON 92.

“Memang mobil kita hari ini didesain minimal menggunakan RON 92, saat berbicara RON 92 itu berbicara kadar oktan bahan bakar, semakin tinggi, pembakarannya semakin bersih. Ketika memakai (BBM) di bawah standar itu, akan banyak tersisa pembakaran di ruang bakar, banyak karbon yang menempel segala macam. Akhirnya dalam waktu jangka dekat kita harus bersihkan ruang bakarnya, memang idealnya kita menggunakan RON 92,” kata Marketing Planning & Sales Operation Support Department Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Aries Nugroho di Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/6/2024).


Spesifikasi mesin LCGC umumnya punya rentang rasio kompresi 10 sampai 11. Dengan spek tersebut harusnya menggunakan BBM dengan RON minimal 92, sekelas Pertamax. Sementara Pertalite hanya untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1

Anjuran LCGC untuk mengkonsumsi BBM dengan oktan minimal 92 itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) nomor 36 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah. Dalam pasal 4 butir 6 disebutkan bahwa mobil LCGC menggunakan penandaan informasi penggunaan bahan bakar dengan tingkat paling rendah octane number 92 untuk bensin atau cetane number 51 untuk diesel yang dicantumkan pada penutup tangki bahan bakar bagian dalam dan pojok bawah kaca belakang.

Imbauan untuk mobil LCGC menggunakan BBM oktan minimal 92 juga tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Nomor 29/IUBIT/PER/9/2014. Tercantum dalam BAB III A Perihal Penandaan, butir 4 aturan bahan bakar LCGC disebutkan bahwa:

Informasi penggunaan bahan bakar sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a sebagai berikut:

– Untuk kendaraan bermotor dengan motor bakar cetus api menggunakan bahan bakar minimal Octane Number 92, dan

– Untuk kendaraan bermotor dengan motor bakar nyala kompresi gunakan bahan bakar minimal Cetane Number (CN) 51.

Dari awal kelahirannya, LCGC dibuat untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih. Jika menggunakan BBM yang tidak sesuai rekomendasi, maka tujuan utama untuk mendukung lingkungan lebih bersih tidak akan tercapai.

(riar/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Berkendara di Jalur Sumatera, Ada Truk di Depan Lebih Baik Dahului atau Tidak?



Jakarta

Jalur menantang Sumatera sudah tidak asing bagi pengendara Indonesia. Skill berkendara menjadi taruhan bagi pengendara yang hendak melintas. Bagaimana tidak? Dengan menawarkan berbagai tantangan seperti tikungan tajam, tanjakan hingga turunan curam, di tambah jalanan bergelombang seakan menjadi makanan sehari-hari bagi pengendara di Sumatera.

Meski demikian semua tantangan itu bukan tidak bisa dilalui, meski kewaspadaan dalam berkendara menjadi kunci utamanya. Perjalanan Road Trip #EksplorasiNusantara Sumatera Barat bersama Daihatsu All New Xenia, Ketua AXIC Chapter Bukit Tinggi, Effendi, memberikan tips berkendara yang aman saat melintas di jalur Sumatera.

“Untuk bisa melintas di jalur Sumatera itu memang unik dan menantang. Tapi kalau sudah terbiasa, tidak ada masalah,” kata Effendi kepada detikOto, di Bukit Tinggi Sumatera Barat.


Efendi menjelaskan tips berkendara di Sumatera paling pertama ialah harus memiliki kondisi badan yang Fit.

“Tips berkendara di Jalur Sumatera pertama itu harus dalam keadaan sehat, dan stamina harus baik, karena berkendara di jalan Sumatera barat ini harus fokus, dan harus tetap siaga selalu, dan terus memperhatikan spion kanan, kiri dan tengah,” ucap Effendi.

Effendi menjelaskan jalanan paling menandang di jalur Sumatera khususnya Sumatera Barat ialah banyak tikungan ekstrim. “Hal yang paling menantang itu jalanan itu banyak tikungan, banyak tanjakan lumayan ekstrim. dan jalanannya hanya pas untuk mobil,” kata Effendi.

Relawan ketika memberi sinyal kepada truk yang hendak melintasi Tanjakan Kaljambe di Purworejo, Jumat (17/11/2023).Relawan ketika memberi sinyal kepada truk yang hendak melintasi Tanjakan Kaljambe di Purworejo, Jumat (17/11/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Saat bertemu dengan banyaknya pemotor, lanjut Effendi. Sebagai pengendara mobil juga harus menambah tingkat kewaspadaan. Karena di Sumatera Barat, banyak motor yang tidak melihat kanan-kiri saat berkendara.

“Antisipasi motor, paling hanya hati-hati saja, karena kalau dilawan (diomelin) nanti malah repot, soalnya orang-orang Bukit Tinggi pada emosian semuanya,” ujar Effendi sambil tertawa bercanda,” kata Effendi.

“Tapi harus lebih hati-hati, karena banyak motor gaib ditikungan. Mereka kerap keluar dari gang atau jalan secara langsung. Jadi tetap waspada,” Effendi menambahkan.

Lalu bagaimana saat bertemu dengan bus atau truk yang melintas di jalur Sumatera, lebih baik mendahului atau sabar menunggu di belakangnya?

“Ini tergantung kondisi jalan. Kalau di jalanan menanjak disarankan untuk mendahului, jika bisa mendahului. Saat jalanan Menurun biarkan saja truk atau bus melintas duluan, ikuti saja dulu. Alasannya takut rem-nya blong, jadi saat ditanjakan takutnya rem nya blong sehingga bus atau truk bisa mundur, kalau diturunan kita mengiringi saja, kalau bisa mendahului yang boleh juga,” tutup Effendi.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

Bagaimana Cara Tahu 1 Liter Bensin Bisa Berapa Km? Begini Penjelasannya


Jakarta

Bagi pemilik kendaraan konvensional, bahan bakar adalah hal yang wajib diperhitungkan dengan baik. Sebab, harga bensin yang kerap berubah setiap awal bulan menjadi perhatian tersendiri.

Maka dari itu, banyak pengendara yang mulai menghitung konsumsi bahan bakar setiap kali mengisi bensin. Apabila mobil yang dikendarai boros BBM, maka pengeluaran untuk membeli bensin juga turut membengkak.

Nah, ada beberapa cara untuk menghitung konsumsi bahan bakar. Lantas, 1 liter bensin dapat menempuh berapa Km? Simak cara menghitungnya yang benar dalam artikel ini.


1 Liter Bensin Berapa Km?

Dilansir situs Wuling Indonesia, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung 1 liter bensin berapa kilometer pada mobil. Berikut penjelasannya:

1. Cek Konsumsi Bahan Bakar Lewat MID

Mobil keluaran terbaru telah mengusung fitur Multi-Information Display (MID). Layar digital di dekat odometer ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pengemudi, salah satunya mengecek konsumsi bahan bakar.

Pengendara dapat mengetahui konsumsi BBM secara otomatis berkat bantuan Electronic Control Unit (ECU) sesuai bensin yang disuplai oleh injektor. Untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar, detikers bisa mengeceknya pada kolom average fuel consumption atau umumnya disingkat menjadi ‘AVG’.

2. Cek Konsumsi Bahan Bakar Lewat Metode Full to Full

Apabila mobil detikers tidak dilengkapi dengan MID, kamu masih bisa menghitung konsumsi bahan bakar lewat metode full to full. Cara ini dilakukan dengan mencari total jarak tempuh yang sudah dilalui, kemudian membaginya dengan jumlah bahan bakar yang telah diisi ulang.

Adapun rumus dalam mengecek konsumsi bahan bakar lewat metode full to full, yaitu:

(Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir.

Sebagai contoh, Andi mengisi BBM untuk mobilnya hingga full tank. Saat mengisi bensin pertama, angka odometer yang tercatat di mobil adalah 2.000 Km. Setelah mengisi bensin, Andi menggunakan mobil untuk perjalanan sehari-hari.

Setelah melaju hingga kecepatan 60-100 Km/jam, Andi kembali mengisi BBM sampai full. Di tahap ini, Andi menghitung berapa liter bahan bakar yang diisi ke dalam tangki, ternyata mencapai 30 liter bensin.

Selain itu, Andi juga mencatat berapa kilometer jarak yang telah ditempuh setelah terakhir kali mengisi bensin. Ternyata, ia sudah menempuh jarak sejauh 300 Km, sehingga di odometer tercatat 2.300 Km.

Kini, Andi tinggal menghitung konsumsi bahan bakar sesuai rumus di atas. Perhitungannya sebagai berikut:

(Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang diisi = Hasil akhir
(2.300 – 2.000) / 30 = 10 Km/liter.

Jadi, jawaban dari pertanyaan 1 liter bensin berapa Km adalah 10 Km/liter.

Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar Bisa Berbeda

Perlu diingat, konsumsi bahan bakar bisa berbeda-beda tergantung dari sejumlah faktor. Mengutip laman Daihatsu, berikut penyebabnya:

1. Kapasitas Mesin

Faktor yang pertama terkait dengan kapasitas mesin. Saat ini, ada banyak mobil yang memiliki kapasitas mesin yang beragam, mulai dari 1.5 L, 2.0 L, hingga 1.5 L dengan teknologi mesin turbo. Kapasitas mesin yang berbeda juga menyebabkan jumlah konsumsi BBM yang tak sama.

2. Kompresi

Selain kapasitas mesin, rasio kompresi juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Sebab, efisiensi BBM selaras dengan rasio kompresi yang dimilikinya. Rasio bahan bakar yang tinggi dapat mengubah energi kimia ke energi mekanis yang jauh lebih besar.

3. Gaya Berkendara

Setiap pengendara memiliki gaya berkendara yang berbeda. Apabila mengendarai mobil dengan santai di perkotaan, maka konsumsi bahan bakar bisa irit. Namun jika mengendarai mobil dengan ngebut atau banyak melintasi tanjakan, maka mesin mobil harus bekerja ekstra sehingga lebih boros bensin.

4. Jenis BBM yang Dipakai

Menggunakan jenis BBM yang punya oktan tinggi diklaim lebih irit bensin. Meski begitu, detikers juga harus menyesuaikan kembali dengan kompresi kendaraan masing-masing, apakah bisa meminum bensin dengan oktan tinggi atau tidak.

Demikian cara menghitung 1 liter bensin berapa Km. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Cek Kondisi Booster Rem Pada Mobil


Jakarta

Mengecek sistem pengereman pada mobil jadi hal yang wajib dilakukan secara berkala. Salah satu komponen dalam sistem pengereman yang juga perlu dicek kondisinya adalah booster rem.

Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang kurang peduli terhadap booster rem. Padahal, jika komponen ini sudah rusak maka berisiko membahayakan keselamatan hingga bisa memicu kecelakaan.

Lantas, bagaimana cara mengecek kondisi booster rem pada mobil? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Mengenal Booster Rem pada Mobil

Mengutip laman Hyundai Indonesia, booster rem adalah komponen pada sistem pengereman yang berfungsi untuk memperkuat torsi yang diterima oleh pedal rem. Komponen ini bekerja dengan menggunakan tekanan udara atau vakum yang diterima dari mesin mobil untuk memperkuat torsi pada pedal rem.

Dengan adanya booster rem, pengendara dapat melakukan pengereman lebih mudah, cepat, dan aman. Soalnya, booster rem berfungsi memberikan dorongan tambahan pada rem, sehingga pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem terlalu dalam untuk menghentikan mobil.

Ciri-ciri Booster Rem Rusak

Seiring penggunaan, booster rem mobil bisa mengalami kerusakan. Salah satu kerusakan yang umum terjadi adalah booster rem mengalami kebocoran.

Dilansir situs Daihatsu, berikut ciri-ciri booster rem sudah rusak yang perlu diketahui oleh pemilik mobil:

1. Pedal Rem Terasa Keras

Ciri-ciri yang pertama adalah pedal rem terasa keras saat diinjak. Cobalah detikers menginjak pedal rem ketika mobil dalam keadaan mati, jika pedal naik secara perlahan maka kondisi booster rem masih baik.

Sebaliknya, apabila setelah menginjak pedal rem dan tidak langsung naik atau terasa keras saat diinjak, itu artinya ada masalah pada sistem pengereman. Bisa jadi karena booster rem mengalami kebocoran.

2. Muncul Suara Mendesis

Ciri-ciri berikutnya adalah muncul suara mendesis ketika pedal rem diinjak. Soalnya, rem yang dalam kondisi baik tidak akan mengeluarkan suara apapun ketika bekerja.

Namun jika booster rem mengalami kebocoran, biasanya akan muncul suara mendesis ketika rem digunakan. Penyebab utamanya karena selang vakum yang bocor, sehingga terdapat udara yang keluar lewat selang tersebut.

3. Mesin Mobil Tidak Stabil

Booster rem juga bekerja ketika mesin mobil dihidupkan. Soalnya, booster rem memiliki selang kevakuman yang terhubung dengan intake manifold mesin. Apabila booster rem dalam kondisi optimal, maka intake manifold mesin juga bekerja dengan baik, sehingga mesin mobil tetap stabil ketika digunakan.

Jika booster rem mengalami kebocoran, maka otomatis terjadi kebocoran juga di intake manifold mesin. Alhasil, selang kevakuman tidak bekerja dengan maksimal dan akibatnya mesin mobil jadi tidak stabil.

Cara Cek Kondisi Booster Rem

Cara paling mudah untuk mengecek kondisi booster rem mobil adalah dengan menginjak pedal rem ketika mesin mobil dalam keadaan mati. Apabila pedal rem naik perlahan, maka booster rem masih bagus.

Akan tetapi, jika pedal rem terasa keras saat diinjak atau setelah diinjak pedalnya cukup lama untuk naik ke posisi normal, itu tandanya ada kerusakan pada booster rem.

Jika detikers ragu, segera bawa mobil kesayanganmu ke bengkel resmi terdekat. Nantinya, mekanik akan mengecek apakah benar ada kebocoran di booster rem atau bisa jadi karena timbul kerusakan di komponen lain.

Itu dia cara cek kondisi booster rem pada mobil. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

7 Cara Merawat Power Window agar Tidak Mudah Rusak


Jakarta

Kini hampir setiap mobil dilengkapi dengan fitur power window. Jika dulu pengguna mobil harus memutar tuas untuk membuka jendela, kini cukup memencet tombol untuk membuka dan menutupnya. Meski begitu, power window butuh perawatan.

Cara merawat power window sebenarnya cukup mudah, namun memang harus telaten. Jika tidak dirawat, maka power window mungkin akan cepat rusak. Untuk mengetahui cara-caranya, simak penjelasan di bawah ini.

Cara Merawat Power Window

Dirangkum dari situs Daihatsu dan Wuling, berikut ini 7 cara merawat power window agar tidak cepat rusak:


1. Bersihkan Kaca Jendela

Cara merawat power window yang pertama adalah dengan membersihkan kaca jendela. Jika melihat ada kotoran di kaca jendela, segeralah membersihkannya agar tidak masuk ke dalam dinamo power window yang bisa menyebabkan macet.

Selain itu, bersihkan kaca mobil dengan rutin menggunakan alat pembersih kaca khusus atau memakai kanebo maupun kain yang permukaannya halus.

2. Bersihkan Karet Kaca

Selain bagian kaca, pastikan karet kaca jendela juga dibersihkan. Hindari penggunaan cairan penetran karena menyebabkan debu mudah menempel kembali.

Gunakan silicone spray karena sifatnya lebih netral, sehingga tidak menyebabkan debu mudah menempel kembali. Semprot sepanjang jalur karet, termasuk di frame pintu mobil menggunakan silicone spray.

3. Bersihkan Rel Pada Power Window

Kebersihan bagian jendela harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk rel pada power window. Cek secara rutin apakah relnya sudah kotor. Biasanya semakin sering digunakan, rel semakin mudah kotor.

Rutin mencuci mobil akan membuat rel power window tetap bersih. Pakailah shampo khusus mobil agar elastisitas karet dan kelembaban tetap terjaga.

4. Gunakan Minyak

Salah satu perawatan yang bisa dilakukan detikers adalah meminyaki bagian karet kaca agar tidak seret. Kalian bisa menggunakan minyak goreng untuk melapisi karet di jalur kaca. Cukup lapisi tipis agar karet tetap lentur.

5. Jangan Terlalu Lama Dijemur

Penting untuk memarkir mobil di tempat teduh, terutama jika diparkir dalam waktu lama. Jika terlalu lama dijemur di bawah terik matahari, maka bisa membuat komponen grease di motor pengatur kaca otomatis menjadi keras.

Grease ini berfungsi sebagai pelumas dari poros motor pengatur kaca otomatis. Jika mengeras, maka power window akan seret. Jika terus dipaksakan, maka akan membuat kerusakan lebih parah.

6. Gunakan Secara Tepat dan Seperlunya

Gunakanlah power window secara tepat guna. Biasanya anak-anak suka bermain-main dengan power window. Nah, jika keseringan buat mainan bisa membuatnya cepat rusak.

Tapi juga jangan sampai tidak digunakan. Misalnya ketika mobil jarang digunakan, panasi mobil sambil membuka dan menutup jendela. Jika lama tidak dipakai, power window juga bisa macet dan karatan.

7. Cek Secara Rutin

Setidaknya detikers harus mengecek kondisi power window secara rutin 6 bulan sekali. Bawalah ke bengkel spesialis pintu. Perawatan ini meliputi pembersihan menyeluruh dan penambahan pelumas.

Demikian 7 cara merawat power window. Pastikan seluruh bagian kaca bersih dan gunakan dengan tepat agar tidak mudah rusak.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Cara Pasang Kepala Aki Mobil dan Masalah yang Sering Terjadi


Jakarta

Kepala aki atau klem aki merupakan bagian penting untuk memastikan sistem kelistrikan mobil berjalan stabil. Kepala aki terdiri dari bagian kutub positif dan negatif yang terhubung dengan terminal sehingga bisa mengalirkan listrik.

Cara pasang kepala aki mobil tidak boleh sembarangan, karena bisa patah atau menyebabkan aliran listrik tidak lancar.

Simak artikel ini untuk mengetahui cara pasang kepala aki mobil yang benar, lengkap dengan beberapa masalah yang sering terjadi, serta solusi untuk mengatasinya.


Cara Pasang Kepala Aki Mobil

Dalam proses ganti aki, kita harus memperhatikan cara pasang kepala aki mobil dengan benar. Dikutip dari situs Suzuki dan beberapa sumber lain, berikut ini langkah-langkah memasang kepala aki mobil:

1. Persiapkan Alat yang Digunakan

Persiapkan terlebih dahulu peralatan yang dibutuhkan, di antaranya adalah tang, obeng dan kunci pas.

2. Matikan Mesin

Secara umum kita harus mematikan mesin mobil saat melakukan penggantian aki maupun bagian-bagian aki, termasuk kepala aki. Jika mesin menyala, maka ada kemungkinan terjadi korsleting.

3. Lepaskan Kepala Aki Kutub Negatif Lalu Positif

Saat melepas kepala aki, pastikan untuk melepas kutub negatif (-) terlebih dahulu yang berwarna hitam, baru kemudian kepala aki kutub positif (+) yang berwarna merah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi korsleting. Lepaskan kabel, baut dan klemnya.

4. Bersihkan Bagian Kepala Aki

Bersihkan bagian kepala aki terlebih dahulu. Jika terdapat jamur atau kerak, bersihkan dengan air panas ke area yang terkena jamur.

5. Beri Gemuk

Beri lapisan grease atau gemuk pada area kepala aki. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepala aki berjamur atau berkerak.

6. Pasang Kepala Aki Kutub Positif Lalu Negatif

Saat pemasangan, pasang terlebih dahulu kutub positif baru negatif. Jika terbalik, maka bisa muncul percikan api yang membahayakan, atau bisa terjadi korsleting.

Jika setelah memasang kabel kutub negatif muncul percikan api, hal ini wajar terjadi. Percikan api akan berhenti ketika kepala aki sudah dipasang secara sempurna.

7. Pastikan Kepala Aki Terpasang Kencang

Jangan terburu-buru memasang kepala aki. Pastikan bagian kepala aki terpasang dengan benar, semua mur, baut, klem dan kabel harus dipasang secara sempurna dan kencang agar aki bisa bekerja dengan baik.

Jika terlalu kendur maka aliran listrik tidak akan sempurna. Namun jika terlalu kencang juga bisa menyebabkan mudah patah. Selain itu, pemasangan yang tidak pas bisa memunculkan rongga kecil yang menyebabkan jamuran. Cukup kencangkan sampai kepala aki tidak goyang.

Masalah Pada Kepala Aki

Berikut ini beberapa masalah yang kerap terjadi pada kepala aki, lengkap dengan solusi untuk mengatasinya:

Kepala Aki Jamuran

Detikers mungkin pernah melihat kepala aki jamuran atau muncul kerak putih, tepatnya di sekitar terminal positif. Dilansir dari situs Daihatsu, penyebabnya bisa karena kelembapan, oksidasi air aki, klem terlalu kendur atau terlalu kencang, panas yang berlebih pada kutub positif aki, maupun kelebihan volume air aki.

Untuk mencegahnya, detikers bisa memberikan lapisan grease atau gemuk pada area kepala aki. Namun jangan sampai memberikannya secara berlebihan agar tidak mengganggu aliran listrik.

Tapi jika sudah terlanjur muncul jamur atau kerak, kalian bisa membersihkan dengan air panas ke area yang terkena jamur. Jika belum cukup bersih, gosoklah dengan sikat gigi sampai bersih. Bersihkan dengan kain lap.

Kepala Aki Kendur

Masalah lainnya adalah kepala aki kendur. Seharusnya, kepala aki tidak goyang atau mudah diputar. Hal ini membuat aliran listrik tidak maksimal, bahkan membuat aki mudah tekor.

Selalu cek kondisi kepala aki secara berkala dan pastikan masih dalam kondisi kencang. Gunakan kunci yang pas saat membuka dan memasang agar tidak dol.

Detikers juga bisa memberikan lapisan grease atau gemuk agar lebih kencang serta mencegah celah yang menimbulkan jamur.

Tapi jika sudah rusak, kalian bisa mengganti kepala aki dengan yang baru. Kepala aki biasanya terbuat dari kuningan. Pastikan membeli di tempat yang terpercaya, karena ada produk yang dibuat dari bahan tidak berkualitas, sehingga mudah patah atau kendur.

Nah, itulah tadi cara pasang kepala aki mobil dengan benar agar listrik aki dapat mengalir secara optimal, serta sejumlah solusi bagi masalah yang sering terjadi pada kepala aki.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

10 Alasan Kenapa Mobil Bergetar saat Diam dan Cara Memperbaikinya


Jakarta

Pengemudi mungkin pernah merasakan getaran yang tak biasa, meskipun mobil dalam kondisi tidak bergerak. Getaran tersebut terkadang jadi tanda tentang kondisi kendaraan.

Ada berbagai alasan yang menyebabkan mobil bergetar saat diam. Mulai dari masalah pada komponen mesin hingga ban mobil yang aus.

Oleh sebab itu, mengetahui penyebab getaran dalam konteks ini penting agar masalah bisa diatasi segera sebelum berpotensi mempengaruhi kinerja mobil.


Alasan Kenapa Mobil Bergetar saat Diam

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika mobil bergetar. Hal ini bisa jadi tanda kalau pemilik mobil perlu memperbaikinya.

Berikut adalah beberapa penyebab mesin mobil bergetar saat diam:

1. Busi yang Rusak

Mobil memiliki busi lebih dari satu. Mengutip laman Daihatsu, jika ada salah satu busi yang rusak maka hal ini akan membuat mesin mobil menjadi tidak stabil yang bisa menyebabkan bergetar.

2. Masalah pada Engine Mount

Engine mount adalah komponen penahan posisi mesin mobil, yang berfungsi membuat mobil tetap stabil saat melaju kencang. Tapi, jika komponen ini pernah terguncang keras, maka kekuatan cengkeramannya bisa berkurang.

Menurunya cengkeraman engine mount menjadi salah satu penyebab mobil bergetar dan membuat mesin bergeser.

3. Penyetelan Mesin yang Tak Sesuai

Adanya kesalahan penyetelan mesin menjadi salah satu alasan mobil bergetar saat diam. Hal ini mungkin terjadi karena teknis melakukan kesalahan ketika proses pengembalian komponen yang sebelumnya dibongkar (setelah perbaikan).

4. Piston Mobil yang Aus

Piston aus disebabkan karena mobil terlalu sering dipakai dengan revolutions per minute (RPM) tinggi. RPM merupakan satuan yang digunakan kendaraan untuk mengatur kecepatan dari perputaran atas suatu sumbu dalam waktu satu menit.

5. As Roda yang Aus

as roda adalah perangkat yang menghubungkan roda dengan suspensi mobil Jika perangkat ini aus, maka perputaran ban bisa menjadi tidak sempurna.

6. Rusaknya Karet Kap Mesin

Karet kap mesin yang rusak bisa menjadi penyebab getaran pada mobil. Pasalnya, karet ini sendiri berfungsi untuk meredam getaran pada mesin.

Jadi, jika ia sudah aus maka kemampuanya dalam menahan getaran akan menurun.

7. Velg Ban Bengkok

Velg ban bengkok membuat beban pada mobil tidak bisa ditahan dengan baik ketika sedang berjalan. Biasanya, hal ini terjadi karena kecelakaan atau salah memasang ketika memodifikasi mobil.

8. Distribusi BBM yang Tidak Lancar

Jumlah bahan bakar minyak (BBM) yang masuk ke dalam ruang bakar perlu tepat, jika tidak getaran pada kendaraan akan sangat terasa kencang. Seringnya, masalah ini terjadi pada mobil dengan sistem injeksi.

Jumlahnya yang terlalu sedikit atau terhambat membuat getaran pada mesin, karena tenaga yang diciptakan tidak sempurna.

9. Rusaknya Shockbreaker

Shockbreaker berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan mobil saat sedang melaju. Jika rusak, maka mesin mobil bisa bergetar secara tidak normal dan membuatnya berjalan tidak seimbang.

10. Masalah pada Kopling Mobil

Mengutip laman Suzuki Indonesia, kampas kopling yang habis beresiko menyebabkan pedal kopling loss, yang membuat getaran kencang terasa hingga kabin.

Cara Memperbaiki Mobil Bergetar

Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki mobil bergetar padahal diam:

  • Ganti komponen yang sudah rusak dengan yang baru. Misalnya, mengganti busi, mengganti kampas kopling, ataupun shockbreaker.
  • Melakukan servis berkala ke bengkel resmi. Konsultasikan ke teknisi ahli ke servis mobil secara berkala jika kamu mengalami masalah yang tidak bisa di atas secara mandiri.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab mobil bergetar saat diam, akan membantu kita bisa menjaga performa kendaraan tetap optimal. Jangan lupa untuk selalu cek komponen mobil, untuk mengetahui mereka rusak/bermasalah atau tidak.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Cek 7 Komponen Ini sebelum Pergi Liburan Pakai Mobil Pribadi



Jakarta

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera tiba. Masyarakat menantikan dan siap menikmati momen ini dengan berwisata atau pulang ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi bersama keluarga. Jangan lupa mengecek 7 komponen sebelum berpergian menggunakan mobil pribadi.

Selama perjalanan liburan, biasanya ditemukan kondisi jalanan macet sebab jumlah pemudik yang melonjak, aturan ruas buka-tutup jalan, kendala mogok, hingga berbagai kondisi lainnya.

Kondisi-kondisi tersebut tentunya dapat mempengaruhi performa kendaraan, seperti suhu mobil lebih cepat panas, bahan bakar yang tidak efisien, hingga berbagai kondisi yang tidak diinginkan lainnya.


Supaya kondisi mobil tetap optimal, berikut beberapa tips dari Daihatsu terkait perawatan mobil agar momen perjalanan liburan tetap aman, nyaman, dan menyenangkan:

1. Periksa komponen lampu dan wiper. Jika karet wiper tidak berfungsi dengan baik, segera lakukan penggantian dengan yang baru agar dapat menyapu air dengan baik dan menjaga visibilitas ketika berkendara dalam kondisi hujan.

2. Periksa aki dan sistem kelistrikan mobil. Aki mobil adalah sumber daya utama kelistrikan pada mobil yang dapat menjaga kinerja lampu, audio, dan mesin agar berjalan optimal. Sebaliknya, aki yang jarang dirawat atau bahkan tidak pernah dicek dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kinerja kurang maksimal atau mogok pada saat kendaraan akan digunakan.

3. Ganti oli mobil. Sebagai pelumas penting komponen dalam mesin, periksa dan ganti oli mesin bila diperlukan sebelum bepergian, mulai dari oli mesin, oli gardan, oli rem, oli power steering, dan lain-lain. Pastikan pilih oli terbaik sesuai dengan spesifikasi mesin.

4. Ganti air radiator. Sebagai peredam panas mesin mobil akibat kinerja mesin yang tinggi, Anda disarankan menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal dan mampu mencegah karat pada sela mesin.

5. Cek kondisi ban dan kaki-kaki. Periksa tekanan udara dan ketebalan tapak ban. Ban yang aus atau tekanan udara yang tak sesuai dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan dan berdampak pada efisiensi konsumsi bahan bakar. Cek juga bagian kaki-kaki kendaraan, dan lakukan spooring dan balancing bila perlu untuk menyeimbangkan kembali sudut-sudut roda supaya dapat berputar dengan seimbang.

6. Periksa komponen rem dan pastikan dalam keadaan baik, mulai kualitas minyak (oli) rem, kondisi kampas rem, dan piston rem. Perhatikan juga apakah ada suara aneh atau getaran saat pengereman, karena hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah.

7. Filter pendingin dan AC. Mobil dengan suhu yang dingin dan sejuk memberikan kenyamanan tersendiri selama perjalanan. Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

10 Tips Mencegah Mobil Overheat agar Mesin Tidak Cepat Rusak


Jakarta

Overheat pada mobil adalah kondisi saat mesin kendaraan sangat panas karena berbagai sebab. Jika tidak ditangani, komponen akan cepat rusak dan kinerja mobil akan menurun.

Di bawah ini akan kita ulas 10 tips mencegah mobil overheat, mulai dari pengecekan komponen hingga mengubah kebiasaan menggunakan mobil.

Cara Mencegah Mobil Overheat

Dirangkum dari laman Wuling, Suzuki, dan Daihatsu, berikut ini 10 cara atau tips mencegah mobil overheat:


1. Periksa Oli

Oli adalah salah satu hal yang wajib diperhatikan dalam perawatan mobil. Oli bertugas sebagai pelumas agar komponen-komponen tidak langsung bergesekan.

Bila oli berfungsi baik, maka mesin akan lebih awet. Sebaliknya jika oli habis atau kotor, maka mesin tidak akan bekerja optimal. Oli mesin yang habis mengakibatkan komponen saling bergesekan, lekas panas, dan cepat aus.

2. Kontrol Sistem Pendingin

Mobil dilengkapi dengan sistem pendingin untuk mencegah mesin mudah panas. Untuk memastikan sistem ini bekerja, pemilik mobil harus rutin melakukan cek berjala. Saat mengecek, pastikan cairan pendingin berada di level yang benar dan tidak bocor.

Perlu diingat, mesin mobil harus dalam kondisi dingin saat mengecek sistem pendingin. Jika mesin masih panas, cairan pendingin akan menyembur saat tutupnya dibuka.

3. Pilih Radiator Coolant Berkualitas

Detikers wajib memilih cairan radiator atau radiator coolant yang berkualitas untuk menjaga kinerja mesin mobil. Radiator coolant yang tidak berkualitas bisa menyebabkan korosi dan pembekuan di dalam sistem pendinginan.

4. Kontrol Selang dan Tutup Radiator

Bagian radiator yang juga perlu diperiksa adalah selang dan tutup radiator mobil. Bagian selang seharusnya lentur saat ditekan. Jika selang sudah mengeras, sebaiknya segera diganti.

Serupa dengan selang, bagian tutup radiator yang terbuat dari karet seharusnya tidak keras. Jika karet tutup radiator mengeras, air pendingin mesin tidak bisa keluar radiator lewat reservoir. Pemilik kendaraan bisa segera mengganti atau menanyakan solusinya pada teknisi yang kompeten.

5. Kontrol Upper dan Lower Tank

Kontrol juga bagian upper tank dan lower tank, terutama jika terbuat dari plastik. Posisi tank ini berdekatan dengan mesin yang panas, terutama upper tank. Kondisi ini sering menyebabkan tank retak dan air radiator menjadi bocor.

6. Pastikan Kipas Pendingin Bekerja Optimal

Kipas radiator berfungsi sebagai pendingin radiator. Jika kipas masih bagus, maka proses pendinginan akan berjalan optimal. Tetapi bila sudah tidak berputar dengan baik atau terdapat gejala kerusakan, mesin berisiko mudah panas.

7. Cek Kondisi Fan Belt Water Pump

Fan belt atau v-belt water pump berfungsi untuk memutar water pump pada mobil, agar cairan bersirkulasi dengan baik. Jika kondisinya sudah retak atau terdapat kerusakan, maka harus segera diganti.

8. Cek Filter Kabin

Cek kondisi filter kabin agar evaporator tidak mudah kotor dan gagal membuat dingin udara kabin. Jika terdapat kotoran pada kondensor di depan ruang mesin, maka segera bersihkan karena bisa menghambat pelepasan panas freon.

9. Pilih Tempat Parkir yang Teduh

Cuaca yang sangat panas juga berisiko membuat mobil mudah overheat. Saat parkir, usahakan untuk memarkir mobil di tempat yang teduh untuk mengurangi paparan sinar matahari secara langsung.

10. Hindari Ngebut dan Bawa Beban Berlebih

Hindari mengemudi mobil dengan kecepatan terlalu tinggi, terutama saat cuaca sangat panas. Hal ini bisa meningkatkan suhu mesin dengan cepat. Begitu pula dengan beban yang berlebih dapat menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan cepat panas.

Dengan penjelasan ini, usahakan detikers selalu melakukan 10 cara pencegahan agar mobil tidak overheat dan kinerja mesin tetap baik.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Cara Merawat Mobil setelah Digunakan Liburan, Cek 10 Komponen Ini



Jakarta

Memasuki awal tahun, kita kembali pada rutinitas harian setelah melewati periode liburan. Banyak dari masyarakat yang menggunakan satu mobil yang sama baik digunakan untuk berlibur maupun dalam beraktivitas sehari-hari. Memasuki rutinitas harian, tentunya mobil pribadi membutuhkan perhatian khusus agar performanya tetap optimal.

Terlebih, sebagian pemilik kendaraan sering kali terlewat dalam mengecek kendaraannya. Dijelaskan Daihatsu dalam keterangan resminya, ini tips pengecekan mobil supaya tetap aman dan nyaman selama digunakan dalam menemani aktivitas harian.

1. Bersihkan mobil secara menyeluruh, termasuk bagian kolong dan mesin untuk menghindari penumpukan kotoran atau bahkan lumpur yang dapat menyebabkan korosi atau kerusakan.


2. Pastikan interior kendaraan mulai dari kabin hingga bagasi bersih dari sisa makanan dan minuman agar terhindar dari aroma tidak sedap dan serta masuknya serangga ke dalam kabin.

3. Periksa ketinggian air radiator coolant di tangki cadangan. Bila kurang, tambahkan dengan air radiator coolant resmi Daihatsu agar dapat mencegah mesin dari overheat.

4. Periksa ketinggian oli mesin di antara batas minimum dan maksimum yang dapat terlihat pada stik cek oli, karena kekurangan oli dapat menyebabkan kerusakan mesin.

5. Pastikan air di tangki wiper juga dalam kondisi terisi penuh yang dapat dilihat dari tangki air wiper. Fungsi wiper sangat penting dalam menjaga visibilitas pengendara.

6. Cek minyak power steering pada tangki penampungan. Gunakan minyak power steering sesuai spesifikasi yang direkomendasikan. Sebelum mematikan mesin, pastikan roda depan tetap dalam keadaan lurus agar kinerja power steering tetap baik.

7. Pastikan ketinggian minyak rem berada pada batas maksimum dan gunakan minyak rem yang telah direkomendasikan. Bila kurang sampai batas minimum dan lampu indikator rem menyala, segera hubungi bengkel resmi terdekat.

8. Khusus pengguna aki basah, isilah air aki secara berkala agar tetap berfungsi secara optimal. Pastikan ketinggian cairan aki seluruh sel berada antara Lower Level dan Upper Level.

9. Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

10. Pastikan komponen rem dalam keadaan baik, mulai dari kualitas minyak (oli) rem, kondisi kampas rem, dan piston rem.

Selain tips di atas, pelanggan juga dapat memastikan kendaraannya agar selalu dalam kondisi prima dengan melakukan servis rutin atau perawatan khusus di bengkel resmi terdekat.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com