Tag Archives: dampak banjir

Apakah Mobil Listrik Aman Terobos Banjir dan Bagaimana Perawatannya?



Jakarta

Curah hujan yang deras di berbagai wilayah akhir-akhir ini kerap menimbulkan genangan air atau banjir. Curah hujan yang tinggi ini menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik kendaraan listrik. Apakah aman mobil listrik kena air sampai banjir-banjiran?

Tenang, kebanyakan mobil listrik telah dirancang aman untuk kena air. Apalagi kalau mobil listrik tersebut sudah mengantongi sertifikasi IP (Ingress Protection)

“Mobil listrik Hyundai sebetulnya aman jika terkena genangan air, asalkan air tidak naik sampai menutupi roda mobil. Mobil listrik Hyundai telah dirancang dengan perlindungan khusus terhadap air, termasuk baterai yang tertutup rapat dan sistem kelistrikan yang terisolasi dengan baik. Baterai dan sistem kelistrikannya memiliki isolasi yang kuat serta sertifikasi IP (Ingress Protection) yang melindunginya dari air dan debu,” kata Manager Aftersales Hyundai Gowa, Widi Mulyadi.


“Semakin tinggi IP maka perlindungan terhadap air semakin besar. Namun, untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal terutama dalam keadaan ekstrem seperti di musim hujan dengan curah hujan yang tinggi, kami sangat menyarankan agar pelanggan melakukan pengecekan rutin pada mobil listriknya,” lanjut Widi.

Jika terkena dampak banjir atau melewati genangan air dalam batas aman (biasanya tidak lebih dari setengah tinggi roda), mobil listrik tetap dapat beroperasi dengan normal tanpa risiko korsleting atau mogok. Namun, jika terendam dalam air yang terlalu dalam untuk waktu yang lama, risiko kerusakan pada komponen lain, seperti motor listrik dan sistem elektronik, bisa meningkat.

Pelanggan tetap disarankan untuk menghindari menerjang banjir. Jika terpaksa harus melewati genangan air atau bahkan banjir, pastikan untuk mengemudikannya secara perlahan dan hati-hati. Kurangi kecepatan dan hindari pengereman mendadak.

Hyundai Gowa juga memberikan tips aman mempersiapkan kendaraan untuk musim hujan. Pertama, mengemudi pada kondisi hujan deras membuat pengemudi biasanya sulit melihat jalanan dengan jelas dan hal ini dapat membahayakan pengemudi. Sebaiknya ganti karet wiper apabila sudah terlihat tanda-tanda goresan pada kaca depan mobil supaya wiper dapat bekerja secara maksimal dan jarak pandang saat mengemudi tampak lebih jelas.

Pengemudi perlu memastikan ban mobil memiliki tapak yang cukup. Jika ban mobil tidak memiliki tapak yang cukup, menghentikan secara cepat pada jalan yang basah dapat menyebabkan slip dan mungkin menyebabkan kecelakaan.

Pastikan untuk selalu mengecek daya baterai mobil listrik sebelum berkendara, terutama saat hujan deras, untuk memastikan kendaraan siap digunakan dan menghindari kemungkinan kehabisan daya di tengah perjalanan.

Pastikan selalu membawa perlengkapan darurat lainnya, seperti jas hujan dan payung untuk berjaga-jaga jika kondisi darurat dan harus keluar mobil saat hujan deras. Obat-obatan pribadi dan kotak P3K juga perlu disiapkan untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

6 Alasan Mobil Bekas Banjir Susah Laku



Jakarta

Bencana banjir yang melanda Jabodetabek akhir-akhir ini turut merendam sejumlah mobil milik warga. Mobil yang terendam banjir memiliki banyak risiko kerusakan. Makanya, mobil bekas banjir kerap dihindari oleh calon pembeli mobil bekas.

Membeli mobil bekas memang menjadi solusi hemat. Tapi, tidak semua kendaraan bekas bebas masalah. Mobil yang pernah terendam air bisa membawa risiko kerusakan serius pada mesin dan sistem kelistrikan.

Mobil bekas yang pernah terkena banjir sering kali membawa berbagai masalah tersembunyi yang tidak langsung terlihat. Dikutip dari situs resmi Suzuki Indonesia, setidaknya ada 6 risiko membeli mobil bekas yang terkena banjir.


Kerusakan Mesin

Salah satu dampak terburuk dari mobil bekas banjir adalah kerusakan mesin. Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak komponen penting, seperti sistem pembakaran dan transmisi. Mesin yang terendam berpotensi mengalami water hammer, yaitu kerusakan akibat tekanan air di dalam silinder. Akibatnya, mesin menjadi tidak berfungsi optimal dan membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi.

Kerusakan Sensor dan Kelistrikan

Air banjir dapat menyebabkan korsleting pada sensor dan sistem kelistrikan mobil. Komponen seperti ECU (Engine Control Unit) dan kabel kelistrikan sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. Kerusakan ini tidak hanya mempengaruhi kinerja mesin, tetapi juga sistem pendukung lainnya, seperti lampu, wiper, hingga AC. Mungkin saja perbaikannya membutuhkan penggantian komponen yang harganya cukup mahal.

Bagian Bawah Mobil Karatan

Air banjir biasanya mengandung garam atau zat kimia lain yang mempercepat korosi pada logam. Bagian bawah mobil, seperti rangka dan sistem suspensi, menjadi area paling rentan terkena dampak ini. Jika dibiarkan, korosi dapat melemahkan struktur mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh penting dilakukan untuk menghindari risiko ini.

Masalah Sistem Rem

Sistem rem juga sangat rentan terhadap dampak banjir. Air yang menggenangi rem dapat menyebabkan kelembapan berlebih, yang pada akhirnya mempengaruhi performa pengereman. Dalam beberapa kasus, komponen seperti kampas rem dan cakram bisa mengalami karat atau kerusakan permanen. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Juga membutuhkan penggantian komponen rem secara menyeluruh.

Biaya Perbaikan Tinggi

Mobil bekas banjir memerlukan perbaikan besar dan biayanya tidak sedikit. Masalah seperti perbaikan atau penggantian mesin, kelistrikan, hingga penghilangan karat membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Selain itu, risiko kerusakan yang terus muncul setelah perbaikan membuat pemilik harus mengeluarkan uang lebih banyak dalam jangka panjang. Membeli mobil semacam ini justru bisa merugikan daripada menguntungkan.

Kebocoran Oli

Kendaraan yang pernah terkena banjir rentan mengalami kebocoran oli. Sebab, mungkin seal melemah atau rusak. Air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan seal kehilangan elastisitasnya, sehingga oli dapat merembes keluar. Kebocoran ini berbahaya karena dapat merusak komponen internal mesin jika tidak segera ditangani. Selain itu, oli yang tercampur air juga dapat menurunkan performa mesin secara signifikan.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com