Tag Archives: dampak sosial

Bangun Personal Branding Karir, Saatnya Jadi Mentor Profesional di detikcourse



Jakarta

Membangun reputasi profesional bukan hanya soal prestasi kerja, tapi juga bagaimana kamu bisa membagikan ilmu dan pengalaman kepada lebih banyak orang. Semakin luas kamu berbagi, semakin besar pula peluang untuk dikenal sebagai sosok yang berpengaruh di bidangmu.

Setelah sukses menemani ratusan siswa meningkatkan keterampilan mereka lewat berbagai kelas online, detikcourse resmi membuka kesempatan kolaborasi bagi siapa pun yang ingin bergabung sebagai mentor.

Menjadi mentor di detikcourse bukan hanya soal mengajar, tapi juga kesempatan untuk mengembangkan diri. Berikut manfaat yang bisa kamu dapatkan:


Profilmu akan dipublikasikan aktif di kanal berita detikcom, menjangkau ribuan pembaca setiap harinya.

  • Dapatkan Komisi Kompetitif

Kamu bisa memperoleh penghasilan tambahan dari setiap kelas yang kamu bawakan.

  • Perluas Jaringan Profesional

Kesempatan berinteraksi dengan peserta, komunitas, hingga sesama mentor di berbagai bidang.

Kamu bisa ikut mencetak generasi baru yang siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan industri.

Kesempatan ini terbuka bagi praktisi dengan berpengalaman dari berbagai bidang sebagai berikut:

  • Branding & Komunikasi
  • UI/UX Design
  • Artificial Inteligence
  • SEO/SEM
  • Content Creation
  • Digital Marketing
  • Data Analysis
  • Content Creation & Storytelling
  • Skill lainnya yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini

Inilah saatnya kamu berbagi pengalaman, keahlian, dan wawasan berharga kepada lebih banyak orang. Dengan menjadi mentor, kamu bukan hanya mengajar, tetapi juga membuka jalan untuk berkembang bersama komunitas pembelajar yang terus bertumbuh.

Saatnya ambil bagianmu sekarang untuk berproses bersama ratusan peserta. Bergabung menjadi coursemaster detikcourse di sini!

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Sektor Ekraf di ASEAN Berkembang Pesat, Harus Didukung Kebijakan Tepat



Jakarta

Utusan Wali Kota London untuk Industri Kreatif, John Newbigin menilai ekonomi kreatif di kawasan ASEAN sudah berkembang pesat, tapi butuh kebijakan yang tepat.

“Ekonomi kreatif bukan sekadar serangkaian industri, tetapi merupakan cara berpikir yang benar-benar baru tentang interaksi dan hubungan timbal balik antara ekonomi, budaya, komunitas, masyarakat, dan lingkungan. Dan itulah yang sebenarnya disatukan oleh kerangka kerja ini,” kata Newbigin dalam pemaparannya di Jakarta, Rabu (22/10/2025) dikutip dari Antara.

Berdasarkan kerangka kerja tersebut, pembuat kebijakan perlu memperhatikan keseimbangan antara sosial, budaya, lingkungan, dan ekonomi dari kebijakan berkelanjutan pada bidang apapun. Itu yang pertama.


Yang kedua, kebijakan untuk memajukan ekonomi kreatif perlu inklusif, tidak hanya harus mencakup semua negara anggota ASEAN, tapi juga semua komunitas yang membentuk bangsa di kawasan itu, khususnya komunitas terpinggirkan dan komunitas adat serta keterlibatan setiap kementerian.

“Ini adalah sesuatu untuk semua orang. Sebagian karena ekonomi kreatif tidak memiliki hambatan untuk masuk. Ekonomi ini padat karya, bukan padat modal, sehingga relatif mudah bagi orang untuk memulai bisnis, yang menjadikannya sangat penting bagi pertumbuhan kaum muda di kawasan ini,” kata Newbigin.

Ketiga, seperti dikatakan Newbigin, kebijakan ekonomi kreatif harus bersifat praktis, membantu mewujudkan perubahan dan kolaboratif.

Terakhir, kebijakan juga harus kolaboratif, setiap 10 negara anggota ASEAN harus memiliki peran yang unik dan krusial dalam pembangunan ekonomi kreatif meskipun masing-masing memiliki keragaman.

Keempat kerangka kerja tersebut diharapkan dapat mempertimbangkan dampak sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan, bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi.

“Pertumbuhan ekonomi harus berdampak budaya karena kawasan ini memiliki warisan budaya yang begitu kaya, dan kita semua tahu bahwa proses urbanisasi dan pertumbuhan media sosial membahayakan banyak aspek budaya tradisional, nyata, dan tak nyata. Dan menemukan cara untuk menjaga hal-hal ini tetap hidup dan relevan di abad ke-21 adalah penting,” kata Newbigin.

Industri kreatif telah menyumbang lebih dari US$ 200 juta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan memperkerjakan lebih dari 15 juta orang dengan potensi yang mulai berkembang di kawasan ASEAN.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com