Tag Archives: dana darurat

Financial Freedom Jadi Target Banyak Orang, Bagaimana Cara Menggapainya?


Jakarta

Financial freedom alias kebebasan finansial menjadi target banyak orang. Saat kebebasan finansial dicapai, seseorang bisa memiliki ketenangan pikiran karena kondisi keuangan yang stabil dan semua kebutuhan pokok terpenuhi.

Salah satu cara untuk menempuh kebebasan finansial adalah dengan cara mencari pemasukan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus tabungan. Namun nyatanya, terkadang saat seseorang pendapatannya naik terus tapi kehabisan finansialnya tak kunjung tercapai.

Lantas apa yang salah? Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam unggahan resmi di akun Instagram @kontak157, Minggu (2/11/2025), disebutkan ada beberapa hal yang jadi kesalahan banyak orang sehingga kebebasan finansial sulit dicapai. Salah satunya adalah cara pengelolaan uang yang berantakan.


“Terkadang, bukan uangnya yang kurang tapi caramu mengelola keuangan yang berantakan. Jangan tunggu nanti buat siapin dana darurat dan investasi,” tulis OJK dalam unggahan resminya.

OJK merangkum setidaknya ada lima kesalahan umum yang membuat seseorang tak mampu meraih financial freedom. Pertama, gaya hidup yang terus naik saat pendapatan sedang naik.

Kedua, tak punya rencana keuangan yang matang. Ketiga, kebiasaan berutang untuk kebutuhan konsumtif dan membayarnya dengan uang gaji. Keempat, seringkali tak menyiapkan dana darurat. Terakhir, latah berinvestasi tanpa melihat risikonya.

Bicara financial freedom sendiri, menurut OJK, setiap orang bisa mengartikan masing-masing di posisi seperti apa financial freedom itu tercapai. Misalnya saja ada orang yang beranggapan kebebasan finansial telah tercapai saat punya uang untuk hidup tanpa banyak bergantung pada gaji.

Ada lagi yang beranggapan kebebasan finansial telah tercapai saat hidup bisa tenang tanpa utang dan banyak tagihan. Ada juga yang bilang bebas finansial adalah saat seseorang bisa belanja dan membeli apapun sesukanya tanpa perlu takut uang habis.

Semua orang bebas mengartikan. Namun, apapun definisinya, yang jelas mengatur rencana keuangan itu penting.

“Uang nggak bisa beli bahagia… tapi bisa bikin hidup nggak banyak drama,” tulis OJK dalam unggahannya.

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com

Ekonomi Lagi Nggak Stabil, Masyarakat Perlu Punya Dana Darurat


Jakarta

Di tengah ketidakpastian ekonomi-politik belakangan ini membuat setiap pengeluaran terasa sangat berat. Harga-harga komoditas meningkatkan, termasuk beras yang merupakan salah satu barang kebutuhan pokok masyarakat.

Belum lagi maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menipisnya lapangan kerja baru membuat daya beli masyarakat, membuat mereka kesulitan untuk belanja karena tak ada dana. Lantas bagaimana cara untuk menjaga keuangan tetap aman di tengah ketidakpastian ini?

Financial Planner Mega Capital, Mirna Elok, mengatakan salah satu cara yang paling ampuh untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi adalah dengan memiliki dana darurat. Sebab dana ini tidak hanya dapat digunakan saat terjadi situasi tidak terduga, namun juga bisa digunakan untuk kelebihan pengeluaran imbas kenaikan harga barang-barang pokok.


“Memang dana darurat itu nanti mungkin akan kepakai di pada saat seperti sekarang ini. Makanya kita memang harus waspada saja sih dengan pengeluaran yang kita lakukan setiap harinya. Jadinya lebih rigid gitu loh, lebih rigid saja,” kata Mirna kepada detikcom dalam program detikSore beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (5/9/2025).

Dalam hal ini Mirna menyarankan sebaiknya masyarakat mulai mengelola pengeluaran dengan baik, dan menyisihkan sebagian uang untuk tabungan dana darurat tadi. Namun hal ini bisa juga dilakukan dengan menjual sejumlah barang yang belum banyak dibutuhkan sekarang ini.

“Memang save your cash itu kan bisa berarti mungkin barang-barang yang belum kita pake sekarang itu bisa dijual dulu gitu, sebelahnya mungkin cut loss ya. Kalau mobil lagi nggak terlalu dipakai terus ada kebutuhan yang lain itu bisa dijual katakanlah,” paparnya.

Lebih lanjut, Mirna menyarankan untuk menyimpan dana darurat tersebut dapat sebagainya dilakukan di instrumen-instrumen investasi. Dengan begitu yang bersangkutan tidak hanya bisa menabung, namun juga mendapatkan keuntungan lebih dari hasil bunga/return.

“Jadi masih ada return lah, jangan sampai taruh di tabungan saja. Karena biasanya ada, ya sekarang lagi issue hacker juga, jadi jangan taruh duit terlalu banyak di bank gitu,” jelas Mirna.

“Ada juga grup di telegram itu yang menjanjikan investasi return yang sangat tinggi dalam satu hari, udah bisa tuh 3%, lu jangan ikut-ikut kayak gitu deh,” tegasnya.

(igo/eds)



Sumber : finance.detik.com

Ekonomi Lagi Nggak Stabil, Semua Wajib Punya Ini!


Jakarta

Meningkatnya harga sejumlah komoditas termasuk beras, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menipisnya lapangan kerja baru membuat daya beli masyarakat kian tergerus. Alhasil membuat isi kantong semakin terbebani. Lantas bagaimana cara untuk menjaga keuangan tetap aman di tengah ketidakpastian ini?

Financial Planner Mega Capital, Mirna Elok mengatakan salah satu cara yang paling ampuh untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi adalah dengan memiliki dana darurat. Sebab dana ini tidak hanya dapat digunakan saat terjadi situasi tidak terduga, namun juga bisa digunakan untuk kelebihan pengeluaran imbas kenaikan harga barang-barang pokok.

“Memang dana darurat itu nanti mungkin akan kepakai di pada saat seperti sekarang ini. Makanya kita memang harus waspada saja sih dengan pengeluaran yang kita lakukan setiap harinya. Jadinya lebih rigid gitu loh, lebih rigid saja,” kata Mirna kepada detikcom dalam program detikSore beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (5/9/2025).


Dalam hal ini Mirna menyarankan sebaiknya masyarakat mulai mengelola pengeluaran dengan baik, dan menyisihkan sebagian uang untuk tabungan dana darurat tadi. Namun hal ini bisa juga dilakukan denga menjual sejumlah barang yang belum banyak dibutuhkan sekarang ini.

“Memang save your cash itu kan bisa berarti mungkin barang-barang yang belum kita pake sekarang itu bisa dijual dulu gitu, sebelahnya mungkin cut loss ya. Kalau mobil lagi nggak terlalu dipakai terus ada kebutuhan yang lain itu bisa dijual katakanlah,” paparnya.

Lebih lanjut, Mirna menyarankan untuk menyimpan dana darurat tersebut dapat sebagainya dilakukan di instrumen-instrumen investasi. Dengan begitu yang bersangkutan tidak hanya bisa menabung, namun juga mendapatkan keuntungan lebih dari hasil bunga/return.

“Jadi masih ada return lah, jangan sampai taruh di tabungan saja. Karena biasanya ada, ya sekarang lagi isu hacker juga, jadi jangan taruh duit terlalu banyak di bank gitu,” jelas Mirna.

“Ada juga grup di Telegram itu yang menjanjikan investasi return yang sangat tinggi dalam satu hari, udah bisa tuh 3%, lu jangan ikut-ikut kayak gitu deh,” tegasnya.

(igo/eds)



Sumber : finance.detik.com

Siapkan Dana Darurat Biar Hidup Nggak Melarat


Jakarta

Tak ada yang pernah tahu masalah keuangan apa yang akan dialami seseorang di masa depan. Karenanya memiliki dana darurat menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan kestabilan keuangan.

Dalam hal ini dana darurat dapat berfungsi sebagai cadangan keuangan atau bantalan ekonomi saat menghadapi berbagai situasi mendesak seperti biaya berobat, kehilangan pekerjaan, kebutuhan perbaikan rumah, atau kebutuhan mendadak lainnya.

Sehingga kepemilikan dana darurat ini tak lagi sekadar pilihan, namun kebutuhan guna melindungi diri secara finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika tidak dilakukan, besar kemungkinan uang yang dimiliki bisa habis dalam sekejap saat terjebak masalah keuangan tertentu.


“Rumah bocor, jadi boncos karena nggak punya dana darurat? Belum lagi kalau sakit, kendaraan rusak, atau masalah lainnya yang tidak terduga. Yuk, jadi Sobat cerdas keuangan yang tanggap mengatasi masalah dengan dana darurat!” imbau OJK dalam unggahan Instagram resminya (@sikapiuangmu), Minggu (19/10/2025).

Berikut 3 cara menyiapkan dana darurat yang perlu dilakukan segera ‘ala’ Otoritas Jasa Keuangan:

1. Hitung rata-rata pengeluaran bulanan
2. Alokasikan 10%-20% dari gaji bulanan selama 10 bulan ke depan untuk ditabung.
3. Lakukan penghematan dengan memangkas pengeluaran yang tidak perlu.

Simak juga Video: Dengerin Deh! Alasan Kamu Perlu Serius Siapin Dana Darurat

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com

Harus Berapa Sih Jumlah Dana Darurat yang Ideal?


Jakarta

Dana darurat menjadi simpanan uang yang penting disiapkan. Simpanan uang ini diperlukan untuk melindungi seseorang dalam situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak.

Namun, terdapat perbedaan yang harus diperhatikan tentang besaran dana darurat bagi seseorang yang masih sendiri dan berumah tangga. Lantas, berapa kiranya dana darurat yang perlu disiapkan seseorang?

Dikutip dari akun resmi yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK), @kontak157, dana darurat penting untuk menjaga keuangan. Besaran dana darurat juga disesuaikan dengan pengeluaran.


Unggahan tersebut menyebut, untuk seorang yang belum berkeluarga, besaran dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Sementara untuk seseorang yang sudah menikah atau memiliki tanggungan idealnya dua kali lipat dari sebelumnya.

“Kalau kamu sudah menikah atau punya tanggungan, idealnya 6-12 kali dari pengeluaran bulanan,” ungkap unggahan @kontak157, Minggu (9/11/2025).

Simpanan dana darurat dapat dilakukan secara bertahap. Simpanan ini akan terkumpul asal seseorang tersebut dapat konsisten menabung setiap bulan.

“Mulai dulu aja dari kecil, yang penting konsisten menabung tiap bulan,” jelas dia.

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com

Pentingnya Dana Darurat Supaya Hidup Nggak Melarat


Jakarta

Ekonomi Indonesia belakangan ini masih dihantui berbagai persoalan, mulai dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal diberbagai lini sektor, penurunan daya beli hingga kelas menengah yang turun.

Oleh karena itu, kondisi ini harus selalu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia dengan menyiapkan dana darurat. Hal ini penting dilakukan lantaran kita tidak pernah tahu kapan akan menghadapi situasi tidak terduga, misalnya terkena PHK, sakit ataupun kondisi lainnya yang membutuhkan biaya.

Mengutip unggahan akun Instagram @sikapiuangmu OJK Minggu (2/2), sebaiknya hindari untuk membeli barang hanya karena ingin ikut tren atau takut ketinggalan (FOMO). Fokuskan pengeluaran pada barang yang benar-benar kamu butuhkan, bukan karena dorongan sementara untuk mengikuti tren. Dibandingkan ikutan FOMO, lebih baik dana tersebut ditabung untuk masa depan.


“Hari gini kayaknya udah nggak trend deh buat FOMO dan foya-foya setiap saat. Lebih keren kalau Sobat bisa bijak dalam mengatur keuangan demi masa depan yang sejahtera, salah satunya dengan menyiapkan dana darurat,” tulis keterangan dalam IG @sikapiuangmu dikutip Minggu (2/2/2025).

“Yuk sisihkan pendapatanmu untuk menabung dana darurat. Nggak ada yang pernah tahu situasi apa yang bisa kita hadapi dalam hidup yang penuh gebrakan ini,” tambahnya.

Perlu dipahami, dana darurat sebaiknya tidak boleh digabungkan dengan tabungan, karena sifatnya adalah pendukung keadaan darurat.

Berikut Tips Kumpulkan Dana Darurat:

1. Tentukan Tujuan Utama Memiliki Dana Darurat

– Menetapkan jumlah dana darurat yang dibutuhkan
– Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana darurat

2. Rencana Pengeluaran dan Penghematan

– Membuat daftar pengeluaran bulanan
– Mengidentifikasi area penghematan untuk mengalokasikan ke dana darurat

3. Pilih Metode Tabungan yang Tepat

– Memilih rekening tabungan atau investasi yang sesuai
– Keuntungan dan kerugian dari setiap opsi tabungan
– (Hyperlink to Allo Grow’s product & promo page)

4. Automatisasi Proses Menyisihkan Dana Darurat

– Menggunakan fitur otomatisasi dari bank atau aplikasi keuangan
– Atau menyisihkan jumlah yang pasti setiap bulannya

5. Review Secara Berkala

– Mengadaptasi rencana sesuai dengan perubahan kehidupan atau keuangan

Memiliki dana darurat adalah langkah penting dalam memastikan kestabilan keuangan kita dan dana darurat juga memberikan ketenangan pikiran dan keamanan finansial dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.

Cobalah untuk perlahan sisihkan uang dana darurat. Idealnya, jumlah dana darurat adalah 1 tahun pendapatan, namun jika masih terasa berat, kamu bisa mulai perlahan dari 3 bulan pendapatan sampai 6 bulan pendapatan.

Jika setiap bulannya kamu sudah berhasil menyisihkan uang untuk dana darurat, dan masih ada uang yang bisa ditabung, pastikan kamu menabung di tempat yang minim risiko namun tinggi keuntungan.

Simak Video: Pentingnya Dana Darurat untuk Orang Tua yang Baru Punya Anak

[Gambas:Video 20detik]

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com

Apakah Financial Freedom Cuma Sekadar Mimpi buat Pekerja?


Jakarta

Untuk mencapai kebebasan secara finansial, bagi sebagian orang dirasa hampir tidak mungkin. Ditambah, jika gajinya tidak berbanding jauh dengan upah minimum regional (UMR). Namun, perencana keuangan justru menyatakan bukan tidak mungkin untuk bisa mencapai kebebasan finansia di masa pensiun, meskipun gaji tak terpaut jauh dari UMR.

Perencana Keuangan Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari, bilang bahwa berapapun besaran gaji kita, bisa jadi langkah buat mencapai kebebasan finansial yang kita inginkan. Hal ini lantaran kebebasan finansial atau financial freedom sangat berbeda buat tiap-tiap orang.

“Financial freedom sangat berbeda untuk setiap orang, baik dalam jumlah Rupiah maupun kebebasan finansial yang mereka inginkan. Kalau kita menilainya secara finansial atau secara uang, maka tidak akan pernah ada batasan limit di langit ‘kan, ya,” ucapnya kepada detikcom.


Menurut Tejasari, bagi setiap orang, kebebasan finansial sebenarnya bahkan bisa sangat sederhana. Tejasari bilang, berapapun gajinya, kebebasan finansial bisa digapai asalkan punya perencanaan dan komitmen yang baik.

“Bagi setiap orang, sebenarnya kebebasan finansial bisa sangat sederhana sekali. Jadi, berapapun gajinya, asal kita bertekad membuat rencana dan mengejarnya, pasti akan bisa,” tambah Tejasari.

Tejasari menyampaikan beberapa tips yang bisa diterapkan buat songsong masa pensiun dengan tenang. Salah satunya, dengan menyisihkan 20% dari nominal gaji untuk diinvestasikan yang sesuai dengan profil risiko kita.

“Sisihkan di awal gajian 20% dari penghasilan kita, dan tempatkan di produk investasi yang sesuai dengan profil risiko kita. Kalau Rp 1 juta (20% dari gaji UMR Jakarta yang di kisaran Rp 5 juta), 30 tahun, target return 6% per tahun, maka future value-nya sekitar Rp 1 miliar,” terangnya.

Tejasari mengelaborasi lebih lanjut, jika kita bisa meningkatkan profil risiko investasi kita, maka nominal Rp 1 juta untuk jangka waktu investasi 30 tahun dengan target return 10% per tahun, maka future value-nya menjadi Rp 2,2 miliar.

“Lakukan secara konsisten setiap bulan pastinya, langsung saat kita menerima gaji dan ditempatkan di produk investasi yang legalitasnya jelas dan aman. Berikutnya, tentukan aset aktif apa yang kita ingin capai dalam financial freedom kita,” beber Tejasari.

Aset aktif yang dimaksud Tejasari bisa berupa aset properti, surat berharga, atau pun bisnis. Tejasari bilang, dari aset aktif yang dipilih juga akan memberikan penghasilan secara rutin di masa pensiun.

“Berikutnya, buat juga dana darurat dan bijak dalam mengambil utang. Pilih hanya utang produktif, jangan gunakan utang konsumtif. Karena, financial freedom dapat kita capai apabila kita memiliki dana darurat yang cukup, dan tentunya tanpa utang,” tandasnya.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu HSBC Indonesia mengungkapkan riset soal nasabah tajir di Indonesia menganggap dana sebesar US$ 340.000 atau Rp 5,5 miliar (1 US$ = Rp 16.231) menjadi jumlah ideal untuk memasuki masa pensiun. Dana ini hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.

(hns/hns)



Sumber : finance.detik.com

Belum Punya Dana Darurat? Ini 5 Tips Kumpulkan Uang buat Jaga-jaga


Jakarta

Dana darurat merupakan dana yang disiapkan untuk dapat digunakan dalam keadaan darurat. Simpanan ini berperan penting sebagai perlindungan dari berbagai kejadian yang tak terduga di masa mendatang.

Dana darurat sebaiknya tidak boleh digabungkan dengan tabungan, karena sifatnya adalah pendukung keadaan darurat. Menyiapkan dana darurat memang bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kalau pengeluaran tidak diatur.

Tips Kumpulkan Dana Darurat:


1. Tentukan Tujuan Utama Memiliki Dana Darurat

– Menetapkan jumlah dana darurat yang dibutuhkan
– Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana darurat

2. Rencana Pengeluaran dan Penghematan

– Membuat daftar pengeluaran bulanan
– Mengidentifikasi area penghematan untuk mengalokasikan ke dana darurat

3. Pilih Metode Tabungan yang Tepat

– Memilih rekening tabungan atau investasi yang sesuai
– Keuntungan dan kerugian dari setiap opsi tabungan
– (Hyperlink to Allo Grow’s product & promo page)

4. Automatisasi Proses Menyisihkan Dana Darurat

– Menggunakan fitur otomatisasi dari bank atau aplikasi keuangan
– Atau menyisihkan jumlah yang pasti setiap bulannya

5. Review Secara Berkala

– Mengadaptasi rencana sesuai dengan perubahan kehidupan atau keuangan

Memiliki dana darurat adalah langkah penting dalam memastikan kestabilan keuangan kita dan dana darurat juga memberikan ketenangan pikiran dan keamanan finansial dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.

Cobalah untuk perlahan sisihkan uang dana darurat. Idealnya, jumlah dana darurat adalah 1 tahun pendapatan, namun jika masih terasa berat, kamu bisa mulai perlahan dari 3 bulan pendapatan sampai 6 bulan pendapatan.

Jika setiap bulannya kamu sudah berhasil menyisihkan uang untuk dana darurat, dan masih ada uang yang bisa ditabung, pastikan kamu menabung di tempat yang minim risiko namun tinggi keuntungan. Selamat mencoba dan semoga beruntung!

(shc/ara)



Sumber : finance.detik.com