Tag Archives: demokrasi

Tips Aman Berkendara saat Ada Aksi Demo di Jakarta



Jakarta

Mahasiswa dan buruh akan melangsungkan aksi demonstrasi hari ini. Pengendara diminta waspada dan menghindari lokasi aksi demonstrasi.

Aksi demonstrasi akan dilakukan di dua lokasi, yaitu di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Konstitusi (MK). Polda Metro Jaya mengimbau agar pengendara menghindari dua titik tersebut.

“Kamis, 22 Agustus 2024, PolMin imbau untuk menghindari arus lalu lintas di sekitaran gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Konstitusi (MK) dikarenakan ada kegiatan masyarakat pada pukul 09.00 s/d selesai,” demikian dikutip dari akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, Kamis (22/8/2024).


[Gambas:Instagram]

Praktisi keselamatan berkendara yang juga instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian memberikan beberapa tips aman buat pengendara saat ada demo.

“Ada bahaya macet yang akan membuat waktu perjalanan semakin bertambah. Kurangi risiko dengan spare waktu dan komunikasi dengan pihak lain,” buka Reza kepada detikOto, Kamis (22/8/2024).

Selanjutnya, ada bahaya pergerakan massa. Sebab, ada risiko dari orang-orang yang berkelompok.

“Risiko the power of berkelompok ketika berada di jalan cenderung membuat effort pengemudi bertambah. Pemicu emosi, cepat lelah. Maka sebaiknya jadilah penumpang atau cari rekan kerja,” ucapnya.

Jika berkendara ke tempat kerja, pahami bahwa ada risiko di jalan untuk semua orang.

“Bagi atasan, supervisor dan staff, jadikan alert juga bahwa ada risiko di jalan pada hari ini untuk semua orang. Jangan hanya logo atau alert pancasila dan demokrasi tapi alert bahwa jalanan dan mobilitas. Bikin aja memo semua lapisan dan sistem mobilitas akan meningkat risikonya dan ada bahaya ketika tetap melakukan mobilitas,” katanya.

“⁠Untuk keluarga dan sanak saudara selalu temani mereka dalam perjalanan agar mereka merasa tidak sendiri. Ini akan memberikan efek positif kala dukungan dirasakan oleh setiap orang yang melakukan mobilitas,” sambungnya.

Jangan lupa update setiap perkembangan yang terjadi saat ada demonstrasi. Cari informasi dari sumber terpercaya mengenai perkembangan di lokasi aksi demonstrasi. Ikuti arahan petugas di lapangan.

“Kalau case-nya terjebak di kerumunan massa, tidak ada cara aman sih karena tadi the power of massa ini akan membuat semua orang merasa punya power, tidak ada pengendalian untuk memperkecil risiko apalagi banyak orang di sana. Kita harus ke next step yaitu kendalikan kerugian dengan selamatkan diri, sementara kendaraan harusnya sudah tidak usah menjadi prioritas kala kita punya asuransi,” pungkas Reza.

(rgr/dry)





Sumber : oto.detik.com

Sanjungan Presiden Afsel Saat Dijamu Prabowo di Istana


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto menjamu Presiden Afrika Selatan (Afsel) Matamela Cyril Ramaphosa dalam rangka kunjungan kenegaraan di Jakarta. Presiden Ramaphosa menyampaikan pujiannya terhadap jamuan hangat yang diberikan Prabowo.

Pertemuan kedua kepala negara dilakukan di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Prabowo dan Ramaphosa didampingi oleh delegasi masing-masing negara, yang terdiri atas menteri kabinet.

Afrika Selatan (Afsel) menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 yang akan di Johannesburg pada 22-23 November 2025. Di hadapan Presiden Ramaphosa, Prabowo memastikan akan hadir KTT G20 di Johannesburg, memenuhi undangan Ramaphosa.

“Tahun ini, Afrika Selatan merasa terhormat memegang jabatan presiden G20, dan kami mengapresiasi representasi dan kontribusi Indonesia kepada G20. Kami sangat senang Yang Mulia akan berpartisipasi dalam KTT Pemimpin G20 di Johannesburg akhir bulan ini,” kata Ramaphosa dalam pertemuan bilateral.

Ramaphosa mengajak Indonesia berpartisipasi dalam forum tersebut, kehadiran Indonesia dinilai penting dan krusial. Ramaphosa berharap hubungan kedua negara semakin akrab ke depan sehingga dapat meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.

“Harus kami sampaikan bahwa kehadiran Indonesia di G20 sangat penting dan krusial karena meningkatkan status G20, terutama ketika negara-negara seperti negara Anda dan Afrika Selatan, negara-negara kunci di belahan bumi selatan, berpartisipasi dalam forum-forum semacam itu dan mulai mengadvokasi peran penting yang dimainkan oleh negara-negara di belahan bumi selatan,” ujarnya.

“Dan kami terus ingin melihat hubungan ini semakin hangat, sehingga kami dapat terus berdagang dengan cara yang jauh lebih substantif dan memperluas perdagangan dan investasi antara kedua negara kita. Jadi, inilah yang ingin kami lihat terjadi,” tambah Ramaphosa.

Ramaphosa Puji RI Setia Lawan Apartheid

Presiden Ramaphosa turut mengulas Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo. Ramaphosa menilai konferensi tersebut menjadi sumber inspirasi dan perjuangan bagi negaranya.

“Kami mengucapkan selamat atas peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika. Konferensi Bandung pada tahun 1955 merupakan sumber inspirasi dan penyemangat yang besar bagi para pemimpin perjuangan pembebasan kami yang hadir di sana,” kata Ramaphosa.

Ramaphosa juga memuji Indonesia yang setia mendukung Afrika Selatan melawan apartheid. Ramaphosa berterima kasih atas soliditas Indonesia.

“Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu yang setia pada Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid. Kami akan selamanya berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia,” ujarnya.

Apartheid adalah sistem undang-undang yang mendukung kebijakan segregasi kepada warga non-kulit putih di Afrika Selatan. Kebijakan ini hadir di abad ke-20 setelah Partai Nasional mendapat kekuasaan.

Pemerintahan yang saat itu didominasi kulit putih (bangsa Eropa) memberlakukan sistem pemisahan ras dengan tujuan memperoleh hak-hak istimewa dari suatu ras atau bangsa.

Tokoh yang merancang politik apartheid adalah Hendrik Verwoerd. Sistem ini dipraktikkan sebagai kebijakan politik resmi dan terdiri dari beberapa peraturan hingga program untuk pemisahan rasial secara struktural. Sejak awal kemunculannya, sistem apartheid dihapus pada 1990.

Prabowo Berseru ‘Amandla’, Ramaphosa Jawab ‘Awethu’

Presiden Prabowo menyerukan ‘amandla‘ sambil mengepalkan tangan sesuai pertemuan bilateral dengan Presiden Ramaphosa. Seruan Prabowo itu lantas dijawab ‘awethu‘ oleh Ramaphosa.

Momen itu terjadi saat Prabowo dengan Ramaphosa menyampaikan keterangan pers di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta. Keterangan pers digelar seusai pertemuan bilateral kedua kepala negara.

Pernyataan kedua kepala negara di hadapan insan pers diawali dengan Prabowo yang menyampaikan terima kasih atas kunjungan Ramaphosa. Prabowo berkomitmen meningkatkan kerja sama kedua negara.

“Sekali lagi, saya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tulus atas kunjungan Anda, atas persahabatan, solidaritas, dan kerja sama yang terus terjalin antara Indonesia dan Afrika Selatan. Kami berkomitmen untuk memajukan kemitraan strategis kami dengan Afrika Selatan. Terima kasih banyak,” ujar Prabowo.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Kunjungan kenegaraan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan yang telah terjalin sejak lama.Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Kunjungan kenegaraan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan yang telah terjalin sejak lama. (Grandyos Zafna/detikcom)

Hal yang sama diungkapkan Presiden Ramaphosa. Presiden Afsel ke-5 tersebut berterima kasih atas sambutan hangat warga Indonesia yang dia terima.

“Namun, yang terpenting, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas sambutan yang begitu hangat dan tulus. Kami sungguh berterima kasih atas kehadiran kami di negara Anda yang indah ini. Terima kasih banyak,” ujarnya.

Setelah itu, Prabowo dan Ramaphosa bersalaman. Tidak lama, Prabowo menyerukan ‘amandla‘ yang kemudian dijawab Ramaphosa ‘awethu‘.

Sebagai informasi, ungkapan ‘amandla‘ adalah sebuah kata dalam bahasa Xhosa dan Zulu, yang berarti kekuatan dalam perjuangan melawan sistem apartheid. Sedangkan ‘awethu‘ berarti ‘milik kita’ atau ‘untuk kita’.

Kedua kata tersebut sering digunakan dalam format seruan dan respons. Ketika seorang pemimpin berteriak ‘amandla‘, akan dijawab ‘awethu‘. Slogan Afrika Selatan yang berarti ‘kekuatan adalah milik kita’ digunakan oleh gerakan anti-apartheid untuk menggalang dukungan.

Percepat Kerja Sama Pertahanan hingga Bebas Visa RI-Afsel

Presiden Prabowo menyebut kunjungan Presiden Ramaphosa penting untuk memperkuat kerja sama kedua negara di segala bidang. Prabowo mengatakan neraca perdagangan kedua negara meningkat signifikan.

“Tentu saja, kami ingin terus meningkatkannya dengan kondisi yang lebih seimbang, dan kami memahami hal itu. Kami ingin mengambil langkah-langkah untuk kemungkinan membuat perjanjian perdagangan preferensial atau perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif,” kata Prabowo.

Prabowo memuji Afsel sebagai pemimpin di Afrika dan mitra penting Indonesia. “Afrika Selatan adalah pemimpin yang sangat penting di Afrika, dan saya yakin akan menjadi mitra penting bagi Indonesia pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Prabowo juga membahas soal kerja sama pertahanan yang pernah diteken bersama pada 2023. Prabowo ingin kerja sama itu segera diimplementasikan.

“Di bidang pertahanan, kami sepakat untuk mempercepat implementasi perjanjian kerja sama pertahanan yang telah kita tanda tangani pada 2023. Kami akan terus melanjutkannya,” ujarnya.

Prabowo dan Ramaphosa juga sepakat memperluas kerja sama di sektor lain, yakni bidang pertanian, energi, hingga pendidikan. Prabowo juga berharap ada perjanjian bebas visa antara RI dan Afsel untuk memudahkan masyarakat kedua negara.

“Indonesia telah meminta kepada Presiden Afrika Selatan kemungkinan untuk mengirimkan tim teknis guna membahas program-program konkret di area-area utama yang bisa kita kembangkan dengan cepat. Kami juga berharap dapat memiliki kerja sama yang lebih erat dalam hal kemudahan bagi masyarakat, contohnya seperti perjanjian bebas visa bersama,” ujarnya.


Suasana Menyenangkan Saat Makan Siang

Presiden Ramaphosa berterima kasih kepada Presiden Prabowo, memuji suasana makan siang bersama di Istana. Ramaphosa mengatakan makan siang bersama membuat diskusi menjadi lebih mudah.

“Kami berterima kasih atas diskusi konstruktif yang telah kita lakukan hari ini sambil makan siang, yang membuat diskusi menjadi jauh lebih mudah,” kata Ramaphosa seusai pertemuan bilateral.

Ramaphosa mengatakan makan siang itu diiringi musik khas Afrika Selatan. Presiden Afsel ke-5 itu mengatakan musik membuat suasana makan siang menjadi semakin baik.

“Diskusi ini juga diiringi oleh musik yang indah dari para musisi yang bisa menyanyikan lagu-lagu Afrika Selatan. Semua itu menciptakan suasana terbaik untuk pembicaraan resmi kami. Kami berterima kasih atas diskusi konstruktif yang telah berlangsung,” ujarnya.

Ramaphosa siap menyambut kunjungan Prabowo ke Afsel. Ramaphosa mengatakan Prabowo sudah menyatakan bersedia untuk mengunjungi Afsel.

“Kami akan merasa terhormat untuk menyambut Presiden Subianto di Afrika Selatan dalam sebuah kunjungan kenegaraan pada tanggal yang disepakati bersama. Beliau telah menyatakan bahwa beliau bersedia, siap, dan mampu datang ke Afrika Selatan untuk kunjungan kenegaraan,” ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto bersalaman dengan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025).Presiden Prabowo Subianto bersalaman dengan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025). (Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Cerita Prabowo Pasang Foto Mandela di Kantor Gerindra

Seusai pertemuan bilateral, Presiden Prabowo memuji Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan kulit hitam pertama yang melawan diskriminasi sistem apartheid. Karena kekagumannya, Prabowo memasang foto Nelson Mandela di kantor Partai Gerindra.

Prabowo menyebut Afrika Selatan merupakan sahabat dan mitra strategis bagi Indonesia. Prabowo menilai Afrika Selatan dan Indonesia memiliki sejarah dan perjuangan yang sama dalam membangun bangsa.

“Seperti yang Anda ketahui, Afrika Selatan sangat dikagumi. Kami menganggap Afrika Selatan dan Indonesia memiliki sejarah yang serupa. Kami berada di bawah penjajahan selama ratusan tahun, sehingga kami merasa memiliki pemahaman yang sama tentang perjuangan panjang Anda untuk meraih kebebasan,” ujarnya.

Prabowo lantas menceritakan kekagumannya terhadap Nelson Mandela. Prabowo mengaku sangat mengagumi sosok Mandela sebagai tokoh di Afsel yang melawan sistem apartheid hingga menjadi Presiden Afsel.

“Dan Presiden Anda yang hebat, Bapak Nelson Mandela, sangat dikagumi di Indonesia. Secara pribadi, beliau adalah salah satu pahlawan dan ikon saya,” ujarnya.

Prabowo mengagumi bahkan memasang foto Nelson Mandela berukuran besar di kantor Partai Gerindra. “Jika Anda datang ke kantor pusat partai saya, akan ada foto Nelson Mandela yang sangat besar. Kami mengikuti perjuangan Anda dan mengagumi kekuatan serta perjuangan Anda untuk kebebasan dan demokrasi,” ujarnya.

Simak juga Video: Prabowo Kepalkan Tangan Berseru ‘Amandla’, Presiden Afsel Jawab ‘Awethu’

(rfs/azh)



Sumber : news.detik.com

Setelah Dili, Menyusul Port Moresby


Jakarta

Timor Leste akhirnya menjadi bagian dari ASEAN, menandai babak baru dalam perjalanan panjang sebuah bangsa muda menuju pengakuan regional. Setelah menunggu empat belas tahun sejak pengajuan resmi pada 2011, negara yang lahir dari perjuangan panjang kemerdekaan ini akan resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN pada Oktober 2025.

Keputusan tersebut bukan sekadar peristiwa diplomatik, melainkan simbol dari proses konsolidasi identitas politik dan institusional yang ditempuh Timor Leste di tengah medan geopolitik Asia Tenggara yang kompleks.

Proses panjang menuju keanggotaan menunjukkan dinamika khas ASEAN sebagai organisasi berbasis konsensus. Tidak ada mekanisme cepat dalam perhimpunan yang menempatkan prinsip non-intervensi dan kehati-hatian sebagai dasar.

Dalam konteks ini, kesabaran dan diplomasi Timor Leste menjadi modal penting. Dukungan kuat dari Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini turut memberi ruang, dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim menegaskan bahwa bergabungnya Timor Leste akan memberi manfaat bagi seluruh kawasan.

Pernyataan tersebut bukan sekadar gestur politik, melainkan pengakuan terhadap kapasitas negara itu untuk berkontribusi pada keseimbangan regional demi kemanfaatan ekonomi, sosial dan budaya.

Di sisi domestik, Timor Leste tidak hadir sebagai negara yang steril dari tantangan. Menjelang keanggotaannya, negara ini sempat diguncang protes publik terkait kebijakan pembelian kendaraan mewah bagi anggota parlemen.

Pemerintah merespons cepat dengan membatalkan rencana tersebut, menunjukkan bahwa tekanan masyarakat sipil masih memiliki daya kontrol terhadap kebijakan politik.

Pengamat seperti Michael Leach dari Swinburne University menilai bahwa insiden ini menjadi bukti vitalitas demokrasi di Timor Leste, sebuah demokrasi yang, meskipun muda, memperlihatkan daya lenting yang lebih sehat dibanding sejumlah negara tetangganya di Asia Tenggara.

Setelah Dili, Maka Port Moresby

Masuknya Timor Leste ke ASEAN membawa dimensi baru dalam struktur regional. Berdasarkan laporan dari Tommy Walker pada DW, keanggotaan ini membuka akses ke pasar ASEAN yang berjumlah lebih dari enam ratus juta penduduk dan menjadi peluang untuk memperluas jejaring perdagangan serta investasi.

Namun, keuntungan tersebut tidak serta merta. Timor Leste perlu memperkuat kapasitas produksinya, memperbaiki infrastruktur, serta membangun sistem hukum dan tata kelola ekonomi yang kompetitif agar dapat menyesuaikan diri dengan standar regional.

Secara ekonomi, negara ini masih bergantung pada sektor minyak dan gas, dengan diversifikasi yang terbatas. Karena itu, integrasi ke ASEAN juga berarti tuntutan reformasi struktural yang nyata.

Di balik dimensi ekonomi, terdapat makna politik yang signifikan. Timor Leste merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan yang secara konsisten mempertahankan sistem demokrasi.

Kehadirannya dapat menjadi penyeimbang di antara konfigurasi politik ASEAN yang beragam, dari demokrasi, monarki, otoritarian, hingga sistem hibrida. Dalam konteks ini, keanggotaan Timor Leste bukan hanya soal representasi geografis, tetapi juga penegasan nilai-nilai politik yang memperkaya orientasi normatif ASEAN di tengah dinamika global yang semakin terpolarisasi.

Sementara itu, Papua Nugini mulai menunjukkan ketertarikan untuk menempuh jalan serupa. Pada pertemuan tingkat menteri luar negeri dalam forum regional di Kuala Lumpur pada 11 Juli 2025, Menteri Luar Negeri Hon.

Justin Tkatchenko menyatakan bahwa Papua Nugini ingin bertransformasi dari status Pengamat Khusus (Special Observer) untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Pernyataan resmi tersebut mencatat bahwa negara tersebut menyadari potensi strategis dan ekonominya untuk kawasan-menekankan bahwa kemasukan Papua Nugini akan memberi ASEAN “kaki ekonomi di Pasifik” dan membuka peluang perdagangan serta investasi baru, dengan menyoroti sumber daya alam yang melimpah seperti ekspor LNG dan minyak mentah, serta zona ekonomi eksklusif seluas 2,4 juta km² dan keanekaragaman hayati yang signifikan.

Meskipun belum mengajukan permohonan formal anggota penuh, Papua Nugini telah mempersiapkan Kebijakan Kabinet (Cabinet Policy Submission) sebagai langkah administratif ke depan, serta telah membuka misi diplomatik penuh di empat negara ASEAN dengan rencana membuka misi kelima di Thailand.

Ini menunjukkan keseriusan dalam memenuhi ekspektasi keanggotaan ASEAN dan persiapan institusional yang sedang berjalan.

ASEAN dan Pasifika

Dalam konteks lebih luas, ekspansi ASEAN ke arah timur-melalui integrasi Timor Leste dan potensi Papua Nugini-menunjukkan perubahan dalam cara organisasi ini memaknai dirinya. ASEAN tidak lagi sekadar forum diplomatik yang beranggotakan negara-negara inti di daratan dan kepulauan utama Asia Tenggara.

Ia kini menjadi wadah yang lebih inklusif, menampung negara dengan latar belakang sejarah, kapasitas ekonomi, dan sistem politik yang beragam. Masuknya Timor Leste dan rencana Papua Nugini menegaskan bahwa konsep Asia Tenggara tidak statis, bahkan dapat terus diperluas melalui dialog berkesinambungan, diplomasi, dan pembelajaran institusional hingga ke wilayah pasifika.

Namun, keanggotaan baru ini juga mengingatkan pada tantangan yang sudah lama menghantui ASEAN, yaitu kesenjangan pembangunan antaranggota. Bagi Timor Leste dan bahkan bagi Papua Nugini di masa depan, menjadi anggota bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari proses adaptasi terhadap mekanisme regional yang kompleks.

Kesiapan birokrasi, kapasitas fiskal, dan kemampuan representasi dalam forum-forum ASEAN akan menjadi ujian nyata bagi efektivitas partisipasinya. Papua Nugini, meskipun menawarkan sumber daya dan posisi strategis, harus mengimbangi dengan reformasi institusional dan diversifikasi ekonomi agar rencana keanggotaan tersebut tidak hanya simbolis tetapi substantif.

Meski demikian, kisah Timor Leste dan aspirasi Papua Nugini memperlihatkan bahwa integrasi regional bukan semata persoalan ukuran ekonomi atau keamanan regional. Ini juga tentang kemampuan diplomasi, kekuatan politik, dan keyakinan akan pentingnya kebersamaan kawasan.

Dalam lanskap global yang kian kompetitif, langkah-kecil dari Dili menuju ASEAN atau dari Port Moresby menuju aspirasi serupa, adalah refleksi dari keberanian untuk menegosiasikan posisi, membangun legitimasi, dan mengambil bagian dalam tatanan yang lebih luas. Dan dari negara-negara seperti Timor Leste dan Papua Nugini, ASEAN diingatkan kembali bahwa semangat komunitas tidak tumbuh dari kekuatan semata, melainkan dari keinginan untuk saling mengakui dan bekerja sama, suatu hal yang merupakan tujuan awal dari pembentukan ASEAN.

Luthfi Eddyono. Mahasiswa PhD, Victoria University of Wellington, Associate Member of The New Zealand Asian Studies Society.

(rdp/imk)



Sumber : news.detik.com