Tag Archives: desainer

Jenahara, Desainer Putri Keenan Nasution yang Buka Suara Dukung Sang Ayah

Jakarta

Jenahara Nasution, anak Keenan Nasution, ikut menanggapi kisruh yang terjadi seputar lagu ‘Nuansa Bening’ yang melibatkan ayahnya dengan penyanyi Vidi Aldiano. Desainer hijab ternama ini menyatakan dukungan terhadap sang ayah untuk memperjuangkan hak cipta atas lagu karangannya.

“Jadi Nuansa Bening itu adalah karya besar, mahakarya,” kata Jenahara di kawasan Cilandark, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).

Dia menegaskan bahwa Gugatan yang dilayangkan sang ayah dan rekannya, Rudi Pekerti kepada pihak Vidi punya tujuan untuk menyadarkan penyanyi agar menghormati karya cipta orang lain.


Mudah-mudahan dari klarifikasi hari ini jadi pencerahan juga buat orang di luar sana bisa membedakan,” tegasnya.

Di luar kasus tersebut, Jenahara dikenal sebagai desainer dan pelaku kreatif yang tak asing di dunia fashion muslim Indonesia. Lahir pada 27 Agustus 1985 dari pasangan musisi Keenan Nasution dan artis-desainer muslimah legendaris Ida Royani, ia tumbuh di lingkungan yang sarat akan seni.

Jenahara Menyukai Dunia Fashion Sejak Kecil

Jenahara dan Keenan NasutionJenahara dan Keenan Nasution. Foto: dok. Instagram Story Jenahara

Ketertarikannya pada dunia fashion tumbuh sejak kecil, yang membawanya menempuh pendidikan di Susan Budihardjo Fashion Design School pada 2013. Sebelum ke pendidikan formal, wanita 40 tahun ini telah memulai karier sebagai desainer dengan mendirikan brand JENAHARA pada 2011.

Jenahara bisa dibilang merupakan salah satu pionir modest fashion dengan garis rancang khas: simple, edgy, dan monokromatik. Karya-karyanya menampilkan gaya minimalis yang lugas, bersih, dan berkarakter dengan siluet tegas.

Tak lama setelah rilis, label JENAHARA langsung mendapat tempat di hati para hijabers urban. Gaya rancangannya tidak hanya memadukan nilai modesty dan trendi, tetapi juga memberi ruang untuk ekspresi diri. Ia merancang busana bagi wanita berhijab yang aktif, percaya diri, dan ingin tampil beda.

Salah Satu Pendiri Hijabers Community

JENAHARA NASUTIONJENAHARA NASUTION. Foto: instagram @jenaharanasution

Tahun 2011 juga menandai lahirnya gerakan Hijabers Community, yang menjadi titik balik besar dalam sejarah gaya berhijab di Indonesia. Dalam komunitas inilah Jenahara aktif sebagai salah satu pendiri sekaligus Presiden pertamanya, bersama sejumlah influencer dan desainer hijab lainnya.

Dari sekadar komunitas sosial, Hijabers Community menjelma menjadi kekuatan budaya yang menginspirasi ribuan wanita muda untuk tampil dengan gaya berhijab yang kreatif dan ekspresif.

Proyek Kolaborasi dan Kiprah Internasional

gaya hijab ke kantor jenaharaJenahara Nasution. Foto: Instagram/JenaharaNasution

Anak kelima dari tujuh bersaudara ini kerap berkolaborasi dengan berbagai brand untuk menghadirkan koleksi yang segar dan relevan. Salah satunya adalah koleksi ‘Velvet Flora’ bersama Ensemble The Label, yang menampilkan permainan tekstur dan siluet yang dreamy namun tetap tegas.

Jenahara juga pernah menggandeng brand Suqma, dalam koleksi bertema Djellaba yang terinspirasi dari busana tradisional Maroko. Rancangannya yang longgar dan fungsional dibuat tetap ringan dan tropis, mencerminkan fleksibilitas serta inklusivitas busana modest.

Koleksi JENAHARA rutin tampil di panggung Jakarta Fashion Week, di samping show tahunannya. Dia bahkan sempat ikut serta di beberapa showcase internasional. Karya-karyanya pernah ditampilkan di Seoul Fashion KODE F/W 2019, juga tembus ke Hongkong Fashion Week.

(hst/hst)



Sumber : wolipop.detik.com

Produknya Dipalsukan, Desainer Vivi Zubedi Ambil Langkah Hukum

Jakarta

Desainer kenamaan Indonesia Vivi Zubedi, menyatakan sikap tegas terhadap maraknya peredaran produk palsu yang mengatasnamakan brand miliknya, ViviZubedi. Melalui pernyataan resmi, Vivi mengecam tindakan pemalsuan tersebut yang tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mencoreng reputasi dan nilai eksklusivitas karya orisinalnya.

Pernyataan resmi tersebut diunggah oleh Vivi lewat akun Instagram @mrsvivi dan @vzdarling. Dia mengaku mengambil langkah hukum terkait maraknya peredaran barang palsu yang merugikan banyak pihak.

Vivizubedi secara resmi menyampaikan bahwa telah ditemukan peredaran produk palsu yang mengatasnamakan brand kami dan telah beredar di sejumlah wilayah di Indonesia. Temuan ini sangat kami sayangkan karena sudah merugikan banyak pihak.


Menanggapi hal ini, VIVIZUBEDI telah mengambil langkah hukum yang tegas dan terukur terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Peredaran produk palsu bukan sekadar pelanggaran terhadap merek, namun merupakan tindak kriminal yang memberikan dampak negatif tidak hanya bagi brand, tetapi juga bagi konsumen, reseller resmi, dan seluruh pelaku industri kreatif yang selama ini berkontribusi dalam membangun ekosistem yang sehat dan
berkelanjutan.

Sebagai brand lokal yang menjunjung tinggi nilai karya, integritas, dan kepercayaan publik, VIVIZUBEDI berkomitmen untuk terus:

1. Melindungi hak kekayaan intelektual kami melalui jalur hukum.
2. Meningkatkan sistem pengawasan terhadap keaslian produk.
3. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih produk asli dan membeli melalui jalur resmi,” tulis keterangan resmi Vivi.

Koleksi ViviZubedi, yang kini menindak tegas peredaran produk palsu yang beredar di pasaran.Koleksi ViviZubedi, yang kini menindak tegas peredaran produk palsu yang beredar di pasaran. Foto: Dok. Instagram @vivizubedi.

Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini mengaku kerap menerima banyak komplain dari pelanggan yang merasa dirugikan dengan hadirnya produk palsu ViviZubedi di pasaran.

“Pemalsuan adalah kejahatan. Bukan hanya merugikan brand, tapi juga konsumen dan seluruh ekosistem industri lokal,” jelasnya.

Vivi menegaskan menciptakan sebuah karya butuh biaya, tenaga, dan proses yang panjang. Mulai dari ide yang diolah berkali-kali, sample, revisi, sample lagi dan seterusnya.

Hingga melalui berbagai langkah hingga akhirnya bisa produksi yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu, teknik marketing dan branding pun dibangun hingga produk tersebut mempunyai value.

“Kami percaya bahwa setiap karya layak untuk dilindungi. Pemalsuan bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga kejahatan yang merugikan banyak pihak,” jelasnya.

Ia pun mengajak pelanggan setianya, Vz Darling, untuk bersama-sama melawan pemalsuan produk dengan cara membeli langsung produk asli melalui situs dan mitra resmi ViviZubedi, melaporkan segala bentuk dugaan pemalsuan kepada tim Customer Care ViviZubedi dan menyebarkan edukasi tentang pentingnya menghargai karya dan proses kreatif produk lokal.

Konfirmasi Wolipop

Penemuan produk palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi.Penemuan produk palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi. Foto: Dok. pribadi ViviZubedi.

Saat diwawancara oleh Wolipop, desainer Vivi Zubedi menjelaskan kronologi penemuan barang palsu hingga akhirnya menindak lanjuti kasus tersebut ke jalur hukum.

“Pada akhir tahun 2023, tim internal ViviZubedi menerima laporan dari VZ Darling sejumlah pelanggan loyal mengenai temuan produk yang menyerupai desain dan logo resmi ViviZubedi, yang dijual di pasaran dengan harga yang jauh di bawah standar retail,” ungkap Vivi kepada Wolipop.

Produk-produk tersebut memiliki persamaan desain karya cipta ViviZubedi dengan perbedaan kualitas bahan, warna dan detail jahitan yang menimbulkan dugaan kuat akan adanya pelanggaran hak cipta ViviZubedi.

“Menanggapi laporan tersebut, tim Quality Control dan Legal ViviZubedi melakukan investigasi mendalam dan pengumpulan alat bukti awal. Penelusuran dilakukan melalui marketplace online, akun media sosial penjual, serta pembelian produk sampel untuk verifikasi fisik,” jelasnya.

Penemuan produk palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi.Penemuan produk palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi. Foto: Dok. pribadi ViviZubedi.

Hasilnya menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa pihak-pihak tersebut secara ilegal memproduksi dan mendistribusikan barang tiruan yang mencatut karya cipta ViviZubedi. Yang mencatut hak cipta (bukan merek dagang).

“Dengan bukti-bukti berupa tangkapan layar penjualan, faktur, serta produk fisik tiruan, data rekening serta alamat, tim legal ViviZubedi kemudian berkonsultasi dengan pihak berwenang dan lembaga perlindungan kekayaan intelektual guna menempuh upaya hukum,” ucap Vivi.

Pada tanggal 14 November 2024, ViviZubedi secara resmi melaporkan kasus ini kepada pihak Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum Republik Indonesia.

Laporan ini diajukan berdasarkan dugaan telah terjadinya pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Seluruh bukti digital dan fisik, termasuk identitas pihak yang diduga terlibat, telah diserahkan kepada aparat.

Penemuan barang palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi.Penemuan barang palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi. Foto: Dok. Instagram @mrsvivi & @vzdarling.

Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) kemudian melakukan penyelidikan berhasil menemukan bukti tambahan serta dan tempat penjualan serta penyimpanan. Setelah alat bukti cukup DJKI, Kementrerian Hukum Republik Indonesia meningkatkan proses ke tingkat penyidikan dan telah menetapkan tersangkanya.

“Pada tanggal 26 Juni 2025, saya diperiksa sebagai korban pelanggaran hak cipta. Sebagai bentuk transparansi kepada publik, pada tanggal 30 Juni 2025, pernyataan resmi disampaikan langsung melalui akun Instagram @mrsvivi yang menegaskan pentingnya berbelanja melalui kanal resmi dan mengimbau konsumen ViviZubedi untuk lebih waspada terhadap produk yang tidak original,” tuturnya.

Desainer yang dikenal lewat rancangan abayanya ini menegaskan komitmen penuh untuk melindungi hasil karya anak bangsa serta menjaga hak dan kepercayaan konsumen. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pelaku industri akan pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual.

“Ke depan, kami akan terus memperketat sistem produksi dan distribusi serta melakukan edukasi publik agar konsumen semakin sadar akan pentingnya membeli produk asli,” terangnya.

Saat tim ViviZubedi menunjukkan bukti penemuan barang palsu, Wolipop melihat rata-rata berupa blouse dan kemeja dengan logo serta motif dengan ciri khas ViviZubedi yang identik dengan warna monokrom.

Penemuan barang palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi.Penemuan barang palsu yang mengatasnamakan brand ViviZubedi. Foto: Dok. Instagram @mrsvivi & @vzdarling.

Ada juga penemuan foto kalin roll yang siap diolah menjadi busana dengan motif brand ViviZubedi yang terlihat jelas. Oleh karena itu, Vivi langsung menindak tegas kasus tersebut.

“Sejauh ini kita ada dua yang sudah masuk laporan dan nanti masih akan ada lagi satu sudah jadi tersangka dan satu lagi sudah dalam proses penggeledahan dan terbukti. Tetapi belum bisa kami publish untuk detailnya,” ucap Vivi.

Vivi mengungkapkan permasalahan pemalsuan produk-produknya ini sudah lama terjadi. Dan pemalsuan tersebut semakin lama semakin meresahkannya dan konsumennya.

“Sebagian dari mereka mengklaim yang mereka jual itu bukan produk palsu. Melainkan produk original sisa produksi, yang tidak dijual di official store dan tidak dijual secara umum. Sehingga banyak sekali customer yang tertipu dan menjadi korban,” ungkapnya kesal.

Vivi menerangkan VZ Darling (sebutan untuk pecinta produk Vivi Zubedi) mengira produk palsu yang beredar di pasaran itu merupakan produk asli. Maka dari itu, Vivi langsung memproses seluruh penemuan dan berkonsultasi dengan meminta perlindungan hukum kepada negara terhadap tindakan kejahatan pelanggaran hak cipta.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah Inspiratif Nabila, Alumni Hijab Hunt Kini Jadi Desainer Modest Fashion

Surabaya

Mengawali langkah dari ajang pencarian bakat Hijab Hunt 2018 di Surabaya, Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila atau yang akrab disapa Nabila, membuktikan bahwa hijab bukan lah penghalang untuk tampil percaya diri dan berprestasi.

Nabila kini sukses merintis karier sebagai desainer modest wear dengan karya yang telah tampil di ajang bergengsi Soerabaia Fashion Trend 2025. Yuk, kenal lebih dekat dengan Nabila!

Berbincang kepada Wolipop, Nabila awalnya ikut audisi Hijab Hunt pada tahun 2018. Pada saat itu, Hijab Hunt sedang mencari muslimah yang memiliki potensi serta talenta yang menginspirasi.


“Tahun 2018 audisi di Surabaya. Awal ikut Hijab Hunt karena ingin lebih mengembangkan diri dengan hobi modeling dan menunjukkan bakat diri,” ungkap Nabila kepada Wolipop.

Kenal lebih dekat dengan Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila, alumni Hijab Hunt yang kini meraih mimpi menjadi desainer modest wear.Kenal lebih dekat dengan Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila, alumni Hijab Hunt yang kini meraih mimpi menjadi desainer modest wear. Foto: Dok. Instagram @lazuwaranabila.

Pengalaman mengikuti ajang Hijab Hunt 2015 menjadi titik awal yang tak terlupakan bagi Nabila. Wanita 31 tahun ini berhasil menembus tahap semifinalis audisi Surabaya. Saat itu, dia mendapat kesempatan berharga untuk bertemu dengan para juri ternama seperti Terry Putri, sekaligus merasakan atmosfer kompetisi yang membangun.

“Hijab Hunt memberikan panggung bagi saya wanita berhijab untuk menunjukkan bakat diri, saat audisi saya mendapatkan pengalaman berharga dalam pengembangan diri, seperti kepercayaan diri, public speaking dan banyak bertemu dengan teman baru dari berbagai daerah,” kenangnya.

Mendapatkan berbagai ilmu dari para mentor, Nabila merasakan semakin percaya diri usai mengikuti ajang Hijab Hunt.

“Usai ikut Hijab Hunt saya lebih percaya diri dan semakin fashionable walau dengan berhijab ,” ujarnya.

Pengalaman itu menjadi titik baliknya Nabila untuk mengejar impian sebagai desainer. Ia percaya bahwa dunia fashion bisa menjadi ruang berekspresi bagi wanita berhijab, sekaligus wadah untuk menyebarkan nilai-nilai positif lewat karya.

Nabila Jadi Desainer Modest Wear

Kenal lebih dekat dengan Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila, alumni Hijab Hunt yang kini meraih mimpi menjadi desainer modest wear.Kenal lebih dekat dengan Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila, alumni Hijab Hunt yang kini meraih mimpi menjadi desainer modest wear. Foto: Dok. pribadi Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila.

Perjalanan Nabila sebagai desainer tidak terlepas dari latar belakang pendidikannya. Dia merupakan lulusan Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Sejak duduk di bangku kuliah, ia mulai membangun bisnis fashion sendiri. Fokus utamanya adalah pada pembuatan custom kebaya muslimah dan busana modest yang elegan dan tetap syari. Perpaduan keahlian teknik menjahit, kreativitas desain, dan pemahaman tren membuat karyanya semakin diminati.

Pada 18 Juli 2025 Nabila menampilkan delapan koleksi terbaiknya dalam ajang Soerabaia Fashion Trend 2025, yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Surabaya. Organisasi tersebut menaungi para desainer dan pelaku industri mode di Indonesia.

Dengan persiapan kurang dari satu bulan, ia merancang setiap look dengan teliti mulai dari riset bahan, pembuatan mood board, teknik manipulating fabric, bordir, hingga aksesori hijab.

“Ada delapan look modest wear di Soerabaia Fashion Trend 2025. Persiapan kurang dari satu bulan mulai dari riset bahan, mood board, pembuatan manipulating fabric, bordir, proses menjahit dan pembuatan aksesoris hijab. Alhamdulillah semua terlaksana dengan baik, ini pengalaman pertama karya saya mengikuti fashion show modest wear,” ucapnya haru.

Kenal lebih dekat dengan Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila, alumni Hijab Hunt yang kini meraih mimpi menjadi desainer modest wear.Kenal lebih dekat dengan Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila, alumni Hijab Hunt yang kini meraih mimpi menjadi desainer modest wear. Foto: Dok. pribadi Emha Basma Lazuwara Hasbi Nabila.

Ibu satu orang anak ini menuturkan inspirasi koleksinya bertajuk Enchanted Noir, dengan detail seperti bordir floral, permainan kerut, teknik pleats manipulating fabric, hingga taburan beads yang halus menciptakan tekstur dan dimensi yang memikat.

“Enchanted Noir adalah perwujudan dari romansa yang tersembunyi dalam kegelapan, keanggunan yang muncul dari bayangan, dan daya pikat bunga yang mekar di tengah malam, menciptakan busana dan aksesoris yang misterius, dan tak lekang oleh waktu,” jelasnya.

“Setiap desain dirancang untuk membangkitkan kekuatan dan daya tarik yang memikat, seolah-olah penggunanya adalah bunga yang mekar dalam cahaya rembulan, memancarkan pesona yang tak terlupakan. Enchanted Noir menjadi simbol keberanian untuk merangkul sisi gelap yang indah, dengan perpaduan dominan hitam dan burgundy, koleksi ini memancarkan aura kemewahan gotik modern yang romantis,” lanjutnya lagi.

Wanita yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur ini ingin mengajak wanita muda lainnya untuk terus menggapai impian dan percaya akan potensi dalam diri. Ia juga membuktikan jika wanita berhijab bisa tampil stylish dan sesuai dengan nilai ajaran agama.

“Wanita muslimah berhijab bisa tampil fashionable tanpa melupakan nilai-nilai kesopanan dan ajaran agama, tampil menarik dan stylist dengan sentuhan modern namun tetap menutup aurat dengan sempurna,” pungkasnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

7 Desainer Indonesia Akan Perkenalkan Karya Wastra di FrontRow Paris 2025

Jakarta

Wastra Indonesia kembali melangkah ke panggung mode internasional. Kali ini, tujuh desainer Tanah Air bersiap memperkenalkan kekayaan tekstil tradisional Nusantara dalam ajang FrontRow Paris 2025, yang akan digelar untuk keenam kalinya di Les Salons Hoche, Paris.

Dengan semangat kolaborasi dan identitas lokal, tujuh desainer membawa karya mereka sekaligus misi untuk memperkenalkan keindahan wastra Indonesia.

Tujuh desainer yang akan unjuk gigi di FrontRow Paris antara lain, Deden Siswanto, AM by Anggiasari Mawardi, Rumah Batik Fractal-LPS, FFF by Ferry Febby Fabry, Putri Anjani by Indina, Roemah Kebaya Vielga, dan NY by Novita Yunus.


“Pembeda tahun ini dengan tahun sebelumnya, mengapa bikin event sendiri di Paris. Padahal di luar banyak event yang sudah besar? Latar belakangnya industri fashion Indonesia itu besar dan menembus Fashion Week di sana tidak mudah. Kuratornya orang Paris dan bisa diterima di sana,” ungkap Ali Charisma sebagai Founder FrontRow, dalam konferensi pers FrontRow Paris di Bunga Rampai Restoran, Jakarta Pusat.

FrontRow diharapkan bukan hanya menjadi jembatan menuju pasar Eropa, melainkan ruang aman bagi otentisitas. Ali pun mengungkapkan alasan menggelar FrontRow Paris

“Dengan ada kurator di Paris, kita itu kalau ikut di sana diubah, menjadi western. Bahkan modest fashion Indonesia tidak bisa pakai hijab jadi berbeda DNA brandnya. Tapi kalau brandnya modest dan wastra Indonesia terlalu berat. Di lain sisi saya setuju tapi saya ingin balance. Dengan membuat acara sendiri bisa sesuai dengan wastra dan modest,” ujar Ali.

Ali juga menekankan pendekatan berbeda tahun ini, dengan menambahkan elemen parade publik di area strategis Paris dari pusat kota hingga stasiun Metro, untuk menciptakan interaksi langsung antara karya dan publik global.

“Bukan hanya buyer, tapi juga turis dan warga lokal akan menjadi audiens. Ini adalah cara menjangkau awareness secara organik, dari jalanan Paris ke showroom dan butik,” tambahnya.

Buyer retail, department store, hingga influencer dengan pengaruh kuat akan diundang secara selektif untuk menciptakan komunikasi yang lebih fokus dan potensial berkelanjutan.

“Saya percaya brand kali ini sangat keren dan bisa mewakili fashion Indonesia dengan beda kategori dan ini sangat bagus. Bedanya tahun ini potensi buyer retail dan ada parade fashion di kota Paris. Desainer yang ada 7 ini nanti akan ada parade di area publik tujuannya selain ke publik, di sana turis tidak banyak yang kenal FrontRow dan bisa menarik perhatian. Kita bisa masuk ke Metro dan promosi yang baik. Publik transportasi lainnya dan jalurnya ke mana saja,” tuturnya panjang lebar.

Untuk transaksi berkelanjutan, Ali menuturkan akan mengundang pihak butik yang ada di Paris. “Kita masih handmade banyak jumlahnya bisanya ratusan dan mengundang buyer yang skalanya masih seperti itu. Kita juga mengundang buyer dari Departement Store dan VIP buyer dari influencer di sana. Itu yang kamu usahakan dan butik di Prancis bisa bertemu dengan desainer Indonesia,” lanjut Ali.

Pengalaman tahun sebelumnya, Ali mengucapkan para desainer Indonesia sudah banyak yang masuk ke retail. Selama tiga tahun, Ali mendatangi butik dengan waktu yang terbatas.

“Mungkin kelemahan kita follow up komunikasi dan akan kita tingkatkan untuk real production. Hampir setiap tahun ganti desainer. Buyer juga bertanya kenapa desainernya tidak ikut lagi,”lanjutnya lagi.

Dengan bergabung Frontrow, tujuh desainer akan membuat promosi yang baik sehingga buyer luar negeri juga yakin. “Kita tahun ini akan membuat E-catalog sebelum kita berangkat ke Paris. Untuk jumlah pengunjungnya sekitar 250-400 orang yang datang. Tahun ini kita sengaja memilah supaya menghargai tamu, sedikit berbeda supaya desainer bisa serius komunikasinya dengan lebih baik. Teknisnya desainer bisa bertemu dengan buyer untuk presentasi di backstage mendengarkan komentar dan pendapat dari pengunjung,” sambung Ali.

Seperti apa koleksi dari masing-masing desainer?

Novita Yunus akan membawa brand ready-to-wearnya NY by Novita Yunus dengan membawa 11 koleksi wastra tenun lurik, sutra, kreasi dari embroidery dilengkapi dengan perhiasan. Dia juga membawa tas hasil kerja sama dengan mitra Batik Chic dari anyaman kulit domba.

Roemah Kebaya Vielga, akan ada 10 koleksi dengan konsep petal of legacy. Embroidery manual dari bunga nusantara dan berbagai negara. Selain bordir dan sulam, Roemah Kebaya Velga bekerja sama dengan pengrajin desain perhiasan, Piyo Jewelry.

Selanjutnya ada Rumah Batik Fractal-LPS yang membawakan tema koleksi Rumah Batik yangmenggambarkan hutan tropis di Parahyangan. Busananya ada 10 look dari 30 UMKM di Sukabumi. Hasil pelatihan selama tiga tahun dan memanfaatkan teknologi namun dengan proses cap dan canting.

AM by Angggiasari Mawardi menggunakan material dari sisa deadstock garmen lalu dipatchwork dan batik Cirebon. Koleksi ini menggunakan bahan natural viber linen dan bambu.

Putri Anjani by Indina, membawa koleksi bertajuk Simple but Fashion, mengangkat bahan airy silk dari daun jarak. Serat alam lainnya yang menjadi DNA Putri Anjani, batiknya juga masih dalam tahap celupan.

Brand FFF by Ferry Febby Fabry akan menyuguhkan koleksi wastra dari Donggala, Sulawesi Tengah. Terakhir desainer, Deden Siswanto membawa koleksi Ready to wear berunsur wastra dengan tema serba hitam. Konsep koleksi kali unisex yang terdiri dari 10 koleksi menggunakan kain tenun.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Ria Miranda Luncurkan Koleksi Baru Bersama Love Fine Sky, Punya Misi Sosial

Jakarta

Koleksi busana tak hanya menjadi cerminan gaya, tapi juga bisa menjadi sarana berbagi kebaikan. Itu lah semangat yang diusung desainer Ria Miranda dalam kolaborasi keduanya bersama Love Fine Sky. Ria dan Love Fine Sky menghadirkan koleksi modest yang tak hanya estetis, tetapi juga bermakna sosial.

Desainer Ria Miranda meluncurkan volume kedua koleksi bersama Love Fine Sky. Berbeda dari kolaborasi sebelumnya yang hanya berupa hampers scarf dan aksesori, koleksi terbaru ini tampil lebih lengkap dengan ragam apparel siap pakai.

Lebih dari sekadar memperkaya gaya modest fashion, koleksi ini mengusung misi sosial. Setiap pembelian produk berarti menyumbangkan satu seragam sekolah untuk anak-anak di daerah.


Launching koleksi kolaborasi RiaMiranda x Love Fine Sky di RiaMiranda Store Plaza Indonesia (20/8/2025).Launching koleksi kolaborasi RiaMiranda x Love Fine Sky di RiaMiranda Store Plaza Indonesia (20/8/2025). Foto: Gresnia

Ria Miranda dan Love Fine Sky menghadirkan koleksi dengan desain yang kasual dan inklusif seperti cardigan unisex, vest, oversized t-shirt hingga hijab polos tanpa motif. Koleksi ini menandai eksplorasi baru dalam DNA kreatif brand RiaMiranda yang biasanya lekat dengan warna pastel dan motif feminin.

“Ini volume kedua. Pertama itu koleksinya cuma hampers scarf sama could bubu (bag charm-red). Kalau kali ini lebih komplit,” ungkap Ria Miranda saat ditemui Wolipop di RiaMiranda Store Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).

Ria menuturkan Love Fine Sky mempunyai satu misi kemanusiaan seperti RiaMiranda. “Setiap kamu membeli apparel ini sama saja kamu menyumbang satu seragam sekolah anak di daerah. Sangat transparan dan buktinya ada, aku harus bikin koleksi yang komplit untuk volume kedua ini,” ujarnya.

Launching koleksi kolaborasi RiaMiranda x Love Fine Sky di RiaMiranda Store Plaza Indonesia (20/8/2025).Launching koleksi kolaborasi RiaMiranda x Love Fine Sky di RiaMiranda Store Plaza Indonesia (20/8/2025). Foto: Gresnia

Desainer asal Padang Sumatra Barat itu menuturkan koleksi kolaborasi ini terdiri dari cardigan unisex bisa dipakai oleh pria dan wanita, vest, oversized t-shirt, t-shirt berbahan kaus yang kasual, hijab, tote bag, bag charm cloud bubu yang terdiri dari tiga warna.

“Alhamdulillah kita mengulang terus produksinya karena yang senang itu banyak, karena kita bisa bikin 500 untuk baju sekolah anak,” jelasnya.

Ria sendiri mengakui koleksi kali ini berbeda dari DNA RiaMiranda yang identik dengan motif print. Koleksi kolaborasi ini menyuguhkan busana siap pakai bahan knit yang polos tanpa sentuhan print.

“Koleksi ini bermain dengan stripes, logo kolaborasi ini yang ada di setiap warna, semua koleksinya polos, bermain dengan cutting, lebih statement juga, warnanya juga sebelumnya aku belum pernah bikin,” ujarnya.

Launching koleksi kolaborasi RiaMiranda x Love Fine Sky di RiaMiranda Store Plaza Indonesia (20/8/2025).Launching koleksi kolaborasi RiaMiranda x Love Fine Sky di RiaMiranda Store Plaza Indonesia (20/8/2025). Foto: Gresnia

Yang membedakan koleksi ini dari karakter khas RiaMiranda adalah pendekatan desainnya. Jika biasanya Ria identik dengan motif floral, print artistik, dan palet warna pastel yang feminin, kolaborasi ini tampil lebih minimalis dan kontemporer. Koleksi hadir dalam warna-warna netral. Harganya dijual sekitar Rp 400 hingga Rp 600 Ribu.

Koleksi ini menggaet sejumlah wanita inspiratif, antara lain Nadhira Afifa, Dazen Vrilla dan Karina Basrewan. Ada juga representatif pria Omara Esteghlal.

Dalam sebulan ke depan, koleksi ini akan menjadi fokus utama brand sebelum melangkah ke kolaborasi berikutnya dengan brand lokal lainnya yang juga punya misi serupa.

“Harapannya untuk koleksi ini semoga RiaMiranda tidak di sini saja menebar kebaikannya. Mungkin sekarang lewat ini berikutnya akan ada misi lainnya yang akan kita capai,” pungkas Ria.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Rani Hatta Lewat Saba Modest Ubah Denim Kasual Jadi Formal di JFW 2026

Jakarta

Setelah sukses dengan label busana minimalis, desainer Rani Hatta melahirkan Saba Modest pada tahun 2018. Busana siap pakai ini menjadi favorit karena memadukan harga yang terjangkau dengan kualitas desainer.

Pada panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, Saba Modest mempersembahkan koleksi terbarunya yang bertajuk “Threads of Time” atau Benang Waktu). Koleksi kali ini menampilkan 16 looks dan menjadi debut Saba Modest dalam merancang koleksi denim secara menyeluruh.

Model mengenakan busana koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Sofi dari Saba Modest menjelaskan Threads of Time merangkai esensi ketahanan denim ke dalam busana modest. Koleksi ini menampilkan potongan-potongan yang dirancang untuk berevolusi seiring pemakaian dan menceritakan kisah melalui setiap jahitan.


“Kami ingin menunjukkan bahwa denim tidak hanya sebatas kasual, tetapi juga bisa diangkat kelasnya hingga ke busana formal,” ujar Sofi saat konferensi pers di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Koleksi ini menafsirkan ulang busana modest dengan beragam siluet kontemporer, yang mengutamakan kenyamanan dan timeless. Siluet yang ditawarkan meliputi, oversized dan boxy, memberikan kesan santai, namun tetap berstruktur.

Model mengenakan busana koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week (JFW ) 2026 di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Ada barrel-leg dan wide-leg, pilihan celana yang modis dan nyaman untuk gaya modest. Slim-fit dan cropped, memberikan variasi potongan yang lebih ringkas dan modern.

Koleksi Threads of Time bermain dari Saba Modest hadir dengan palet warna denim klasik yang kaya, mulai dari washing biru tua (dark blue), biru sedang (medium blue), hingga biru muda (light blue). Saba Modest menggunakan perpaduan wash denim dan raw denim, yang membutuhkan proses trial and error yang panjang untuk mendapatkan efek washing yang sempurna.

Model mengenakan busana koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Foto: Ari Saputra/Detikcom.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Vivi Zubedi Keluar dari Zona Nyaman, Rilis Busana Earth Tone di JFW 2026

Jakarta

Desainer Vivi Zubedi identik dengan abaya dan modest wear yang dominasi warna monokromatik hitam, putih, dan sentuhan emas. Namun, di panggung Jakarta Fashion Week 2026, Vivi mengejutkan industri mode dan memutuskan untuk keluar dari zona nyamannya tersebut.

Melalui koleksi terbarunya yang bertajuk The Continuum pada lini brand ViviZubedi, Vivi melakukan gebrakan palet warna, beralih dari yang bold dan pekat menjadi nuansa earth tone yang lembut. Pergeseran dramatis ini bukan sekadar perubahan tren, melainkan sebuah perjalanan refleksi yang membuktikan bahwa identitas abadi sebuah merek dapat berevolusi.

“Kali ini VZ mengusung tema bernama The Continuum sebuah perjalanan refleksi dan ikonik monogram VZ. Setiap perjalanan yang relevan khusus JFW (Jakarta Fashion Week) kami mengeluarkan warna yang jarang, biasanya warna bold dan pekat kali ini kami mengeluarkan koleksi earth tone,” jelas Alvy saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2026, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).


Vivi Zubedi JFW 2025Koleksi Vivi Zubedi di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Langkah ini merupakan bukti bahwa meskipun dikenal dengan ciri khasnya, ViviZubedi siap menyambut evolusi tanpa kehilangan identitas ikonik monogram VZ yang melekat. Koleksi ini tetap menampilkan siluet tegas dengan potongan loose dan gaya mix and match yang menjadi signature ViviZubedi, namun kini dalam perpaduan warna-warna berani yang diseimbangkan dengan nuansa netral, seperti hitam, pale pink, dan soft beige.

Koleksi The Continuum merepresentasikan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, menggambarkan karakter wanita modern yang berani tampil elegan tanpa kehilangan jati dirinya. Karakter desain ViviZubedi yang menampilkan siluet tegas dengan potongan loose tetap dipertahankan, kini diperkaya dengan penggunaan material yang menonjolkan tekstur lembut dan detail premium.

Vivi Zubedi JFW 2025Koleksi Vivi Zubedi di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Material utama yang digunakan adalah jacquard bermotif monogram signature VZ yang dipadukan dengan bordir minimalis. Melalui koleksi yang ditampilkan di JFW 2026, Vivi Zubedi menegaskan posisinya sebagai desainer yang mampu memadukan keanggunan modern dengan identitas kuatnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com