Tag Archives: detikers

Pesona Grand Aston Puncak, Hotel Full Pemandangan Gunung Lobi-Kamar



Jakarta

Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak pernah kehilangan pesonanya menarik perhatian wisatawan. Termasuk deretan hotel pengisi area yang terkenal dengan hawa sejuk, pemandangan serba hijau, dan rasa nyaman maksimal cocok untuk liburan atau healing.

Grand Aston Puncak menjadi alternatif yang patut dipertimbangkan saat traveler ingin menginap di Puncak. Berlokasi di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), hotel bintang lima ini adalah pilihan tepat untuk detikers yang ingin staycation sendiri atau liburan bareng keluarga.

“Hotel Grand Aston Puncak adalah tempat menginap dengan pengalaman lengkap paduan keindahan alam, kemajuan teknologi, dan pelayanan profesional. Kami menghadirkan fitur Google Nest di tiap kamar agar tamu makin mudah mengakses layanan,” ujar Andi Grinaldi Mattinetta selaku General Manager Grand Aston Puncak.


Grand Aston PuncakKamar Grand Aston Puncak (dok. situs Grand Aston Puncak)

detikTravel sempat mengunjungi hotel yang berada tepat di pinggir Jalan Raya Puncak, Ciloto, Cipanas, Kabupaten Cianjur pada Rabu (15/10/2025). Sejuknya area hotel dan kawasan Puncak sangat kontras dengan panas dan bisingnya area Jakarta.

Grand Aston PuncakLobi Grand Aston Puncak (dok. situs Grand Aston Puncak)

Ketika menginjakkan kaki di lobi, pandangan langsung dimanjakan dengan panorama bunga dan tanaman hijau. Gunung Beser yang berada tepat di belakang bangunan jadi poin plus buat hotel yang menyediakan 205 kamar dengan 11 tipe ini.

Para tamu bebas mengakses pemandangan yang langsung bikin mata rileks ini, apalagi hotel memasang banyak jendela di berbagai area. Sehingga, tiap pengunjung bisa dengan bebas melempar pandangan ke gunung menikmati keindahan pemandangan area Puncak.

Terkait fasilitas, tentunya pengunjung tak perlu khawatir. Di sini ada infinity pool, yaitu kolam renang yang didesain seperti tidak ada pinggirnya. Kolam ini tidak ditempatkan di lantai dasar, sehingga para tamu bisa menatap langsung Gunung Beser yang jadi view utama Grand Aston Puncak.

Grand Aston PuncakKolam renang infinity pool Grand Aston Puncak (dok. situs Grand Aston Puncak)

Infinity pool menyediakan kolam air hangat yang jadi poin tambahan lain untuk salah satu hotel paling terpercaya di Indonesia ini. Fasilitas ini memungkinkan tamu yang takut dingin bisa tetap berenang. Area kolam renang dilengkapi shower dan ruang ganti baju yang nyaman.

Buat pengunjung yang membawa anak selama menginap tak perlu khawatir. Hotel menyediakan kids area yang menyediakan area permainan plus kelinci yang dipelihara pihak hotel. Selain itu, hotel bekerja sama dengan Kebun Raya Cibodas di berbagai program edukatif untuk anak.

Pengunjung yang ingin menikmati aneka hidangan terbaik bisa berkunjung ke Altius atau Plum Grill & Bar. Grand Aston Puncak menyediakan pilihan menu berbeda bagi tamu yang ingin menikmati sarapan, makan siang, atau dinner bersama keluarga dan kolega.

Grand Aston PuncakRestoran Altius Grand Aston Puncak (dok. situs Grand Aston Puncak)

Bagi pengunjung yang memilih hidangan Nusantara, bisa datang ke restoran Altius. Di sini ada layanan breakfast in the sky, yaitu sarapan di ruang terbuka dengan pemandangan bebas ke gunung, langit, dan area sekitar hotel. Layanan tersedia maksimal untuk 10 orang dengan harga Rp 250 ribu per packs.

Grand Aston PuncakPlum Grill & Bar di Grand Aston Puncak Foto: situs Grand Aston Puncak

Pengunjung yang memilih menu internasional bisa datang ke Plum Grill & Bar. Resto yang dirancang dengan gaya modern kontemporer ini cocok untuk makan malam spesial dengan orang terkasih atau jamuan formal bersama rekan bisnis. Resto menyediakan beragam menu makanan dan minuman yang pastinya berkualitas serta menggugah selera.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Cara Menuju Perpustakaan Jusuf Kalla UIII dengan KRL dan TransJakarta


Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla di Kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjadi oase bagi pendamba keheningan di tengah ramainya Depok. Di sini kita bisa mengerjakan tugas, kerja, atau sekadar baca buku dari koleksinya yang mencapai ribuan buku. Kita bahkan bisa mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sini.

Bahkan perpustakaan ini bisa jadi destinasi liburan bareng keluarga atau healing sendirian. Buat detikers yang ingin ke perpustakaan Instagrammable dan cozy ini, berikut cara aksesnya dengan transportasi umum.

Perpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIIIPerpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIII (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Mode transportasi umum jadi pilihan buat yang ingin liat salah satu perpustakaan terbesar di area Jabodetabek ini


TransJakarta

Jika memilih naik TransJakarta, detikes bisa naik jurusan Flyover Raya Bogor. Berikut beberapa pilihannya:

  • Rute 7B Kampung Rambutan-Blok M
  • Rute 7E Kampung Rambutan-Ragunan
  • Rute S22 Ciputat-Kampung Rambutan.

Perjalanan bisa dilanjutkan menggunakan angkutan kota (angkot) nomor D37, lalu turun di depan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Perjalanan juga bisa dilanjutkan dengan angkutan online.

KRL

Bagi detikers yang pilih KRL bisa turun di Stasiun Depok. Selanjutnya, detikers naik kendaraan online menuju Perpustakaan Jusuf Kalla UIII. Jarak Stasiun Depok-Perpustakaan Jusuf Kalla UIII sekitar 9 km dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit.

Lokasi Perpustakaan Jusuf Kalla UIII

Perpustakaan Jusuf Kalla UIII beralamat di Jalan Raya Bogor Km 33 Nomor 5, Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Akses menuju perpustakaan bisa melalui gerbang utama kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Perpustakaan Jusuf Kalla berada di sisi kanan Gedung Joko Widodo di area kompleks UIII Depok.

detikTravel sempat mengunjungi perpustakaan pada Rabu (8/10/2025) siang. Di sini, detikers akan merasakan suasana tenang dan sejuk kontras dengan cuaca Depok yang sangat panas. Suasana di perpustakaan ini cukup ramai, namun tetap tenang saat hari kerja.

Koleksi Buku Perpustakaan Jusuf Kalla UIII

Perpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIIIPerpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIII (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Perpustakaan 8 lantai ini memiliki koleksi ribuan buku dengan genre dan pengaturan sebagai berikut:

  • Buku ilmu komputer dan sistem informasi di rak 000
  • Buku filsafat dan psikologi di rak 100
  • Buku agama di rak 200
  • Buku tentang Islam, Babism, dan Bahai Faith di rak 297
  • Buku bahasa di rak 400
  • Buku ilmu pengetahuan di rak 500
  • Buku seni dan rekreasi di rak 700
  • Buku literatur di rak 800
  • Buku sejarah dan geografi di rak 900.

Semua koleksi buku bisa diakses kecuali yang dalam pengawasan pengelola. Pengunjung tentunya harus melakukan registrasi lebih dulu dan membayar tarif masuk sebesar Rp 10 ribu. Setelah itu, traveler akan mendapatkan voucher Wi-Fi perpustakaan dengan kode unik dan kalung pengenal dari petugas.

Barang bawaan pengunjung bisa disimpan dalam loker yang tersedia di lantai 1. Pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam ruang baca, kecuali air putih. Selama di ruang baca, pengunjung diharapkan tidak ribut dan menjaga ketenangan.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Mesin Ketik dan Keris Usia Ratusan, Ini Harta Karun Pasar Loak Jatinegara


Jakarta

Bagi pecinta barang antik, Pasar Loak Jatinegara adalah surga tersembunyi. Di sini ada berbagai koleksi jadul mulai dari mesin tik tua, uang lama, keramik lawas, hingga keris berusia 200 tahun. Tak hanya itu, ponsel jadul yang pernah hits juga masih dijual dengan harga terjangkau.

Deretan Harta Karun Pasar Loak Jatinegara

Detik travel sempat mengunjungi Pasar Loak Jatinegara pada Jumat (3/10/2025), berikut ‘harta karun’ yang berhasil ditemukan

1. Mesin Ketik Tua

Pasar Loak JatinegaraPasar Loak Jatinegara (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Perangkat yang sangat terkenal di era 1980-an ini masih bisa kita temukan dalam kondisi cukup baik. Harganya mulai dari Rp 350 ribu dan bisa lebih murah atau mahal, bergantung dari kemampuan tawar menawar calon pembeli.


“Mesin ketik ini sudah ada sejak tahun 80-an. Kondisinya masih bagus, tintanya juga masih ada,” kata Fikri, seorang penjual di Pasar Loak Jatinegara.

Ada mesin ketik yang masih lengkap dan terlihat kuat, tetapi ada juga yang beberapa tombol atau hurufnya sudah lepas. Meski begitu, daya tariknya tetap kuat, terutama bagi kolektor atau penggemar barang antik.

2. Uang Kuno

Pasar Loak JatinegaraPasar Loak Jatinegara (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Berbagai jenis uang kertas dan koin zaman dulu tertata rapi di lapak pasar. Harga yang ditawarkan juga cukup murah, mulai dari Rp 5 ribu untuk setiap lembar atau koin. Koleksinya beragam mulai dari pecahan 50 sen, 100 sen, hingga Rp 5.

“Kalau uang kuno seperti ini, biasanya dicari untuk dijadikan koleksi,” kata Bapak Tami, pemilik lapak uang kuno Pasar Loak Jatinegara.

Uang kuno ini ada yang dibuat tahun 1955, 1959, 1973, 1978, hingga 1996. Tidak hanya uang Indonesia ada juga koin dari berbagai negara lain seperti Jepang, Malaysia, Perancis, India, hingga Turki.

3. Keramik Lawas

Pasar Loak JatinegaraPasar Loak Jatinegara (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Pasar Loak ini juga menyediakan aneka produk keramik lawas misal piring, asbak, gelas, dan patung. Deretan produk yang tertata rapi ini menunggu calon pembeli untuk melihat, bertanya, dan membelinya.

“Kalau keramik, biasanya yang paling dicari itu adalah patung. Biasanya orang-orang dijadikan pajangan di rumah atau di ruangan,” jelas Fikri.

Menurut Fikri, patung keramik adalah barang yang paling sering dicari oleh pembeli. Alasannya, patung keramik bisa menjadi hiasan rumah atau ruangan yang bisa menambah kesan antik dan klasik.

4. Keris Antik

Pasar Loak JatinegaraKeris antik di Pasar Loak Jatinegara (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Bagi penyuka benda pusaka, Pasar Loak Jatinegara menyediakan keris berusia ratusan tahun. Menurut Fikri, benda ini diperoleh dari kolektor yang mempercayakan padanya untuk dijual. Keris ini termasuk koleksi paling tua dan langka di Pasar Loak Jatinegara.

“Ini barang tertua yang kami miliki. Sudah ada selama 200 tahun, dan kami mendapatkannya dari seorang kolektor yang meminta toko kami untuk menjualnya,” kata Fikri.

5. Ponsel Lawas

Pasar Loak JatinegaraPasar Loak Jatinegara (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Jika detikers tertarik dengan ponsel lawas, Pasar Loak Jatinegara adalah tempat terbaik. Di sini ada ponsel dengan tombol fisik hingga layar sentuh dengan kondisi yang cukup baik, meski punya berbagai kekurangan.

“Masalahnya adalah karena sudah pernah dipakai, jadi ada beberapa goresan kecil. Tapi masih berfungsi dengan baik,” kata Efendi pemilik lapak ponsel.

Selain punya goresan, ponsel lawas ini dalam kondisi retak atau terkelupas. Ponsel lama tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 400 ribu. Untuk mendapatkan harga terbaik, calon pembeli masih dapat mencoba tawar menawar dengan pemilik lapak.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Jelajah Petak 9, Pecinan Tertua di Jakarta yang Penuh Cerita


Jakarta

Petak 9 di Glodok, Jakarta, adalah kawasan Pecinan tertua di Indonesia. Traveler bakal menemukan suasana autentik, kuliner, dan wihara megah di sini.

Petak 9 terletak di Jalan Kemenangan Raya nomor 40, RT 5/RW 1, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Kawasan ini dikenal sebagai bagian dari Pecinan Jakarta, yang disebut-sebut sebagai kawasan Pecinan terbesar sekaligus tertua di Indonesia.

Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi bisa memarkir mobil di tepi jalan sekitar Petak 9 dengan tarif sekitar Rp 10 ribu.


Petak 9 tidak memiliki papan nama resmi yang menandakan kawasan ini, sehingga traveler yang baru kali pertama berkunjung sebaiknya bertanya kepada warga sekitar agar tidak tersesat.

Bagi detikers yang hobi membuat konten vlog atau fotografi, tempat ini bisa jadi spot seru untuk menangkap suasana khas Pecinan yang autentik. Deretan kios di sepanjang gang menjajakan berbagai kebutuhan, mulai dari buah, sayur, ikan segar, hingga jajanan tradisional Tionghoa. Beberapa toko juga menjual perlengkapan ibadah umat Tionghoa seperti dupa, angpau, dan lampion.

“Toko biasanya ramai menjelang Imlek. Banyak warga Tionghoa datang untuk membeli kue keranjang dan perlengkapan sembahyang,” ujar Li Xau, pedagang di Toko Kuh Kok di Petak 9.

Di kawasan ini juga banyak pedagang pakaian, perabot rumah tangga, buah, sayur, dan ikan. Traveler yang ingin membeli ikan segar, waktu terbaik datang adalah pagi hari karena stok ikan masih baru dan kualitasnya lebih baik.

Jalanan sempit dengan genangan air dari kios ikan menjadi ciri khas Petak 9. Suasana ramai membuat pengunjung kadang harus bergantian lewat dengan pengendara motor yang melintas. Meski padat, atmosfernya justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan khas Pecinan Jakarta.

Kawasan Petak 9 juga dikenal dengan deretan wihara yang berdiri megah di antara bangunan tua. Dua wihara paling terkenal di area ini adalah:

Wihara Dharma Bakti

Vihara Petak 9 Glodok Jakarta BaratVihara Petak 9 Glodok Jakarta Barat (Qonita Hamidah/detikTravel)

Terletak di pertigaan pertama Petak 9 sebelah kanan. Aroma dupa langsung menyambut begitu pengunjung masuk ke dalam area wihara. Jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 16.00.

Wihara Dharma Jaya Toasebio

Vihara Petak 9 Glodok Jakarta BaratVihara Petak 9 Glodok Jakarta Barat (Qonita Hamidah/detikTravel)

Berada di Jalan Kemenangan III nomor 48, Jakarta Barat, sekitar 450 meter dari Wihara Dharma Bakti. Vihara ini menjadi tempat sembahyang sekaligus destinasi religi yang sering dikunjungi wisatawan.

Petak 9 yang kental dengan nuansa Tionghoa memang jadi destinasi pilihan bagi penyuka wisata budaya, sejarah, dan fotografi. Buat kamu yang mau jalan-jalan di sini, jangan lupa bawa payung atau sunscreen sehingga tetap nyaman traveling saat panas atau hujan.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Ngopi di Toko Merah, Ngopi di Kafe dengan Nuansa Batavia



Jakarta

Toko Merah nan bersejarah di Kota Tua itu kini disulap menjadi kafe Rode Winkel Coffee & Savoury. Sebuah tempat ngopi bernuansa Batavia tempo dulu.

Bangunan ikonik Toko Merah itu berada di kawasan Kota Tua, tepatnya di Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Toko Merah itu mencolok dengan dinding betul-betul berwarna merah, bukan sekadar namanya.

Toko Merah yang sudah ada sejak 1730 itu hidup kembali melalui kafe Rode Winkel. detikTravel singgah di kafe itu akhir pekan lalu, Sabtu (25/10/2025).


Saat melangkah masuk, suasana klasik langsung terasa. Alunan lagu keroncong menyambut pengunjung yang datang, menciptakan nuansa nostalgia di tengah bangunan kolonial. Namun, kesan orisinal bangunan tetap dipertahankan, tangga berkarpet yang tampak kotor dengan debu, dinding putih yang catnya mulai mengelupas, serta ornamen tua yang dibiarkan apa adanya untuk menjaga nilai historis.

Bagian dalam Toko Merah tidak merah. Bagian dalam Toko Merah berwarna putih yang mulai pudar dimakan waktu. Kontras warna merah di bagian luar dan putih di bagian dalam itu justru menjadi daya tarik tersendiri. Kedua warna itu seolah memperlihatkan lapisan sejarah yang masih hidup di setiap sudutnya.

Hampir seluruh interiornya unik, mulai dari lantai kayu tua, tangga melingkar, meja, hingga jendela besar bergaya Belanda. Setiap sudut membawa pengunjung kembali ke masa Batavia lama, saat kawasan Kali Besar menjadi pusat perdagangan penting di Asia.

Toko Merah dibangun oleh Meneer Belanda Gustaaf Willem Baron van Imhoff, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, di atas lahan seluas 2.471 meter persegi. Sejak berdiri, Toko Merah telah melalui berbagai perubahan fungsi, mulai dari rumah pejabat kolonial, asrama maritim, toko milik warga Tionghoa, hingga kantor bank dan gedung Dinas Kesehatan Tentara Jepang.

Toko Merah di Kota Tua, Jakarta BaratToko Merah di Kota Tua, Jakarta Barat (Qonita Hamidah/detikTravel)

Kini, bangunan cagar budaya golongan A yang dimiliki PT Dharma Niaga ini dikelola oleh pemerintah dan disewa sebagian oleh Rode Winkel Café. Area yang difungsikan sebagai kafe berada di lantai 1 bawah dan sebagian lantai 2 bagian depan, sementara area lainnya masih dikosongkan dan belum difungsikan.

Rode Winkel juga membagi dua jenis ruangan yang berbeda di kafenya, ada ruangan yang non AC dan ber-AC untuk para pengunjung.

“Awalnya ke sini buat foto-foto, ternyata nggak semua ruangan dibuka, hanya lantai 1 bagian depan dan lantai 2 depan sebagai kafe,” kata Dila, pengunjung asal Bekasi saat ditemui detikTravel.

Salah satu staf kafe bernama Resti ramah menyambut detikTravel. “Memang gedung ini disewakan untuk kafe kami (Rode Winkel). Kita yang nyewa ke pemerintah, nyewa satu gedung tapi nggak semua ruang dibuka,” ujar Resti.

Saat itu juga Resti menyodorkan lembaran menu. Di sana terpampang menu minuman dan makanan. Di bagian minuman di antaranya Espresso Based, Baby Sugar, Tea (Blended, manual Brew), Signature (Coffee & Non-Coffee), Juice, smoothies, Lite bites & Main Course. Adapun di bagian makanan ada nasi goreng, sop buntut, sop iga dll.

Makanan dan minuman itu memiliki kisaran harga Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu.

Merujuk sejumlah sumber, Toko Merah mengalami revitalisasi adaptif agar tetap hidup tanpa kehilangan nilai sejarahnya. Nah, Rode Winkel menjadi bagian kecil dari upaya menghidupkan kembali Toko Merah sebagai ikon heritage di jantung Kota Tua Jakarta.

Meski beberapa bagian bangunan masih menunjukkan usia dan belum dipugar sempurna, justru di situlah daya tariknya. Setiap detail di dalam kafe ini seolah mengisahkan perjalanan panjang Toko Merah yang dulu menjadi saksi kejayaan Batavia sebagai kota perdagangan Asia.

Kini, sambil menyeruput kopi dan mendengarkan alunan keroncong, detikers bisa menikmati nostalgia sejarah di antara dinding-dinding tua yang penuh cerita.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Taman Menteng Bintaro, Tempat Ngadem Cantik dan Gratis Dekat Jakarta


Jakarta

Traveler mungkin sempat terkecoh dengan namanya. Meski bernama Taman Menteng, taman yang satu ini bukan berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, melainkan di Bintaro, Tangerang Selatan. Berada di Kecamatan Pondok Aren, taman ini jadi ruang terbuka hijau (RTH) yang berfungsi sebagai tempat rekreasi sekaligus ruang publik bagi warga sekitar.

Taman Menteng Bintaro memiliki luas sekitar 1,3 hektare, dengan lanskap cantik yang mampu membantu pengunjung melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan. Taman ini dialiri kanal kecil yang menambah kesejukan suasana, lengkap dengan jalur jogging, area pedestrian, playground anak, serta jembatan oranye yang menghubungkan taman dengan restoran di sekitarnya.

Menteng Park di BintaroMenteng Park di Bintaro (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Gratis dan Strategis

Untuk masuk ke taman ini, detikers nggak perlu bayar alias gratis. Lokasinya pun sangat strategis, tepat di Jalan Cut Mutia 1, Sektor 7 Bintaro Jaya, dekat pusat perbelanjaan. Pengunjung bisa datang menggunakan KRL Commuter Line dan turun di Stasiun Jurangmangu, lalu melanjutkan perjalanan dengan ojek online atau berjalan kaki sekitar 10-15 menit.


Bagi pengunjung yang membawa kendaraan, area parkir tersedia di samping taman. Pengunjung harus membayar tarif parkir jika menitipkan kendaraannya di area tersebut. Besar tarif berbeda sesuai kendaraan yang digunakan pengunjung dan tujuannya.

“Untuk motor buat orang yang ke taman itu Rp 3.000, kalau buat orang kantor Rp 5.000, tapi kalau mobil seikhlasnya karena kita kan nggak tahu mereka mau ke mana,” ujar Rozi, juru parkir kepada detikTravel, Minggu (26/10/2025).

Menteng Park di BintaroMenteng Park di Bintaro (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Suasana Asri dan Ramah Keluarga

Taman Menteng Bintaro memiliki suasana yang rindang dan asri dengan deretan pepohonan tinggi serta aneka bunga seperti kamboja, bunga kencana ungu, hingga pucuk merah. Di dalamnya terdapat 24 kursi taman berbentuk melingkar, area bermain anak, serta ruang terbuka luas yang kerap digunakan warga untuk bermain bola atau bulu tangkis.

Keunikan taman ini ada pada jalur pedestrian berkelok yang mengitari hampir seluruh area taman. Jalur tersebut berfungsi ganda sebagai jogging track ber-paving block yang nyaman untuk berjalan kaki santai. Tak hanya itu, di taman juga terdapat instalasi arsitektur unik dengan tujuh lubang estetik, menjadikannya spot foto menarik bagi pengunjung.

“Biasanya ke sini buat jogging, karena disini sudah ada jogging tracknya jadi kita tinggal ikuti tracknya itu, dan kita nggak perlu repot nentuin track jogging kemana aja. Adem juga suasananya, walau tepi jalan aku bisa ngerasain sejuknya dari taman ini,” kata Bela, salah satu pengunjung Taman, asal Pondok Aren.

Mudah Diakses dan Dekat Wisata Kuliner

Taman ini buka setiap hari, dan paling ramai dikunjungi pada pagi serta sore hari. Letaknya yang berada di pertigaan Jalan Cut Mutia dan Jalan Menteng Raya membuatnya mudah diakses dari berbagai arah, baik oleh warga lokal maupun luar kota.

Kalau traveler lapar setelah berolahraga, tinggal melangkah sedikit ke restoran sushi yang bisa dicapai lewat jembatan oranye di sisi taman. Di sekitarnya juga terdapat deretan kafe, tempat makan, perkantoran, dan kompleks perumahan.

Dengan segala fasilitas dan keasriannya, Taman Menteng Bintaro jadi salah satu spot rekreasi gratis yang wajib traveler kunjungi di wilayah Tangerang Selatan. Cocok banget buat yang ingin melepaskan penat, olahraga ringan, atau sekadar duduk santai menikmati udara segar.

(row/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Mau ke Taman Menteng Bintaro? Ini Rute dan Transportasi Terdekatnya!


Jakarta

Taman Menteng Bintaro kini jadi salah satu ruang terbuka hijau favorit warga Tangerang Selatan. Lokasinya yang strategis di kawasan Bintaro Sektor 7, membuat taman ini mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi, mulai dari KRL, angkot, hingga kendaraan pribadi.

Cara ke Taman Menteng Bintaro Naik Transportasi Umum dan Kendaraan Pribadi

Berikut panduan lengkap menuju Taman Menteng Bintaro untuk detikers yang ingin rekreasi gratis sambil menikmati suasana hijau di tengah kota.


Naik KRL Commuter Line

Bagi detikers yang menggunakan transportasi umum, KRL Commuter Line Green Line jadi pilihan paling praktis.

  • Naik KRL jurusan Tanah Abang-Serpong/Parung Panjang
  • Turun di Stasiun Jurang Mangu, yang menjadi stasiun terdekat dari Taman Menteng Bintaro.
  • Lanjutkan perjalanan menggunakan ojek online sejauh sekitar 2 km menuju lokasi taman di Jalan Cut Mutia 1, Bintaro Sektor 7.

Perjalanan ini hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit dari stasiun, tergantung kondisi lalu lintas.

Naik Angkutan Umum

Kalau detikers berangkat dari arah Ciputat, bisa memilih angkot D18 dan turun di Bintaro Jaya Xchange Mall. Dari sana, lanjutkan perjalanan dengan ojek online atau berjalan kaki sejauh sekitar 1 km menuju taman.

Alternatif lainnya adalah:

  • Naik angkot S10, turun di Stasiun Pondok Ranji
  • Lalu disambung naik KRL dan turun di Stasiun Jurang Mangu
  • Kemudian lanjut dengan kendaraan online ke taman.

Rute ini cocok buat detikers yang ingin lebih hemat dan tetap fleksibel dalam perjalanan.

Naik Motor atau Mobil Pribadi

Bagi detikers yang membawa kendaraan pribadi, cukup arahkan peta ke Bintaro Sektor 7 atau Jalan Menteng Raya Bintaro. Lokasinya tidak jauh dari pusat perbelanjaan yang bisa dijadikan patokan utama.

Setibanya di sana, pengunjung bisa memarkir kendaraan di area halaman kosong samping taman. Biaya parkir, motor dikenakan Rp 3 ribu, sedangkan mobil seikhlasnya.

Menteng Park di BintaroMenteng Park di Bintaro (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Patokan Lokasi Taman Menteng Bintaro

Alamat Taman Menteng Bintaro ada di Jalan Cut Mutia I, Sektor 7 Bintaro Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, stasiun terdekatnya adalah Jurangmangu (Green Line), dan akses jalannya detikers bisa melewati rute jalan berikut, Menteng Raya-Cut Mutia-Sektor 7 Bintaro.

Taman Menteng Bintaro jadi destinasi yang ramah bagi semua kalangan, dari anak muda hingga keluarga. Dengan akses yang mudah dan gratis, taman ini cocok untuk melepas penat setelah aktivitas seharian di kota.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Suhu Terdingin Ada di Sini, Bagaimana Sekarang?


Jakarta

Liburan ke Puncak, Bogor tidak lengkap rasanya jika belum menikmati hamparan kebun teh dan menginap di tempat yang sangat sejuk. Nah, ada satu tempat yang bisa memberikan pengalaman staycation tak terlupakan.

Tempat Terdingin Puncak Bogor

Agrowisata Gunung Mas, menjadi tempat yang disebut-sebut memiliki suhu paling dingin di kawasan Puncak Bogor. Dikutip dari pengalaman salah satu d’Traveler, Sutriyanto, suhu di kawasan tersebut bisa mencapai 14°C sehingga sangat cocok bagi yang ingin liburan.

“Ketika malam tiba memang benar udaranya begitu dingin apalagi di tambah hujan waktu sore. Sungguh dingin sekali. Jangan lupa bawa selimut tebal supaya tidak kedinginan saat bermalam,” kata Sutriyanto yang pernah merasakan sejuknya Agrowisata Gunung Mas pada 2024.


Selain sensasi super dingin pada malam hari, pemandangan Agrowisata Gunung Mas di pagi hari juga sangat keren. Sutriyanto menyarankan pengunjung menikmati kebun teh dengan jalan-jalan menyusuri tea bridge yang sangat panjang. Dia juga menyarankan traveler untuk memotret suasana atau selfie sebagai cara menyimpan memori indah alam kebun teh di Puncak, Bogor tersebut.

Rest Area Gunung Mas akan menjadi tempat relokasi para PKL Puncak. Begini kondisi Rest Area Gunung Mas sebelum ditempati PKL.Rest Area Gunung Mas (dok. Rifkianto Nugroho/detikcom)

Sempat Disegel KDM

Agrowisata Gunung Mas adalah kawasan wisata di Puncak, Bogor yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang kerap disapa KDM, menyegel PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas pada Maret 2024.

Kendat begitu, bangunan tak langsung dibongkar karena masih menunggu selesainya proses penyelidikan. Kepala Sapol PP Jabar Ade Afriandi mengatakan jika bangunan benar-benar melanggar administrasi perizinan, maka Agrowisata Gunung Mas akan dibongkar untuk mengembalikan fungsi awal lahan sebagai serapan air.

Dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), destinasi wisata di Kawasan Gunung Mas memang jadi perhatian. Fasilitas liburan di area tersebut sudah disegel, tapi masih terus beroperasi. Pemerintah sempat memberi deadline pembongkaran pada Agustus 2025, namun kegiatan masih terus berlangsung.

Kondisi Agrowisata Gunung Mas Sekarang

Dikutip dari Google Review Agrowisata Gunung Mas, aktivitas hiburan alam di kawasan tersebut masih beroperasi. Memang tidak semua merasakan sensasi menginap di suhu super dingin khas kebun teh Gunung Mas. Mereka memilih fasilitas lain yang tersedia di area tersebut.

“Ke sini sebentar karena ngincer gokartnya aja buat anak. Kayanya ini yang termurah dan puas dibanding tempat wisata tempat lain. Masih banyak yang bisa di eksplor karena tempatnya luas banget,” tulis akun Mponk Kamala.

Pernyataan senada disampaikan oleh akun Harry Sudarsono terkait pengalaman liburan di Agro Wisata Gunung Mas. Menurutnya, kawasan itu memiliki keunggulan dengan banyak pilihan tempat makan dengan parkir luas. Pengunjung sebaiknya membayar parkir di awal agar dapat tarif flat.

Dengan kondisi tersebut, detikers sebaiknya update informasi lebih dulu terkait fasilitas liburan di Agrowisata Gunung Mas. Sekiranya tersedia detikers bisa langsung capcus menikmati hawa sejuk, pemandangan serba hijau super indah, dan healing yang sangat menyenangkan di destinasi wisata favorit kawasan Puncak, Bogor.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Segar dan Menenangkan, Air Terjun Serbaraja Toll Park, Hidden Gem di BSD


Jakarta

Tangerang mempunyai destinasi ruang terbuka hijau dengan view air terjun kecil. Air terjun itu berada di Serbaraja Toll Park yang cocok untuk jogging pagi, me time sore, dan healing.

Lokasi taman ada di dalam BSD area Kabupaten Tangerang. Dari sini, traveler bisa memandang Sungai Cisadane dengan air terjun mininya. Soal akses, kawasan ini mudah dijangkau dan terbuka untuk masyarakat umum.

Serbaraja Toll Park The Breeze BSD TangerangAir terjun viral Serbaraja Toll Park The Breeze BSD Tangerang (Qonita Hamidah/detikTravel)

Air Terjun dan Keunikan Serbaraja Toll Park

Serbaraja Toll Park ini unik karena lokasinya berada di bawah kolong jalan tol Serbaraja, tidak jauh dari pusat perbelanjaan The Breeze. Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan tiga air terjun kecil dari aliran Sungai Cisadane.


Saat detikTravel berkunjung sore hari, taman itu relatif ramai. Menurut informasi, taman itu memang paling ramai pada pagi dan sore hari, serta sepanjang waktu saat akhir pekan. Taman itu memang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan dibuka untuk umum 24 jam.

“Biasanya ramai saat weekend atau tanggal merah. Jam 05.00 WIB sudah ada yang lari di sini,” kata Suhadi, petugas keamanan setempat kepada detikTravel pada Rabu (29/10/2025).

Menariknya lagi, taman itu juga kerap digunakan sebagai spot pemotretan wisuda. Namun, pengunjung wajib melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak pengelola agar tidak dikenakan biaya tambahan.

“Taman ini bisa buat foto wisuda, tapi jangan dadakan ramai-ramai bawa kamera tanpa izin. Nanti kami petugas keamanan yang kena tegur. Yang ingin foto bisa minta izin ke pihak pengelola. Di sini ada CCTV, jadi kelihatan kalau ada keramaian,” ujar Suhadi.

Menurut Suhadi, saat ini Serbaraja Toll Park masih dikelola pihak swasta sebagai developer utama. Pengelolaan ini meliputi perawatan, perizinan, dan penyiraman taman yang dilakukan dengan teratur.

Vibe Serbaraja Toll Park

Saat memasuki area taman, pengunjung akan disambut deretan tanaman hijau yang rindang dan asri dirawat setiap hari oleh petugas. Di dalamnya terdapat joging track yang bisa digunakan untuk berlari, berjalan santai, hingga bersantai menikmati udara segar.

“Aku lagi jogging di sini. Jogging tracknya mulus, nggak berlubang, dan banyak tanaman hijaunya yang bikin pikiran fresh,” kata Mira, salah satu pengunjung.

Di sepanjang jogging track, pengunjung juga disuguhi elemen estetis seperti batu-batuan kecil, jembatan, hingga lorong yang adem dan fotogenik. Menariknya, terdapat tiga pertigaan jembatan di area taman.

Jika detikers berjalan lurus, jalur akan berlanjut ke track jogging berikutnya. Sementara itu, jika belok kiri, detikers akan keluar dari area taman. Selama berlari atau berjalan santai, pengunjung ditemani pemandangan sungai dengan suara gemericik air yang menenangkan.

Bagi detikers yang ingin berkunjung, disarankan datang pada pagi atau sore hari untuk mendapatkan suasana yang teduh, adem, dan lebih ramai. Perpaduan suasana hijau, aliran sungai, dan jalur yang mulus membuat pengalaman jogging di taman ini terasa berbeda.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Rute Menuju Air Terjun Viral di Serbaraja Toll Park BSD, Bisa Naik KRL


Jakarta

Serbaraja Toll Park menjadi salah satu ruang terbuka hijau yang menarik perhatian warga BSD City dan sekitarnya. Taman ini kerap menjadi healing gratis dengan pemandangan Sungai Cisadane dan air terjun kecil super adem. Lokasinya berada tepat di kawasan The Breeze BSD, Tangerang Selatan.

Rute ke Serbaraja Toll Park Naik KRL

Salah satu opsi transportasi yang paling mudah adalah menggunakan KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung.

  • Naik KRL jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung
  • Turun di Stasiun Rawa Buntu
  • Lanjut naik angkot 804 Cikokol-BSD
  • Turun di SGU BSD City
  • Lanjut naik bus BSD Link
  • Turun di The Breeze BSD.

Perlu diketahui, akses transportasi umum di BSD cukup terbatas. Moda yang beroperasi hanya angkot dan bus BSD Link. Oleh karena itu, waktu kedatangan perlu menyesuaikan jadwal operasional kedua transportasi ini.


1. Rute Angkot dari Ciputat ke BSD

Bagi detikers yang berada di sekitar Ciputat, tersedia angkot D08 berwarna hijau. Angkot ini dapat mengantarkan hingga kawasan BSD sebelum melanjutkan perjalanan ke The Breeze. Setelah turun, detikers dapat berjalan kaki beberapa menit menuju Serbaraja Toll Park.

Kendaraan pribadi akan menjadi opsi paling praktis. Dari arah Jakarta Selatan, perjalanan menuju BSD memakan waktu sekitar 1 jam dengan jarak kurang lebih 21 kilometer, tergantung kondisi lalu lintas. Setibanya di The Breeze:

  • Parkir motor tersedia tepat di depan Serbaraja Toll Park, sedangkan parkir mobil berada di depan The Breeze yang lumayan jauh dari Serbaraja Toll Park.
  • Jalur akses mudah ditempuh hanya dengan berjalan kaki beberapa meter.

Area Parkir untuk Pengunjung Mobil dan Motor

Buat detikers yang membawa mobil, area parkir disediakan di depan pusat perbelanjaan The Breeze. Pengunjung hanya perlu berjalan kaki sebentar untuk sampai ke taman. Parkir berada di kawasan yang aman dan dipantau CCTV. Bagi traveler yang membawa motor, bisa menitipkan kendaraan di area parkir depan Serbaraja Toll Park.

Rekomendasi Waktu Berkunjung

Saat weekend dan tanggal merah, area jogging akan lebih ramai oleh warga sekitar. Waktu terbaik datang ke Serbaraja Toll Park adalah:

  • Pagi hari (05.00-09.00 WIB), cuaca sejuk, cocok jogging
  • Sore hari (16.00-18.00 WIB), suasana adem untuk healing.

Tips Berkunjung ke Serbaraja Toll Park

Bagi detikers yang ingin mencoba pengalaman menikmati hidden gem gratis di kawasan BSD City, Serbaraja Toll Park, detikers ada baiknya untuk mempersiapkan hal berikut untuk pengalaman yang nyaman saat berolahraga ataupun healing di Serbaraja Toll Park.

  • Gunakan pakaian olahraga
  • Bawa botol minum pribadi
  • Gunakan sunscreen saat siang
  • Jaga kebersihan taman
  • Jangan mengambil foto komersial tanpa izin pengelola.

Kenapa Harus ke Serbaraja Toll Park?

Pasti detikers bertanya apasih yang membuat Serbaraja Toll Park ini harus dikunjungi, berikut daya tarik dari Serbaraja Toll Park BSD City.

  • Jogging track mulus dan bersih
  • Suasana asri dan rindang
  • Pemandangan Sungai Cisadane
  • Gratis dan terbuka 24 jam
  • Cocok untuk healing, foto, hingga quality time.

Dengan akses yang cukup mudah, Serbaraja Toll Park menjadi hidden gem di kawasan BSD City. Pilihan transportasi umum tersedia, namun kendaraan pribadi tetap menjadi opsi tercepat. Taman ini menjadi ruang hijau favorit bagi warga yang ingin olahraga, bersantai, hingga mencari suasana hijau tanpa biaya.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com