Tag Archives: detikers

Mobil Lebih Kuat Lewat Tanjakan Jika Berjalan Mundur, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Saat berkendara ke luar kota, detikers mungkin akan menemukan jalanan yang menanjak dan menurun. Jangan anggap remeh jalanan yang menanjak dan menurun karena banyak pengendara yang kesulitan saat melewatinya.

Soalnya, sering terjadi kasus mobil gagal melibas tanjakan curam. Oleh sebab itu, banyak pengendara yang berpikir bagaimana cara melintasi tanjakan dengan benar dan aman.

Nah, salah satu caranya adalah dengan berjalan mundur. Sebab, beberapa orang meyakini jika mobil berjalan mundur maka akan lebih kuat menanjak.


Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Apakah Mobil Berjalan Mundur Lebih Kuat Di tanjakan?

Mengutip situs Spot Dem, sebenarnya mobil bisa lebih kuat menanjak dengan cara berjalan mundur jika mobil tersebut berpenggerak roda depan atau front wheel drive (FWD).

Sebab, gigi mundur (reverse) memiliki rasio gigi yang lebih rendah daripada gigi maju (drive). Oleh sebab itu, mobil yang berjalan mundur mungkin akan lebih kuat melibas tanjakan.

Saat mobil dalam gigi mundur, distribusi bobot juga berubah dengan beban yang lebih besar didistribusikan ke roda belakang. Mobil juga dapat menanjak dengan lebih mudah karena memiliki daya cengkeram yang lebih baik.

Apakah Aman Mobil Berjalan Mundur saat Nanjak?

Meski begitu, melintasi tanjakan dengan cara mundur dinilai kurang aman dan tidak efisien. Sebab, transmisi, mesin, dan komponen lainnya pada mobil disetel untuk bergerak maju dan berbelok, bukan mundur ke belakang.

Selain itu, bergerak mundur dan menanjak dapat memberikan tekanan pada mesin dan transmisi mobil. Hal ini bisa menyebabkan mesin cepat panas sehingga mengalami overheat dan memicu kerusakan pada komponen lainnya.

Dari segi keselamatan, berkendara mundur di tanjakan juga menyulitkan pengendara karena keterbatasan visual. Meski mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi kamera belakang untuk mundur, tapi tetap saja berbahaya karena jarak pandangnya terbatas.

Tips Melintasi Tanjakan dengan Mobil

Daripada harus berjalan mundur yang bikin kamu repot sendiri, lebih baik bergerak maju ketika melewati tanjakan. Jika takut mobil tak kuat nanjak, ada sejumlah tips agar detikers lancar saat melalui tanjakan.

Mengutip situs Astra Daihatsu, berikut tips melewati jalanan menanjak dengan berkendara mobil:

1. Pakai Gigi Rendah

Jika kamu menggunakan mobil manual, gunakan gigi rendah atau 1 saat melintasi jalanan tanjakan. Pada mobil matic, kamu bisa memindahkan gigi dari ‘D’ ke ‘L’ agar mendapatkan torsi yang besar untuk melibas tanjakan.

2. Injak Gas Sesuai Kebutuhan

Saat melintasi jalanan yang menanjak, injak pedal gas sesuai kebutuhan. Apabila tanjakan dirasa curam dan panjang, maka diperbolehkan menginjak gas dalam-dalam agar mobil bisa melalui tanjakan.

Jika tanjakan tidak begitu curam, maka detikers tak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam. Jadi, bisa disesuaikan dengan tanjakan yang dilalui.

3. Aktifkan Hill Start Assist

Beberapa mobil keluaran terbaru telah dilengkapi dengan fitur Hill Start Assist (HSA). Fitur keselamatan ini berfungsi untuk mengendalikan mobil agar tidak merosot ketika berada di posisi menanjak.

Biasanya, mobil yang sedang berhenti di tanjakan dan akan mulai jalan kembali, mobil akan sedikit mundur sebelum dapat berjalan maju. Dengan mengaktifkan fitur HSA, maka mobil tidak akan mundur saat pengemudi akan kembali melaju.

Selain itu, Hill Start Assist juga dapat mengendalikan mobil saat akan mulai menanjak agar akselerasi yang dihasilkan dapat berjalan mulus. Dengan begitu, roda mobil dapat berfungsi optimal dan meminimalisir terjadinya selip.

Demikian penjelasan mengenai apakah mobil berjalan mundur lebih kuat ditanjakan. Semoga bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

6 Dampak Buruk Membiarkan Oli Motor Sampai Habis


Jakarta

Oli mesin merupakan salah satu komponen penting bagi sepeda motor. Fungsi utama dari oli adalah untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen di dalam mesin agar dapat bekerja secara optimal.

Pada umumnya, oli mesin perlu diganti setiap 3.000 km atau dalam waktu dua bulan sekali. Apabila kamu sering mengendarai sepeda motor, maka oli harus diganti lebih sering agar performa motor tetap optimal.

Sayangnya, banyak pengendara motor yang menyepelekan tentang mengganti oli mesin. Bahkan, oli sengaja tidak diganti hingga benar-benar habis. Kondisi itu ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan mesin, lho.


Lantas, apa dampak yang ditimbulkan jika motor kehabisan oli mesin? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Penyebab Oli Mesin Motor Habis

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan oli mesin sepeda motor habis. Dilansir situs Wahana Honda, berikut sejumlah penyebabnya:

  1. Terjadi kebocoran pada seal oli akibat pengisian oli mesin yang melebihi kapasitas atau usia seal yang sudah tua.
  2. Terlalu banyak oli yang terbakar akibat kondisi shielding pada ring piston yang kondisinya sudah tidak baik.
  3. Oli mesin jarang diganti akibat pemakaiannya yang terlalu panjang. Misalnya, oli mesin baru diganti setelah menempuh jarak 10.000 km.

Akibat Membiarkan Oli Mesin Motor Sampai Habis

Mungkin, banyak pengendara motor yang sering lupa kapan waktunya mengganti oli mesin, sehingga tidak sadar jika oli sudah habis. Namun, jika kamu sering membiarkan oli motor sampai habis, maka siap-siap saja motor kesayanganmu mengalami berbagai kerusakan.

Berikut sejumlah dampak membiarkan oli mesin sepeda motor sampai benar-benar habis:

1. Terasa Getaran di Bagian Mesin

Dampak yang pertama dan umum dialami banyak pengendara adalah muncul getaran yang tidak nyaman di bagian mesin. Hal ini karena jumlah volume oli yang sudah habis sehingga tidak bisa melumasi komponen mesin.

Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras lagi yang memicu timbulnya gesekan besar, sehingga menyebabkan getaran sekaligus suara kasar dari mesin motor yang bikin tidak nyaman.

Salah satu alasan kenapa detikers perlu mengganti oli mesin secara rutin adalah agar performa motor tetap optimal. Kalau oli jarang diganti bahkan dibiarkan sampai benar-benar habis, maka dapat mempengaruhi performa mesin.

3. Boros Bahan Bakar

Dampak berikutnya adalah bahan bakar jadi lebih boros. Sebab, mesin motor harus bekerja lebih keras lagi karena oli sudah terkontaminasi kotoran.

Alhasil, mesin membutuhkan tenaga yang lebih besar agar dapat bekerja secara optimal. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan bahan bakar jadi lebih cepat habis.

4. Mesin Alami Overheat

Tak hanya sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai pendingin mesin. Apabila kamu telat mengganti oli atau bahkan membiarkan oli sampai benar-benar habis, hal itu menyebabkan mesin lebih cepat panas hingga mengalami overheat.

Perlu diingat, mesin yang sudah overheat dapat mempengaruhi performa motor. Bahkan, motor bisa saja mengalami mogok karena suhu mesin sudah terlalu panas.

Oli mesin juga berperan penting dalam menjaga daya tahan dan keawetan mesin. Maka dari itu, jika kamu terlambat mengganti oli maka bisa ‘memangkas’ usia mesin motor. Soalnya, banyak komponen di mesin motor yang cepat rusak akibat jarang mengganti oli.

6. Turun Mesin

Dampak yang terakhir dan paling merugikan pemilik motor adalah turun mesin. Hal ini diakibatkan motor terus dikendarai sampai oli mesin benar-benar habis.

Biaya turun mesin tentu tidak sedikit, apalagi jika kerusakan yang ditimbulkan sudah merembet ke komponen lain. Bisa jadi, kamu harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah hanya untuk memperbaiki mesin.

Daripada harus merogoh kantong dalam-dalam hanya untuk memperbaiki mesin yang rusak, sebaiknya detikers rutin mengganti oli secara rutin. Selain menjaga keawetan mesin, rutin mengganti oli juga mampu menjaga performa motor tetap baik.

Demikian enam dampak membiarkan oli mesin motor sampai benar-benar habis. Jangan lupa rutin ganti oli mesin, ya!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

5 Tanda Air Radiator Mobil Habis dan Cara Mengisi Ulangnya dengan Benar


Jakarta

Radiator termasuk komponen penting pada mobil. Fungsinya sebagai pendingin mesin kendaraan. Agar dapat berfungsi maksimal, komponen ini memerlukan air radiator atau coolant.

Namun air radiator bisa habis dan harus segera diisi ulang. Jika tidak, sejumlah permasalahan yang dapat membahayakan mungkin terjadi. Lantas, apa ciri-ciri air radiator mobil habis?

Tanda Air Radiator Mobil Habis

Mengutip Auto2000 dan Astra Daihatsu, berikut ciri-ciri air radiator mobil habis dan perlu diganti:


1. Suara Mesin Kasar

Saat air radiator habis, suara kasar dari mesin bisa terdengar. Suara ini ditimbulkan dari suhu mesin yang meningkat sehingga mempengaruhi sistem pembakaran.

Ketika air radiator masih cukup, proses pembakaran mesin berjalan normal. Proses ini dapat berlangsung lebih cepat jika coolant habis sehingga suara knocking pada mesin bisa terdengar.

2. Performa Mesin Kurang Bertenaga

Air radiator yang habis dapat mempengaruhi kinerja mesin. Mesin akan menjadi kurang bertenaga saat mobil melaju pada putaran tinggi atau ketika pedal gas telah ditekan lebih dalam.

3. AC Kurang Dingin

Tanda air radiator habis dapat dilihat dari kondisi suhu AC mobil. Jika udara AC kurang terasa sejuk padahal sudah dinyalakan dalam waktu lama dan kondisi freonnya masih bagus, maka bisa jadi air radiatornya habis.

4. Mesin Mobil Overheat

Selama perjalanan, mesin mobil bisa mengalami overheat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan menandakan air radiator yang habis. Jadi pastikan mengecek komponen radiator sebelum bepergian jauh dan kalau bisa siapkan air radiator cadangan.

5. Lampu Indikator Menyala Merah

Detikers juga dapat memperhatikan lampu indikator temperatur mobil di bagian dashboard. Apabila lampunya menyala merah atau arah jarumnya berada di tanda merah maka bisa mengindikasikan air radiator habis dan perlu diisi ulang.

Cara Mengisi Air Radiator Mobil dengan Benar

Jika air radiator habis maka detikers perlu segera mengisinya kembali. Dikutip dari laman Suzuki, berikut tata cara mengisi ulang air radiator secara mandiri dengan benar:

1. Pastikan Mesin dalam Kondisi Dingin

Sebelum mengganti air radiator, pastikan mesin mobil sudah dalam keadaan dingin. Jika mesin berkondisi panas, air radiator juga kemungkinan masih panas. Saat hendak mengisi ulang, air radiator panas itu dapat mengenai kulit dan menyebabkan luka.

Oleh sebab itu, matikan mobil dan tunggu hingga mesinnya benar-benar dingin agar pengisian ulang air radiator berjalan aman.

2. Periksa Level Air Radiator

Ketika hendak mengisinya, cek terlebih dahulu bagian luar tangki reservoir air radiator yang bertanda garis level air radiator. Apabila garisnya menunjukkan di bawah minimum, tandanya air radiator menipis dan perlu segera ditambahkan.

3. Cek Kondisi Air Radiator

Selain itu, periksa juga kondisi air radiatornya. Jika airnya masih bersih dan tersisa sedikit, detikers dapat langsung mengisi ulang coolant.

Namun bila warna airnya keruh, kamu perlu mengurasnya terlebih dahulu sebelum menambahkan air radiator baru. Sebab air yang keruh dapat menyebabkan pampat dan mempengaruhi performa mesin.

4. Hindari Isi Ulang dengan Air Biasa

Berdasarkan catatan detikcom, tidak dianjurkan mengisi radiator dengan air biasa. Sebaiknya gunakan coolant atau cairan khusus untuk radiator. Kandungan sejumlah bahan di dalam cairan tersebut dapat bantu radiator bekerja lebih optimal.

Air biasa mesti dihindari sebab mobil di masa kini memiliki mesin berkinerja dengan kompresi tinggi. Menggunakan air biasa dapat membuat radiator kurang bekerja maksimal. Bahkan pemakaiannya mampu menyebabkan overheat pada mobil diesel.

Selain itu, penggunaan air biasa di komponen radiator dikhawatirkan membuatnya mudah berkarat. Sehingga disarankan mengisi ulang air radiator dengan coolant.

5. Gunakan Bantuan Corong

Lubang tabung radiator berukuran kecil maka detikers dapat menggunakan corong untuk mengisi ulang coolant. Air radiator yang tumpah berisiko membahayakan apabila mengenai komponen mobil lain, seperti menyebabkan karatan dan korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan.

6. Isi Air Radiator dengan Jumlah Tepat

Volume coolant yang diisi harus tepat, jangan sampai melebihi batas maksimal ataupun kurang. Detikers mungkin akan menemukan jarak antara tutup reservoir dengan batas maksimum yang cukup jauh. Tapi kamu tetap harus mengikuti batasnya saat mengisi ulang coolant lantaran itulah standar yang telah ditetapkan produsen mobil.

7. Tutup Tabung Radiator dengan Rapat

Setelah pengisian, tabung radiator harus ditutup dengan rapat. Tutup tabung berisiko terpental saat mesin dihidupkan jika tidak dipasang dengan kencang. Jika tutupnya terlepas, air radiator pun dapat tumpah ke berbagai komponen kendaraan.

Nah, itu tadi ciri-ciri air radiator mobil habis dan cara mengisi ulangnya dengan benar. Jadi, harap segera mengisi kembali coolant apabila sudah habis.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com

Bagaimana Cara Tahu 1 Liter Bensin Bisa Berapa Km? Begini Penjelasannya


Jakarta

Bagi pemilik kendaraan konvensional, bahan bakar adalah hal yang wajib diperhitungkan dengan baik. Sebab, harga bensin yang kerap berubah setiap awal bulan menjadi perhatian tersendiri.

Maka dari itu, banyak pengendara yang mulai menghitung konsumsi bahan bakar setiap kali mengisi bensin. Apabila mobil yang dikendarai boros BBM, maka pengeluaran untuk membeli bensin juga turut membengkak.

Nah, ada beberapa cara untuk menghitung konsumsi bahan bakar. Lantas, 1 liter bensin dapat menempuh berapa Km? Simak cara menghitungnya yang benar dalam artikel ini.


1 Liter Bensin Berapa Km?

Dilansir situs Wuling Indonesia, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung 1 liter bensin berapa kilometer pada mobil. Berikut penjelasannya:

1. Cek Konsumsi Bahan Bakar Lewat MID

Mobil keluaran terbaru telah mengusung fitur Multi-Information Display (MID). Layar digital di dekat odometer ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pengemudi, salah satunya mengecek konsumsi bahan bakar.

Pengendara dapat mengetahui konsumsi BBM secara otomatis berkat bantuan Electronic Control Unit (ECU) sesuai bensin yang disuplai oleh injektor. Untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar, detikers bisa mengeceknya pada kolom average fuel consumption atau umumnya disingkat menjadi ‘AVG’.

2. Cek Konsumsi Bahan Bakar Lewat Metode Full to Full

Apabila mobil detikers tidak dilengkapi dengan MID, kamu masih bisa menghitung konsumsi bahan bakar lewat metode full to full. Cara ini dilakukan dengan mencari total jarak tempuh yang sudah dilalui, kemudian membaginya dengan jumlah bahan bakar yang telah diisi ulang.

Adapun rumus dalam mengecek konsumsi bahan bakar lewat metode full to full, yaitu:

(Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir.

Sebagai contoh, Andi mengisi BBM untuk mobilnya hingga full tank. Saat mengisi bensin pertama, angka odometer yang tercatat di mobil adalah 2.000 Km. Setelah mengisi bensin, Andi menggunakan mobil untuk perjalanan sehari-hari.

Setelah melaju hingga kecepatan 60-100 Km/jam, Andi kembali mengisi BBM sampai full. Di tahap ini, Andi menghitung berapa liter bahan bakar yang diisi ke dalam tangki, ternyata mencapai 30 liter bensin.

Selain itu, Andi juga mencatat berapa kilometer jarak yang telah ditempuh setelah terakhir kali mengisi bensin. Ternyata, ia sudah menempuh jarak sejauh 300 Km, sehingga di odometer tercatat 2.300 Km.

Kini, Andi tinggal menghitung konsumsi bahan bakar sesuai rumus di atas. Perhitungannya sebagai berikut:

(Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang diisi = Hasil akhir
(2.300 – 2.000) / 30 = 10 Km/liter.

Jadi, jawaban dari pertanyaan 1 liter bensin berapa Km adalah 10 Km/liter.

Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar Bisa Berbeda

Perlu diingat, konsumsi bahan bakar bisa berbeda-beda tergantung dari sejumlah faktor. Mengutip laman Daihatsu, berikut penyebabnya:

1. Kapasitas Mesin

Faktor yang pertama terkait dengan kapasitas mesin. Saat ini, ada banyak mobil yang memiliki kapasitas mesin yang beragam, mulai dari 1.5 L, 2.0 L, hingga 1.5 L dengan teknologi mesin turbo. Kapasitas mesin yang berbeda juga menyebabkan jumlah konsumsi BBM yang tak sama.

2. Kompresi

Selain kapasitas mesin, rasio kompresi juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Sebab, efisiensi BBM selaras dengan rasio kompresi yang dimilikinya. Rasio bahan bakar yang tinggi dapat mengubah energi kimia ke energi mekanis yang jauh lebih besar.

3. Gaya Berkendara

Setiap pengendara memiliki gaya berkendara yang berbeda. Apabila mengendarai mobil dengan santai di perkotaan, maka konsumsi bahan bakar bisa irit. Namun jika mengendarai mobil dengan ngebut atau banyak melintasi tanjakan, maka mesin mobil harus bekerja ekstra sehingga lebih boros bensin.

4. Jenis BBM yang Dipakai

Menggunakan jenis BBM yang punya oktan tinggi diklaim lebih irit bensin. Meski begitu, detikers juga harus menyesuaikan kembali dengan kompresi kendaraan masing-masing, apakah bisa meminum bensin dengan oktan tinggi atau tidak.

Demikian cara menghitung 1 liter bensin berapa Km. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Mengenal Komponen Karburator Motor dan Cara Kerjanya


Jakarta

Karburator merupakan salah satu komponen penting dalam mesin sepeda motor. Sebab, fungsi utama karburator adalah untuk mengumpulkan udara dan mencampurkannya dengan bahan bakar.

Sebenarnya, motor-motor keluaran terbaru sudah meninggalkan karburator dan beralih ke teknologi injeksi yang diklaim lebih irit bensin dan ramah lingkungan. Meski begitu, tak ada salahnya mempelajari tentang karburator di sepeda motor.

Lantas, apa saja komponen-komponen di karburator motor dan bagaimana cara kerjanya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Mengenal Karburator Motor

Dilansir situs Planet Ban, karburator adalah komponen pada mesin pembakaran sepeda motor yang berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara, sebelum akhirnya dibakar di dalam ruang bakar.

Pada mesin pembakaran, campuran udara dan bahan bakar yang tepat sangatlah penting agar dapat menjaga kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar yang baik.

Karburator bekerja dengan memasok bahan bakar ke mesin dengan cara menyedot bahan bakar dari tangki bensin, kemudian mencampurnya dengan udara, lalu campuran tersebut dikirim ke ruang bakar mesin lewat pintu gas atau throttle.

Dilihat dari cara kerjanya, karburator memang terbilang masih bekerja secara manual jika dibandingkan dengan sistem injeksi. Meski begitu, karburator lebih mudah untuk diutak-atik saat terjadi kerusakan atau ingin diatur ulang.

Komponen-komponen di Karburator Motor

Agar berfungsi secara optimal, terdapat berbagai komponen pada karburator sepeda motor. Mengutip laman Suzuki, berikut bagian-bagian dalam karburator motor:

1. Main Jet

Main jet berfungsi untuk menentukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam udara. Ukuran diameter main jet akan mempengaruhi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin.

Apabila ukuran main jet cukup besar maka dapat menyemburkan lebih banyak bahan bakar. Sebaliknya, ukuran main jet yang lebih kecil akan menyemprotkan lebih sedikit bahan bakar.

2. Pilot Jet

Komponen ini mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan saat mesin dalam keadaan idle atau putaran rendah. Pilot jet juga berperan penting dalam menyediakan bahan bakar yang cukup untuk menjaga mesin tetap berfungsi saat tidak ada gas yang diberikan.

3. Needle Jet

Needle jet berfungsi bersama dengan jarum gas untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disuplai ke mesin pada putaran menengah. Komponen ini memungkinkan penyesuaian bahan bakar di putaran gas sedang hingga tinggi.

4. Choke Valve

Choke valve merupakan katup yang mengontrol aliran udara ketika mesin sedang dingin. Saat mesin dingin, choke valve akan menutup untuk meningkatkan rasio udara bahan bakar sehingga mesin lebih mudah dihidupkan.

Setelah mesin sudah panas, choke valve secara otomatis terbuka untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dengan begitu, penggunaan bahan bakar juga lebih efisien.

5. Jarum Pelampung

Komponen berikutnya adalah jarum pelampung yang bentuknya lancip, mirip dengan katup yang bisa menekan sebuah lubang. Jarum ini berfungsi sebagai pengatur volume ruang pelampung agar tidak over. Hal ini membantu campuran yang keluar menuju intake manifold berlangsung normal.

6. Pelampung

Pelampung merupakan komponen yang mengambang pada zat cair, khususnya bensin. Pelampung terbuat dari plastik ringan sehingga bisa mengambang di atas bensin.

Komponen ini berfungsi untuk mengatur bahan bakar yang ada di dalam mangkok agar tidak berlebihan. Cara kerjanya dengan menggerakan ujung jarum pelampung agar segera tertutup saat bahan bakar sudah cukup, sehingga mencegah karburator kebanjiran bensin.

7. Katup Gas

Katup gas atau skep memiliki bentuk seperti tabung yang dapat bergerak naik dan turun. Fungsinya adalah untuk mengontrol banyaknya campuran udara dan bahan bakar yang akan masuk ke ruang bakar.

8. Pegas Katup gas

Komponen yang satu ini letaknya ada di atas karburator, tepatnya pada bagian tutup pengatur katup gas karburator motor. Pegas berfungsi mempertahankan katup agar tetap dalam kondisi tertutup ketika tuas gas ditarik. Saat pengendara melakukan deselerasi, maka pegas akan mengembalikan posisi katup.

9. Air Pilot

Air pilot adalah saluran memanjang yang terletak di antara ruang sebelum dan setelah katup gas. Fungsinya adalah untuk menyalurkan udara saat katup gas tertutup rapat (idle).

Output air pilot dapat menyatu dengan saluran pilot jet, sehingga membuat bensin dapat bercampur ketika ada aliran udara melalui air jet secara otomatis. Kemudian, material yang keluar dari saluran pilot jet setelah katup akan berubah menjadi campuran udara dan bahan bakar.

10. Mangkuk Karburator

Mangkuk karburator berperan sebagai penampung bensin yang nantinya akan diantarkan ke venturi. Mangkok ini juga menjadi pelindung bagi komponen di karburator, seperti pelampung dan main jet.

Mangkuk karburator harus menampung bensin dengan baik dan mempertahankan tekanannya agar tetap stabil.

11. Sekrup Penyetel

Komponen yang terakhir adalah sekrup penyetel. Di dalam karburator motor terdapat dua buah sekrup penyetel, yakni sekrup pengatur udara pilot jet dan sekrup gas. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

Sekrup pengatur udara pilot jet digunakan untuk menentukan jumlah udara yang bisa masuk saat idle tanpa menggunakan sistem choke. Sementara itu, sekrup gas berfungsi untuk mengatur idle RPM pada mesin karburator.

Itu tadi komponen-komponen pada karburator motor beserta cara kerjanya. Semoga detikers lebih paham!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Mengenal Kode Warna Jalur Kiprok Tiger, Fungsi dan Kelebihannya


Jakarta

Kiprok adalah salah satu bagian yang kerap diganti ketika memodifikasi sistem kelistrikan motor. Hal ini diperlukan jika membutuhkan aliran listrik lebih besar, seperti untuk lampu dan tambahan speaker.

Yang sering menjadi pilihan adalah kiprok Honda Tiger. Untuk bisa memasangnya, detikers harus mengenal jalur kiprok Tiger dan kode warna soketnya agar tidak salah pasang.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa fungsi dari kiprok, kelebihan kiprok Tiger, lengkap dengan jalur kiprok Tiger dan kode warna soketnya.


Fungsi Kiprok

Dikutip dari situs Astra Otoshop, fungsi kiprok pada motor antara lain sebagai berikut:

  • Kiprok mengatur aliran listrik dari generator menuju baterai, sehingga arus listrik lebih stabil. Arus listrik dari generator akan dialihkan melalui kiprok terlebih dahulu sebelum menuju baterai. Dalam hal ini, kiprok penting untuk menjaga kondisi baterai agar terisi dengan baik dan dapat digunakan untuk menyalakan motor.
  • Kiprok mencegah terjadinya kelebihan dan kekurangan tegangan listrik yang masuk ke baterai. Tegangan listrik yang melalui kiprok dapat stabil pada angka 12 volt untuk masuk ke baterai. Angka ini adalah tegangan ideal untuk menjaga performa baterai dan komponen motor lainnya.
  • Kiprok mencegah kerusakan pada komponen elektronik kendaraan akibat tegangan yang tidak stabil. Komponen seperti lampu motor dan klakson akan mudah rusak jika tegangan listriknya tidak stabil.

Kelebihan Kiprok Tiger

Dikutip dari situs dealer resmi Honda Nusantara Surya Sakti (NSS) Group, kiprok Honda Tiger sering digunakan karena memiliki kelebihan dan karakter yang berbeda dari kiprok lain.

Kiprok Tiger dianggap memiliki kualitas dalam mengubah arus listrik agar stabil dan diklaim memiliki arus DC yang lebih besar. Kiprok Tiger sering digunakan pada motor-motor dengan kebutuhan arus besar dan stabil, atau motor yang dimodifikasi pada lampu projie (custom proyektor), speaker dan berbagai aksesoris lainnya.

Kode Warna Jalur Kiprok Tiger

Dalam memasang kiprok Tiger, perlu diperhatikan kode warna soket pada jalur kiprok Tiger. Masing-masing warna kabel memiliki fungsi berbeda. Berikut penjelasannya::

1. Kabel Merah

Kabel merah pada kiprok Tiger berfungsi sebagai jalur positif aki. Bagian ini mendapatkan arus dari spul, lalu mengubah tegangan, dan menyuplai ke baterai. Arus yang mengalir ke kiprok berawal dari sekring atau sekring 10A.

2. Kabel Hitam

Kabel hitam pada kiprok Tiger memiliki fungsi sebagai kabel ground untuk busi atau aki, sehingga jangan dialiri arus listrik.

3. Kabel Cokelat

Kabel cokelat pada jalur kiprok Tiger atau ujung kabel spiral berfungsi untuk menyalakan lampu khusus yang berjalan melalui kiprok dan mengarah langsung ke saklar lampu. Ketika lampu menyala, kabel ini biasanya menghasilkan tegangan 12-14 volt.

4. Kabel Putih

Kabel putih pada kiprok Tiger berfungsi untuk menyalurkan arus dari spul yang masuk ke kiprok. Arus pengisian yang masuk dibatasi sekitar 14,5V untuk mencegah kelebihan tegangan yang dapat merusak komponen.

5. Kabel Hitam di Spul

Terakhir adalah kabel hitam yang dihubungkan dari spul ke ground.

Nah, itulah tadi kode warna pada jalur kiprok Tiger, lengkap dengan fungsi dan kelebihannya. Semoga bermanfaat.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

7 Tips Membeli Mobil Tua agar Nggak Dapat yang ‘Zonk’


Jakarta

Beberapa orang tertarik untuk membeli mobil tua. Biasanya, mereka adalah orang-orang yang mencintai mobil klasik. Maka dari itu, mobil-mobil tua yang dibeli hanya dijadikan koleksi atau hobi semata.

Meski begitu, ada juga yang tertarik membeli mobil tua karena harganya relatif lebih murah daripada mobil bekas keluaran terbaru. Meski sama-sama mobil bekas, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli mobil tua.

Agar tidak terkecoh dengan mobil tua yang ‘zonk’, simak sejumlah tips membeli mobil tua berkualitas dalam artikel ini.


Tips Membeli Mobil Tua yang Berkualitas

Membeli mobil tua bisa jadi solusi alternatif bagi detikers yang ingin memiliki mobil, tetapi punya budget terbatas. Namun jangan tergiur dengan harga yang murah saja, pastikan mobil tua yang dibeli masih oke sehingga bisa dikendarai dengan nyaman.

Mengutip situs Toyota, berikut sejumlah tips membeli mobil tua yang berkualitas:

1. Tentukan Budget

Langkah yang pertama adalah dengan menentukan budget untuk membeli mobil tua. Pastikan kamu melakukan riset dengan mencari tahu harga pasaran mobil yang diinginkan, baik secara online atau datang langsung ke dealer mobil bekas.

Dengan mengetahui harga pasaran mobil tersebut, kamu bisa memperkirakan budget yang diperlukan sekaligus memastikan bahwa harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal.

2. Cek Komponen Mobil

Setelah menemukan mobil tua yang diinginkan, segera lakukan pengecekan terhadap komponen mobil, baik dari eksterior maupun interiornya. Cek dengan teliti apakah ada bagian-bagian bodi mobil yang sudah diganti atau tidak.

Pada interior mobil, coba cek bagian pintu, kursi, kap, AC, radio, dan semua tombol-tombolnya untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.

3. Cek Kondisi Mesin

Apabila bodi mobil masih mulus dan bagian interior mobil terawat dengan baik, jangan langsung tergiur untuk membelinya. Pastikan detikers sudah mengecek bagian mesin karena hal ini sangat penting.

Cek suara mesin apakah masih halus atau terdengar kasar dan seperti ada yang janggal. Cek juga kondisi rem mobil, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.

Tanyakan juga kepada penjual apakah mobil tersebut pernah terendam banjir atau tidak. Biasanya, mobil bekas banjir akan mengeluarkan suara mesin yang lebih keras dari biasanya.

4. Cek Kelengkapan Surat

Setelah mengecek komponen mobil, detikers juga perlu melihat kelengkapan surat-surat kendaraan, mulai dari STNK, BPKB, hingga pajak kendaraan. Sebab, ada beberapa mobil tua yang dijual tetapi pajaknya sudah mati bertahun-tahun.

Kalau pajaknya sudah mati, maka detikers harus mengurusnya lagi dengan membayar denda. Nah, pertimbangkan juga berapa jumlah denda yang harus dibayar nantinya.

5. Cek Harga Suku Cadang

Salah satu kekurangan dari membeli mobil tua adalah ketersediaan suku cadang di pasaran sudah mulai langka. Kalaupun ada, biasanya harga sparepart-nya cukup mahal.

Maka dari itu, sebelum membeli mobil tua sebaiknya lakukan riset dengan mengecek harga suku cadang di pasaran. Hal ini bisa jadi pertimbangan sebelum deal membeli mobil tersebut.

6. Lakukan Test Drive

Sebelum membeli mobil tersebut, detikers perlu melakukan test drive untuk merasakan sensasi berkendara. Mintalah izin sekaligus ajak penjual untuk mencoba mobil itu.

Lakukan pengecekan terhadap setir mobil, apakah masih normal atau tidak. Cara tesnya adalah dengan melepas setir pada kecepatan rendah, jika mobil berjalan lurus maka kondisinya masih baik. Lakukan juga beberapa manuver seperti berbelok atau putar balik.

7. Menawar Harga

Tips yang terakhir adalah melakukan penawaran harga. Jika mobil tua yang kamu inginkan sudah cocok, jangan langsung setuju dengan harga yang ditawarkan penjual.

Di tahap ini, detikers harus pandai menawar harga agar tidak terlalu mahal hingga melebihi budget. Lakukan tawar-menawar dengan sopan dan santun agar penjual bisa tergoyah hatinya untuk melepas mobil di harga yang cukup murah.

Demikian tujuh tips membeli mobil tua yang berkualitas. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Penyebab Air Menetes dari Bawah Mobil, Dampak, dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Air menetes dari bawah mobil bukan saja disebabkan karena AC, tetapi ada kemungkinan penyebab lain. Masalah ini jangan dibiarkan begitu saja karena bisa berdampak buruk pada kenyamanan hingga kerusakan mobil.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa saja penyebab air menetes dari bawah mobil, lengkap dengan tanda, dampak jika dibiarkan, dan cara mengatasinya.

Penyebab Air Menetes dari Bawah Mobil

Dirangkum dari situs Honda Bintang, Nissan, dan Wuling Indonesia, ada tiga kemungkinan penyebab air menetes dari bawah mobil. Salah satunya memiliki dampak serius jika tidak diperbaiki.


1. Kondensasi AC

Yang pertama, air menetes dari bawah mobil disebabkan proses kondensasi AC. Kondensasi terjadi karena perbedaan suhu antara saluran AC mobil yang dingin dengan udara sekitar yang lebih hangat.

Selain itu, biasanya juga muncul embun dari kondensasi yang berkumpul di bawah dashboard baik bagian kanan maupun kiri. Namun kemunculan air akibat kondensasi AC ini wajar dan tidak berbahaya selama keluar dari bawah mobil.

Namun jika air AC bocor di dalam kabin, maka hal ini termasuk kerusakan. Penyebabnya mungkin adalah adanya sumbatan atau kerusakan pada saluran AC pada bagian bawah mobil. Air biasanya muncul di sekitar bawah dashboard dan dekat karpet. Untuk menangani ini, bawalah mobil ke bengkel umum atau khusus yang menangani AC mobil.

2. Air Wiper Bocor

Kemungkinan selanjutnya adalah tabung air wiper yang bocor. Air wiper yang bocor biasa terjadi di kolong mobil. Penyebabnya antara lain tabung air wiper yang sudah keropos.

Masalah ini mungkin tidak terlalu serius. Namun detikers tetap harus menanganinya agar wiper bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Air Radiator Bocor

Penyebab yang lebih serius adalah terjadinya kebocoran air radiator. Biasanya air menetes dari bawah mobil pada saat mesin mati.

Air radiator berfungsi penting pada mobil, yakni sebagai pendingin mesin yang menyala. Jika air bocor dan habis, maka mesin akan kepanasan dan bisa merusak komponen-komponen mobil.

Dampak Air Radiator Bocor

Karena air radiator yang bocor bisa menyebabkan masalah serius, maka detikers harus segera menangani tetesan air di bawah mobil. Jika tidak, berikut ini beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat air radiator bocor, dikutip dari situs Suzuki Arista:

1. Mesin Kepanasan

Fungsi air radiator adalah mendinginkan mesin sehingga suhu mesin tetap stabil ketika mobil digunakan. Jika air radiator bocor sampai habis, maka mesin akan kepanasan.

2. Boros BBM

Saat mesin kepanasan atau overheat, bahan bakar minyak (BBM) juga ikut meningkat alias boros. Penyebabnya karena mesin akan bekerja lebih keras untuk menjaga suhunya tetap stabil.

3. Kondisi Kabin Tidak Nyaman

Karena mesin dan komponen-komponen lain kepanasan, maka kemungkinan kabin menjadi tidak nyaman ditempati penumpang. Suhu ruangan akan ikut meningkat, bahkan mungkin akan tercium bau tak enak.

4. Kerusakan Mesin

Dampak lebih jauh dari air radiator bocor adalah mesin yang rusak akibat kepanasan. Komponen yang sering rusak karena overheat antara lain piston, ring piston, dan klep.

Cara Mengatasi Air Menetes dari Bawah Mobil

Lantas bagaimana tindakan pencegahan dan penanganan pertama jika melihat air menetes dari bawah mobil? Dikutip dari situs Wuling, berikut adalah beberapa cara mengatasinya berdasarkan situs Wuling:

1. Cek Lokasi dan Warna Cairan

Pertama-tama, cek letak dan warna air yang menetes dari bawah mobil. Air radiator biasanya berwarna hijau, merah, atau biru, tergantung jenis yang digunakan. Cek dengan benar lokasi tetesan airnya untuk mendapat petunjuk lebih jelas.

2. Cek Saat Mesin Dingin

Jika melakukan pengecekan, selalu lakukan saat mesin dingin. Beberapa kasus yang terjadi, orang terkena semburan air radiator yang masih panas, sehingga menimbulkan luka bakar pada kulit. Saat mesin sudah dingin, cek bagian-bagian radiator, selang, klip pengikat selang, dan pompa air.

3. Cek Tutup Radiator dan Reservoir

Jangan lupa memastikan agar tutup radiator dan reservoir cairan pendingin dipasang dengan benar dan tidak rusak. Tutup yang sudah rusak atau tidak pas bisa menyebabkan kebocoran air radiator.

4. Cek Kondisi Seal dan Klem

Cek juga bagian seal-seal di sekitar komponen sistem pendingin, seperti pompa air dan thermostat. Pastikan masih dalam kondisi baik. Selain itu, klem-klem yang longgar atau rusak sebaiknya diperbaiki.

5. Ganti Komponen yang Bocor

Jika menemukan masalah yang menimbulkan kebocoran, maka gantilah komponen itu. Jika terdapat retakan pada radiator atau selang, mungkin detikers perlu menggantinya secara keseluruhan.

6. Isi Cairan Radiator Lagi

Jika penyebab air menetes adalah kebocoran air radiator, maka isilah kembali cairan radiator itu kembali agar suhu mesin tetap bisa stabil dan mencegah kerusakan komponen.

Nah, itulah tadi berbagai penyebab air menetes dari bawah mobil. Yang perlu dikhawatirkan adalah ketika masalahnya pada kebocoran air radiator, sebab bisa merusak mesin.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Cek Kondisi Booster Rem Pada Mobil


Jakarta

Mengecek sistem pengereman pada mobil jadi hal yang wajib dilakukan secara berkala. Salah satu komponen dalam sistem pengereman yang juga perlu dicek kondisinya adalah booster rem.

Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang kurang peduli terhadap booster rem. Padahal, jika komponen ini sudah rusak maka berisiko membahayakan keselamatan hingga bisa memicu kecelakaan.

Lantas, bagaimana cara mengecek kondisi booster rem pada mobil? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Mengenal Booster Rem pada Mobil

Mengutip laman Hyundai Indonesia, booster rem adalah komponen pada sistem pengereman yang berfungsi untuk memperkuat torsi yang diterima oleh pedal rem. Komponen ini bekerja dengan menggunakan tekanan udara atau vakum yang diterima dari mesin mobil untuk memperkuat torsi pada pedal rem.

Dengan adanya booster rem, pengendara dapat melakukan pengereman lebih mudah, cepat, dan aman. Soalnya, booster rem berfungsi memberikan dorongan tambahan pada rem, sehingga pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem terlalu dalam untuk menghentikan mobil.

Ciri-ciri Booster Rem Rusak

Seiring penggunaan, booster rem mobil bisa mengalami kerusakan. Salah satu kerusakan yang umum terjadi adalah booster rem mengalami kebocoran.

Dilansir situs Daihatsu, berikut ciri-ciri booster rem sudah rusak yang perlu diketahui oleh pemilik mobil:

1. Pedal Rem Terasa Keras

Ciri-ciri yang pertama adalah pedal rem terasa keras saat diinjak. Cobalah detikers menginjak pedal rem ketika mobil dalam keadaan mati, jika pedal naik secara perlahan maka kondisi booster rem masih baik.

Sebaliknya, apabila setelah menginjak pedal rem dan tidak langsung naik atau terasa keras saat diinjak, itu artinya ada masalah pada sistem pengereman. Bisa jadi karena booster rem mengalami kebocoran.

2. Muncul Suara Mendesis

Ciri-ciri berikutnya adalah muncul suara mendesis ketika pedal rem diinjak. Soalnya, rem yang dalam kondisi baik tidak akan mengeluarkan suara apapun ketika bekerja.

Namun jika booster rem mengalami kebocoran, biasanya akan muncul suara mendesis ketika rem digunakan. Penyebab utamanya karena selang vakum yang bocor, sehingga terdapat udara yang keluar lewat selang tersebut.

3. Mesin Mobil Tidak Stabil

Booster rem juga bekerja ketika mesin mobil dihidupkan. Soalnya, booster rem memiliki selang kevakuman yang terhubung dengan intake manifold mesin. Apabila booster rem dalam kondisi optimal, maka intake manifold mesin juga bekerja dengan baik, sehingga mesin mobil tetap stabil ketika digunakan.

Jika booster rem mengalami kebocoran, maka otomatis terjadi kebocoran juga di intake manifold mesin. Alhasil, selang kevakuman tidak bekerja dengan maksimal dan akibatnya mesin mobil jadi tidak stabil.

Cara Cek Kondisi Booster Rem

Cara paling mudah untuk mengecek kondisi booster rem mobil adalah dengan menginjak pedal rem ketika mesin mobil dalam keadaan mati. Apabila pedal rem naik perlahan, maka booster rem masih bagus.

Akan tetapi, jika pedal rem terasa keras saat diinjak atau setelah diinjak pedalnya cukup lama untuk naik ke posisi normal, itu tandanya ada kerusakan pada booster rem.

Jika detikers ragu, segera bawa mobil kesayanganmu ke bengkel resmi terdekat. Nantinya, mekanik akan mengecek apakah benar ada kebocoran di booster rem atau bisa jadi karena timbul kerusakan di komponen lain.

Itu dia cara cek kondisi booster rem pada mobil. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Bolehkah Handphone Ditaruh di Bagasi Motor? Ini Penjelasannya


Jakarta

Motor keluaran terbaru, khususnya motor matic, telah mengusung bagasi yang luas. Misalnya Yamaha Grand Filano yang memiliki kapasitas bagasi sebesar 27 liter, atau Honda PCX 160 yang bagasinya berkapasitas 30 liter.

Kapasitas bagasi yang luas dapat dimanfaatkan untuk meletakkan berbagai barang, mulai dari helm, jas hujan, hingga sepatu. Selain itu, ada beberapa pengendara yang sering memasukkan barang elektronik seperti handphone atau power bank ke dalam bagasi motor.

Namun, hal tersebut kerap menjadi perbincangan di kalangan pengendara motor. Ada yang menganggap jika menaruh handphone di bagasi motor berbahaya, tetapi ada juga yang menyebut tidak masalah.


Lantas, apakah handphone boleh ditaruh di bagasi motor? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Bolehkah Handphone Ditaruh di Bagasi Motor?

Mengutip situs Wahana Honda, sebaiknya handphone maupun barang elektronik lainnya seperti power bank atau tablet tidak ditaruh di bagasi motor. Kenapa?

Soalnya, suhu panas di dalam bagasi motor dikhawatirkan bisa memicu ledakan. Hal itu bisa terjadi karena letak bagasi motor berdekatan dengan mesin motor, sehingga barang elektronik tersebut bisa menghasilkan suhu panas.

Selain itu, barang elektronik seperti handphone jika disimpan di dalam bagasi motor bisa mengalami kerusakan. Selama di perjalanan, mungkin detikers akan melalui jalanan berlubang dan bergelombang. Nah, HP milikmu bisa terguncang dan berisiko mengalami baret hingga keretakan pada layar.

Namun jika dalam kondisi darurat, sah-sah saja bila ingin menyimpan handphone di dalam bagasi motor. Akan tetapi, pastikan kamu tidak berkendara dalam jarak yang jauh karena berisiko menyebabkan HP meledak.

Tips Aman Menaruh Handphone di Bagasi Motor

Mengutip laman Planet Ban, ada sejumlah tips untuk menaruh handphone di bagasi motor dengan aman. Berikut tipsnya:

  1. Matikan HP dengan menekan tombol power off hingga tidak ada daya listrik yang aktif.
  2. Lalu, bungkus HP dengan kain atau bahan lainnya yang empuk dan sejuk. Hal ini untuk mencegah HP cepat rusak karena suhu panas di dalam bagasi motor atau terguncang karena melalui jalan bergelombang.
  3. Setelah tiba di tempat tujuan, langsung keluarkan HP dari bagasi motor dan cek apakah suhu bodi HP terasa panas atau sejuk. Jika suhunya panas, jangan langsung dinyalakan.
  4. Hindari menaruh HP di bagasi motor dalam waktu lama karena berisiko menyebabkan kerusakan.
  5. Pastikan kamu menyimpan HP di bagasi motor hanya dalam kondisi darurat saja.

Jika memang ingin menyimpan handphone, detikers bisa menaruhnya di bagian dashboard yang letaknya dekat dengan setang motor. Selain lebih aman, kamu juga lebih mudah untuk menjangkaunya.

Akan tetapi, hati-hati jika menaruh handphone di dashboard motor. Beberapa jenis motor masih memiliki dashboard yang tidak dilengkapi dengan penutup, sehingga rawan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Tapi, motor matic keluaran terbaru umumnya sudah dilengkapi penutup dashboard. Tujuannya untuk melindungi HP agar tidak kehujanan atau kepanasan.

Demikian penjelasan mengenai bolehkah menyimpan handphone di bagasi motor. Semoga bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com