Tag Archives: detikjateng

Ajaib! Sisa Sampah di Brown Canyon Semarang Bisa Menyala Api Tanpa Dibakar



Semarang

Meski sudah tidak lagi jadi tempat pembuangan sampah, Brown Canyon Semarang masih mengepulkan asap. Rupanya, sisa-sisa sampah bisa menyalakan api sendiri tanpa dibakar.

Kepulan asap masih terlihat di kawasan bekas pembuangan sampah ilegal Brown Canyon Semarang, meski lokasi itu telah resmi ditutup. Sampah itu disebut bisa terbakar sendiri oleh teriknya sinar matahari.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memastikan api itu bukan karena pembakaran baru, melainkan akibat gas metana dari timbunan sampah yang terbakar panas matahari.


Pantauan di lokasi, tumpukan sampah memang masih banyak tersisa di dasar cekungan bekas tambang. Meski aktivitas pembuangan sampah ilegal sudah ditekan, tetapi dari sela-sela sampah, asap putih tipis masih mengepul dan di ada titik api kecil.

“Memang potensi karena mungkin ada gas metana sehingga kena panas matahari itu bisa terbakar. Seringkali memang begitu, tapi itu bukan baru. Nanti kalau dipadamkan lagi, mungkin berapa hari kadang-kadang kena panas bisa terbakar sendiri,” kata Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto saat dihubungi, Kamis (9/10/2025).

Ia mengatakan, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Pemkot Semarang dan Pemkab Demak untuk menutup total area Brown Canyon dari aktivitas pembuangan sampah dan limbah.

“Ini sudah dikoordinasikan dengan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sudah ditutup Brown Canyon untuk TPA ilegalnya. Sudah dilakukan pembersihan untuk sampah-sampah, yang di bagian atas sudah dibawa ke TPA,” terangnya.

Menurutnya, setelah penutupan dilakukan, Pemkot Semarang telah mengangkut sebagian besar tumpukan sampah ke TPA resmi dan melakukan penimbunan dengan tanah.

“Kemudian sudah dilakukan penimbunan dengan tanah ya. Jadi kemarin ketika muncul asap lagi, ada kebakaran lagi, sudah dipadamkan. Memang kendalanya ada sampah-sampah lama,” terangnya.

Sampah Terbakar Akibat Gas Metana

Munculnya asap dan api kecil beberapa waktu terakhir disebabkan oleh sisa sampah lama yang masih mengandung gas metana. Widi menyebut, jika ditemukan api lagi, ia akan mengoordinasikan untuk diadakan pemadaman.

“Pasti akan ada pemadaman. Ini nanti saya kabari ke Kota Semarang untuk segera dipadamkan. Karena memang biasanya kalau di tempat sampah kayak gitu kena panas itu biasanya menyala sendiri tanpa dibakar,” tuturnya.

Ia juga mengklaim tidak ada lagi truk yang mengangkut sampah ke Brown Canyon. Sementara pembuangan limbah manusia ke sana sudah dilarang melalui surat teguran ke pihak terkait, baik Kota Semarang maupun Kabupaten Demak.

“Kemarin sudah melakukan teguran ya untuk tidak membuang (tinja) ke lokasi itu. Dari Kota Semarang juga sudah membuat surat, kami juga sudah bersurat ke Kabupaten dan Kota,” kata dia.

Widi menambahkan, saat ini sampah dari wilayah sekitar telah dialihkan ke TPS3R dan dibawa ke TPA resmi, termasuk TPA Jatibarang di Kota Semarang dan TPA Wedung di Demak.

“Jadi sekarang sudah dialihkan ke TPS3R yang ada di wilayah itu dan dibawa ke TPS Jatibarang. Termasuk yang di Demak juga, yang di Demak juga di sudah dibawa ke TPA Kabupaten Demak,” ujarnya.

Terkait sanksi bagi pelaku pembakaran sampah secara sengaja, Widi menyebut aturan itu sudah tertuang dalam peraturan daerah masing-masing.

“Kalau pembakaran secara sengaja, pasti akan diberi teguran oleh pemerintah daerah. Sanksinya ada di perda masing-masing,” tandasnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Hotel-hotel Full Senyum Jelang Haul Habib Ali Solo, Harga Naik 300%



Solo

Hotel-hotel di Solo full senyum menjelang digelarnya Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi. Okupansi hotel jadi full, harga kamar bahkan naik 3 kali lipat alias 300%.

Okupansi hotel di Kota Solo meningkat tajam menjelang Haul Habib Solo. Hotel yang berdekatan dari lokasi haul selalu diburu pengunjung setiap tahun.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Wening Damayanti, mengatakan okupansi hotel di kawasan Pasar Kliwon sudah mulai penuh jelang acara haul. Tahun ini, Haul Solo diselenggarakan pada Sabtu-Senin (11-13/10/2025).


“Okupansi hotel khususnya di kawasan Pasar Kliwon jelang haul ini sudah pasti full. Tinggal beberapa spare kamar untuk jaga-jaga,” kata wening saat dihubungi detikJateng, Kamis (9/10/2025).

Selain di kawasan Pasar Kliwon, hotel di kawasan Jalan Slamet Riyadi dan sekitarnya juga sudah dibanjiri pesanan. Wening menjelaskan, bagi peserta haul yang ingin mendapatkan penginapan disarankan mencari hotel yang agak jauh dari lokasi haul.

Akibat kenaikan okupansi ini, tarif hotel juga meningkat. Wening menyebut hal itu wajar terjadi jika permintaan sedang tinggi.

“Kenaikan harga kamar seperti tahun-tahun sebelumnya bisa 2-3 kali lipat untuk di ring 1 (lokasi Haul) dari harga publish. Karena permintaannya tinggi sekali,” jelasnya.

Selain hotel, rumah warga di sekitar haul juga menjadi penginapan dadakan. Warga mencari rezeki tambahan dengan memanfaatkan banyaknya peserta haul yang datang ke Solo.

Salah seorang warga Kelurahan Baluwarti, Anang, mengatakan setiap tahun rumahnya selalu disewakan untuk jemaah haul. Diperkirakan peserta haul akan mulai berdatangan pada Jumat (10/10).

“Tempat saya satu rumah dihitungnya sewanya 3 hari selama haul. Saya buka harga Rp 2 juta, nanti biasanya dinego kemungkinan bisa dapat Rp 1,5 juta,” kata Anang.

Rumahnya bisa menampung 5-10 orang dengan fasilitas 2 kamar tidur dan satu ruang tamu. Biasanya rumahnya disewa oleh rombongan dari luar kota.

Anang bilang, tetangganya banyak juga yang menyewakan rumahnya untuk menampung peserta haul. Namun harganya bervariasi tergantung besar-kecilnya rumah.

“Di tempat lain bisa sampai RP 3-4 juta, tergantung luas rumah. Kalau rumah yang bisa menampung 20 orang, bisa sampai Rp 4 juta,” pungkasnya.

Haul Solo akan diselenggarakan pada Sabtu-Senin (11-13/10). Tanggal 11 Oktober digelar dengan acara Rauhah setelah Asar, lalu pada 12 Oktober Haul, dan 13 Oktober digelar Maulid.

——-

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Tugu Muda Ikon Semarang Ternyata Pernah Dipindahkan, Begini Kisahnya



Semarang

Tugu Muda, ikonnya kota Semarang ternyata pernah dipindahkan. Lokasinya yang sekarang bukanlah lokasi pertama monumen tersebut. Bagaimana kisahnya?

Tugu Muda merupakan sebuah monumen untuk memeringati Pertempuran Lima Hari Semarang. Saat ini, Tugu Muda berdiri di tengah persimpangan lima jalan utama di Semarang. Lokasinya berada di depan bangunan bersejarah Museum Mandala Bhakti.

Namun tahukah kamu, ternyata Tugu Muda aslinya pertama kali dibangun di lokasi yang kini dikenal sebagai Alun-alun Kota Semarang. Namun pemerintah saat itu kemudian memutuskan untuk memindahkan lokasi tugu itu.


Pegiat sejarah di Kota Semarang, Kesit Widjanarko, mengatakan lokasi Tugu Muda saat ini memang lebih memiliki landasan sejarah dibandingkan dengan titik pembangunan awal. Menurutnya, di sekitar Kawasan Tugu Muda itu lah pertempuran hebat terjadi.

“Kalau kemudian berbicara Pertempuran Lima Hari di Semarang, Tempat yang sekarang itu memang lebih relevan karena pertempuran hebat terjadi sepanjang Jalan Kalisari sampai Jalan Pemuda,” kata Kesit saat ditemui di Rumah Po Han, Minggu (13/10).

“Kemudian mulai Jepang merebut kembali Gedung Markas Kempetai yang hari ini menjadi Museum Mandala Bhakti, terus kemudian merebut Lawang Sewu dari tangan pemuda itu korbannya banyak,” tambahnya.

Mulanya, pada 28 Oktober 1945, Tugu Muda sempat dibangun di tempat yang kini dikenal sebagai Alun-Alun Masjid Agung Kota Semarang. Namun hanya berjalan tiga minggu, pertempuran kembali meletus dan proyek ini terhenti.

“Lokasinya di Alun-Alun Semarang. Hari ini (alun-alun itu berada) di sekitar wilayah antara Pasar Johar dan Masjid Kauman,” jelas dia.

Tugu Muda Dipindahkan Pada 1951

Usai pertempuran melawan sekutu mereda, pembangunan Tugu Muda kembali dilanjutkan pada 1951. Namun, pemerintah memutuskan untuk memindahkan lokasi pembangunannya.

“Pada tahun 1951 oleh Wali Kota Semarang waktu itu, Hadisoebeno Sosrowerdojo, Tugu Muda diboyong ke lokasi yang sekarang dan mulai dibangun lagi,” ungkap Kesit.

Kesit menerangkan lokasi baru Tugu Muda awalnya merupakan ruang terbuka hijau. Kawasan ini juga dikatakannya sempat dinamai Taman Merdeka.

“Persimpangan yang kita kenal sekarang tempat berdirinya Tugu Muda, dulu namanya wilhelminaplein. Sebuah ruang terbuka hijau berbentuk bundar, berumput-rumput,” ujar Kesit.

“Menurut beberapa jejak digital, sempat ada penamaan Taman Merdeka sebelum akhirnya jadi Taman Tugu Muda,” sambungnya.

Pembangunan Tugu Muda berlangsung sekitar dua tahun. Pada 20 Mei 1953, tugu ini diresmikan oleh Presiden Soekarno.

“Langsung diresmikan Bung Karno. Di situ juga turut hadir Gubernur Wongsonegoro dan Wali Kota Hadisoebeno serta disaksikan masyarakat Kota Semarang,” jelas Kesit.

Diberitakan sebelumnya, awal mula rencana pembangunan Tugu Muda sempat disiarkan melalui sebuah koran. Berita itu mengabarkan jika Tugu Muda akan dibangun di tempat yang kini dikenal sebagai Alun-Alun Masjid Agung Kota Semarang.

“Lokasinya di Alun-Alun Semarang. Hari ini (alun-alun itu berada) di sekitar wilayah antara Pasar Johar dan Masjid Kauman,” kata pegiat sejarah di Kota Semarang, Kesit Widjanarko saat ditemui detikJateng, Minggu (12/10).

“Dari arsip berita Warta Indonesia tanggal 27 Oktober 1945 itu beritanya ada. Bahwa untuk memperingati para pejuang-pejuang yang telah gugur, maka akan di bangun sebuah monumen bernama Tugu Muda,” tambah Kesit.

———

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ada Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren Tahun 2026, Gas Daftar!



Jakarta

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren tahun 2026. Program itu merupakan wujud dukungan terhadap lembaga pendidikan pesantren.

“Malam ini, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Jawa Tengah me-launching program prioritas, bahwa santri pesantren berikut pengasuhnya akan mendapatkan beasiswa dari provinsi,” kata Ahmad Luthfi dalam detikJateng, dikutip Jumat (24/10/2025).


Dia menjelaskan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren adalah upaya Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas sumber daya santri dan pengasuh pesantren. Program itu diharapkan mampu melahirkan santri yang cakap dalam ilmu agama dan unggul dalam berbagai bidang strategis.

Adapun program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP) yakni lembaga yang anggotanya para kiai, pengasuh pesantren, serta intelektual Islam yang memiliki kepedulian terhadap penguatan pendidikan pesantren.

“Beasiswa tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Dengan program yang namanya Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi,” ujarnya.

5 Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren tahun 2026

1. S1 Dalam Negeri (Jawa Tengah)
Bidang: Kedokteran, Pertanian, Sains Teknologi, Teknik, Matematika, dan Kesilaman
Beasiswa: Biaya perkuliahan (Uang Kuliah Tunggal) dari semester 1-8.

2. Vokasi dan S1 Luar Negeri (Bidang Saintek)
Negara: Turki, India, Jepang, Korea Selatan, China, dan Taiwan.
Beasiswa: Biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, dan tiket Pulang-Pergi.

3. S1 Luar Negeri (Double Degree)
Beasiswa: Untuk kuliah 4 semester di luar negeri semester 5-8 untuk program studi sains dan teknologi.

4. S1 Luar Negeri (Bidang Keislamaan)
Universitas Al Azhar (Mesir): Bantuan dukungan penyelesaian studi bagi mahasiswa di tahun ketiga.
Al Ahqof (Yaman): Biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, dan tiket Pulang-Pergi.

5. S2 Dalam Negeri
Bidang: Keislaman, Humaniora, dan Saintek.
Beasiswa: Berupa bantuan dalam penyelesaian studi bagi pengasuh pesantren.

Syarat Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren tahun 2026

1. Penduduk Jawa Tengah
2. Pernah/sedang belajar atau mengabdi di pesantren di Jawa Tengah yang memiliki EMIS/IJOP Pesantren
3. S1 Dalam Negeri (Jawa Tengah): Diterima melalui SBUB/SNPMB/SNBT 2026
4. Vokasi dan S1 Luar Negeri (Bidang Saintek): Memiliki Letter of Acceptance (LoA).
5. S1 Luar Negeri (Bidang Keislaman): Minimal tahun ketiga pada Universitas Al Azhar (Mesir) dan/atau Universitas Al Ahqof dan Imam Syafii (Yaman)
6. S1 Dalam Negeri untuk Pengasuh Pesantren: Minimal semester kedua, IPK lebih dari atau sama dengan 3,0.

Tahapan Seleksi Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren Tahun 2026

Administrasi

1. KTP
2. Rekomendasi pesantren
3. Bukti penerimaan atau kartu hasil studi
4. S1 Dalam Negeri (Jawa Tengah) melampirkan bukti penerimaan mahasiswa 2026
5. S1 Luar Negeri (Bidang Keagamaan) melampirkan Kartu Hasil Studi

Akademik dan Kepesantrenan

1. Hafalan Al-Qur’an:
-S1 Dalam Negeri (Jawa Tengah): Minimal 3 Juz
-S1 Luar Negeri (Bidang Keislaman): Minimal 5 Juz
-S2 Dalam Negeri untuk Pengasuh Pesantren: Minimal 10 Juz
2. Mampu membaca kitab kuning

Wawancara

Bahasa asing (untuk luar negeri) dan wawasan kebangsaan

Waktu Seleksi Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren tahun 2026

Dilaksanakan pada awal tahun 2026 oleh Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP). Informasi pendaftaran Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren tahun 2026 dapat mengakses https://jatengprov.go.id/ atau Nafi (081249477772).

(nir/faz)



Sumber : www.detik.com

Bikin Konten Lompat dari Jembatan, 2 Remaja Berakhir Tewas Tenggelam



Tegal

Niat hati ingin membuat konten lompat ke sungai dari atas jembatan supaya viral. Apa daya, dua remaja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah berakhir tewas tenggelam.

Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan satu lainnya masih dicari. Aksi nekat ini dilakukan keduanya pada Kamis (17/10) sore pukul 17.00 WIB.

Lokasi mereka membuat konten diketahui berada di atas jembatan Sungai Gung, masuk Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.


Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Budiono, menyebut kedua korban bersama tiga rekannya hendak membuat konten lompat dari atas jembatan. Namun yang melompat hanya dua orang dan tiga lainnya merekam aksi di tepi sungai bawah jembatan.

Namun nahas ternyata dua remaja yang terjun itu belum bisa berenang dan tenggelam. Dua korban tersebut yakni SWR (16) warga Tegal Barat dan NQH (16) warga Tegal Timur.

“Kesaksian rekan korban yang selamat, awalnya mereka lima orang hendak membuat video konten melompat dari jembatan. Dua orang melompat ke sungai, lainnya berada di tepi sambil merekam. Ternyata yang terjun itu belum bisa berenang dan tenggelam,” ungkap Budiono, Jumat (17/10) pagi.

Melihat kedua remaja ini tidak bisa berenang dan akan tenggelam, ketiganya langsung panik. Tiga rekan korban ini pun tidak berani menolong, karena mereka sendiri juga belum mahir berenang. Mereka lalu mencari pertolongan ke warga.

“Pukul 17.45 WIB kami menerima laporan dan langsung mengirim tim pencarian. Satu tim dari USS Pemalang dilengkapi peralatan selam dan juga aqua eye untuk melakukan pencarian di bawah air,” lanjutnya.

Tiba di lokasi, Basarnas dan tim SAR gabungan segera melakukan penyelaman untuk mencari korban. Tim melakukan penyelaman di sekitar lokasi titik terjun korban yang berkedalaman 4 meter.

Namun hingga pukul 22.00 WIB, usaha tim SAR belum juga membuahkan hasil. Mereka pun menghentikan pencarian pada Jumat pagi.

“Tim penyelam sudah melakukan penyapuan di dasar sungai dengan sebaran 15 meter dari lokasi, tapi masih nihil. Tim terkendala dengan banyaknya palung dan juga penerangan yang minim,” imbuh Budiono.

Humas SAR Semarang Zulhawary Agustianto menyebut, pagi ini salah satu korban bernama SWR ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jasad remaja ini ditemukan sekitar 10 meter arah utara dari lokasi terjun. Sedangkan satu korban lain masih hilang.

“Tim SAR menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat sekitar pukul 07.00 WIB. Lokasi sekitar 10 meter utara lokasi kejadian. Kemudian korban langsung dibawa ke rumah keluarga. Tim selanjutnya terus melakukan pencarian satu korban lagi yang masih hilang,” kata Zulhawary.

——–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Dalang Legendaris Ki Anom Suroto Meninggal Dunia, Ini Sosoknya


Sukoharjo

Dalang kondang asal Sukoharjo, Ki Anom Suroto, tutup usia hari ini setelah mengalami serangan jantung. Begini sosok dan kiprahnya.

Putra Ki Anom Suroto, Jatmiko, mengatakan ayahnya sudah lima hari dirawat di RS dr Oen, Kandang Sapi, Solo. Ayahnya dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung.

“Sakit jantung, sudah lima hari (dirawat), meninggal jam 7 pagi tadi di RS dr Oen Solo,” katanya dihubungi, dilansir detikJateng, Kamis (23/10/2025).

Selain serangan jantung, Ki Anom Suroto juga mempunyai riwayat diabetes. Ia mengatakan, selama dirawat di rumah sakit, Ki Anom Suroto berada di ruang ICU.

“Sudah ada riwayat Bapak, diabetes, dirawat di ICU,” ungkapnya.

Diringkas dari dokumen unggahan Repository Universitas Airlangga, Ki Anom Suroto lahir dari keluarga dalang pada 11 Agustus 1948. Ia lahir di Desa Bagor, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ayahnya adalah Ki Hardjodarsono, putra kelima dari Ki Hardjomartoyo. Bakat sang kakek, yang merupakan seorang dalang populer, ternyata menurun ke darah Ki Anom Suroto. Ayahnya, yang berprofesi sebagai dalang, juga digandrungi masyarakat Surakarta.

Persis ayah dan kakeknya, Ki Anom Suroto memiliki dasar suara yang bagus. Pagelaran-pagelaran wayang yang dilakukannya kerap kali diselingi lawakan lucu. Tak mengherankan jika penonton tidak bosan-bosan menyaksikan Ki Anom beraksi.

Ki Anom Suroto merupakan putra pertama dari sebelas bersaudara. Di antara saudaranya yang juga menjadi dalang adalah Ki Warseno Slank dan Ki Bagong.

Nyata-nyatanya, darah dalang memang tidak bisa dilepaskan dari keluarga Ki Anom Suroto. Putranya, Ki Bayu Aji, juga menempuh alur kehidupan yang sama dengan sang bapak. Keahliannya yang telah memainkan wayang-wayang kulit sejak muda telah dikenal publik secara luas. Begitu pula putranya yang lain, Ki Jatmiko Anom Suroto Putro.

Kiprah Ki Anom Suroto dalam Dunia Dalang

Ki Anom Suroto sejak kecil belajar menjadi dalang. Saat masih remaja, ia mengikuti kursus pedalangan yang digelar di Solo. Ia juga berguru ke Himpunan Budaya Surakarta (HBS) pada 1960-an dan Habiranda Jogja pada 1976-1977.

Bukan hanya pendidikan formal, Ki Anom Suroto juga menimba ilmu dari sang ayah. Ia tercatat pernah berguru secara tidak langsung pada Ki Nartosabdho. Pendidikan-pendidikan itu, ditambah darah dalang yang mengalir dalam tubuhnya, membuat Ki Anom Suroto begitu mahir memainkan lakon-lakon wayang.

Hal ini terbukti dengan perjalanan Ki Anom Suroto di berbagai negara luar untuk mementaskan wayang. Dirujuk dari Jurnal Ri’ayah berjudul ‘Wayang Kulit sebagai Media Dakwah Ki Anom Suroto’ oleh Alip Nuryanto dan Saepullah, di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, Australia, dan Jerman.

Sosoknya juga tercatat pernah dikirim ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani untuk belajar seputar dewa. Mengingat, dalam dunia pewayangan, unsur pemujaan terhadap dewa tidak bisa dilepaskan.

Baca selengkapnya di sini dan di sini

Tonton juga Video: Syarifa, Dalang Perempuan Wayang Potehi

(idh/imk)



Sumber : news.detik.com

Viral Bayi Tersedak Susu sampai Tak Bisa Napas di KA Bengawan, Untung Selamat



Kebumen

Viral di media sosial, video kepanikan penumpang KA Bengawan, karena ada bayi yang tersedak susu sampai tak bisa bernapas. Beruntung bayi itu selamat.

Video tersebut viral usai diunggah oleh beberapa akun Instagram, salah satunya @folkjog. Nampak dalam video itu, terlihat para penumpang panik di dalam kereta.

Seorang ibu terlihat menangis sambil bersimpuh di bangku diduga sedang memeluk bayinya. Sementara nampak seorang laki-laki yang diduga ayah si bayi ikut menangis dan berusaha ditenangkan oleh penumpang lain.


“Moment Menegangkan di KA Bengawan, Ada Bayi Tersedak Susu hingga Tidak Bisa Bernafas,” bunyi keterangan dalam video unggahan tersebut seperti dikutip, Senin (20/10/2025).

Peristiwa itu ternyata terjadi pada Minggu (19/10) sore. Hal tersebut dibenarkan oleh Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro.

“Betul, itu kejadian kemarin hari Minggu,” kata Krisbiyantoro saat dihubungi, Senin (20/10/2025).

Krisbiyantoro menyebut peristiwa itu terjadi di dalam KA Bengawan jurusan Pasar Senen – Purwosari. Penumpang tersebut akhirnya diturunkan darurat di Stasiun Gombong, Kebumen sekitar pukul 15.31 WIB.

“Itu jurusan Pasar Senen ke Purwosari, ke timur. Yang jelas penumpang itu tidak turun Gombong mestinya, karena turun darurat,” ungkapnya.

Sebelum diturunkan di Stasiun Gombong, kondisi bayi sudah membaik lantaran sudah mendapatkan pertolongan dari penumpang lain yang berprofesi sebagai petugas medis.

Meskipun sudah dinyatakan selamat, si bayi dan orang tuanya tetap diturunkan di Stasiun Gombong untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

“Tapi di dalam kereta sebetulnya sudah bisa teratasi itu. Kan kalau ada kejadian semacam itu, petugas kami segera menginfokan ke seluruh penumpang yang mempunyai profesi di bidang tersebut, nah kebetulan ada ditangani oleh sesama penumpang yang bisa menangani masalah itu dan berhasil. Tapi diturunkan di stasiun terdekat pertama yaitu Gombong untuk bisa orang tuanya berpikir lagi harus bagaimana,” jelasnya.

“Yang jelas sudah selamat, kemudian kami kru yang ada di dalam kereta itu sudah koordinasi dengan stasiun di depannya, pemberhentian pertama yaitu Gombong. Jadi di stasiun Gombong juga sudah siap petugas kami menerima orang tua dan anaknya itu, langsung dibantu,” sambung Krisbiyantoro.

Menurut Krisbiyantoro, sebelum peristiwa itu terjadi, si orang tua tengah memberikan minuman kepada bayinya. Entah karena apa, tiba-tiba bayi yang masih berumur 11 bulan itu tersedak hingga sulit bernapas sehingga orang tuanya histeris.

“Umur bayi sekitar 11 bulan. Dari laporan singkat yang saya baca, bahwa orang tuanya itu memberikan minum, tapi nggak tahu kenapa kok langsung tersedak,” kata Krisbiyantoro.

———–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ulah Pendaki Main Perosotan Bikin Jalur Pendakian Gunung Merbabu Hancur!



Boyolali

Video bernarasi rusaknya jalur pendakian di Gunung Merbabu karena ulah pendaki tak bertanggungjawab yang memakainya sebagai perosotan beredar viral di media sosial.

Dalam video tersebut disebutkan pula, jika hal itu masih terjadi, maka untuk pendaki tektok (naik gunung ke puncak lalu langsung turun) gunung Merbabu akan ditutup.

Video tersebut diunggah akun instagram @penikmathutannusantara sekitar 20 jam yang lalu. Postingan tersebut telah mendapat lebih dari 1.086 likes dan 88 komentar.


Di video tersebut terlihat sejumlah orang dengan menggunakan pakaian warna oranye sedang memperbaiki jalur pendakian itu. Dengan menggunakan batang kayu, jalur pendakian yang menanjak terjal tersebut dibuat trap-trapan.

“Dengan nada rendah jika masih ada ninja diglik terbukti prosotan maka untuk pendaki tektok akan ditutup,” tulis narasi dalam video itu.

Dalam keterangan postingan dituliskan sebuah peringatan sekaligus semacam sayembara, jika menemukan pendaki yang menggunakan jalur untuk perosotan, baik sengaja maupun tidak, agar divideo dan ditindak secara tegas.

Dari basecamp akan memberikan apresiasi berupa uang tunai dan souvenir bagi yang menemukan pendaki perosotan di jalur dengan sejumlah syarat.

“PERINGATAN !!!!!! bagi pendaki yg mulai hari ini sengaja atau tidak jalur di buat prosotan . Silahkan anda video dan tindak tegas di tempat. kami juga akan memberi sanksi berat bagi yg terbukti prosotan,” tulisnya.

“Dari basecamp akan memberikan apresiasi dalam bentuk uang tunai dan sovenir dengan syarat, 1. Video lengkap. 2. Nama dan alamat pelaku. 3. Nama basecamp mereka regist ulang,” tambahnya.

Ditulis pula, jika terus terjadi pendaki yang perosotan, maka ke depannya pendaki tektok akan ditiadakan. Apalagi saat musim hujan, perosotan juga disebut membahayakan diri sendiri dan menyusahkan tim SAR. Disebutkan bahwa jalur pendakian tersebut di Gunung Merbabu melalui Gancik, Boyolali.

Taman Nasional Gunung Merbabu Buka Suara

Dimintai tanggapan terkait video tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Anggit Haryoso, mengatakan video itu bukan dari akun resmi BTNGMb.

Menyikapi kejadian itu, pihaknya melakukan edukasi kepada pendaki untuk ikut menjaga jalur sehingga tetap nyaman didaki.

“Itu bukan dari akun resmi Balai TN Gn Merbabu. Menyikapi kondisi tersebut, kami lakukan edukasi kepada pendaki khususnya pendaki tektok agar tetap menjaga jalur pendakian agar nyaman didaki,” kata Anggit.

Dengan melakukan perosotan, lanjut dia, pendaki akan menggerus trap di jalur pendakian. Bila digerus terus menerus maka trap akan habis dan menjadi rata.

“Jalur pendakian yang rata akan membahayakan para pendaki. Kami juga melakukan pemeliharaan jalur, dengan memperjelas papan informasi, mengganti relling, memperbaiki jalur, dan lain-lain,” tandasnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Bikin Kaget! Viral Mobil Listrik ‘Terbang’ Masuk ke Hotel di Klaten



Klaten

Satu unit mobil listrik tiba-tiba ‘terbang’ dan menerjang masuk ke sebuah hotel di Klaten, Jawa Tengah. Insiden ini pun bikin kaget para tamu hotel!

Mobil listrik yang dikemudikan seorang pria itu tiba-tiba nyelonong masuk ke ruang lounge sebuah hotel di Jalan Pemuda, Klaten setelah menabrak dinding kaca.

“Kebetulan tadi acaranya kita makan siang, terus pada antre di sini, tiba-tiba mobil dari depan itu kayak terbang aja, langsung wuss sampai ke situ (jalan samping lounge) terus ngepul asap,” kata Rizki Amalia, seorang pegawai Pemkab Klaten di lokasi, Rabu (22/10/2025) siang.


Rizki mengaku dirinya ada acara di hotel tersebut dan mobil nyelonong saat peserta antre makan siang. Begitu melihat mobil masuk menabrak kaca, dirinya dan peserta lain lari. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB tadi.

“Kita semuanya panik terus kita pada lari keluar semua. Dengar kaca pecah ya udah kita keluar sampai asap bener-bener nggak ada dulu, agak reda, terus kita baru masuk lagi,” terang Rizki.

Rizki menyebut dirinya baru posisi duduk di kursi setelah mengambil makan siomay. Tiba-tiba saja, mobil listrik itu masuk ke dalam ruangan.

“Baru ambil siomay, di sini duduk, baru kecil yang kita sendok, tiba-tiba mobil masuk kayak terbang. Tadi tiga (penumpangnya), pengemudi cowok. Korban tidak ada, kayaknya cuma ini rusak (kaca depan),” imbuhnya.

Warga Klaten lainnya, Andi, menjelaskan saat kejadian dirinya di samping lokasi. Kemungkinan, mobil listrik itu hendak parkir.

“Sepertinya mobil mau keluar dari parkiran. Mungkin karena matic atau karena kaget,” ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, kaca depan lounge hotel pecah. Mobil tersebut masuk melewati jalan masuk lounge yang berupa lantai trap berundak yang di sampingnya ada lantai miring.

Penyebab Mobil Listrik Nyelonong Masuk ke Hotel

Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Klaten, Iptu Alif Akbar Lukman Hakim membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Mobil listrik itu semula dari lokasi parkir.

“Kronologinya mobil jalan dari parkiran, nihil korban. Ini baru mediasi (musyawarah mobil dan hotel),” jelas Alif saat diminta konfirmasi detikJateng.

Mobil listrik nyelonong masuk ke hotel di jalan Pemuda, Klaten membuat buyar tamu. Mobil berpelat nomor F tersebut diduga mengalami kerusakan bagian elektrik.

“Tadi dari pengakuan sopir, diduga karena eror elektrik. Itu pengakuan sopir juga belum terbiasa,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Klaten Ipda Asep Rustanto, Rabu (22/10/2025) siang.

Dijelaskan Asep, akibat error tersebut sopir tidak bisa menguasai kendaraan. Mobil dari lokasi parkir masuk dengan kerusakan pada kaca depan hotel.

“Yang rusak kaca depan hotel dan pembatas dengan resto, hanya material, tidak ada korban luka,” terang Asep.

Pegawai hotel Tjokro, Agung Romadoni, menjelaskan mobil listrik yang nyelonong masuk itu juga kemungkinan karena driver belum terbiasa. Mobil menabrak pintu lobi dan area resto hotel.

“Jadi nabrak pintu lobi sampai masuk area resto. Ya bisa lihat sendiri kerusakan kaca area lobi dan resto pembatasnya sampai terdorong,” ungkap Agung kepada awak media.

“Drivernya sendiri belum terbiasa dengan mobil listrik dan terlalu dalam menginjak gas. Kebetulan tadi sedang lunch, makan siang di area resto,” lanjut Agung.

Kejadian tersebut, lanjut Agung, tidak menyebabkan korban jiwa atau luka. Rombongan mobil itu sendiri dari luar datang untuk bertemu di hotel.

“Kalau yang saya perhatikan mereka (mobil) ini dari luar bertemu di sini. Menginap atau tidak masih kita cari tahu tapi posisi mobil itu memang di luar,” imbuhnya.

———

Artikel ini telah naik di detikJateng, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Gara-gara Diseruduk Mobil Listrik, Acara Makan Siang Tamu Hotel Bubar Jalan



Klaten

Gara-gara ada satu unit mobil listrik yang tiba-tiba terbang menyeruduk lounge hotel di Klaten, acara makan siang para tamu pun bubar jalan.

Mobil listrik itu langsung menabrak kaca dan mendarat di lounge sebuah hotel yang beralamat di Jalan Pemuda, Klaten. Akibatnya para tamu hotel yang sedang makan siang langsung buyar tunggang langgang.

“Kebetulan tadi sedang lunch, makan siang di area resto jadi memang saat mobil masuk bubar yang di resto itu semua langsung kocar-kacir lari karena kaget,” ungkap pegawai Tjokro Hotel, Agung Romadoni kepada wartawan di lokasi, Rabu (22/10/2025) siang.


Agung mengatakan tak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Dia memastikan tamu hotel hanya panik.

“Sempat panik, kaget. Langsung lapor manajer saya tadi,” jelas Agung.

Terkait soal adanya asap, Agung menyebut itu berasal dari mesin mobil. Dia mengatakan asap itu langsung tertangani dengan alat pemadam api ringan (apar).

“Sama kita langsung keluarin apar juga. Karena takut terjadi korsleting jadi langsung keluarin apar,” ucap Agung.

Agung menyatakan saat kejadian posisi resto ramai karena sedang makan siang. Ada sekitar 20 orang.

“Jadi posisi memang lagi ramai di resto. Ada 20 orang lebih lah,” katanya.

Peristiwa itu diakui Agung sedikit banyak memang berdampak pada tamu hotel. Banyak tamu yang mempertanyakan peristiwa tersebut.

“Kalau mengganggu pasti ya, karena tamu-tamu ada bertanya-tanya, ini aman nggak,” ujar Agung.

Sebelumnya diberitakan, satu unit mobil listrik yang dikemudikan seorang lelaki tiba-tiba nyelonong masuk ke ruang lounge hotel di Jalan Pemuda, Klaten, setelah menabrak dinding kaca.

“Kebetulan tadi acaranya kita makan siang, terus pada antre di sini, tiba-tiba mobil dari depan itu kayak terbang aja, langsung wuss sampai ke situ (jalan samping lounge) terus ngepul asap,” kata Rizki Amalia, seorang pegawai Pemkab Klaten kepada awak media di lokasi, Rabu (22/10) siang.

Rizki mengaku sedang ada acara di hotel tersebut saat mobil nyelonong masuk. Dia yang sedang mengantre makan siang dikagetkan dengan mobil yang menabrak kaca.

“Kita semuanya panik terus kita pada lari keluar semua. Dengar kaca pecah ya udah kita keluar sampai asap bener-bener nggak ada dulu, agak reda, terus kita baru masuk lagi,” terang Rizki.

——–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com