Tag Archives: detikoto

Mengenal Apa Itu Etanol, Proses Pembuatan hingga Perdebatannya di Amerika


Jakarta

Belakangan mungkin detikers mendengar kabar Vivo dan BP batal membeli BBM yang diimpor Pertamina. Hal ini dikarenakan ada kandungan etanol 3,5 persen dalam BBM yang diimpor tersebut.

“Isu yang disampaikan rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten, kontennya itu ada kandungan etanol dimana secara regulasi itu diperkenankan etanol dalam jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen, nah sedangkan ada etanol 3,5 persen nah ini yang membuat kondisi temen-temen SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena konten etanol tersebut,” jelas Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, dikutip dari detikoto.

Apa Itu Etanol?

Etanol, anggota golongan senyawa organik yang umumnya disebut alkohol; rumus molekulnya adalah C2H5OH. Etanol merupakan bahan kimia industri yang penting; digunakan sebagai pelarut, dalam sintesis bahan kimia organik lainnya, dan sebagai aditif untuk bensin otomotif (membentuk campuran yang dikenal sebagai gasohol).


Etanol juga merupakan bahan yang memabukkan dalam banyak minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman beralkohol suling.

Dikutip dari ensiklopedia Britannica, terdapat dua proses utama untuk pembuatan etanol, yakni fermentasi karbohidrat (metode yang digunakan untuk minuman beralkohol) dan hidrasi etilena. Fermentasi melibatkan transformasi karbohidrat menjadi etanol dengan menumbuhkan sel ragi.

Bahan baku utama yang difermentasi untuk produksi alkohol industri adalah tanaman gula seperti bit dan tebu, serta tanaman biji-bijian seperti jagung. Hidrasi etilena dicapai dengan melewatkan campuran etilena dan uap air berlebih dalam jumlah besar pada suhu dan tekanan tinggi di atas katalis asam.

Etanol yang diproduksi melalui fermentasi atau sintesis diperoleh sebagai larutan encer dan harus dipekatkan dengan distilasi fraksional. Distilasi langsung paling baik menghasilkan campuran dengan titik didih konstan yang mengandung 95,6 persen berat etanol.

Dehidrasi campuran dengan titik didih konstan menghasilkan alkohol anhidrat, atau absolut. Etanol yang ditujukan untuk keperluan industri biasanya didenaturasi (dibuat tidak layak minum), biasanya dengan metanol, benzena, atau minyak tanah.

Etanol Terkait Bahan Bakar

Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Amerika Serikat, bahan bakar etanol telah menjadi kontroversi yang populer. Setidaknya ini beberapa keluhan masyarakat di sana, seperti dikutip dari Pennsylvania State University:

Dalam Bahan Bakar

Etanol mengandung energi sekitar 30 persen lebih sedikit per satuan volume dibandingkan bensin. Akibatnya, campuran etanol-bensin 10 persen akan menghasilkan energi 97 persen lebih banyak daripada bensin.

Namun, perbedaan tersebut tidak terlalu besar. Jika terdapat perbedaan performa saat menggunakan E10, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti faktor-faktor berikut:

Kontaminan Bahan Bakar

Bensin tidak larut dalam air, tetapi etanol larut. Oleh karena itu, etanol dapat menangkap kontaminan yang tidak dapat ditangkap bensin dan dapat mengendapkan kontaminan tersebut di dalam mesin, yang menyebabkan filter atau injektor tersumbat. Hal ini dapat menyebabkan penurunan performa mesin yang signifikan jika tidak ditangani.

Mesin yang jarang digunakan atau hanya digunakan secara musiman, seperti mesin pemotong rumput atau gergaji mesin, sangat rentan terhadap masalah, meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami. Formulasi dan perawatan campuran etanol yang tepat adalah sesuatu yang mulai dipahami oleh para pengangkut dan pengecer bahan bakar, jadi diharapkan hal ini tidak akan menjadi masalah lagi di masa mendatang.

Segel dan Selang

Pada mesin lama, segel dan selang pada mesin dan sistem bahan bakar cenderung lemah dan rentan terhadap degradasi. Etanol dalam bensin dapat menyebabkannya memburuk, menyusut, atau membengkak, yang mengakibatkan kebocoran.

Rasio Bahan Bakar-Udara

Molekul etanol mengandung atom oksigen, sedangkan molekul bensin tidak. Itulah salah satu alasan mengapa etanol memiliki energi lebih sedikit daripada bensin. Efek lain dari oksigen dari etanol adalah campuran etanol cenderung lebih ramping daripada bensin murni karena terdapat lebih banyak oksigen yang tersedia dalam campuran bahan bakar-udara.

Jika mesin tidak dapat mengimbanginya dengan mengurangi aliran udara yang masuk, kondisi pembakaran yang dihasilkan di dalam silinder mesin mungkin kurang ideal. Kendaraan yang lebih baru umumnya dirancang untuk menangani hal ini secara otomatis, tetapi mesin yang lebih tua mungkin memerlukan sedikit penyesuaian manual untuk mendapatkan campuran udara-bahan bakar yang tepat.

Beberapa orang melaporkan mesin mengalami panas berlebih saat campuran etanol digunakan, yang menunjukkan bahwa etanol terbakar ‘lebih panas’. Hal ini dinilai agak misterius karena etanol mengandung energi per satuan volume lebih rendah daripada bensin, dan suhu nyala etanol lebih dari 40°C lebih dingin daripada bensin. Penjelasan yang paling mungkin berkaitan dengan rasio udara/bahan bakar.

Kebanyakan mesin dirancang untuk beroperasi dengan bahan bakar berlebih relatif terhadap jumlah udara (kaya campuran). Pengalaman menunjukkan hal ini menghasilkan daya keluaran yang lebih tinggi dan suhu mesin yang lebih dingin.

Ketika campuran etanol digunakan, mesin yang lebih baru dilengkapi dengan sensor untuk menyesuaikan rasio udara/bahan bakar secara otomatis. Kendaraan yang lebih tua dan mesin kecil mungkin tidak dilengkapi untuk melakukan hal ini, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih ramping yang dapat meningkatkan suhu mesin dan/atau mengurangi tenaga mesin. Penyesuaian sederhana pada sistem bahan bakar untuk ‘mengkayakan’ campuran seringkali dapat mengatasi masalah ini.

Sisi Positif Etanol

Meski demikian, tak sepenuhnya etanol bersifat negatif, ada beberapa keunggulan etanol terkait bahan bakar, dikutip dari sumber yang sama:

Oksigenasi

Sebelum etanol dicampur dengan bensin, Amerika Serikat menggunakan aditif bahan bakar yang disebut MTBE untuk mengoksidasi bahan bakar, yang meningkatkan efisiensi pembakaran dan mengurangi emisi udara. Masalah dengan MTBE adalah sangat beracun dan dapat mencemari air tanah jika tumpah. Etanol mengoksidasi bahan bakar dan jauh lebih aman untuk pasokan air.

Meningkatkan Oktana

Etanol meningkatkan angka oktana bahan bakar, yang membantu mencegah pre-ignition knock ketukan pra-penyalaan. Sistem peringkat oktana untuk bahan bakar awalnya dikembangkan oleh ahli kimia Penn State, Russell Marker, pada 1920-an.

Nilai oktan (Indeks Anti-Knock, AKI) bensin tanpa timbal standar di Amerika Serikat adalah 87. Nilai oktan etanol murni adalah 100. Yang menarik adalah ketika etanol dicampur dengan bensin, kinerjanya seolah-olah nilai oktannya 112, menjadikan etanol sebagai penguat oktan yang sangat efektif ketika digunakan dalam bensin.

Oktan tinggi adalah salah satu alasan mengapa NASCAR menggunakan etanol untuk mesin balap kompresi tinggi mereka. Mesin yang dirancang dan dioptimalkan untuk bahan bakar etanol berpotensi beroperasi pada efisiensi yang lebih tinggi daripada mesin yang dirancang untuk dan menggunakan bensin.

Harga

Para ekonom senang memperdebatkan masalah ini. Namun, dikatakan cukup masuk akal untuk menyebut tambahan 10 persen bensin yang disediakan oleh etanol meningkatkan jumlah total bahan bakar yang tersedia sekaligus menghilangkan kebutuhan akan oksigenat dan penguat oktan lainnya, sehingga memberikan tekanan ke bawah pada harga minyak bumi.

Dapat Diperbarui

Etanol dari jagung atau tanaman lain dapat ditanam dan diproduksi setiap tahun. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk bensin.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Pesta Pengguna Chery dari Seluruh Dunia Dimulai



Wuhu, China

Chery Group bersiap memasuki babak baru dalam perjalanannya dengan menyelenggarakan Chery International User Summit 2025 di Wuhu, China, yang mulai berlangsung pada Jumat (17/10/2025) kemarin.

detikOto melakukan perjalanan total sekitar 12 jam menggunakan pesawat dan bus menuju kota Wuhu yang juga menjadi markas besar dari Chery untuk menghadiri hajatan akbar berskala global yang dihadiri peserta dari berbagai negara.

Hajatan ini bukan sekadar pameran teknologi, melainkan sebuah puncak perayaan bagi lebih dari 17,72 juta pengguna Chery di seluruh dunia.


Melalui ajang tersebut, Chery menegaskan evolusinya dari produsen kendaraan menjadi rekan pencipta ekosistem gaya hidup global, yang berpusat pada visi “People · Cars · Family”.

Chery International User Summit 2025 menjadi momen krusial dimana Chery dan jutaan penggunanya akan merefleksikan pencapaian bersama dalam sejarah pabrikan yang sudah berumur 28 tahun ini.

Chery Group bersiap memasuki babak baru dalam perjalanannya dengan menyelenggarakan Chery International User Summit 2025 di Wuhu, China.Chery Group bersiap memasuki babak baru dalam perjalanannya dengan menyelenggarakan Chery International User Summit 2025 di Wuhu, China. Foto: Dadan Kuswaraharja/detikCom

Dari pantauan detikOto, Chery International User Summit diikuti oleh semua brand di bawah Chery Group, dari merek Chery sampai high end seperti Lepas.

Chery juga menampilkan inovasi lainnya seperti AiMOGA Robotics dan robot anjing Argos, hingga pengembangan produk gaya hidup hasil ko-kreasi yang mengubah imajinasi pengguna menjadi fitur nyata.

Puncak dari seluruh inovasi Chery akan tersaji melalui Chery International Eco-Exhibition, yang menjadi pusat perhatian utama dalam rangkaian acara Chery International User Summit 2025.

Pameran ini akan menampilkan keseluruhan matriks ekosistem WCWL (With Chery With Love), dimana pengunjung akan diajak menyelami perjalanan globalisasi dan evolusi multi-brand, serta menyaksikan secara langsung Chery Super Hybrid (CSH) sebagai teknologi hybrid terdepan dunia.

Setiap area dalam pameran dirancang untuk menampilkan kekuatan dan keunikan dari setiap sub-merek, mulai dari Chery, OMODA & JAECOO, EXCEED, LEPAS, hingga iCAR dengan filosofi “classic never fades”.

Bagi pecinta gaya hidup elegan, LEPAS Global Boutique Store sebagai butik global pertama Chery yang akan menghadirkan pengalaman personal yang menonjolkan keunikan gaya hidup modern, dirancang untuk berbagai karakter dan aspirasi pengguna.

(ddn/lth)



Sumber : oto.detik.com

BYD Recall 115 Ribu Mobil di China, Indonesia Aman?



Jakarta

BYD melakukan penarikan kembali (recall) ke Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR) untuk model BYD Tang dan BYD Yuan Pro. BYD Indonesia mengatakan kedua produk tersebut tidak dijual di Indonesia.

Diberitakan detikcom sebelumnya, sebanyak dua model kendaraan dengan total 115.783 unit yang terdampak di China.

“Perihal pemberitahuan resmi recall untuk model BYD Tang keluaran tahun 2015-2017 dan Yuan Pro tahun 2021-2022. Kami memastikan bahwa model dan tipe pada program tersebut bukan merupakan model yang dijual di Indonesia,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia kepada detikOto, Minggu (19/10/2025).


Program recall menunjukkan keseriusan dan tanggung jawab pabrikan terhadap keselamatan dan kepuasan konsumen, bahkan setelah produk terjual. Ini merupakan langkah preventif untuk menghindari kecelakaan, cedera, atau bahaya fatal akibat cacat tersembunyi.

“Perbaikan yang dilakukan bertujuan untuk menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan, dan dalam keadaan extreme.”

“Hal ini merupakan praktik umum di industri otomotif, sebagai bagian komitmen pabrikan terhadap keselamatan, serta menjaga kualitas & kepercayaan pelanggan,” kata Luther.

Kedua model yang masuk program recall itu tidak dijual di Indonesia saat ini. BYD Indonesia saat ini baru memasarkan M6, Sealion 7, Atto 1, Atto 3, Seal, Dolphin dan sub brand merek mewah Denza D9.

Recall kedua produk itu muncul setelah SAMR melakukan investigasi dan menemukan adanya cacat pada komponen tertentu. Masalah yang akan diperbaiki mencakup malfungsi pada pengendali motor penggerak hingga kekurangan dalam penyegelan baterai daya, yang berpotensi memengaruhi performa dan keselamatan kendaraan listrik BYD.

Recall pertama, dengan kode S2025M0165I, menyasar 44.535 unit BYD Tang tahun 2015 yang diproduksi antara 28 Maret 2015 hingga 28 Juli 2017. Masalahnya berasal dari desain dan pemilihan komponen pada pengendali motor penggerak. Komponen ini berpotensi mengalami fungsi pelepasan daya (active discharge) yang tidak normal saat digunakan. Dalam kondisi ekstrem, hal ini bisa menyebabkan papan sirkuit terbakar dan mode penggerak listrik murni kendaraan gagal berfungsi-jelas menjadi risiko keselamatan.

Untuk mengatasi hal tersebut, diler resmi BYD akan melakukan pembaruan perangkat lunak, mengganti metode pelepasan daya menjadi motor discharge, guna menghilangkan potensi bahaya.

Recall kedua, dengan kode S2025M0166I, mencakup 71.248 unit BYD Yuan Pro listrik murni yang diproduksi dari 6 Februari 2021 hingga 5 Agustus 2022. Kali ini, masalahnya ada pada proses produksi, di mana gasket penyegel baterai kemungkinan terpasang tidak sempurna, sehingga mengurangi kemampuan kedap air. Jika kendaraan melaju dalam kondisi genangan atau berkendara cepat melewati air dalam waktu lama, air bisa masuk ke dalam baterai, mengurangi isolasi listrik. Dalam situasi ekstrem, daya baterai bisa turun drastis dan menimbulkan risiko keselamatan.

Sebagai solusi, BYD akan memperkuat casing baterai menggunakan sealant khusus yang memastikan kembali fungsi tahan air dan menghilangkan potensi bahaya.

BYD Tang 2015 yang terdampak recall merupakan model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Sesuai namanya, mobil ini pertama kali diluncurkan pada 2015 dan menjadi salah satu pionir SUV hybrid BYD yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik.

Sementara itu, BYD Yuan Pro adalah mobil listrik murni (pure EV) yang diperkenalkan pada 2021. Unit yang ikut dalam recall ini diproduksi antara 2021 hingga 2022. Model tersebut mulai menarik perhatian pasar karena harga yang relatif terjangkau dan jarak tempuh yang kompetitif.

(riar/lua)



Sumber : oto.detik.com

Pajero, Pelat Polisi Palsu, ‘Tot Tot Wuk Wuk’



Jakarta

Baru-baru ini viral pengendara Pajero Sport menggunakan pelat nomor dinas polisi plus strobo-sirene ‘tot tot wuk wuk’. Ternyata, pemilik dan pengendara Pajero Sport itu bukan polisi. Dia menggunakan pelat nomor dinas polisi palsu dan strobo-sirene ilegal.

Video pengendara Pajero Sport berpelat nomor polisi dengan strobo-sirene viral di media sosial. Perekam video menegur pengemudi Pajero Sport yang menyalakan strobo ketika jalanan sedang macet-macetnya. Namun, bukannya meminta maaf atau patuh, pengemudi kendaraan tersebut justru membuka jendela, kemudian melontarkan kalimat dengan nada menantang.

“Mau diviralin ya? Mau diviralin? Jangan kayak begitu,” demikian ujar pengemudi Pajero Sport berstrobo tersebut kepada si perekam video.

Peristiwa itu terjadi di Bandung, Jawa Barat. Dikutip detikJabar, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moch Faruk Rozi mengatakan, sopir itu merupakan warga Tasikmalaya. Pengendara dan pemilik mobil Pajero Sport itu bukan polisi.

“Sudah kita amankan, ternyata itu bukan anggota Polri, itu masyarakat sipil. Kemudian untuk pelat nomornya, strobo dan sirene itu sudah kami perintah untuk dicopot, Alhamdulillah sudah dicopot,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi.

Pelat dinas polisi yang digunakan juga disebut palsu. Motif pemasangan pelat palsu dan strobo itu masih didalami.

Banyak Pajero-Fortuner Pakai Pelat Palsu dan Strobo-sirene Ilegal

Sudah ada beberapa peristiwa warga sipil menggunakan atribut ala TNI maupun Polri. Dalam beberapa kasus yang terungkap, kebanyakan yang menggunakan pelat dinas palsu dan strobo-sirene adalah pengguna mobil SUV seperti Pajero Sport dan Fortuner.

Sudah beberapa kasus terungkap beberapa pengendara sipil menggunakan pelat dinas palsu. Pada 2021 lalu, viral pengendara Toyota Fortuner diberhentikan karena menggunakan pelat nomor dinas Polri. Toyota Fortuner tersebut memakai tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) kendaraan dinas Polri bernomor 351-00. Ternyata pelat nomor polisi yang digunakan pada Fortuner tersebut palsu.

Tahun lalu, juga viral pengemudi Fortuner arogan pakai pelat nomor TNI di Tol Jakarta-Cikampek. Ternyata, pengendara Fortuner itu pakai pelat TNI palsu.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, penggunaan pelat dinas palsu kemungkinan dimanfaatkan agar mendapat prioritas di jalan.

“Ada beberapa jenis kendaraan yang digunakan oleh pihak TNI/Polri sebagai alat transportasi kedinasan dan beberapa dilengkapi alat bantu seperti strobo, pelat nomor dan warna khusus. Masyarakat atau oknum yang tidak bertanggung jawab dalam hal ini banyak memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas kelancaran di jalan umum, sehingga segala cara dilakukan supaya tidak kena macet, menerobos barikade dan lain-lain,” kata Sony kepada detikOto, beberapa waktu lalu.

Sony mengingatkan bahwa petugas resmi mendapatkan fasilitas itu karena dalam rangka tugas negara, bukan asal-asalan. Kalau diikuti masyarakat sipil, belum tentu tahu aturan dan tujuannya.

“Sehingga justru akan mencoreng institusi negara dan bahkan bisa membahayakan lalu lintas,” sebutnya.

“Jadi banyak masyarakat yang tidak paham dalam melihat dan memahami, sehingga mencontoh yang tidak benar. Pesan saya, mulailah disiplin dari diri sendiri, bukan mencontoh dari yang tidak baik,” katanya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Parkir Nggak Ribet, Mobil Ini Bisa Jalan Miring Tanpa Bikin Ban Cepat Aus



Wuhu

Chery memamerkan ragam teknologi pintar yang tersemat pada mobilnya. Salah satunya bisa bikin mobil jalan miring! Nggak ribet keluar masuk gang sih kalau punya mobil kayak gini.

Mobil jalan miring kayak kepiting mungkin sudah ada beberapa. Tapi yang satu ini justru unik sebab bisa jalan miring dengan kaki-kaki keseluruhan roda bisa memutar 360 derajat. Adalah Exeed Sterra ET yang disematkan platform FeiYu Digital-Intelligent Chassis i.

Berkat sasis tersebut, Exeed Sterra ET bisa memutar keempat bannya dengan sangat mudah. Mobil ini diketahui punya radius putar 0 meter. Keempat bannya bisa memutar tanpa bikin ban aus. Dalam demo yang dilihat detikOto di sela-sela Chery Global Innovation Day di Wuhu, Anhui, China, baru-baru ini, Exeed Sterra ET itu sama sekali tak kesulitan untuk bermanuver meskipun ruangnya amat terbatas.


Saat hendak parkir di ruang sempit, keempat bannya memutar 90 derajat. Selanjutnya mobil langsung bisa berjalan miring. Buat parkir di ruang sempit, ini jelas memudahkan. Apalagi kalau melintasi gang sempit, mobil ini jelas bisa dengan mudah keluar.

Exeed Sterra ET, Mobil Chery yang Bisa Jalan Miring seperti KepitingExeed Sterra ET, Mobil Chery yang Bisa Jalan Miring seperti Kepiting Foto: Dina Rayanti/detikcom

Untuk diketahui, FeiYu Digital-Intelligent Chassis i adalah unit penggerak cerdas 4 in 1 yang terintegrasi dengan motor independen 4 roda, sbw (steer by wire), dan suspensi aktif. Berkat integrasi tersebut, fungsi gerak kendaraan sepenuhnya terpisah sehingga membuatnya fleksibel. Saat bergerak miring kecepatannya bahkan bisa mencapai 30 derajat.

Buat yang tinggal di jalan sempit, punya mobil bisa jalan miring sih pasti bikin akses keluar masuk lebih mudah. Tapi kira-kira kalau mobil bisa jalan miring tanpa bikin ban cepat aus gitu, cocoknya dijual dengan harga berapa ya?

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Nggak Bikin Pengguna Pajero Kapok, Ini Ancaman Sanksi Pakai Pelat Polisi Palsu



Jakarta

Pelanggaran pelat dinas palsu dan strobo-sirene ilegal lagi-lagi terjadi. Baru-baru ini viral pengendara Pajero Sport menggunakan pelat dinas polisi palsu dan strobo-sirene ilegal.

Video pengendara Pajero Sport berpelat nomor polisi dengan strobo-sirene viral di media sosial. Perekam video menegur pengemudi Pajero Sport yang menyalakan strobo ketika jalanan sedang macet-macetnya. Namun, bukannya meminta maaf atau patuh, pengemudi kendaraan tersebut justru membuka jendela, kemudian melontarkan kalimat dengan nada menantang.

“Mau diviralin ya? Mau diviralin? Jangan kayak begitu,” demikian ujar pengemudi Pajero Sport berstrobo tersebut kepada si perekam video.


Peristiwa itu terjadi di Bandung, Jawa Barat. Dikutip detikJabar, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moch Faruk Rozi mengatakan bahwa sopir itu merupakan warga Tasikmalaya. Pengendara dan pemilik mobil Pajero Sport itu bukan polisi.

“Sudah kita amankan, ternyata itu bukan anggota Polri, itu masyarakat sipil. Kemudian untuk plat nomornya, strobo dan sirine itu sudah kami perintah untuk dicopot, Alhamdulillah sudah dicopot,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, penggunaan pelat dinas palsu kemungkinan dimanfaatkan agar mendapat prioritas di jalan. Sayangnya, penindakan yang dilakukan tidak bikin efek jera.

“Menurut saya, penggunaan pelat palsu sudah masuk pasal pelanggaran yang berat. Banyak masyarakat dirugikan. Jadi jangan cuma menjerat dengan undang-undang lalu lintas, tapi pidana supaya ada efek jera,” kata Sony kepada detikOto, Senin (20/10/2025).

Ancaman Sanksi Pakai Pelat Nomor Palsu

Aksi pengemudi Pajero Sport menggunakan pelat dinas palsu dan strobo ilegal tidak bisa dibenarkan. Penggunaan pelat palsu jelas menyalahi aturan.

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 280, pengemudi memakai Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau pelat nomor palsu terancam penjara maksimal dua bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

Selain itu, pemalsuan pelat nomor juga bisa dikenakan sanksi lebih berat. Pemalsuan pelat nomor dapat dikategorikan perbuatan pidana sebagaimana diatur dalam pasal 263 KUHP. Pasal 263 KUHP Juncto Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) menegaskan, pelaku bisa terancam hukuman enam tahun penjara.

“Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam, jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun,” demikian bunyi aturannya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Terulang Lagi, Kenapa Pajero-Fortuner Banyak yang Pakai Pelat Dinas Palsu?



Jakarta

Penggunaan pelat nomor dinas polisi palsu kembali terulang. Lagi-lagi, pelakunya menggunakan mobil SUV Pajero Sport. Kenapa banyak Fortuner-Pajero pakai pelat dinas palsu?

Video pengendara Pajero Sport berpelat nomor polisi dengan strobo-sirene viral di media sosial. Perekam video menegur pengemudi Pajero Sport yang menyalakan strobo ketika jalanan sedang macet-macetnya. Namun, bukannya meminta maaf atau patuh, pengemudi kendaraan tersebut justru membuka jendela, kemudian melontarkan kalimat dengan nada menantang.


“Mau diviralin ya? Mau diviralin? Jangan kayak begitu,” demikian ujar pengemudi Pajero Sport berstrobo tersebut kepada si perekam video.

Peristiwa itu terjadi di Bandung, Jawa Barat. Dikutip detikJabar, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moch Faruk Rozi menyebut sopir itu merupakan warga Tasikmalaya. Pengendara dan pemilik mobil Pajero Sport itu bukan polisi.

“Sudah kita amankan, ternyata itu bukan anggota Polri, itu masyarakat sipil. Kemudian untuk plat nomornya, strobo dan sirene itu sudah kami perintah untuk dicopot, Alhamdulillah sudah dicopot,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi.

Penggunaan pelat nomor dinas palsu ini tidak hanya terjadi sekali-dua kali. Sudah banyak kejadian yang terungkap pengendara memakai pelat nomor TNI/Polri palsu. Bahkan, mereka juga menambahkan perangkat strobo dan sirene.

Pada 2021 lalu, viral pengendara Toyota Fortuner diberhentikan karena menggunakan pelat nomor dinas Polri. Toyota Fortuner tersebut memakai tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) kendaraan dinas Polri bernomor 351-00. Ternyata pelat nomor polisi yang digunakan pada Fortuner tersebut palsu. Tahun lalu, juga viral pengemudi Fortuner arogan pakai pelat nomor TNI di Tol Jakarta-Cikampek. Ternyata, pengendara Fortuner itu pakai pelat TNI palsu. Kali ini, viral juga Pajero Sport pakai pelat nomor polisi palsu dan strobo ilegal.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, penggunaan pelat dinas palsu kemungkinan dimanfaatkan agar mendapat prioritas di jalan. Tapi kenapa lebih sering Fortuner dan Pajero Sport yang pakai pelat dinas palsu?

“Pajero/Furtuner dan lain-lain, selain digunakan oleh banyak pejabat, image-nya sudah mobil terabas kemacetan. Tinggal dikasih itu (pelat nomor dinas palsu dan strobo-sirene) biasanya yang lain pada minggir. Siapa sih yang nggak takut dengan pelat dinas? Siapa yang nggak terganggu dengan suara sirene atau lampu strobo? Pasti pada milih minggir,” kata Sony kepada detikOto, Senin (20/10/2025).

Sayangnya, pelanggaran ini terus terulang. Tidak ada sanksi tegas yang membuat pelakunya kapok.

“Orang-orang yang tidak pernah berurusan dengan hukum atau yang dijerat ‘pasal’ materai, mereka-mereka itu yang nggak jera, tersebar berita betapa mudahnya hukum ditempuh dengan cara damai. Semakin mereka dikasih toleransi semakin banyak pelanggaran,” sebut Sony.

Menurut Sony, penggunaan pelat palsu sudah masuk pasal pelanggaran berat. Banyak masyarakat yang dirugikan akibat penggunaan pelat palsu dan strobo-sirene ilegal itu. “Jadi jangan cuma menjerat dengan undang-undang lalu lintas. Tapi pidana, supaya ada efek jera,” katanya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Geely Bakal Luncurkan Mobil Hybrid Pertamanya di Indonesia, Ini Bocorannya



Jakarta

Geely siap meluncurkan produk keduanya di Indonesia. Jika produk pertama mereka di Tanah Air adalah mobil listrik full baterai, EX5, maka produk kedua pabrikan asal China yang akan diperkenalkan di Indonesia itu adalah mobil berjenis plug-in hybrid alias PHEV.

Seperti tampak dalam undangan Geely Auto Indonesia yang diterima oleh redaksi detikOto, pada 29 Oktober 2025 Geely Auto Indonesia akan memperkenalkan produk kedua mereka di Indonesia.


Produk tersebut mengusung teknologi PHEV dengan efisiensi super hybrid, performa unggul, dan teknologi terkini. Nama mobil tersebut adalah Geely Starray EM-i, yang hadir sebagai standar baru mobilitas cerdas dan berkelanjutan.

Sebelumnya model ini sudah dipajang di arena GIIAS 2025. Sekadar informasi, EM-i merupakan singkatan dari E-Motive Intelligence, menggabungkan tenaga listrik dan mesin bensin secara cerdas untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, performa lebih bertenaga, sekaligus menekan emisi gas buang.

Salah satu keunggulan mobil ini adalah penggunaan mesin dengan efisiensi termal tertinggi di dunia buat kendaraan bermesin bensin produksi massal, hingga mencapai angka 46,5%.

Selain itu, teknologi ini dilengkapi SiC (Silicon Carbide) Intelligent Electric Control yang memungkinkan mobil tetap bertenaga dan juga responsif bahkan saat kapasitas baterai rendah. Dengan kombinasi tangki bensin penuh dan baterai terisi maksimal, Geely Starray EM-i diklaim mampu menempuh jarak lebih dari 1.000 km.

Dari sisi keselamatan, Starray EM-i hadir dengan sistem L2 ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang mencakup fitur-fitur modern seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, hingga Automatic Emergency Braking.

Jadi penasaran, kira-kira bakal dijual dengan harga berapa ya di Indonesia?

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kenapa Banyak Proyek Mobil Nasional Gagal? Intervensi Politik Salah Satunya!



Jakarta

Indonesia punya impian untuk memiliki mobil nasional sejak puluhan tahun yang lalu. Namun sampai sekarang, tidak ada mobil nasional Indonesia yang sukses seperti mobil nasional negara tetangga.

Kini, muncul lagi cita-cita membuat mobil nasional. Presiden Prabowo Subianto bilang, dalam waktu tiga tahun ke depan, Indonesia akan memiliki mobil buatan sendiri.


“Belum merupakan prestasi tapi sudah kita mulai rintis, kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam 3 tahun yang akan datang. Saya sudah alokasi dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang,” kata Prabowo baru-baru ini.

Sebenarnya, proyek mobil nasional sudah ada era order baru. Ketika itu, lahir mobil nasional seperti Maleo, Bimantara, serta Timor. Namun, merek-merek itu kandas saat krisis moneter.

Sempat muncul mobil-mobil nasional seperti Tawon, GEA, Wakaba, Arina, Nuri, dan sebagainya, tapi nama-nama itu menghilang saat ini. Saat ini memang masih ada mobil nasional merek FIN Komodo, tapi mobil itu bukan dirancang untuk penggunaan harian, melainkan kendaraan rekreasional sebagai mobil offroad.

Mimpi Indonesia punya mobil nasional juga bangkit lagi ketika nama Esemka melambung. Mobil Esemka bahkan pernah menjadi mobil dinas Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Tapi, perjalanan Esemka tidak mulus.

Esemka sebenarnya sudah mulai menjual massal mobilnya dalam bentuk pikap Esemka Bima sejak 2019. Merek mobil yang digagas dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu juga memamerkan mobil-mobilnya di pameran otomotif internasional, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 lalu. Namun, nama Esemka kini memudar. Bahkan, Esemka sempat terseret ke meja hijau lantaran konsumennya kesulitan membeli mobil tersebut.

Menurut pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu, ada sejumlah faktor mengapa banyak mobil nasional yang kandas. Salah satunya adalah karena intervensi politik.

“Proyek-proyek yang disampaikan gagal karena semua punya ketergantungan pada teknologi asing, kurangnya investasi R&D jangka panjang, dan intervensi politik yang terlalu mendominasi, tanpa perhitungan business aspects yang dipegang oleh orang-orang yang proven kompetensinya di dunia otomotif,” kata Yannes kepada detikOto, Rabu (22/10/2025).

Tak cuma itu, proyek mobil nasional juga terbentur banyak kepentingan. Menurut Yannes, kegagalan mobil nasional selalu diakibatkan hambatan sistemik, masif dan terstruktur dari tekanan luar dan dalam negeri.

“Jadi, sudah seharusnya kita belajar, bahwa tidak ada negara industri maju yang rela membangun musuh barunya sendiri. Indonesia mereka konstruksikan sebagai nett market, bukan next competitor,” ucap Yannes.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Sudah Banyak yang Gagal, Seberapa Penting Indonesia Punya Mobil Nasional?



Jakarta

Kabar soal mobil nasional Indonesia muncul lagi. Presiden Prabowo Subianto mengungkap dirinya sedang menyiapkan mobil buatan Indonesia yang bakal meluncur tiga tahun ke depan.

Bicara mobil nasional, sebenarnya Indonesia sudah pernah memiliki mobil-mobil lokal. Berdasarkan catatan detikOto, Indonesia pernah punya belasan merek mobil lokal, termasuk Esemka yang namanya sempat booming. Nama-nama mobil nasional seperti Maleo, Timor, Bimantara, Tawon, GEA, Wakaba, hingga Kancil juga sempat meramaikan industri otomotif Indonesia.

Sayangnya, nama-nama tersebut tidak eksis sampai sekarang. Merek-merek mobil nasional itu kandas.


Mimpi Indonesia menghadirkan mobil nasional lagi muncul dalam pidato Presiden Prabowo Subianti saat Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/10/2025). Prabowo bilang, dalam waktu tiga tahun ke depan, Indonesia akan memiliki mobil buatan sendiri. Prabowo sudah mempersiapkan segala hal, termasuk soal alokasi dana dan pabriknya.

“Belum merupakan prestasi tapi sudah kita mulai rintis, kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam 3 tahun yang akan datang. Saya sudah alokasi dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna dikutip kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Seberapa penting Indonesia punya mobil nasional di saat industri otomotif sekarang sudah banyak menyerap komponen dalam negeri?

Menurut pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu, mobil nasional jika jadi lahir nanti, akan berdampak positif buat Indonesia.

“Pembangunan mobil nasional jelas merupakan isu strategis bagi Indonesia, karena potensinya untuk meningkatkan kemandirian teknologi, mendukung pertumbuhan ekonomi sehingga secara geopolitik terbangun national branding yang kuat sebagai newly industrial country,” kata Yannes kepada detikOto, Selasa (21/10/2025).

Menurut Yannes, di tengah transisi global menuju elektrifikasi kendaraan, memiliki brand nasional Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan menciptakan lapangan kerja.

“Serta memposisikan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci otomotif (bukan sekadar pasar netto yang didominasi merek asing seperti sekarang) di pasar regional ASEAN,” ujar Yannes.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com