Tag Archives: dewasa

Ternyata Uang Juga Bisa Kerja dan Bikin Kita Lebih Cuan, Gini Caranya


Jakarta

Dewasa ini, terdapat berbagai cara mengelola keuangan untuk masa depan. Namun, tak banyak yang menyadari perbedaan menabung dan berinvestasi.

Mengutip unggahan akun Instagram kelolaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), @kontak157, terdapat perbedaan menabung dan investasi yang tidak banyak disadari. Unggahan tersebut membaginya dalam dua kategori, yakni uang diam dan uang bekerja.

Dalam ciri uang diam, individu harus juga menanggung risiko. Setidaknya terdapat tiga ciri utama uang diam, yakni disimpan di rumah, dompet, atau brankas; tergerus inflasi setiap tahun; dan aman tapi tidak tumbuh.


Sementara uang bekerja, dapat tumbuh dan menghasilkan cuan. Adapun tiga ciri uang bekerja, yakni disimpan sebagai aset investasi; tumbuh lewat bunga, dividen, dan capital gain; ada risiko tapi bisa dikelola.

“Jangan cuma kerja buat uang, biarin uang juga kerja buat kamu,” tulis unggahan tersebut, dikutip Minggu (14/9/2025).

Unggahan tersebut menegaskan, menabung saja tidak cukup untuk memastikan ketahanan finansial di masa depan. Karenanya, investasi menjadi salah satu yang perlu juga disiapkan.

“Makin cepat kamu sadar kalau menabung saja itu nggak cukup, makin cepat juga kamu bisa ambil langkah untuk masa depan. Simple logic, but often ignored,” tutupnya.

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com

Haruskah Ngutang ke Teman Demi Gaya Hidup?


Jakarta

Dewasa ini, pemenuhan gaya hidup menjadi hal yang terus diupayakan seseorang. Alih-alih menaikkan citra personal, pemenuhan gaya hidup ini justru menjebak seseorang untuk terus berutang demi memenuhi kebutuhan primer tersebut.

Lantas, bagaimana cara menyikapi pemenuhan gaya hidup tanpa mengorbankan isi dompet?

Mengutip unggahan resmi akun yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK) @kontak157 menyebut, gaya hidup sering kali menjebak seseorang. Pasalnya, pemenuhan kebutuhan ini seringkali dijadikan ajang pamer seseorang.


Bahkan tak jarang dana yang digunakan menggunakan pinjaman yang berujung menipu teman sendiri. Hal ini disinyalir terjadi lantaran seseorang tersebut berusaha terlihat mewah meski melalui utang.

“Demi hidup mewah, dia rela ngutang sana-sini. Eh, ujung-ujungnya malah nipu teman sendiri,” tulis unggahan @kontak157, dikutip Minggu (25/5/2025).

OJK mencatat ada empat penyebab seseorang berani berutang, bahkan rela menipu temannya untuk memenuhi gaya hidup. Pertama, ingin terlihat sukses di media sosial.

Kedua, gaya hidup yang lebih besar dari pemasukan. Ketiga, akses pinjaman yang semakin cepat dan mudah. Keempat, minimnya literasi keuangan.

Dalam unggahan lainnya pada akun yang sama, OJK mengingatkan publik untuk bijak dalam meminjam. Pasalnya, utang tidak hanya berdampak pada ketahanan finansial, melainkan juga beban mental.

OJK menyarankan publik untuk berutang sesuai dengan kemampuan membayar. Selain itu, OJK juga mengimbau dana pinjaman digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama.

“Gaya hidup bisa nunggu, mental sehat nggak bisa ditunda. beban utang itu nyata, jangan sampai kamu tiap malam overthinking ya. Ayo bijak dalam berutang,” ucap narator dalam unggahan tersebut.

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com