Tag Archives: doktor

Pemerintah Rusia Buka Beasiswa S1-S3, Tanpa Batas Usia


Jakarta

Pemerintah Rusia melalui badan Russian House membuka beasiswa S1-S3 dan spesialis klinis. Peminat kuliah bidang teknik, kedokteran, seni, hingga ilmu sosial bisa mendaftar.

Beasiswa Pemerintah Rusia 2026/2027 dibuka untuk studi di universitas-universitas di Moskow hingga kawasan Timur Jauh Rusia. Sejumlah program studi memiliki bahasa pengantar bahasa Inggris, sementara lainnya bahasa Rusia.

Berdasarkan FAQ resminya, calon pendaftar yang belum bisa berbahasa Rusia dapat mengikuti kelas persiapan bahasa Rusia selama sekitar 1 tahun di kampus di Rusia atau di Rumah Rusia. Biaya kelas persiapan ditanggung beasiswa.


Beasiswa Pemerintah Rusia 2026

Dikutip dari unggahan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di akun Instagram @ditjen_dikti, berikut komponen beasiswa yang disediakan:

  • Biaya kuliah penuh
  • Asrama
  • Kelas persiapan bahasa Rusia 1 tahun
  • Tunjangan bulanan Rp 300 ribu-Rp 1 juta

Syarat Beasiswa

  • Warga Negara Indonesia, tanpa batas usia
  • Nilai rapor minimal 85 dari 100 atau IPK minimal 3,5
  • Pendaftar yang belum lulus disyaratkan melampirkan rapor/transkrip dan surat keterangan lulus
  • Sehat jasmani dan rohani, dengan menyertakan hasil tes bebas HIV/AIDS, hepatitis B/C, TBC yang menyertakan nama beserta cap dan tanda tangan dokter.
  • Pelamar prodi berbahasa Inggris cukup menyertakan hasil level B1, tanpa TOEFL atau IELTS

Syarat Ijazah

  • Program S1 4 tahun: ijazah SMA/SMK atau sejenisnya
  • S1 kedokteran/teknik 5 tahun: ijazah SMA/SMK atau sejenisnya
  • S2 2 tahun: ijazah S1
  • Doktor (aspirantura)/S3 3 tahun: ijazah S2 atau spesialis
  • Residensi klinis(ordinatura)/S3: ijazah spesialis (kedokteran)
  • Adjuctura/S3 militer 3-4 tahun: ijazah S2 dan 2 tahun dinas
  • Pelatihan vokasi tambahan (fellowship) 6 bulan: ijazah pendidikan vokasi atau S1

Di samping program di atas, terdapat program assistance-probation postgraduate diploma atau S3 2 tahun bidang seni-budaya.

Jadwal Beasiswa Pemerintah Rusia 2026

  • Pendaftaran online: September-15 Desember 2025
  • Pemilihan 1 prodi, maksimal 6 universitas: September-15 Desember 2025
  • Unggah dokumen tahap 1: September-15 Desember 2025
  • Wawancara dan pengumuman hasil tahap 1: 1 November-24 Desember 2025
  • Unggah dokumen tahap 2 terjemahan: 15 Januari-1 Maret 2026
  • Pemberitahuan penempatan kampus: 1 Mei -31 Agustus 2026
  • Pemberian visa dan keberangkatan: Agustus-September 2026

Cara Daftar Beasiswa Pemerintah Rusia 2026

  • Buka https://education-in-russia.com
  • Buat akun
  • Pilih 1 prodi sesuai kualifikasi
  • Pilih maksimal 6 universitas, urutkan berdasarkan prioritas, maksimal 2 kampus di Moskow/St Petersburg dan 3 di kampus kota lain
  • Unggah foto latar belakang putih, pakaian rapi dan sopan
  • Isi data pribadi
  • Unggah dokumen tahap 1
  • Kirim form aplikasi untuk masuk tahap peninjauan dalam format PDF
  • Tunggu undangan wawancara.

Informasi Beasiswa Pemerintah Rusia 2026/2027 lebih lanjut dapat diakses melalui https://education-in-russia.com dan panduan resminya, klik DI SINI. Semoga bermanfaat, detikers.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

Romantisnya, 2 Pasutri Ini Berhasil Lulus dan Wisuda Bareng di ITS


Jakarta

Wisuda ke-132 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak hanya diwarnai dengan toga dan pengukuhan gelar. Kali ini, ada kisah manis yang datang dari wisudawan.

Dua pasangan suami istri (pasutri) berhasil menyelesaikan studi bersama di Departemen Teknik Sistem dan Industri, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS. Bagaimana mereka bisa mengukir hidup dan pendidikan secara bersamaan?


Dari Kampus ke Pelaminan

Pasangan pertama adalah Bilqis Hanifah Inas dan Muhammad Bilal Teguh yang lulus magister (S2). Bilal dan Inas bercerita awalnya bertemu saat sama-sama melanjutkan studi S2 pada 2023. Inas adalah lulusan S1 Teknik Lingkungan ITS tahun 2022, sedangkan Bilal merupakan alumnus S1 Teknik Kelautan ITS tahun 2019.

“Setelah itu kami sama-sama melanjutkan S2 di tahun 2023,” ujar Inas dikutip dari laman ITS, Minggu (5/10/2025).

Mereka sudah dekat sejak kuliah dan ternyata berlanjut hingga ke pelaminan. Bilal dan Inas menikah pada Desember 2024 di tengah kesibukan perkuliahan.

Inas mengaku sempat keteteran dalam mempersiapkan pernikahan karena saat itu dirinya juga harus menyelesaikan tesis. Meski begitu, akhirnya ia pun bisa lulus tepat waktu.

“Waktu itu kami sempat terlambat untuk mulai penyusunan tesis, tapi alhamdulillah bisa dikejar dan akhirnya bisa lulus tepat waktu,” kata wanita kelahiran 1999 tersebut.

Lulus Doktor dan Jadi Orang Tua Baru

Pasangan lain, yakni Anindya Rachma Dwicahyani dan Benazir Imam Arif Muttaqin, memiliki kisah yang berbeda. Keduanya sudah bersama sejak kuliah S1 di Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2011.

Mereka menikah pada 2019 dan akhirnya sama-sama menempuh studi doktoral di ITS. Tak mudah, Benazir dan Anindya mengaku punya tantangan dalam menempuh keduanya.

Tantangan itu terjadi saat putra pertama lahir pada 2022. Keduanya harus sama-sama menyelesaikan studi di tengah kesibukannya sebagai orang tua baru.

Bahkan, pasangan yang menerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini sempat membawa sang anak yang belum genap setahun ke International Conference on Industrial, Mechanical, Electrical and Chemical Engineering (ICIMECE) 2023 di Lombok.

Mereka juga aktif menulis di jurnal internasional Elsevier. Topik riset mereka berbeda, Anindya menekuni logistik dan supply chain management, sedangkan Benazir fokus pada rekayasa dan manajemen sistem manufaktur.

“Tak jarang kami saling bertukar pikiran selama penyusunan disertasi,” ujar Benazir.

Benazir dan Anindya saat ini pun sama-sama berprofesi sebagai dosen. Namun mereka bekerja di tempat berbeda.

Cinta dan Ilmu Bisa Sejalan

Inas-Bilal dan Anindya-Benazir membuktikan bahwa cinta bisa berjalan seiring dengan pencapaian akademik. Dalam perjalanan berumah tangga, mereka juga saling menyemangati dalam menempuh pendidikan.

Inas dan Bilal berharap bisa saling memahami dan mendukung dalam perjalanan meraih cita-cita. Sementara Anindya dan Benazir ingin ilmu yang mereka peroleh memberi manfaat luas, baik di dunia akademik maupun bagi keluarga kecil mereka.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

ITS Buka Pendaftaran Pascasarjana Angkatan 2025/2026, Tersedia Beasiswa!



Jakarta

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah membuka pendaftaran mahasiswa baru pascasarjana angkatan 2025/2026. Pendaftaran dibuka mulai 6 Oktober hingga 29 Desember 2025.

Tahun ini, ada sebanyak 27 program magister reguler, 16 program magister gelar bersama, 6 program magister kerjasama,14 program doktor jalur reguler, 4 program doktor gelar bersama dan 10 program pendidikan magister menuju doktor yang dibuka.

Tak usah khawatir soal biaya, ada berbagai penawaran beasiswa ITS bagi mahasiswa pascasarjana. Beasiswa-beasiswa tersebut antara lain beasiswa fresh graduate, beasiswa penelitian dosen, dan beasiswa program fast track.


Mengutip laman ITS, berikut informasi selengkapnya tentang pendaftaran pascasarjana ITS 2025/2026:

Syarat Daftar Pascasarjana ITS 2025/2026

1. Jalur Reguler

  • Lulus dari S1 dan S2 dengan IPK minimal 3,00 dan berasal dari PTN/PTS dan prodi terakreditasi minimal B.
  • Mendapatkan dua rekomendasi dari pimpinan instansi atau mantan dosen pembimbing secara online. Saat mendaftar harus menyertakan nama dan email rekomendator.
  • Memiliki sertifikat TOEFL like paper based dengan skor minimal 477 (S2) dan minimal 500 (S3).
  • Mempunyai sertifikat Tes Potensi Kemampuan Akademik (TPKA) dengan skor minimal 477 (S2) dan minimal 500 (S3).
  • Lulus seleksi masuk/tes masuk secara offline/online.
  • Menyatakan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan/prosedur akademik.
  • Pendaftar S2 mengisi judul usulan topik penelitian pada saat pendaftaran dan pendaftar S3 harus memiliki rancangan usulan proposal disertasi bisa diunduh.

2. Jalur Riset

Program S2

  • Lulus ujian masuk program S2 meliputi tes potensi kemampuan akademik (TPKA) minimal 475, TEFL atau setara minimal 477, tes materi bidang minimal 66, dan wawancara minimal 66.
  • Memiliki RPL penelitian yang sudah dituliskan ke dalam portofolio disertai bukti-bukti yang dapat diekivalensikan dengan maksimal 3 SKS.
  • Memiliki usulan topik penelitian yang telah dikonsultasikan dengan calon pembimbing.
  • Nilai tugas akhir atau skripsi adalah A.

Program Doktor

  • Lulus S2 dari prodi terakreditasi minimal B dengan IPK minimal 3,00.
  • Lulus ujian masuk program S3 meliputi tes potensi kemampuan akademik (TPKA) minimal 500, TEFL atau setara minimal 500, tes materi bidang minimal 66, dan wawancara minimal 66.
  • Memiliki RPL penelitian yang sudah dituliskan ke dalam portofolio disertai bukti-bukti yang dapat diekivalensikan dengan maksimal 6 SKS.
  • Memiliki usulan topik penelitian yang telah dikonsultasikan dengan calon promotor.

Cara Daftar Pascasarjana ITS 2025/2026

1. Daftar secara online lewat website https://www.its.ac.id/admission/pascasarjana/
2. Isi formulir untuk mendapatkan kode akses dan PIN
3. Kode akses dan PIN akan dikirim lewat email
4. Bayar biaya pendaftaran Rp 500.000
5. Masuk kembali ke website pendaftaran
6. Isi formulir pendaftaran dan unggah dokumen-dokumen berikut:
– Pas foto ukuran 4×6 berlatar belakang putih
– Ijazah S1/surat keterangan lulus (SKL)
– Transkrip S1
– Ijazah dan transkrip S2 untuk pendaftar program S3
– Mencantumkan nama dan email dua rekomendator
– Sertifikat TOEFL/IELTS
– Sertifikat TPA atau TPKA
– Surat keterangan sehat
– Pendaftar S2 mengisi usulan topik penelitian dan pendaftar S3 mengisi rancangan usulan proposal disertasi
– Portofolio

8. Cetak file kartu bukti pendaftaran
9. Menandatangani kartu bukti pendaftaran
10. Membawa kartu saat tes materi bidang dan wawancara
11. Hasil seleksi merupakan keputusan dari prodi berdasarkan akumulasi

Masa Daftar Pascasarjana ITS 2025/2026

  • Pendaftaran: 6 Oktober-29 Desember 2025
  • Batas pembayaran pendaftaran: 29 Desember 2025
  • Batas pengisian pendaftaran: 31 Desember 2025
  • Ujian masuk: 5-9 Januari 2026
  • Pengumuman: 12 Januari 2026
  • Pengisian SIPMABA (termasuk unggah dokumen data): 13-15 Januari 2026
  • Verifikasi SIPMABA: 16-20 Januari 2026
  • Penerbitan LoA (letter of acceptance): 19-23 Januari 2025
  • Daftar ulang/pembayaran SPP: 21-23 Januari 2026
  • Awal perkuliahan: 23 Februari 2026

Demikian informasi pendaftaran pascasarjana ITS angkatan 2025/2026. Selamat mendaftar.

(cyu/faz)



Sumber : www.detik.com

Ternyata Kakek Kim Jong Un Pernah Raih Doktor HC di UI, Ini Fakta Sejarahnya



Jakarta

Apakah detikers tahu siapa Kim Il-Sung? Ia adalah kakek dari Presiden Korea Utara saat ini, Kim Jong Un sekaligus pendiri negara tersebut.

Tak banyak yang tahu, ternyata Kim Il-Sung sempat bertandang ke Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Sukarno. Kim Il-Sung diketahui punya hubungan yang erat dengan Sukarno.

Bahkan, saat kunjungannya tahun 1965, Kim Il-Sung meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI). Bagaimana bisa Kim Il-Sung meraih gelar tersebut?


Raih Gelar Doktor Honoris Causa

Pada April 1965 , Kim Il-Sung menghadiri peringatan dasawarsa Konferensi Asia Afrika di Bandung. Saat itu, Presiden Sukarno mengundang Kim untuk mendatangi tempat lain juga, demikian dikutip dari website Arsip UI.

Kim Il-Sung diundang ke UI untuk menerima gelar doktor honoris causa (Dr HC). Gelar tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap pimpinan tertinggi di Korea Utara.

Kim meraih gelar doktor honoris causa dalam bidang teknik. Meski akhirnya gelar tersebut yang ia raih, sebelumnya Rektor UI saat itu, Pro Dr Soemantri Brodjonegoro hendak memberinya gelar di bidang ilmu sosial.

Akan tetapi, Sukarno menolak. Menurutnya, bidang teknik lebih tepat disandingkan dengan Kim karena Korea Utara saat itu sedang berkembang dalam pembuatan mesin.

Mulanya, penganugerahan gelar akan dilakukan di Kampus UI Salemba. Namun, beberapa jam sebelum mulai acara lokasi seketika berubah.

Pemberian gelar akhirnya dilakukan di Istana Negara karena alasan keamanan. Upacara dilakukan pada 15 April 1965.

Dalam kesempatan pidato, Kim Il-Sung menyampaikan orasi doktornya tentang “Prinsip Kemandirian dalam Perjuangan Revolusioner Maupun dalam Pembangunan Sebuah Negara”.

Tak cuma Kim Il-Sung, Indonesia juga pernah memberikan gelar serupa kepada tokoh dunia seperti Pangeran Norodom dari Kamboja dan Carlos P Romulo dari Filipina pada tahun 1964.

Selain penghormatan atas kunjungan mereka, gelar juga diberikan untuk membina aliansi Games of The New Emerging Forces (GANEFO) dan New Emerging Forces (NEFO).

Kunjungi Kebun Raya Bogor dan Dihadiahi Anggrek

Dalam kunjungannya, Kim Il-Sung juga diajak ke Kebun Raya Bogor. Di sana ia tertarik dengan sebuah anggrek hasil penyilangan botanis keturunan Jerman yakni C L Bundt.

Akhirnya Sukarno menghadiahi Kim Il-Sung anggrek tersebut dan menamai bunganya dengan Kimilsunga. Anggrek tersebut disempurnakan selama 10 tahun, lalu secara resmi dikirim ke Korea Utara untuk dikembangbiakkan.

Bunga tersebut kemudian menjadi sebuah simbol persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara. Kimilsunga pun menjadi nama festival bunga di Korea Utara yang diperingati setiap April.

Tentang Presiden Kim Il-Sung

Kim Il-sung dikenal sebagai presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Ia secara resmi diproklamasikan pada 9 September 1948.

Kim memimpin negara tersebut selama lebih dari empat dekade, hingga wafat pada 8 Juli 1994. Dalam masa kepemimpinannya, Kim Il-sung memperkenalkan ideologi Juche yang menekankan prinsip kemandirian dan kepercayaan penuh pada kemampuan bangsa sendiri.

Pemikiran ini menjadi landasan utama kebijakan Korea Utara yang cenderung menutup diri dari dunia internasional, dengan semangat untuk berdiri di atas kekuatan dan sumber daya mereka sendiri.

(cyu/faz)



Sumber : www.detik.com

Bantuan Riset hingga Rp 2 M, MoRA The Air Fund 2025 Segera Dibuka


Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka pendaftaran program bantuan riset kolaboratif MoRA The Air Fund 2025. Pendaftaran akan dibuka mulai 13 Oktober 2025.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Setjen Kemenag, Ruchman Basori, dalam kegiatan Sosialisasi Program Penelitian Kolaboratif MoRA The Air Fund 2025 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat (3/10/2025) lalu.

“Riset berdampak sangat penting agar kehadiran periset PTKIN dirasakan kehadirannya oleh masyarakat dan juga menjadi penyelesai akan masalah-masalah kebangsaan dan kemasyarakatan,” kata Ruchman, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (7/10/2025).


4 Fokus Riset dengan Dana hingga Rp 2 M

Program MoRA The Air Fund menyoroti empat fokus bidang riset yaitu sosial humaniora, ekonomi, lingkungan, dan sains teknologi.

Setiap penerima akan disiapkan dana dihingga Rp500 juta per proposal. Adapun untuk bidang sains dan teknologi, anggaran bisa mencapai maksimal Rp 2 miliar.

Sejak 2024, total anggaran bantuan riset ini mencapai Rp 50 miliar per tahun.

Ruchman mengatakan, bantuan ini ditujukan untuk membantu para dosen dalam melakukan riset yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Syarat Mengajukan MoRA The Air Fund 2025

Untuk menjadi periset utama MoRA The Air Fund, dosen harus memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya:

Syarat Dosen PTK

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Berasal dari perguruan tinggi keagamaan (PTK) atau fakultas agama Islam di bawah binaan Kemenag
  • Memiliki rekam jejak akademik baik
  • Lulusan program doktor (S3) dengan jabatan minimal Lektor
  • Memiliki Sinta Score Overall minimal 100
  • Berkolaborasi dengan periset dari perguruan tinggi dalam atau luar negeri yang masuk 500 besar dunia versi QS World University Rankings
  • Hanya dapat mengusulkan satu proposal riset.

Syarat Dosen Ma’had Aly

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Memiliki rekam jejak akademik baik
  • Lulusan program magister (S2)
  • Memiliki karya akademik sesuai bidang keilmuan Melampirkan surat keputusan pengangkatan
  • Melampirkan surat rekomendasi dari Mudir Ma’had Aly

Jika detikers tertarik daftar, informasi selengkapnya bisa dilihat di https://risprolpdp.kemenkeu.go.id/. Selamat mencoba!

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

India Jadi Negara dengan Lulusan STEM Terbanyak, Anak Diajarkan Teknologi Sejak Dini



Jakarta

Jurusan bidang sains, teknologi, engineering (teknik), dan matematika atau STEM diprediksi menjadi yang paling menjanjikan di masa depan. Lulusannya banyak dibutuhkan hampir di semua industri.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Institut Statistik UNESCO tahun 2022, India menjadi negara dengan lulusan STEM terbanyak. Persentase mahasiswa yang memilih STEM mencapai 34 persen dari populasi sekitar 1,4 miliar jiwa (per 2022). Jumlahnya sama dengan 476 juta mahasiswa.

Meski begitu, data ini belum memasukkan China dalam daftar. Berdasarkan data World Economic Forum pada 2016, China menghasilkan 4,7 juta lulusan STEM tiap tahunnya.


Negara dengan Lulusan STEM Terbanyak di Dunia Versi UNESCO

Berdasarkan persentasenya, negara teratas yang menghasilkan lulusan STEM yakni Malaysia. dengan 43,5 persen, disusul Tunisia dengan 37,9 persen. Uni Emirat Arab menyusul dengan 36,2 persen dan Jerman dengan 35,8 persen.

Namun, jika dihitung berdasarkan jumlahnya, India dengan populasinya yang terbanyak, paling unggul dibanding yang lain. Berikut daftar negara dengan persentase lulusan STEM terbanyak menurut data UNESCO.

1. Malaysia (43,5 persen)

2. Tunisia (37,9 persen)

3. Uni Emirat Arab (36,2 persen)

4. Jerman (35,8 persen)

5. Belarus (34,6 persen)

6. India (34 persen)

7. Korea Selatan (30,2 persen)

8. Inggris Raya (22,8 persen)

9. Amerika Serikat (19,6 persen)

10. Brasil (17,5 persen)

Sebelumnya pada 2020, data dari The Center for Security and Emerging Technology (CSET) melaporkan India menjadi negara kedua di dunia yang menghasilkan lulusan STEM dengan jumlah 2,55 juta orang. India hanya kalah dari China yang menghasilkan 3,57 juta orang lulusan STEM.

Kenapa India Begitu Melek dengan STEM?

Dalam beberapa dekade terakhir, India mengalami transformasi sumber daya manusia, terutama di bidang teknologi. Salah satu awalnya dari kelompok imigran yang pergi ke Amerika Serikat.

Sejak 1960-an, orang-orang yang berpendidikan tinggi di India seperti ilmuwan, insinyur, doktor, dan sebagian besar pemrogram mulai datang ke AS. Mereka yang ke AS termasuk orang India kasta atas yang mampu kuliah di perguruan tinggi ternama, demikian menurut laporan BBC.

Seiring waktu, kualitas orang-orang India diakui di AS. Perlahan, perusahaan di AS mengembangkan pabriknya ke India.

Industri bidang teknologi di India pun mulai berkembang. Pada 1990-an, pemerintahan India mulai membangun pusat-pusat teknologi untuk kemajuan industri tersebut.

Industri teknologi terus berkembang hingga merambah ke dunia pendidikan. Karena keterampilan bidang STEM terus dibutuhkan, semakin banyak lulusan teknik dan ilmu komputer di India.

Sampai akhirnya, India memiliki kekuatan pusat teknologi seperti Silicon Valley yang ada di AS. Pusat inovasi dan teknologi terbesar di India antara lain di wilayah Bangalore, Hyderabad, Chennai, dan Thiruvananthapuram.

Pada 2020, India juga memiliki perusahaan besar bidang teknologi dengan pendapatan terbesar, antara lain Tata Consultancy Services (USD23 miliar), Infosys (USD13 miliar), Wipro (USD11 miliar), HCL Technologies (USD6 miliar), hingga Tech Mahindra (USD5,3 miliar).

Anak Sekolah di India Diajarkan STEM sejak Dini

Dengan ekosistem yang saling mendukung antara pemerintah, industri, dan pendidikan, anak-anak di India terus tertarik dengan bidang STEM. Anak-anak di sekolah telah tertarik STEM sejak dini.

Menurut penelitian yang dilaporkan Ecole Globale International Girl’s School, India anak-anak tersebut mulai menunjukkan minat di bidang STEM sekitar usia delapan tahun. Hal ini disebabkan oleh ketertarikan mereka pada teknologi, gawai, dan alat-alat teknologi lainnya.

Pendidikan STEM telah dianggap sebagai bidang yang bisa mengajarkan siswa cara berpikir kritis tentang masalah dan menghasilkan solusi yang berguna bagi semua orang yang terlibat, termasuk diri mereka sendiri.

Dengan berfokus pada metode pembelajaran kreatif seperti pembelajaran berbasis bermain atau pembelajaran berbasis proyek, India dapat mengajarkan siswa cara berpikir kreatif tentang solusi.

Gerakan yang dikenal sebagai ‘transformasi digital’ ini kemudian semakin menguat di India. Semakin banyak sekolah yang fokus untuk memasukkan pelajaran STEM ke dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan.

Reformasi ini bertujuan untuk membekali siswa dalam menghadapi isu-isu sosial yang kompleks, seperti transformasi digital dan perubahan iklim, serta meningkatkan daya kerja dan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan STEM.

Maraknya program studi STEM menawarkan peluang yang layak untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan kemakmuran ekonomi dalam beberapa dekade mendatang seiring negara ini merangkul revolusi pendidikan STEM di India.

Pendidikan juga memasukkan artificial intelligence (AI), pembelajaran mesin, dan ilmu data sebagai mata pelajaran inti. Di sisi lain, program pelatihan vokasi disesuaikan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di era digital.

Di pendidikan tinggi, beberapa kampus bidang teknologi di India mulai tersorot di kancah global. Setidaknya, ada empat kampus yang masuk top 60 dunia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) 2025, yakni Indian Institute of Technology Delhi (IITD), Indian Institute of Technology Bombay (IITB), Indian Institute of Technology Madras (IITM), dan Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT-KGP).

Dengan usaha dan komitmen selama dekade terakhir, lebih dari separuh penduduk India berusia di bawah 30 tahun telah mahir dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi digital baru. Tak heran, lulusan STEM di India terus meningkat dari tahun ke tahun.

Negara ini juga telah menjadi tuan rumah ekosistem start-up yang kuat. Lebih dari 110 unicorn dan sekitar 130.000 start-up yang berdiri mendorong inovasi di berbagai sektor.

(faz/twu)



Sumber : www.detik.com

Omar M Yaghi, Ilmuwan Keturunan Palestina Pemenang Nobel Kimia 2025



Jakarta

Perjalanan hidup Omar M Yaghi dapat dijadikan kisah inspiratif dalam ketekunan dan kecerdasan. Ilmuwan berdarah Palestina ini baru saja dinobatkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Kimia 2025.

Ia diganjar penghargaan tersebut karena temuannya berupa teknologi memanen air langsung dari udara. Inovasinya disebut bisa menjadi solusi global atas krisis air bersih.


Dulu Pengungsi, Kini Disorot Dunia

Yaghi lahir di Amman, Yordania pada tahun 1965. Keluarganya dulu adalah pengungsi Palestina yang pindah ke sana usai perang Arab-Israel 1948.

Hidupnya di masa kecil jauh dari kata mudah. Ia harus berbagi kamar sempit bersama sembilan saudaranya dan hewan ternak di rumah tanpa listrik.

“Aku tumbuh dalam keluarga pengungsi. Aku berjalan sejauh tiga mil (4,8 km) setiap hari ke sekolah, pergi dan pulang. Aku mengalami masa-masa sulit,” kata Yaghi dikutip, dari laman Anadolu Ajansi.

Saat itu, air di lingkungannya sangat langka. Yaghi kecil bahkan harus bangun sebelum Matahari terbit hanya untuk membuka katup air yang hanya mengalir beberapa jam seminggu.

“Dulu, kami harus memikirkan setiap tetes air, karena itu sangat berharga,” ujarnya.

Walau masa kecilnya pahit, justru pengalaman itu yang menumbuhkan rasa ingin tahu mendalam terhadap kimia. Rasa penasaran tersebut membawanya pada penemuan besar yang menyentuh kehidupan jutaan orang.

Usia 10 Tahun Mulai Suka Kimia

Kecintaannya pada kimia dimulai sejak usia 10 tahun. Kala itu, ia menemukan model molekul di perpustakaan sekolah yang seharusnya tutup.

Berbekal semangat tinggi dan dukungan keluarganya, Yaghi dikirim ke Amerika Serikat pada usia 15 tahun untuk menempuh pendidikan. Ia datang ke New York dengan kemampuan bahasa Inggris yang minim, tapi semangatnya membara.

Menempuh pendidikan selama 10 tahun, akhirnya Yaghi berhasil meraih gelar sarjana dari State University of New York at Albany. Ia juga menyabet gelar doktor dari University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1990.

Setelah itu, Yaghi berkarier sebagai peneliti di Harvard University (1990-1992). Ia lalu menjadi asisten profesor di Arizona State University pada 1998.

Karier akademiknya berlanjut di University of Michigan. Di sana ia menjadi profesor kimia pada 1999 hingga 2006. Yaghi akhirnya menjadi pengajar di University of California, Berkeley hingga kini.

Ilmuwan dengan 300+ Publikasi

Kini, Yaghi dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Ia telah menulis lebih dari 300 publikasi ilmiah.

Karya-karyanya telah dikutip lebih dari 250.000 kali. Tak hanya aktif mengajar, ia juga menjadi pendiri Berkeley Global Science Institute, serta co-director di Kavli Energy NanoSciences Institute dan Bakar Institute of Digital Materials for the Planet.

Yaghi juga merupakan anggota National Academy of Sciences Amerika Serikat dan German National Academy of Sciences Leopoldina.

Inovasi Yaghi: Menyulap Udara Jadi Air

Fokus penelitian Yaghi adalah merancang material kristalin baru berbasis senyawa logam dan organik. Inovasi tersebut mampu menyimpan energi, menangkap karbon, dan bahkan mengumpulkan air dari udara.

Yaghi membuat proyek Atoco Mission yang mengembangkan sistem dengan kemampuan memanen air bersih langsung dari atmosfer, bahkan di daerah paling kering di dunia.
Sembunyikan kutipan teks

Sebelum meraih penghargaan Nobel Kimia 2025, Yaghi juga telah meraih berbagai penghargaan bergengsi seperti Wolf Prize in Chemistry (2018), King Faisal International Prize in Science (2015), BBVA Foundation Frontiers of Knowledge Award (2017), Tang Prize, dan Balzan Prize (2024).

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026, Referensi Masuk Kuliah


Jakarta

Daftar universitas terbaik di Indonesia terbaru tertuang dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Rankings (WUR) 2026, diriis Kamis (9/10/2025). Sebanyak 35 perguruan tinggi di Indonesia masuk daftar pemeringkatan perguruan tinggi global ini dari total 2.191 perguruan tinggi di 115 negara dan wilayah.

THE WUR 2026 mengukur kinerja perguruan tinggi global yang berdasarkan aspek pengajaran (bobot 29,5%), penelitian (29%), transfer pengetahuan yang berjalan (30%), industri (4%)dan pandangan internasional (7,5%). Total 18 indikator kinerja digunakan pada aspek-aspek ini.


Aspek lingkungan pengajaran meliputi indikator reputasi pengajaran (15%), rasio staf terhadap mahasiswa (4,5%), rasio doktor terhadap sarjana (2%), rasio gelar doktor terhadap staf akademik (5,5%), dan pendapatan institusional (2,5%).

Aspek lingkungan penelitian meliputi reputasi riset (18%), pendapatan riset (5,5%), dan produktivitas riset (5,5%). Sedangkan aspek kualitas riset menyorot dampak sitasi (15%), kekuatan penelitian (5%), keunggulan penelitian (5%), dan pengaruh penelitian (5%).

Aspek industri terdiri dari pendapatan industri dan paten, masing-masing berbobot 2%. Adapun aspek pandangan internasional meliputi indikator mahasiswa internasional, staf internasional, dan penulisan bersama tingkat internasional, masing-masing berbobot 2,5%.

20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026

Berdasarkan indikator di atas, University of Oxford meraih predikat universitas terbaik di dunia saat ini. Oxford memperoleh skor keseluruhan 98.2 dari semua aspek pemeringkatan.

Sementara itu, berikut Top 20 perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi THE World University Rankings 2026.

1. Universitas Indonesia (UI)

  • Peringkat dunia: 801-1.000
  • Skor keseluruhan: 35.5-38.9

2. Universitas Sebelas Maret (UNS)

Peringkat dunia: 1.001-1.200
Skor keseluruhan: 32.1-35.4

3. Binus University

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

4. Institut Teknologi Bandung (ITB)

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

5. Universitas Airlangga (Unair)

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

6. Universitas Gadjah Mada (UGM)

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

7. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluuhan: 27.3-32.0

8. Universitas Padjadjaran (Unpad)

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

9. Universitas Kristen (Unika) Indonesia Atma Jaya

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

10. Universitas Diponegoro

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

11. Universitas Halu Oleo (UHO)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

12. Universitas Hasanuddin (Unhas)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

13. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

14. IPB University

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

15. Universitas Islam Indonesia (UII)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

16. Universitas Jember (Unej)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

17. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

18. Universitas Negeri Malang (UM)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

19. Telkom University (Tel-U)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

20. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

Sebagai catatan, THE WUR juga mengungkapkan daftar perguruan tinggi yang berstatus sebagai reporter. Dikutip dari laman resmi THE, status ini menunjukkan universitas bersangkutan merupakan peserta aktif dalam proses pemeringkatan, tetapi belum diperingkat tahun ini.

Bagaimana detikers, ada calon kampus tujuanmu? Semangat menyiapkan diri untuk pendaftaran!

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com

8 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026, Binus Teratas


Jakarta

Times Higher Education (THE) World University Rankings (WUR) 2026 telah dirilis pada Kamis (9/10/2025). Terdapat 35 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan ini dari total 2.191 kampus di 115 negara dan wilayah.

Pemeringkatan WUR edisi kali ini mengukur kinerja perguruan tinggi global berdasarkan transfer pengetahuan yang berjalan (bobot 30%), aspek pengajaran (bobot 29,5%), penelitian (29%), outlook internasional (bobot 7,5%), industri (4%). Terdapat 18 indikator kinerja pada aspek-aspek penilaian tersebut.

Dalam THE WUR 2026 ini, sejumlah universitas swasta di Indonesia juga masuk dalam ranking. Siapa saja perguruan tinggi swasta (PTS) atau kampus swasta teratas di Indonesia?


Universitas Swasta Terbaik di Indonesia THE WUR 2026

1. Binus University

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

2. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

  • Peringkat dunia: 1.201-1.500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

3. Universitas Kristen (Unika) Indonesia Atma Jaya

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

4. Universitas Islam Indonesia (UII)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

5. Telkom University (Tel-U)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

6. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

7. Universitas Muhammadiyah Malang

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

8. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

  • Peringkat dunia: 1.501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2.

Indikator THE WUR 2026

Inilah indikator-indikator yang digunakan pada penilaian THE WUR 2026:

1. Kualitas Penelitian (Bobot 30%)

  • Dampak sitasi (15%)
  • Kekuatan penelitian (5%)
  • Keunggulan penelitian (5%)
  • Pengaruh penelitian (5%)

2. Pengajaran (Bobot 29,5%)

  • Reputasi pengajaran (15%)
  • Rasio doktor dan staf akademik (5,5%)
  • Rasio staf dan mahasiswa (4,5%)
  • Rasio doktor dan sarjana (2%)
  • Pendapatan institusional (2,5%)

3. Lingkungan Penelitian (Bobot 29%)

  • Reputasi riset (18%)
  • Pendapatan riset (5,5%)
  • Produktivitas riset (5,5%)

4. Outlook Internasional (Bobot 7,5%)

  • Mahasiswa internasional (2,5%)
  • Staf internasional (2,5%)
  • Penulisan bersama tingkat internasional (2,5%)

5. Industri (Bobot 4%)

  • Pendapatan industri (2%)
  • Paten (2%).

Itulah beberapa universitas swasta di Indonesia yang masuk dalam peringkat teratas versi THE WUR 2026. Ada kampus yang jadi tujuan kalian, detikers?

(nah/pal)



Sumber : www.detik.com

6 Universitas Keagamaan Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026, Nomor Satu Siapa?


Jakarta

Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) 2026 telah dirilis belum lama ini. Pemeringkatan ini menilai pengajaran, penelitian, transfer pengetahuan, dan wawasan secara internasional.

THE menggunakan 18 indikator kinerja yang dikalibrasi untuk memberikan perbandingan. Dari sana didapat peringkat universitas-universitas di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Berdasarkan THE WUR 2026 khususnya di Indonesia, sejumlah perguruan tinggi keagamaan juga masuk dalam pemeringkatan. Kampus-kampus ini bisa untuk referensi anak madrasah kelas 12.


Daftar Kampus Keagamaan Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026

1. Universitas Muhammadiyah Surakarta

  • Peringkat dunia:1201-1500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

2. Universitas Islam Indonesia

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

3. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

4. Universitas Ahmad Dahlan

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

5. Universitas Muhammadiyah Malang

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

6. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2.

Pada laman resminya THE turut memperlihatkan daftar perguruan tinggi reporter. Status reporter disematkan pada kampus-kampus yang menjadi peserta aktif dalam proses pemeringkatan, tetapi belum diperingkat pada tahun ini.

Indikator Pemeringkatan THE WUR 2026

Reputasi pengajaran (15%)
Rasio gelar doktor terhadap staf akademik (5,5%)
Rasio staf terhadap mahasiswa (4,5%)
Pendapatan institusional (2,5%)
Rasio doktor terhadap sarjana (2%)

  • Lingkungan Penelitian (Bobot 29%)

Reputasi riset (18%)
Produktivitas riset (5,5%)
Pendapatan riset (5,5%)

Dampak sitasi (15%)
Kekuatan penelitian (5%)
Pengaruh penelitian (5%)
Keunggulan penelitian (5%)

Pendapatan industri (2%)
Paten (2%)

  • Wawasan Internasional (Bobot 7,5%)

Mahasiswa internasional (2,5%)
Penulisan bersama tingkat internasional (2,5%)
Staf internasional (2,5%).

(nah/faz)



Sumber : www.detik.com