Tag Archives: dress

Brand Syari Si.Se.Sa. Rilis Abaya Harga Terjangkau Lewat Koleksi Basic

Jakarta

Merek busana syari terkemuka, Si.Se.Sa., membuat gebrakan dengan memperkenalkan identitas dan lini produk terbarunya, Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic, dan Si.Se.Sa Black. Koleksi terbaru yang menyuguhkan pilihan dengan harga lebih affordable dan simple ini diluncurkan melalui konsep unik “Sisesa Village” dalam rangkaian Pop Up Store. yang dibuka di Food Society A, Mall Kota Kasablanka (13-19 Oktober 2025).

Tiga lini terbaru ini menjadi jawaban Si.Se.Sa. untuk wanita muslim yang aktif, kreatif, dan mencari busana syar’i dengan kualitas premium. “Hari ini spesial untuk koleksi baru, kami mau kasih yang terbaru dan ada tiga brand baru,” ungkap Siriz Tentani, salah satu pendiri Si.Se.Sa.

Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025.Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025. Foto: Gresnia/Wolipop


Senaz Nasansia menambahkan bahwa Pop Up Store ini dirancang dengan konsep “Sisesa Village” untuk memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda dan lebih intim kepada pelanggan. “Ada experience di rumah yang berbeda. Untuk koleksinya sudah komplit, ingin memberikan experience-nya berbeda-beda dari segi berbelanja,” jelas Senaz.

Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025.Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025. Foto: Gresnia/Wolipop

Si.Se.Sa Basic, seperti yang dijelaskan oleh Sansa Enanderan, menawarkan siluet basic dan simple dengan potongan loose. Koleksinya menggunakan bahan bertekstur dan nyaman dalam pilihan warna netral dan earth tone.

Sementara itu, Si.Se.Sa Abaya berfokus pada cutting abaya yang loose, dilengkapi dengan banyak outer sehingga memudahkan padu padan. Bagian dalamnya bisa dipasangkan dengan wide pants atau one piece dress.

Lini ketiga, Si.Se.Sa Black, dikembangkan berdasarkan respons pelanggan terhadap koleksi Si.Se.Sa berwarna hitam. “Si.Se.Sa Black, kan kalau kita keluarkan warna hitam selalu laku. Benar-benar tidak usah bingung karena kita perlu warna hitam,” kata Sansa.

Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025.Brand hijab dan busana muslim syari, Si.Se.Sa memperkenalkan lini brand terbaru, yaitu Si.Se.Sa Abaya, Si.Se.Sa Basic danSi.Se.Sa Black melalui Pop Up Store yang ada di Food Society A, Mall Kota Kasablanka mulai hari ini 13-19 Oktober 2025. Foto: Gresnia/Wolipop

Lini ini memiliki detail list dan renda, serta menggunakan bahan premium seperti crepe, chiffon, katun linen, kaus , knit, dan brokat. Khususnya untuk koleksi Basic, Senaz menjelaskan bahwa lini ini hadir dengan harga lebih affordable dan simple karena tidak mengeluarkan khimar dan french khimar. Harganya berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 Juta.

Siriz berharap Si.Se.Sa dapat lebih diterima oleh seluruh masyarakat, dari mulai proses berhijab hingga syari, serta menjangkau segala komunitas dan kalangan ekonomi. “Insya Allah, teman-teman bisa lebih senang dan biasanya yang suka simple, earth tone, dan tetap syari,” tutup Siriz.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Ria Miranda Hadirkan Koleksi Signature 2025 Berkonsep Multi-Way Styling

Jakarta

Desainer Indria Miranda atau yang lebih dikenal dengan Ria Miranda, kembali memukau panggung fashion dengan koleksi terbarunya yang bertajuk Juxtaposed. Melalui peragaan busana eksklusif Fashion Soire, koleksi Musim Semi Musim Panas 2026 di bawah lini RiaMiranda Signature, Ria Miranda merayakan harmoni kontras yang ada dalam kehidupan.

Ria Miranda menyuguhkan 32 looks busana modest yang modern dalam fashion show yang digelar di The Langham, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025). Koleksi Juxtaposed menandai fase eksplorasi baru bagi jenama yang telah 17 tahun berkarya ini.

“Menurut aku luxury itu tidak hanya beads dan payet yang banyak, tapi soal pola yang rumit dan ada fase terbaru kalau kita itu mencoba pattern pola dan cuttingan yang cukup rumit tapi terlihat sederhana,” ungkap Ria Miranda usai ditemui fashion show.


Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain.Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain. Foto: Andhika Prasetia

Melalui koleksi Juxtaposed, Ria Miranda membawa interpretasi mendalam dari fase kehidupan manusia mulai dari sedih dan bahagia. Hal tersebut diaplikasikannya dengan warna hitam dan putih, transparan hingga bold serta desain dan siluet yang beragam

Jika sebelumnya Ria Miranda identik dengan nuansa pastel dan rancangan bernuansa Minang, kali ini ia mengambil langkah berani dengan mencoba sesuatu yang lebih segar dan eksploratif. Ria memasukkan warna-warna yang lebih bold dan bahkan nuansa hitam yang sebelumnya jarang disentuh.

“Tadi sekitar lima koleksi yang kita create multi way styling, tapi hampir beberapa looks bisa di-styling berbeda. Dari drape skirt menjadi shirt, yang berganti warna, outer menjadi vest dress dan hoodie blouse yang menjadi andalan cukup banyak, dari 32 look semuanya favorit dan pengerjaannya cukup panjang. Lagi-lagi pola yang cukup rumit,” jelasnya.

Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain.Model memperagakan busana koleksi Ria Miranda di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Menurut Ria Miranda, JUXTAPOSED lahir dari kesadaran bahwa duka dan bahagia berjalan beriringan. Dari proses tersebut, ia menemukan kemewahan dan dinamika baru dalam desain. Foto: Andhika Prasetia

Koleksi Juxtaposed menjadi tantangan bagi Ria Miranda untuk tetap mempertahankan ciri khas feminin jenamanya di tengah eksplorasi warna baru. Eksplorasi utama dalam koleksi signature ini terletak pada kompleksitas pola dan cutting yang dirancang sedemikian rupa hingga terlihat sederhana, namun sesungguhnya membutuhkan tingkat pengerjaan yang rumit dan detail.

Ria Miranda menjelaskan pengerjaan koleksi kali ini sangat detail dan menuntut kerapian ini. Dia membuat koleksi Juxtaposed ditempatkan sebagai edisi terbaru dari lini RiaMiranda Signature, yang memang menjadi ruang idealisnya untuk bereksplorasi sebagai desainer.

Model memperagakan koleksi busana Ria Miranda bertajuk Juxtaposed di Jakarta, Rabu (22/10/2025).Model memperagakan koleksi busana Ria Miranda bertajuk Juxtaposed di Jakarta, Rabu (22/10/2025). Foto: Andhika Prasetia

Dalam hal siluet dan material, Ria Miranda mengangkat kembali archive desainnya yang populer pada tahun 2010. Siluet baloon seperti baloon harem pants dan baloon top kembali menjadi andalan, memperlihatkan gaya yang lebih young, modern, dan kontemporer sesuai dengan visi desainer di usia 17 tahun jenamanya.

“Usia 17 tahun itu kan kayak lagi cheerful-nya dan remaja yang eksplorasi. Aku rasa di umur kita harus tampil young, modern dan kompemporer. Itu yang coba aku angkat di RiwMiranda 2026,” ujarnya.

Selain itu, siluet structure juga diangkat dengan pemakaian bahan yang shiny dan transparan, yang secara eksplisit merefleksikan konsep Juxtaposed, kontras antara transparan dan warna yang bold.

“Semakin ke sini aku merasa tidak jenuh dengan warna pastel tapi kita tidak akan meninggalkan warna itu. Warna hitam no banget, cuma dua tahun belakangan tetap kita coba dengan brandnya ciri RiaMiranda yang fenimin itu challenge-nya,” lanjut istri Pandu Rosadi itu.

Material yang digunakan pun beragam, termasuk tencel, silk, bahan dasar yang bisa didaur ulang, dan organza silk yang juga bisa didaur ulang. Penggunaan bahan tersebut menunjukkan perhatiannya terhadap tren eco-fashion dengan sekitar 50% kain yang berkelanjutan (sustainable).

Untuk menambah nilai fungsionalitas dan eksplorasi gaya, koleksi ini juga menampilkan konsep multi-way styling. Menurut Ria Miranda, sekitar lima looks sengaja dirancang dengan fitur ini, namun hampir semua looks dapat ditata dengan cara yang berbeda. Contohnya termasuk drape skirt yang bisa diubah menjadi shirt, outer yang menjadi vest dress, dan hoodie blouse yang menjadi salah satu andalan favorit.

Melalui Juxtaposed, Ria Miranda berharap dapat semakin mengembangkan lini RiaMiranda Signature sebagai wadah eksplorasi idealisme desainnya, yang tak hanya menjadi tren saat ini tetapi juga membentuk tren di tahun-tahun mendatang, dengan tetap mengedepankan karakter young, modern, dan kontemporer.

“Harapannya tahun ini lebih mengembangkan RiaMiranda Signature yang memang lebih eksplorasi ke idealisnya aku sebagai desainer karena kita mempunyai dua RiaMiranda dan RiaMiranda Signature, kalau ready to wear itu sangat sederhana. Kalau signature lebih senang mengerjainnya karena bisa lebih explore juga bisa juga untuk tren di tahun depan,” pungkas Ria.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Nada Puspita Hadirkan ‘Monoglam’ Koleksi Nuansa Hitam di Show Tunggal Perdana

Jakarta

Perjalanan sebuah jenama modest fashion lokal, Nada Puspita, mencapai babak baru. Setelah empat tahun berturut-turut berpartisipasi dalam perhelatan akbar mode nasional, Jakarta Fashion Week (JFW), jenama milik Indah Nada Puspita ini menggelar show tunggal perdananya.

Momen bersejarah di JFW 2026 ini menjadi penanda kematangan Nada Puspita. Bersama Buttonscarves Beauty, koleksi spesial bertajuk Monoglam ini mendefinisikan ulang estetika khas Nada Puspita yang dikenal lewat rancangan hijab motif bunga yang feminin.

Jika biasanya brand ini kerap bermain dengan palet cerah dan nuansa ceria, kali ini, Nada Puspita menghadirkan Monoglam yang merupakan perpaduan antara monogram dan glamor. Melalui Monoglam, Indah Nada Puspita memperkenalkan sisi yang lebih glamorous dan bold.


JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi ini menjadi bukti inovasi Nada Puspita dalam menghadirkan fresh perspective on modest fashion, yang disampaikan secara kreatif dan modern, tanpa sedikit pun meninggalkan keanggunan dan nilai feminin yang menjadi karakternya. Hadir dengan 40 looks di Jakarta Fashion Week 2026, Nada Puspita secara ambisius mengeksplorasi sisi glamor melalui permainan warna yang lebih bold. Dominasi palet seperti hitam, biru dongker, cokelat, khaki, dan biru denim memberikan kesan yang matang dan elegan, jauh berbeda dari gaya yang dikenal sebelumnya.

“Tahun ini keempat Nada Puspita di JFW, tapi ini untuk pertama kali Nada Puspita tampil perdana kali ini ada 40 looks. Nada Puspita itu kan pelanggannya beragam mulai dari Gen Z hingga usia 50 tahun. Kali ini aku sebagai creative director Nada Puspita ingin explore bahan dan konsep baru untuk bisa memenuhi kebutuhan pelanggan Nada Puspita yang beragam,” ungkap Indah Nada Puspita saat konferensi pers di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi Monoglam memperlihatkan eksplorasi material yang kaya. Kombinasi jacquard, organza, linen, satin, dan polyester mix cotton tidak hanya menghadirkan tekstur yang berbeda tetapi juga memperkuat nuansa glamor yang ditonjolkan.

“Tentunya show tunggal pertama another milestone bagi Nada Puspita dengan hal-hal baru dan mempersiapkan show tunggal semoga kita bisa memberikan yang terbaik dan juga Nada Puspita menjadi salah satu brand modest fashion yang the best,” ucap Indah Nada Puspita.

Ia menyebutkan persiapan koleksi Monoglam sekitar dua bulan. Desain yang disajikan pun sangat beragam mulai dari outerwear yang struktural, blazer, crop top, hingga dress, celana panjang, dan hijab yang seluruhnya dikemas dalam gaya yang modern namun tetap feminin.

JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Suasana Fajar Noor saat unjuk gigi usai gelaran show Nada Puspita. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Keberagaman ini sejalan dengan tujuan Nada Puspita untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang beragam, mulai dari Gen Z hingga usia 50 tahun. Koleksi ini menegaskan bahwa mode hijab yang santun dapat tetap ekspresif dan relevan di berbagai usia dan kesempatan. Menambah keistimewaan show tunggal pertamanya, Nada Puspita turut menghadirkan penampilan spesial dari penyanyi Indonesia, Fajar Noor.

JFW 2025 Nada PuspitaJFW 2025 Nada Puspita Foto: Ari Saputra

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

8 Brand Hijab Lokal Pamer Koleksi Wastra, Dari Tenun Syari Hingga Paes Ageng

Jakarta

Delapan jenama hijab dan modest fashion menampilkan kekayaan budaya nusantara di panggung mode Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTION Fest) 2025. Dengan tema One Vision, One Movement: Advancing Indonesia Modest Fashion Through Synergy & Collaboration, para desainer mendefinisikan ulang busana Muslimah, membuktikan bahwa kesopanan (modesty) dan ketaatan pada kaidah syari dapat beriringan dengan interpretasi desain yang edgy, wearable, dan kental akan nilai tradisional.

Dari tenun NTT, songket Bali, hingga batik Pekalongan, setiap koleksi menampilkan komitmen untuk melestarikan budaya sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia di kancah fashion global. Seperti apa koleksinya?


Koleksi 8 brand di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025:

1. Si.Se.Sa.

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana terbaru Si.Se.Sa. di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Brand busana muslim syari, Si.Se.Sa.yang merupakan singkatan dari Siriz Tentani, Senaz Nasansia, dan Sansa Enandera, meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Indie In Modesty, sebuah perayaan atas kekayaan wastra Nusantara. Koleksi ini menjadikan tenun dan songket termasuk Songket Sambas, Songket Bali, Tenun Sobi, dan Tenun NTT, sebagai bahan utama.

Pemilihan wastra ini didasari oleh keunikan motifnya yang sarat makna budaya serta teknik pembuatannya yang bernilai tinggi. Si.Se.Sa. dengan cerdas mengolah kain tradisional ini menjadi busana modest syari yang tetap longgar, tidak transparan, dan memenuhi kaidah berpakaian Muslimah.

Mengusung konsep harmoni budaya dan modest modern, desain koleksi ini menggabungkan potongan modern seperti outerwear kontemporer dan dress feminin. Untuk menciptakan tampilan yang dinamis dan anggun, Si.Se.Sa. menggunakan teknik modest layering dengan memadukan wastra dengan bahan pelengkap mewah seperti brokat, tulle, organdi, dan satin. Penggunaan siluet A-Line menjadi dominasi, memastikan tampilan yang anggun, feminin, namun tetap memberikan keleluasaan bergerak. Detail seperti tekstur pleats berbentuk salur wave pada organdi dan taburan kristal Swarovski pada khimar dan busana memperkuat kesan elegan dan nilai artistik koleksi.

Koleksi “Indie In Modesty” mencerminkan semangat perempuan Muslimah masa kini yang bangga akan budaya lokal, namun tetap relevan dengan tren global. Palet warnanya didominasi nuansa netral seperti hitam, marun, dan abu-abu yang memberikan kesan hangat dan timeless, sejalan dengan konsep modest fashion. Namun, Si.Se.Sa. juga menambahkan sentuhan fresh seperti gading, kuning, biru muda, dan pink untuk kesan youthful.

2. KHANAAN

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi terbanyar brand Khanaan di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Dalam IN2MF 2025 Khanaan memperkenalkan sub-koleksi terbaru nya yaitu Khanaan Heritage, yang menghadirkan perpaduan budaya Nusantara dengan menggabungkan dua wastra dari dua daerah berbeda, batik khas pengrajin Pekalongan di Pulau Jawa dan kain tenun Lintau, Padang. Kedua kain ini memiliki karakter kuat dengan dominasi motif garis geometris, yang dipadukan dalam satu harmoni desain kontemporer.

Koleksi ini hadir menjelang musim fall/winter 2025, dengan eksplorasi warna-warna dark & bold seperti burgundy, yang berpadu dengan nuansa pale green dan abu-abu. Palet tersebut menciptakan kesan modern, elegan, sekaligus memberi penghormatan pada nilai tradisi.

3. Jenahara

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi dari Jenahara di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Jenama Jenahara memperkenalkan koleksi Tenora yang eksklusif ditampilkan di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) sebagai bagian dari eksplorasi mereka mendefinisikan ulang modest wear di Indonesia.

Koleksi ini menyajikan perpaduan gaya Jenahara yang dikenal modern, simple, dan edgy dengan sentuhan wastra dari kain tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Terdiri dari delapan paduan yang didominasi warna gelap, netral, dan berbahan denim, Tenora membuktikan bahwa fashion adalah medium untuk melestarikan budaya secara up-to-date dan wearable, mencerminkan figur wanita modern, bold, dan eksperimental.

4. Maima

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Maima tampil di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Jenama modest fashion asal Bandung, Maima, yang didirikan oleh Irmasari Joedawinata dan Winda Mariska A, menampilkan koleksi terbarunya yang menekankan keindahan bunga, kelembutan, serta warisan budaya (heritage) dengan modernitas. Koleksi ini mengambil inspirasi utama dari kain tradisional tenun bulu yang dikenal akan teksturnya yang halus dan lembut.

Untuk mewujudkan konsep ini, Maima memilih material nyaman seperti cotton & linen. Koleksi ini secara konsisten menggunakan siluet A yang nyaman dan longgar, memastikan setiap pemakainya mendapatkan kesan yang elegan sekaligus leluasa. Siluet ini disempurnakan dengan palet warna netral yang kuat, seperti hitam, putih, cream, dan abu-abu, menciptakan tampilan yang abadi (timeless).

Motif tenun bulu yang halus melambangkan keanggunan dan kelembutan. Sementara nuansa modern hadir melalui motif garis sederhana (stripes) dan penggunaan bordir serta lace. Yang paling menonjol adalah aplikasi bunga abstrak yang ditambahkan pada busana untuk menegaskan makna blossoming. Filosofi ini merayakan pertumbuhan, keindahan, dan kecantikan yang mekar pada diri setiap perempuan. Detail ini, bersama dengan tekstur kain yang menyerupai bunga, membuat setiap dari total delapan look terasa hidup dan berkarakter.

5. Dini by Dhini Aminarti

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Dini by Dhini Aminarti di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Brand modest fashion Dini by Dhini Aminarti meluncurkan koleksi terbaru bertajuk Petal Empowering. Dhini menyajikan perpaduan kontras antara kelembutan kelopak bunga sebagai simbol keanggunan feminin dan kekuatan akar budaya yang diwakili oleh sentuhan batik tradisional.

Konsep desain Petal Empowering adalah representasi visual dari keteguhan jiwa. Sisi feminin yang halus diwakili oleh motif bunga-bunga lembut yang menjulang ke atas, melambangkan pertumbuhan dan perjalanan spiritual menuju kejernihan.

Sementara itu, kekuatan dan keteguhan dihadirkan melalui penggunaan batik tradisional yang dimodifikasi, seperti motif Mega Mendung yang menyimbolkan keteduhan dan kesabaran, serta motif Parang yang bermakna keberanian dan kesinambungan hidup. Melalui material seperti siffon, afsen, dan ayesha yang flowy, Dini by Dhini Aminarti berhasil menciptakan harmoni antara kehalusan dan ketegasan dalam setiap look dari total delapan koleksi.

6. Puthic

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Puthic di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025

Jenama Puthic meluncurkan koleksi yang terinspirasi dari busana pengantin wanita Yogyakarta atau Paes Ageng Putri. Koleksi ini mengusung tampilan feminin, elegan dan ethic, melambangkan keindahan serta kesucian wanita Jawa, sekaligus mengandung pesan tentang keberanian dan tanggung jawab.

Inspirasi utama datang dari hiasan kepala khas pengantin, yaitu Cunduk Mentul, yang menjulang ke atas dan berwarna emas, menyimbolkan mentari yang menyinari semesta. Untuk mewujudkan kesan modern pada warisan tradisional ini, Puthic menggunakan material seperti organza, semi woll, katun, dan ceruty, serta kain wastra Dobby yang memiliki motif geometris. Koleksi ini secara keseluruhan menghadirkan delapan look yang elegan, timeless, dan dewasa (mature).

7. Zeta Privé

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi busana Zeta Privé di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Koleksi Zeta Privé bertajuk Echoes of Mataram lahir dari pesona keindahan alam dan budaya Lombok. Setiap potongannya yang terdiri dari 10 looks dirancang dengan siluet longgar dan mengalir , seperti outer yang dipadukan dengan set bawahan serasi.

Koleksi ini menggunakan bahan sutra dan katun, diperkaya dengan detail tenun Asli Lombok dan bordir tangan floral, serta didominasi oleh warna-warna natural seperti woody, sandalwood, dan sage. Tiga motif utama yang diusung adalah Motif Subahnale yang melambangkan kesucian hati, Motif Lumbung sebagai simbol kemakmuran, dan motif empet yang menggambarkan kebersamaan dan solidaritas.

8. Geulis

Koleksi busana di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di  di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta.Koleksi Geulis di Indonesia International Modest Fashion Festival 2025 (IN2MOTION Fest 2025) di di JIEXPO Convention Centre & Theater, Jakarta. Foto: Dok. IN2MOTION Fest 2025.

Jenama Geulis meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Heritage In Motion. Terinspirasi dari sosok perempuan modern yang aktif dan dinamis, koleksi ini menghadirkan delapan look yang berfokus pada modern daily looks dengan siluet elegan seperti cape blazer dan tiered tunic.

Dengan memadukan material seperti katun dan twill dengan tekstur ringan, Geulis menyematkan motif wastra Nusantara termasuk bordir tenun Sengkang Bugis dan Songket Palembang sebagai narasi tentang ketekunan, keindahan, dan identitas bangsa dalam bentuk yang wearable dan sophisticated.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com