Tag Archives: edukasi

Wardah Gelar Colourverse, Mengetahui Personal Color Sesuai Kepribadian

Jakarta

Wardah menggelar Colourverse 2025 mulai 7 Februari hingga 16 Februari 2025. Pada acara yang menggabungkan sains dan teknologi ini, kamu bisa mengetahui personal color sesuai kepribadian.

Yuke Sri Rahayu selaku Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen, Kemenparekraf membuka acara Wardah Colourverse. Yuke berharapkan acara ini bisa memberikan inspirasi di industri kecantikan Tanah Air.

“Atas inisiatif dan komitmen di industri kecantikan. Wardah menjadi salah satu bukti nyata untuk kemajuan kecantikan. Acara ini tak hanya menampilan sisi kecantikan tapi juga menggabungkan teknologi, sains dan memberikan pengetahuan bagi wanita untuk mencerminkan kepribadian,” ungkap Yuke di Main Atrium Mall Senayan City, Asia Afrika, Jakarta Pusat.


Wardah Colourverse bertujuan mengedukasi konsumen tentang pentingnya memilih produk yang sesuai dengan personal colour mereka. Wardah percaya dengan memahami personal colour, setiap individu dapat memilih produk yang lebih tepat, meningkatkan kepercayaan diri, dan merayakan keunikan warna kulit Indonesia.

Findi Novia Lusintasari sebagai Halal Beauty Decorative Marketing Group Head of ParagonCorp mengatakan acara kali ini merupakan perjalanan dua tahun color expert.

“Apa yang perlu kita level up tren personal color terus tumbuh. Sehingga acara ini untuk edukasi tentang tren global. Karena warna kulit kan berbeda-beda dan ingin membantu wanita Indonesia dengan tekologi yang Wardah miliki,” kata Findi.

Pada Wardah Colourverse, pengunjung bisa mengecek personal color melalui Ai. Ada juga Wardah Colourverse Studio untuk mencoba makeup sesuai personal color.

Amanda Rawles sebagai Wardah Brand Ambassador mengaku bisa lebih mengetahui warna yang sesuai dengan kepribadian usai mengikuti tes personal color. Dia kini berani mencoba memakai busana warna bold.

“Awal-awal sempat bingung dan takut mencoba warna aman aja. Setelah aku tahu personal color aku warm autumn, aku jadi lebih berani warna bold tapi dengan tema warm autumn. Ternyata selama ini aku undertone yang belum cocok. Aku lebih nyaman dan ingin mengekspresikan diri,” tutur Amanda.

Wardah berkolaborasi dengan Colorforyou dalam gelaran Colourverse. Chaebin Lee sebagai Founder @colorforyou.id yang menerapkan teknologi personal color di Indonesia.

“Kita sudah lama kolaborasi dengan Wardah, Colorverse itu tak hanya rekomendasi produk tapi juga wanita Indonesia bisa lebih percaya diri. Kami sendiri punya sistem di Korea dan 7.000 pelanggan secara offline ternyata sistem ini tidak bisa kita terapkan karena banyak elemen dan kultur apa yang masuk di Korea berbeda dengan Indonesia. Perlu ada penyesuaian dan biar lebih masuk secara personal preferensinya,” ujarnya.

Selama dua tahun beroperasi sebagai personal color expert, Chaebin Lee mengaku ada tantangan personal color di Indonesia yang menyala dan bold. Berbeda dengan karakter warna yang ada di Korea dan Jepang.

“Sebenarnya berbeda dasarnya tapi ketika dilihat keseluruhan ada pembagian. Jadi skintone orang Korea pucat dan putih pink. Sedangkan wanita Indonesia lebih ke sunkiss. Soalnya selama ini kan skintone umumnya putih, kuning cokelat tapi tidak sesimpel itu harus ada penyesuaian lebih mendalam,” tambah Chaebin Lee.

Pada acara Wardah Colourverse ini akan digelar Beauty Class bersama Nikki Make Up – Global Color Expert, Vinna Gracia – Indonesia Professional MUA dan Wardah Official MUA. Ada juga kegiatan lain seperti DIY Personal Colour Keychains & Eye Shadow Palette, Colourverse Cafe & Store, Robo Cushion & Lip Me Up Machine, dan Discover Your Personal Colour with Wardah AI Personal Colour.

(gaf/eny)

Sumber : wolipop.detik.com

Alhamdulillah muslimah sholihah hijab اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / Satria SP

Antusias Peserta Audisi Emeron Hijab Hunt, Ventriloquis hingga Pakai Jubah

Bekasi

Para peserta secara bergiliran maju ke atas panggung di depan juri dan penonton di audisi Emeron Hijab. Ada yang membuat aksi panggung menarik dan membuat penonton bernyanyi bersama.

Penampilan para 20 peserta akan dinilai oleh para juri, antara lain Intan Nuraini sebagai publik figur dan aktris Indonesia, Ayuenstar sebagai alumni Hijab Hunt 2017, dan juga Eny Muhidin sebagai Editor in Chief of Wolipop.

Wolipop melihat para 20 peserta sudah datang bersama dengan pendukungnya. Ada yang membawa keluarga dan teman terdekat. Peserta yang pertama tampil adalah Aulia Nadia Azzahra, ia bernyanyi sambil bermain gitar. Aulia Nadia Azzahra sukses membuat penonton bernyanyi bersama ketika ia membawakan lagu yang berjudul Aku Bisa.


Peserta kedua adalah Siska Puspitasari yang menyuguhkan aksi dongeng dan ventriloquis. Akrab disapa Kak Pita ini menekuni dunia dongeng sejak tahun 2012. Menurut Siska, ventriloquis adalah berbicara tanpa terlihat berbicara. Ia menyukai dongeng dan menirukan berbagai suara.

Pita membawa boneka yang diberi nama Edu yang merupakan simbol dari edukasi dan entertaiment. Pita menceritakan sosok Edu yang ia bawa di hadapan juri.

Penonton dan juri dibuat kaget dengan penampilan Ledhyra Permata Deori yang bombastis dengan jubah hitam sebelum ia membawakan lagu This Love milik Maroon5. Ledhyra memakai atasan, topi dan sarung tangan hitam. Ia memadukan dengan rok putih.

Audisi Emeron Hijab Hunt 2024 akan semakin meriah dengan kehadiran Salma Salsabil, yang merupakan alumni Hijab Hunt 2017. Yuk ajak teman terdekat dan keluarga kamu untuk bernyanyi bareng Salma Salsabil.

Acara ini didukung oleh Emeron Hijab Shampoo, Shopee Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Social Media KipasKipas, EZnet by Telkomsel Internet Mudah Murah Untuk Seisi Rumah dan GIS Travel Sahabat Umroh dan Haji Anda.

(gaf/gaf)



Sumber : wolipop.detik.com

Minim Literasi, Mudah Terjebak Tren


Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional. Bahkan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, Agustus lalu mengungkapkan kelompok usia 15-17 tahun memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang paling rendah.

Hal ini senada dengan hasil riset kredit Karma pada 2018 lalu dimana ditemukan bahwa sebanyak 39% Gen-Z memiliki utang untuk mengikuti tren dalam komunitasnya. Sedangkan berdasarkan Research Institute pada 2019, alokasi tabungan dari pendapatan pada Gen-Z hanya 10,17%. Ini menekankan bahwa mereka juga minim investasi, meski secara umum mereka dianggap mengerti tentang pengetahuan menabung.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, Gen-Z, juga tumbuh dengan internet dan kecenderungan mencari solusi finansial yang cepat dan efisien, sehingga menghadapi tantangan besar dalam mengelola keuangan secara bijak. Mencermati hal tersebut, platform literasi investasi Tumbuh Makna bekerja sama dengan Universitas Serang Raya mengadakan webinar bersama puluhan mahasiswa dengan tema “Financial Cerdas Gen-Z: Strategi Kelola Dana dan melek Digital Menuju Masa Depan Sejahtera”.


Benny Sufami, Co-Founder Tumbuh Makna, memberikan sejumlah tips penting agar Gen-Z dapat mengelola keuangan dengan benar, yakni melalui membangun kebiasaan finansial yang sehat, dan menghindari risiko kerugian di masa depan.

“Keberhasilan finansial tidak datang dalam semalam, melainkan melalui kebiasaan yang dibentuk secara konsisten, seperti menabung, mengelola pengeluaran, dan merencanakan keuangan dengan disiplin. Kebiasaan yang sehat akan menjadi fondasi kuat bagi kestabilan keuangan di masa mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

Benny menekankan bahwa memiliki anggaran atau budgeting yang jelas adalah kunci menuju kebebasan finansial, sekaligus pentingnya pemahaman terhadap investasi. Ia mencatat banyak investor muda yang sering kali mengalami kerugian karena terjebak dalam tren investasi tanpa mempertimbangkan profil risiko pribadi.

“Banyak yang ikut-ikutan membeli saham hanya karena melihat orang lain melakukannya,” ungkapnya. Benny mengingatkan bahwasetiap individu memiliki toleransi risiko yang berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan jenis investasi dengan profil risiko masing-masing agar terhindar dari kerugian besar.

Menurutnya, pemahaman risiko sebelum berinvestasi adalah hal krusial agar keputusan yang diambil lebih cerdas dan minim risiko. “Pastikan kamu memahami dengan jelas apa saja risiko yang terlibat,” jelas Benny. Selain itu, ia mengimbau agar setiap keputusan keuangan selalu didasarkan pada prinsip-prinsip yang legal dan logis. “Mindset yang perlu ditanamkan bukan hanya tentang bagaimana menghasilkan uang, tetapi juga bagaimana mengelolanya dengan tepat dan bijaksana. Pastikan setiap langkah finansial yang diambil mematuhi aturan yang berlaku dan tidak tergoda oleh iming-iming keuntungan instan,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama PT. Persero Batam, Arham S. Torik, mengingatkan bahwa salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan adalah menjaga pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan.

“Mereka harus membuat anggaran yang sesuai dengan gaya hidup. Perencanaan ini penting, khususnya untuk Gen-Z, karena hari ini kamu kerjakan, itu akan menentukan masa depan. Karena tantangan ke depan akan lebih dinamis,” ujarnya. Ia menekankan perlunya kesadaran diri dalam membatasi pengeluaran agar sesuai dengan anggaran yang ada.

Arham juga menggarisbawahi pentingnya bagi Gen-Z untuk menetapkan anggaran yang realistis, yang mencerminkan kebutuhan mereka secara jujur tanpa mengikuti gengsi atau keinginan semata.

“Banyak dari Gen-Z mungkin belum memiliki perencanaan yang matang, biasa disebut besar pasak daripada tiang. Untuk itu, kawan-kawan harus tahu pendapatan bersih, kemudian ukur pendapatan dan menyesuaikan pengeluaran. Jangan terlalu banyak keinginan. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan,” tegasnya.

Menurutnya, strategi perencanaan keuangan adalah upaya untuk melakukan perencanaan masa depan, termasuk membangun dana darurat secara terukur dan realistis. “Dana darurat ini penting sebagai perlindungan dari risiko tak terduga. Buat rekening terpisah untuk dana darurat, agar dana ini tidak tercampur dan sulit nantinya diakses, sehingga bisa dicairkan dengan segera. Lalu buat otomatis transfer untuk dana darurat,” ujarnya. Ia mengatakan bahwa perencanaan adalah kunci dari semuanya sehingga harus dibuat dengan baik dan benar sesuai kebutuhan.

Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Serang Raya, Endang Tri Santi, menekankan pentingnya literasi bagi Gen Z yang tumbuh di era digital. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk memilah informasi yang valid dari yang menyesatkan, terutama agar generasi ini terhindar dari keputusan finansial yang berisiko. “Di tengah tsunami informasi saat ini, sikap kritis sangat diperlukan. Kita harus selalu cek data dan verifikasi sumber dengan teliti, karena hal ini akan membantu kita terhindar dari keputusan finansial yang merugikan,” tegasnya.

Santi juga mengingatkan bahaya Fear of Missing Out (FOMO) yang sering kali memicu kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan. “FOMO sering mendorong keputusan impulsif yang justru merugikan, seperti membeli barang-barang viral tanpa pertimbangan matang. Kebiasaan ini bisa jadi bumerang karena menumbuhkan dorongan untuk selalu mengikuti arus,” ujarnya. Ia menasihati agar Gen-Z tidak mudah terpengaruh tren tanpa memahami risikonya dan lebih selektif dalam membuat keputusan keuangan.

Lebih jauh, Santi mengajak generasi muda untuk memanfaatkan teknologi secara produktif dan positif. Menurutnya, era digital harus dimanfaatkan dengan literasi yang baik, bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai kreator yang dapat menghasilkan produk sendiri. “Mari manfaatkan era digital untuk menjadi lebih kreatif dan produktif,” tambahnya, menggarisbawahi bahwa literasi yang baik bisa membuka banyak peluang bagi Gen-Z untuk berkarya.

(fdl/fdl)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Suami yang Bayar, Tapi Rumah Atas Nama Istri: Siapa Pemilik Sahnya?


Jakarta

Seringkali terjadi fenomena suami mencicil rumah atas nama istri, atau juga sebaliknya, istri mencicil rumah atas nama suami. Namun, sebenarnya siapa yang justru memiliki rumah ini pada akhirnya?

Menurut Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini, rumah tersebut menjadi pemilik dari nama yang tertera di dalam sertifikat rumah. Hal ini terlepas dari entah itu si suami, atau si istri yang melunasi cicilannya.

“Kalau rumah tersebut atas nama istri, suami yang mencicil. Berarti rumah tersebut sah atas nama istrinya. Jadi, atas nama siapa yang tercatat di sertifikat rumahnya. Namun begini, jika salah satu pasangan walaupun namanya tidak tercatat, bukan pemilik sahnya, tapi dia membayar cicilannya: secara moral dan finansial kontribusinya yang harus dihargai,” ujar Mike saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/8/2025).


Menghargai kontribusi pasangan dalam memberikan tempat tinggal, meskipun bukan nama dia yang tercantum di sertifikat, perlu dilakukan untuk menghindari konflik rumah tangga. Mike menyarankan untuk mendokumentasikan kesepakatan antara suami-istri terkait kepemilikan rumah tersebut.

“Disarankan untuk mendokumentasikan kesepakatan mereka terkait kepemilikan atas rumah tersebut. Baik melalui perubahan sertifikat atau perjanjian tertulis. Jadi, sertifikatnya diubah jadi atas nama bersama, bukan atas nama satu orang. Itu bisa dilaksanakan. Ini prosesnya pasti keluar duit lagi,” beber Mike.

Mike bilang, hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi konflik yang mungkin terjadi dengan memperhitungkan kontribusi moral dan finansial. Namun, ada opsi lain selain dari pengubahan nama pada sertifikat.

“Boleh bikin perjanjian tertulis, nanti dicatat di notaris. Bahwa walaupun rumah ini atas nama istri, tapi suami yang bayar, atau sebaliknya, rumah ini atas nama suami, tapi istrinya yang bayar. Itu dibikin perjanjian tertulis. Konsultasi ke notaris, mungkin bayar Rp 2,5 juta. Tapi bisa jadi lebih murah daripada sertifikat atas nama bersama,” terangnya.

Dalam perjanjian tertulis yang didampingi notaris, Mike bilang, bisa disampaikan bahwa antara suami atau istri yang menjadi pembayar rumah berkontribusi secara finansial meskipun tidak tercantum dalam sertifikat. Nantinya, surat perjanjian ini yang menjadi bukti kuat bahwa rumah tersebut adalah aset bersama, bukan punya salah satu orang saja.

“Di perjanjian tertulis di hadapan notaris ini, menyatakan bahwa kontribusinya itu dikenali, dihargai secara moral dan finansial, diakui sebagai harta bersama setelah pernikahan. Sehingga nanti ke depanya, akan diperhitungkan jika terjadi terkait dengan meninggal dunia, terkait dengan misalnya perceraian,” tutupnya.

(fdl/fdl)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Punya Tabungan Rahasia dari Pasangan? Awas Selingkuh Finansial!


Jakarta

Menjadi pasangan suami-istri ternyata perlu selalu punya transparansi, salah satunya soal finansial. Bisa jadi, baik suami atau istri timbul rasa curiga atau bahkan marah kalau tahu pasangannya punya tabungan tanpa sepengetahuannya. Istilah ini bisa disebut sebagai perselingkuhan finansial.

Survei dari Bankrate menunjukkan, sebesar 40% pasangan menikah di Amerika Serikat (AS) telah melakukan selingkuh secara finansial terhadap pasangan mereka. Menghabiskan terlalu banyak uang menjadi salah satu alasan perselingkuhan finansial ini.

Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini, tidak menyarankan pasangan suami-istri memiliki tabungan rahasia satu sama lainnya. Alasan di balik dari timbulnya keinginan merahasiakan tabungan, bisa jadi kata Mike karena sifat pasangan yang agak ‘berbahaya’.


“Mungkin ada sifat dari pasangan yang menurut suami atau istri itu agak berbahaya, mungkin boros. Tapi merahasiakan itu ada tantangannya juga, ada negatifnya juga. Nah, kalau ada tabungan yang dirahasiakan sementara ada kebutuhan rumah tangga, itu jadi tidak bisa diakses. Apalagi kalau terjadi meninggal dunia,” ujar Mike kepada detikcom, Sabtu (9/8/2025).

Untuk menghindari merahasiakan tabungan karena alasan pasangan yang boros, Mike menyarankan tabungan investasi harus dilakukan atas nama suami-istri. Hal ini supaya arus keluar-masuknya uang bisa diketahui, dan dilakukan atas persetujuan satu sama lain.

“Sehingga suami atau istri yang boros atau punya sifat yang suka ambil (uang) sendiri, itu tidak bisa akses tanpa tanda tangan istrinya atau suaminya. Itu baru menomorsatukan keamanan dari pasangan sendiri,” terang Mike.

(fdl/fdl)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Gaji Istri Lebih Besar, tapi Suami Tetap Bayar Semua: Adil Nggak?


Jakarta

Masalah finansial seringkali jadi pemantik konflik dalam sebuah rumah tangga. Untuk itu, perlu adanya pembicaraan yang matang dan kesepakatan yang bulat dalam menentukan arah keuangan di keluarga.

Soal ini, bagi pasangan suami dan istri yang bekerja, acap kali ada pandangan bahwa seluruh beban keuangan rumah tangga harus diselesaikan oleh sang suami saja. Padahal, istri bisa juga memiliki penghasilan yang bahkan lebih besar dari suami.

“Sebaiknya, sebelum memutuskan untuk menikah memang sudah khatam membahas soal keuangan; yaitu apakah istri boleh bekerja, bagaimana cara mengatur pengeluaran dan simpanan untuk kebutuhan masa depan, termasuk siapa yang akan menjadi ‘menteri keuangan’ di dalam rumah tangga,” ujar Yuni A, Certified Financial Planner (CFP), kepada detikcom, Sabtu (9/8/2025).


Perihal suami yang harus menanggung seluruh beban keuangan rumah tangga atau tidak, Yuni bilang, semua kembali pada kesepakatan tiap pasangan. Namun, jika gaji istri lebih besar dari suami, menjadi hal yang wajar jika istri ambil bagian dalam pemenuhan kebutuhan finansial keluarga.

“Jika gaji istri lebih besar, biasanya istri ikut andil dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Suami bersifat menjadi pelengkap. Yang penting adalah kesepakatan dan bagaimana komunikasi antara suami-istri dalam mengatur keuangan rumah tangga,” Yuni menjelaskan.

Di sisi lain, meskipun istri memiliki gaji yang lebih besar dari suami, tidak jadi persoalan juga kalau suami yang mengambil seluruh porsi bayar-bayar tagihan rumah tangganya. Sedangkan, gaji istri bisa jadi ‘bantalan keuangan’, yang bisa saja digunakan sewaktu butuh.

“Biasanya dalam hal ini, uang istri bisa dijadikan back-up apabila terjadi sesuatu yang darurat. Contohnya atap rumah bocor harus panggil tukang, biaya bengkel kendaraan, sampai budget untuk liburan bersama keluarga yang mungkin tidak bisa dipenuhi karena gaji suami sudah habis untuk membayar semua kebutuhan. Intinya: komunikasi dan kesepakatan bersama,” tandas Yuni.

Sementara itu, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini, bilang ada juga kemungkinan jika suami-istri membagi porsi dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka. Adil dalam konteks ini, kata Mike, bukan berarti membagi porsi tanggung jawab keuangan dengan nominal yang sama.

“Jadi sesuai. Misal gaji istri lebih besar, pembagiannya bisa jadi istri yang bayar lebih besar. Itu sesuai dengan kesepakatan. Misal gajinya sama-sama besarnya, kita lihat kondisi dari situasi pekerjaan masing-masing,” ujar Mike.

Bisa jadi, sang suami justru membutuhkan ongkos perjalanan menuju kantor yang lebih besar, atau merupakan seorang generasi sandwich yang harus mengurus biaya hidup orangtua dan saudaranya. Ini yang juga perlu menjadi pertimbangan agar bisa membagi porsi tanggung jawab finansial yang adil dengan istri.

“Jadi, adil itu harus didahului transparansi mengenai kondisi, situasi masing-masing yang harus dianalisa oleh kedua belah pihak. Sehingga, nanti dapat menentukan jumlah kontribusi yang proporsional sesuai dengan kebutuhan. Nah, baru di situ terjadi kesepakatan,” tutup Mike.

(fdl/fdl)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

LPS Financial Festival Berbagi Jurus Atur Keuangan buat Milenial, Yuk Daftar di Sini!


Jakarta

Pentingnya mengatur keuangan generasi muda jadi materi utama dalam acara hari pertama LPS Financial Festival 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya. LPS Financial Festival digelar mulai Rabu hingga Kamis, 6-7 Agustus 2025.

Tokoh nasional, perbankan, pemerintah, pengusaha, hingga komedian sepakat mengatur keuangan harus dilakukan sejak muda. Nah, bagi yang belum pengin hadir, buruan yuk daftar, gratis kok. Langsung klik ini buat pendaftaran.

Dalam sesi business talk pertama hari ini, menghadirkan pemangku kepentingan, pemerintah, serata pengusaha untuk membahas terkait peran penting merencanakan keuangan generasi muda. Dalam sesi tersebut, Chief Economist Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Muhammad Rifqi, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak, hingga Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, menjadi pembicara.


Pada kesempatan itu, Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung memberikan wejangan untuk generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Wejangan ini bisa menjadi bekal apabila ingin menjadi pengusaha sukses. Salah satunya, aktif berorganisasi, menyelesaikan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh, hingga mencari penghasilan di sela kesibukan.

Ia juga mengingatkan segala sesuatu tidak ada yang instan. Termasuk saat merintis usaha, karier, atau saat membangun ketangguhan keuangan.

“Jadi untuk pesan ke adik-adik ya, satu hal saja yang paling penting. Tidak ada sesuatu yang too good to be true, sesuatu yang mudah tiba-tiba bisa dapat sesuatu yang luar biasa itu tidak akan pernah ada,” ujar Chairul Tanjung.

Senada, Wagub Jatim Emil Dardak juga mengimbau agar para generasi muda tidak mudah terhasut dalam standar sosial atau bahkan merasa fear of missing out (FOMO). Menurut Emil, banyak yang terjerat pinjaman online (pinjol) hingga paylater tak lepas dari tidak pandainya mengatur pengeluaran.

“Nah, contoh yang paling sering itu adalah ganti handphone belum waktunya gitu. Ngapain gitu kalau saya, saya mau ganti. Karena sebenarnya kalau kita lihat speknya itu kan masih nggak jauh-jauh beda gitu. Nah, anak sekarang FOMO. Kalau nggak pakai handphone ini rasanya saya gak belong gitu kan,” kata Emil dalam kesempatan sama.

Emil pun mengingatkan agar generasi muda untuk sering menabung. Sebab, banyak manfaat yang dirasakan, salah satunya keuntungan finansial yang berlipat ganda.

Chief Economist Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Muhammad Rifqi menilai menabung dapat menggairahkan perekonomian. Apalagi saat ini, menabung di bank sudah dijamin oleh LPS.

Orang yang mempunyai uang berlebih dan menyimpannya di bank, maka uang tersebut akan diputarkan lagi untuk menggairahkan ekonomi. Misalnya disalurkan dalam bentuk kredit untuk kegiatan usaha hingga untuk kebutuhan konsumsi.

“Dari yang kelebihan uang, mungkin teman-teman ada kelebihan uang, kemudian uangnya akan didistribusikan oleh bank kepada ekonomi dalam bentuk kredit. Ada yang buat pengusaha, ada yang buat konsumsi, segala macam,” tutur Rifqi.

Pesan Cak Lontong dan Raffi Ahmad

Dalam sesi business talk kedua, tidak hanya pemangku kepentingan yang menjadi pembicara, tapi juga diramaikan oleh sejumlah tokoh-tokoh terkenal, seperti Cak Lontong, dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Periode 2009-2014) sekaligus Tokoh Nasional asal Jawa Timur Mohammad Nuh.

Pada kesempatan itu, Mohammad Nuh menekankan pentingnya generasi muda dalam mengatur keuangan sejak duduk di bangku sekolah. Ia menekankan bahwa ilmu mengatur keuangan sangat penting dipelajari sejak muda, terutama akan bermanfaat bagi kehidupan ke depan.

“Mohon betul teman-teman di mahasiswa, belajar betul tentang bagaimana caranya mengelola keuangan itu, karena memang keuangan ini menjadi bagian dari kehidupan itu,” ujar dia.

Di era yang sudah serba maju ini, mudah bagi generasi muda untuk mengatur keuangan, terutama menabung. Apalagi perkembangan bank digital yang memudahkan nasabah dalam mengakses layanan keuangan.

Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim Winardi Legowo mengatakan berbagai fitur digitalisasi perbankan terus berkembang. Hal itu juga akan beriringan dengan kebutuhan masyarakat ke depan. Untuk itu, pengembangan digitalisasi penting dilakukan terus demi mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat.

Masyarakat tidak perlu risau karena bank digital pun tetap dijamin LPS asalkan memenuhi persyaratan. Pertama, tercatat dalam pembukuan bank. Kedua, suku bunga bank tidak melebihi suku bunga penjaminan LPS yang berlaku. Saat ini suku bunga penjamin simpanan rupiah di bank umum sebesar 4%, untuk simpanan valas sebesar 2,5%, serta untuk BPR sebesar 6,5%.

Fakta di lapangan, bank digital menawarkan suku bunga lebih dari 4%. Dia pun tidak mempersoalkan hal tersebut. Asalkan, perbankan tetap memberikan transparansi kepada nasabah bahwa tidak dijamin oleh LPS.

“Nah kenyataannya kita lihat sendiri bahwa beberapa bank digital menawarkan suku bunga yang lebih dari 4%. Nah memang bisnis model dari bank digital itu memang begitu. Ada yang memang untuk menarik simpanan, dia menawarkan, tapi dia juga memberikan simpanan dari tadi, paylater, itu kan suku bunganya relatif tinggi, atau peer to peer lending,” tutur Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono.

Komedian Cak Lontong pun ikut memberikan pandangannya. Lewat gayanya yang santai, ia menilai masyarakat perlu terus diedukasi soal pentingnya menabung dan mempercayakan simpanannya pada lembaga keuangan yang aman.

“Saya yakin naruh uang di bank. Tapi memang harus lebih sering edukasi ke masyarakat,” ujarnya.

Terakhir, acara ini juga dihadiri oleh pengusaha muda sekaligus artis kondang Raffi Ahmad. Dalam sesi inspirational speech, Raffi berbagi tips merintis usaha buat pengusaha mulu.

Pemilik RANS Entertainment hingga Rans Nusantara Hebat itu mengatakan hal paling pertama yang dilakukan sebelum membuka usaha adalah meyakinkan diri sendiri untuk bisa sukses. Menurutnya, pola pikir ini sangat diperlukan demi mengangkat kepercayaan diri saat menjalankan usaha.

Dia juga menyarankan para pengusaha pemula agar tidak berekspektasi atau mematok target terlalu tinggi pada usahanya saat ini. Sebab segala sesuatu termasuk usaha harus dijalankan bertahap, tidak bisa langsung sukses dalam waktu singkat.

“Misalnya, ‘ah emang bisnisku, aku uangnya mampunya segini’, ya sudah, segitu dulu. Jangan kita juga terlalu apa ya, maksudnya ya boleh mimpi setinggi-tingginya boleh. Mimpi itu gratis, tapi kan kita harus bisa berhadapan dengan kenyataan dan semuanya itu harus mulai dari bawah,” ucapnya.

(rea/hns)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Truk di Slipi, Sampai Kapan Terulang Terus?



Jakarta

Kecelakaan maut akibat truk angkutan barang kembali terjadi. Pagi tadi, sebuah truk menabrak sejumlah kendaraan di lampu merah Slipi. Polisi menyebut, sopir truk mengantuk hingga menerobos lampu merah.

Polisi menyebutkan rem pada truk tronton yang menabrak enam kendaraan di lampu merah Slipi, Jakarta Barat, berfungsi normal. Dari hasil pemeriksaan, sopir truk bernama Ade Zakarsih (45) mengaku mengantuk hingga berujung tabrakan.

“Bukan (rem blong), tadi kita sudah cek fungsi dan (rem) berfungsi. Sementara sudah saya tanyakan tapi ini kita lidik lebih lanjut. Sementara dia mengakui dia mengantuk,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman seperti dikutip detikNews.


Menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani, sopir truk mengaku mengantuk karena berkendara sejak dini hari. Sopir truk mulai berkendara pukul 03.00 dari Cikarang.

Kecelakaan akibat sopir mengantuk sudah sering kali terjadi. Belajar dari kecelakaan maut truk menabrak sejumlah kendaraan di Slipi, kondisi mengantuk tidak bisa disepelekan. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, tubuh manusia ada batasnya. Khusus untuk pengemudi, letih dan kantuk muncul ketika perjalanan jauh menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen tubuh tak lancar.

“Ngantuk kan akibat kurangnya waktu istirahat. Khusus pengemudi truk terjadi akibat dikejar waktu, kurangnya edukasi dan risiko bahaya. Merasa mampu karena sudah minum kopi dan merasa masih muda menjadi tolok ukur mereka bertindak di luar kemampuan,” kata Sony kepada detikOto, Selasa (26/11/2024).

Sony bilang, banyak sopir truk yang terpaksa tidak beristirahat lantaran dikejar waktu untuk sampai tujuan. Sayangnya, hal itu justru membahayakan kalau kondisi tubuh sedang tidak prima.

“Buat para pengemudi yang meremehkan kondisi kantuk, berharap dimanipulasi dengan ngebut, kucek-kucek mata, ngerokok, dan lain-lain, padahal pada kondisi tersebut mengarah kepada tidur,” ungkap Sony belum lama ini.

Kalau tanda-tanda mengantuk muncul, Sony menyarankan agar pengendara langsung menepi dan beristirahat sejenak. Pasalnya bila terus dipaksakan berkendara, otak juga tak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini bisa berakibat fatal buat pengendara dan merugikan pengguna jalan lainnya.

“Mengemudi adalah aktivitas mengontrol kendaraan yang bergerak, dibutuhkan konsentrasi dan fokus dari pengemudinya dan ini berhubungan dengan fungsi otak. Saat ngantuk si otak lagi rest sehingga tak bisa menjalankan fungsinya, proses berpikirnya hilang,” lanjut Sony.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Kenapa Mobil Listrik Masih Pakai Aki Meski Sudah Punya Baterai?



Jakarta

Mobil listrik sudah dibekali baterai super besar untuk menyuplai tenaga ke motor penggeraknya. Meski begitu, mobil listrik ternyata tetap membutuhkan aki seperti di mobil konvensional. Lantas seperti apakah peran aki di mobil listrik?

Praktisi otomotif sekaligus pemilik ACCU S.O.S, Edwin Wijaya, mengatakan, mobil listrik tetap membutuhkan aki 12 volt. Listrik arus lemah dari aki tetap dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem pencahayaan, pengontrol elektronik, termasuk untuk menjalankan perangkat multimedia.

“Industri otomotif terus berubah, tetapi kebutuhan akan aki tetap ada. Bahkan, mobil listrik tetap membutuhkan aki untuk perangkat pendukungnya,” ungkap Edwin dalam keterangan resminya.


Mengapa aki begitu penting? Aki adalah sumber energi utama yang mendukung komponen listrik kendaraan berfungsi optimal. Tanpa aki yang andal, perangkat vital seperti starter, lampu, dan sistem keamanan tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, aki modern kini dirancang dengan teknologi lebih efisien, mendukung upaya global dalam menciptakan transportasi yang ramah lingkungan.

Edwin juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait perawatan aki. Banyak pengguna kendaraan kurang memahami cara merawat aki supaya tetap awet.

“Perawatan sederhana perlu dilakukan, seperti memeriksa kebersihan terminal aki atau memastikan tegangan listrik stabil, sehingga dapat memperpanjang usia pakai aki dan menjaga performa kendaraan,” tambahnya.

“Dengan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, edukasi mengenai peran aki menjadi semakin relevan. Aki bukan hanya pendukung, tetapi bagian penting dari ekosistem kendaraan yang mendukung mobilitas ramah lingkungan. Inovasi dan edukasi terus menjadi kunci utama untuk memastikan keberlanjutan industri ini,” tukas dia.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Pentingnya Cairan Rem, Jangan Diabaikan Bisa Bikin Rem Blong!



Jakarta

Banyak yang tidak menyadari akan pentingnya cairan rem pada kendaraan. Padahal selain pelumas, sistem kelistrikan, hal dasar yang harus diperhatikan adalah sistem rem. Tidak merawat rem dengan baik, bisa-bisa berpotensi rem blon.

Sistem rem merupakan salah satu komponen kendaraan yang masih sering diabaikan, khususnya terkait cairan rem atau brake fluid. Salah satu potensi masalah jika cairan rem tidak diperhatikan adalah rem blong. Ini juga sering jadi penyebab utama kecelakaan di jalan. Begitu rem blong, mobil atau sepeda motor akan sulit dikendalikan karena kecepatannya tidak dapat dikurangi.

Sebut saja seperti gejala Vapor lock, merupakan kondisi saat suhu rem menjadi terlalu panas karena diinjak terlalu lama, sehingga menyebabkan cairan rem mendidih. Ketika cairan rem mendidih, akan menghasilkan uap air atau vapor lock yang bisa menyebabkan rem blong karena tidak bisa bekerja menekan kampas rem.


Nah untuk itu cairan rem menjadi penting, karena memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem dan menyebabkan pembentukan uap sehingga mengurangi efektivitas pengereman.

Kedua kondisi ini membuat rem kendaraan malfungsi atau blong sehingga laju mobil atau sepeda motor tidak terkendali. Lalu langkah apa untuk mengantisipasi-nya? Sebenarnya cukup mudah agar hal tersebut tidak terjadi.

Cara sederhananya ialah Periksa takaran cairan rem di tabung penyimpanan agar tidak berkurang. Selain itu, pastikan tidak ada kotoran di dalam tabung yang dapat menyumbat saluran brake fluid, dan juga tidak ada lumut yang dapat merusak cairan rem. Cek saluran dan sambungan dari potensi bocor, pastikan pula kampas rem masih tebal supaya mampu mengurangi laju kendaraan dengan baik.

Autochem menggelar program 'Autochem Mengajar'.Autochem menggelar program ‘Autochem Mengajar’. Foto: dok. Autochem

Program “Autochem Mengajar”

Dalam kesempatan yang sama, PT Autochem Industry (AI) yang telah berdiri sejak 13 November 1984 yang juga distributor resmi produk Prestone di Indonesia berbagi pengetahuan akan pentingnya sistem pengereman pada kendaraan.

Dalam kesempatan ini Autochem menggelar program Autochem Mengajar, dengan memberikan ilmu pengetahuan akan sistem pengereman pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Mahasiswa.

“Autochem Mengajar merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Autochem Industry (AI) terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Sistem pengereman menjadi materi penting edukasi lantaran masih banyak anak muda yang belum sepenuhnya paham mengenai teknologi rem padahal sangat penting dalam menunjang keamanan berkendara di jalan. Sebagai distributor resmi cairan rem Prestone selama 40 tahun terakhir, kami ingin anak muda dapat paham pengetahuan dasar seputar rem dan komponen penting kendaraan lainnya,” jelas Marketing Director PT Autochem Industry (AI), Chris Sada.

Lokasi pertama kegiatan Autochem Mengajar adalah di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada akhir bulan April 2025 lalu. Jumlah peserta sekitar 90 siswa-siswi kelas X dan XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Materi yang diajarkan adalah mengenai brake system, mencakup pengenalan sistem rem dan teknologi rem yang disampaikan oleh Dhany Ekasaputra selaku Promotion & Technical Support Manager PT AI.

Selain sistem dan teknologi rem, para pelajar juga diajarkan mengenai fungsi cairan rem. Seperti diketahui, cairan rem (brake fluid) seperti Prestone Brake Fluid memiliki tugas utama sebagai media transmisi tenaga hidraulis dari tuas rem sepeda motor ke piston kaliper, yang kemudian mendorong kampas rem yang bertugas mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menekan cakram rem.

Selain itu dijelaskan cairan rem harus tahan dalam berbagai kondisi terutama suhu tinggi atau panas saat bekerja. Brake fluid juga memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Dengan pemahaman yang jelas mengenai sistem rem, diharapkan para pelajar dapat merawat sistem rem sepeda motor dengan baik dan mengaplikasikan rem secara optimal di jalan.

Autochem menggelar program 'Autochem Mengajar'.Autochem menggelar program ‘Autochem Mengajar’. Foto: dok. Autochem

Selanjutnya roadshow Autochem Mengajar pindah ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta kegiatan di hari pertama adalah mahasiswa Fakultas Teknik yang mengambil mata kuliah Teknologi Motor Diesel.

Materi yang disajikan mengenai electronic control unit (ECU), emisi gas buang, dan perkembangan teknologi elektrikal (kelistrikan). Awalnya, ECU diposisikan sebagai pengatur kerja sistem injeksi BBM yang menggantikan karburator. Seiring berkembangnya teknologi otomotif, sistem kontrol terintegrasi ini mengalami peningkatan yang pesat, dimana sekarang mengendalikan hampir seluruh sistem kendaraan.

Sistem kontrol dan kelistrikan kendaraan yang mumpuni, dimanfaatkan pula dalam menekan emisi gas buang agar sesuai regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. ECU mengatur teknologi mesin terkini seperti katup variabel, direct injection, turbo variabel, hingga teknologi elektrifikasi supaya mesin mempunyai performa berkendara terbaik namun ramah lingkungan. Seiring perkembangan teknologi artificial intelligent, ECU memegang peran penting dalam mengoptimalkan sistem berbasis algoritma ini.

“Generasi muda yang diwakili oleh Gen-Z, merupakan pihak yang paling berkepentingan atas pengembangan teknologi otomotif Tanah Air supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan. Kami juga melihat, Gen-Z membutuhkan basis ilmu yang kuat terkait teknologi otomotif khususnya hal yang mendasar seperti sistem pengereman, pelumas, dan ECU. Dengan rekam jejak Prestone yang panjang, kami berharap ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kami tularkan lewat program Autochem Mengajar, dapat bermanfaat bagi mereka yang menerapkannya langsung dalam proses belajar serta mobilitas setiap hari,” tutup Chris Sada.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com