Tag Archives: efek makan pedas

Makan Terlalu Pedas Bahaya untuk Tubuh? Ini Kata Pakar


Jakarta

Banyak orang menggemari makanan pedas. Namun dalam konsumsinya, beberapa orang alami efek samping serius. Lantas benarkah makan terlalu pedas berbahaya? Begini kata pakar.

Makanan pedas menarik selera banyak orang, termasuk orang Indonesia. Sengatan pedas yang semakin kuat dianggap banyak orang membuat pengalaman makan lebih nikmat.

Tak hanya dijadikan makanan sehari-hari, makanan pedas belakangan viral dijadikan bahan tantangan makan. Pelaku tantangan berlomba-lomba menghabiskan makanan pedas sebanyak atau secepat mungkin.


Namun konsumsi makanan pedas berakibat buruk untuk beberapa orang. Makanan pedas membuat mereka sakit perut, bahkan ada yang meninggal usai coba tantangan makan keripik terpedas

Lantas seperti apa kata pakar kesehatan mengenai konsumsi makanan pedas? Benarkah berbahaya untuk kesehatan?

Merangkum HuffPost (23/10/2023), berikut penjelasannya:

1. Hal yang terjadi pada tubuh saat makan pedas

Saat makan pedas ada sensasi terbakar di mulut. Dr. Lisa Ganjhu, gastroenterologist dari NYU Langone Health menjelaskan itu berasal dari senyawa capsaicin, senyawa kimia yang merupakan komponen aktif pada cabai dan pemberi rasa pedas.

Berbagai hal fisiologis terjadi saat makan pedas, mulai dari berkeringat, rasa kebas di bibir dan mulut, hingga sensasi terbakar di lidah. Semua hal ini rupanya respon tubuh untuk mendinginkan ‘dirinya’ usai capsaicin mengirim sinyal nyeri ke otak.

Dr. Natasha Chhabra yang juga gastroenterologist mengatakan makan pedas erat kaitannya dengan refluks pada beberapa orang. Refluks merupakan kondisi naiknya makanan yang ditampung beserta cairan asam lambung ke esofagus. Namun Dr. Natasha mengatakan belum ditemukan mekanisme pasti mengenai cara makanan pedas memicu refluks pada seseorang.

2. Kenapa beberapa orang lebih kuat makan pedas?

Apa Benar Makan Cabai Bisa Atasi Disfungsi Ereksi?Foto: Getty Images/iStockphoto/YelenaYemchuk

Sering kali pertanyaan muncul mengenai kenapa seseorang ada yang sangat kuat makan pedas, sementara yang lain tidak sama sekali? Menurut Dr. Natasha, toleransi akan rasa pedas dipengaruhi beberapa faktor, seperti genetik, pengalaman hidup, dan paparan terhadap makanan.

Sementara itu Dr. Lisa menambahkan, konsumsi makanan pedas terus menerus dapat meningkatkan toleransi seseorang akan rasa pedas. Ini tercermin pada keluarga-keluarga di Indonesia, misalnya, yang jamak mengonsumsi makanan pedas sehingga orang Indonesia berakhir lebih kuat makan pedas jika dibandingkan keluarga di negara lain yang cenderung mengonsumsi makanan hambar.

“Hal ini lebih menyangkut budaya dibanding masalah fisiologis,” katanya. Toleransi rasa pedas yang berbeda ini pula yang membuat reaksi tubuh seseorang terhadap rasa pedas juga beragam.

3. Seberapa pedas takaran terlalu pedas?

Lantas apa patokan yang membuat sebuah makanan tergolong amat pedas? Menurut Dr. Natasha, tidak ada patokan pasti mengenai hal itu. Beda misalnya dengan minum alkohol dimana ada jumlah yang direkomendasikan per hari agar seseorang tidak mabuk.

Namun untuk mengukur rasa pedas, ada skala yang bisa jadi panduan. Sebutannya Scoville. Sebuah makanan pedas bisa diukur memiliki berapa Scoville heat units (SHU) yang bergantung pada konsentrasi capsaicin di dalamnya.

Semakin tinggi SHU-nya, maka semakin pedas bahan makanan tersebut. Sebut saja cabai Carolina reapers yang punya 1,500,000 SHU, berbeda dengan jalapeno yang mengandung antara 2,500 hingga 10,000 SHU.

Simak Video ‘Pencinta Makanan Pedas Wajib ke Rumah Makan Ini!’:

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

4. Makan terlalu pedas bisa menewaskan seseorang?

Makan Paqui Jadi Sakit Sampai dibawa ke RSFoto: YouTube

Para pakar mengatakan kecil kemungkinan konsumsi makanan pedas dapat menewaskan seseorang, kecuali jika orang itu mengalami reaksi alergi atau sensitivitas terhadap makanan.

“Saya belum pernah mendengar kalau konsumsi makanan pedas membunuh seseorang,” kata Dr. Lisa. Mengenai tantangan makan keripik pedas yang beberapa waktu lalu membuat seseorang meninggal disebutkan tubuh seseorang pada dasarnya mengalami syok, seolah-olah ditusuk, dan adrenalin tubuh melonjak.

Ia menegaskan kalau meski efek makan pedas bisa memunculkan ketidaknyamanan, tapi sebenarnya kematian akibat makan pedas sangat kecil kemungkinannya.

5. Cara meredakan rasa pedas

Banyak orang pilih minum banyak air putih untuk menetralisir rasa pedas yang kuat, tapi ternyata pilihan minuman penuh lemak, seperti susu dinilai lebih baik.

Faktanya, capsaicin merupakan senyawa larut lemak yang dapat ‘hilang’ jika kita minum susu. Sebaliknya, jika yang diminum air putih, maka tidak berefek menghilangkan capsaicin tersebut.

Dr. Natasha bilang mengunyah permen karet dan makan permen pelega tenggorokan juga dapat jadi solusi. “Makanan itu meningkatkan produksi saliva yang bantu menetralisir keasaman di perut,” katanya.

(adr/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Hati-hati! Ini 5 Efek Negatif Kebanyakan Makan Pedas


Jakarta

Bagi sebagian orang makanan pedas memang lebih nikmat dan menantang. Namun, konsumsinya tetap perlu dibatasi karena jika terlalu banyak, bisa sebabkan 5 efek samping ini.

Sebagian orang lebih suka menikmati makanan berbumbu pedas karena dianggap jauh lebih nikmat. Apalagi orang Indonesia yang terbiasa makan pakai sambal.

Ketika makan pedas, sinyal akan dikirim ke otak untuk memberi tahu bahwa mulut terbakar. Otak akan menerjemahkan kondisi ini dengan sesuatu yang berbahaya dan mengancam. Hasilnya, otak akan melepaskan hormon adrenalin.


Namun, adrenalin adalah endorfin alami yang memiliki efek pereda nyeri dan juga bisa menimbulkan efek bahagia. Karenanya, meskipun tersiksa, tetapi makanan pedas bisa buat ketagihan.

Secara umum makanan pedas mengandung senyawa bioaktif yang disebut capsaicin. Senyawa ini memicu reseptor mulut yang menyebabkan sensasi terbakar.

Ketika reseptor dipicu, itu akan menghasilkan sensasi terbakar di sekitar mulut, kulit, perut, hingga mata. Inilah sebabnya mengapa makanan pedas bisa membuat seseorang mual.

Sayangnya, terlalu banyak konsumsi makanan pedas bisa berisiko. Semuanya memang tergantung toleransi rasa pedas seseorang, tetapi bisa menimbulkan efek samping, mulai dari menyebabkan masalah pencernaan, memperburuk kondisi tukak lambung, bahkan menyebabkan sakit kepala dan mual.

Masih banyak efek samping yang disebabkan oleh konsumsi makanan pedas. Berikut informasinya seperti dilansir dari healthshots.com (17/09/2024).

1. Gangguan pencernaan

Makanan pedasMakanan pedas bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Pencinta pedas mungkin sudah terbiasa dengan efek mulut terbakar hingga perut panas. Namun, dalam jangka panjang, makanan pedas bisa menimbulkan efek lebih berbahaya.

Konsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sakit maag atau masalah lambung lainnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Experimental Cell Research menyatakan bahwa konsumsi capsaicin menyebabkan rasa mual serta sensasi seperti lambung berdebar hingga nyeri perut.

2. Memperburuk gastritis atau tukak lambung

Ilustrasi asam lambung naikMakan pedas juga bisa menyebabkan tukak lambung. Foto: Getty Images/ImaZinS RF/Plan Shoot / Imazins

Tukak lambung merupakan peradangan pada lambung yang terjadi karena adanya luka terbuka atau ulkus pada lapisan dinding lambung.

Terlalu banyak konsumsi makanan pedas secara tidak langsung dapat menyebabkan penyakit gastritis atau tukak lambung. Jika sebelumnya sudah memiliki kondisi ini, makanan pedas bisa memperburuknya.

Hal ini disebabkan karena kandungan capsaicin dalam makanan pedas berpotensi menyebabkan iritasi pada lapisan lambung. Capsaicin dapat merangsang asam lambung berlebihan yang kemudian menyebabkan ketidakseimbangan dan merusak lapisan dinding perut.

Efek samping lain yang bisa terjadi akibat makan terlalu banyak makan pedas, dapat dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Berat badan bertambah

makan pedasMakanan pedas pun bisa memicu pertambahan berat badan. Foto: shutterstock

Makanan pedas memang sangat nikmat dan dipercaya bisa membuat berat badan menjadi turun karena ketika makan pedas, tubuh mengeluarkan keringat berlebih.

Sayangnya, sebagian besar makanan pedas ditambah dengan bahan-bahan lain, seperti garam hingga penyedap yang jika berlebihan, bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Keinginan mengonsumsi makanan manis setelah makan makanan pedas juga memengaruhi berat badan dalam jangka panjang.

4. Picu sakit kepala

Pedas Mampus! Sambal Korek dan Tempong Racikan 'Pemersatu Bangsa'Terlalu banyak makan pedas juga bisa memicu sakit kepala. Foto: detikFood

Sakit kepala dapat terjadi setelah mengonsumsi makanan yang sangat pedas. Sakit kepala usai makan pedas biasanya disebabkan karena perubahan aliran darah secara tiba-tiba.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BMJ melaporkan bahwa seorang pria yang mengonsumsi cabai terpedas di dunia mengalami sakit kepala yang parah. Pemindaian CT (CT scan) juga menunjukkan bahwa arteri otak pria itu lebih sempit dari biasanya.

5. Makanan yang bisa meredakan rasa pedas

Konsumsi makanan sangat pedas dalam jumlah besar atau di luar batas toleransi dapat berdampak signifikan pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, konsumsilah makanan pedas dalam jumlah sedang.

Menurut ahli Goyal, jika mengalami reaksi usai makan pedas sebaiknya jangan minum air. Capsaicin berbahan dasar minyak sehingga konsumsi air tidak membantu. Disarankan untuk konsumsi susu, madu, atau roti. Susu adalah pilihan paling baik karena mengandung kasein yang menghancurkan molekul capsaicin berminyak.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Dan Gold

Sari Berita Penting