Jakarta –
Salah satu efek minum kopi yaitu membuat seseorang sulit tidur. Namun, jenis kopi ini disebut-sebut tetap bisa menciptakan tidur berkualitas. Apa benar?
Bagi sebagian orang, kopi adalah minuman kafein yang mereka cari karena bisa membuat kondisi tetap terjaga, lebih bersemangat, dan bisa membuat seseorang lebih fokus menjalani suatu aktivitas.
Di sisi lain, kopi juga menawarkan efek yang kurang baik. Salah satunya yaitu merusak kualitas tidur. Terutama ketika diminum sore menjelang malam hari, beberapa jam sebelum waktu tidur.
‘The Sleep Doctor’ Michael Breus, PhD mengungkap beberapa perubahan pada rutinitas minum kopi harian bisa membuat seseorang lebih segar di pagi hari. Menurutnya, ada racikan kopi paling tepat yang bisa meminimalkan dampak kafein terhadap tidur.
Jenis kopi yang direkomendasikan adalah kopi decaf yang lebih rendah kafein.
Setelah melalui sejumlah proses, kadar kopi tersebut berkurang, meskipun memang tidak sepenuhnya. Kebanyakan kopi decaf masih mengandung kafein sekitar 1-3% dari jumlah kafein yang ditemukan pada kopi biasa.
Menurut Dr. Breus, minum kopi decaf bisa mengurangi kandungan kafein di tubuh seseorang. Lantas, bagaimana cara dan manfaat kopi decaf bekerja untuk membuat kualitas tidur lebih baik?
Melansir wellandgood.com (12/06/2024), berikut penjelasannya.
1. Manfaat minum kopi decaf untuk tidur lebih baik
Minum kopi decaf disebut dapat tetap membuat seseorang mendapat kualitas tidur yang baik. Foto: Getty Images/gpointstudio |
Kafein memengaruhi tubuh dalam banyak cara. Salah satu interaksi paling signifikan antara kafein dan adenosin, yaitu neurotransmitter utama yang membantu mengatur tidur.
Pada dasarnya, kafein menghambat adenosin, memberi tubuh efek stimulasi dan perasaan terjaga. Akhirnya mengganggu siklus tidur dalam jangka waktu panjang.
Untuk tidur optimal, Dr. Breus mengungkap perlu melakukan pengurangan kafein. Ini adalah proses mengurangi kafein secara bertahap dari waktu ke waktu hingga tidak ada kafein yang dikonsumsi.
Tujuan ini untuk membantu meningkatkan kualitas tidur atau mengurangi ketergantungan kafein.
Namun apakah perlu menghindari kafein sejak awal? Menurut penelitian yang disebut Well and Good, pantangan kafein dapat membantu meningkatkan durasi dan kualitas tidur.
Penelitian sama juga menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kopi decaf mungkin mengalami kesulitan yang lebih sedikit untuk tidur.
Menghentikan konsumsi kafein secara tiba-tiba bukanlah hal mudah. Oleh karena itu, Dr. Breus merekomendasikan untuk beralih ke kopi decaf sedikit demi sedikit untuk membantu meningkatkan kualitas tidur jangka panjang.
2. Berapa banyak kopi decaf yang bisa diminum?
Ada takaran yang bisa dicoba untuk beralih dari kopi biasa ke kopi decaf. Foto: thinkstock |
Jika menyangkut kualitas tidur, disarankan untuk mengganti setengah cangkir kopi berkafein tinggi dengan setengah cangkir kopi decaf.
Proses pengurangan kafein ini harus dilakukan selama tiga hingga lima hari, tergantung seberapa banyak kafein yang biasa diminum harian.
Jika punya kebiasaan minum kafein dalam jumlah banyak, maka proses pengurangannya juga semakin lama dan harus dilakukan perlahan untuk menghindari gejala penarikan kafein.
Jika saat ini kamu minum dua cangkir kopi sehari, hari pertama mungkin satu cangkir kopi biasa dan satu cangkir yang kombinasinya antara 1/2 berkafein dan 1/2 kopi tanpa kafein. Pada hari-hari selanjutnya, konsumsi kopi biasanya dikurangi sampai akhirnya bisa menikmati kopi decaf sepenuhnya.
Minuman kafein lain yang bisa bantu tidur dapat dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Minuman kafein lain yang bantu tidur
Meskipun kopi decaf adalah salah satu cara terbaik untuk memulai perjalanan mengurangi kafein, tetapi ada minuman kafein lain yang juga ramah untuk meningkatkan kualitas tidur.
Dr. Breus merekomendasikan matcha sebagai alternatif baik untuk menggantikan kopi biasa. Pasalnya, matcha memiliki lebih sedikit kafein dan L-theanine. L-theanine ini dapat meningkatkan serotonin dan dopamin seseorang.
Kandungan itu juga bisa meningkatkan kadar zat kimia otak yang akhirnya menenangkan dan meningkatkan relaksasi. Sehingga, bisa membantu seseorang tertidur.
(aqr/adr)
![]() |
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Source : unsplash.com / Lily Banse
Begini 5 Cara Minum Kopi untuk Tingkatkan Kesehatan Hati Jakarta – Kopi banyak digemari bukan hanya karena rasa, tetapi juga karena manfaatnya. Selain menambah energi, kopi juga dikenal dapat meningkatkan kesehatan hati seperti ini. Minum kopi seolah sudah jadi budaya atau ritual sehari-hari. Banyak orang minum kopi karena mencari manfaat yang mampu menambah energi, membuat seseorang lebih terjaga, dan mampu membuat seseorang menjadi lebih fokus. Padahal, selain manfaat tersebut, kopi juga mampu menyehatkan hati atau liver.
Menurut penelitian yang dipublikasikan Journal of Hepatology, kopi bisa mencegah seseorang terkena fibrosis hati. Fibrosis hati merupakan tahap awal penyakit gangguan hati, lapor hallosehat.com. Kopi memiliki kandungan antioksidan yang diyakini para ahli dapat melindungi hati dari kerusakan. Banyak cara lain yang bisa dilakukan kopi untuk meningkatkan kesehatan hati. Namun, tetap perlu diingat, konsumsinya jangan terlalu berlebihan. Manfaat ini juga akan didapat jika kamu meminum kopi tanpa gula, sirup, atau pemanis tambahan lain yang berisiko berbahaya. Untuk mengetahui manfaat minum kopi bagi hati lainnya, simak penjelasan berikut, seperti yang dilansir dari Time of India (26/03). 1. Mengurangi risiko penyakit hati
Studi yang disebut Times of India menyatakan, konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan risiko penyakit hati lebih rendah, seperti sirosis hati dan penyakit hati berlemak (NAFLD). Ini karena senyawa antioksidan di dalam kopi yang mampu membantu melindungi sel hati dari kerusakan dan peradangan. 2. Mengurangi risiko terkena kanker hati
Selain mengurangi risiko penyakit hati, minum kopi secara teratur dan dalam takaran yang pas juga bisa mengurangi risiko kanker hati. Dalam sebuah studi yang masih disebut Times of India, ditemukan bahwa terjadi penurunan risiko kanker pada mereka peminum kopi. Senyawa dalam kopi, termasuk kafein dan asam klorogenat, dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan apoptosis (kematian sel) dalam kanker hati. Kopi juga memiliki efek positif pada penyakit hati dan peradangan. Manfaat ini sepertinya datang dari kemampuan kopi yang dapat mencegah penumpukan lemak dan kolagen. Manfaat kopi untuk tingkatkan kesehatan hati lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!3. Mengurangi risiko perkembangan fibrosis
Asupan kopi telah dikaitkan dengan perkembangan fibrosis hati yang lebih lambat, suatu kondisi yang ditandai dengan akumulasi jaringan parut di hati. Sifat anti-inflamasi pada kopi dapat membantu menghambat perkembangan fibrosis dan meningkatkan regenerasi hati. 4. Mengurangi kadar enzimKonsumsi kopi juga telah dikaitkan dengan tingkat enzim hati yang lebih rendah, seperti alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST), yang sering meningkat pada individu dengan kerusakan atau penyakit hati. Minum kopi juga dapat meningkatkan kadar antioksidan glutation. Antioksidan ini mampu menetralkan radikal bebas berbahaya yang diproduksi secara alami dalam tubuh dan dapat merusak sel tubuh. 5. Perlindungan terhadap penyakit hati alkoholikKonsumsi kopi secara moderat juga mampu mengurangi risiko penyakit alkoholik (ADL). Hal ini akan lebih berguna jika orang yang meminumnya memang mengonsumsi alkohol. Kemampuan kopi untuk menurunkan kadar enzim hati dan melemahkan peradangan dapat membantu mengurangi efek berbahaya alkohol pada hati. (aqr/adr)
Hati-Hati! Ini Efek bagi Tubuh Jika Minum 4 Cangkir Kopi Sehari Jakarta – Kopi memang memberi banyak manfaat bagi tubuh. Namun, konsumsinya harus dibatasi. Pasalnya, ini yang akan terjadi pada tubuh jika minum kopi 4 cangkir atau lebih sehari. Seseorang yang memiliki kecanduan terhadap kopi memang sulit lepas dari kebiasaan minum kopi itu. Kopi sebenarnya membawa manfaat baik bagi tubuh. Minum kopi bisa meningkatkan konsentrasi, kewaspadaan, memperbaiki suasana hati hingga mengurangi risiko depresi. Kandungan kafeinnya juga bisa mencegah masalah diabetes hingga menjaga kesehatan liver.
Namun, perlu diingat, efek ini akan berhasil jika kamu minum kopi dalam batas wajar setiap harinya. Sebagian orang dewasa disarankan hanya mengonsumsi 400 mg per hari tidak lebih. Artinya, setara dengan 3-4 cangkir. Bagaimana jika kamu sering menikmati kopi lebih dari 4 cangkir? Beberapa efek mengkhawatirkan bisa terjadi. Mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi dapat menimbulkan berbagai efek, baik positif maupun negatif tergantung sensitivitas individu pada kafein. Namun, minum 4 cangkir lebih kopi dalam sehari lebih mungkin mendatangkan efek samping yang parah. Merangkum Times of India (21/02), berikut 5 hal yang dapat terjadi jika kamu minum 4 cangkir kopi sehari. 1. Gelisah dan gugup
Salah satu bahan terkuat di kopi adalah kafein. Asupan kafein berlebihan ini yang dapat menyebabkan kegelisahan dan kegugupan. Kandungan kafein juga dapat memicu pelepasan hormon adrenalin yang akan meningkatkan detak jantung. Jika jumlah kafein yang masuk ke tubuh cukup tinggi, efek ini lebih kuat. Pada akhirnya bisa memunculkan kecemasan atau rasa gelisah. 2. Jantung berdebar
Kafein dosis tinggi dapat menyebabkan jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur. Hal ini terutama mengkhawatirkan bagi individu yang memiliki kondisi jantung kurang baik. Kandungan kafeinnya juga menjadi stimulan yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat, termasuk meningkatkan detak jantung. Orang yang minum kopi berarti kafeinnya bisa diserap ke aliran darah, dan akhirnya mencapai ke jantung hingga membuatnya menjadi berdebar-debar. Efek minum kopi 4 cangkir atau lebih lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!3. Serangan panik
Minum kopi terlalu banyak bisa menyebabkan sebagian orang mengalami kecemasan yang meningkat atau bahkan sampai memicu serangan panik. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau rentan terhadap gangguan kecemasan. Melansir halodoc.com, kafein pada kopi memiliki sifat angiogenic dan panicogenic, khususnya pada pasien dengan gangguan panic atau Panic Disorder (PD). Menurut laporan halodoc, sebuah penelitian melaporkan bahwa kafein dengan dosis kira-kira setara 5 cangkir kopi, bisa menginduksi serangan panik pada sebagian besar pasien Panic Disorder. Kafein pada dosis ini juga bisa meningkatkan kecemasan pada pasien PD. 4. Insomnia
Tidak bisa dipungkiri, asupan kafein yang terlalu banyak tentu bisa menyebabkan masalah insomnia atau gangguan tidur. Efek stimulasi kafein dapat mengganggu pola tidur, terutama jika dikonsumsi banyak di sore hari. Melansir helllosehat.com, kafein merupakan stimulan yang bekerja sebagai adenosine receptor antagonist. Adenosine adalah senyawa dalam tubuh yang membuatmu ngantuk. Kafein menghambat kerja adenosine receptor dalam tubuh sehingga membuatmu terhindar dari rasa kantuk. Kafein dapat mulai memengaruhi tubuh sesaat setelah masuk ke dalam tubuh. Setengah dari kafein yang masuk ke tubuh bertahan 3-5 jam, sisa setengahnya lagi dapat tinggal di tubuh dalam waktu lama sekitar 8-14 jam. Kafein inilah yang bisa mengganggu tidur, sehingga waktu tidur berkurang. 5. Peningkatan tekanan darahKafein yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan tekanan darah sementara karena efek stimulannya pada sistem kardiovaskular. Mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi dapat memperburuk efek ini, yang dapat menjadi masalah bagi penderita hipertensi. Secara lebih detail, kafein memiliki efek meningkatkan tekanan darah karena berkaitan dengan reseptor adenosin. Nantinya adenosis akan mengaktifkan sistem saraf simpatik dan pada akhirnya terjadi vasokonstriksi pembuluh darah, lapor Jurnal Kebidanan Dharma Husada. (aqr/adr)
5 Tips Kurangi Rasa Gelisah dan Cemas Efek Minum Kopi Jakarta – Meski kopi terkenal sebagai minuman yang memiliki banyak manfaat kesehatan, tapi ada beberapa efek sampingnya. Salah satunya menimbulkan rasa cemas dan gelisah. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda usai minum kopi. Ada yang baik-baik saja usai minum kopi karena merasa lebih berenergi dan semangat, tapi ada juga yang justru merasa cemas dan gelisah. “Hal ini disebabkan karena kafein adalah stimulan alami dan salah satu efek utamanya adalah memblokir reseptor adenosin yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan dopamin, noradrenalin, dan glutamat,” ungkap ahli gizi Lamorna Hollingsworth.
Dalam sistem kardiovaskular, kondisi tersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung seseorang. Sementara dalam sistem saraf pusat, dosis kafein yang lebih rendah memang bisa meningkatkan aktivitas motorik dan kewaspadaan, tetapi mengonsumsi dosis yang lebih tinggi dapat menghasilkan gejala kecemasan. Karenanya banyak ahli kesehatan menyarankan untuk mengurangi asupan kopi secara berkala, terutama bagi mereka yang sensitif kafein. Selain itu, untuk meredakan atau mencegah efek ini, ada lima cara yang bisa diperhatikan ketika akan ngopi. Berikut informasinya dari NWPhysicians (30/12): 1. Banyak Minum Air Putih
Penggemar kopi sering melupakan kebiasaan yang penting ini, yaitu minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi. Terutama di pagi hari, sebaiknya minum dulu dua gelas air putih sebelum mulai ngopi. Karena kopi ini memiliki sifat diuretik yang membuat orang lebih sering buang air kecil. Kebiasaan ini jika tidak ditopang dengan asupan dari air putih, lama kelamaan tubuh akan mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan. 2. Pilih Kualitas Kopi
Kebanyakan kopi memiliki rasa pahit karena kopi sudah dipanggang. Perlu diingat, bahwa kopi yang berkualitas rasanya tidak terlalu pahit. Namun jika rasa kopi tidak enak, sampai harus ditambahkan cream, gula dan sebagainya, artinya kualitas kopi sudah tidak terlalu bagus. Untuk memastikan kopi yang dibeli masih dalam keadaan segar, sebaiknya beli bubuk kopi dari tempat yang menggiling biji kopi sendiri. Cara lainnya bisa dengan beli biji kopi dan mengolahnya di rumah dengan cara sederhana. 3. Minum Vitamin
Kopi secara alami memiliki pH sekitar 5, dan semakin rendah pH kopi maka semakin asam sifatnya. Serta menurunkan kadar pH pada tubuh manusia. Sebagai perbandingan, air mineral memiliki pH 7 dan pH lemon sekitar 2,5. Sementara pH kopi tidak melulu di angka 5, tapi ini angka rata-rata. Salah satu hal yang mempengaruhi pH kopi adalah proses roasting atau pemanggangan kopi. Efek dari pH ini membuat tubuh kadang kekurangan kalsium dan magnesium sehingga membuat orang merasa gelisah atau tak enak badan. Untuk mengurangi efek ini bisa minum vitamin atau suplemen dengan kandungan kalsium dan magnesium. Bisa diselingi dengan konsumsi buah dan sayuran yang tinggi akan kadar alkaline. 4. Perbaiki Pola TidurSemakin sedikit waktu tidur yang didapatkan, orang-orang akan semakin membutuhkan kopi. Efek dari kopi ini tentu saja membuat orang lebih susah tidur. Efek stimulan yang didapatkan dari kafein ini berasal dari pelepasan senyawa noradrenalin ke kelenjar adrenal, yang letaknya tepat di atas ginjal. Saat kelenjar ini tidak mendapatkan istirahat yang cukup dari tubuh, tentunya akan membuat tubuh lebih cepat lelah. Sehingga muncul efek-efek seperti rasa gelisah dan cemas. Pastikan istirahat yang cukup, sehingga adrenal dalam tubuh bisa pulih. Agar tetap bisa ngopi tanpa mengalami efek samping yang parah di tubuh. 5. Waktu Minum Kopi
Untuk mengurangi efek samping dari minum kopi, perhatikan waktu ngopi. Hindari minum kopi dalam perut kosongdan tunggu sekitar satu jam setelah bangun pagi. Agar tubuh bisa menyesuaikan efek kopi ketika masuk di tubuh. Hindari juga minum kopi kurang dari 8 jam waktu tidur agar waktu tidur tidak terganggu dengan efek kafein yang membuat orang sulit tidur. Jika langkah-langkah ini dilakukan secara rutin, efek samping seperti gelisah dan cemas akan berkurang dengan seiringnya waktu saat minum kopi. (sob/adr)
Ini Jenis Kopi Terbaik untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes Jakarta – Penderita diabetes tidak boleh minum kopi sembarangan. Ada jenis kopi dan racikan terbaik untuk para penderita diabetes, seperti ini. Pasien diabetes perlu memerhatikan pola makan dengan lebih serius. Makanan tertentu tidak boleh dikonsumsi supaya kadar gula darahnya tidak naik. Meskipun begitu, bukan berarti penderita diabetes harus berhenti minum kopi. Faktanya, beberapa cara dan racikan tertentu masih aman dikonsumsi.
Menurut Hello Sehat, orang dengan diabetes juga diperbolehkan minum kopi karena minuman ini bisa mengendalikan gula darah, menurunkan peradangan, dan mengurangi penyerapan karbohidrat. Namun, tentu harus dalam batas wajar dan mengonsumsi jenis dan racikan tepat. Lantas, kopi apa yang paling baik dikonsumsi penderita diabetes? Melansir Cafely.com (30/01/2025), berikut informasinya! 1. Hal penting saat memilih kopi
Kopi secara umum dianggap aman untuk dikonsumsi penderita diabetes. Namun, konsumsi dalam batas wajar, paling tidak 3-4 cangkir sehari. Selain itu penting juga untuk minum kopi hitam tanpa tambahan gula, sirup, krimer, atau pemanis buatan lainnya yang mampu mempengaruhi kadar gula darah. Hindari juga kopi instan karena sebagian besar mengandung gula tambahan dalam jumlah banyak. Beberapa jenis kopi bisa menjadi pilihan tepat, mulai dari kopi organik yang ditanam tanpa pupuk kimia atau pestisida. Menghasilkan minuman yang lebih bersih dan sehat. Campuran kopi Robusta dan Arabika juga dapat dikonsumsi penderita diabetes karena campuran keduanya mengandung antioksidan dua kali lebih banyak daripada hanya konsumsi kopi Arabika saja. Kopi bebas mikotoksin juga bisa dicoba karena bisa mengurangi beban pada hati dan ginjal. 2. Jenis biji kopi
Berbagai jenis biji kopi dapat memengaruhi hasil akhir minuman. Biji kopi Robusta yang mengandung kafein tinggi dua kali lipat daripada Arabika bisa dikonsumsi. Manfaat utama kafein pada penderita diabetes yaitu mampu mencegah gula darah turun drastis selama berolahraga. Minum kopi Robusta juga bisa membuat olahraga lebih mudah dilakukan penderita diabetes. Sedangkan kopi Arabika mengandung lebih banyak lemak dan gula, tetapi unsur-unsur ini hadir dalam kadar sedikit. Jadi, kecil kemungkinan memengaruhi penderita diabetes. Campuran Robusta dan Arabika menjadi pilihan terbaik. Jenis biji kopi ini mampu memberi asupan kafein yang kompleks serta kandungan antioksidan tinggi. 2. Tingkat pemanggangan kopi
Proses pemanggangan kopi juga bisa memengaruhi rasa dan komposisi kimianya. Kopi light roast atau yang dipanggang ringan mengandung rasa dan aroma lebih lembut. Biasanya meliputi aroma kacang dan jeruk yang kompleks. Kopi ini membantu kamu mengurangi kebutuhan tambahan pemanis. Mengurangi asupan gula dan lemak yang baik dalam mengelola diabetes. Kopi medium roast atau yang dipanggang sedang memiliki rasa yang cerah dan lembut, seperti kopi yang dipanggang ringan tetapi kompleks, seperti kopi yang dipanggang gelap. Kopi dark roasted yang dipanggang gelap biasanya punya kadar gula lebih tinggi daripada kopi yang dipanggang ringan atau sedang. Hal ini terjadi karena karbohidrat polisakarida dalam biji kopi terurai menjadi gula sederhana selama proses pemanggangan. Gula ini kemudian terkaramelisasi, menghasilkan kopi yang manis alami. Tenang saja karena gula yang hadir juga jumlahnya tidak cukup banyak, sehingga tidak menjadi masalah bagi penderita diabetes. Cara kopi memengaruhi diabetes bisa dilihat pada halaman selanjutnya!3. Cara kopi memengaruhi penderita diabetesBeberapa zat kimia dan nutrisi dalam secangkir kopi bisa memengaruhi banyak elemen dalam tubuh, terutama mereka yang punya kondisi diabetes. Sebenarnya, minum kopi 3 sampai 4 cangkir sehari telah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe-2. Namun, di sisi lain, kopi hitam juga disebut dapat memengaruhi sensitivitas insulin. Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dan jangka panjang dapat membantu tubuh kurang sensitif terhadap insulin. Hal ini bisa menjadi masalah bagi penderita diabetes karena insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Dalam hal ini, minum kopi secukupnya adalah pilihan terbaik bagi penderita diabetes. Bisa juga memilih kopi rendah kafein supaya bisa mendapat nutrisi tambahan tanpa takut mengalami efek samping akibat kafein. (aqr/adr) Kenapa Ya Usai Minum Kopi Jadi Sembelit? Ini Kata Pakar Jakarta – Banyak orang percaya minum kopi bisa meningkatkan energi. Namun, sisi buruknya kopi juga bisa memicu sembelit karena alasan ini. Banyak orang minum kopi karena efeknya yang mampu mendorong energi. Untuk manfaatnya bagi pencernaan, ahli gizi Frances Largeman-Roth mengungkap kalau kopi dapat mempercepat kontraksi. Membantu menggerakkan saluran gastrointestinal ke depan dan keluar dari tubuh. Namun, bagi sebagian yang lain, kopi justru menghambat buang air besar alias menyebabkan sembelit.
Lantas, bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Melansir livestrong.com (24/06/2023), berikut penjelasannya! 1. Alasan kopi sebabkan sembelit
Kopi dapat merangsang pencernaan dan memiliki efek pencahar. Bagi orang yang sensitif terhadap kafein, hal ini justru bisa membuat buang air besar menjadi encer, diare, atau dehidrasi. Masalahnya, ketika seseorang mengalami dehidrasi, usus besar akan menyerap sebanyak mungkin air dari sisa makanan. Memperlambat perjalanan tinja melalui saluran pencernaan. Akhirnya menghasilkan tinja yang keras dan menyakitkan. Menurut National Library of Medicine, kandungan kafein di dalam kopi juga bersifat diuretik. Berarti membuat tubuh lebih sering buang air kecil dengan membantu mengeluarkan garam dan air ekstra. Menyebabkan dehidrasi yang bisa berujung membuat perut sembelit. Lebih parahnya lagi bahan-bahan lain yang biasa ditambah ke dalam secangkir kopi, seperti susu dan gula juga bisa memperparah efek ini. Frances Largeman-Roth mengungkap kalau tambahan beberapa sendok makan susu tidak menjadi masalah, tetapi jika minum kopi susu dalam gelas besar, yang mana setengahnya terisi susu, hal ini bisa sebabkan masalah. 2. Cara mengatasi sembelit akibat minum kopiBatasi asupan kafein
Untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, sekaligus mengatasi masalah sembelit, seseorang perlu membatasi asupan kopi. Ahli Frances Largeman-Roth menyarankan untuk membatasi konsumsi 2 cangkir kopi per hari. Asupan 400 miligram kafein masih aman, tetapi perlu diperhatikan jenis kopi yang diminum karena jumlah kafeinnya bervariasi. Bisa jadi dalam secangkir kopi 226 ml sudah mengandung kafein sampai 200 miligram. Kalau tidak mau asupan kafein berlebihan, Frances Largeman-Roth menyarankan untuk memulai hari dengan secangkir kopi biasa, dilanjut sore atau siang harinya minum kopi decaf. Cara lain agar terhindar dari sembelit saat minum kopi bisa dibaca di halaman selanjutnya!Batasi konsumsi produk susu
Susu nabati menjadi pengganti yang baik dibandingkan susu hewani yang bisa menyebabkan sembelit. Susu nabati, seperti susu gandum atau susu kedelai memiliki tekstur kental dan lembut. Mengonsumsi jenis susu ini bisa memenuhi kebutuhan serat harian dan mengurangi risiko pencernaan, seperti sembelit atau susah buang air besar. Namun, kalau tidak bisa beralih ke susu nabati, kamu tetap bisa memakai susu hewani. Frances menyarankan hanya menambahkan susu hewani murni sebanyak 1 atau 2 sendok makan. Jangan sampai berlebihan jika tidak mau perut menjadi sembelit. Singkirkan gula
Selain susu, penting juga untuk menghindari atau menghilangkan gula. Dengan cara ini, seseorang bisa menghindari sembelit dan masalah pencernaan lainnya yang bisa muncul akibat kopi. Untuk memberi rasa tambahan, lebih baik menggunakan bahan herbal, seperti kayu manis atau bubuk kakao. Tetap terhidrasi Sehabis minum kopi, jangan lupa untuk kembali menghidrasi tubuh dengan minum segelas air putih. Kopi memang bisa merangsang gerakan pencernaan dan mendorong kotoran keluar, tetapi di sisi lain kopi menyebabkan dehidrasi karena cairan terus keluar. Efek dehidrasi dari cairan yang terus keluar ini menyebabkan kotoran akhirnya jadi keras dan menyebabkan sembelit. Karenanya perlu mengimbanginya dengan minum air putih yang cukup, sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi yang berujung sembelit. (aqr/adr) Hati-Hati! Cara Seduh Kopi Ini Bisa Tingkatkan Kolesterol Jakarta – Kopi memang punya banyak manfaat sehat. Namun, metode penyeduhan tertentu justru bisa memberikan efek buruk pada kadar kolesterol yang meningkat. Kopi banyak digemari karena kandungannya banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Minuman berkafein ini merupakan sumber antioksidan. Dalam jumlah tepat, konsumsi kopi mampu meningkatkan kadar energi, menurunkan risiko diabetes tipe-2, meningkatkan performa atletik, serta mendukung kesehatan jantung dan hari.
Namun, faktor-faktor tertentu bisa menyebabkan efek buruk usai minum kopi. Salah satunya cara menyeduh kopi. Proses penyeduhan kopi mungkin terdengar tidak penting, tetapi faktanya beberapa cara justru membahayakan kesehatan. Melansir ndtv.com (26/03/2025), penelitian terkini mengungkap bahwa kopi yang diseduh menggunakan mesin kopi kantor atau mesin kopi modern berpotensi meningkatkan kadar kolesterol. Kopi yang diseduh menggunakan mesin atau yang disaring menggunakan penyaring berbahan metal diyakini mengandung senyawa kafestol dan kahweol yang tidak tersaring. Kafestol dan Kahwepol merupakan senyawa diterpen yang secara alami dapat ditemukan di kopi. Kedua senyaawa ini pun dikenal bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL yang berkaitan dengan masalah penyakit kardiovaskular. Menurut hasll penelitian yang disebut myfox8.com, kopi yang diseduh dengan mesin kopi mengandung kafestol sebesar 176 mg/L yang mana jumlahnya jauh lebih besar dari kafestol dari proses penyeduhan kopi filter yang jumlahnya hanya 12 mg/L. Kopi yaang diseduh menggunakan mesin french press juga termasuk yang buruk untuk kolesterol. Pasalnya penyaringan metal tidak cukup rapat menampung kafestol dan kahweol. Jadi, kandungan kedua senyawa itu pun menjadi cukup tinggi dan berisiko meningkatkan kadar kolesterol. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases menyebutkan bahwa rebusan kopi memang mengandung kadar senyawa peningkat kolesterol yang lebih tinggi.
Studi tersebut juga mengungkap bahwa beralih ke kopi yang diseduh dengan filter atau penyaring kertas bisa mengurangi potensi tersebut. Kopi yang diseduh dengan penyaring kertas ini memang prosesnya lebih lama karena kopi dibiarkan menetes secara alami, tetapi justru lebih baik untuk menjaga kolesterol. Pasalnya, penyaring kertas dapat menyaring seluruh zat peningkat kolesterol. Kopi yang diseduh biasanya mengandung kafestol, suatu senyawa diterpena yang bisa meningkatkan kolesterol dalam darah. Menyeduh kopi menggunakan penyaring kertas dapat membantu mengurangi kadarnya secara signifikan. Penyaring kertas juga memungkinkan kafein dan antioksidan melewatinya.
Proses penyeduhan ini juga dapat membantu menurunkan keasaman kopi. Cara ini menjadi pilihan yang baik bagi mereka dengan kondisi perut sensitif. Selain menyeduhnya pakai penyaring kertas, tips lain juga bisa membantu racikan kopi lebih sehat. Mulai dari memilih biji kopi yang berkualitas tinggi, hindari gula, krim, atau sirup perasa berlebihan. Penting juga untuk membatasi asupan kopi. Sebaiknya hanya 3-4 cangkir sehari. Waktu minum kopi juga harus diperhatikan. Hindari meminumnya menjelang tidur supaya tidur tidak terganggu. (aqr/adr) Apakah Minum Kopi Tiap Pagi Aman untuk Kesehatan Usus? Jakarta – Minum kopi di pagi hari telah menjadi kebiasaan makan orang. Namun, apakah rutinitas minum kafein ini baik untuk kesehatan usus atau justru sebaliknya? Minum secangkir kopi di pagi hari memang bermanfaat untuk membuatmu lebih bersemangat dan membantu mendorong energi. Namun, masih banyak yang meragukan manfaatnya terhadap kesehatan usus. Padahal, minuman berkafein ini dapat memberi dukungan bagi miliaran mikroba ramah yang tinggal dalam sistem pencernaan.
Pasalnya, menurut sejumlah penelitian yang disebut Telegraph.com, ada bukti yang menunjukkan espresso dapat memengaruhi mikrobioma secara positif, dan mengarah pada kesehatan lebih baik secara keseluruhan, dan bahkan umur lebih panjang. Menurut Nicola Shubrook, ahli gizi dan praktisi pengobatan fungsional mengungkap, kopi mengandung beberapa senyawa yang berfungsi sebagai prebiotik. Berarti senyawa itu memberi nutrisi pada bakteri probiotik yang bermanfaat dengan menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi. Lantas, apa sebenarnya efek minum kopi di pagi hari pada kesehatan usus? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari telegraph.com (23/06/2024). 1. Efek minum kopi pagi hari
Sebenarnya minum kopi di pagi hari bisa membantu menjaga kesehatan usus serta mencegah berbagai macam penyakit. Menurut ahli gizi Nicola Shubrook, dampak kopi pada flora usus ada dua. Pertama, kafein bertindak sebagai stimulan yang mampu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus. Kopi juga mengandung senyawa tanaman disebut polifenol. Kategori senyawa ini secara alami ditemukan dalam makanan nabati, seperti buah, sayur, rempah, teh, cokelat, dan anggur. Polifenol dikenal bertindak sebagai antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat mengurangi risiko kanker dengan menetralkan radikal bebas berbahaya. Polifenol khusus dalam kopi dikenal dengan sebutan asam klorogenat. Menurut studi tahun 20202 yang diterbitkan dalam Experimental and Clinical Science, pasien yang mengonsumsi kopi kaya akan asam klorogenat, mampu menurunkan risiko diabetes tipe-2 dan penyakit hati berlemak. Penelitian yang sudah ada juga menunjukkan efek baik kafein untuk usus. Kafein dapat merangsang usus besar dan menyebabkan buang air besar secara teratur. Dalam banyak hal, tampaknya secangkir kopi bermanfaat bagi kesehatan usus. Namun, jenis kopi apa yang terbaik untuk mendapat manfaat ini? 2. Racikan kopi terbaik untuk kesehatan usus
Para ahli yang disebut Telegraph cenderung sepakat bahwa kopi hitam lebih baik daripada cappuccino, latte, flat white, atau kopi susu lainya. Menurut Julia Kopczyńska, ahli mikrobiologi di Institut Biokimia dan Biofisika Polandia menyebut susu terbukti menghambat penyerapan polifenol. Ia juga mengungkap, penambahan banyak krim dan gula akan mengubah kpi menjadi sebuah dessert. Gula akan lebih membahayakan dan merusak manfaat kopi. Oleh karena itu, lebih baik memilih kopi hitam tanpa tambahan gula atau pemanis buatan apapun. Jenis biji kopi sampai takaran cangkir yang harus diminum bisa dilihat pada halaman selanjutnya!3. Jenis biji kopi yang lebih baikTidak hanya racikannya, biji kopi yang dipilih juga perlu diperhatikan. Terdapat dua jenis biji kopi utama, yaitu Arabika dan Robusta. Masing-masing memiliki kualitas berbeda pada tahap pemanggangan tertentu. Julia mengungkap, meskipun biji kopi panggang ringan umumnya memiliki kandungan kafein lebih tinggi, biji kopi ini yang mempertahankan lebih banyak antioksidan daripada biji kopi yang dipanggang gelap. Terlepas dari kondisi panggangannya, jenis biji kopinya juga perlu dilihat karena keduanya menawarkan manfaat berbeda. Biji kopi robusta yang dipanggang ringan memiliki lebih banyak antioksidan daripada biji kopi panggang arabika yang dipanggang ringan juga. Lamanya waktu penyimpanan biji kopi juga memengaruhi kadar polifenol, dengan penurunan terlihat pada biji kopi yang disimpan selama 12 bulan atau lebih. 4. Berapa cangkir yang harus diminum?
Meskipun kopi bermanfaat untuk usus atau organ tubuh lain, tetapi kamu tetap perlu membatasi asupannya. Julia menyetujui, jumlah kafein maksimum yang direkomendasikan adalah 400 mg sehari. Pasalnya, minum kopi diatas 600 mg telah dikaitkan dengan insomnia dan tekanan darah tinggi. Menurut Julia, secangkir kopi seduh rumahan mengandung antara 70 mg dan 140 mg kafein, tergantung biji kopi dan metode penyeduhan. Sementara itu, kopi di coffee shop rata-rata mengandung 180 mg kafein. Espresso dan cappucino siap saji juga mengandung kafein serupa, atau bahkan lebih tinggi, mencapai 325 mg. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, lebih baik membatasi asupan kopi dan memperhatikan jenis kopi mana yang lebih baik. Kamu juga bisa membuat kopi lebih sehat untuk usus dan keseluruhan tubuh dengan menambahkan rempah-rempah sebagai pengganti pemanis buatan. Misalnya, menambah kapulaga yang bersifat anti radang dan dapat mengatur kadar gula darah. Jahe juga bisa ditambah karena dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan menurunkan kolesterol. (aqr/adr) Perlu Waspada! Minum Kopi Tiap Hari Bisa Picu Risiko Stroke Jakarta – Meskipun minum kopi mendatangkan manfaat baik, tetapi efeknya juga perlu diwaspadai. Selain masalah insomnia, minum kopi tiap hari juga bisa memicu risiko stroke. Kopi telah menjadi minuman yang dikonsumsi rutin oleh sebagian orang. Kandungan kafein di dalamnya diincar karena bisa memberikan efek stimulan pada sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi rasa kantuk. Penelitian juga telah banyak menunjukkan manfaat dari minum dua cangkir kopi setiap hari. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan majalah American College of Cardiology tahun 2022, penurunan risiko serangan jantung, diabetes, dan Alzheimer pada orang yang mengonsumsi dua cangkir kopi.
Namun, apapun yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan efek berbahaya. Salah satunya berkaitan dengan risiko terkena stroke. Pasalnya, kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat menjadi pemicu stroke. Terutama pada individu dengan hipertensi (tekanan darah tinggi). Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di salah satu majalah Organisasi Stroke Dunia, orang yang mengonsumsi lebih dari empat cangkir kopi per hari memiliki risiko peningkatan stroke. Melansir Times of India (03/05/2025), salah satu studi terbesar tentang stroke dunia yang disebut Interstroke sempat dilakukan pada tahun 2007 sampai 2015.
Dalam penelitian tersebut, 26.950 pasien di 32 negara dan 5 benua dianalisis dengan berbagai jenis stroke. Penelitian ini pun mengumpulkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi seperti minum kopi lebih dari empat cangkir per hari dikaitkan dengan risiko stroke iskemik yang lebih tinggi. Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum. Terjadi karena adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah di otak. Pasien yang mengonsumsi lebih dari empat cangkir kopi per hari juga memiliki masalah pembekuan di pembuluh darah otak. Sebesar 37% lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, kabar baiknya teh bisa menjadi alternatif asupan kafein daripada kopi. Sebab, menurut penelitian yang disebut situs Times Of India, pasien yang minum teh secara teratur memiliki risiko stroke lebih rendah. Mereka memiliki risiko penurunan sebesar 19% pada stroke iskemik dibandingkan mereka yang tidak minum teh. Memang risiko stroke ini tidak sama pada semua subkelompok. Namun, pecandu kopi tetap harus waspada. Disarankan untuk mengonsumsi kopi dalam jumlah wajar, 2 cangkir atau kurang per hari karena bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Minum kopi dalam batas wajar dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, penyakit Alzheimer, dan diabetes. Jenis kopi yang diminum sehari hari juga perlu diperhtikn. Pilihan terbaik minum kopi hitam tanpa tambahan gula, pemanis buatan, susu, atau krimer. (aqr/odi) Bisakah Kopi Dihitung Sebagai Asupan Cairan Tubuh? Ini Penjelasan Ahli Jakarta – Kopi mengandung air yang sama dengan yang dibutuhkan tubuh untuk hidrasi tubuh. Lantas, apakah kopi termasuk asupan hidrasi? Begini penjelasan ahli. Para pakar kesehatan setuju bahwa mencukupi kebutuhan hidrasi tak hanya bisa dilakukan dengan konsumsi air mineral saja. Tetapi ada banyak cara yang bisa dilakukan dengan kunci utama ialah memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Makanan yang tinggi air seperti buah-buahan, teh, dan masih banyak lainnya disarankan dikonsumsi untuk membantu mencukupi kebutuhan hidrasi harian. Tetapi bagaimana dengan seduhan kopi yang juga sama-sama menggunakan air?
Melansir AOL (26/4) keresahan pada penggemar kopi yang banyak ditanyakan ialah kebenaran bahwa kopi dapat dihitung sebagai asupan hidrasi. Mengingat kopi memiliki kandungan kafein dan memiliki efek diuretik pada tubuh.
Alex Larson, pendiri Alex Larson Nutrition dan Dr. Raj Dasgupta, Chief Medical Advisor di Garage Gym Reviews punya pandangan sendiri terkait hal tersebut. Keduanya setuju bahwa kopi dapat dihitung sebagai asupan hidrasi untuk tubuh. “Walaupun kafein memiliki efek diuretik yang ringan, tetapi kandungan air dalam kopi dapat membantu (hidrasi), apalagi jika kamu peminum kopi yang rutin,” kata Dr. Dasgupta. Larson menanggapi Dr. Dasgupta dengan anjuran kadar konsumsi kopi harian yang disarankan para ahli. Dosis tertinggi yang aman untuk mengonsumsi kopi dalam sehari disebutkan hanya empat cangkir saja. Takaran tersebut setara dengan asupan kafein sebanyak 400 miligram. Lebih dari jumlah yang disarankan ada kekhawatiran efek diuretik pada kopi akan mendominasi di dalam tubuh daripada khasiatnya.
Lebih lanjut, Dr. Dasgupta juga menyebut bahwa teh dan soda juga bisa dihitung sebagai asupan hidrasi harian. Dengan catatan semua yang dikonsumsi harus menyesuaikan dengan batas aman dan tidak dikonsumsi berlebihan. “Minum-minuman tersebut baik-baik saja asal dikonsumsi dengan bijak dan tak berlebihan,” lanjutnya. Agar lebih aman ada beberapa tips juga yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan asupan kopi dengan menjaga hidrasi tubuh. Larson dan Dr. Dasgupta menyarankan penikmat kopi untuk senantiasa melengkapi kopinya dengan segelas air mineral. “Aturan paling utama untuk mengonsumsi minuman berkafein adalah dengan memadukannya bersama segelas air, khususnya ketika sedang berolahraga atau saat cuaca panas. Mengawali hari dengan air, tidak hanya kopi, juga berdampak besar,” ujar Dr. Dasgupta. (dfl/odi) Sari Berita Penting |







Kegelisahan juga menjadi efek terlalu banyak minum kopi. Foto: Getty Images/Stanislav Sablin



























