Tag Archives: efek samping kopi

Waspada! 5 Efek Konsumsi Kopi Berlebihan Ini Dapat Merusak Kulit


Jakarta

Segala hal yang berlebihan tentu tidak akan berujung baik, termasuk konsumsi kopi. Efeknya ternyata dapat merusak kesehatan kulit.

Kopi secara alami memiliki beberapa komponen nutrisi dan mineral yang terkandung di dalamnya. Mulai dari antioksidan, kafein, dan masih banyak nutrisi lain yang dapat diserap ke dalam tubuh.

Namun frasa segala yang berlebihan tidak akan baik, nampaknya cocok untuk menggambarkan pola konsumsi kopi masyarakat. Kopi yang dikonsumsi secara berlebihan tanpa takaran yang jelas justru akan menimbulkan efek samping dan merusak beberapa bagian tubuh tertentu.


Salah satu yang dapat terdampak adalah kesehatan kulit yang sudah dirawat justru akan rusak karena konsumsi kopi. Ada beberapa alasan ahli kulit dan kecantikan yang menyebut kopi dapat merusak kesehatan kulit.

Berikut ini 5 alasan kopi dapat merusak kulit menurut West Lake Dermatology:

Waspada! 5 Efek Konsumsi Kopi Berlebihan Ini Dapat Merusak KulitKafein yang bersifat diuretik dapat memicu dehidrasi pada kulit. Foto: Getty Images/iStockphoto/Lifehdfilm

1. Menyebabkan dehidrasi

Efek kafein yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak dapat berubah karakternya menjadi diuretik. Artinya kopi akan mengikat cadangan air di dalam tubuh dan membawanya keluar melalui air kencing.

Cadangan air yang diserap oleh kopi termasuk air yang seharusnya melembabkan kulit. Ketika kulit kehilangan kelembabannya maka akan muncul beberapa gejala dan gangguan yang dapat terlihat.

Biasanya tanda-tanda seperti kulit terlihat kusam dan kehilangan kekenyalannya menjadi tanda kulit yang dehidrasi. Selain itu kondisi dehidrasi juga dapat memicu timbulnya garis halus pada kulit wajah.

2. Memicu stres

Kandungan kafein yang ada di dalam kopi disebut banyak orang dapat membantu meningkatkan fokus otak mereka. Tetapi pada saat yang bersamaan kafein juga dapat memicu stres pada otak manusia.

Kafein yang berlebihan dan diserap oleh darah yang dibawa masuk ke otak dapat merilis hormon kortisol. Ketika kadar hormon kortisol meningkat maka produksi sebum pada pori-pori dan permukaan kulit juga ikut meningkat.

Dampak penyumbatan pori-pori seperti pertumbuhan komedo akan meningkat. Lebih parahnya lagi bagi kulit yang sensitif akan mudah berjerawat.

Alasan kopi dapat merusak kulit lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Mengganggu kualitas tidur

Sebagaimana diketahui bahwa kopi sering kali diandalkan untuk menahan kantuk, minum kopi secara berlebihan dapat menurunkan kualitas tidur. Orang yang terganggu jadwal tidurnya dapat mengubah fungsi kerja semua organ tubuhnya.

Tidur yang tidak berkualitas juga dapat membantu memicu kortisol yang merupakan hormon stres. Tubuh yang kekurangan tidur akan kesulitan untuk memperbaiki sel kulit yang rusak.

Alasannya karena kulit hanya dapat memperbaiki sel-selnya ketika tubuh tertidur. Sehingga mereka yang memiliki kualitas tidur rendah akan mendapatkan kondisi kulit yang rentan mengalami penuaan.

4. Menghambat aliran darah

Waspada! 5 Efek Konsumsi Kopi Berlebihan Ini Dapat Merusak KulitJika dikonsumsi berlebihan, kopi juga dapat membuat penyumbatan dalam pembuluh darah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Lifehdfilm

Walaupun kopi sering disebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan kardiovaskuler ternyata ada efek samping yang juga bisa ditimbulkan. Kopi yang berlebihan dapat memicu penyumbatan pembuluh darah.

Kondisi yang disebut bernama vasoconstriction ini akan membuat darah kesulitan mengalir oksigen ke seluruh organ tubuh. Sementara kulit merupakan organ tubuh terbesar dari seorang individu manusia.

Kulit yang sehat harus dijaga kecukupan hidrasi serta oksigennya. Kulit yang tidak mendapatkan pasokan oksigen cukup akan mengalami gangguan dengan tanda-tanda pengeriputan dini.

5. Menyebabkan penuaan dini

Para ahli kesehatan hingga ahli kulit setuju bahwa kopi yang sehat adalah kopi yang murni tanpa tambahan apapun. Penambahan susu dan gula ternyata tak hanya berdampak pada asupan lemak dan gula darah tetapi juga memiliki efek samping bagi kesehatan kulit.

Bagi individu dengan kondisi kulit sensitif, konsumsi kopi dengan tambahan susu dapat memicu pertumbuhan jerawat. Pada kulit yang sudah berjerawat, asupan susu juga akan memperparah kondisinya.

Sedangkan menambahkan pemanis seperti gula ke dalam kopi akan merusak kulit dengan masuknya radikal bebas. Efeknya produksi kolagen yang menjaga keelastisan kulit akan rusak dan terganggu.

(dfl/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Ini 5 Efek Samping Kesehatan Jika Minum Kopi Berlebihan


Jakarta

Meski pada dasarnya kopi memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Tapi jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu efek samping untuk kesehatan.

Pecinta kopi penting untuk mengetahui efek minum kopi setiap hari. Ada yang berefek positif dan ada pula yang berefek negatif.

Di seluruh dunia, kopi dikenal sebagai minuman pagi hari. Minum kopi juga sudah menjadi gaya hidup, karenanya pencinta kopi tak pernah terlewatkan satu hari pun. Kopi memang dikenal dengan sederet manfaat sehatnya seperti menambah energi, meningkatkan daya ingat hingga menjaga fungsi otak.


Namun, apa yang terjadi dalam tubuh jika kamu minum kopi setiap hari? Kopi mengandung kafein yang berperan aktif, sehingga berefek pada tubuh. Tak selamanya positif, kafein juga bisa berefek negatif. Apalagi jika kopi diminum secara berlebihan dan tidak mengikuti anjuran takaran kopi yang berlaku.

Sehingga ada baiknya untuk mengonsumsi kopi dalam batas wajar. Disarankan oleh ahli gizi dan dokter untuk konsumsi kopi tak lebih dari 4 cangkir sehari. Dengan perkiraan per cangkir kopi hitam ukuran 240 ml mengandung 95 mg kafein. Sehingga 200 mg kafein setara dengan dua cangkir kopi.

Dilansir dari berbagai sumber (03/03), berikut beberapa efek samping yang bisa muncul karena kebiasaan ngopi yang salah.

1. Cemas dan Panik

Penelitian minum kopi yang menemukan bisa membuat seseorang banyak gerak, juga memberikan efek kurang tidur.Penelitian minum kopi Foto: Getty Images/iStockphoto

Minum kopi setiap hari juga bisa berefek negatif jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa efeknya seperti kecemasan, panik, tidur gelisah, susah tidur dan ketergantungan kafein.

“Peran kafein dapat berhenti 12-24 jam setelah dosis terakhir mengonsumsi kafein. Ini sembuh dalam 24-48 jam. Gejala yang paling menonjol adalah sakit kepala,” ungkap American Heart Association.

Selain itu, sebuah studi menunjukkan dosis yang mematikan dari mengonsumsi kafein adalah 236 mililiter. Namun, itu tidak bisa disamakan semua orang, tergantung dengan metabolisme tubuh masing-masing.

2. Memicu Diare

Ilustrasi toilet atau sakit perutIlustrasi toilet atau sakit perut Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Bagi orang-orang yang memiliki masalah pada sistem pencernaan seperti masalah maag atau iritasi lambung, sangat tidak disarankan minum kopi. Kandungan dalam kopi bisa membuat saluran cerna mengalami iritasi yang lebih parah.

Efek asam pada kopi membuat lapisan lambung melemah, akibatnya berbagai masalah pun muncul di saluran cerna. Beberapa dampaknya yakni kram perut, diare, sembelit dan iritasi pada saluran usus besar.

3. Terlalu Banyak Gula

Tambahkan Madu ke Kopi untuk Dapatkan Rasa dan Manfaat ManisKopi Manis. Foto: Ilustrasi iStock

Penambahan pemanis, termasuk gula ke dalam secangkir kopi, bisa menambah nilai kalori secangkir kopi. Hal ini harus dihindari pelaku diet.

Selain itu, praktik menambahkan banyak gula juga berisiko membuat umur kamu pendek. Penelitian mengungkap terlalu banyak konsumsi gula berisiko pada kematian dini.

Hal ini bukan karena obesitas atau kenaikan berat badan yang disebabkan karena gula, melainkan fakta bahwa gula bisa memicu dehidrasi. Pada akhirnya hal ini menjadi gejala gula darah tinggi dan jika tidak diatasi akan menyebabkan diabetes. Penyakit ini termasuk berbahaya dan mengancam nyawa.

4. Kebiasaan Minum Kopi Berlebihan

Pecinta kopi seringkali tak sadar kalau sudah terlalu banyak minum kopi. Kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan dalam jangka panjang.

Sebuah penelitian yang mengamati konsumsi kopi 40 ribu orang dewasa menemukan mereka yang minum lebih dari 4 cangkir kopi per hari alami efek negatif terkait masa hidupnya. Padahal anjuran minum kopi yang disarankan oleh ahli kesehatan berkisar 2-4 cangkir dalam sehari sesuai kondisi tubuh dan kebutuhan setiap orang.

Penulis penelitian itu menjelaskan bahwa minum 28 cangkir kopi per minggu (yang mana 4 kali sehari) tak masalah untuk kesehatan, tetapi minum lebih dari jumlah tersebut bisa berdampak negatif dalam kaitannya dengan umur panjang.

5. Meningkatkan Kadar Kolesterol

Doctor with stethoscopeFoto: Getty Images/iStockphoto/isayildiz

Kolesterol meningkat bisa menjadi salah satu efek minum kopi setiap hari. Karenanya perhatikan bagaimana cara kamu menyeduhnya, karena cara menyeduh dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam kopi.

Jika kamu menyeduh dengan cara French Press, perkolator atau lebih suka minum espresso, maka kopi mengandung kafestol dalam jumlah yang lebih tinggi daripada menyeduh menggunakan kertas yang disaring atau instan.

Kofestol sendiri merupakan senyawa alami yang hanya ditemukan pada kopi. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kadar kolesterol LDL pada tubuh menjadi baik. Itu karena kemampuan filter untuk memisahkan kopi dari minyak peningkat kolesterol yang disebut terpene.

(sob/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Anna Pelzer

5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya


Jakarta

Kopi memang mengandung banyak manfaat untuk tubuh. Akan tetapi ada beberapa kelompok orang yang tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman ini.

Selain bisa membuat tubuh terasa lebih segar dan tidak mengantuk, kopi memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh saat dikonsumsi pagi hari.

Selain itu daya tarik kopi terletak pada aroma dan cita rasanya yang menggiurkan. Selain itu, kopi juga memiliki kandungan kafein yang bisa membuat pencintanya ketagihan untuk meminumnya.


Tak heran setiap harinya ada jutaan orang di berbagai negara yang minum kopi di pagi hari. Selama beberapa tahun terakhir banyak bermunculan penelitian tentang efek minum kopi. Ada yang mengulas tentang manfaat minum kopi hingga mengenai dampak dan efek sampingnya.

Salah satunya ada anjuran bagi sekelompok orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, tidak dianjurkan untuk minum kopi.

Dilansir dari Eat This (07/01), berikut penjelasannya:

1. Orang dengan Penderita IBS

5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya Foto: Ilustrasi iStock

Ahli gizi diet ternama yang berbasis di Seattle, Washington, AS, Angel Planells menjelaskan, orang yang tidak dianjurkan minum kopi adalah mereka yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS).

“Kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare, gejala utama sindrom iritasi usus besar (atau IBS),” katanya.

Oleh karena itu, pengidap sindrom iritasi usus besar, dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindari minuman berkafein

2. Orang yang Memiliki GERD

5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya Foto: Ilustrasi iStock

orang yang tidak disarankan untuk minum kopi berlebih atau harus membatasi asupan kopinya adalah pengidap Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

Kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup antara esofagus dan lambung. Hal ini dapat menyebabkan isi asam lambung masuk ke kerongkongan, sehingga menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman.

“Jika Anda mengidap GERD, lihat apakah beralih ke kopi tanpa kafein bisa membantu,” ungkap ahli diet Sue Heikkinen.

3. Orang dengan Glaukoma

5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya Foto: Ilustrasi iStock

Kopi juga tak dianjurkan untuk mengidap glaukoma atau kondisi medis berupa gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata.

Biasanya, kerusakan saraf mata tersebut terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata.

“Tekanan intraokular meningkat pada pengidap glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi disarankan untuk membatasi atau menghindari asupannya, namun diperlukan lebih banyak penelitian,” kata Planells.

Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Mount Sinai, meminum kafein dalam jumlah besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang memiliki kecenderungan peningkatan tekanan mata.

4. Anak-anak

5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya Foto: Ilustrasi iStock

Kafein dapat menimbulkan efek samping yang lebih nyata dan serius pada anak-anak. Asupan berlebih dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit perut.

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan, terutama pada balita, adalah bahwa kopi dapat menutupi isyarat rasa lapar, sehingga balita mungkin tidak akan merasa lapar. Selain itu, perlu diingat bahwa kopi cukup asam, sehingga dapat merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang. Menurut beberapa penelitian kopi baru aman dikonsumsi oleh anak-anak yang berusia 12 tahun ke atas tentunya dengan porsi kopi yang berbeda dengan orang dewasa.

5. Wanita Hamil dan Menyusui

5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya5 Kelompok Orang Ini Tidak Disarankan Minum Kopi, Ini Alasannya Foto: Ilustrasi iStock

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram (kira-kira setara dengan dua cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

Namun, ulasan pada 2020 yang diterbitkan di British Journal of Medicine menyatakan tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Wanita hamil harus mendiskusikan asupan kafeinnya dengan dokter.

Selain itu, wanita yang sedang menyusui juga disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan minum kopi. Ini karena kafein bersifat stimulan dan diuretik. Juga, ibu menyusui dapat berisiko mengalami dehidrasi akibat dari minum kopi.

(sob/odi)



Sumber : food.detik.com

Teh Bisa Jadi Alternatif Kopi, Bantu Fokus Tanpa Bikin Gelisah


Jakarta

Meski kopi termasuk minuman yang sehat, tapi sebagian orang justru merasakan efek samping usai mengonsumsinya. Sebagai solusi, kamu bisa beralih ke teh yang punya keunggulan ini.

Kopi dan teh termasuk dua minuman yang memberi manfaat sehat. Namun, pada beberapa orang, minum kopi dapat memunculkan efek samping, seperti jantung berdebar atau rasa gelisah.

Sebagai solusi, para ahli kesehatan menyebut teh bisa jadi alternatif konsumsi kopi. Teh menghadirkan manfaat serupa kopi, tapi tanpa efek samping yang kerap muncul akibat senyawa unik yang terkandung di dalamnya.


Kandungan Kafein Kopi dan Teh

alasan harus beralih dari minum kopi ke minum tehalasan harus beralih dari minum kopi ke minum teh Foto: Getty Images/iStockphoto

Mengutip National Geographic (19/12/2024), kandungan kafein pada teh lebih rendah dari kopi. Kafein memang dapat mempertajam fokus seseorang, tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak akan membuat orang merasa gelisah, insomnia, bahkan jantung berdebar-debar.

“Efek samping kafein benar-benar menjadi alasan utama untuk menjauhi kopi, kata Alexis Supan, seorang ahli gizi asal Ohio, Amerika Serikat.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) juga telah merekomendasikan asupan kafein harian yang tepat. Batasi hanya sebesar 400 miligram kafein per hari atau setara dengan 3-4 cangkir kopi yang mana 1 cangkir (237 ml) mengandung sekitar 80-100 mg kafein.

Sedangkan, kandungan kafein pada 1 cangkir (237 ml) teh hanya sekitar 20-60 mg, tergantung pada jenis tehnya. Teh herbal yang secara alami bebas kafein juga bisa menjadi alternatif yang pas.

Mengandung Zat Antioksidan Istimewa

Baik kopi maupun teh juga mengandung zat antioksidan yang tinggi. Namun, kandungannya lebih menonjol pada teh, di antaranya ada flavonoid, polifenol, dan katekin. Efek antioksidan ini dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu yang lebih rendah.

Teh hijau misalnya kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG). Antioksidan tersebut mendukung kesehatan sel tubuh dan memperlambat penuaan. Teh hitam juga diketahui mengandung banyak theaflavin, senyawa yang mendukung kesehatan kardiovaskular.

Emma Becket, peneliti nutrisi di University of Newcastle, Australia menjelaskan, “Jika tidak suka makan sayur, minum teh adalah cara yang baik untuk mendapatkan senyawa bioaktif.”

Penelitian juga menunjukkan bahwa banyak manfaat kesehatan terkait minum teh. “Masuk akal jika kita melihat populasi yang minum teh lebih banyak makan hidup lebih lama (lebih baik),” kata Becket.

Zat yang tak ada pada kopi, tapi ada pada teh adalah L-theanine. Kandungan tersebut dapat meningkatkan fokus tanpa memunculkan rasa khawatir. Bagi orang yang sensitif terhadap kafein, efek menenangkan dari L-theanine dapat mengimbangi perasaan gelisah yang terkait dengan kopi.

Namun pada akhirnya, pilihan antara kopi dan teh sering kali bergantung pada selera dan gaya hidup seseorang. “Minumlah yang Anda sukai. Jika Anda menyukai keduanya, minumlah keduanya, karena Anda akan mendapatkan manfaat yang sedikit berbeda dari keduanya,” kata ahli gizi Evangeline Mantzioris.

“Semuanya tergantung pada pola makan.” Namun, bagi mereka yang mencari kafein yang lebih lembut, antioksidan yang lebih tinggi, dan ritual yang lebih menenangkan, teh mungkin merupakan minuman yang lebih menyehatkan.

(yms/adr)



Sumber : food.detik.com

Minum Kopi Saat Sahur Sebaiknya Dihindari Karena Efek Samping Ini


Jakarta

Bagi pencinta kopi sulit meninggalkan kopi saat sahur. Konsumsi kopi saat sahur tak dianjurkan oleh dokter, ini alasan di baliknya!

Kopi dianggap sebagai pendorong energi di pagi hari. Karenanya sering dikonsumsi bersama sarapan. Saat bulan puasa, banyak orang mengonsumsi kopi saat makan sahur.

Namun, sebenarnya bolehkah minum kopi saat sahur? Apakah ada efek tertentu yang disebabkan asupan kopi saat sahur?


Dikutip dari CNN Indonesia (21/3/24), ahli kedokteran keluarga FKUI Marinda Asiah Nuril Haya mengatakan bahwa kopi sebenarnya tak disarankan dikonsumsi saat sahur. Gara-garanya adalah sifat diuretik yang dimiliki kafein.

Bukan Mitos! Ini 5 Manfaat Minum Kopi Tanpa GulaKopi dianggap sebagai pendorong energi di pagi hari. Foto: Ilustrasi iStock

Sifat diuretik pada kafein diketahui dapat membuat tubuh lebih cepat memproduksi urine. Akibatnya, intensitas buang air kecil akan meningkat. Bukan tak mungkin jika akhirnya bisa memicu dehidrasi.

“Kopi itu membuat kita lebih sering untuk buang air kecil. Sementara puasa, kan, enggak minum, tuh, berkurang cairan di dalam tubuh,” ujar dokter yang akrab disapa Nuril ini, mengutip detikHealth.

Nuril juga tak menampik sifat ‘booster’ yang dimiliki kopi. Namun, dalam waktu beberapa jam setelah minum kopi, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan.

“Mungkin kafein booster-nya tetap dapat. Tapi di sisi lan, [efek] jangka panjangnya malah mengeluarkan cairan lebih banyak. Akhirnya bikin lemas, kekurangan cairan, dan dehidrasi,” jelas Nuril.

Alih-alih saat sahur, Nuril menyarankan untuk mengganti waktu minum kopi saat puasa ke setelah berbuka. Hanya saja, berbukalah terlebih dahulu dengan menu takjil lain agar perut tidak dalam kondisi kosong saat meminum kopi.

Untuk mencegah dehidrasi juga disarankan agar memenuhi kebutuhan cairan harian saat sahur dan berbuka puasa. Orang dewasa disarankan setidaknya mendapatkan asupan 2 liter cairan per hari atau setara dengan 8 gelas air.

Kamu bisa membaginya ke dalam waktu sahur, berbuka puasa, dan saat makan malam hingga tidur dengan konsep 2-4-2. Berikut pembagiannya:

– 1 gelas sebelum makan sahur
– 1 gelas setelah makan sahur
– 1 gelas sebelum menyantap takjil
– 1 gelas setelah menyantap takjil
– sisanya 4 gelas bisa diatur saat makan malam hingga tidur.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

Bolehkah Minum Kopi saat Sahur? Begini Efek Sampingnya

Jakarta

Sahur adalah waktu penting bagi umat Islam yang akan menunaikan ibadah puasa. Selain bernilai ibadah, makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur menjadi sumber energi hingga waktu buka puasa tiba.

Bagi penikmat kopi, sahur bisa menjadi dilema untuk mengonsumsi minuman favoritnya. Apakah tepat minum kopi ketika sahur? Berikut penjelasan dari para ahli yang bisa menjadi informasi berharga.

Bolehkah Minum Kopi saat Sahur?

Kopi adalah salah satu minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur. Minuman ini berisiko mengakibatkan tubuh kekurangan cairan, hingga menjadi lemas saat puasa.


Pengajar Prodi Kedokteran Keluarga FKUI dr Marinda Asiah Nuril Haya, MMed Sci, PhD mengatakan, kopi bisa membuat kita lebih sering buang air kecil. Hal ini karena sifat diuretik dalam kafein yang membuat kopi lebih dapat memicu produksi urine yang cenderung lebih banyak. Sehingga tubuh lebih sering ingin buang air kecil.

Saat puasa cairan terus berkurang, sehingga minum kopi bisa menyebabkan risiko dehidrasi menjadi besar. Sifat booster yang dimiliki kopi bisa diterima tubuh. Meski begitu, tubuh juga akan mengeluarkan banyak cairan dalam waktu beberapa jam.

“Mungkin efek kafeinnya bisa stay selama beberapa jam, tapi setelah itu efek buang air kecilnya justru bikin lemas kekurangan cairan dan dehidrasi. Oleh karena itu sebaiknya dihindari,” ujar dr Nuril.

Kapan Sebaiknya Minum Kopi di Bulan Puasa?

Saat bulan puasa, kopi sebaiknya dikonsumsi saat tiba waktu berbuka. Artinya, penikmat kopi harus menggeser sedikit waktu konsumsi minuman favorit yang biasa dilakukan di pagi hari.

Dengan cara ini, cairan yang mungkin keluar setelah minum kopi bisa segera terganti. Penikmat kopi yang puasa tidak perlu mengalami dehidrasi dan lemas selama beribadah.

Bagi yang tetap ingin mengonsumsi kopi di waktu sahur, dr Nuril menghimbau untuk memastikan kecukupan air di dalam tubuh. Kecukupan konsumsi air putih bisa menanggulangi efek diuretik kopi.

“Jadi pas sahur itu minum sekitar dua gelas air putih. Terus nanti pas buka juga satu gelas air putih, satu gelas usai Sholat Maghrib. Terus dari Isya sampai sahur lagi bisa tiga sampai empat gelas, sehingga kebutuhan cairannya itu tetap terpenuhi,” kata dr Nuril.

Selain menggeser waktu minum kopi, cara lain adalah mengurangi jumlah konsumsi harian. Dokter gizi klinik dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, mencontohkan, jika biasa minum dua sendok kopi maka saat bulan puasa menjadi satu sendok. Hal ini untuk menekan risiko terjadinya dehidrasi dan gangguan kesehatan pencernaan.

(elk/row)



Sumber : food.detik.com

Bapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap Hari


Jakarta

Secangkir kopi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tapi bagi kaum pria yang sering minum kopi perlu waspada. Karena ada beberapa efek samping ini!

Kopi dikenal sebagai salah satu minuman yang mengandung banyak manfaat untuk tubuh. Kopi mengandung antioksidan, bisa membantu mengurangi peradangan, dapat menjaga kesehatan otak sampai memperbaiki suasana hati.

Namun, semua yang dikonsumsi secara berlebihan jelas tidak baik termasuk konsumsi kopi. Lewat beberapa studi seperti jurnal dari ‘Gender Differences in Coffee Consumption and Its Effects in Young People’, ditemukan bahwa pria lebih banyak konsumsi kopi dibandingkan wanita.


Jumlah pria yang konsumsi kopi sebanyak 50,8% di seluruh dunia. Ternyata ada beberapa efek samping yang bisa muncul jika para pria mengonsumsi kopi berlebihan apalagi tidak sesuai aturan.

Dilansir dari berbagai sumber berikut beberapa efek samping yang bisa muncul jika pria terlalu sering minum kopi.

1. Kualitas Sperma Menurun

Sperma bermasalahIlustrasi Sperma bermasalah Foto: Getty Images/Rasi Bhadramani

Tidak hanya memberikan energi, minum kopi juga dapat berdampak pada kondisi kesehatan sperma pada pria. Penelitian panjang tengah dilakukan oleh para ahli untuk melihat keuntungan serta kerugiannya.

Dilansir dari Givelegacy, penemuan ahli terkait hubungan kafein dan sperma masih bercampur aduk. Sebagian penelitian menemukan bahwa kafein dan mengurangi kualitas sperma sedangkan sebagian lainnya justru menyebutkan kafein bermanfaat untuk sperma.

Penelitian yang dilakukan tahun 2016 menunjukkan bahwa konsumsi kafein memiliki efek yang sama dengan soda dan minuman berenergi. Kafein dikatakan dapat mengurangi kesuburan pada sperma yang dihasilkan pria dewasa.

2. Menurunkan Gairah Seksual

Bapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap HariBapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap Hari Foto: Ilustrasi iStock

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa dalam dosis rendah kafein pada kopi dapat menguntungkan dan bermanfaat untuk kesehatan. Sementara efek sebaliknya akan terjadi bila Anda meminumnya dalam dosis yang berlebihan.

Memang ketika diminum dalam dosis sedang, kafein juga dapat mengobati disfungsi ereksi sementara pada pria. Namun bila dikonsumsi dalam jumlah besar, kafein dapat berdampak negatif terhadap kehidupan seksual. Kebanyakan kafein akan membanjiri otak dan tubuh dengan hormon stress, yang akan mempengaruhi kinerja dan menurunkan dorongan seksual.

Kafein tingkat tinggi juga dapat menyebabkan iritabilitas, depresi dan kegelisahan, yang semuanya merupakan faktor yang dapat menurunkan libido seksual. Hal ini bisa membuat libido atau gairak seksual pria menurun.

3. Gangguan Lambung

This image portrays a young African American man sitting on a sofa in his living room, holding his stomach due to digestive problemsThis image portrays a young African American man sitting on a sofa in his living room, holding his stomach due to digestive problems Foto: Getty Images/RealPeopleGroup

Kopi mengandung zat kafein yang tinggi. Dikutip dari Healthline, dalam jumlah sedikit kafein memang membuat tubuh jadi lebih bersemangat. Sebaliknya, terlalu banyak minum kopi justru berisiko untuk kesehatan tubuh.

Ketika tubuh terlalu banyak minum kopi, orang bisa mengalami kegelisahan, mudah marah, dan tremor. Meskipun jarang ditemukan, kafein berlebih bisa membuat kebingungan, halusinasi, hingga muntah-muntah. Gangguan pada lambung sampai membuat lambung luka juga dialami penggemar kopi yang biasanya minum 10 cangkir kopi sehari.

Kisah ini dibagikan pengguna Twitter bernama Richo yang menceritakan ada masalah ulu hati sampai lambungnya luka, gegara minum kopi 8-10 cangkir setiap harinya.

Saksikan Live DetikPagi:

4. Susah Tidur

Bapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap HariBapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap Hari Foto: Ilustrasi iStock

Diketahui kalau kopi mengandung kafein yang tinggi. Untuk mereka yang membutuhkannya, kopi bisa menjadi penyelamat karena dapat membangkitkan energi. Namun, kalau mengonsumsi kopi terlalu banyak juga dapat memberikan masalah pada kesehatan.

Hal ini dijelaskan oleh Amy Gorin selaku ahli diet. Ia mengatakan kalau minum kopi setiap hari dapat menyebabkan masalah pada kualitas tidur seseorang. Orang tersebut akan mengalami sulit tidur dan berakhir mengidap insomnia. Efek ini tak hanya terbatas pada pria saja, tapi juga menyerang wanita yang kebanyakan konsumsi kopi

Gorin menyarankan untuk tidak minum kopi 3-6 jam sebelum tidur. Karena, itu akan membuatmu terjaga sehingga akan merasa sulit tidur.

5. Bikin Kecanduan

Bapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap HariBapak-bapak, Ini 5 Efek Samping Jika Minum Kopi Tiap Hari Foto: Ilustrasi iStock

Penikmat kopi pasti tidak bisa tanpa mengonsumsinya setiap hari. Minimal mereka harus mengonsumsi secangkir kopi setiap harinya.

Bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi kopi setiap hari pasti akan ada yang kurang kalau tiba-tiba melewatkan konsumsi satu hari. Pasti mereka akan merasakannya dalam bentuk sakit kepala, mudah marah, dan rasa kantuk yang berlebihan.

Hal tersebut dapat dirasakan karena mereka sudah kecanduan terhadap kopi. Hal ini sudah dijelaskan dalam sebuah studi pada tahun 2012 di Drug and Alcohol Dependence yang menemukan gejala flu, kelelahan, mual, dan sakit kepala, setelah 16 jam pantang minum kopi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.

(sob/odi)



Sumber : food.detik.com

Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Kopi Campur Minyak Kelapa


Jakarta

Kopi dengan campuran minyak kelapa menjadi salah satu menu diet keto. Perpaduan ini termasuk rendah karbohidrat dan tinggi lemak sehat. Ini manfaatnya!

Kopi dan minyak kelapa sama-sama mengandung nutrisi penting. Kopi mengandung kafein dan antioksidan, sementara minyak kelapa mengandung dengan lemak esensial yang dibutuhkan tubuh.

Mencampurkan keduanya ternyata dipopulerkan oleh pelaku diet keto, karena bisa masuk ke dalam menu hariannya. Kopi dicampur minyak kelapa dapat menurunkan berat badan.


Kopi campur minyak kelapa tergolong rendah karbohidrat, tinggi lemak sehat, dan protein. Tambahan minyak kelapa juga dapat meningkatkan cita rasa kopi dan membuat teksturnya jadi lembut.

Dikutip dari berbagai sumber berikut fakta kopi dicampur minyak kelapa.

1. Membantu membakar lemak

racikan kopi campur lemak sehat berupa minyak kelapaIlustrasi minyak kelapa. Foto: Getty Images/iStockphoto

Melansir Healthline (11/04/19), sebuah penelitian menemukan bahwa lemak sehat pada kandungan minyak kelapa dan kafein pada kopi dapat mempercepat proses metabolisme tubuh.

Hal tersebut dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar dalam sehari. Kombinasi lemak sehat dan kafein juga bisa meningkatkan energi tubuh.

Kafein bekerja dengan mengurangi rasa lelah, sedangkan lemak sehat bekerja sebagai sumber energi. Kedua nutrisi penting itu dapat membantu menstimulasi usus dan menjaga sistem pencernaan.

2. Mampu menurunkan berat badan

Minyak kelapa mengandung lemak sehat yang disebut sebagai trigliserida rantai menengah (MCT). Ketika dicampur ke kopi, maka akan membantu mencapai atau mempertahankan ketosis.

Ketosis sendiri adalah suatu keadaan metabolisme tubuh menggunakan molekul dari pemecahan lemak sebagai bahan bakar, bukan glukosa atau gula darah.

Kondisi tersebut dapat mendukung proses penurunan berat badan. Tak hanya itu, kombinasi kopi dan minyak kelapa juga bisa meningkatkan kontrol gula darah dan penurunan faktor risiko penyakit jantung.

Manfaat dan efek samping kopi dicampur minyak kelapa ada di halaman berikutnya.

3. Meningkatkan fungsi otak

kopi dan minyak kelapakopi dan minyak kelapa Foto: iStock

Kopi dengan campuran minyak kelapa disarankan diminum saat pagi hari sebelum beraktivitas. Dikutip dari MedicineNet, manfaat minum kopi dan minyak kelapa ini bagus untuk fungsi otak.

Kafein merupakan stimulan yang dapat merangsang aktivitas otak dan sistem saraf pusat. Sebuah studi menemukan bahwa minyak kelapa juga dapat mencegah risiko penyakit Alzheimer.

Selain itu, kopi juga dapat meningkatkan kewaspadaan mental baik dalam jangka pendek maupun panjang. Ini karena pesan dari asam lemak yang memperlambat pencernaan untuk penyerapan lebih baik.

4. Efek samping kopi campur minyak kelapa

Meskipun punya banyak manfaat kesehatan, kopi yang dicampur minyak kelapa ini juga memiliki efek samping. Salah satunya disebabkan karena kandungan kalori pada minyak kelapa.

Jika berlebihan, justru akan menghilangkan manfaat menurunkan berat badan. Karenanya disarankan menggunakan minyak kelapa banyak 2 sendok makan atau setara dengan 242 kalori saja.

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Tetap Ngantuk Setelah Minum Kopi? Ternyata Ini Penyebabnya


Jakarta

Kandungan kafein pada kopi konon paling ampuh membuat mata melek. Namun sebagian orang tetap mengantuk setelah mengonsumsinya. Begini penjelasan ilmiahnya.

Kopi dinikmati banyak orang, selain rasanya yang segar, juga berkat kandungan kafein di dalamnya. Kandungan kafein dalam kopi identik dengan memberi dorongan energi yang singkat.

Biasanya kopi juga menjadi alternatif ketika seseorang harus terjaga dan melawan rasa kantuknya. Namun sebagian orang mengaku tetap merasa mengantuk walaupun sudah minum banyak kopi.


Ternyata fenomena tersebut bukanlah suatu hal yang aneh atau tanda adanya kelainan. Melansir Very Well Health, pengamatan kualitas tidur dalam jurnal Prevalence of Healthy Sleep Duration Among Adults menunjukkan 1 dari 3 orang dewasa mendapati waktu tidur yang tak maksimal.

5 Kesalahan yang Bikin Es Kopi Kamu Kurang EnakPada beberapa orang konsumsi kopi tidak berpengaruh banyak untuk menangkal kantuk. Foto: Mashed/Shutterstock

Salah satu alasannya ialah konsumsi kafein pada waktu yang tidak tepat dan justru menyebabkan insomnia. Efek samping ini yang membuat banyak ahli melarang konsumsi kopi pada sore hari, sebab pada keesokan harinya efek kafein untuk mencegah kantuk takkan maksimal.

Jika melihat pengaruh kopi pada reseptor saraf, ahli juga menyebut ada kaitannya dengan gangguan reseptor adenosin. Kandungan kafein pada kopi mencegah rasa kantuk dengan cara memblokade reseptor adenosin pada otak.

Namun tubuh manusia dengan ajaibnya memiliki masa penyesuaian. Ketika reseptor sudah terbiasa dengan asupan kafein yang tinggi, lambat laun reseptor otak akan mengalami penurunan sensitivitas sehingga reseptor adenosin akan gagal diblokir oleh kafein.

Kondisi ini banyak dialami oleh penikmat kopi yang mengalami peningkatkan toleransi kafein. Artinya tubuh yang awalnya akan bereaksi terhadap kafein sebagaimana mestinya mulai menolak.

Barista Tebak Karakter Pelanggan Lewat 5 Menu Kopi PesanannyaAda beberapa alasan yang memengaruhi efek kopi tak maksimal menangkal kantuk. Foto: Getty Images/iStockphoto/agrobacter

Alih-alih mendapatkan efek menyegarkan, ketika toleransi kafein meningkat konsumennya tak lagi bisa menahan kantuk hanya dengan minum kopi. Sebuah penelitian di tahun 2020 juga menemukan kaitan resistensi insulin dari kebiasaan konsumsi kopi.

Kondisi ini dapat dipicu melalui kebiasaan minum kopi pada pagi hari tanpa didahului asupan makanan. Tidur malam yang cukup dan waktu minum kopi di pagi hari yang kurang tepat akan memicu intoleran glukosa.

Intoleran glukosa artinya kadar glukosa dalam darah akan melonjak jauh lebih tinggi daripada kadar normalnya. Hal menarik lainnya dalam penelitian ini ialah orang yang mengalami gangguan tidur malam tetapi tidak meminum kopi pada keesokan paginya, tak mengalami intoleran glukosa.

Secara singkat kafein memang akan melonjakkan gula darah tetapi efeknya hanya sebentar dan membuat konsumennya kembali merasa lesu ketika gula darahnya turun dengan tajam. Sehingga cara terbaik untuk mendapatkan rasa segar setelah minum kopi ialah tetap menjaga tidur malam yang berkualitas dengan durasi setidaknya 6 jam.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

Sering Minum Kopi Merusak Ginjal dan Liver? Ini Kata Peneliti


Jakarta

Di balik berbagai manfaatnya, konsumsi kopi juga menimbulkan efek samping, termasuk untuk kesehatan ginjal dan liver. Ternyata begini penjelasan ahli.

Kopi tidak hanya memiliki kandungan kafein, tapi juga berbagai nutrisi alami seperti antioksidan dan mineral lainnya.

Manfaat secangkir kopi masih terus menjadi perdebatan, baik di kalangan penikmatnya maupun pada peneliti. Warnanya yang pekat sering dianggap mengkhawatirkan bagi kesehatan ginjal dan liver.


Ternyata begini hasil penelitian dan penjelasannya secara ilmiah.

Baca juga: Kacau! Ayah Pengantin Tolak Bayar Tagihan Katering Pernikahan Anaknya

Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?Kandungan alami pada kopi ternyata dapat membantu menjaga fungsi liver tetap optimal. Foto: istock

Efek Konsumsi Kopi pada Liver

Melansir laman GoodRx (4/2/25), liver atau hati merupakan organ tubuh yang sibuk. Ada 500 fungsi berbeda yang dijalankan oleh liver untuk menjaga kerjanya tetap optimal pada tubuh.

Merujuk pada kandungan kopi, ada beberapa nutrisi yang justru dapat membantu fungsi liver. Pertama ialah antioksidan dalam bentuk asam klorogenat yang dapat membantu liver memecah glukosa dan mencegah tumpukan lemak.

Efek antiinflamasi yang ada pada kopi juga membantu mengurangi inflamasi sehingga kinerja liver akan lebih ringan. Konsumsi kopi secara rutin juga dapat menstimulasi autophagy yang meringankan liver untuk membuang sel-sel tubuh yang rusak.

Hasil Penelitian dan Penjelasannya

Pada 2016 peneliti di Inggris mengamati efek kopi terhadap liver. Hasil analisanya lantas dipublikasikan pada British Liver Trust dengan tajuk Coffee consumption and the liver – the potential health benefits.

Ada tiga temuan utama dalam penelitian tersebut. Pertama, konsumsi kopi dalam jumlah moderat 2-3 cangkir per hari dapat mencegah kanker hati seperti yang dibenarkan WHO.

Pada pengamatannya terhadap pasien penyakit liver, konsumsi kopi ditemukan meminimalisir penurunan fungsi liver. Selain itu ditemukan pula penikmat kopi cenderung memiliki risiko sirosis dan fibrosis yang lebih rendah.

Efek konsumsi kopi terhadap ginjal berlanjut di halaman berikutnya.

Efek Konsumsi Kopi Pada Ginjal

Selain liver, ginjal juga sering dikhawatirkan mengalami efek samping konsumsi kopi. Hal ini merujuk pada ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dari cairan yang diminum manusia.

GoodRx menjelaskan bahwa ginjal berperan penting dalam menetralisir asam sehingga air akan diterima dengan kandungan yang lebih seimbang. Air, garam, dan mineral lain akan dipisahkan untuk diserap oleh darah.

Namun ada penelitian yang menyebutkan kopi dan minuman berkafein dapat mengganggu fungsi ginjal. Pada sisi yang berbeda, kopi justru ditemukan memiliki efek proaktif untuk mencegah penyakit ginjal kronis.

Slurrp! 5 Racikan Kopi Hitam Nol Kalori yang Cocok Untuk DietNamun kontroversi konsumsi kopi masih meliputi efeknya pada ginjal. Foto: Getty Images/Narong KHUEANKAEW

Hasil Penelitian dan Penjelasannya

Pada 2019 penelitian yang dipublikasi pada American Journal of Kidney Disease menguaknya. Penelitian ini merujuk pada beberapa efek kopi secara spesifik terhadap kesehatan ginjal.

Melalui data partisipan yang diamati, konsumsi kopi semakin tinggi justru menurunkan risiko terjadinya batu ginjal. Penemuan ini ditemukan pada partisipan yang mengonsumsi kopi setidaknya 1-2 cangkir per hari.

Sementara penelitian yang dilakukan di Korea pada 2008 menemukan pencerahan efek konsumsi kopi pada wanita. Partisipan yang mengonsumsi kopi secara rutin dengan takaran moderat ditemukan memiliki risiko gangguan ginjal yang rendah.

Baca juga: Ajib! 5 Kuliner Betawi Ini Kental akan Pengaruh Belanda

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com