Tag Archives: el clasico

Kroos: Tingkah Vinicius Pengaruhi Madrid


Jakarta

Tingkah laku Vinicius Junior di lapangan kerap menjadi sorotan. Mantan gelandang Real Madrid Toni Kroos mengaku sudah sering mengingatkan Vinicius.

Vinicius belum lama ini mendapat banyak komentar setelah terlihat ngambek saat diganti dalam pertandingan El Clasico pada Oktober lalu. Winger asal Brasil itu tidak terima lantaran ditarik keluar oleh Xabi Alonso.

Ia terlihat mengomel dan berdebat dengan Alonso sebelum ngeloyor menuju ruang ganti. Meski Vinicius lantas terlihat kembali ke bench, sikap itu menambah panjang kontroversi si pemain.


Kroos berbagi pengalamannya selama bermain bersama Vinicius. Mantan gelandang Jerman itu menyebut bahwa sikap Vinicius tak jarang berpengaruh buruk ke Madrid.

“Saya sering bilang kepadanya agar berhenti, karena rasanya seluruh tim terpengaruh oleh tingkah lakunya,” ujar Kroos seperti dilansir Football Espana.

“Bisa dimengerti kalau itu bisa berlebihan buat lawan, wasit, bahkan fans rival. Sebagai tim, kami merasa bahwa keadaan jadi tidak menguntungkan kami gara-gara itu.”

“Saya berkali-kali mencoba menenangkannya di lapangan, hanya agar dia tetap fokus, karena pada saat-saat tertentu dia akan kehilangan kendali.”

“Saya bilang kepadanya lagi dan lagi: ‘Vinicius, kamu terlalu bagus. Kamu tidak butuh semua ini’,” katanya.

(nds/krs)



Sumber : sport.detik.com

Lamine Yamal Picu Keributan El Clasico


Madrid

Keributan selepas El Clasico masih jadi perbincangan. Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, menuding bintang Barcelona Lamine Yamal yang memicu pertikaian.

Real Madrid menaklukkan Barcelona dalam laga Liga Spanyol akhir Oktober lalu. Los Blancos menang 2-1 pada pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu.

Insiden pecah selepas pertandingan. Kedua kesebelasan terlibat pertikaian di lapangan, dengan beberapa pemain Real Madrid mencoba mendatangi Yamal.


Pertikaian itu rupanya bermula dari adu mulut antara Yamal dengan kapten Real Madrid, Dani Carvajal. Vinicius Junior dan Thibaut Courtois kemudian berusaha mengejar Yamal, sementara skuad Barcelona melindungi pemain berusia 18 tahun itu.

Courtois angkat bicara soal insiden dalam laga El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona. Menurutnya Yamal yang bertanggung jawab atas hal itu karena menghina timnya sebelum pertandingan.

“Lamine adalah pemain hebat, dia akan dikenang karena masanya, tetapi dialah yang memicu keributan dan pers pun bereaksi,” kata Courtois dalam wawancara dengan El Partidazo on Cadena Cope baru-baru ini.

Soccer Football - LaLiga - Real Madrid v FC Barcelona - Santiago Bernabeu, Madrid, Spain - October 26, 2025 FC Barcelona's Lamine Yamal and Real Madrid's Vinicius Junior clash after the match REUTERS/Susana Vera     TPX IMAGES OF THE DAYLamine Yamal saat terlibat pertikaian di El Clasico. Foto: REUTERS/Susana Vera

“Ketika emosi memuncak, kita mengatakan hal-hal yang tidak perlu, tetapi begitulah El Clásico. Setelah kalah empat kali tahun lalu, kami butuh sedikit semangat,” dia menambahkan.

“Ketika mereka mengalahkan kami, mereka juga tidak menunjukkan rasa hormat kepada kami. Jika saya bertemu Lamine di restoran, saya akan menyapanya,” ujarnya.

(bay/krs)



Sumber : sport.detik.com

Rodrygo Tepis Kabar Keretakan Ruang Ganti Real Madrid


Madrid

Ruang ganti Real Madrid kabarnya lagi panas dengan isu keretakan internal tim. Penggawa Los Blancos, Rodrygo, membantah kabar tersebut.

Madrid belakangan ini diterpa isu miring mengenai atmosfer tim di ruang ganti. Beberapa pemain diklaim tidak suka dengan kepemimpinan Xabi Alonso sebagai pelatih.

Xabi Alonso dituding terlalu mencampuri urusan pribadi para pemain Real Madrid. Isu ini semakin kencang ketika Vinicius Junior marah-marah saat diganti dalam laga El Clasico dan enggan meminta maaf kepada Alonso.


Selain soal Alonso, ruang ganti Real Madrid juga diterpa isu perselisihan Franco Mastantuono. Pemain muda Argentina itu kabarnya tidak disukai para penggawa Madrid asal Brasil.

Mastantuono mulai jadi pilihan utama Real Madrid setibanya Xabi Alonso sebagai pelatih tim. Dia menggeser posisi dua pemain asal Brasil, Rodrygo dan Endrick.

Berbagai isu negatif di ruang ganti Real Madrid ditanggapi langsung Rodrygo. Dia menegaskan tidak ada perpecahan dalam skuad dan membantah kabar miring tersebut.

“Sangat baik, sangat baik, seperti biasa,” ujar Rodrygo usai tampil membela Brasil dalam laga persahabatan kontra Senegal, dilansir dari Mundo Deportivo.

Rodrygo memang jarang dimainkan sebagai starter di bawah asuhan Xabi Alonso. Winger berusia 24 tahun itu cuma 2 kali bermain sejak awal dari 10 kali penampilan di Liga Spanyol musim ini.

(bay/krs)



Sumber : sport.detik.com

Vinicius Dikecam Eks Pelatih Spanyol gegara Ngambek ke Alonso


Madrid

Mantan pelatih Timnas Spanyol, Javier Clemente, tidak suka dengan sikap Vinicius Junior kepada Xabi Alonso. Menurutnya winger Real Madrid itu bertingkah buruk.

Aksi ngambek Vinicius di laga El Clasico masih jadi pembahasan hangat. Dia saat itu tak terima lantaran ditarik keluar Xabi Alonso di tengah pertandingan.

Vinicius sudah meminta maaf atas aksi emosionalnya itu. Namun, pemain asal Brasil ini enggan menyebutkan nama Xabi Alonso dalam permintaan maafnya.


Sikap Vinicius itu dituding memecah ruang ganti Real Madrid. Dia dan beberapa pemain Los Blancos asal Brasil kabarnya tidak senang dengan kepemimpinan Alonso.

Kelakuan emosional Vinicius kepada Alonso dikecam keras Javier Clemente. Mantan pelatih Timnas Spanyol periode 1992-1998 ini menuding Vinicius tidak tahu tata krama.

“Itu sangat amat buruk. Itu menunjukkan kurangnya budaya sepakbola. Anak itu berasal dari negara lain dan merupakan seorang bintang. Mungkin mereka punya kebiasaan itu di sana, tapi tidak di sini. Itu mengejutkan semua orang,” kata Clemente, dilansir dari Mundo Deportivo.

“Tak seorang pun pernah melakukan itu padaku. Satu-satunya masalah yang pernah kuhadapi dengan seorang pemain adalah dengan Manolo Sarabia, tapi bukan karena aku menggantinya, melainkan karena aku tidak memainkannya,” pria berusia 75 tahun ini menambahkan.

“Lalu dia akan membuat keributan, dengan seorang teman jurnalisnya yang terus-menerus mengatakan bahwa dia harus bermain. Sampai aku muak dan di ruang ganti, aku menyuruhnya menjelaskan kepada rekan setimnya mengapa dia harus bermain dan bukan yang lain.”

“Pelatih yang menentukan susunan pemain, dan orang yang membuat kesalahan dengan memainkan satu pemain atau yang lain adalah pelatihnya,” tegasnya.

(bay/aff)



Sumber : sport.detik.com

Filosofi Tiki-Taka dan Dominasi Era Messi

Jakarta

FC Barcelona, atau yang dikenal sebagai Barca, merupakan salah satu klub sepakbola terpopuler dan ikonik di dunia. Tidak hanya karena prestasi yang memukau di lapangan, klub ini juga dikenal sebagai simbol kebanggan publik Catalan yang notabene turut menjadi identitas tersendiri.

FC Barcelona dikenal memiliki slogan “Mes que un club“. Artinya, ‘lebih dari sebuah klub’. Slogan ini selalu melekat pada FC Barcelona dan sering ditampilkan dalam spanduk besar saat pertandingan di dalam kandang.

Agar lebih mengenal dekat klub yang satu ini, berikut detikSport telah merangkum sejarah terbentuknya, hingga filosofi permainan di era Johan Cruyff hingga Lionel Messi. Yuk, disimak rangkumannya berikut ini.


Sejarah Barcelona FC

FC Barcelona lahir pada 22 Oktober 1899 dengan diprakarsai oleh sekelompok pemain Swiss, Catalan, Jerman, dan Inggris yang terdiri dari 11 orang dan dipimpin oleh Joan Camper.

Dalam sejarah berdirinya, FC Barcelona banyak memproduksi pemain dari akademi sendiri. Nama akademi tersohor itu adalah La Masia, yang berdiri pada tahun 1979. Akademi ini menjadi kawah candradimuka para pemain muda bertalenta dalam memupuk kemampuan olah bolanya, sekaligus menjaga asa bisa memainkan peran penting dalam kesuksesan klub di masa depan.

Selama perjalanan klub ini, FC Barcelona juga dikenal memiliki rivalitas yang kuat dengan klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid. Oleh karenanya, pertandingan antar kedua klub ini disebut sebagai El Clasico. Sebuah ‘Pertandingan Klasik”.

Pada Februari 1929, Real Madrid dan Barcelona berhadapan untuk pertama kali di Stadion Les Corts, kandang Blaugrana setelah dua musim berlalunya Liga Spanyol. Dalam pertandingan tersebut, Real Madrid harus keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Rivalitas semakin panas pada musim 1934/35, dimana Barcelona menang telak 5-0 di Les Corts. Kemudian dibalas kembali oleh Real Madrid dalam laga di Stadion Chamartin dengan skor 8-2.

Puncak rivalitas keduanya berada pada era 1940-1950-an, tepatnya pada 15 Februari 1950, El Clasico disiarkan di televisi Spanyol. Pada saat itu, Real Madrid menang atas Barcelona dengan skor 1-0 berkat legenda seperti Ferenc Puskas dan Alfredo dI Stefano.

Persaingan sengit kedua klub sepakbola ini tidak hanya mengenai siapa yang menang di pertandingan El Clasico, namun juga mengenai jumlah trofi. Latar belakang nuansa politik di masa lalu juga masih ikut membayangi nuansa rivalitas Barcelona dan Real Madrid.

Filosofi “Tiki-Taka” Barcelona FC, Cruyff, hingga Messi

FC Barcelona dikenal memiliki gaya main tersendiri, antara lain lewat oper-operan pendek akurat. Ini tidak lepas dari peran serta Akademi La Masia dan seorang sosok dengan nama Johan Cryuff.

Johan Cryuff bermain untuk Barcelona pada tahun 1973-1978. Selama bermain, pesepakbola asal Belanda itu berhasil menjuarai La Liga pada tahun 1973-1978 dengan total sebanyak 143 penampilan dan 48 gol.

Dutch footballer Johan Cruyff (1947 - 2016) of Dutch team Ajax Amsterdam, in Wembley Stadium, London, UK, 1st June 1971.  (Photo by R. Powell/Daily Express/Getty Images)Johan Cruyff. Foto: R. Powell/Daily Express/Getty Images

Ia kemudian melatih Barca pada 4 Mei 1988-18 Mei 1996. Selama menjadi pelatih, Johan Cryuff terkenal sebagai tokoh revolusioner sepanjang sejarah untuk Barcelona. Sebagai seorang pelatih, taktik Johan Cryuff dipengaruhi oleh sistem Total Football yang dikuasainya selama bermain di timnas Belanda di bawah arahan mantan pelatihnya, Rinus Michels.

Gaya ofensif ala Johann Cruyff itu kemudian ikut mempengaruhi gaya main Barcelona, yang pada prosesnya ikut berdampak pada kelahiran sebuah skema dengan nama Tiki-Taka.

Gaya bermain dengan oper-operan pendek antarpemain tersebut membawa Barcelona sempat mendominasi persepakbolaan Eropa,secara khusus ketika dilatih Pep Guardiola di periode 2008 sampai dengan 2012, yang berbuah 14 gelar juara.

Pada masa itu pula Tiki-Taka Barcelona mencuatkan sejumlah bintang. Ada satu yang sinarnya paling benderang melampaui terangnya bintang-bintang lain: Lionel Messi.

Lionel Messi adalah sosok sentral di Barcelona yang diperkuatnya pada rentang waktu 2003-2021. Tidak kurang dari 34 trofi diraihnya bersama klub Catalan tersebut, dalam mendominasi persepakbolaan pada saat itu.

ZURICH, SWITZERLAND - JANUARY 10:  Lionel Messi (l) of Argentina and Barcelona FC receives the men's player of the year award from his club coach Pep Guardiola (r) during the FIFA Ballon d'or Gala at the Zurich Kongresshaus on January 10, 2011 in Zurich, Switzerland.  (Photo by Michael Steele/Getty Images)Lionel Messi menerima Ballon d’Or dari Pep Guardiola. Foto: Getty Images/Michael Steele

Trofi Lionel Messi di Barcelona:

  • La Liga (10)
  • Copa del Rey (7)
  • Piala Super Spanyol (7)
  • Liga Champions (4)
  • Piala Super Eropa (3)
  • Piala Dunia Antarklub FIFA (3)

Jumlah tersebut belum termasuk pencapaian-pencapaian Messi secara individu selama di Barcelona, termasuk mayoritas dari delapan Ballon d’Or yang dikoleksinya dalam karier sejauh ini.


Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.

(krs/krs)



Sumber : sport.detik.com

Bukan Yamal, Marcus Rashford Paling Mengerikan di Barcelona Saat Ini


Barcelona

Marcus Rashford terus bersinar di Barcelona. Penyerang Inggris itu belum berhenti menyumbang gol untuk Blaugrana, mengungguli Lamine Yamal.

Kini Rashford menyumbang satu gol saat Barcelona melawan Elche di Estadi Olimppic Lluis Companys, Senin (3/11/2025) dini hari WIB. Blaugrana menang 3-1 lewat gol Lamine Yamal, Ferran Torres, dan Rashford.

Gol dicetak Rashford di menit ke-61. Menerima crossing Fermin Lopez, pemain pinjaman dari Manchester United itu menyelesaikannya dengan sepakan keras kaki kiri di kotak penalti.


Itu menjadi gol keenam Rashford sejak gabung Barcelona di ajang resmi. Rinciannya, ia mencetak 2 gol di LaLiga dan 4 gol di Liga Champions. Torehan golnya menjadi yang terbanyak bersama Fermin Lopez dan Ferran Torres.

Jika ditotal dengan assist, Marcus Rashford menjadi pemain yang paling berkontribusi untuk Barcelona. Ia sudah membantu terciptanya 13 gol (6 gol + 7 assist), melewati Lamine Yamal 9 gol (4 gol + 5 assist) dan Fermin Lopez (6 gol + 2 assist).

Usai laga, Rashford mengaku masih belum puas dengan performanya. Meski begitu, ia senang bisa membantu meraih kemenangan, usai Barcelona sempat kalah di El Clasico pekan lalu.

“Saya berusaha memberikan yang terbaik. Hari ini saya bisa saja tampil lebih baik, tapi saya puas dengan awal musim ini,” kata Rashford, melansir SPORT.

“Kami harus terus menjadi tim. Kami telah bekerja keras untuk menang. Kami berusaha menatap pertandingan satu per satu,” terang Marcus Rashford.

(yna/bay)



Sumber : sport.detik.com

Barcelona Tembus 28 Gol, Cuma Bayern yang Lebih Subur


Jakarta

Barcelona kembali ke jalur kemenangan setelah menggebuk Elche 3-1. Barca unjuk produktivitas di antara tim-tim paling subur di lima liga top Eropa.

Setelah tersungkur di El Clasico sepekan lalu, Blaugrana bangkit. Menjamu Elche di Montjuic pada lanjutan LaLiga tadi malam (2/11/2025), Barca langsung on fire setelah Lamine Yamal dan Ferran Torres mencetak gol di 11 menit pertama.


Rafa Mir menipiskan ketinggalan Elche jelang turun minum. Marcus Rashford menegaskan kemenangan Barcelona usai mencetak gol ketiga timnya selepas waktu permainan sejam.

Dengan tiga tambahan angka ini, Barca bergeming di posisi kedua klasemen usai mengoleksi 25 poin. Pasukan Hansi Flick terpaut lima poin dari Real Madrid di puncak, dan tiga poin dari Atletico Madrid di posisi empat.

Kemenangan atas Elche ini turut menegaskan Barcelona sebagai salah satu tim paling tajam di Eropa pada awal 2025/2026. Barca sudah mengemas 28 gol dalam 11 pertandingan Liga Spanyol, sekaligus tidak pernah gagal menjebol gawang lawan-lawannya.

Dilansir dari AS, Barca mengungguli Madrid (26 gol), Paris Saint-Germain serta Inter Milan (24 gol), dan delapan gol lebih produktif ketimbang Manchester City, yang jadi tim tertajam di Inggris.

Hanya Bayern Munich yang lebih buas daripada klub Catalunya itu. Bayern sudah membukukan 33 gol hanya dalam sembilan pertandingan Bundesliga.

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com

Kapan Joan Garcia Main Lagi, Flick?


Jakarta

Pelatih Barcelona Hansi Flick mengungkap bahwa Joan Garcia kemungkinan baru bisa merumput lagi usai jeda internasional bulan ini. Untuk itu, ia masih akan mengandalkan kiper veteran Wojciech Szczesny untuk dua laga tricky pekan ini.

Garcia sudah absen dalam tujuh laga terakhir akibat cedera meniskus. Selama itu Szczesny mengisi posisi yang ia tinggalkan. Meski begitu, kiper Polandia itu gagal memberikan cleansheet untuk Barca meski sekali menepis penalti Kylian Mbappe di El Clasico.

Jelang menghadapi Club Brugge di Liga Champions pada Kamis (6/11/2025) pukul 03.00 WIB dan Celta Vigo di Liga Spanyol empat hari berselang, Barca harus tetap bertumpu pada Szczesny sebab Garcia belum sepenuhnya bugar.


“Semoga dia bisa kembali usai jeda internasional. Tapi dia takkan tersedia Rabu nanti (melawan Club Brugge). Meski begitu, perkembangannya sangat baik. Dia berlatih dengan baik dan terlihat menjanjikan,” ujar Flick pada Minggu (2/11), dikutip Marca.

Szczesny sejauh ini belum bisa menduplikasi apa yang ia tampilkan musim lalu saat membantu Barca meraih treble domestik. Ia sudah kebobolan 12 gol dan Barca cuma meraih empat kemenangan serta sudah kalah tiga kali. Padahal musim lalu ia mencetak 14 cleansheet dalam 30 laga serta hanya kalah dua kali.

Sementara torehan Garcia cukup bagus sebelum menepi karena cedera. Ia tampil tujuh kali dan belum pernah menelan kekalahan, dengan enam di antaranya berujung kemenangan. Ia juga sukses mengemas tiga cleansheet.

Barca saat ini sedang ada di urutan kedua klasemen LaLiga dengan 25 poin dari 11 laga, tertinggal lima poin dari Real Madrid. Sedangkan di Liga Champions, mereka ada di posisi sembilan dengan enam poin dari tiga laga.

(adp/krs)



Sumber : sport.detik.com