Tag Archives: fashion

Nina Nugroho ‘Sulap’ Batik Aceh Jadi Baju Kerja di IN2MF 2024

Jakarta

Nina Septiana merupakan salah satu desainer yang konsisten mengangkat kain wastra Nusantara dalam setiap rancangannya. Seperti kali ini ia mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.

Nina Septiana dikenal dengan rancangan baju kerja yang simpel dan elegan lewat label busana Nina Nugroho sejak tahun 2016. Kini Nina menampilkan koleksi terbarunya di Indonesia International Modest Fashion Festival fashion show (IN2MF) 2024.

Koleksi Nina yang bertajuk Peuhaba berasal dari bahasan Aceh yang berarti ‘apa kabar’. Nina menjelaskan ‘apa kabar’ di sini mengingatkan kembali tentang kekayaan budaya Aceh, keunikan dan kesantunan dalam berbusana dan berinteraksi. Aceh adalah salah satu daerah istimewa yang mengangkat hukum islam sebagai panduan kehidupannya.


Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

Selain itu, Aceh juga senada dengan semangat keberdayaan wanita yang diangkat oleh Nina Nugroho. Menurutnya Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki pahlawan wanita terbanyak. Sebagaimana singkatan dari namanya yaitu Arab, China, Eropa dan Hindia, Aceh juga merupakan cerminan kekayaan budaya, suku bangsa dan berbagai keanekaragaman di Indonesia.

Dalam fashion show di IN2MF, busana bertema Peuhaba ini dituangkan dalam delapan koleksi dengan menggunakan bahan utamanya yaitu batik Aceh bermotif pinto Aceh. Pinto Aceh merupakan kebanggaan Aceh yang memiliki makna kepribadian yang tidak mudah terbuka dengan masyarakat luar, namun bisa sangat akrab dengan penuh kehangatan apabila sudah saling mengenal. Dari tangan para UKM di Aceh, maka lahir lah berbagai lembaran kain batik dengan inspirasi Pinto Aceh.

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

“Kehadiran batik pinto Aceh merupakan aksi nyata Nina Nugroho dalam mengembangkan sustainable modest fashion, sebagaimana tema IN2MF kali ini,” ungkap Nina Septiana.

Batik Pinto Aceh yang dibeli langsung dari para pengrajin batik di Aceh merupakan wujud Nina membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pengrajin. Selain untuk fashion show Nina Nugroho juga menggunakannya sebagai bahan dasar untuk produksi series terakhirnya di tahun 2024 yaitu “Aceh Series.”

Batik Pinto Aceh ini merupakan inovasi tersendiri karena dibuat dengan menggunakan warna dasar gelap, tidak seperti biasanya yang menggunakan warna terang dan menyala. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian agar dapat digunakan oleh para pecinta batik di luar daerah Aceh.

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

Pada fashion show ini, keseluruhannya merupakan koleksi busana kerja. Sebagai ciri khas busana, Nina Nugroho juga mengaplikasikan detail berupa piping, pleats dan double manset (wudhu friendly).

Koleksi dari batik Pinto Aceh ini menggunakan warna hitam, coklat, marun, dan abu-abu. Selain itu ada warna earth colour ini memiliki makna keberanian, kelembutan, kehangatan, alami dan netral.

Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba.Desainer Nina Septiana mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari kebudayaan Aceh bertajuk Peuhaba. Foto: Dok. Nina Nugroho.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

14 Brand Hijab dan Busana Lokal Bersatu di Modest Avenue Supermall Karawaci

Jakarta

Sederet brand lokal ini memilih bersatung ketimbang bersaing. 14 brand hijab dan busana muslim yang tergabung di bazar GlamLocal, menjual koleksinya bersamaan di Modest Avenue, Supermall Karawaci, Tangerang.

Bagi pecinta bazar fashion hijab dan busana muslim, tentu sudah tak asing dengan bazar GlamLocal yang dikenal karena menjual berbagai brand lokal ternama dengan potongan harga menarik. Menjawab permintaan penggemar GlamLocal, kini 14 brand yang biasa memamerkan koleksinya bazar tersebut hadir secara permanen di butik yang bernama Modest Avenue, Supermall Karawaci, Tangerang.

Eras Praghita selaku co-founder Modest Avenue mengungkapkan ingin memberikan wadah bagi para pemilik brand agar bisa menjual produknya di mall.


“Kesulitan membuka toko di sebuah mall itu kan berbeda. Di mall harus punya beberapa kriteria dan dari brand pun sulit menembus mall. Contoh kesulitannya syaratnya harus punya dulu salah satu di mall,” kata Eras ketika ditemui Wolipop di pembukaan perdana Modest Avenue di Supermall Karawaci, Tangerang.

Selain itu, menurut Era, biaya sewa yang cenderung lebih mahal juga menjadi tantangan tersendiri saat suatu brand ingin hadir di mall. Oleh karena itu dia dan rekan-rekannya di Modest Avenue memilih bersatu dengan membuka toko bersama.

“Di sini karena kita sistemnya sharing cost dan kita bagi rata insya Allah akan menjadi ringan,” lanjutnya.

Eras mengaku Modest Avenue berawal dari persahabatan dari masing-masing pemilik brand. Dia berharap Modest Avenue bisa menjadi jembatan bagi pemilik modest brand untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi. sambung ibu dari dua orang anak ini.

Eras menuturkan ada 14 beragam brand hijab dan busana muslim yang bergabung di Modest Avenue. Antara lain Elita Kerudung, Binar Pagi, Dyalodya, Prior, Kienka dan masih banyak lagi.

Rizky Azhar sebagai founder Modest Avenue ini mengungkapkan alasan memilih Supermall Karawaci sebagai lokasi toko. “Pertama memang kebetulan kita mendapatkan kesempatan dari mallnya dan kita kurasi lagi. Karena targetnya sub-urban, Tangerang, Depok dan Bekasi. Maka dari itu kita buka perdana di Tangerang. Kita sesuaikan profile customer dan trennya seperti apa sekarang. Kita ajakin di luar Jakarta, Ada Bandung dan Yogyakarta,” ucap Kiky.

Kiky menuturkan kisaran harga yang ada di Modest Avenue mulai dari Rp 200 ribu untuk atasan, celana, outer hingga tas. Harga brand yang ada di Modest Avenue sama dengan penjualan di toko online.

Salah satu penggagas bazar GlamLocal ini menjelaskan kategori produk bisa untuk memenuhi kebutuhan wanita. Mulai dari casual hingga baju kerja. Ada juga potongan harga 10%.

Di tengah persaingan yang ketat, Eras mengaku yang membedakan antara Modest Avenue dan butik modest lainnya. “Dibanding butik yang lain kan per brand tapi di sini kita menawarkan banyak brand punya identitasnya masing-masing. Baju pesta ada, polos ada dan yang membedakan kamu bisa mendapatkan semua brand di sini,” jelas Eras.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Alunicorn 7 Tahun Berkarya Hadirkan Busana Plisket dengan Teknik Origami

Jakarta

Brand lokal asal Bandung, Jawa Barat, Alunicorn menggelar trunk show menghadirkan koleksi spesial yang menggunakan teknik origami unik dalam rangka perayaan hari jadinya ke-7. Koleksi terbaru Alunicorn ini bertajuk Sanatra, yang berasal dari bahasa Sansekerta, artinya naluri dari wanita mandiri.

Koleksi Sanatra menggabungkan beberapa teknik, yakni origami, anyam, plisket dan payet. Vinvin Alvionica sebagai pendiri Alunicorn mengungkapkan teknik tersebut ia gunakan sebagai simbol kekuatan, ketekunan dan ketahanan.

Koleksi ini terdiri dari blouse, celana, outer, vest, blazer, dress, dan abaya. Dalam trunk show yang digelar di Bandung, Alunicorn menghadirkan koleksi terbarunya dalam warna pink, merah marun, mauve, abu-abu, cream, dan hitam.


Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik.Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

“Terinspirasi dari origami teknik melipat kertas kertas itu kita buat sedemikian bentuknya dan dikerjakannya oleh kita dengan mengajarkan wanita-wanita dan di buat oleh wanita wanita spesial. Kenapa terinspirasi karena Alunicorn itu kan ciri khasnya pleats, di tahun ke tujuh, kita membuat inovasi produk bentuknya agar tidak sama dengan yang lain dengan teknik origami,” kata Vinvin saat acara 7th Anniversary The Journey of Becoming Alunicorn Celebrating of Independent Women di Senusa Restaurant, Bandung , Selasa (5/11/2024).

Merayakan hari jadi yang ke-7, Vinvin menceritakan kilas balik mendirikan Alunicorn. Dia mulai berbisnis fashion ketika masih bekerja menjadi bidan.

“Aku itu lulusan kesehatan tepatnya bidan. Tidak ada basic bisnis memang aku itu dari usaha dari nol. Dari keluarga juga tidak ada yang pebisnis, rata-rata PNS dan BUMN. Aku itu senang berada di sosial dan sering banget kegiatan sosial. Terutama program kesehatan karena itu aku jadi bidan. Tenaga kesehatan itu kan kerjanya luar biasa shift-shiftan,” ucap Vinvin.

Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik.Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Ia mengaku semenjak bekerja tidak aktif lagi melakukan kegiatan sosial. Hal itu membuat hasratnya untuk bersosialisasi dengan orang lain semakin menggebu. Ia kemudian berpikir karena di lingkungan kerja kebanyakan wanita, ia melihat peluang untuk menjual hijab.

“Dulu belum ada brand, aku jastip dan berjalan kurang lebih satu tahun dan berani kan diri bikin online di tahun 2017. Tidak mudah membangun brand. Langsung rekrut satu karyawan untuk membantu saya kalau dinas. Kalau saya kerja dia yang standby,” jelasnya.

Vinvin merasakan ada kepuasan tersendiri karena membantu orang lain dan membuka lapangan pekerjaan. Setelah usahanya mulai berjalan, dia memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai bidan di suatu rumah sakit.

“Di keputusan itu terbesar itu aku resign. Satu kesempatan posisi aku sebagai bidan dan bagaimana caranya mencari kesempatan. Aku posisinya masih bekerja dan tidak akan maksimal. Aku sedih profesi aku tinggalkan. Aku tidak setengah-setengah mengerjakan sesuatu,” kenang Vinvin.

Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik.Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Vinvin memberikan motivasi bagi kamu yang ingin mulai membuka bisnis agar mempunyai modal yang bisa digunakan. Dia menekankan saat memulai usaha, sebaiknya kondisi keuangan dalam keadaan sehat.

“Setiap orang pasti punya pengalaman masing-masing. Awal membangun usaha itu dari uang gaji pada saat bekerja. Modal pertamanya gaji dan sampai saat ini kita terus memutarkan uang. Uangnya harus sehat, sebenarnya kamu bisa usaha dan siapa pun bisa. Coba kamu berdayakan dulu lingkungan dan mencari potensi. Kamu bisa tidak perlu resign. Dengan masih kerja itu market pertama aku dulu adalah rumah sakit. Lakukan dulu apa yang ingin kamu bikin dan jual,” tuturnya.

Vinvin menjelaskan jika terjun ke dunia bisnis harus bisa mengambil keputusan. Bedakan uang pribadi dan uang bisnis. Dengan adanya pemisahan itu bisnis kamu juga bisa berkembang.

Ketua Umum Dekranasda Kota Bandung periode 2023-2024, Linda Nuraini Hapsah ikut mengenang bagaimana Vivin membangun brand Alunicorn. Dia melihat sendiri bagaimana Vivin mendirikan Alunicorn hingga kini terus berkembang.

“Saya ikut mengenang perjuangan Vinvin ada beberapa lompatan dari awal bagaimana membuat brand, komoditi, bagaimana cara mempromosikan dan ciri khasnya. Itu luar biasa dan di hadapkan satu situasi mencari DNA. Saya melihat Alunicorn mempunyai DNA yang kuat dari awal hingga sampai tujuh tahun sekarang. Semoga Alunicorn berproses menempuh setiap kesulitan, Vinvin tetap konsisten,” ujar Linda.

Brand hijab dan busana muslim asal Bandung menggelar trunk show dan mengeluarkan koleksi dengan teknik origami yang unik.Foto Vinvin Alvionica sebagai pendiri Alunicorn. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Si.Se.Sa. Rilis 150 Busana Syari, Ada Swarovski Hingga Bahan Kulit Jagung

Jakarta

Menjelang pergantian tahun 2024, label busana muslim syari Si.Se.Sa. menggelar annual show dengan meluncurkan koleksi terbaru bertajuk Blossom of Hope, Bloom with Purpose, Shine with Hope. Uniknya, koleksi ini ada yang menggunakan bahan dari kulit jagung yang ramah lingkungan.

Brand lokal Si.Se.Sa. merupakan singkatan nama tiga pendirinya yaitu Siriz Tentani, Senaz Nasansia dan Sansa Enanderan. Berdiri sejak 2011, Si.Se.Sa. konsisten mengeluarkan koleksi syari lengkap dengan swarovski.

Setiap tahun, Si.Se.Sa. menggelar fashion show tunggal untuk memperkenalkan koleksinya. Siriz Sentani salah satu pendiri Si.Se.Sa. mengungkapkan perbedaan gelaran fashion show kali ini.


Koleksi terbaru SI.Se.Sa. Annual Fashion Show 2024 bertajuk Blossom of HopeKoleksi terbaru SI.Se.Sa. Annual Fashion Show 2024 bertajuk Blossom of Hope Foto: Mohammad Abduh/detikcom

“Tentunya koleksi kali ini lebih banyak, biasanya ada 75 atau 80 sekarang ada 150 koleksi. Tentunya ada sesuatu yang selalu baru dan konsep baru. Muse kita juga merepresentasikan tema hari ini,” ungkap Siriz saat konferensi pers Si.Se.Sa., Blossom of Hope, bloom with purpose, shine with hope di Ritz Calton, Pasific Place, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Senaz Nasansia sebagai marketing director Si.Se.Sa. menjelaskan sesuai tema Blossom of Hope, fashion show tahunan ini menghadirkan sentuhan nuansa Jepang. Senaz berharap sesuai dengan tema, koleksi terbaru bisa membawa harapan.

“Dari dekorasinya serba Jepang, kita terinspirasi dari Jepang yang identik dengan bunga sakura yang melambangkan suatu harapan. Selain koleksi garis besar tema Jepang yang memberikan arti bahwa kehidupan ini selalu ada harapan. Bahwa di balim rintangan ada harapan,” jelas Senaz.

Si.Se.Sa. Perkenalkan Tiga Segmen Baru

Sansa Enanderan sebagai creative production Si.Se.Sa. melanjutkan fashion show Si.Se.Sa. kali ini sekaligus memperkenalkan tiga segmen baru dari brandnya. Tiga segmen ini dinamai dengan warna, biru, oranye dan violet.

“Kali ini Si.Se.Sa. terbagi menjadi tiga segmen yaitu Si.Se.Sa. Blue, Si.Se.Sa. Orange dan Si.Se.Sa. Violet. Pertama, ada Si.Se.Sa. Blue yang karakternya young, modern dan simple. Ada koleksi scarf dan pashmina yang bisa distyling syari juga. Memberikan variasi terbaru. Ada juga bagi wanita yang baru hijrah. Harganya lebih affordable dan juga baju olahraga,” jelas Sansa.

Sedangkan koleksi Si.Se.Sa. Orange segmennya merupakan ibu-ibu yang glamour dengan harga premium. Dan Si.Se.Sa. Violet menghadirkan karakter baju-baju pesta yang serba Swarovski dengan harga luxury. Sansa juga menerangkan koleksi kali ini menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

Koleksi terbaru SI.Se.Sa. Annual Fashion Show 2024 bertajuk Blossom of HopeKoleksi terbaru SI.Se.Sa. Annual Fashion Show 2024 bertajuk Blossom of Hope. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

“Bahan sustainable sudah pakai koleksinya dari kulit jagung. Memang ada suatu bahan yang khusus dijadikan baru di Si.Se.Sa. Orange. Bahannya itu tetap terlihat bagus walau pun recycle bertekstur. Biasanya kan kalau bahan biasa susah terurai. Dari bahan kulit jagung bisa lebih ramah lingkungan,” sambungnya.

Si.Se.Sa. Orange cenderung memakai bahan chiffon, tile dan brokat tabrak motif dan warna. Bahan koleksi Si.Se.Sa. Violet lebih jatuh, satin, dengan tambahan sparkling glitter. Ada juga satu koleksi wave ala Jepang yang dijadikan baju pesta.

(gaf/gaf)



Sumber : wolipop.detik.com

15 Tahun Berkarya, Ria Miranda Nostalgia Lompat Tali di Koleksi Terbaru

Jakarta

Eksis di indutsri fashion Tanah Air selama 15 tahun, perancang busana Ria Miranda menghadirkan koleksi terbaru lewat RiaMiranda Annual Show 2025. Ria Miranda mengangkat tema Binar dalam fashion show yang menghadirkan dua lini brandnya yaitu RiaMiranda Signature dan RiaMiranda ready to wear (RTW).

Melalui koleksi RiaMiranda Signature, desainer lulusan Esmod ini menghadirkan busana yang lebih eksklusif, mature, bold desain rumit, bahan lebih spesial dan mewah. Siluetnya berbeda dengan RiaMiranda ready to wear yang lebih dinamis, muda, berwarna dan colourful.

Ria Miranda mulai merintis karier di dunia mode setelah menempuh pendidikan di ESMOD Jakarta, salah satu sekolah mode ternama. Ria memulai perjalanan profesionalnya pada 2009 dengan meluncurkan label, RiaMiranda, yang fokus pada busana modest dengan sentuhan feminin dan identik dengan inspirasi dari tanah Minang.


Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

“Alhamdulillah annual show lagi dan persiapannya cukup panjang selama enam bulan yang lalu dan merencanakan koleksi ini bersama tim juga. RiaMiranda membawakan dua lini brandnya karena kita selama ini terlalu fokus dengan koleksi RiaMiranda aja. yang pertama RTW dan RiaMiranda Signature. Sequence pertama looks lebih playfulnya, bisa untuk remaja dan anak-anak muda. Dari printnya sangat pop up. Warnanya sedikit berbeda, selama ini kita kan hand painting dan looksnya kita tampilkan kali ini akan lebih berwarna dan menggunakan fabric yang jarang seperti nylon dengan detail v-neck dan juga rubber prints dengan logo yang fresh,” ungkap Ria Miranda saat konferensi pers RiaMiranda Annual Show 2025 di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2024).

RiaMiranda Signature dan RTW masing-masing hadir dalam 30 koleksi dengan total 60 koleksi pada fashion show tahunan ini. Siluet yang modern, serba sharp dan tailored kontras dengan bahan yang menggelembung untuk rok, lengan, dan celana harem. Koleksi terbaru Ria Miranda ini menggunakan bahan seperti cotton mashiro dan thobe yang diolah dengan teknik digital print. Memadukan structured loose cutting dengan pola vektor dan hiasan ilustrasi tangan.

“Looksnya banyak outer, bahan denim, penggunakaan hijabnya pun dibikin lebih seru tapi tidak menghilangkan estetika berkerudung. Terlihat detail logo yang tersembunyi di setiap koleksinya,” jelas Ria Miranda.

Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

Pada koleksi ready to wear, Ria Miranda terlihat lebih playfull. Ria menghadirkan siluet baloon skirt, dress, denim, nylon fabric, khit wear, dan outer oversized. Sedangkan untuk koleksi RiaMiranda Signature, bahan jaquard, satin silk lasercut dengan motif khas, chiffon silk dan shantung silk.

Pada annual show kali ini Ria mengajak pecinta setia Ria Miranda bernostalgia. Dia membangkitkan memori tentang permainan lompat tali.

“Zaman waktu kecil aku suka banget main lompat tali, petak umpet dan main karet. Ternyata permainan ini punya makna yang sangat dalam dan itu baru kita sadari sekarang. Kita gali lagi lompat tali ternyata mulai dari bawah tanah, lutut, pinggang, dada, pundak, hingga di atas kepala. Ternyata itu artinya perjalanan manusia melewati banyak hal,” tuturnya.

Melalui fashion show dan koleksi yang terinspirasi permainan lompat tali, Ria Miranda menghadirkan koleksi signature cukup detail. Tali karetnya menggunakan beads warna merah dan permainan warna tak melulu pastel seperti koleksi Ria sebelum-sebelumnya.

“Aku ingin menyampaikan semangat optimis untuk bisa melewati rintangan dengen didukung oleh support system kita. Koleksi signaturenya itu sisi idelisnya desainer, ternyata aku itu semakin ke sini semakin suka yang simple, aku mengurangi print dengan RTW. Akhirnya aku dan tim yuk kita bikin sesuatu yang baru,” ucapnya haru.

Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

Koleksi RiaMiranda Signature pertama kali menggunakan teknik pola dengan cara lasercut pada bagian dress yang menjadi statement. Dipadukan dengan inner dress yang kontras yang sesuai dengan DNA RiaMiranda.

Perancang busana kelahiran 15 Juli 1985 ini memilih model yang beragam untuk memperagakan koleksi terbarunya di RiaMiranda Annual Show 2025.

“Tidak hanya ada model yang profesional, ada juga model yang lebih diversity. Semua beragam ada sosok mature woman, plus size model dan pelanggan kita sendiri yang kita bawa. Bahwa koleksi ini bisa lho dipakai sama semua orang. Ada yang petite juga, harapannya semua orang itu senang bisa melihat shownya ini,” harapnya.

Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.

Ria menuturkan tema besar dari RiaMiranda Annual Show 2025 bisa menyebarkan sinar lembut untuk orang sekitar tanpa menghilangkan identitas RiaMiranda.

“Tahun lalu tema Selaras, Binar itu adalah sebuah cahaya tapi sebenarnya tidak terang, redup tapi bisa menerangi dengan lembut dan kita menjadi sinar untuk orang sekitar kita,” ucap Ria Miranda.

“Setelah menggelar show itu kerja sama tim kalau tidak dikuatin dengan tim ini adalah bentuk konsisten untuk pelanggan dan media. Koleksi yang dibawakan mencoba explore terus dan desainer tim. Aku yakin sampai di sini pasti kerja sama semua. Tidak mungkin bisa kerja sendiri. Aku berharap koleksi ini memberikan kesan yang berbeda-beda,” pungkasnya.

Koleksi yang sudah ditampilkan di RiaMiranda Annual Show 2025, sudah bisa kamu dapatkan melalui situs resmi RiaMiranda. Harga koleksi tersebut mulai dari Rp 800 Ribu.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Tips Buat Pengusaha Fashion yang Mau Buka Toko Saat Marak Belanja Online

Jakarta

Setiap pelaku bisnis fashion tentu ingin membuka gerai fisik agar bisa menampilkan koleksi secara langsung ke pelanggan. Di tengah gempuran jualan online, bagaimana kelangsungan gerai fisik?

Menjawab keresahan tersebut dalam sesi talkshow Jakarta Modest Summit 2025, bersama Istafiana Candarini (Founder KAMI.), Intan Fazria (Founder Mayoutfit), dan Fauzan Shahab (CEO Lifetime Design), membahas tentang keberlangsungan gerai fisik modest fashion saat ini.

Brand ready-to-wear Kami. memiliki gerai fisik yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut Istafiana Candarini sebagai founder Kami. saat ini brandnya sudah memiliki 26 gerai fisik.


Jakarta Modest Summit 2025 kembali digelar di The Ballroom at Djakarta Theater, Sarinah Jakarta Pusat (5/12/2024).Jakarta Modest Summit 2025 kembali digelar di The Ballroom at Djakarta Theater, Sarinah Jakarta Pusat (5/12/2024). Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

“Tahun 2012 bikin situs dan E-Commerce jualannya nyaman tapi semakin ke sini ternyata kita ada touch point dengan pelanggan yang sudah support Kami., akhirnya kita putuskan brandingnya Kami. adalah toko,” kata wanita yang akrab disapa Irin tersebut.

Intan Fazria sebagai Founder Mayoutfit, brand lokal asal Bandung, Jawa Barat yang identik dengan baju untuk remaja wanita juga ikut berbicara soal pembukaan gerai fisik. Menuju jumlah 10 gerai fisik, Intan mengatakan awal mula Mayoutfit mulai berkembang.

“Kalau Mayoutfit dulu mulai 2013 sampai 2015 itu banyak permintaan pelanggan mau melihat langsung dan waktu 2013 online belum terlalu menjamur dan banyak yang masih ragu. Suka ada COD karena pasar Mayoutfit ke anak kuliahan. Secara budget buat belanja lebih hati-hati dan akhirnya kita coba buka offline store dulu pertama kali di Geger Kalong dekat kampus,” jelas Intan.

Jakarta Modest Summit 2025 kembali digelar di The Ballroom at Djakarta Theater, Sarinah Jakarta Pusat (5/12/2024).Jakarta Modest Summit 2025 kembali digelar di The Ballroom at Djakarta Theater, Sarinah Jakarta Pusat (5/12/2024). Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Pertimbangan untuk membuka gerai fisik, Irin melanjutkan penting untuk membuat rencana akhir tahun, perbanyak stok dan analisa data.

“Untuk mencapai growth sekian bagaimana dan dari situ kita punya modal. Baru bikin planning tokonya di mana, penjualan online Kami. itu paling banyak di mana, lalu survei dan menghitung butuh modalnya. Proyeksi penjualannya seperti apa,” tambahnya.

Menurut Intan membuka toko membutuhkan model pada awal dibangun. Gerai fisik sebaiknya memiliki desain yang unik dan nyaman, sehingga bisa menambah daya tarik pengunjung.

Fauzan Shahab selaku CEO Lifetime Design menjelaskan membuka toko sebaiknya memperhatikan berbagai hal. Karena pelanggan akan merasakan langsung melihat produk yang ada di toko.

“Sebenarnya tugas desainer mencocokan keinginan dan kemauan brand. Padahal ketika tidak ada perencanaan yang baik malah akan membutuhkan budget yang besar. Bukan hanya dilihat produk di toko, harus perhatikan lightingnya dan detail bukan hanya indah saja,” ujar Fauzan.

Agar bisa menarik minat pembeli, selain kualitas produk penting juga memperhatikan hal yang tak kalah penting yaitu ruangan pas atau fitting room. Pada ruangan ini pembeli bisa mencoba langsung produk.

“Sebenarnya kuncinya ada di tempat fitting dengan lightingnya flat menunjukkan warna sesungguhnya. Lampu itu punya coloring tone tertentu yang warnanya bisa bagus. Bagaimana putar badan dan mundur penentuan pembelian suatu produk ada di tempat fitting,” tutur Fauzan.

Kemudian ketika ingin membuka gerai fisik, pemilihan lokasi juga perlu dipertimbangkan. Intan menegaskan penting untuk memperhatikan target pasar.

“Dari awal konsepnya di ruko, kita cari tahu pelanggan kita kebanyakan dimana dan dekat dengan target market kita. Disesuaikan dengan pelanggan seperti apa. Kalau middle di ruko saja jangan sampai di tempat kita terlalu prestige kalau market kita middle,” jelasnya.

Irin menuturkan pemilihan lokasi gerai fisik perlu diperhatikan dengan seksama sesuai dengan karakter wilayah dan kebutuhan pelanggan.

“Tahun masuk pertama itu 2020, setelah Pondok Indah mulai melihat satu-satu lagi dan yang di Kemang pindah ke Mall Kota Kasablanka dan yang masih pegang adalah Bekasi. Ada sekolah dan tempat lainnya. Kalau beberapa daerah itu nggak harus di mall, misalnya Kami. di Palembang. Masing-masing kota kepengen punya karakter,” tuturnya.

Selanjutnya, Intan membocorkan dana awal ketika ingin membuka gerai fisik. “Modal awal kita di breakdown kalau ruko kan ada biaya sewa. Harga sewa setiap kota berbeda-beda sekitar Rp 300 Juta per tahun sekitar 400 meter. Ketika kita ambil area yang cukup besar, lihat dulu area penjualan,” lanjut Intan.

Tugas sebagai desainer gerai fisik, Fauzan mengucapkan masing-masing gerai mempunyai karakter yang berbeda dan sesuai dengan budget. Ketika belum mempunyai budget yang besar, sinergi antara desainer dan brand bisa bergandengan.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Amarestola Aplikasikan Wastra Batik Cap dan Tenun Jadi Busana Siap Pakai

Jakarta

Pegiat mode Tanah Air terus berinovasi dan mengembangkan beragam desain keindahan wastra Indonesia melalui busana. Salah satu brand yang mengolah wastra yang mencuri perhatian adalah AmareStola.

Brand ready-to-wear AmareStola mengaplikasikan teknik batik cap dan kain tenun menjadi busana siap pakai untuk beragam kegiatan wanita. Mulai dari kasual, formal hingga Lebaran.

Mengusung tagline modest, effortless dan timeless, Rencany Indramartani selaku pendiri AmareStola mengatakan ingin melestarikan batik cap dengan sentuhan modern. Busana dari AmareStola cocok untuk wanita modern usia 20-40 tahun.


“Ciri khas AmateStola adalah batik cap dan tenun dikombinasikan dengan katun premium dan bordir. Jadi memang batik cap dan tenun salah satu koleksi yang bisa dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Dengan memakai wastra, kamu juga bisa sekaligus melestarikan budaya tetap stylish dan modern dengan menggabungkan lace dan bordir,” kata Rencany Indramartani saat ditemui Wolipop di bazar GlamLocal, Exhibition Hall, West Mall, Jakarta Pusat.

Koleksi  AmareStola yang identik dengan motif batik cap dan tenun bisa menjadi pilihan kamu untuk berbagai kegiatan.Koleksi AmareStola yang identik dengan motif batik cap dan tenun bisa menjadi pilihan kamu untuk berbagai kegiatan. Foto: Dok. AmareStola.

Rencany Indramartani menceritakan arti nama brand AmareStola yang berasal dari dua bahasa. “Amare berasal dari bahasa Italia, yang artinya menyukai. Sedangkan Stola berasal dari bahasa Yunani, adalah pakaian yang indah. Intinya AmareStola adalah pakaian yang disukai,” lanjutnya.

Membawa misi melestarikan wastra ke generasi muda, Rencany Indramartani membuat cuttingan yang modern dan unik dengan menggunakan bahan katun toyobo premium yang nyaman dipakai. Ada juga koleksi outer bordir yang cocok untuk kegiatan formal dan non formal.

“Batik cap dari AmareStola cocok untuk kantor dan kuliah. Batiknya cap handmade dimana motifnya modern bukan tradisional. Ciri khasnya mengkombinasi batik katun dengan katun premium sehingga bisa dipakai formal, semi formal dan casual,” jelasnya.

Koleksi  AmareStola yang identik dengan motif batik cap dan tenun bisa menjadi pilihan kamu untuk berbagai kegiatan.Koleksi AmareStola yang identik dengan motif batik cap dan tenun bisa menjadi pilihan kamu untuk berbagai kegiatan. Foto: Dok. AmareStola.

Koleksi batik cap dan tenun dari AmareStola merupakan bagian dari koleksi seri Nusantara, yang terdiri dari kemeja kombinasi batik cap dan tenun dengan menggunakan bahan katun premium dan juga outer. Seluruh koleksi busana AmareStola dijual dengan harga mulai dari Rp 220 ribu hingga Rp 485 ribu.

“Warna batiknya ke arah soft pastel. Sedangkan untuk batik cap bernuansa bold, merah marun, navy dan hitam. Ada kemeja, vest dan blouse. Cuttingannya AmareStola basic dengan desain timeless. Harapannya produk ini dipakai berkelanjutan dalam segala tren fashion,” pungkas wanita yang akrab disapa Cany itu.

Koleksi  AmareStola yang identik dengan motif batik cap dan tenun bisa menjadi pilihan kamu untuk berbagai kegiatan.Koleksi AmareStola yang identik dengan motif batik cap dan tenun bisa menjadi pilihan kamu untuk berbagai kegiatan. Foto: Dok. AmareStola.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Tren Hijab dan Busana Muslim 2025, Ria Miranda Kembali Klasik dan Minimalis

Jakarta

Mendekati pergantian tahun, para hijabers tentu penasaran dengan tren hijab dan busana muslim yang akan berkembang di tahun 2025. Seperti apa tren hijab dan busana muslim 2025 mendatang?

Menurut desainer modest fashion dan hijab, Ria Miranda, gaya di tahun 2025 kembali ke nuansa klasik dengan sentuhan yang sederhana. Desain yang minimalis semakin jadi pilihan.

“Kembali ke basic, balik lagi ke klasik style. Prints mulai berkurang untuk detail print yang lebih ringan, motifnya nggak terlalu heavy, instan hijab akan lebih diminati karena sudah banyak yang memakai ya sekarang,” ungkap Ria Miranda ketika ditemui Wolipop baru-baru ini.


Berikut ini penjelasan dari desainer Ria Miranda tentang tren hijab dan busana muslim tahun 2025:

1. Hijab segi empat bahan voal

Koleksi RiaMiranda berkolaborasi dengan Byo.Koleksi hijab segi empat bahan voal masih menjadi tren di tahun 2025. Foto: Dok. Instagram @inforiamiranda.

Desainer lulusan sekolah mode Esmod Jakarta ini menjelaskan hijab bahan voal segi empat masih menjadi primadona di tahun 2025. Ia juga mengungkapkan masih mengulik kain-kain baru untuk bahan hijab.

“Bahan hijab seperti voal (masih tren), kita juga mencoba explore bahan-bahan yang tipis tapi tidak menerawang. Tim sedang mencoba develope kain-kain baru terus, kita kan maunya yang tipis dan instan. Explore sesuatu yang lebih compact,” jelasnya.

Ria Miranda juga menuturkan busana muslim yang menggunakan bahan nyaman menjadi incaran pada 2025. “(Bahan) lebih simpel sih sekarang. kita lebih sering explore bahan cotton viscose yang lebih nyaman,” pungkasnya.

2. Hijab dengan beragam pilihan warna

Warna hijab yang semakin beragam akan menjadi tren di tahun 2025.Warna hijab yang semakin beragam akan menjadi tren di tahun 2025. Foto: Dok. Instagram @inforiamiranda.

Ria Miranda identik dengan sentuhan budaya Minang dalam setiap rancangannya dan warna pastel yang feminin elegan. Wanita yang bernama lengkap Indria Miranda ini mengucapkan warna hijab tahun 2025 akan lebih bervariasi.

“Warna kan banyak shadenya. Justru orang itu akan lebih senang banyak pilihan,” ucap Ria Miranda.

3. Busana muslim desain minimalis

Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025Koleksi Ria Miranda Annual Show 2025 Foto: Mohammad Abduh/detikcom

Salah satu gaya busana yang kembali meroket pada 2025 menurut Ria Miranda adalah gaya minimalis. Dalam menerapkan gala minimalis, Ria mencoba bernostalgia.

“Aku mencoba explore hoodie blouse bikin lagi karena itu kan kembali ke nostalgia. Orang itu sekarang kepengen terkesan lebih young dan simpel justru. Makanya detail koleksi saat ini prints yang mulai berkurang, monogram yang menjadi prints,” katanya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Keindahan Laut dan Kasih Sayang Ibu Disatukan Jadi Koleksi Busana Ibu-Anak

Jakarta

Keindahan laut yang beraneka ragam, kerap menjadi inspirasi bagi para desainer dan pelaku usaha fashion Tanah Air dalam menciptakan karya. Seperti Swistya Ardiana sebagai pemilik brand Little Missmos yang baru saja mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari laut.

Swistya membuat acara yang intim dan hangat lewat gathering peluncuran koleksi yang bertajuk The Tales of The Sea. Ia menceritakan kisah di balik koleksi teranyarnya tersebut.

“Koleksi Tales of The Sea by Little Missmos, berbicara tentang keindahan laut, seolah tanpa batas. Sama halnya dengan perasaan seorang ibu yang begitu indah terhadap anaknya. Perasaan yang bernama cinta,” kata wanita yang akrab disapa Tya itu ketika ditemui di Lorong Kopi, Jakarta Selatan.


Foto koleksi Tales of The Sea Intimate Gathering by Little MissmoFoto koleksi Tales of The Sea Intimate Gathering by Little Missmos. Foto: Dok. Little Missmos.

Brand lokal yang berasal dari Depok, Jawa Barat ini dikenal lewat koleksi ready-to-wear untuk ibu dan anak bernuansa pastel yang feminin. Tya menuturkan kedalaman laut sama dengan makna sebuah cinta.

“Cinta itu bisa jadi terlihat sederhana di permukaan, tetapi di dalamnya mengandung banyak lapisan dan emosi,” ujarnya.

Wanita yang berusia 39 tahun ini menjelaskan koleksi terbaru Little Misssmos sekaligus menjadi kisah jatuh-bangunnya berbisnis. Koleksi dirilis menjelang akhir tahun sehingga bisa menjadi inspirasi busana liburan.

“Ada juga ornamen laut di dalam koleksinya. Sengaja dibikin senyaman mungkin dan cuttingannya oke dipakai ibu dan anak-anak untuk liburan dan sehari-hari,” ungkp Tya.

Foto koleksi Tales of The Sea Intimate Gathering by Little MissmoFoto koleksi Tales of The Sea Intimate Gathering by Little Missmos. Foto: Dok. Little Missmos.

Tya mengucapkan peluncuran koleksi Tales of The Sea juga untuk memperingati Hari Ibu sedunia, pada 22 Desember 2024 mendatang. Menurutnya sosok ibu dan laut memiliki fungsi yang mirip.

“Seperti halnya ekosistem laut yang saling melindungi dan menjaga, seorang ibu berperan sebagai pelindung dan pengasuh bagi anaknya. Tema Tales of The Sea bisa merefleksikan cinta dan perhatian yang diberikan oleh seorang ibu,” jelas Tya.

Foto koleksi Tales of The Sea Intimate Gathering by Little MissmoFoto koleksi Tales of The Sea Intimate Gathering by Little Missmos. Foto: Dok. Little Missmos.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Nina Nugroho Gandeng Desainer Tuna Rungu Hasilkan Koleksi Nuansa Rempah

Jakarta

Desainer Nina Septiana yang dikenal dengan rancangan baju kerja formal lewat label busana Nina Nugroho, mengeluarkan koleksi terbaru bertajuk Rempah Series. Pada koleksi kali ini Nina berkolaborasi dengan seorang tuna rungu berbakat Salwa Tanara.

Nina Nugroho konsisten mengangkat kain wastra Nusantara dalam setiap rancangannya. Kali ini Nina Nugroho bersama Salwa Tanara menghadirkan koleksi tentang rempah Indonesia.

“Tema Rempah Series menjadi inspirasi untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara, bukan saja sebagai komoditi namun juga sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia,” ungkap Nina.


Desainer Nina Nugroho baru saja merilis koleksi terbaru, ia berkolaborasi dengan Salwa Tanara. Koleksi tersebut bertajuk Rempah Series yang mengangkat kebudayaan khas Indonesia. Sekaligus untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara.Desainer Nina Nugroho baru saja merilis koleksi terbaru, ia berkolaborasi dengan Salwa Tanara. Koleksi tersebut bertajuk Rempah Series yang mengangkat kebudayaan khas Indonesia. Sekaligus untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara. Foto: Dok. @ninanugroho.

Motif dalam koleksi Rempah Series digambar dan didesain sepenuhnya oleh Salwa Tanara. Desainnya memadukan elemen tradisional rempah-rempah Nusantara dalam bentuk batik tulis dan printing dengan gaya yang modern.

“Melalui kolaborasi ini, Nina Nugroho menunjukkan dukungannya untuk Salwa Tanara dalam mencapai cita-citanya menjadi seorang fashion designer yang sukses dan berdaya, sekaligus memperlihatkan dampak positif kolaborasi ini terhadap komunitas disabilitas, yang menginspirasi banyak pihak untuk lebih inklusif dan mendukung potensi mereka,” jelas Nina.

Desainer Nina Nugroho baru saja merilis koleksi terbaru, ia berkolaborasi dengan Salwa Tanara. Koleksi tersebut bertajuk Rempah Series yang mengangkat kebudayaan khas Indonesia. Sekaligus untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara.Desainer Nina Nugroho baru saja merilis koleksi terbaru, ia berkolaborasi dengan Salwa Tanara. Koleksi tersebut bertajuk Rempah Series yang mengangkat kebudayaan khas Indonesia. Sekaligus untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara. Foto: Dok. @ninanugroho.

Melalui koleksi terbarunya Nina ingin memberikan dorongan semangat untuk semua wanita agar tetap berkarya. “Rempah Series bukan hanya koleksi busana, tetapi juga sebuah perayaan akan potensi luar biasa perempuan Indonesia, yang dengan segala keterbatasannya mampu berkarya dan menginspirasi banyak orang,” ujar Nina Septiana, Founder dan Desainer Nina Nugroho.

Koleksi Rempah Series terdiri dari lima belas busana yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu, comfort, confidence dan couture. Nina mengungkapkan koleksi kolaborasi ini menggunakan bahan premium seperti cotton bridal premium, poly cotton, twill, dan poly silk premium, dengan desain yang ramah wudhu (wudhu friendly) dan akses mudah bagi ibu menyusui (busui friendly).

Desainer Nina Nugroho baru saja merilis koleksi terbaru, ia berkolaborasi dengan Salwa Tanara. Koleksi tersebut bertajuk Rempah Series yang mengangkat kebudayaan khas Indonesia. Sekaligus untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara.Desainer Nina Nugroho baru saja merilis koleksi terbaru, ia berkolaborasi dengan Salwa Tanara. Koleksi tersebut bertajuk Rempah Series yang mengangkat kebudayaan khas Indonesia. Sekaligus untuk mendorong agar generasi muda Indonesia memiliki kecintaan terhadap rempah Nusantara. Foto: Dok. @ninanugroho.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com