Tag Archives: fenomena cuaca

Badai Alice Landa Spanyol, Aktivitas Wisatawan Jadi Terganggu



Valencia

Cuaca buruk mengancam kawasan timur Spanyol seiring Badai Alice yang terus menerjang pesisir Mediterania Spanyol. Hujan deras yang mengguyur sejak akhir pekan menyebabkan banjir bandang di wilayah Catalonia, mengubah sejumlah jalan di kawasan wisata menjadi aliran lumpur yang deras.

Melansir Euronews, Selasa (14/10/2025) dalam video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah kendaraan terseret arus air berwarna cokelat pekat. Layanan darurat pun dikerahkan untuk mengevakuasi para pengemudi yang terjebak di dalam mobil yang terendam banjir.

Hingga kini, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan belum akan mereda. Badan Meteorologi Spanyol (Aemet) telah mengeluarkan peringatan merah untuk sebagian wilayah Valencia pada Senin (13/10), menyebutkan bahwa curah hujan bisa mencapai 100 milimeter hanya dalam waktu satu jam.


Otoritas Perlindungan Sipil setempat mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan mewaspadai kemungkinan memburuknya situasi.

“Situasinya rumit, dan diperkirakan akan ada lebih banyak hujan,” ujar Pejabat senior dari Badan Perlindungan Sipil Catalonia, Cristina Vicente.

Meski belum ada laporan korban jiwa, tercatat 18 orang mengalami luka-luka, termasuk satu di antaranya mengalami luka serius. Badai Alice juga menyebabkan gangguan besar pada sistem transportasi, khususnya di sepanjang pesisir timur Spanyol.

Layanan kereta api antara Barcelona dan Valencia terpaksa dihentikan di sepanjang koridor Mediterania, memengaruhi lebih dari 3.000 penumpang. Sementara itu, jalan tol AP-7 ditutup untuk sementara di ruas antara Freginals dan Ulldecona akibat banjir dan tumpukan puing.

Militer pun diterjunkan untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan. Di Kepulauan Balearic, badai juga memicu gangguan perjalanan udara.

Bandara Ibiza sempat menghentikan operasionalnya pada Minggu malam setelah landasan pacu dan sebagian area terminal terendam banjir. Akibatnya, setidaknya 24 penerbangan dibatalkan atau mengalami penundaan.

Layanan darurat juga dilaporkan menyelamatkan sejumlah orang yang terjebak dalam kendaraan di pulau tersebut. Hingga Selasa, peringatan cuaca kuning dan oranye masih berlaku di Ibiza dan Formentera, dengan prakiraan hujan hingga 50 milimeter dalam satu jam.

Aemet memperkirakan hujan lebat dan badai petir akan terus melanda kawasan timur Spanyol hingga akhir pekan. Peringatan oranye masih diberlakukan di wilayah pesisir Alicante, Valencia, dan Castellon. Beberapa lokasi bahkan diperkirakan menerima curah hujan hingga 300 milimeter sebelum badai diprediksi mulai mereda pada Sabtu (18/10).

Badai Alice sendiri diklasifikasikan sebagai DANA (Depresion Aislada en Niveles Altos) yakni fenomena cuaca di mana kantong udara dingin terlepas dari aliran jet kutub dan menetap di atas wilayah Laut Tengah yang hangat.

Fenomena tersebut biasanya terjadi satu hingga dua kali dalam satu dekade, namun dampaknya bisa sangat merusak karena kombinasi antara curah hujan ekstrem dan potensi banjir besar.
Sebagai catatan, pada Oktober 2024 lalu, Valencia pernah dilanda salah satu badai DANA terdahsyat dalam sejarah modern.

Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 200 orang dan menimbulkan kerusakan besar. Tragedi itu juga memicu kemarahan publik terhadap pemerintah karena dianggap lalai dalam penanganan bencana. Meskipun Badai Alice sejauh ini belum menimbulkan korban jiwa, pihak berwenang tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Salju di Puncak Gunung Fuji Telah Muncul, Datang Lebih Cepat dari Tahun Lalu



Tokyo

Puncak Gunung Fuji, Jepang, diselimuti salju untuk pertama kali di musim dingin ini pada Kamis (23/10/2025). Lebih cepat dari turunnya di tahun lalu.

Dilansir dari Reuters, Jumat (25/10) fenomena tersebut menurut Badan Meteorologi Jepang terjadi 21 hari lebih awal dibandingkan 2024. Tahun lalu, salju baru menutupi gunung setinggi 3.776 meter tersebut pada 7 November, catatan paling lambat sejak awal pencatatan.


Gunung suci itu tidak hanya menjadi ikon alam Jepang, tetapi juga sumber inspirasi seni. Puncaknya yang tertutup salju muncul dalam karya-karya terkenal, termasuk lukisan legendaris Great Wave off Kanagawa’ karya Katsushika Hokusai, yang kini menghiasi bagian belakang uang kertas 1.000 yen.

Meski salju pertama beberapa tahun terakhir datang lebih lambat, penyebabnya belum sepenuhnya jelas.

“Musim panas Jepang beberapa tahun terakhir sangat panas, termasuk Agustus lalu yang mencatat suhu hingga 41,8 derajat Celsius di Kota Isesaki, barat laut Tokyo,” ujar Mamoru Matsumoto dari Observatorium Kofu Badan Meteorologi Jepang, dalam wawancara dengan Reuters tahun lalu.

Menurut kantor observatorium Kofu, hujan salju pertama Fuji dihitung sebagai momen ketika seluruh atau sebagian gunung terlihat tertutup salju, atau muncul presipitasi padat berwarna putih saat diamati dari kaki gunung.

Fenomena itu selalu dinanti, baik oleh pendaki maupun para pecinta alam, sebagai pertanda awal musim dingin yang menakjubkan di Jepang.

Dan menurut Japan Today, suhu di sana bisa turun hingga -6 derajat Celcius di titik dekat puncak gunung pada pukul sekitar 01.00 waktu setempat.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Cuaca ‘Mendidih’, BMKG Imbau Warga Hindari Paparan Matahari Langsung di Jam-jam Ini



Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah Indonesia sedang dilanda suhu panas tinggi. Bahkan, suhu maksimum Indonesia bisa mencapai 37,6°C.

Fenomena cuaca ini disebabkan oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh monsun Australia. Kondisi panas ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.


Sebaran Suhu Panas di Indonesia

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, data BMKG mencatat pengamatan suhu maksimum mencapai di atas 35°C menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun wilayah yang paling berdampak suhu tinggi meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta beberapa wilayah Papua.

“Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering danminimnya tutupan awan,” jelasAndri dalam lamanBMKG dikutip Kamis (16/10/2025).

Pada 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8°C di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat). Kemudian, suhu sedikit menurun menjadi 36,6°C di Sabu Barat (NTT) pada 13 Oktober 2025.

Hindari Paparan Matahari Langsung Jam 10 Pagi-4 Sore

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan risiko paparan panas ekstrem kali ini. Lebih lanjut ia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar Matahari pada pukul 10.00-16.00 WIB, saat intensitas radiasi matahari berada pada titik tertinggi.

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk:

1. Gunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat harus beraktivitas di luar ruangan.

2. Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh.

3. Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

Mengapa Belakangan Ini Cuaca Panas Ekstrem? Pakar BRIN Ungkap Penyebabnya



Jakarta

Apakah detikers merasakan cuaca yang sangat panas di daerahmu? Tak hanya di satu daerah, ternyata cuaca terik dan panas ini juga terjadi beberapa wilayah.

Cuaca panas ekstrem ini bahkan bisa mencapai suhu 35-38 derajat Celcius. Personal Weather mencatat cuaca panas ini terjadi sekitar pukul 11.00-16.00 WIB.

Apa yang membuat cuaca panas ekstrem ini terjadi?


Fenomena Cuaca Panas Esktrem atau Hot Spell

Profesor Riset Bidang Iklim dan Cuaca Ekstrem, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Erma Yulihastin mengatakan fenomena cuaca panas ekstrem yang terjadi belakangan ini adalah hot spell.

“Fenomena panas ekstrem yang berlangsung selama beberapa hari ini disebut hot spell,” ujarnya dalam unggahan Instagram @brin_indonesia dikutip Senin (20/20/2025).

Menurut Erma, kondisi ini menjadi tanda bahwa Indonesia mengalami perubahan iklim. Pasalnya, fenomena ini terjadi lebih sering dalam setahun.

“Kondisi ini menjadi bukti nyata perubahan iklim di Indonesia, yang kini terjadi lebih sering dan lebih intens setiap tahun,” tambahnya.

Adapun penyebab cuaca panas tersebut bisa dikarenakan juga posisi semu matahari berada di selatan ekuator. Hal itu membuat sinar matahari jatuh lebih tegak sehingga suhu siang hari meningkat.

Pembentukan bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina pun membuat awan terkonsentrasi di Belahan Bumi Utara. Kondisi tersebut mengakibatkan wilayah selatan ekuator minim awan dan terasa lebih panas pada siang hari.

Wilayah-wilayah yang Terdampak Cuaca Panas Ekstrem

Berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah-wilayah yang paling terdampak cuaca panas ekstrem ini antara lain Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan (barat dan tengah), Sulawesi (selatan dan tenggara), dan beberapa wilayah Papua.

Cuaca panas diprediksi masih bisa terjadi hingga akhir Oktober 2025. Akan tetapi, jika hujan belum juga turun secara merata di Jawa, maka cuaca panas ini bisa terjadi di wilayah tersebut hingga November.

Data BRIN menunjukkan, ternyata cuaca panas ekstrem ini tak hanya terjadi pada tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa daerah cuaca panas semakin terasa dari tahun ke tahun.

Misalnya di kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, dan Jambi. Diduga, cuaca panas ekstrem ini juga disebabkan oleh aktivitas industri dan semakin berkurangnya ruang hijau.

Kondisi ini kemudian memicu fenonema pulau panas perkotaan atau urban heat. Fenomena tersebut membuat suhu di kota semakin tinggi.

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Cuaca Panas Ekstrem?

BRIN menyarankan beberapa upaya untuk mencegah kemungkinan buruk terjadi selama cuaca panas ekstrem ini. Mulailah dengan penggunaan tabir surya dengan SPF 45-50 saat beraktivitas siang hari.

Lalu, perbanyak minum air agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Jangan lupa, waspadai juga perubahan cuaca yang terjadi mendadak.

Kejadian perubahan mendadak panas terik ke hujan deras disertai angin kencang pun bisa terjadi. Jika detikers ingin beraktivitas di luar ruangan, pastikan untuk menyiapkan diri.

Khususnya bagi masyarakat yang ingin berolahraga, BRIN menyarankan agar melakukannya sekitar pukul 07.00-09.00 atau 17.00-19.00 WIB. Waktu tersebut dinilai relatif lebih aman dari paparan panas matahari yang ekstrem.

Sementara itu, ia mengingatkan pemerintah juga perlu turut andil dalam merespons kondisi cuaca ekstrem.

“Pemerintah diharapkan memprioritaskan penerapan solusi berbasis alam dan modifikasi mikroklimat untuk mengurangi dampaknya,” saran Erma.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com