Tag Archives: fitur ai

Tips Pakai AI Composer di Samsung Galaxy Z Flip 6


Lampung

AI Composer menjadi salah satu fitur Galaxy AI andalan yang dikedepankan di Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6. Berikut adalah tips untuk menggunakan fitur tersebut.

Fitur ini merupakan peningkatan dari fitur Chat Assist yang sebelumnya sudah ada di Samsung Keyboard. Lewat fitur ini, pengguna bisa menggunakan AI untuk menghasilkan kalimat sesuai kebutuhannya, dari mulai membuat skrip konten, menulis email bisnis, membuka presentasi, sampai membuat caption foto untuk diposting ke media sosial.

Anda bisa menyesuaikan tone kalimat dengan pilihan professional, casual atau pun polite.Untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat menggunakan AI Composer, berikut ini adalah beberapa tips dan rekomendasi prompt yang bisa dimanfaatkan.


Presentasi tanpa Bingung Merangkai Kata
Bingung gimana caranya merangkai kata untuk presentasi atau speech di depan publik? Apalagi biasanya untuk membuka presentasi itu kita harus menyiapkan kata-kata yang tepat dan catchy untuk menarik perhatian audiens.

Nggak perlu khawatir anda bisa menggunakan fitur AI Composer untuk mendapatkan saran kata demi kata yang sesuai untuk memulai sebuah acara, bikin kita bisa lebih percaya diri dan terstruktur dalam menyampaikan materi. Caranya pun mudah:

  1. Buka Samsung Notes
  2. Klik lambang Galaxy AI yang tersemat di Samsung Keyboard
  3. Pilih fitur Composer
  4. Jadikan tone penulisan sebagai Polite dan pada format Standard
  5. Masukan prompt sebagai berikut”Tolong buat script pembukaan presentasi workshop bisnis kepada konsumen”
  6. Klik Refresh untuk mencari pilihan suggestion kalimat lainnya sesuai kebutuhan
  7. Sesuaikan panjang kalimat yang dibutuhkan dengan mengklik tombol pengaturan di pojok kanan, lalu pilih panjang rekomendasi kalimat Standard atau Detailed.
Samsung Galaxy AISamsung Galaxy AI Foto: Dok. Samsung

Buat skrip travel vlog yang menarik hanya dengan satu perintah
Pengguna Galaxy Z Flip6 yang suka bikin travel vlog, fitur AI Composer juga bisa bikin konten mereka lebih kreatif. Fitur ini bisa diandalkan untuk membuat story telling yang kuat dan mengesankan agar konten video menjadi menarik.

Karena selain mengambil footage yang bagus,script yang kreatif bisa membuat vlog lebih engaging dan menarik perhatian penonton. Namun, kadang membuat script yang seru sesuai dengan konteks bisa memakan waktu, apalagi ada waktunya kreator mengalami kebuntuan.

Dengan AI Composer yang tersedia di Galaxy Z Flip6, kreator dapat membuat script dengan cepat dan mudah, memungkinkan anda untuk bebas berkreasi tanpa hambatan. Sebagai contoh, anda bisa memberikan prompt seperti, “Tolong buat script untuk membuka travel vlog.”

Tentu masih ada banyak fitur AI lain yang bisa dipakai. Total ada 14 fitur AI baru yang dibenamkan di Z Fold 6 dan Z Flip 6. Fitur-fitur baru tersebut, ialah: Live Translate on 3rd party apps, PDF Overlay, Listening Mode, Voice Recording – Note Assist, Suggested Replies, Live Effect, Auto Zoom, Energy Score, AI Composer, Portrait Studio, Sketch to Image at Gallery, Sketch to Image at Samsung Notes, Smart Select to QR Code, Create Profile Card.

“Samsung terus berinovasi untuk membuat hidup pengguna lebih mudah. Seluruh 14 fitur AI baru yang dihadirkan pada Galaxy Z Fold6 juga hadir di smartphone lipat compact Galaxy Z Flip6. Untuk pengguna Z Flip6 yang aktif,AI Composer akan bikin hidup lebih praktis,” jelas Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia di acara Unfold Your Story with #GalaxyAI Trip, yang digelar di Lampung, Kamis (22/8/2024).

“Dengan prompt yang tepat, akan sangat berguna bagi mereka yang suka bingung menyampaikan sesuatu. Baik saat pengguna Z Flip6 ingin menyusun email hingga membuat konten, semua bisa dibantu dengan menulis prompt sesuai kebutuhan dengan AI Composer. Fitur ini terintegrasi di Samsung Keyboard, artinya AI Composer bisa digunakan di berbagai platform untuk melengkapi kebutuhan pengguna,” tutupnya.

(asj/rns)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

3 Cara Optimalkan Samsung Bespoke AI Home Biar Hemat Listrik

Jakarta

Konsumsi energi di Indonesia terus meningkat seiring pesatnya urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi. Menjawab tantangan tersebut, Samsung menghadirkan Bespoke AI Home Appliance yang terintegrasi dengan aplikasi Samsung SmartThings.

Ekosistem pintar ini memungkinkan pengguna memantau dan mengoptimalkan penggunaan listrik di rumah tanpa mengorbankan kenyamanan. Dengan fitur-fitur seperti AI Energy Mode, My Routines, dan Geolocation, Samsung Bespoke AI menawarkan pengalaman rumah tangga yang hemat energi, cerdas, dan ramah lingkungan.

“Efisiensi energi adalah bagian penting dari visi AI Home kami. Samsung Bespoke AI yang didukung SmartThings memberikan solusi praktis untuk hemat listrik tanpa mengorbankan kenyamanan,” ujar Mutiara Ramadhani, Head of Home Appliances Product Marketing, Samsung Electronics Indonesia dalam keterangan resmi, Minggu (12/10/2025).


Berikut tiga cara mudah mengoptimalkan Samsung Bespoke AI Home Appliance untuk hemat listrik:

1. Aktifkan SmartThings AI Energy Mode

Fitur AI Energy Mode pada aplikasi SmartThings membantu memantau dan mengurangi konsumsi listrik secara efisien. Pengguna dapat melihat pola penggunaan energi, menerima rekomendasi penghematan, dan notifikasi jika terjadi lonjakan konsumsi listrik yang tidak wajar.

Contoh: Pada Bespoke AI Laundry Combo, AI Energy Mode mengoptimalkan penggunaan energi dengan fitur Ecobubble, mencuci dengan air dingin, dan waktu cuci ekstra, menghemat hingga 70% energi. Pada Bespoke AI Refrigerator, mode ini menyesuaikan kecepatan kompresor dan siklus defrost, mengurangi konsumsi listrik hingga 10% tanpa mengorbankan kesegaran makanan.

2. Otomatiskan dengan My Routines

Fitur My Routines memungkinkan otomatisasi perangkat rumah tangga sesuai kebutuhan pengguna. Misalnya, AC menyala otomatis saat Anda tiba di rumah, atau lampu mati saat tidak diperlukan, mencegah pemborosan energi akibat lupa mematikan perangkat.

Cara mengatur My Routines:

  • Buka aplikasi SmartThings, pilih ikon Home, lalu tentukan lokasi dan perangkat.
  • Ketuk Add (+), pilih Routine.
  • Tambahkan kondisi di bawah “If” (misalnya, waktu atau lokasi).
  • Tambahkan aksi di bawah “Then” (misalnya, nyalakan AC).
  • Simpan dan beri nama Routine.

Fitur ini memastikan perangkat hanya beroperasi saat dibutuhkan, membantu penghematan listrik dan meningkatkan kenyamanan.

3. Aktifkan Geolocation untuk Nyala Otomatis

Fitur Geolocation memungkinkan perangkat seperti AC menyala otomatis saat Anda mendekati rumah, berdasarkan zona yang telah diatur. Ini memastikan perangkat hanya aktif saat diperlukan, mengurangi pemborosan energi.

Cara mengatur Geolocation:

  • Buka aplikasi SmartThings, pilih ikon Home, lalu masuk ke menu Location.
  • Ketuk + Add location, masukkan nama lokasi.
  • Tambahkan Geolocation, sesuaikan lingkaran zona menggunakan penggeser, lalu simpan.
    Ketuk Done.

Tiga langkah di atas tidak hanya membuat rumah lebih nyaman, tetapi juga membantu menurunkan tagihan listrik dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Dengan Samsung Bespoke AI dan ekosistem SmartThings, kamu bisa berkontribusi pada efisiensi energi nasional sambil menikmati teknologi canggih yang praktis.

(afr/fay)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

5 Trik Gunakan Canva Agar Lebih Kreatif di Tempat Kerja

Jakarta

Di era digital saat ini, kemampuan untuk membuat konten visual yang menarik sangat penting, baik untuk komunikasi internal maupun eksternal. Berikut adalah lima trik Canva yang dapat membantu lebih produktif di tempat kerja.

1. Manfaatkan Kit Kerja (Work Kits)

Jangan mulai dari nol! Canva menyediakan Kit Kerja yang berisi berbagai template dan desain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tim pemasaran, HRD, penjualan, dan kreatif. Dengan menggunakan Kit Kerja, kamu dapat menghemat waktu dan memastikan konsistensi dalam komunikasi visual.

2. Rekam Presentasi dengan Fitur ‘Tampilkan dan Rekam’

Fitur ini memungkinkan kamu merekam presentasi seolah-olah sedang berada di dalam rapat. Ini sangat berguna jika kamu atau anggota tim memiliki jadwal yang bentrok atau sedang cuti. Setelah presentasi direkam, kamu dapat membagikan tautan kepada rekan kerja untuk ditinjau kapan saja.


3. Gunakan Kit Merek (Brand Kit) untuk Konsistensi Visual

Kit Merek menyatukan elemen-elemen visual seperti font, logo, warna, dan ikon di satu tempat. Dengan Kit Merek, siapa saja di tim kamu dapat mengakses aset-aset ini dari editor Canva, memastikan tampilan yang konsisten di semua materi desain.

4. Tingkatkan Produktivitas dengan AI Generatif

Canva kini dilengkapi dengan fitur AI generatif yang dapat membantu kamu membuat desain dengan lebih cepat. Fitur ini dapat menghasilkan ide-ide desain berdasarkan input yang kamu berikan, sehingga kamu dapat fokus pada aspek kreatif lainnya.

5. Berkolaborasi Secara Real-Time

Canva memungkinkan kolaborasi real-time, sehingga kamu dan tim dapat bekerja bersama pada proyek yang sama. Fitur ini sangat berguna untuk mendapatkan umpan balik langsung dan memastikan semua anggota tim berada di halaman yang sama.

(afr/fay)



Sumber : inet.detik.com

Pengembangan AI Super Makin Mengerikan, Diminta Dihentikan


Jakarta

Ratusan tokoh termasuk ilmuwan pemenang Nobel, mantan pemimpin militer, seniman, dan keluarga kerajaan Inggris, menandatangani pernyataan yang menyerukan larangan atas karya yang dapat mengarah pada superintelijen, tahap kecerdasan buatan yang menurut mereka suatu hari nanti dapat menimbulkan ancaman bagi umat manusia.

Pernyataan tersebut mengusulkan larangan atas pengembangan superintelijen hingga ada konsensus ilmiah yang luas bahwa hal itu akan dilakukan dengan aman dan terkendali dan dukungan publik yang kuat.

Diorganisir peneliti AI yang prihatin dengan laju kemajuan teknologi yang cepat, pernyataan itu meraup lebih dari 800 tanda tangan. Para penandatangan termasuk peraih Nobel dan peneliti AI Geoffrey Hinton, Kepala Staf Gabungan Mike Mullen, rapper Will.i.am, mantan ajudan Gedung Putih Trump Steve Bannon dan Pangeran Harry dari Inggris dan istrinya, Meghan Markle.


Pernyataan itu menambah daftar seruan untuk perlambatan AI saat AI mengancam mengubah sebagian besar ekonomi dan budaya. OpenAI, Google, Meta, dan perusahaan teknologi lain menuangkan miliaran dolar ke model AI baru dan data center, sementara para pebisnis mencari cara menambahkan fitur AI ke berbagai macam produk dan layanan.

Beberapa peneliti AI percaya sistem AI berkembang cukup cepat sehingga segera akan mencapai kecerdasan umum buatan atau kemampuan melakukan tugas intelektual seperti manusia. Dari sana, peneliti dan eksekutif teknologi percaya yang terjadi selanjutnya mungkin adalah kecerdasan super, di mana model AI berkinerja lebih baik dari manusia terahli sekalipun.

Pernyataan itu adalah produk Future of Life Institute, kelompok nirlaba yang menangani risiko skala besar seperti nuklir, bioteknologi, dan AI. Di antara pendukung awalnya adalah Elon Musk, yang sekarang menjadi bagian dari perlombaan AI dengan startup xAI. Donatur terbesarnya baru-baru ini adalah Vitalik Buterin, salah satu pendiri blockchain Ethereum.

Direktur eksekutifnya, Anthony Aguirre, fisikawan di University of California, mengatakan perkembangan AI terjadi lebih cepat daripada yang dapat dipahami publik tentang apa yang sedang terjadi atau apa yang akan muncul selanjutnya.

“Pada tingkat tertentu, kita telah memilih jalur ini untuk kita oleh perusahaan dan pendiri AI dan sistem ekonomi yang mendorong mereka, tapi tidak ada yang benar-benar bertanya kepada hampir semua orang soal apakah ini yang kita inginkan?'” cetusnya.

“Cukup mengejutkan bagi saya bahwa ada lebih sedikit diskusi langsung tentang apakah kita menginginkan hal-hal ini? Apakah kita menginginkan sistem AI yang menggantikan manusia?'” katanya. “Ini agak diartikan sebagai: Ya, inilah arahnya, jadi kencangkan sabuk pengaman dan kita harus menghadapi konsekuensinya. Tapi saya rasa bukan seperti itu kenyataannya. Kita punya banyak pilihan tentang bagaimana kita mengembangkan teknologi, termasuk yang satu ini.”

Pernyataan itu tidak ditujukan pada satu organisasi atau pemerintah tertentu. Aguirre berharap pembahasan tentang bahaya AI tidak hanya mencakup perusahaan AI besar, tapi juga politisi di Amerika Serikat, China, dan di tempat lain.

“Ini bukan yang diinginkan publik. Mereka tidak ingin berlomba-lomba untuk ini,” katanya. Mungkin pada akhirnya perlu ada perjanjian internasional tentang AI canggih, seperti halnya untuk teknologi berpotensi berbahaya lainnya.

(fyk/fay)



Sumber : inet.detik.com