Tag Archives: football espana

Instruksi Salah dari Pelatih Fisik Bikin Barcelona Badai Cedera?


Barcelona

Alejandro Balde dilaporkan sempat mengalami cedera karena instruksi latihan yang salah dari pelatih fisik Barcelona, Julio Tous. Cedera Lamine Yamal disebut juga kesalahan Tous.

Balde sempat absen membela Barcelona dalam empat laga di LaLiga pada bulan September lalu. Ia tak bisa bermain karena mengalami cedera hamstring.

Balde sudah pulih dari cedera tersebut sejak awal Oktober. Pasca pulih, ia kembali mampu jadi pilihan utama di sektor bek kiri.


Pemain asal Spanyol ini telah mengemas 12 penampilan bersama Barcelona di semua ajang musim ini. Ia menyumbang dua assist.

Cedera hamstring tersebut didapat Balde saat berlatih di Barcelona. Kini, terungkap bahwa cedera yang dialami Balde akibat instruksi yang salah dari pelatih fisik Barcelona, Julio Tous, kepada sang pemain saat menggunakan alat kebugaran.

Korban dari instruksi latihan yang salah dari Tous dikabarkan bukan hanya Balde. Cedera Lamine Yamal yang belum sepenuhnya pulih juga dikabarkan akibat program dari Tous.

Tindakan Yamal yang melakukan perawatan cedera tulang selangkangannya tanpa izin Timnas Spanyol juga disebut akibat rekomendasi Tous. Hal tersebut bikin Yamal dicoret dari skuad Timnas Spanyol untuk jeda internasional November.

Dikutip dari Football Espana, Tous juga disebut kerap kali langsung memberikan latihan berat kepada para pemain yang baru pulih cedera. Beradarnya kabar ini bikin Tous kini mulai dikambing hitamkan atas badai cedera sempat menimpa Barcelona di awal musim ini.

Joan Garcia, Pedri, dan Raphinha juga sempat mengalami cedera beberapa bulan yang lalu. Football Espana menyebut 12 pemain Barcelona sudah mengalami cedera di musim ini.

(pur/krs)



Sumber : sport.detik.com

Mastantuono Masih Proses Adaptasi di Madrid


Madrid

Franco Mastantuono mengaku masih proses adaptasi di Real Madrid. Ia bertekad untuk terus tampil lebih baik laga dengan El Real.

Franco Mastantuono didatangkan Madrid dari Riverl Plate musim panas ini. El Real harus mengeluarkan dana sebesar 45 juta euro untuk menembus gelandang asal Argentina ini.

Pemain 18 tahun ini tak butuh waktu lama untuk mendapat kepercayaan dari pelatih Madrid, Xabi Alonso. Mastantuono mendapatkan banyak menit bermain di Madrid.


Ia telah mencatatkan 12 penampilan bersama Madrid di musim ini. Mastantuono mampu mengemas satu gol dan satu assist.

Mastantuono mengaku sangat senang bisa bermain dengan Madrid yang dipenuhi banyak bintang. Ia banyak belajar dari para bintang Los Blancos.

Meski telah dipercaya Alonso, Mastantuono merasa masih beradaptasi dengan segala hal di Madrid. Ia bertekad untuk tampil lebih baik lagi untuk membantu tim.

“Selalu menyenangkan bermain dengan yang terbaik; kita bisa belajar banyak. Bagian dari penyesuaian ini adalah bergabung dengan tim baru, klub baru, kota baru, dan bermain di liga yang berbeda dari liga Argentina,” ujar Mastantuono dikutip dari Football Espana.

“Seiring waktu, saya akan lebih mengenal rekan satu tim saya dan berkontribusi di mana pun saya dibutuhkan. Saya tidak fokus menjadi bintang, tetapi membantu rekan satu tim saya, dan kemudian semuanya akan berjalan sesuai keinginan saya,” jelasnya.

(pur/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Mastantuono Kagumi Vinicius


Madrid

Franco Mastantuono kagum dengan Vinicius Jr. Ia tak hanya kagum dengan penampilan Vinicius di lapangan tapi juga sikapnya di ruang ganti.

Franco Mastantuono didatangkan Real Madrid dari River Plate musim panas ini. El Real harus mengeluarkan dana sebesar 45 juta euro untuk menembus gelandang asal Argentina ini.

Pemain 18 tahun ini tak butuh waktu lama untuk mendapat kepercayaan dari pelatih Madrid, Xabi Alonso. Mastantuono mendapatkan banyak menit bermain di Madrid.


Ia telah mencatatkan 12 penampilan bersama Madrid di musim ini. Mastantuono mampu mengemas satu gol dan satu assist.

Mastantuono mengaku sangat senang bisa bermain dengan Madrid yang dipenuhi banyak bintang. Ia banyak belajar dari para bintang Los Blancos.

Salah satu bintang Madrid yang dikagumi Mastantuono adalah Vinicius Jr. Mastantuono tak hanya kagum pada penampilan Vinicius di lapangan tapi juga sikapnya di ruang ganti.

Meski beberapa pihak menuding Vinicius pemain yang bermasalah. Apalagi, sayap asal Brasil ini beberapa kali marah ketika diganti Alonso. Namun tak demikian di mata Mastantuono.

Mastantuono mengungkap Vinicius sudah meminta maaf setelah marah akibat diganti. Ia juga menegaskan Vinicius juga bukan anti kritik. Menurutnya, Vinicius merupakan sosok yang menyenangkan dan salah satu pemimpin di ruang ganti.

“Vinicius adalah orang yang luar biasa yang menerima banyak kritik atas perilakunya, tetapi dia membawa kegembiraan ke ruang ganti dan selalu siap bermain. Tentu saja, dia akan marah, seperti kita semua, jika dia ditarik keluar. Mungkin itu bukan cara yang tepat untuk menanganinya. Namun, dia segera mengakuinya dan tahu bahwa dia sangat penting bagi tim dan merupakan salah satu kapten. Dia meminta maaf, dan itu saja. Hal-hal seperti ini terjadi dalam sepak bola,” ujar Mastantuono dikutip dari Football Espana.

(pur/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Kroos: Tingkah Vinicius Pengaruhi Madrid


Jakarta

Tingkah laku Vinicius Junior di lapangan kerap menjadi sorotan. Mantan gelandang Real Madrid Toni Kroos mengaku sudah sering mengingatkan Vinicius.

Vinicius belum lama ini mendapat banyak komentar setelah terlihat ngambek saat diganti dalam pertandingan El Clasico pada Oktober lalu. Winger asal Brasil itu tidak terima lantaran ditarik keluar oleh Xabi Alonso.

Ia terlihat mengomel dan berdebat dengan Alonso sebelum ngeloyor menuju ruang ganti. Meski Vinicius lantas terlihat kembali ke bench, sikap itu menambah panjang kontroversi si pemain.


Kroos berbagi pengalamannya selama bermain bersama Vinicius. Mantan gelandang Jerman itu menyebut bahwa sikap Vinicius tak jarang berpengaruh buruk ke Madrid.

“Saya sering bilang kepadanya agar berhenti, karena rasanya seluruh tim terpengaruh oleh tingkah lakunya,” ujar Kroos seperti dilansir Football Espana.

“Bisa dimengerti kalau itu bisa berlebihan buat lawan, wasit, bahkan fans rival. Sebagai tim, kami merasa bahwa keadaan jadi tidak menguntungkan kami gara-gara itu.”

“Saya berkali-kali mencoba menenangkannya di lapangan, hanya agar dia tetap fokus, karena pada saat-saat tertentu dia akan kehilangan kendali.”

“Saya bilang kepadanya lagi dan lagi: ‘Vinicius, kamu terlalu bagus. Kamu tidak butuh semua ini’,” katanya.

(nds/krs)



Sumber : sport.detik.com

Carvajal Bakal Tegur Yamal yang Sebut Madrid Maling


Madrid

Pernyataan kontroversial Lamine Yamal menjelang El Clasico dikabarkan bikin panas penggawa Real Madrid. Dani Carvajal dilaporkan siap tegur Yamal yang sebut El Real maling.

Real Madrid vs Barcelona bakal berlangsung di Santiago Bernabeu pada laga lanjutan Liga Spanyol, Minggu (26/10). Duel ini diprediksi bakal berlangsung panas dengan rivalitas panjang kedua tim dalam laga bertajuk El Clasico ini.

Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, sudah bikin panas fans Madrid sebelum El Clasico dimulai. Yamal bikin komentar kontroversial dengan menyebut Madrid tim maling dan protes.


Hal tersebut dikatakan Yamal saat ditanya oleh oleh Ibai Llanos pemilik klub Kings League, Porcinos, soal apakah timnya mirip dengan Madrid. Kings League merupakan ajang sepakbola 7 vs 7 yang salah satunya digagas oleh legenda Barcelona, Gerard Pique.

“Ya, tentu saja, mereka maling, mereka protes…” ujar Yamal saat ditanya Llanos dari siaran Twich Kings League.

Llanos yang merupakan fans Madrid sempat kaget dengan jawaban Yamal. Ia menanyakan ke Yamal soal maksudnya menyebut Madrid sebagai tim pencuri.

Yamal hanya menjawab singkat “Baiklah mari kita lihat saja.”

Pernyataan Yamal ini jelas membuat fans Madrid geram. Ia banjir kecaman di media sosial.

Pernyataan Yamal dilaporkan juga bikin para pemain Madrid panas. Dikutip dari Marca, mereka merasa Yamal tak menghormati lawan.

Ejekan Yamal ini bakal jadi tambahan motivasi untuk penggawa Madrid menghadapi El Clasico. Mereka ingin membungkam Yamal.

Kapten Madrid, Dani Carvajal, juga disebut siap memberikan teguran kepada Yamal terkait pernyataan kontroversialnya ini. Carvajal dilaporkan bakal mengajak bicara Yamal usai El Clasico.

Carvajal tahu betul sikap Yamal karena merupakannya senior di Timnas Spanyol. Ia sebelumnya sempat mengatakan bahwa Yamal sosok yang susah di atur.

Ia mewajarkan hal tersebut karena Yamal baru berusia 18 tahun. Apalagi pada usia yang semuda itu, Yamal sudah jadi andalan El Barca.

“Orang-orang harus mengerti bahwa ini rumit. Dia anak berusia 18 tahun yang sudah menjadi pemain kunci di klub seperti FC Barcelona, salah satu klub terbaik di dunia,” ujar Carvajal September lalu dikutip dari Football Espana.

(pur/bay)



Sumber : sport.detik.com

Xabi Alonso Abaikan Komentar Miring Yamal


Madrid

Bintang Barcelona, Lamine Yamal, menuding Real Madrid sebagai maling jelang El Clasico. Pelatih Los Blancos, Xabi Alonso, mengabaikan komentar tersebut.

Jornada kesepuluh Liga Spanyol menghadirkan El Clasico Real Madrid vs Barcelona. Pertandingan dijadwalkan Minggu (26/10/2025) malam WIB di Santiago Bernabeu.

Lamine Yamal memicu kontroversi jelang pertandingan kedua tim. Pemain berusia 18 tahun ini menyebut Real Madrid sebagai tim ‘maling dan tukang mengeluh’.


Komentar Yamal itu ditanggapi negatif kubu Real Madrid. Para penggawa Los Blancos merasa Yamal tidak menghormati lawan, serta bertekad membungkam omongannya itu di lapangan.

Xabi Alonso memilih acuh dan tak mempermasalahkan omongan Yamal lebih lanjut. Baginya yang terpenting skuadnya bisa tampil baik menghadapi Barcelona di hadapan pendukung sendiri.

“Saya tidak akan membahasnya. Ada banyak pernyataan dari pihak Barcelona dan saya tidak bisa menilai semuanya,” kata Alonso jelang laga Real Madrid vs Barcelona, dilansir dari Football Espana.

“Bagi kami, yang penting adalah apa yang terjadi di lapangan. Dari mana kami berasal dan apa yang akan kami hadapi, serta bagaimana kami ingin bermain di pertandingan besok. Itulah yang paling saya khawatirkan dan yang telah kami perbaiki.”

“Yang saya pikirkan adalah ini akan menjadi pertandingan yang intens dan sengit. Kami harus siap karena akan ada waktu untuk segalanya.”

“Para pemain harus memiliki adrenalin yang dibutuhkan. Saya tidak memikirkan konsekuensi lainnya,” tegasnya.

(bay/rin)



Sumber : sport.detik.com

Presiden Barcelona Kritik Wasit yang Beri Flick Kartu Merah


Jakarta

Presiden Barcelona Joan Laporta mengkritik wasit yang memberi Hansi Flick kartu merah. Laporta merasa sang wasit memang kerap mengincar pemain Barcelona.

Flick diganjar kartu merah saat Barcelona menang 2-1 atas Girona di Estadi Olimpic Lluis Companys, Sabtu (18/10/2025) malam WIB. Pelatih asal Jerman itu diusir wasit Jesus Gil Manzano usai mendapat dua kartu kuning.

Kartu kuning pertama didapat Flick usai mengkritisi waktu tambahan empat menit saat skor masih 1-1. Ia kemudian mendapat kartu kuning kedua setelah dinilai bertepuk tangan dengan maksud sarkas kepada wasit.


Akibat kartu merah ini, Flick akan absen mendampingi Barcelona dalam laga El Clasico di LaLiga akhir pekan ini. Barcelona akan tandang ke markas Real Madrid pada Minggu (26/10/2025) malam WIB.

Laporta menyebut Barcelona telah mengajukan banding. Ia juga dengan keras mengkritik wasit yang dinilainya sering memberi kartu merah kepada pemain Barcleona.

“Kami sudah ajukan banding untuk dua kartu kuning. Wasit kelewatan dan menunggu reaksinya untuk memberinya kartu kuning kedua,” ujar Laporta seperti dilansir Football Espana.

“Saya tahu akan sulit bagi mereka untuk mencabut sanksinya. Saya sudah bilang ke Flick kalau kami bersamanya. Saya tidak suka sikap wasit.”

“Orang ini sudah mengusir hampir semua pemain kami yang mencolok. Dia punya CV yang hanya harus Anda lihat, kami kira tidak ada yang akan terjadi dan itu selalu terjadi dan kali ini sebelum pertandingan penting,” katanya menambahkan.

(nds/cas)



Sumber : sport.detik.com

Laporta Sebenarnya Enggan Barcelona Tanding di AS, tapi Tertarik Cuan


Jakarta

Presiden Barcelona Joan Laporta tidak sepenuhnya mendukung ide LaLiga untuk menggelar laga di Amerika Serikat. Namun, keuntungan dari sisi ekonomi terlalu bagus untuk ditolak.

LaLiga mengonfirmasi bahwa pertandingan Villarreal vs Barcelona akan digelar di Hard Rock Stadium, Miami, Amerika Serikat, pada 20 Desember. Ini akan menjadi laga pertama dari liga top Eropa yang dimainkan di luar negeri.

Gagasan ini tidak sepenuhnya mendapat respons positif. Sejumlah pihak melakukan penolakan, termasuk Asosiasi Pemain Spanyol. Para pemain di laga Real Oviedo vs Espanyol juga sempat melakukan protes dengan mematung di atas lapangan pada akhir pekan lalu.


Mempertimbangkan kondisi fisik pemain, Laporta menyebut bahwa Barcelona sebenarnya tidak setuju jika harus menempuh jarak yang begitu jauh untuk bertanding. Namun, Laporta juga tidak bisa menolak keuntungan dari sisi ekonomi.

“Kami tidak bersemangat soal membawa tim kami pergi jauh, tapi seperti yang dikatakan Presiden Gaspart, kadang perlu pemasukan yang tidak lazim,” ujar Laporta seperti dilansir Football Espana.

“Mempromosikan citra kami di pasar sudah mengantar kami mendapatkan lebih banyak sponsor. Dan kami jelas akan memanfaatkan kesempatan untuk melebarkan citra kami di Amerika Serikat, pasar yang semakin penting di mana itu juga jadi tempat digelarnya Piala Dunia berikutnya. Memperluas citra mendatangkan sponsor.”

“Deco dan Flick adalah orang pertama pertama yang ingin menjaga kondisi fisik pemain, tapi mereka pergi ke Arab Saudi (untuk Piala Super Spanyol) untuk mendapatkan uang yang tidak akan diperoleh kalau tidak demikian. Di Miami juga sama,” lanjut Laporta.

“LaLiga akan mendapat keuntungan, dan dengan itu semua tim-tim lain, dengan pemasukan tambahan, tapi Barca dan Villarreal, yang akan bertanding, akan mendapat keuntungan lebih besar,” katanya.

(nds/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Dua Kali Cedera ACL, Militao Sempat Ingin Pensiun


Madrid

Dua kali didera cedera ligamen lutut membuat bek Real Madrid Eder Militao frustrasi. Militao bahkan sempat berpikir pensiun.

Militao mendapat dua cedera ACL dalam kurun waktu 15 bulan. Cedera pertama didapat Militao pada 13 Agustus 2023 dan membuatnya absen 214 hari.

Setelah itu Militao bisa bermain hingga akhir musim dan membantu Madrid meraih juara LaLiga dan Liga Champions. Bencana kembali menimpa Militao pada November 2014 ketika cedera ACL-nya kambuh.


Kali ini Militao harus menepi sedikit lebih lama, sekitar 234 hari dan menuntaskan musim 2024/2025 lebih cepat. Tanpa Militao, Madrid rapuh di belakang dan akhirnya gagal meraih satu pun trofi.

Militao melewatkan hampir 100 pertandingan dalam dua tahun terakhir. Situasi ini mau tak mau bikin Militao frustrasi dan ingin pensiun.

“Saya sempat berpikir pensiun setelah cedera kedua. Tidak mudah melewati itu semua. Terima kasih untuk keluarga saya, dan juga keyakinan saya, sehingga saya bisa berada di sini hari ini dan siap memberikan segalanya,” ujar Militao di Football Espana.

“Dua tahun ini begitu sulit karena ada dua cedera parah. Cedera yang kedua bikin Anda lebih berbeda dalam menghadapinya, karena sudah tahu prosesnya seperti apa. Tidak mudah. Anda harus selalu dekat dengan keluarga dan Tuhan. Cedera itu merampas rutinitas Anda, seperti berlatih. Tiba-tiba Anda cuma berada di rumah, butuh bantuan untuk melakukan apapun.”

“Syukurlah saya sudah pulih dari cedera dan tidak mudah untuk kembali ke level terbaik.”

Militao sudah tampil tujuh kali musim ini dengan torehan satu gol di seluruh ajang.

(mrp/nds)



Sumber : sport.detik.com

Mirip Saya dengan Buffon Dulu


Barcelona

Wojciech Szczesny tak menganggap Joan Garcia sebagai pesaingnya. Justru Szczesny ingin jadi “guru” yang baik untuk Garcia, seperti dulu Gianluigi Buffon.

Garcia didatangkan Barcelona musim panas ini dari Espanyol dan diproyeksikan jadi kiper utama. Garcia sudah tampil tujuh kali dengan lima kali kebobolan dan tiga nirbobol.

Kedatangan Garcia jelas jadi alarm untuk Szczesny dan Marc-Andre Ter Stegen yang selama ini jadi andalan di bawah mistar. Szczesny beruntung karena jadi kiper kedua setelah cedera panjang Ter Stegen.


Tidak seperti musim lalu, di mana Szczesny berperan mengantarkan Barcelona meraih dobel gelar domestik, kali ini dia harus jadi penonton setia di bangku cadangan.

Barulah di tiga pertandingan terakhir, Szczesny beraksi karena Garcia harus menepi sampai bulan depan karena cedera lutut. Buat Szczesny, status kiper cadangan bukan masalah baginya.

Sebab, dia sempat merasakan hal serupa saat berbagi peran dengan Buffon di Juventus. Didatangkan pada 2017, Szczesny sempat jadi pelapis Buffon sebelum jadi kiper utama setahun setelahnya.

“Saya tidak pernah mau bersaing. Bersaing itu bukan kata yang bagus. Mereka semua teman baik saya dan mereka mendukung ketika saya bermain, dan saya juga senang ketika mereka bermain,” ujar Szczesy di Football Espana.

“Saya juga pernah bersama Buffon, idola masa kecil, dan melihatnya berlatih setiap hari, bagaimana dia bersikap di lapangan dan luar lapangan, caranya bicara dengan rekan setim, itu merupakan pengalaman berhagar buat saya. Saya mungkin banyak belajar dari dia. Tidak ada persaingan di antara kami dan saling mendukung.”

“Saya merasa punya kewajiban untuk melakukan itu ke Joan. Mungkin dia tidak bisa belajar banyak dari saya, seperti halnya dulu saya ke Gigi, tapi prosesnya mirip lah.”

(mrp/aff)



Sumber : sport.detik.com