Tag Archives: ganti oli

Heboh Mending Beli Seblak daripada Ganti Oli, Padahal Ini Pentingnya



Jakarta

Di media sosial telah menjadi sorotan anggapan pemilik sepeda motor tentang ganti oli. Ada pemilik motor terutama wanita yang menyepelekan servis atau ganti oli mesin secara rutin.

Mereka menganggap ganti oli mesin tidak penting dan cuma trik marketing pihak bengkel. Bahkan, ada yang bilang mendingan uangnya untuk beli seblak ketimbang ganti oli motor.

Padahal, ganti oli menjadi perawatan sederhana yang perlu dilakukan pemilik motor secara rutin. Pada periode atau jarak tertentu, oli harus diganti agar kualitasnya tetap terjaga dan membuat mesin tetap awet dan prima. Sebab, oli punya peranan vital dalam merawat serta menjaga kinerja mesin yang menjadi jantung pacu dari sepeda motor.


“Pada beberapa kondisi, masih dijumpai pemilik sepeda motor yang abai dalam melakukan penggantian oli secara rutin sesuai buku petunjuk manual servis yang
dikeluarkan oleh pabrikan. Hal ini kemudian berimbas pada performa motor yang menjadi tidak optimal sehingga mengganggu kenyamanan mereka pada saat berkendara. Berkaca dari kondisi tersebut, maka Yamaha merasa perlu membagikan informasi perihal manfaat dari penggantian oli secara rutin, agar pengguna sepeda motor dapat lebih teredukasi dan bijak dalam merawat kendaraannya,” kata Agung Budi Raharja, General Manager Part Operation Division, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg dikutip dari siaran persnya.

Setidaknya ada tiga hal penting yang bisa didapat dari mengganti oli secara rutin. Berikut ulasannya.

1. Suhu Mesin Terjaga dan Performa Motor Optimal

Salah satu manfaat rutin mengganti oli adalah suhu mesin yang terus terjaga. Pasalnya, oli memiliki fungsi untuk melumasi berbagai komponen di dalam mesin guna
meminimalisir suhu panas berlebih akibat gaya gesek saat mesin sedang bekerja.

Jarang mengganti oli berisiko membuat volume oli di dalam mesin berkurang, tekstur menjadi encer, dan oli lama menjadi kotor pekat. Jika terus dibiarkan kondisi ini
membuat kinerja mesin terganggu seperti menimbulkan suara kasar dan masalah overheat (terlalu panas), yang menyebabkan tarikan motor menjadi tidak bertenaga.

2. Komponen Mesin Lebih Awet, Hemat Biaya Servis

Manfaat lain dari rutin mengganti oli adalah dapat membuat masa pakai mesin menjadi lebih awet. Hal ini dikarenakan fungsi oli yang melumasi secara maksimal dapat mencegah komponen-komponen menjadi lebih cepat aus akibat minim gaya gesek, melindunginya dari korosif atau karat dan juga membersihkan ruang mesin dari serpihan-serpihan kotoran saat mesin bekerja. Dengan demikian biaya servis pun menjadi lebih hemat karena mesin terhindar dari kerusakan berat.

3. Hemat Bahan Bakar

Kendaraan yang rutin mengganti oli mesin memiliki performa dan tarikan yang jauh lebih baik. Hal ini berimbas kepada konsumsi bahan bakar bensin yang lebih efisien. Selain itu, emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan yang rajin ganti oli juga lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Ganti Oli Motor Berapa Km? Ini Jarak dan Waktu yang Tepat


Jakarta

Salah satu cara merawat sepeda motor yakni dengan mengganti oli. Oli penting untuk diganti secara berkala karena berperan besar bagi kendaraan, yaitu sebagai pelumas, pendingin, serta pembersih mesin.

Namun, masih ada pengguna motor yang bingung mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli, apakah pelumas mesti diganti rutin tiap bulannya atau tergantung kilometer (km) jarak yang sudah motor tempuh.

Daripada makin penasaran, cari tahu jawabannya pada uraian berikut.


Kapan Waktu yang Tepat Untuk Ganti Oli Motor?

Untuk menunjang kinerja sepeda motor, oli mesin dibutuhkan. Oli sangat penting lantaran berguna sebagai pelumas dan pendingin agar menjaga mesin dan komponen-komponen tetap sehat, mampu menahan gesekan, serta terlindungi dari kerusakan.

Nah, agar oli bekerja optimal sehingga berkendara lancar dan terhindar masalah maka penggantian oli perlu dilakukan secara rutin. Lantas, ganti oli berapa km atau berapa bulan sekali?

Agung Prabowo selaku Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, menjelaskan bahwa pabrikan motor biasanya menyarankan untuk ganti oli setiap 2.000-3.000 km atau 2-3 bulan sekali, tergantung yang lebih dulu dicapai.

“Jika kilometernya tidak tercapai, biasanya bengkel menyarankan datang lagi misalnya motor 2-3 bulan suruh ke bengkel lagi untuk ganti oli, padahal kilometernya belum tercapai,” kata Agung, dikutip dari catatan detikOto.

Pemakaian sepeda motor juga menjadi faktor yang mesti diperhatikan dalam mengganti oli. Apabila motor sering digunakan, oli perlu diganti lebih cepat. Misalnya, tiap bulan ganti oli.

“Kalau sering dipakai apalagi di Jakarta yang kebanyakan stop and go, itu diharuskan tiap bulan ganti oli. Jangan menunda apalagi tunggu hitam. Karena sewaktu-waktu, walau dipakainya sudah lama oli bisa jadi bening lagi, loh. Tidak hitam,” ujar Adrian Baskoro, Vice President Director MPM Lubricants, dalam arsip detikOto.

Ini direkomendasikan agar mesin sehat dan kendaraan tetap awet. Lain hal jika motor dipakai lebih sering, seperti untuk ngojek online. Menurut Adrian, setidaknya oli diganti 2-3 minggu sekali.

“Kalau sudah dipakai ojek online, ini mending dua minggu atau tiga minggu sekali deh ganti oli,” katanya.

Tidak seperti motor manual, motor matic memerlukan pelumas tambahan selain oli mesin, yaitu oli gardan atau oli transmisi matic. Adapun penggantian oli gardan lebih lama dibandingkan oli mesin. Meski begitu, oli transmisi ini juga harus diganti secara berkala.

Menurut Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, oli gardan sebaiknya diganti tiap 12.000 km atau 12 bulan sekali untuk penggunaan motor yang normal.

Jika pemakaian berat atau motor kerap digunakan untuk jarak jauh, durasi penggantian oli lebih bagus dipercepat.

“Coba ganti dengan perbandingan 2:1. Penggantian oli transmisi dilakukan setelah dua kali ganti oli mesin,” ucap Brahma.

Risiko Jarang Ganti Oli Motor

Oli motor mesti diganti berkala, sekalipun motor jarang dipakai. Tapi, kalau kamu tidak rutin mengganti oli, terutama oli mesin, ada beberapa risiko yang bisa terjadi.

1. Oli Cepat Berwarna Hitam

Wahyu Budhi selaku Training Analyst Wahana Makmur Sejati (WMS), dikutip dari catatan detikOto, memaparkan bahwa warna hitam pada oli disebabkan oleh kerak sisa pembakaran yang bercampur oli. Bentuk cairan ini akan encer sehingga tidak layak untuk digunakan.

Jika sudah begini, pelumas perlu lebih sering diganti agar tidak merusak mesin kendaraan.

2. Komponen Lebih Cepat Rusak

Penggantian oli secara berkala bisa membuat mesin tetap terjaga. Dengan begitu, usia komponen akan awet.

Di sisi lain, kekentalan oli akan menurun jika tidak diganti terlalu lama. Ini dapat membuat proses pelumasan menjadi tidak optimal sehingga gesekan antar komponen bisa terjadi. Demikian mesin motor nantinya akan lebih cepat rusak.

3. Mesin Panas Berlebih

Salah satu fungsi oli untuk bantu mendinginkan mesin motor. Apabila oli jarang diganti maka fungsi pendinginan akan berkurang, sehingga panas berlebih bisa terjadi di mesin.

“Ini yang turut memicu panas berlebih dari mesin,” kata Wahyu.

4. Motor Tidak Nyaman

Motor yang jarang ganti oli akan lebih terasa getarannya. Karena itu, pengendara mungkin bisa merasa tidak nyaman saat mengendarai motor.

5. Boros BBM

Volume oli akan berkurang seiring pemakaian motor. Selain itu, gesekan antar komponen bisa makin keras. Kalau sudah begini, performa mesin jadi lebih berat.

Kondisi yang demikian memerlukan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak supaya sejumlah komponennya bisa bekerja. Alhasil, bahan bakar jadi lebih boros.

Nah, itu dia penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk mengganti oli motor. Jadi, kamu jangan sampai terlewat untuk ganti oli ya.

(azn/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ganti Oli Berapa Km? Ketahui Waktu yang Tepat Agar Motor Tetap Prima


Jakarta

Mengganti oli mesin secara rutin merupakan salah satu aspek penting dalam perawatan motor. Oli berfungsi dalam menjaga kinerja motor secara keseluruhan.

Namun, masih banyak pemilik motor yang tidak tahu mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli, terutama berapa kilometer jarak tempuh yang dianjurkan. Tak perlu bingung, simak penjelasannya berikut ini.

Ganti Oli Berapa Km?

Informasi mengenai waktu penggantian oli sebenarnya bisa diketahui dalam setiap buku manual motor ketika pembelian. Biasanya pabrikan motor menyarankan untuk ganti oli setiap 2.000-3.000 km atau 2-3 bulan sekali. Hal tersebut tergantung mana yang lebih dulu dicapai.


Selain itu, pemakaian sepeda motor juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam hal penggantian oli. Jika motor sering dipakai, maka oli perlu diganti lebih cepat. Hal ini dilakukan agar mesin sehat dan kendaraan tetap awet.

Lain halnya, jika motor dipakai lebih sering, misalnya untuk keperluan ojek online. Oli setidaknya diganti dua atau tiga minggu sekali.

Tanda-tanda Oli Motor Harus Segera Diganti

Menurut laman Planet Ban, salah satu fungsi penting oli adalah bisa mencegah terjadi korosi pada komponen mesin, karena polusi dan cuaca. Sehingga, penggantian oli perlu diperhatikan pemilik motor.

Kamu telah mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti oli. Namun, penggantian oli pada motor juga perlu dilakukan jika ada tanda-tanda berikut ini.

1. Suhu Mesin Terlalu Tinggi

Oli yang memburuk akan membuat daya hantar panasnya berkurang. Mengutip laman Astra Honda, hal ini menyebabkan penyebaran yang tidak merata pada mesin. Pengendara akan merasa ada hawa panas pada area bawah mesin.

2. Suara Mesin Lebih Kasar

Salah satu ciri utama oli motor harus segera ganti oli adalah suara mesin lebih kasar. Sebab, bunyi mesin yang lebih kasar disebabkan oleh kualitas oli yang sudah tidak bisa menghasilkan daya lumas yang baik, sehingga gir transmisi terganggu.

3. Oli Berwarna Hitam Pekat dan Encer

Oli mesin baru biasanya memiliki konsistensi pekat dengan warna coklat atau biru. Namun, warnanya akan berubah ketika terkena panas dan kerak karena pembakaran. Menurut Manager Service Astra Motor Papua, Harry Pranata, jika oli sudah berwarna hitam pekat, tandanya oli sudah terkontaminasi zat-zat bekas pembakaran.

4. Volume Oli Mesin Berkurang

Biasanya, oli sepeda motor dengan kapasitas 150cc bervolume di bawah 1 liter. Namun, volume ini akan berkurang seiring pemakaian mesin.

Apabila volume oli terlihat kurang dari batas, maka periksa apakah ada kebocoran oli. Kemudian, segera ganti oli mesin.

Oli harus segera diganti. Sebab, daya lumas oli akan menurun jika terus dibiarkan. Selain itu, mesin juga akan cepat aus.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Ganti Oli Mobil yang Tepat? Awas Kelewat, Efeknya Bisa Begini


Jakarta

Oli mobil harus rutin diganti untuk menjaga kualitas mesin dan kinerjanya. Sebagai pelumas, oli mencegah gesekan antara komponen satu dengan lainnya. Tanpa oli, komponen akan saling bergesekan sehingga rentan rusak.

Karena fungsi oli sangat vital, maka kita tidak boleh terlambat mengganti oli. Lantas kapan waktu yang tepat mengganti oli mobil agar mesin tetap awet? Simak penjelasannya di bawah ini, lengkap dengan tanda-tanda oli butuh diganti dan akibatnya jika telat ganti oli.

Kapan Seharusnya Mengganti Oli Mobil?

Ganti oli mobil umumnya dilakukan ketika jarak tempuhnya sudah mencapai 10.000 km. Dikutip dari situs Hyundai, jarak ini biasanya dicapai pada waktu 6 bulan.


Namun, waktu yang tepat mengganti oli mobil bergantung pada jarak tempuh mobil yang ditandai dengan jumlah kilometernya. Selain itu, penggantian oli juga bisa berdasarkan jangka waktu penggunaan.

Pada mobil yang sering dipakai, tentunya akan mencapai jarak 10.000 km tak sampai 6 bulan. Jika mobil jarang dipakai, oli sebaiknya tetap diganti 6 bulan sekali, meski belum mencapai jarak 10.000 km.

Berdasarkan situs Suzuki, mobil yang sering dipakai untuk jarak jauh dan menempuh medan berat, seperti tanjakan, kemacetan, muatan lebih berat, maka direkomendasikan untuk mengganti oli setiap 7.500 km.

Selain itu, detikers juga harus mengetahui kondisi mobil kamu. Mobil dengan masalah tertentu kemungkinan akan lebih cepat menghabiskan oli, sehingga harus ganti oli lebih cepat dari biasanya.

Tanda Mobil Harus Ganti Oli

Pemilik mobil juga harus peka dengan kondisi mobilnya. Dikutip dari situs Astra-Daihatsu, berikut ini tanda-tanda mobil harus ganti oli:

Salah satu tanda oli harus segera diganti adalah ketika kualitasnya sudah menurun. Kamu harus mengecek kondisi oli untuk mengetahui kualitasnya.

Oli baru memiliki tekstur yang licin, lengket, dan berwarna jernih. Ketika oli sudah berputar ke seluruh komponen dalam waktu lama, maka warnanya akan berubah menjadi keruh dan coklat gelap.

Warna oli yang gelap ini dikarenakan oli membersihkan permukaan dinding silinder mesin yang berkerak akibat oksidasi. Ketika sudah sangat keruh, maka itu tandanya oli mobil sudah harus segera diganti.

2. Akselerasi Terasa Lambat

Tanda lainnya adalah ketika akselerasi mobil sudah terasa lambat. Kualitas oli yang menurun akan menyebabkan gesekan yang lebih tinggi dalam mesin. Ini akan menyebabkan kinerja mesin menjadi kurang responsif karena mesin harus bekerja lebih keras.

3. Mesin Bergetar Lebih Kuat

Ketika mesin dalam keadaan idle, yaitu dalam kondisi diam tetapi mesin menyala, coba rasakan getarannya. Jika getaran mesin lebih kuat dari biasanya, maka kemungkinan menjadi tanda bahwa ada masalah dengan oli mesin.

Ketika oli mesin sudah diganti, biasanya getaran mesin akan terasa halus kembali. Pemilik mobil harus lebih sensitif terhadap getaran mesin, baik dalam kondisi idle maupun saat berjalan.

4. Suara Kerja Mesin Lebih Kasar

Selain getarannya, pemilik mobil juga harus peka dengan suara mobil. Saat mobil dinyalakan, cek apakah suaranya kasar atau tidak. Jika terdengar kasar atau berisik, maka kemungkinan oli sudah butuh diganti.

Akibat Terlambat Ganti Oli

Penting bagi pemilik untuk mencatat kapan dan pada jarak berapa terakhir kali mengganti oli. Jangan sampai lupa untuk mengganti oli jika sudah tiba waktunya. Dikutip dari situs Suzuki, berikut ini beberapa akibat jika terlambat ganti oli:

1. Mesin Cepat Panas

Ketika terlambat ganti oli, maka mesin akan menjadi cepat panas. Sebab oli yang buruk tidak akan melumasi mesin dengan baik, sehingga gesekan meningkat dan menyebabkan mesin overheating atau cepat panas. Jika ini bertahan dalam waktu lama, maka akan merusak komponen mesin dan bahkan bisa menyebabkan kebakaran.

Ketika komponen sering bergesekan karena oli sudah kotor, maka mesin akan terasa berat saat bekerja. Hal ini mengakibatkan akselerasi menjadi lambat dan suara mesin menjadi kasar. Bahkan saat oli habis, mesin tidak akan bisa dinyalakan sama sekali.

3. Bahan Bakar Semakin Boros

Kualitas oli yang sudah turun membuat mesin bekerja lebih keras, konsumsi bahan bakar pun jadi meningkat. Kamu pun akan semakin sering mengisi bahan bakar.

4. Kerusakan Turbocharger

Pada mobil dengan turbocharger, oli yang sudah kotor juga bisa merusak komponen ini. Turbo bekerja pada suhu tinggi, sehingga membutuhkan pelumas yang baik. Jika telat ganti oli, maka bisa membuatnya cepat rusak dan biaya perbaikannya mahal.

5. Penyumbatan Katalisator

Saat telat ganti oli, pembakaran mesin menjadi tidak sempurna. Hal ini membuat katalisator tersumbat dan rusak, sehingga mobil bisa jadi tidak lolos uji emisi.

6. Penurunan Performa Sistem Lainnya

Berbagai komponen mobil juga membutuhkan oli sebagai pelumas. Jika kekurangan pelumas atau oli kotor, maka bisa mempengaruhi pelumas lain, seperti oli transmisi dan gardan, sehingga menurunkan performa sistem lainnya.

Nah, sekarang detikers sudah tahu kan kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli? Waspada jika kinerja mesin mobil terasa turun, yang bisa jadi mengindikasikan oli harus segera diganti.

(row/row)



Sumber : oto.detik.com

Sederhana tapi Bikin Mobil Boros Bensin


Jakarta

Ada beberapa hal sederhana yang tak disadari bikin konsumsi BBM kamu boros. Simak penjelasannya berikut.

Konsumsi bahan bakar mobil dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari cara berkendara hingga kondisi mobil itu sendiri dapat berkontribusi terhadap konsumsi bahan bakar. Kebanyakan hal-hal sederhana yang justru tak disadari oleh pengemudi. Mengutip laman Auto2000, berikut ini hal sederhana yang memicu mobil jadi boros bensin.

Hal Sederhana yang Tak Disadari Bikin Mobil Boros Bensin

1. Tekanan Angin Ban Kurang

Kekurangan tekanan angin ban memang terlihat sederhana. Nyatanya, memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap konsumsi bahan bakar. Hal ini lantaran tapak ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan menjadi lebih besar dan mesin kerja lebih berat. Untuk menggerakan ban tersebut, maka tenaganya yang dibutuhkan juga lebih besar, dengan demikian konsumsi bakar jadi lebih banyak.


2. Telat Ganti Oli

Oli mobil diganti secara berkala. Namun ada kalanya pemilik kendaraan abai dan membiarkan oli mobil tak diganti walaupun masanya sudah lewat. Membiarkan oli mobil untuk terus bekerja membuat performanya jadi tak optimal. Alhasil, konsumsi bahan bakar jadi ikutan boros karena mesin kasar akibat pelumasan tidak maksimal. Untuk mencegah hal itu, pastikan kamu mengganti oli sesuai waktu yang ditentukan ya.

3. Mengemudi Secara Agresif

Perilaku berkendara juga memiliki pengaruh besar terhadap konsumsi bahan bakar. Kalau kamu mengemudi secara grasak-grusuk rupanya ini bisa bikin konsumsi bensin jadi lebih boros lho! Mengemudi secara grasak-grusuk maksudnya kamu kerap berakselerasi memacu mobil hingga rpm tinggi, selap-selip, dan tiba-tiba mengerem. Berkendara dengan cara seperti itu membuat mobil membutuhkan tenaga lebih besar dan ‘minum’ bahan bakar jadi lebih banyak. Kalau mau hemat, tentu harus menerapkan eco driving. Kemudikan lah mobil dengan santai, tak perlu terburu-buru karena selain bikin konsumsi BBM boros, risiko kecelakaan juga menanti.

4. Menggunakan BBM Tak Sesuai Rekomendasi Pabrikan

Pastikan mobil kamu ‘minum’ bahan bakar yang sesuai dengan anjuran pabrikan ya. Untuk mengetahuinya, kamu bisa mengecek buku panduan manual. Pasalnya, penggunaan bahan bakar tak sesuai anjuran bisa membuat mobil lebih boros karena pembakarannya tidak sempurna. Tak cuma itu, penggunaan BBM yang tak sesuai rekomendasi juga bisa memicu kerusakan pada mesin di kemudian hari.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com