Tag Archives: gardan

7 Ciri Oli Gardan Motor Harus Diganti, Jangan Sampai Terlambat


Jakarta

Oli gardan menjadi salah satu jenis oli yang dibutuhkan pada motor dan mobil matic selain oli mesin. Pelumas ini dibutuhkan untuk melicinkan komponen transmisi otomatis. Jadi, ketika saling bergesekan tidak ada komponen yang cepat rusak.

Motor manual mungkin hanya memerlukan oli mesin, tapi motor matic membutuhkan oli gardan yang harus diganti dengan rutin. Ketahui ciri-ciri oli gardan motor yang harus diganti berikut ini.

Ciri-ciri Oli Gardan Motor Harus Diganti

Penggantian oli gardan sendiri lebih lama dibandingkan oli mesin. Oli ini butuh waktu yang lama diganti, sebab tak mudah rusak terpengaruh panas seperti oli mesin. Namun, pemilik kendaraan tidak boleh lupa dalam mengganti oli gardan. Sebab, jika oli gardan sudah harus diganti akan muncul tanda-tanda berikut:


1. Muncul Suara Bising

Ketika oli gardan motor matic habis dan perlu diganti, akan terdengar suara bising yang cukup mengganggu dari arah box CVT. Mengutip laman Suzuki, adapun letak dari box CVT adalah di gardan atau roda belakang.

Suara bising yang timbul disebabkan karena fungsi oli gardan sebagai penggerak transmisi otomatis sudah tidak kental atau mulai terlihat encer.

Saat daya lumas oli gardan berkurang, otomatis gesekan antar komponen transmisi dalam box gardan tidak terlumasi dengan baik. Hal ini lah yang menimbulkan suara bising.

2. Kendaraan Terasa Lebih Bergetar

Tak hanya suara bising, saat oli gardan perlu diganti, motor akan terasa bergetar di bagian bodi dan stangnya. Bahkan, pada kondisi halus, getaran akan terasa lebih kencang.

Kalau ingin memastikan apakah getaran tersebut disebabkan oleh kerusakan akibat oli, kamu bisa mencoba melewati jalan turunan. Sebab, saat melalui jalan menurun, getaran akan semakin kencang.

Hal ini terjadi karena gardan yang menahan beban dari motor sudah tidak bekerja lagi. Tentunya disebabkan karena oli yang tidak mampu melumasi dengan baik.

Ciri selanjutnya adalah performa kendaraan terasa semakin menurun. Contohnya, akselerasi yang berjalan lambat atau kecepatan maksimum yang semakin terbatas.

4. Suhu Gardan Meningkat

Suhu gardan yang meningkat atau overheating juga menjadi ciri dari oli gardan yang perlu diganti. Hal tersebut disebabkan karena gardan tidak mendapat pelumasan dengan baik. Sehingga timbul gesekan antara komponen yang ada dan meningkatkan suhu hingga overheating.

5. Oli Gardan Terkontaminasi

Saat oli gardan terkontaminasi, kinerja mesin menjadi terganggu. Untuk motor matic, tingkat kekentalan oli gardan harus berkisar antara 140 atau SAE 90.

Lama kelamaan seiring pengoperasian kendaraan matic, tingkat kekentalan pada oli gardan akan semakin berkurang dan terkontaminasi. Hal ini menjadi pertanda bahwa oli gardan habis dan harus segera diganti.

6. Bau yang Menyengat

Jika muncul bau menyengat seperti gosong ketika menyalakan motor, maka itu berarti oli gardan harus diganti. Menurut laman Planet Ban, bau tersebut dikarenakan panas yang berlebih atau kotoran yang mengendap dalam CVT.

7. Perubahan Konsistensi Oli

Ketika kualitas oli menurun, maka konsistensi teksturnya akan berubah. Adapun cara mengetahuinya yaitu dengan memasukkan obeng 15 cm ke bagian belakang CVT. Cek kondisi oli yang menempel pada obeng.

Apabila oli encer, berbusa, serta ada endapan kerak di dalamnya, maka oli perlu diganti. Sebab, oli sudah tercampur dengan kotoran dan busa merusak komponen mesin. Pastikan obeng yang dipakai dalam keadaan kering.

Kapan Oli Gardan Harus Diganti?

Menurut wawancara detikOto sebelumnya dengan Technical Specialist PT. Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana, pada penggunaan normal, oli transmisi atau oli gardan motor sebaiknya diganti setiap 12.000 km atau 12 bulan sekali. Jika pemakaian berat atau motor selalu dipakai jarak jauh, maka lebih baik jika durasinya dipercepat.

“Coba ganti dengan perbandingan 2:1. Penggantian oli transmisi dilakukan setelah dua kali ganti oli mesin,” kata Brahma.

Itulah tujuh ciri-ciri oli gardan motor yang harus diganti. Pastikan kamu mengganti oli gardan sebelum kendaraan mengeluarkan suara berisik atau bergetar seperti yang disebutkan ya detikers.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

Selain Oli Mesin, Ini 4 Jenis Oli pada Mobil Matic yang Harus Rutin Diganti


Jakarta

Bagi pemilik mobil bertransmisi otomatis atau matic, wajib hukumnya untuk mengganti oli secara rutin. Selain oli mesin, ada beberapa jenis oli lainnya pada mobil matic yang juga perlu diganti.

Mengganti oli mobil matic dengan yang baru bisa disesuaikan dengan jarak tempuh per kilometer atau hitungan per bulan. Setiap jenis oli juga memiliki waktu penggantian yang berbeda-beda.

Namun, penggantian oli bisa dilakukan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Hal ini berlaku jika mobil digunakan hampir setiap hari atau telah menempuh jarak yang jauh.


Lantas, apa saja oli pada mobil matic yang harus diganti secara rutin? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Oli pada Mobil Matic yang Perlu Diganti

Dilansir situs Daihatsu Indonesia, ternyata ada beberapa jenis oli pada mobil matic yang harus diganti selain oli mesin. Berikut rinciannya:

1. Oli Transmisi

Oli transmisi berfungsi sebagai pelumas persneling mobil. Jika dilakukan penggantian oli secara rutin, maka transmisi mobil matic dapat berjalan dengan baik.

Umumnya, penggantian oli transmisi mobil matic dilakukan setelah mencapai jarak 40.000 km. Namun, beberapa pabrikan mungkin mengeluarkan kebijakan yang berbeda-beda, sehingga ada yang menyarankan mengganti oli transmisi ketika jarak tempuh mencapai 80.000 km.

2. Oli Rem

Pelumas yang satu ini juga tak kalah penting untuk diganti secara rutin. Mengganti oli rem wajib dilakukan agar rem dapat berfungsi secara optimal.

Volume oli rem harus dicek secara konsisten agar kadar oli tidak berada di bawah garis minimal. Idealnya, oli rem mobil bisa diganti setiap 40.000 km atau dua tahun sekali.

Selain mengetahui waktu penggantian oli rem, kamu juga harus memperhatikan perubahan warna pada oli. Apabila sudah berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman, segera ganti dengan oli yang baru meskipun mobil belum menempuh jarak 40.000 km.

3. Oli Power Steering

Jenis oli berikutnya adalah oli power steering pada mobil yang masih menggunakan sistem power steering hidrolik. Pelumas yang satu ini berfungsi sebagai pompa hidrolik agar pengemudi lebih mudah mengendalikan setir. Selain itu, oli power steering juga berperan dalam menjaga ritme kerja komponen sistem kemudi mobil.

Oli power steering harus dilakukan penggantian secara berkala jika sudah berubah warna menjadi cokelat atau hitam. Biasanya, oli power steering diganti setiap empat tahun sekali atau ketika mobil sudah menempuh jarak 80.000 km.

4. Oli Gardan

Pemilik mobil matic juga perlu mengganti oli gardan secara rutin. Sedikit informasi, gardan adalah gear yang terletak di as roda mobil. Oli gardan mirip dengan oli transmisi, tetapi hanya dapat digunakan untuk penggerak roda belakang.

Fungsi oli gardan yakni untuk menyambungkan transmisi dan gardan agar kemampuan kerja mesin tetap lancar. Pada umumnya, oli gardan diganti saat mobil sudah menempuh jarak tempuh 20.000 km atau dua tahun sekali.

Lakukan pengecekan oli gardan secara rutin. Jika oli sudah berubah warna menjadi cokelat atau hitam, itu tandanya harus diganti dengan pelumas yang baru.

Demikian empat jenis oli pada mobil matic yang wajib diganti secara rutin. Semoga bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com