Tag Archives: gas

Jarang Ganti Oli Motor? Awas, Mesin Bisa Begini


Jakarta

Ganti oli jadi salah satu perawatan motor yang mesti rutin dilakukan. Sayangnya, masih banyak pemilik motor yang abai untuk mengganti oli kendaraannya. Padahal, sejumlah risiko bisa dialami motor.

Oli berperan penting pada sebuah motor. Fungsinya yaitu sebagai pelumas, pelindung, pembersih, maupun pendingin mesin kendaraan. Penggunaan oli harus diganti secara berkala agar kinerjanya tetap maksimal.

Jika oli mesin motor jarang diganti, siap-siap motor bisa mengalami sederet risiko. Apa saja?


Risiko Oli Mesin Motor Jarang Diganti

Mengutip catatan detikcom, berikut deretan risiko jarang mengganti oli motor:

1. Mesin Overheat

Oli berfungsi sebagai pendingin dengan menyerap panas yang ditimbulkan kerja mesin, termasuk proses pembakaran hingga gesekan antar komponen.

Jika kelamaan tidak diganti, oli jadi tidak mampu lagi menahan suhu tinggi alias fungsi pendinginan mesinnya berkurang. Suhu panas mesin tidak dapat diredam dan memicu overheat.

Seiring penggunaan kendaraan, ruang mesin akan terkontaminasi debu dan kotoran. Kinerja oli yang tercemar ini berkurang sehingga tidak lagi optimal dalam melumasi mesin.

Dampaknya, gesekan antar komponen mesin meningkat dan menyebabkan performa mesin menurun secara keseluruhan. Penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin mungkin dapat dirasakan saat berkendara.

3. Komponen Lebih Cepat Aus

Fungsi pelumasan oli yang berkurang mampu menimbulkan gesekan berlebih di antara komponen. Sehingga bisa memicu komponen mesin seperti piston, dinding silinder, hingga poros engkol menjadi aus atau rusak lebih cepat.

4. Menimbulkan Getaran dan Suara

Akibat jarang diganti, oli akan mengental dan volumenya berkurang sehingga mesin harus bekerja lebih keras. Kerasnya kinerja mesin memicu gesekan lebih besar yang mampu menimbulkan getaran sekaligus suara kasar. Alhasil, membuat pengendara tidak nyaman saat berkendara.

5. Konsumsi BBM Boros

Gesekan antar komponen semakin keras jika oli kelamaan tidak diganti. Sehingga mesin bekerja lebih berat akibat tidak memperoleh pelumasan maksimal. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar mampu bekerja ekstra.

6. Oli Lebih Cepat Keruh

Dampak jarang mengganti pelumas, oli yang baru diganti akan lebih mudah menghitam nantinya. Sebab gas sisa pembakaran yang mengandung kerak dan kotoran masuk ke dalam karter. Sehingga gas yang masuk ke karter membuat oli lebih cepat keruh.

Cairannya pun akan encer dan tidak layak digunakan kembali. Dan pengendara jadi perlu lebih sering mengganti oli.

7. Biaya Lebih Besar

Oli yang jarang diganti membuat boros bahan bakar hingga komponen mesin lebih cepat rusak. Itu artinya, membutuhkan biaya yang lebih besar. Pengeluaran yang seharusnya hanya untuk penggantian oli, jadi bertambah untuk isi BBM lebih sering dan memperbaiki komponen aus.

Kapan Waktu Ganti Oli Mesin Motor yang Tepat?

Pabrikan motor umumnya menyarankan ganti oli mesin setiap tempuh 3.000 km atau 3 bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Frekuensi pemakaian sepeda motor juga bisa jadi patokan dalam mengganti oli. Jika sering digunakan maka oli perlu diganti lebih cepat, bisa menjadi tiap bulan.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Kenapa Motor Matic Tidak Kuat Nanjak? Ini 5 Masalahnya


Jakarta

Motor matic tidak kuat nanjak mungkin menjadi masalah banyak pengguna kendaraan sejenis. Berbeda dengan motor manual, pengendara motor matic tidak bisa menurunkan tranmisi jika kendaraannya tidak kuat nanjak.

Sebetulnya, motor matic aman-aman saja digunakan untuk naik tanjakan ketika di dataran tinggi. Jika motor kamu tidak kuat nanjak, coba cek bagian berikut. Ketahui juga tips membawa motor matic menanjak agar tidak berhenti di tengah jalan.

Alasan Motor Matic Tidak Kuat Nanjak

Dilansir dari situs Astra Otoshop dan Wahana Honda, berikut ini 5 kemungkinan alasan kenapa motor matic tidak kuat nanjak:


1. Filter Udara Kotor

Filter udara yang kotor akan menyumbat aliran udara ke mesin, sehingga mengurangi tenaga yang dihasilkan. Jika kotor, bersihkan filter udara dengan kompresor. Sekiranya sudah tidak layak, maka gantilah dengan filter udara yang baru.

2. Kondisi CVT Aus

Kemungkinan lainnya adalah kondisi Continuously Variable Transmission (CVT) yang sudah aus atau kotor. Hal ini menyebabkan motor matic loyo, bahkan ketika digunakan di jalan datar.

Pastikan komponen CVT, dalam kondisi baik dan bersihkan secara berkala untuk mencegah motor tak bertenaga. Beberapa komponen CVT adalah roller dan belt.

3. Masalah Sistem Bahan Bakar

Masalah pada sistem bahan bakar juga sering membuat motor tidak bertenaga. Biasanya masalah terjadi pada karburator bocor atau kondisi ruang bakar yang kotor. Masalah lain adalah jarum skep pada karburator yang kurang tepat.

Jika kondisi ini terjadi, motor berisiko loyo saat melewati tanjakan. Dalam perawatan berkala, biasanya akan dilakukan pembersihan bagian sistem bahan bakar dan mengatur jarum skep supaya tepat.

4. Kondisi Busi

Masalah selanjutnya yang mungkin membuat motor tidak bertenaga adalah busi kotor atau aus. Kondisi ini mengganggu proses pembakaran dan menyebabkan motor kehilangan tenaga. Pada servis berkala, mekanik akan memeriksa busi dan akan menggantinya jika sudah waktunya diganti.

5. Oli Mesin Kotor

Kemungkinan masalahnya adalah oli mesin yang kotor, bocor, atau habis. Oli berfungsi untuk melumasi seluruh bagian mesin agar kinerjanya menjadi optimal. Ganti oli secara berkala akan membuat performa mesin selalu optimal.

Tips agar Motor Matic Kuat Nanjak dan Aman di Turunan

Motor matic dan manual sebenarnya bisa kuat nanjak, asal tidak mengalami masalah seperti yang telah disebutkan. Tapi karena tidak punya persneling rendah, pengendara motor matic harus tahu tips jika tidak kuat nanjak.

Berikut tips yang memungkinkan motor matic aman di tanjakan dan turunan, dikutip dari laman Suzuki:

1. Cek Kondisi Motor

Langkah pertama, pastikan kondisi motor matic kamu normal. Jika kurang yakin, bawa motor kamu ke bengkel untuk diservis untuk memastikan semua komponen layak digunakan.

2. Kenali Kondisi Jalan

Penting untuk mengenali kondisi jalan yang akan kamu lewati. Jika sudah hafal jalan, tentu pengendara dapat mengantisipasi titik-titik sulit, seperti tanjakan di belokan, hingga jalan rusak.

3. Postur Tubuh Saat Berkendara

Saat menanjak, posisikan tubuh agak condong ke depan. Tujuannya adalah agar roda depan mendapat daya cengkeram (grip) yang kuat pada permukaan jalan. Sedangkan saat menurun, usahakan postur tubuh lebih condong ke belakang.

4. Ancang-ancang

Saat melihat tanjakan, ambil ancang-ancang terlebih dahulu agar kecepatan motor sudah cukup cepat saat naik. Sebab saat di tanjakan, kecepatan motor pasti akan menurun.

5. Tahan Gas

Saat menanjak, hindari menambah gas. Tahan gas tetap pada posisinya agar torsi mesin tetap bekerja optimal. Dalam posisi demikian, justru motor matic bisa sedikit demi sedikit akan menambah kecepatannya.

Tapi jika langsung menambah gas penuh, maka kecepatan akan sulit bertambah, bahkan justru akan menurun.

6. Jalan Zig-zag

Ketika motor dirasa kurang kekuatannya saat menanjak, maka bisa menggunakan trik jalan zig-zag. Dengan cara ini, tanjakan akan terasa lebih landai. Tapi pastikan kondisi jalan cukup sepi, agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.

7. Kurangi Kecepatan, Gunakan Rem Belakang

Ketika hampir mendekati puncak atau jalan mendatar, turunkan kecepatan motor secara bertahap dengan menggunakan rem belakang. Mengurangi kecepatan akan mencegah roda bagian depan terlepas pada saat mencapai ujung tanjakan.

8. Gunakan Rem Belakang Saat Berhenti di Tanjakan

Lantas bagaimana jika terpaksa berhenti di tanjakan? Pastikan gunakan komposisi rem belakang lebih besar agar tidak terdorong ke belakang. Saat terasa sulit menanjak, segera ambil lajur kiri agar tidak ditabrak dari belakang.

Motor matic sangat berbeda dengan manual saat berada di turunan. Motor manual memiliki rem mesin (engine brake) sesuai dengan posisi gigi, sehingga bisa tertahan pada kecepatan tertentu.

Sementara pada motor matic, jika gas dilepaskan, maka akan melaju sangat kencang dan membahayakan. Pastikan gunakan rem depan dan belakang. Selain itu, gas jangan benar-benar dilepas agar tetap mendapatkan engine brake.

Demikian telah kita ketahui alasan kenapa motor matic tidak kuat menanjak, lengkap dengan tips menghadapi jalan menanjak maupun menurun.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Ketahu Penyebab Transmisi Matic Overheat



Jakarta

Buat detikers yang hendak pergi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, ada baiknya segera melakukan pengecekan kendaraan terlebih dahulu. Jangan sampai saat libur natal, malah mengalami kendala karena kendaraan menjadi rusak.

Nah kejadian yang kerap merugikan saat libur panjang seperti libur Nataru yang diakibatkan macet berkepanjangan ialah kondisi overheat. Kondisi ini bisa dicegah dengan mengecek oli transmisi. Pastikan kondisinya masih bagus, sebelum kendaraan dibawa pergi jauh.

“Salah satu komponen mobil yang bekerja keras adalah transmisi otomatis atau matic. Begitu mesin dinyalakan, oli transmisi matic langsung bersirkulasi dan baru akan berhenti ketika mesin dimatikan kembali. Padahal, mesin akan bekerja dalam jangka waktu lama dalam kondisi berkendara yang berat,” kata Komisaris Utama PT Autochem Industry Richard Sada dalam siaran persnya.


Richard menambahkan, gesekan dari komponen roda gigi transmisi matic dan sirkulasi tanpa henti ini memicu panas berlebih di dalam girboks bila berlangsung terus menerus tanpa ada waktu untuk istirahat. Komponen transmisi bisa mengalami overheat atau panas berlebih.

“Perilaku lain yang membuat transmisi matic cepat kepanasan adalah sering menahan pedal gas saat berhenti di tanjakan. Ketika melakukan itu, perlu tekanan besar untuk menahan gear dan kampas kopling transmisi otomatis. Kelebihan tekanan terus menerus ini bisa memicu overheat kalau dibiarkan,” kata Richard.

“Selain itu, penyebab panas berlebih pada transmisi matic adalah akibat selip di bagian transmisi. Clutch atau kopling yang aus jadi salah satu pemicunya. Salah satu cirinya adalah kehilangan ketika mobil berakselerasi. Sehingga, dibutuhkan pelumas transmisi otomatis yang sanggup berfungsi optimal dalam tekanan kerja yang berat di masa liburan Nataru 2025. Prestone Automatic Transmission Fluid Series hadir untuk memastikan liburan Nataru kamu dapat berjalan dengan aman dan nyaman,” Richard menambahkan.

Prestone Automatic Transmission Fluid Series

Menurut Ricard, pemilihan pelumas transmisi juga menjadi hal penting, seperti yang ditawakan Prestone Automatic Transmission Fluid (ATF) Series sangat cocok digunakan oleh kendaraan-kendaraan transmisi otomatis segala usia, baik bensin maupun diesel. Bahan dasar Synthetic dan Fully Synthetic diformulasikan supaya dapat memenuhi spesifikasi Multi-Vehicle pada berbagai merek mobil yang beredar di Indonesia.

Prestone ATF memastikan proses perpindahan gigi yang lancar dan halus dalam segala kondisi berkendara, khususnya di lalu lintas perkotaan dengan situasi stop and go yang tinggi. Panas komponen transmisi dapat dilepaskan dengan baik, sehingga suhu kerjanya tetap stabil.

Respons transmisi dapat lebih sigap ketika harus berpindah cepat saat mobil dipacu. Penggunaan bahan berkualitas memberikan pelumasan dan perlindungan menyeluruh pada komponen transmisi otomatis dari keausan akibat gesekan antar komponen.

Dengan pengalaman panjang mengembangkan ATF di Indonesia, formula kimianya memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan material transmisi otomatis sehingga umur parts lebih panjang. Ditambah, kemampuan menekan oksidasi untuk menghambat korosi di ruang transmisi.

Berikut daftar produk Prestone ATF Series terbaru:

1. Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic

Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic diklaim sangat cocok untuk mendukung kinerja transmisi otomatis di lingkungan kerja yang berat setiap hari.
Pelumas yang dikembangkan untuk mobil yang beroperasi di Amerika, Eropa, dan Asia ini, memberikan perpindahan gigi transmisi yang halus dan minim hentakan, baik untuk mobil dengan jarak tempuh rendah maupun tinggi. Bahannya diriset agar dapat menambah usia pakai transmisi berkat perlindungan maksimal yang diberikan.

2. Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic

Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic dapat dipakai oleh pemilik mobil yang sering berkendara di jalan yang lebih moderat. Low Viscosity Formula yang lebih encer, dapat membantu menghemat konsumsi bensin.

Pelumas ini dilengkapi formula yang dapat meningkatkan daya tahan gesekan supaya menghasilkan performa perpindahan gigi yang mulus. Dengan segala keunggulannya, ATF jenis LV ini memiliki usia pakai yang panjang.

3. Prestone CVT Fluid Fully Synthetic

Saat ini, adopsi transmisi CVT kian luas yang mencakup mesin dengan cc kecil hingga besar. Prestone CVT Fluid Fully Synthetic dengan bahan dasar berkualitas, meningkatkan perlindungan dari keausan dan korosi pada sabuk, rantai, dan puli CVT.

Pelumas ini mendukung perubahan rasio yang lebih halus dan pelepasan panas yang lebih optimal, serta memberikan konsumsi BBM lebih ekonomis bersama respons yang superior. Cairan ini dapat dipakai oleh mobil hybrid yang umumnya memanfaatkan transmisi CVT.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com

Awas Blong di Turunan! Begini Cara Ngerem Motor Matic yang Benar


Jakarta

Motor matic banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari karena cara mengendarai yang mudah. Pengguna motor matic bisa langsung tancap gas tanpa perlu memikirkan kopling maupun persneling.

Tapi saat berjalan di turunan, ada risiko besar bagi pengguna matic. Motor bisa blong karena pengereman tidak dilakukan dengan benar. Selain itu, rem bisa cepat aus karena proses pengereman yang terlalu berat.

Untuk menghindari risiko blong dan kerusakan rem, simak artikel ini. Kita akan ulas cara ngerem motor matic yang benar saat berada di turunan. Ketahui juga kesalahan ngerem serta tips merawat rem agar awet.


Cara Ngerem Motor Matic yang Benar di Turunan

Berikut ini cara ngerem motor matic yang benar saat di turunan, berdasarkan situs Suzuki dan Rifat Drive Labs:

1. Sejak Awal, Pastikan Kondisi Rem

Sebelum melakukan perjalanan, terutama perjalanan jauh, pastikan selalu mengecek kondisi kendaraan. Salah satu bagian penting adalah rem. Jika kurang paham, bawalah motor matic kamu ke bengkel servis. Gantilah dengan yang baru jika komponen rem sudah aus atau rusak.

2. Jaga Jarak dan Kecepatan

Saat di jalan, selalu menjaga jarak dan kecepatan. Ketika di turunan, kendaraan akan semakin cepat. Pastikan kecepatan tidak melebihi batas maksimal. Hal ini untuk mengantisipasi jika kendaraan di depanmu berhenti mendadak.

3. Jangan Benar-benar Lepas Gas

Motor matic tidak memiliki engine brake seoptimal motor transmisi manual, sehingga berisiko blong saat berada di turunan. Namun ada cara untuk menghindari risiko tersebut.

Pada motor transmisi manual, pengendara cukup memposisikan persneling ke gigi rendah, sehingga kecepatan motor terbatas. Pada motor matic, pengendara tidak boleh melepaskan gas secara penuh agar transmisi kendaraan tetap aktif.

Jadi, cukup sesekali mengegas untuk mendapatkan engine brake. Jika gas dilepaskan penuh, maka yang terjadi adalah freewheel, yaitu motor akan meluncur seperti ketika menarik kopling pada motor manual.

Pada saat menurun, utamakan menggunakan rem depan daripada belakang. Rem depan dapat menahan daya dorong motor ke depan. Rem depan pada motor matic posisinya sama dengan motor lain, yakni di tangan kanan.

5. Kombinasikan Rem

Meski mengutamakan rem depan saat di turunan, detikers juga tetap harus mengkombinasikan dengan rem belakang di tangan kiri. Rem belakang bisa dipakai sebagai penyeimbang.

Penggunaan dua rem menghindari ban selip. Selain itu, beban rem juga menjadi lebih ringan, sehingga tidak cepat aus pada salah satu rem.

6. Hindari Ngerem Mendadak

Hindari mengerem secara mendadak, terutama setelah memacu dengan kecepatan tinggi. Pengereman mendadak bisa membuat roda terkunci dan motor kehilangan daya cengkram.

Pengendara juga disarankan mengerem secara bertahap, yakni dengan menekan rem, melepasnya, lalu menekannya lagi hingga beberapa kali.

7. Pastikan Pakai Safety Gear

Terakhir, selalu ingat untuk mengenakan safety gear atau perlengkapan keamanan, misalnya helm ber-SNI, jaket berkendara, sarung tangan, sepatu, dan sebagainya. Hal ini akan meminimalkan risiko cedera jika terjadi kecelakaan.

Kesalahan Ngerem yang Sering Terjadi

Ada beberapa kebiasaan mengerem yang salah tetapi sering dilakukan, yakni sebagai berikut:

  • Beberapa pengendara berpikir untuk menghindari penggunaan rem depan, karena hal itu membuat roda depan terkunci. Padahal rem depan lebih berpengaruh besar untuk memperlambat laju motor.
  • Pengendara sering kali mengerem hanya menggunakan satu rem. Seharusnya rem harus dikombinasikan antara depan dan belakang. Selain membuat laju kendaraan sulit terkendali, rem juga bisa cepat aus.
  • Banyak pengendara terbiasa mengerem secara mendadak. Hal ini biasa terjadi karena tidak menjaga jarak aman. Padahal rem mendadak bisa membuat roda terkunci.
  • Kondisi rem juga sering kali diabaikan. Ketika rem sudah terasa tidak pakem atau tidak nyaman, sebaiknya tanyakan ke bengkel. Pastikan kondisi rem selalu baik.

Tips Merawat Rem Agar Awet

Dikutip dari situs Astra Otoshop, berikut ini sejumlah tips merawat rem agar tetap awet:

  • Selalu bersihkan komponen secara rutin, terutama setelah kehujanan, terkena lumpur, atau melewati jalan berdebu.
  • Manfaatkan engine brake, sehingga tidak memerlukan banyak pengereman. Pada motor manual, cukup gunakan transmisi rendah untuk mendapatkan engine brake. Pada motor matic, jangan menutup gas secara penuh.
  • Gunakan rem depan dan belakang secara kombinasi atau bergantian.
  • Pastikan bearing atau laher selalu terlumasi dengan baik dengan minyak rem.
  • Pastikan jarak yang pas antara kampas rem dan piringan cakram agar kinerja rem optimal.
  • Pastikan kondisi permukaan cakram rem tidak aus atau berkarat. Gantilah jika sudah aus atau berkarat.
  • Jika rem sudah macet, pertimbangkan untuk mengganti seal master rem, kampas rem, dan sebagainya.
  • Lakukan servis berkala agar dicek oleh mekanik. Beberapa komponen yang dicek adalah master rem, kaliper, kampas rem, as bracket kaliper, tromol, piringan cakram, dan minyak rem.

Sekarang detikers sudah tahu kan cara ngerem motor matic yang benar saat di turunan? Perhatikan betul cara mengerem ini agar tidak membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Ngeri Banget Cairan Kimia Tumpah di KBB, Ini yang Harus Dilakukan Pengendara



Jakarta

Cairan kimia dari truk milik salah satu perusahaan tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Cairan kimia tersebut menyebabkan lebih dari 100 orang pengendara motor-mobil mengalami luka dan merusak 200 unit kendaraan.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (24/12/2024). Polisi menyatakan sebanyak 104 orang mengalami luka-luka akibat cairan kimia yang tumpah dari sebuah truk di sepanjang Jalan Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Empat di antaranya luka berat.

“Sampai sekarang ada korban terdampak dari bocornya cairan B3. Yang terdata sampai saat ini lebih lebih dari 100 orang luka ringan, kemudian luka berat ada empat orang,” kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto dilansir Antara.


Berdasarkan pemeriksaan petugas kesehatan, mayoritas korban cairan kimia itu mengalami perih pada bagian mata hingga kulit melepuh. Sedangkan yang dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka bakar yang cukup berat akibat percikan soda api itu.

Sedangkan untuk jumlah kerusakan sepeda motor dan mobil ada sebanyak 200 unit. Kerusakan didominasi karena cairan kimia yang menempel pada kendaraan hingga tidak bisa dihilangkan dan ada juga mesin kendaraan mati akibat cairan tersebut.

Erreza Hardian, instrultur awak dan pengawas angkutan B2 Lembaga Pendidikan Pertamina Training & Consulting, mengatakan di setiap angkutan akan ada simbol. Simbol tersebut perlu dipahami setiap pengendara yang berada di sekitar truk pengangkut bahan kimia.

“Minimal secara visual jelas sih, misal beberapa waktu lalu ada tabung gas bertekanan, atau ada gambar seperti tengkorak, atau ada tangan kemudian tabung bahan kimia yang artinya korosif atau artinya mampu mengiritasi kulit hingga gatal-gatal dan mengelupas serta merusak jaringan hidup, atau gambar tengkorak yang artinya racun,” beber Reza dalam keterangan tertulis kepada detikOto, Jumat (27/12/2024).

Jadi, menurut Reza, antisipasinya adalah sebaiknya pengendara di sekitar truk pengangkut bahan kimia memberikan prioritas. Segera menjauh dan jadikan truk pengangkut bahan kimia itu sebagai potensi bahaya.

“Ketika antisipasi sudah dilakukan dan ada bahaya lain berupa kebocoran, maka sebagai pengguna jalan yang awam, segera melaporkan kejadian ke 112 atau telepon emergency di kota Anda, sayangnya berbeda nih tiap kota/provinsi,” ujar Reza.

Selanjutnya, sambil menunggu bantuan datang, tanyakan pengemudi atau awak tentang dokumen MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan. Ini biasanya ada pada dokumen pengiriman.

“Atau saat ini juga ada aplikasi di smartphone yang dapat kita gunakan yaitu ADR, perjanjian terkait pengangkutan internasional barang berbahaya melalui jalan darat, kalau di awak dan di kendaraan tidak dapat kita temukan,” sebutnya. Di dalam dokumen itu akan dijelaskan nama barang dan kode serta emergency response jika terpapar.

Tindakan Pertolongan Pertama

Jika bahan kimia tersebut tekena mata, segera bilas dengan air sebanyak-banyakya. Lepas lensa kontak. Jika terjadi iritasi, hubungi dokter.

Jika kontak kulit, cucilah bagian kulit yang terkontaminasi bahan ini dengan air dan sabun. Lepaskan pakaian. Cuci pakaian sebelum digunakan. Segera lakukan pengobatan medis jika terjadi iritasi berkelanjutan.

Kalau terhirup, jauhi paparan. Pindahkan korban ke udara terbuka agar dapat bernapas dengan nyaman.Segera lakukan pengobatan medis jika terjadi iritasi saluran pernapasan dan pusing berkelanjutan.

Bila tertelan lebih dari 500 ml, segera berikan 1 sampai 2 gelas air. Kemudian segera panggil/bawa ke dokter (pengobatan medis) jika terjadi kondisi yang gawat darurat. Jangan berikan sesuatu melalui mulut yang dapat mengakibatkan muntah atau rasa mual. Bahan kimia yang tertelan kemungkinan dapat terabsorpsi ke dalam paru-paru yang dapat mengakibatkan pneumonitis (chemical pneumonitis), sehingga perlu penangan yang tepat.

Menurut Reza, ada beberapa gejala atau efek jika terjadi kontak dengan bahan kimia itu. Gejala dan tanda iritasi kulit berupa rasa terbakar, kemerahan, atau membengkak. Gejala dan tanda iritasi mata dapat berupa rasa terbakar dan kemerahan pada mata sementara. Jika material produk masuk ke dalam paru-paru, gejala dan tanda yang muncul antara lain batuk, tersedak, tersengal-sengal, kesulitan bernapas, tekanan pada dada, napas pendek, dan atau demam.

“Awal munculnya gejala pada saluran pernapasan mungkin terjadi beberapa jam setelah terpapar. Menghirup uap dengan konsentrasi yang tinggi mungkin menimbulkan gangguan sistem saraf pusat dengan tanda-tanda pusing, kliyengan, sakit kepala, mual, dan hilangnya koordinasi gerak. Inhalasi yang terus-menerus mungkin dapat menyebabkan ketidaksadaran dan kematian. Efek terhadap sistem pendengaran yaitu hilangnya pendengaran sementara dan atau telinga berdenging,” beber Reza.

“Ini hanya sebagian contoh dan ada juga jika terjadi kebakaran, maka inilah acuan kita sebagai pengguna jalan yang kebetulan berada di lokasi kejadian untuk memperkecil risiko parahnya korban kecelakaan yang lain,” pungkasnya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

6 Perbedaan Aki Kering dan Basah Mobil, Mana yang Lebih Baik?


Jakarta

Aki berfungsi untuk menyuplai energi listrik pada berbagai bagian kendaraan. Oleh sebab itu, aki termasuk komponen penting dalam sistem kelistrikan mobil.

Aki mobil memiliki dua jenis utama, yakni aki kering dan basah. Meskipun keduanya punya fungsinya sama, tapi ada perbedaan dalam cara kerja hingga perawatannya.

Aki Kering

Dilansir laman Brava Batteries, aki kering disebut juga baterai yang bebas perawatan. Jadi, aki ini hanya cukup dipasang saja tak perlu perawatan.


Kelebihan Aki Kering

  • Perawatannya yang sangat mudah.
  • Tak perlu ditambahkan air atau memeriksa levelnya.
  • Tidak ada risiko kebocoran atau kerusakan karena asam baterai.

Kekurangan Aki Kering

  • Tidak bisa memberi daya pada mobil dalam waktu lama, karena umumnya punya kapasitas yang lebih rendah.
  • Harganya cenderung lebih mahal.

Aki Basah

Aki basah merupakan jenis yang paling umum digunakan di mobil. Baterai ini tutupnya bisa dilepas, sehingga kita bisa menambahkan air atau memeriksa levelnya.

Kelebihan Aki Basah

  • Punya kapasitas lebih tinggi, sehingga baterainya bisa bertahan lebih lama.
  • Baterai sel basah umumnya lebih murah.

Kekurangan Aki Basah

  • Rentan terhadap kebocoran dan kerusakan akibat asam baterai.
  • Memerlukan perawatan rutin.
  • Bisa mengeluarkan gas dari elektrolit yang bisa berbahaya apabila terhirup.

Perbedaan antara Aki Kering dan Basah Pada Mobil

Perbedaan utama antara baterai aki kering dan aki basah bisa dilihat dari konstruksi, harga, sisi perawatan, hingga tegangan.

Mengutip laman Trans Track dan catatan detikOto, berikut adalah beberapa poin perbedaan aki kering dan aki basah mobil:

1. Perawatan

Supaya bisa berfungsi secara efisien, aki basah cenderung memerlukan perawatan rutin. Sementara, aki kering tidak perlu melakukan perawatan

2. Harga

Aki basah umumnya lebih ekonomis dibandingkan aki kering.

3. Konstruksi

Aki kering adalah unit yang disegel, sedangkan aki basah punya tutup yang bisa dilepas sehingga bisa menambahkan air atau memeriksa levelnya.

4. Tegangan

Aki kering mengusung teknologi yang lebih modern, sehingga tegangannya lebih stabil daripada aki basah.

5. Perbaikan

Apabila ada kerusakan, aki basah bisa diperbaiki dengan mudah karena boleh dibongkar.

6. Isi Cairan

Aki basah diisi dengan cairan belerang atau sulfuric acid. Sementara, aki kering isinya dikenal Maintenance Free Battery sebenarnya juga memiliki cairan elektroda (jadi bukan berarti benar-benar kering).

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Sering Jadi Perdebatan, saat Tunggu Lampu Merah Gigi Mobil Matic ‘N’ atau ‘D’?


Jakarta

Posisi transmisi mobil matic saat lampu merah sering diperdebatkan. Benarkah harus di ‘N’ atau tetap di ‘D’ tak masalah? Begini penjelasannya.

Mengendarai mobil matic memang lebih mudah. Pergantian gigi berjalan secara otomatis, tak perlu lagi menginjak pedal kopling. Apalagi kalau di jalanan macet, pengemudi tak perlu lagi pindah-pindah gigi.

Tunggu Lampu Merah, Perlu Pindah ke N?


Tapi bagaimana kalau lagi menunggu lampu merah? Ada yang menyebut saat menunggu lampu merah, sebaiknya tuas persneling dipindahkan ke ‘N’. Namun ada juga yang menyebut tak perlu dipindahkan, tetap di ‘D’ pun aman.

Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih, Wahono, mengungkap ada baiknya memindahkan tuas transmisi ke posisi ‘N’. Satu alasan pentingnya adalah faktor keamanan, di samping menjaga keawetan transmisi.

“Ini jadi perdebatan sih kalau di lampu merah nggak dinetralin atau di D. Yang benar apa? Netral, karena kalau nggak netral itu berbahaya. Kalau kita nggak konsen nginjek rem agak lengang, mobil jalan nabrak,” jelas Wahono saat ditemui di kantornya belum lama ini.

“Terus kan ada komponen yang bekerja walaupun waktu ditahan transmisi nggak terlalu keras, tetap bekerja,” lanjut Wahono.

Tak cuma saat menunggu lampu merah, tuas transmisi juga bisa dipindah ke N saat posisinya sedang macet dan berhenti lama.

“Sebaiknya kalau emang berhenti (pindah ke N), nyamannya kita seperti apa. Kecuali macetnya jalan, kan tanpa gas bisa jalan sendiri. Kalau panjang ya sebaiknya itu, terutama untuk safety ya. Kalau komponen tidak terlalu, jauh lah efeknya panjang gitu lah, lebih ke safety,” terang Wahono.

Sebagai informasi tambahan, di mobil matic pada bagian transmisi terdapat huruf dan angka yang memiliki fungsi berbeda. Kamu bisa cek arti huruf dan angka pada tuas mobil transmisi otomatis beserta fungsinya pada uraian di bawah ini.

Macam-macam Kode Tuas Mobil Matic dan Artinya

Berikut sejumlah huruf dan angka yang ada pada tuas mobil transmisi otomatis:

  • Huruf P artinya Parking atau parkir
  • Huruf R artinya Reverse atau jalan mundur
  • Huruf N artinya Neutral atau netral
  • Huruf D artinya Drive atau jalan maju
  • Huruf D1 atau L artinya Low (rendah)
  • Angka 2 atau S (Second) untuk jalan menanjak
  • Angka 3 atau D3 untuk maju dengan posisi gigi tertinggi dibatasi sampai gigi 3.

Penting untuk diketahui bahwa kode yang ada dan artinya mungkin akan berbeda pada beberapa jenis mobil matic tertentu.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Biar Tidak Kaget Buka Gas Motor Listrik, Begini Tipsnya



Jakarta

Akselerasi instan biasanya terasa ketika membuka gas motor listrik. Biar tidak kaget bagi yang belum terbiasa dengan performa motor listrik. Simak tipsnya, yuk!

Deni Surahman, Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan tips saat pertama kali membawa motor listrik. Dia menyarankan supaya memencet tuas rem belakang terlebih dahulu.

“Putar gas sambil melepas tuas rem secara perlahan,” kata pria yang disapa Densu ini di Ancol, Jakarta Utara.


“Supaya jaga-jaga tidak kaget dengan tarikan awal motor listrik,” tambah dia.

Di atas kertas, motor listrik menawarkan torsi yang lebih superior dari motor bensin. Jadi tips ini bisa saja berguna buat yang baru beradaptasi dengan motor listrik.

“Secara keluaran tenaga, motor listrik umumnya memiliki torsi instan. Jadi motor seperti tersentak di awal, sebaiknya ketika buka tuas akselerator secara perlahan itu juga berbarengan dengan menarik tuas rem belakang, kemudian secara gradual dilepas,” ungkap dia.

“Awalnya pasti ribet, cuma kalau sudah terbiasa kan pasti akan mudah juga penggunaannya. Transisi pengoperasian motor mesin bakar ke listrik mirip-mirip dari motor kopling ke matik, ya,” tambah Densu.

Apalagi motor listrik juga tidak memiliki suara seperti motor bensin. Pengendara harus lebih waspada.

“Motor listrik itu kan dibanding yang mesin bakar pasti ada dua hal perbedaan yakni getaran dan suara. Ditambah lagi sekarang ini belum semua orang aware kehadiran motor EV (saat melintas), seperti tiba-tiba muncul atau semacamnya,” kata Densu.

“Kalau sudah begitu, artinya kita sebagai pengendara harus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan prediksi bahaya ketika dikendarai. Butuh adaptasi,” jelasnya lagi.

(riar/lua)



Sumber : oto.detik.com

Oli Cepat Hitam Meski Baru Ganti? Ini 4 Penyebab dan Solusinya


Jakarta

Mengganti oli termasuk cara merawat kendaraan. Oli baru diganti umumnya berwarna kuning jernih. Beda hal jika warnanya hitam pekat yang menandakan oli sudah kotor akibat pemakaian sehari-hari.

Namun, tak sedikit pengendara mengeluhkan oli cepat menghitam padahal belum lama diganti dan pemakaian motornya tidak terlalu sering. Kira-kira apa ya penyebabnya?

Penyebab Oli Cepat Hitam dan Solusinya

Mengutip situs Astra Motor dan Federal Oil, berikut penyebab oli cepat hitam menghitam walau baru diganti dan cara mengatasinya:


1. Komponen Mesin Kotor

Selain sebagai pelumas, oli berfungsi sebagai pembersih. Oli akan membersihkan permukaan dinding silinder dari oksidasi, kerak-kerak yang timbul akibat proses pembakaran, hingga pembersihan karbon. Apabila mesin motor kotor maka kotoran akan ikut terbawa oli.

Oleh sebab itu, ruang mesin hendaknya sekaligus dibersihkan saat jadwal servis agar tidak kotor. Dengan begitu, oli akan awet dan tidak cepat hitam.

2. Gas Sisa Pembakaran Masuk Karter

Ketika boring motor aus dan ring piston susut atau terbalik, gas sisa pembakaran yang mungkin mengandung kerak dan kotoran dapat masuk ke karter. Akibatnya, oli yang tertampung mudah menghitam saat gas masuk ke karter. Begitu juga ketika gap ring piston berada segaris akibat pemasangan salah atau ring yang longgar.

Untuk mencegah komponen cepat aus, penting memilih pelumas yang bagus dan sesuai agar performa mesin tetap optimal.

3. Mesin Overheat

Setelan kopling yang kurang pas bisa menyebabkan selip sehingga oli cepat menguap. Akibatnya, mesin kendaraan bisa mengalami overheat atau terlalu panas yang pada akhirnya membuat oli mudah menghitam.

Jika hal ini terjadi, oil cooler dapat dipasang di belakang radiator atau dekat filter agar memperoleh udara maksimal untuk menjaga oli mesin tetap dalam kondisi dingin. Saat oli dingin maka kekentalannya meningkat dan membuat komponen mesin terhindar dari keausan.

4. Filter Oli Rusak

Filter oli berperan menyaring kotoran dalam mesin agar tidak bercampur dengan oli. Jika komponen ini rusak, maka tidak lagi bisa menjalankan fungsinya dengan maksimal. Akibatnya, oli akan kotor dan menghitam. Mesin juga tidak dapat terlindungi dengan baik sehingga risiko gesekan antar komponen dan keausan meningkat.

Karena itu, jangan lupa cek kondisi filter oli saat servis motor. Periksa apakah komponen ini harus diganti atau cukup dibersihkan saja. Jika rusak, sebaiknya ganti filter oli dan pasang dengan benar agar berfungsi optimal.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

5 Fungsi Sensor TPS Motor Injeksi, Tanda Kerusakan, dan Perawatannya


Jakarta

TPS atau Throttle Position Sensor merupakan bagian kecil dari sepeda motor injeksi yang berperan penting agar pengguna nyaman dalam berkendara. Apa saja fungsi sensor TPS? Simak definisi, tanda-tanda kerusakan, hingga cara perawatan sensor TPS berikut ini.

Apa Itu Sensor TPS?

Dalam buku Materi Ajar Praktek Tune Up Sepeda Motor 4 Tak Berbasis Kebutuhan Dunia Kerja untuk Siswa SMK oleh Suryo Hartanto dan Handoko dijelaskan, sensor TPS merupakan komponen di dalam throttle body pada sistem bahan bakar injeksi.

Throttle body yang terletak di antara intake manifold dan filter udara ini merupakan pengatur udara yang masuk ke ruang bakar. Di dalam throttle body ini terdapat komponen throttle valve dan TPS.


Throttle valve fungsinya adalah sebagai sistem buka tutup saluran utama yang akan dilalui udara ke throttle body. Sedangkan sensor TPS adalah sensor dari sistem electronic fuel injection (EFI) yang fungsinya sebagai pendeteksi bukaan dari throttle valve dengan memanfaatkan potensiometer.

Fungsi Sensor TPS

Berdasarkan situs Suzuki Surya Batara Mahkota, berikut ini 5 fungsi sensor TPS:

1. Mengirim Sinyal Pergeseran Katup

Fungsi sensor TPS yang pertama adalah mengirimkan sinyal terkait pergeseran katup, agar penggunaan bensin pada mesin bisa teratur dan seimbang. Posisinya yang menjadi satu dengan body throttle berfungsi agar katup gas memiliki sudut bukaan yang tepat.

Saat katup bergeser, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke perangkat Electronic Control Unit (ECU), kemudian diproses dan terjadi suplai atau injeksi BBM ke dalam ruang bakar.

2. Mengoreksi Rasio Udara dan BBM

Sensor TPS juga berfungsi untuk mengoreksi rasio atau perbandingan campuran bahan bakar dan udara. Saat katup gas terbuka penuh, maka akselerasi meningkat, lalu bahan bakar yang dibutuhkan turut meningkat.

Sebaliknya, BBM yang dibutuhkan berkurang jika katup hanya terbuka sedikit, sehingga akselerasi ikut menurun. Dengan demikian, jumlah udara dan bahan bakar yang masuk harus seimbang agar tenaga yang dihasilkan sempurna.

3. Menginformasikan Kondisi Kendaraan

Sensor TPS memberikan informasi mode dan kondisi kendaraan. Perubahan kondisi katup pada throttle body akan menandakan perbedaan akselerasi, apakah terbuka penuh, setengah, atau menutup penuh.

Misalnya ketika katup terbuka penuh, maka akselerasi akan meningkat. Saat katup tertutup penuh artinya mesin mati. Sedangkan katup yang terbuka setengah menunjukkan kondisi mesin sedang berada di putaran menengah.

4. Memberikan Kontrol pada Fuel Cut

Fungsi sensor TPS selanjutnya adalah mengontrol fuel cut atau kerja dari injektor. Pada saat sensor TPS memberi sinyal bahwa katup gas terbuka, maka injektor akan menyala dalam waktu lebih lama. Namun jika TPS memberikan sinyal bahwa katup gas terbuka sedikit, maka injektor akan menyala sebentar.

5. Menghentikan Switch AC dan Kontrol Emisi

Terakhir, fungsi sensor TPS adalah untuk mematikan switch AC dan kontrol emisi. Saat beban sudah berlebihan, switch AC akan otomatis mati otomatis, sehingga tenaga dapat bekerja lebih maksimal. Maka performa mesin tetap terjaga.

Tanda Sensor TPS Mulai Rusak

Sensor TPS bisa rusak karena faktor usia, kotor, maupun masalah lain. Ketika sensor TPS mulai rusak, maka akan menunjukkan tanda-tanda. Berikut ini beberapa tanda sensor TPS mulai rusak yang dikutip dari situs Honda Cengkareng:

  • Saat gas motor ditambah, mesin tidak responsif.
  • Malfunction Indicator Lamp (MIL) pada motor akan berkedip sebanyak 8 kali sebagai tanda kinerja TPS mesin sedang bermasalah.
  • Ketika mesin dinyalakan atau dipanaskan, rpm bisa naik dengan sendirinya.
  • Tarikan gas menjadi bersuara sangat kasar saat gas ditambah maupun diturunkan.

Perawatan Sensor TPS

Sensor TPS merupakan bagian dari throttle body yang tidak boleh sembarangan dibuka atau dibersihkan. Perawatan untuk sensor TPS harus dilakukan menyeluruh dengan throttle body.

Berikut beberapa hal yang membutuhkan perawatan:

  • Pada tahap awal, throttle body bisa dibersihkan dengan menggunakan bensin atau cairan carburator cleaner, kemudian dibersihkan menggunakan kuas. Cairan tersebut dapat merontokan kotoran atau debu.
  • Gunakan injector cleaner dengan cara menuangkannya ke dalam tangki ataupun langsung menyemprot ke bagian throttle body.
  • Bersihkan pula bagian injektor motor, karena kotoran mungkin masuk ke dalam lubang injektor dan menyebabkan mampet.
  • Lakukan servis lengkap secara berkala di bengkel resmi. Petugas akan mengecek secara menyeluruh, termasuk throttle body beserta sensor TPS.

Itulah 5 fungsi sensor TPS motor beserta tanda kerusakan dan perawatannya. Hal ini penting diketahui agar detikers tetap nyaman dalam berkendara. Untuk lebih mudahnya, detikers bisa melakukan servis rutin di bengkel terpercaya.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com