Tag Archives: gas

Mobil-Motor Tahun 2000 ke Atas Aman Pakai Etanol 10%, Ini Penjelasan Ahli



Jakarta

Pakar Teknik Mesin dari Pertamina University, Profesor Iman Reksowardojo menegaskan, motor dan mobil keluaran tahun 2000 ke atas aman menggunakan BBM dengan campuran etanol 10 persen. Sebab, menurutnya, kendaraan tersebut memang telah dirancang untuk E10 dan E20.

Profesor Iman juga mengklaim, hampir seluruh merek kendaraan, asalkan buatan tahun itu, aman menenggak etanol 10 persen. Itulah mengapa, dia mengingatkan, masyarakat tak perlu khawatir.


“Kendaraan (keluaran) tahun 2000 ke atas, pakai E10 dan E20 nggak masalah, karena udah dirancang untuk itu. Kalau yang di bawah (tahun itu) kemungkinannya masih macam-macam. (Kalau yang sekarang) sebagian besar mereknya udah bisa,” ujar Prof Iman di Kuningan, Jakarta Selatan.

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU COCO Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.100 per liter menjadi Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo dari Rp13.050 per liter menjadi Rp13.500 per liter, Pertamax Green dari Rp12.800 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp12.740 per liter menjadi Rp13.320 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.650 per liter yang berlaku per 1 Juli. ANTARA FOTO/Aprillio AkbarMobil dan motor keluaran 2000 ke atas aman pakai etanol. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Menurutnya, motor justru lebih aman lagi ketimbang mobil. Sebab, kata dia, teknologinya lebih canggih dibandingkan kendaraan roda empat. Salah satunya, penerapan konsep 3-way catalyst.

“Motor biasanya keluaran baru, jadi lebih nggak masalah lagi. Yang pasti 2000 ke atas aman lah. Motor lebih maju teknologinya dibandingkan mobil di Indonesia, mereka sudah pakai 3-way catalyst, katalis yang bisa menurunkan emisi gas buang,” tuturnya.

“Mobil belum semua. Jadi sebenarnya motor lebih nggak masalah. Harusnya ya. Sebenarnya kalau ada masalah pun tinggal diganti gasketnya. Atau diatur pengapiannya. Ini masalahnya bukan teknis tapi masalah non teknis tadi,” kata dia menambahkan.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Mobil dan motor keluaran 2000 ke atas aman pakai etanol. Foto: Agung Pambudhy

Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, mulai tahun depan Indonesia wajib menggunakan BBM dengan kandungan etanol atau metanol 10 persen. Langkah tersebut, kata dia, diambil untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar berbasis minyak mentah.

“Sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, pada tahun depan direncanakan, kita sudah mulai pakai premium atau bensin campur, 10 persen etanol atau metanol,” kata Zulhas, pekan lalu.

“Oleh karena itu, kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong (sebagai bahan baku etanol),” tambahnya.

Zulhas menegaskan, kebijakan tersebut bukan bersifat sukarela, melainkan wajib. Namun, semuanya harus diukur juga melalui kesiapan infrastruktur yang ada.

“Wajib. Tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” ungkapnya.

Zulhas mengingatkan, penerapan E10 akan berdampak luas terhadap perekonomian rakyat. Sebab, bahan bakunya berasal dari hasil pertanian lokal seperti singkong, tebu, dan jagung.

“Jadi artinya program itu, saudara-saudara, akan menggerakkan ekonomi rakyat itu luar biasa. Karena bahan bakunya kan singkong, tebu, dan satu lagi jagung,” kata dia.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Geely Bakal Luncurkan Mobil Hybrid Pertamanya di Indonesia, Ini Bocorannya



Jakarta

Geely siap meluncurkan produk keduanya di Indonesia. Jika produk pertama mereka di Tanah Air adalah mobil listrik full baterai, EX5, maka produk kedua pabrikan asal China yang akan diperkenalkan di Indonesia itu adalah mobil berjenis plug-in hybrid alias PHEV.

Seperti tampak dalam undangan Geely Auto Indonesia yang diterima oleh redaksi detikOto, pada 29 Oktober 2025 Geely Auto Indonesia akan memperkenalkan produk kedua mereka di Indonesia.


Produk tersebut mengusung teknologi PHEV dengan efisiensi super hybrid, performa unggul, dan teknologi terkini. Nama mobil tersebut adalah Geely Starray EM-i, yang hadir sebagai standar baru mobilitas cerdas dan berkelanjutan.

Sebelumnya model ini sudah dipajang di arena GIIAS 2025. Sekadar informasi, EM-i merupakan singkatan dari E-Motive Intelligence, menggabungkan tenaga listrik dan mesin bensin secara cerdas untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, performa lebih bertenaga, sekaligus menekan emisi gas buang.

Salah satu keunggulan mobil ini adalah penggunaan mesin dengan efisiensi termal tertinggi di dunia buat kendaraan bermesin bensin produksi massal, hingga mencapai angka 46,5%.

Selain itu, teknologi ini dilengkapi SiC (Silicon Carbide) Intelligent Electric Control yang memungkinkan mobil tetap bertenaga dan juga responsif bahkan saat kapasitas baterai rendah. Dengan kombinasi tangki bensin penuh dan baterai terisi maksimal, Geely Starray EM-i diklaim mampu menempuh jarak lebih dari 1.000 km.

Dari sisi keselamatan, Starray EM-i hadir dengan sistem L2 ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang mencakup fitur-fitur modern seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, hingga Automatic Emergency Braking.

Jadi penasaran, kira-kira bakal dijual dengan harga berapa ya di Indonesia?

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kesaksian Warga Lihat Mobil Listrik ‘Terbang’ Masuk ke Hotel



Jakarta

Mobil listrik MG ZS EV nyelonong masuk ke ruang lounge hotel di Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2025). Mobil yang dikemudikan seorang wanita itu hendak keluar dari parkiran.

Menurut keterangan saksi mata, Rizki Amalia, mobil tersebut tiba-tiba muncul dari depan. Posisinya dia sedang antre mengambil makanan di dalam lounge hotel. Tiba-tiba saja mobil menabrak kaca hotel.


“Kebetulan tadi acaranya kita makan siang, terus pada antre disini, tiba-tiba mobil dari depan itu kayak terbang aja, langsung wuss sampai ke situ (jalan samping lounge) terus ngepul asap,” kata Rizki Amalia, seorang pegawai Pemkab Klaten kepada awak media di lokasi, Rabu (22/10/2025) siang.

Rizki, dirinya ada acara di hotel tersebut dan mobil nyelonong saat peserta antre makan siang. Begitu melihat mobil masuk menabrak kaca, dirinya dan peserta lain lari.

Saat kejadian, sambung Rizki, dirinya baru posisi duduk di kursi setelah mengambil makan siomay. Tiba-tiba mobil itu masuk ruangan.

“Baru ambil siomay, di sini duduk, baru kecil yang kita sendok, tiba – tiba mobil masuk kayak terbang. Tadi tiga (penumpangnya), pengemudi cowok. Korban tidak ada, kayaknya cuma ini rusak (kaca depan),” imbuhnya.

Warga lain, Andi, menjelaskan saat kejadian dirinya di samping lokasi. Kemungkinan mobil hendak parkir.

“Sepertinya mobil mau keluar dari parkiran. Mungkin karena matic atau karena kaget,” ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut kaca depan lounge pecah. Mobil tersebut masuk melewati jalan masuk lounge yang berupa lantai miring (plorotan).

Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Klaten Iptu Alif Akbar Lukman Hakim membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Mobil semula dari lokasi parkir.

“Kronologinya mobil jalan dari parkiran, nihil korban. Ini baru mediasi (musyawarah mobil dan hotel),” jelas Alif saat diminta konfirmasi detikJateng.

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengemudi mobil listrik itu spesial. Teknologinya canggih sehingga pengemudi harus bisa beradaptasi.

“Mungkin secara operasional sama, tapi secara teknik berbeda. Contoh, injak pedal gas harus smooth, injak pedal rem ada rasa delay, di tanjakan atau turunan atau tikungan harus cover brake dan mengaktifkan fitur hill assist atau regeneratif brake. Masih banyak lagi, terutama mobil listrik itu diciptakan untuk lebih ramah lingkungan,” ujar Sony.

(riar/din)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran dari Kecelakaan Mobil Listrik ‘Terbang’ Tabrak Hotel



Jakarta

Sebuah mobil listrik MG ZS EV nyelonong masuk ke ruang lounge hotel di Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2025). Mobil itu hendak keluar dari parkiran namun nahas sampai menabrak hotel.

Menurut keterangan saksi mata, Rizki Amalia, mobil tersebut tiba-tiba muncul dari depan. Posisinya dia sedang antre mengambil makanan di dalam lounge hotel. Tiba-tiba saja mobil menabrak kaca hotel.


“Kebetulan tadi acaranya kita makan siang, terus pada antre disini, tiba-tiba mobil dari depan itu kayak terbang aja, langsung wuss sampai ke situ (jalan samping lounge) terus ngepul asap,” kata Rizki Amalia dikutip detikJateng.

Diduga sopir mobil tersebut tidak terbiasa mengendarai mobil listrik. Ada juga dugaan kerusakan bagian elektrik.

“Tadi dari pengakuan sopir, diduga karena eror elektrik. Itu pengakuan sopir juga belum terbiasa,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Klaten Ipda Asep Rustanto kepadadetikJateng.

Pegawai hotel Tjokro, Agung Romadoni, menjelaskan mobil listrik yang nyelonong itu juga kemungkinan karena driver belum terbiasa. Mobil menabrak pintu lobi dan area resto.

“Drivernya sendiri belum terbiasa dengan mobil listrik dan terlalu dalam menginjak gas,” kata Agung.

Belajar dari kecelakaan ini, mengendarai mobil listrik sangat berbeda dengan mobil konvensional. Menurut praktisi keselamatan berkendara Sony Susmana, perbedaan terbesarnya ada pada torsi yang tarikannya lebih menjambak alias lebih instan saat berakselerasi. Sony mengingatkan, tenaga instan di kendaraan listrik bisa membahayakan jika belum dipahami pengemudi.

“Mobil listrik itu punya karakter yang berbeda dengan mobil bensin. Mobil listrik kalau digas enggak terasa (penambahan) kecepatannya, karena nggak bersuara. Kemudian tenaganya juga spontan, makanya harus sering cek speedometer,” kata Sony beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, Sony menerangkan, tenaga spontan tersebut bisa membuat kaget pengemudi yang belum terbiasa membawa mobil listrik. Itulah mengapa, sebelum mengemudikan mobil tersebut, pengemudi disarankan memahami kendaraannya lebih dalam.

“Kalau dibilang (harus punya) kemampuan khusus sih harusnya nggak, tapi lebih kepada pemahaman (lebih) terhadap kendaraan tersebut. Makanya, biasakan membaca manual book-nya dulu, supaya paham operasional, fitur dan cara-cara yang benar untuk menghindari (kemungkinan) bahaya,” kata dia.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Motor Lebih Siap Pakai Etanol 10% Ketimbang Mobil, Ini Penjelasannya



Jakarta

Dibandingkan mobil, motor ternyata lebih siap menggunakan BBM dengan campuran etanol 10 persen. Sebab, teknologinya diklaim lebih canggih ketimbang kendaraan roda empat. Kok bisa, ya?

Pakar Teknik Mesin di Pertamina University, Profesor Iman Reksowardojo mengatakan, motor-motor keluaran baru di Indonesia umumnya sudah bisa menenggak BBM etanol 10 persen. Sebab, kendaraan tersebut sudah menggunakan cara kerja 3-way catalyst untuk menekan emisi gas buang.


“Motor biasanya keluaran baru, jadi lebih nggak masalah lagi. Yang pasti 2000 ke atas aman lah. Motor lebih maju teknologinya dibandingkan mobil di Indonesia, mereka sudah pakai 3-way catalyst, katalis yang bisa menurunkan emisi gas buang,” ujar Prof Iman di Kuningan, Jakarta Selatan.

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU COCO Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.100 per liter menjadi Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo dari Rp13.050 per liter menjadi Rp13.500 per liter, Pertamax Green dari Rp12.800 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp12.740 per liter menjadi Rp13.320 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.650 per liter yang berlaku per 1 Juli. ANTARA FOTO/Aprillio AkbarMotor lebih siap pakai etanol 10% ketimbang mobil. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Berkaca dari kenyataan tersebut, bisa disimpulkan, motor lebih siap menggunakan BBM E10 ketimbang mobil. Bahkan, motor-motor keluaran lama juga bisa ‘meminum’ kandungan tersebut. Syaratnya, ada pengaturan ulang di bagian pengapian.

“Mobil belum semua. Jadi sebenarnya motor lebih gak masalah. Harusnya ya. Sebenarnya kalau ada masalah pun tinggal diganti gasketnya. Atau diatur pengapiannya. Ini masalahnya bukan teknis tapi masalah non teknis tadi,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah akan menerapkan penggunaan etanol 10 persen (E10) sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) mulai 2027.

Bahlil mengatakan pemerintah masih mengkaji waktu paling tepat menerapkan kebijakan ini. Namun, ia melihat kebijakan ini kemungkinan berlaku dua tahun lagi.

“Tetapi menurut saya yang kita lagi desain kelihatannya paling lama 2027 ini sudah bisa jalan,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

Dia menjelaskan, penerapan kebijakan tersebut mempertimbangkan kesiapan pabrik etanol. Menurutnya, pabrik etanol dalam negeri harus terbangun terlebih dulu sebelum penerapan kebijakan.

Meski demikian, pemerintah tetap akan mendorong penerapan E10 secepatnya. Bahlil berkata kebijakan itu penting untuk kemandirian energi Indonesia.

“E10 adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi impor bensin sebab impor bensin banyak, 27 juta ton per tahun,” kata dia.

(sfn/din)



Sumber : oto.detik.com

Tingkat CO2 Capai Rekor Baru, Bumi Makin Membara


Jakarta

Jumlah karbon dioksida (CO2) yang memasuki atmosfer Bumi meningkat dalam jumlah yang memecahkan rekor pada 2024, yang mengakibatkan Bumi makin membara akibat pemanasan global lebih lanjut.

Kadar CO2 meningkat sebesar 3,5 bagian per juta (ppm) dari 2023 hingga 2024, menandai peningkatan satu tahun terbesar sejak pencatatan modern dimulai pada 1957. Para peneliti menghubungkan rekor peningkatan ini dengan penggunaan bahan bakar fosil yang terus berlanjut oleh manusia, lonjakan kebakaran hutan, dan berkurangnya penyerapan dari penyerap karbon Bumi (seperti lautan dan hutan) yang secara alami menyerap CO2 dari atmosfer.


Para ilmuwan telah memperingatkan selama beberapa dekade bahwa umat manusia perlu mengurangi jumlah CO2 di atmosfer agar perubahan iklim tetap terkendali. Temuan laporan baru yang diterbitkan oleh badan meteorologi dunia World Meteorological Organization (WMO), menunjukkan bahwa yang terjadi justru sebaliknya, dengan tingkat CO2 yang melonjak tajam. WMO merekomendasikan pengurangan emisi CO2 dan peningkatan pemantauan.

“Panas yang terperangkap oleh CO2 dan gas rumah kaca lainnya mempercepat iklim kita dan menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem,” ujar Ko Barrett, wakil sekretaris jenderal WMO, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Live Science.

“Oleh karena itu, mengurangi emisi sangat penting tidak hanya untuk iklim kita tetapi juga untuk ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,” tambahnya.

CO2 dan gas rumah kaca lainnya memerangkap panas dengan menyerap radiasi. Seiring meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu rata-rata global pun meningkat. Efek pemanasan global adalah perubahan pola cuaca, kenaikan permukaan laut, penurunan kemampuan kita untuk bercocok tanam, dan berbagai dampak merugikan lainnya yang pada akhirnya mengancam kehidupan miliaran orang.

Para ilmuwan iklim menganggap CO2 sebagai gas rumah kaca yang paling signifikan memengaruhi iklim. Gas ini telah menyumbang sekitar 80% dari total dampak pemanasan gas rumah kaca di atmosfer kita sejak 1990, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Kadar CO2 di atmosfer terus meningkat selama beberapa dekade. Peningkatan sebesar 3,5 ppm pada 2024 ini meningkat dari kenaikan sebesar 2,4 ppm pada 2023, dan lebih tinggi daripada laju pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 2,57 ppm yang tercatat selama dekade terakhir. Total konsentrasi CO2 di atmosfer mencapai sekitar 423,9 ppm pada 2024, naik 152% dibandingkan tingkat pra-industri, perkiraan konsentrasi sebelum 1750.

Konsentrasi metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O), gas rumah kaca terpenting kedua dan ketiga, juga meningkat dalam jumlah yang memecahkan rekor pada 2024, naik 166% dan 25% dari tingkat pra-industri masing-masing, menurut laporan tersebut.

Negara penghasil emisi terbesar

China, AS, dan India merupakan tiga negara penghasil emisi terbesar pada 2024, menurut Emissions Database for Global Atmospheric Research. China bertanggung jawab atas sekitar 29,2% dari seluruh emisi gas rumah kaca manusia, sementara AS menyumbang 11,1%, dan India menyumbang 8,2%. Lebih lanjut, China dan India meningkatkan emisi mereka dibandingkan 2023, sementara emisi AS sebagian besar tetap tidak berubah.

China mengeluarkan emisi CO2 dalam jumlah yang sangat besar, tetapi baru-baru ini juga menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya. Di AS, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari Perjanjian Paris 2015 (untuk kedua kalinya ), sebuah perjanjian internasional yang bertujuan untuk membatasi pemanasan global. Presiden juga bertekad untuk melakukan pengeboran lebih masif, sebagai bagian dari strategi untuk memperluas eksplorasi minyak dan gas.

Baik AS maupun China tidak melakukan upaya yang memadai untuk memerangi emisi, menurut Climate Action Tracker, sebuah proyek ilmiah independen yang memantau upaya aksi iklim terhadap target Perjanjian Paris yang telah disepakati sebelumnya. Climate Action Tracker saat ini menilai upaya China dan AS ‘sangat tidak memadai’, berada di peringkat terburuk pertama dan kedua.

Manusia dapat secara langsung mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer Bumi dengan mengurangi pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak dan gas alam, serta membatasi aktivitas lain yang menghasilkan emisi. Planet ini melakukan sebagian dari pekerjaan tersebut untuk kita melalui penyerap karbon, yang menyerap sekitar setengah dari total CO2 yang dipancarkan setiap tahun, sementara sisanya tetap berada di atmosfer.

Namun, menurut laporan tersebut, penyerap karbon ini kini mungkin terganggu. Seiring Bumi semakin panas, para ilmuwan memperkirakan penyerap seperti lautan akan menyerap lebih sedikit CO2 karena gas-gas tersebut tidak larut dengan baik di perairan yang lebih hangat. Proses ini dikenal sebagai lingkaran umpan balik positif, yakni ketika pemanasan menyebabkan pemanasan lebih lanjut.

“Ada kekhawatiran bahwa penyerap CO2 di darat dan laut menjadi kurang efektif, yang akan meningkatkan jumlah CO2 yang tertahan di atmosfer, sehingga mempercepat pemanasan global,” ujar Oksana Tarasova , seorang pejabat ilmiah senior di WMO.

“Pemantauan gas rumah kaca yang berkelanjutan dan diperkuat sangat penting untuk memahami siklus ini,” tutupnya.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Banyak Perumahan Adopsi Konsep Green City, Ini Alasannya



Jakarta

Pembangunan kota hijau atau green city semakin populer di banyak negara. Hadirnya kota hijau bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat di tengah terbatasnya sumber daya alam.

Berdasarkan survei Tren World Green Building yang dilakukan oleh McGraw Hill Construction di 2024, sebanyak 51 persen perusahaan mengharapkan bisa mengembangkan proyek dengan mengusung konsep ramah lingkungan. Artinya, bangunan hijau sudah menjadi bagian dalam bisnis.

Green city tak hanya terbatas oleh letak geografis, tapi sudah mulai menyebar ke seluruh dunia. Beberapa kota besar seperti Karachi (Pakistan), Dhaka (Bangladesh), Amman (Jordan), dan Yangon (Myanmar), menduduki peringkat teratas soal pasar hunian ramah lingkungan di negara berkembang.


Kota-kota tersebut memiliki properti yang mengusung konsep ramah lingkungan (eco-friendly) dan keberlanjutan (sustainability) yang dijual atau disewakan. Properti tersebut banyak yang mengusung panel surya, tangki air, dan sistem pembuangan limbah domestik yang dikelola sendiri.

Dalam laporan McGraw Hill Construction, nilai-nilai idealistik dalam penerapan prinsip kota hijau bukan menjadi motivasi utama, tapi justru ada dorongan tersendiri dalam bisnis untuk menerapkan bangunan hijau (green building). Sebab, tren ini dianggap sebagai peluang bisnis jangka panjang di seluruh dunia.

Laporan tersebut juga mengatakan faktor utama yang mendorong prinsip bangunan dan kota hijau di 2025 karena tingginya permintaan dari pasar. Hal ini terjadi karena konsumen merasakan biaya operasional yang lebih rendah jika menerapkan green building and city.

Faktor lainnya terkait lingkungan dan sosial. Sebagai contoh, penerapan rancang-bangun hijau bisa menjaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Dari segi ekonomi, penerapan bangunan dan kota hijau dapat memberikan keuntungan, seperti pengurangan biaya operasional, meningkatnya nilai proyek kota hijau, dan meningkatkan aset bangunan.

Tren bangunan dan kota hijau juga sedang tren di Tanah Air, salah satunya diterapkan oleh Paramount Petals. Kota mandiri yang terletak di Tangerang, Banten, itu berupaya menekan konsumsi listrik, menghemat pemakaian air bersih, mengelola air kotor dari kamar mandi dan dapur, serta memakai bahan bangunan ramah lingkungan.

Paramount Petals yang berada di bawah naungan developer Paramount Land itu juga membangun fasilitas infrastruktur dan utilitas dasar, seperti air bersih, listrik, gas, sanitasi, drainase, dan pembuangan limbah. Dibangun juga ruang-ruang terbuka hijau, terutama di sekitar jalan boulevard yang dilengkapi pedestrian walk dan jalur khusus sepeda.

Paramount Petals dibangun di kawasan yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun. Guna mencegah banjir, dibangun sistem drainase terintegrasi yang meliputi kolam retensi (flood retention pond) dengan kapasitas yang sangat memadai. Drainase ini terhubung dari South Petals ke West Petals.

Penampung air (long storage) yang saling terhubung guna menampung debit air hujan juga dibangun hingga saluran median jalan (box culvert) yang berada di sepanjang kawasan utara Paramount Petals hingga area tol.

Direktur Sales & Marketing Paramount Land Chrissandy Dave mengatakan pengalaman Paramount Land dalam membangun hunian skala kota (Paramount Gading Serpong) telah memudahkannya dalam merancang Paramount Petals agar nyaman, aman, dan mengedepankan konsep hijau.

“Berangkat dari pengalaman mengembangkan Kota Gading Serpong, Paramount Land membawa komitmen nyata untuk membangun Paramount Petals agar memberikan manfaat dalam semua aspek kehidupan bagi penghuni, masyarakat sekitar, dan lingkungan,” kata Chris dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Selasa (21/10/2025).

(ilf/zlf)



Sumber : www.detik.com

Alasan Sebaiknya Jangan Makan Sambil Berdiri, Bisa Begini Dampaknya ke Pencernaan


Jakarta

Di tengah rutinitas yang serba cepat, banyak orang kini terbiasa makan sambil berdiri atau berjalan. Misalnya, sarapan cepat sambil berangkat kerja, mengambil camilan di perjalanan menuju acara, atau berdiri sambil makan sudah menjadi kebiasaan umum.

Sebagian orang memilih kebiasaan ini untuk menghemat waktu atau menyeimbangkan pekerjaan kantor yang banyak duduk. Sekilas, kebiasaan ini tampak ‘membantu’ pencernaan. Namun, makan sambil berdiri setiap hari dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan sistem pencernaan.

Penting untuk memahami bagaimana postur tubuh, kecepatan makan, dan proses pengolahan makanan saling berinteraksi dengan pencernaan agar usus tetap sehat dan terhindar dari ketidaknyamanan.


Dampak Makan Sambil Berdiri pada Aliran Darah dan Pencernaan

Dikutip dari Times of India, saat seseorang makan sambil berdiri, gravitasi menyebabkan darah mengalir lebih banyak ke kaki. Hal ini mengurangi jumlah darah yang menuju organ pencernaan yang berperan penting dalam memecah makanan secara efisien.

Suplai darah yang tidak cukup dapat mengganggu proses pencernaan dan menimbulkan gas, kembung, atau gangguan pencernaan. Postur tubuh saat makan juga memengaruhi seberapa cepat lambung mengosongkan isinya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Science Publishing Journal menunjukkan makanan bergerak lebih lambat di lambung ketika seseorang duduk atau berbaring dibandingkan saat berdiri.

Penelitian tersebut juga menemukan makan protein dalam posisi duduk tegak dapat memperbaiki pengosongan lambung, pencernaan protein, serta ketersediaan asam amino dalam darah dibandingkan dengan posisi berbaring.

Sementara itu, makan sambil berdiri sering kali dikaitkan dengan cara makan yang lebih cepat. Kebiasaan makan terburu-buru dapat menyebabkan udara tertelan lebih banyak, meningkatkan rasa tidak nyaman akibat gas, dan mengurangi proses mengunyah yang memadai, sehingga lambung memerlukan waktu lebih lama untuk memecah makanan.

Kecepatan makan yang terlalu cepat dapat berdampak buruk terhadap pencernaan dan menimbulkan perut kembung. Karena itu, penting untuk mempertahankan kebiasaan makan yang lebih lambat dan penuh kesadaran agar terhindar dari ketidaknyamanan dan meningkatkan penyerapan zat gizi.

Di sisi lain, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan berdiri dapat membantu membakar sedikit lebih banyak kalori.

Studi ini menyebutkan berdiri selama enam jam dapat membakar sekitar 54 kalori lebih banyak dibandingkan duduk, yang secara teoritis dapat menyebabkan penurunan berat badan hingga 10 kilogram dalam empat tahun pada individu dengan berat 65 kilogram.

Makan sambil berdiri memang bisa mempercepat proses pencernaan, tetapi kadang membuat seseorang merasa lebih cepat lapar. Lambung mengirimkan sinyal kenyang ke otak berdasarkan seberapa besar peregangan dan berapa lama tetap penuh.

Makanan yang cepat dicerna, seperti karbohidrat olahan, bisa membuat seseorang cepat merasa lapar lagi, sedangkan makanan tinggi serat dan protein memberi rasa kenyang yang lebih lama.

Dengan demikian, pencernaan yang terlalu cepat akibat makan sambil berdiri bisa tanpa disadari mendorong seseorang makan berlebihan.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com