Tag Archives: gaya bahasa

30 Pantun Menyambut Ramadhan 2025, Penuh Doa Baik hingga Lucu

Anggi Mayasari – wolipop

Kamis, 27 Feb 2025 13:31 WIB





Anda menyukai artikel ini

Jakarta

Banyak cara bisa dilakukan untuk menyambut datangnya Ramadan, salah satunya dengan berpantun. Pantun menyambut Ramadan 2025 bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi penyemangat dan pengingat kebaikan di bulan suci ini.

Ramadan selalu menjadi bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, Ramadan membawa suasana penuh kebersamaan dan kehangatan.


Momen sahur, berbuka, serta ibadah tarawih menjadi bagian yang selalu dirindukan setiap tahunnya. Untuk menyambut datangnya bulan suci ini, kamu bisa mengirim pantun kepada sahabat, rekan kerja, maupun keluarga.

Pantun menyambut Ramadan 2025 dapat menyampaikan pesan moral mengajak orang untuk menjalani Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh semangat, dengan gaya bahasa yang ringan dan menghibur. Kamu sedang mencari inspirasinya?

Berikut pantun menyambut Ramadan 2025 yang penuh doa dan kebaikan:

1. Mentari pagi bersinar cerah,
Burung bernyanyi riang gembira.
Bulan Ramadan datang sudah,
Semoga berkah bagi semua.

2. Pergi ke pasar beli selasih,
Sekalian beli buah kelapa.
Ramadan hadir membawa kasih,
Semoga hati semakin taqwa.

3. Di tepi danau tumbuh teratai,
Airnya jernih sejuk terasa.
Marhaban ya Ramadan suci,
Semoga dosa diampuni semua.

4. Pagi ceria di pinggir pantai,
Ombak berlari menyapa kita.
Mari berdoa dengan damai,
Agar Ramadan membawa cinta.

5. Menanam padi di sawah luas,
Hasil panennya berlimpah ruah.
Ramadan datang kita ikhlas,
Semoga hidup penuh berkah.

6. Ke taman kota membawa bunga,
Warna-warni sungguh indah.
Ramadan tiba membawa cahaya,
Hati bersih jiwa pun pasrah.

7. Ke pasar beli kain sutra,
Untuk dijahit jadi gamis.
Bulan Ramadan datang menyapa,
Semoga hati makin manis.

8. Pergi ke ladang membawa cangkul,
Menanam jagung bersama teman.
Mari berpuasa dengan betul,
Agar mendapat pahala Tuhan.

9. Naik perahu ke tengah laut,
Melihat ikan lompat ke udara.
Ramadan datang membawa rahmat,
Semoga bahagia sepanjang masa.

10. Menanam pohon di tepi rawa,
Menjadi tempat burung berteduh.
Ramadan datang hati bahagia,
Semoga iman makin tumbuh.

Pantun Menyambut Ramadan 2025 yang Lucu

Halaman 2 dari 3

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”2″ dtr-id=”7797900″ dtr-ttl=”30 Pantun Menyambut Ramadhan 2025, Penuh Doa Baik hingga Lucu”>

Pantun Menyambut Ramadan 2025 yang Lucu

Ucapan Menyambut Ramadhan

Foto: Dok. iStock

11. Segarnya sirup marjan
Enaknya di bulan puasa
Ini waktunya main petasan
Buat dilempar di rumah mantan

12. Beli sepatu di pasar malam,
Jatuh ke got jadi berantakan.
Bulan Ramadan akhirnya datang,
Saatnya diet, tapi ibadah tetap jalan!

13. Naik becak ke pasar minggu,
Beli tahu sama petis.
Pas puasa semangat rindu,
Lihat iklan sirup auto nangis!

14. Beli bakso di Mang Dadang,
Pulangnya bawa kerupuk ikan.
Ramadan tiba hati senang,
Tapi THR jangan keburu dihabiskan!

15. Beli kue di hari Selasa
Sebelah kiri warung mang Kija
Gue udah rajin – rajin puasa
Jomblo mah jomblo aja

16. Ada Jamu dicampur bubur
Ada kamu semua terhibur
Kalo puasa jangan lemes
Karena kamu bikin gemes

17. Pagi pagi makan bubur
Tak lupa campur teri
Bentar lagi siap-siap sahur
Tapi tetap dengan diri sendiri

18. Jambu biji ada sekilo
Diimport dari negeri Kongo
Kasihan nanti nasib para jomblo
Berbuka sendiri banyak melongo

19. Indah sungguh kembang mayang
Bagai putri yang berdandan
Selamat menjalani puasa bareng si ayang
Terasa nikmat bulan Ramadan

20. Beli mangga dan kentang ke Pasar Kutaraja
Tidak lupa beli es teler biar makin segar
Kelakuan anak zaman sekarang ada-ada saja
Baru mau sahur kok udah minta THR!

Pantun Menyambut Ramadan 2025 :

Halaman 3 dari 3

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”3″ dtr-id=”7797900″ dtr-ttl=”30 Pantun Menyambut Ramadhan 2025, Penuh Doa Baik hingga Lucu”>

Pantun Menyambut Ramadan 2025 :

Lailatul Qadar adalah salah satu keistimewaan bulan Ramadan yang disebut malam 1000 bulan. Berikut adalah daftar ucapan menyambut malam Lailatul Qadar 2023!

Foto: Dok. iStock

21. Mentari pagi bersinar terang,
Cahaya hangat menyapa bumi.
Ramadan datang hati senang,
Saatnya bersihkan diri dan hati.

22. Di tepi sungai tumbuh pohon akar,
Bunganya mekar harum merekah.
Puasa bukan hanya menahan lapar,
Tapi belajar sabar dan ikhlas penuh berkah.

23. Burung pipit terbang berdua,
Hinggap di dahan pohon cemara.
Ramadan bulan penuh doa,
Mohon ampunan kepada-Nya.

24. Ke pasar beli buah mangga,
Dimakan siang segar rasanya.
Ramadan hadir membawa cahaya,
Semoga hati semakin taqwa.

25. Bulan bersinar di malam sepi,
Bintang menemani indah bercahaya.
Puasa melatih diri sendiri,
Agar selalu rendah hati dan setia.

26. Menanam padi di tanah subur,
Disiram air tumbuhnya kuat.
Ramadan datang membawa syukur,
Menghapus dosa, mendekatkan rahmat.

27. Pergi ke ladang bawa sapi,
Disemai rapi agar berbuah.
Di bulan suci bersihkan diri,
Agar hidup makin berkah.

28. Air mengalir ke hilir sungai,
Menjadi sumber bagi kehidupan.
Ramadan saatnya bersihkan nurani,
Mendekat kepada Tuhan dengan keikhlasan.

29. Pelangi muncul setelah hujan,
Warnanya indah memanjakan mata.
Ramadan bulan penuh harapan,
Semoga berkah bagi semua.

30. Dedaunan jatuh ke tanah,
Ditiup angin pergi entah ke mana.
Ramadan datang membawa berkah,
Semoga hati penuh cahaya-Nya.

Semoga pantun menyambut Ramadan 2025 ini bisa menjadi penyemarak suasana bulan puasa serta membawa kebahagiaan bagi siapa saja yang membacanya. Selamat menjalankan ibadah puasa!

(eny/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Contoh Menarik yang Sering Dipakai dan Pengertian Singkatnya


Jakarta

Pernah dengar ungkapan “waktu adalah uang” atau “dia bintang kelas”? Itu bukan sekadar istilah biasa, melainkan contoh dari majas metafora yang sering kita gunakan tanpa sadar.

Untuk lebih memahami apa saja contoh majas metafora, berikut ini penjelasan singkatnya yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMP/MTS IX karya Eva Y. Nukman, dkk dan artikel berjudul “Majas Metafora dalam Puisi-puisi Karya Bara Pattyradja” oleh Dominika Dhapa dan Febronia Novita, yang terbit di jurnal Sintaks (Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia).

Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang menyamakan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata penghubung seperti seperti, bagaikan, atau laksana. Gaya bahasa ini membuat kalimat terdengar lebih indah, padat, dan penuh makna. Maka itu, metafora banyak ditemukan dalam puisi, prosa, bahkan percakapan sehari-hari.


Ciri-ciri Majas Metafora

Untuk mengenali majas metafora, berikut ciri-cirinya:

– Tidak menggunakan kata pembanding (seperti, bagai, laksana).
– Membandingkan dua hal berbeda secara implisit.
– Menggunakan ungkapan padat dan langsung.
– Memberi nuansa puitis, sering dipakai dalam puisi maupun karya sastra.

Dalam karya sastra, termasuk puisi Bara Pattyradja, ditemukan beberapa variasi metafora:

1. Metafora Antropomorfik

Benda mati atau abstrak diberi sifat manusia.
Contoh: “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.”

2. Metafora Kehewanan

Manusia atau hal abstrak digambarkan seperti hewan.
Contoh: “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.”

3. Metafora Konkret ke Abstrak

Menghubungkan hal nyata dengan konsep abstrak.
Contoh: “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh.”

4. Metafora Sinestesia

Pencampuran indra dalam perbandingan.
Contoh: “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.”

Perbedaan Metafora dengan Majas Lain

– Metafora: Langsung membandingkan tanpa kata penghubung.
Contoh: “Kamu adalah cahaya hidupku.”

– Simile: Menggunakan kata penghubung (seperti, bagai, laksana).
Contoh: “Kamu seperti cahaya dalam hidupku.”

– Personifikasi: Memberikan sifat manusia pada benda mati atau makhluk bukan manusia.
Contoh: “Angin berbisik lembut.”

1. “Bunda, engkau adalah rembulan yang menari dalam dadaku.” → Ibu digambarkan lembut, tenang, dan indah.
2. “Ayah, engkau adalah matahari yang menghangatkan hatiku.” → Ayah diibaratkan memberi kehangatan, kekuatan, dan perlindungan.
3. “Matahari telah melahirkan para guru.” → Guru diibaratkan sebagai sumber penerangan ilmu.
4. “Dia adalah bintang kelas kami.” → Siswa terbaik atau paling menonjol.
5. “Waktu adalah uang.” → Waktu sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
6. “Hatinya sebening kaca.” → Orang yang jujur dan tulus.
7. “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.” → Lagu diibaratkan seperti manusia yang bisa menekan atau mengekang.
8. “Kulibat masalah berjalan.” → Masalah digambarkan seperti manusia yang bisa bergerak.
9. “Perih batu-batu.” → Batu diibaratkan bisa merasakan sakit layaknya manusia.
10. “Kaki tangan kesunyian.” → Kesunyian diibaratkan memiliki anggota tubuh manusia.
11. “Mengibas sayap-sayap takdir.” → Takdir digambarkan seperti burung yang bisa mengepakkan sayap.
12. “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.” → Aku lirik diibaratkan ikan yang berjuang dalam hidup.
13. “Hatiku menggelepar di runcing tempulingmu.” → Hati diibaratkan ikan yang kesakitan.
14. “Beribu jiwa melolong di padang-padang gersang.” → Jiwa manusia digambarkan seperti serigala atau anjing yang melolong.
15. “Hidup bermula dari kata, berakhir pada kata.” → Hidup yang abstrak dihubungkan dengan kata yang konkret.
16. “Labuhkan sampan-sampan rohku di hulu sungai matamu.” → Roh diibaratkan seperti sampan yang bisa berlabuh.
17. “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh” → Perasaan digambarkan penuh gejolak seperti samudera badai.
18. “Kau adalah perang paling sengit sekaligus siksa.” → Seseorang diibaratkan membawa konflik besar dan penderitaan.
19. “Dengan lenguh lembu hitam kusanggah sejarah satu abad.” → Bunyi lenguh dikaitkan dengan gambaran visual lembu hitam.
20. “Sederu apa sepi.” → Deru (bunyi) dihubungkan dengan perasaan sepi.
21. “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.” → Perasaan cinta digambarkan kuat seperti dentuman meriam.
22. “Harum ketela, ubi bakar, ayam jantan kambing dengan tanduk terhunus.” → Bau harum dikaitkan dengan gambaran visual yang kuat.

Itulah contoh-contoh majas metafora dan penjelasan singkatnya. Semoga bermanfaat, detikers!

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

30 Contoh Majas Metafora dan Maknanya, Sering Muncul di Pelajaran dan Karya Sastra



Jakarta

Pernah dengar kalimat “Pemuda adalah tulang punggung negara”? Kalimat itu termasuk dalam majas metafora, salah satu gaya bahasa paling sering digunakan dalam karya sastra maupun percakapan sehari-hari. Yuk, simak pengertian dan contoh-contohnya berikut ini!

Apa Itu Majas Metafora?

Dalam bahasa Indonesia, majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara kias dan imajinatif. Tujuannya untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca, biasanya berupa sentuhan emosional atau keindahan makna.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora merupakan “pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang didasarkan pada persamaan atau perbandingan.”


Contohnya, dalam kalimat “Pemuda adalah tulang punggung negara,” istilah tulang punggung bukan berarti bagian tubuh, melainkan penopang utama.

Secara sederhana Nur Indah Sholikhati menjelaskan dalam bukunya berjudul Ultra Lengkap Peribahasa Indonesia Majas Plus Pantun, Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia, majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal berbeda secara langsung tanpa kata pembanding seperti seperti atau bagai. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, makna metafora dapat dipahami dari kesamaan sifat atau fungsi antara dua hal yang dibandingkan.

Jenis-jenis Majas Metafora

1. Metafora Antropomorfik

Memberi sifat manusia pada benda mati atau hal abstrak.

Contoh: “Lagu-lagu kebangsaan menyumbat nafasmu.”

2. Metafora Kehewanan

Menggambarkan manusia atau konsep abstrak seperti hewan.

Contoh: “Akulah ikan-ikan yang tabah berenang di palungmu.”

3. Metafora Konkret ke Abstrak

Menghubungkan benda nyata dengan konsep tak berwujud.

Contoh: “Dadaku sebuah samudera badai dan angin puyuh.”

4. Metafora Sinestesia

Mencampurkan indra dalam perbandingan bahasa.

Contoh: “Aku raba telapak tanganmu dan jantungmu berdebar di sana seperti meriam.”

Contoh Majas Metafora dan Maknanya

  1. Ia adalah tulang punggung keluarga. Artinya, dia menjadi penopang utama dalam keluarganya.
  2. Perempuan itu bunga desa. Maknanya, gadis yang paling cantik atau dikagumi di desanya.
  3. Kota Jakarta adalah jantung ekonomi Indonesia. Bermakna Jakarta menjadi pusat kegiatan ekonomi nasional.
  4. Ia menjadi bintang di sekolahnya. Maksudnya, siswa yang berprestasi dan menonjol di antara teman-temannya.
  5. Anak itu pelita keluarga. Menunjukkan bahwa anak tersebut menjadi harapan dan penerang bagi keluarganya.
  6. Waktu adalah uang. Maknanya, waktu sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
  7. Lidahnya tajam seperti pisau. Ucapannya tajam dan bisa menyakiti perasaan orang lain.
  8. Ayahku pelita dalam keluarga. Artinya, ayah menjadi panutan dan sumber penerang bagi keluarga.
  9. Pemuda itu harimau di medan laga. Menggambarkan keberanian dan ketangguhan pemuda dalam perjuangan.
  10. Pahlawan adalah benteng negara. Maknanya, pahlawan adalah pelindung dan penjaga bangsa.
  11. Hatinya baja. Bermakna seseorang yang tegas, kuat, dan tidak mudah menyerah.
  12. Ia menelan mentah-mentah nasihat itu. Artinya menerima sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
  13. Api semangat membara di dadanya. Menggambarkan semangat yang sangat tinggi dan bergelora.
  14. Bunga bangsa sedang berkembang di sekolah. Bermakna generasi muda sedang tumbuh menjadi penerus bangsa.
  15. Keringatnya adalah mutiara kehidupan. Menggambarkan hasil kerja keras yang sangat berharga.
  16. Cinta adalah lautan tanpa tepi. Menunjukkan perasaan cinta yang sangat luas dan tak terbatas.
  17. Matahari senja bersembunyi di balik bukit. Menggambarkan waktu senja atau perpisahan yang indah.
  18. Dunia ini panggung sandiwara. Maknanya hidup penuh peran, perubahan, dan dinamika.
  19. Bahasa adalah cermin kebudayaan. Artinya bahasa mencerminkan karakter dan budaya suatu bangsa.
  20. Dia anak emas guru di sekolahnya. Bermakna siswa kesayangan atau yang paling dibanggakan oleh guru.
  21. Hidupnya selalu di bawah awan hitam. Menggambarkan seseorang yang sedang dilanda kesedihan atau kesialan.
  22. Ia menjadi tangan kanan direktur. Artinya orang kepercayaan dan pembantu utama pimpinan.
  23. Pemuda itu macan podium. Bermakna pemuda yang tangguh dan percaya diri saat berbicara di depan umum.
  24. Api amarah membakar hatinya. Menggambarkan seseorang yang sedang dikuasai emosi dan kemarahan.
  25. Ilmu adalah pelita kehidupan. Bermakna pengetahuan menjadi penerang jalan hidup manusia.
  26. Kenangan itu duri dalam hatinya. Menunjukkan kenangan yang menyakitkan dan sulit dilupakan.
  27. Cinta adalah racun manis kehidupan. Menggambarkan cinta yang indah tetapi bisa menyakitkan.
  28. Pikiranmu lautan ide yang tak bertepi. Bermakna seseorang yang sangat kreatif dan penuh gagasan.
  29. Langit hatinya cerah kembali. Menandakan perasaan bahagia setelah kesedihan berlalu.
  30. Hujan kata-kata menyiram batinnya. Menggambarkan seseorang yang menerima banyak nasihat atau kritik.

Tanpa disadari dalam percakapan sehari-hari pun kita sudah menggunakan majas metafora loh detikers! Majas metafora bukan hanya memperkaya keindahan bahasa, tapi juga mencerminkan cara berpikir manusia yang penuh makna dan imajinasi.

Semoga bermanfaat ya detikers!

(pal/pal)



Sumber : www.detik.com

Mau Jadi Coppywriter? Belajar Etika dan Teknik Dasar Copywriting di detikcourse



Jakarta

Menulis di era digital nggak lagi cukup hanya dengan gaya bahasa yang menarik, tapi juga butuh pemahaman etika dan teknik dasar yang kuat. Apalagi sekarang, AI (Artificial Intelligence) sudah jadi bagian dari proses kreatif yang bisa membantu penulis bekerja lebih efisien tanpa kehilangan karakter khasnya.

Buat kamu yang ingin memahami cara memanfaatkan AI dengan bijak dalam dunia kepenulisan, detikcourse menghadirkan kelas 2 Jam Maksimalkan Cuan dengan AI for Creative Writing, tempat kamu belajar menulis modern dengan pendekatan praktis dan etis.

Pada sesi 1 yang akan digelar Selasa, 21 Oktober 2025 pukul 19.00-21.00 WIB secara online via Zoom, kamu bakal diajak untuk membangun pondasi penting dalam dunia menulis kreatif modern. Materinya dirancang agar kamu bisa memahami konsep Generative AI dan mengubah cara pandang dari yang sebelumnya menganggap AI sebagai ancaman, menjadi peluang besar untuk berkreasi.


Kamu juga akan belajar memahami fungsi, batasan, dan etika penggunaan AI, termasuk cara menghindari plagiarisme, menjaga orisinalitas tulisan, dan melakukan fact-checking agar karya tetap berkualitas secara intelektual.

Bukan hanya itu, sesi ini juga akan membimbing kamu dalam membangun teknik dasar menulis, mulai dari menciptakan struktur cerita dan karakter yang kuat, memahami teknik “Show, Don’t Tell” untuk membuat narasi lebih hidup, hingga menganalisis karya tulis kreatif dan melakukan praktik langsung.

Materinya dikemas padat, aplikatif, dan bisa langsung kamu terapkan setelah kelas berakhir. Cocok buat kamu yang ingin memperkuat kemampuan menulis, baik untuk kebutuhan profesional maupun personal, sekaligus mengenal cara berkolaborasi efektif dengan teknologi.

Dengan bekal pemahaman etika dan teknik dasar ini, kamu akan lebih siap mengikuti sesi-sesi selanjutnya dan mulai menulis karya yang bukan hanya menarik, tapi juga berpeluang menghasilkan cuan dari kreativitasmu sendiri.

Yuk, mulai perjalanan menulis kreatifmu sekarang lewat kelas AI for Creative Writing dari detikcourse dan jadilah penulis modern yang mampu menyeimbangkan kreativitas dan teknologi. Daftar sekarang di detikevent sebelum kuota kelasnya penuh!

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com