Tag Archives: getah

Begini Cara Merawat Bodi Mobil Supaya Harga Jualnya Tetap Tinggi



Jakarta

Merawat cat menjadi kewajiban bagi para pemilik mobil baru. Salah satu treatment atau perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan melapisi bodi kendaraan pakai lapisan Paint Protection Film alias PPF. Apa saja manfaatnya?

Dijelaskan Solar Grad dalam keterangan resminya, PPF adalah lapisan pelindung transparan yang diaplikasikan pada permukaan bodi kendaraan. Fungsinya mirip dengan perisai tak terlihat, melindungi cat kendaraan dari berbagai potensi kerusakan eksternal, seperti:

1. Goresan ringan dari batu kecil, kerikil, atau gesekan benda lain.
2. Noda dari kotoran, minyak, atau getah pohon yang menempel.
3. Kerusakan akibat sinar UV yang dapat memudarkan warna cat mobil.


Lapisan PPF disebut-sebut memiliki beberapa keunggulan, meliputi:

1. Teknologi self-healing, di mana goresan-goresan ringan pada permukaan film akan memudar secara otomatis ketika terkena panas, baik dari matahari maupun air panas. Ini berarti bodi kendaraan akan selalu tampak seperti baru meski telah digunakan dalam waktu lama.
2. Perlindungan dari UV dan Oksidasi Paparan sinar UV yang terus-menerus dapat membuat warna cat mobil memudar dan terlihat kusam. PPF diklaim mampu memberikan perlindungan maksimal dari sinar UV, menjaga kilau cat tetap sempurna. Selain itu, film ini juga melindungi cat dari oksidasi akibat polusi udara atau lingkungan yang korosif.
3. Kemampuan anti-noda PPF memiliki sifat hydrophobic, yang artinya permukaannya menolak air, minyak, dan kotoran. Ini membantu mengurangi risiko terbentuknya noda atau bercak yang sulit dibersihkan dari permukaan bodi kendaraan.
4. Tahan lama dan tidak menguning juga menjadi salah satu keunggulan perawatan ini, sehingga tampilannya tetap jernih dalam jangka panjang.

Jadi, ketika kendaraan baru keluar dari showroom, tampilannya masih sempurna dan berkilau. Namun, seiring waktu, bodi kendaraan akan menghadapi berbagai kondisi jalan yang bisa merusak tampilannya, seperti kerikil yang berterbangan, kotoran, hingga goresan ringan di parkiran. Mengaplikasikan PPF segera setelah kendaraan dibeli memberikan sejumlah manfaat:

1. Menjaga harga jual kembali: Mobil dengan bodi mulus dan terawat lebih diminati oleh pembeli ketika akan dijual kembali. Penggunaan PPF membantu menjaga nilai kendaraan dengan melindungi cat asli dari kerusakan.
2. Mengurangi biaya perawatan eksterior: Tanpa PPF, pemilik kendaraan mungkin harus sering melakukan poles atau perbaikan bodi untuk menghilangkan goresan atau noda. Dengan PPF, bodi mobil tetap terlindungi dan mengurangi kebutuhan perawatan intensif.
3. Perlindungan jangka panjang: Dalam jangka panjang, kendaraan yang terlindungi dengan PPF akan tetap tampil prima, meski sudah dipakai dalam kondisi jalan yang menantang.

Solar Gard sendiri baru saja mengumumkan pembukaan outlet PPF pertama mereka di Gading Serpong yang berlokasi di BEZ Auto Center Paramount Land. Pembukaan outlet ini bertujuan memberikan akses lebih baik kepada konsumen yang ingin melindungi kendaraan mereka dengan teknologi terbaru dalam perlindungan cat. Hingga saat ini, Solar Gard telah memiliki 155 dealer resmi yang tersebar di lebih dari 73 kota besar di seluruh Indonesia dan terus berkembang.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

6 Tanaman Beracun di Dunia dan Ciri-cirinya, Jangan Asal Sentuh!



Jakarta

Seperti halnya hewan, sejumlah spesies tumbuhan juga mengembangkan mekanisme perlindungan diri. Bedanya, tumbuhan tidak memiliki kemampuan untuk melarikan diri, sehingga mereka harus mengandalkan strategi lain.

Pertahanan tersebut bisa berbentuk perlindungan fisik, seperti duri atau rambut tajam pada batang dan daun. Namun, banyak pula tumbuhan yang menggunakan pertahanan kimiawi, yakni dengan memproduksi racun.

Racun ini menimbulkan efek mulai dari iritasi ringan hingga kematian bagi hewan pemakan tumbuhan. Tanaman beracun tidak hanya tumbuh di hutan liar, tapi juga bisa ditemukan di taman atau pekarangan rumah. Dari Oleander yang sering jadi tanaman hias, hingga Manchineel yang dijuluki “pohon kematian”.


Berikut 6 tanaman yang dikenal paling berbahaya di dunia seperti dikutip dari BBC Wildlife. Yuk, kenali ciri-cirinya supaya detikers tidak salah sentuh dan bisa lebih waspada saat berinteraksi dengan alam!

1. Deadly Nightshade (Atropa belladonna)

Sekilas, tanaman ini tampak cantik dengan bunga ungu keunguan dan buah beri hitam mengkilap. Namun jangan tertipu! Atropa belladonna mengandung atropine dan scopolamine, dua racun yang bisa melumpuhkan sistem saraf.

Nama tanaman ini berasal dari kata Yunani “Atropos” dan merujuk pada salah satu dari tiga Dewi Takdir dalam mitologi Yunani seperti dikutip dari Science Direct. Adapun “Bella-donna” adalah frasa Italia yang berarti “wanita cantik”.

Ciri-ciri:

  • Bunga berbentuk lonceng berwarna ungu kecoklatan.
  • Buah berupa beri bulat kehitaman, mirip blueberry, dengan permukaan mengkilap.
  • Tinggi tanaman bisa mencapai 1,5 meter.
  • Tumbuh di daerah lembap Eropa dan Asia Barat.
  • Efek racunnya dapat menyebabkan pupil melebar, halusinasi, jantung berdebar, hingga kematian bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Di masa Romawi, racun ini bahkan pernah digunakan untuk meracuni musuh.

Namun, kandungan yang dimiliki tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dengan takaran yang tepat.

2. Manchineel (Hippomane mancinella)

Disebut sebagai pohon paling berbahaya di dunia, Manchineel tumbuh di kawasan tropis Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia. Dikutip dari laman University of Florida, nama “manchineel” berasal dari bahasa Spanyol “manzanilla”, yang berarti “apel kecil” mengacu pada daun dan buah pohon apel. Namun, karena sifatnya yang sangat beracun, orang Spanyol juga menjuluki pohon ini “arbol de la muerte” yang berarti “pohon kematian”.

Ciri-ciri:

  • Kulit batang abu-abu dengan getah putih kental yang sangat beracun.
  • Daunnya hijau mengkilap, buah kecil mirip apel, aromanya manis menipu.
  • Biasanya tumbuh di tepi pantai berpasir atau hutan mangrove.
  • Efek getahnya mengandung phorbol ester yang bisa menyebabkan kulit melepuh. Asap dari pembakaran rantingnya dapat membuat mata dan tenggorokan terbakar.
  • Air hujan yang menetes dari daunnya saja bisa menimbulkan luka bakar kimia di kulit!

3. Rosary Pea (Abrus precatorius)

Menurut Extension Gardner, tanaman merambat ini sering dijumpai di daerah tropis Asia, termasuk Indonesia, dan dikenal dengan nama Saga Gunung atau Saga Pohon. Bijinya berwarna merah mengkilap dengan titik hitam, sering dijadikan manik-manik gelang, padahal sangat beracun!

Ciri-ciri:

  • Daun kecil majemuk, mirip daun saga biasa.
  • Biji berwarna merah cerah dengan bintik hitam di salah satu ujungnya.
  • Merambat di pagar, pepohonan, atau semak.
  • Bijinya mengandung abrin, racun yang lebih mematikan daripada racun ular kobra. Mengunyah satu biji saja bisa menyebabkan gagal ginjal dan kematian. Meski cangkangnya keras, saat pecah racunnya mudah masuk ke tubuh.

4. Oleander (Nerium oleander)

Bunga oleander sering menghiasi taman karena warnanya yang indah-merah muda, putih, atau kuning. Tapi di balik tampilannya, semua bagian tanaman ini mengandung oleandrin, racun yang menyerang jantung.

Ciri-ciri:

  • Bunga berwarna cerah dengan kelopak tebal dan aroma lembut.
  • Daun memanjang, hijau pekat, tersusun berhadapan.
  • Batangnya berkayu dan dapat tumbuh hingga 3 meter.
  • Efek racunnya menyebabkan muntah, pusing, detak jantung tidak teratur, bahkan henti jantung jika tertelan. Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga bisa keracunan bila menggigit daunnya.

Di beberapa daerah, tanaman ini sering disalah artikan sebagai tanaman yang aman karena banyak dijual sebagai tanaman hias.

5. Bunga Bakung Gunung (Convallaria majalis)

Si mungil beraroma manis ini kerap dipakai dalam buket pernikahan, tapi siapa sangka ia menyimpan racun jantung yang berbahaya.

Ciri-ciri:

  • Bunga putih kecil berbentuk lonceng, menggantung pada tangkai panjang.
  • Daunnya lebar dan hijau cerah, menyerupai daun pisang mini.
  • Berbuah merah jingga saat musim panas.
  • Mengandung cardiac glycosides seperti convallatoxin yang bisa mengganggu ritme jantung. Gejala umum yang dapat ditimbulkan antara lain: mual, muntah, dan detak jantung tidak teratur.

Meski baunya harum, sebaiknya jangan menyentuh atau mencium terlalu dekat bila kamu memiliki kulit sensitif.

6. Monkshood (Aconitum spp.)

Disebut juga “wolf’s bane”, tanaman ini punya bunga ungu kebiruan yang elegan, sering jadi favorit di taman bergaya Eropa. Namun, racunnya, aconitine, termasuk salah satu neurotoksin paling kuat di dunia.

Ciri-ciri:

  • Bunga menyerupai tudung biksu (itulah asal nama Monkshood).
  • Daunnya menjari dengan tepi bergerigi halus.
  • Tumbuh di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang sejuk.
  • Efek racunnya dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, gangguan pernapasan, hingga henti jantung hanya dalam waktu 30 menit jika tertelan. Bahkan menyentuh akarnya tanpa sarung tangan bisa menimbulkan iritasi.

Para ilmuwan menyebut tanaman-tanaman ini sebagai contoh mekanisme pertahanan alami yang ekstrim. Racun pada tumbuhan sejatinya berevolusi untuk melindungi diri dari herbivora dan serangga, bukan untuk menyerang manusia. Namun, pengetahuan tentang ciri dan bahayanya penting agar kita bisa menghargai alam tanpa mengundang risiko.

(pal/pal)



Sumber : www.detik.com