Tag Archives: gletser

7 Lokasi Sunrise Lebih Spektakuler dari Bromo



Jakarta

Berburu sunrise di gunung menjadi salah satu daftar wajib pendaki. Tak cuma Bromo, gunung-gunung ini punya sunrise yang lebih spektakuler.

Sunrise tentu berbeda dengan sunset. Ada esensi tersendiri yang dirasakan saat seseorang berburu sunrise di gunung.

Gerak dramatis matahari muncul cari balik awan membuat cakrawala romantis tanpa bisa ditepis, layaknya samudera dengan suasana magis. Apalagi, butuh pengorbanan dalam mencapainya.


Gunung Bromo menjadi tempat favorit untuk berburu sunrise. Kecantikannya yang disebut-sebut serupa Mars dan zaman purba itu membuat banyak turis internasional berbondong-bondong datang untuk melihatnya.

Sebenarnya, Indonesia punya banyak gunung dengan sunrise yang tak kalah spektakuler dari Gunung Bromo.

7 Lokasi Sunrise Lebih Spektakuler dari Bromo

1. Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat

– Lokasi: Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok
– Waktu terbaik: Mei-September
– Keunikan: Sunrise di atas danau kawah Segara Anak dengan latar belakang Gunung Barujari.

2. Gunung Semeru, Jawa Timur

– Lokasi: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur
– Waktu terbaik: Mei-September
– Keunikan: Sunrise di puncak Mahameru dengan pemandangan Gunung Bromo dan laut awan.

3. Gunung Jayawijaya (Puncak Jaya), Papua

– Lokasi: Taman Nasional Lorentz, Papua
– Waktu terbaik: Maret-Oktober
– Keunikan: Sunrise di puncak Jayawijaya dengan pemandangan gletser dan pegunungan.

4. Gunung Agung, Bali

– Lokasi: Taman Nasional Gunung Agung, Bali
– Waktu terbaik: Mei-September
– Keunikan: Sunrise di puncak Gunung Agung dengan pemandangan Pulau Bali dan Gunung Batur.

5. Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat

– Lokasi: Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, Provinsi NTB.
– Waktu terbaik: Juli-Agustus
– Keunikan: Sunrise di Gunung Tambora sangat memukau. Cahaya matahari yang menyembul di balik awan, dipadukan dengan siluet padang savana yang hijau. Setiap jalur pendakian resmi di Gunung Tambora menawarkan pengalaman sunrise yang berbeda.

6. Gunung Merapi, Jawa Tengah

– Lokasi: Taman Nasional Gunung Merapi, Jawa Tengah
– Waktu terbaik: Mei-September
– Keunikan: Sunrise di puncak Gunung Merapi dengan pemandangan Gunung Merbabu dan Kota Yogyakarta.

7. Gunung Kerinci, Jambi

– Lokasi: Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi
– Waktu terbaik: Maret-September
– Keunikan: Sunrise di puncak Gunung Kerinci dengan pemandangan Danau Gunung Tujuh dan hutan hujan tropis.

(bnl/ddn)



Sumber : travel.detik.com

10 Gunung Tertinggi di Dunia, Nomor 1 Everest atau Bukan?


Jakarta

Sering menjadi perdebatan kalau gunung tertinggi di dunia bukanlah puncak Everest, karena terdapat gunung lain yang lebih tinggi dibanding Everest. Namun, nyatanya takhta Everest sebagai gunung tertinggi di dunia belum terbantahkan.

Everest memiliki ketinggian 8.849 meter. Meski begitu, jika dihitung dari dasar gunung, ada gunung lain yang lebih tinggi, seperti Mauna Kea di Hawaii yang mencapai 10.210 meter.

Artikel ini akan membahas 10 gunung tertinggi dunia versi WorldAtlas. Cek selengkapnya!


10 Gunung Tertinggi di Dunia

1. Gunung Everest – 8.849 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Gunung Everest, yang dikenal sebagai “Chomolungma” di Tibet dan “Sagarmatha” di Nepal, adalah puncak tertinggi di dunia. Terletak di perbatasan Nepal dan Tibet, gunung ini pertama kali didaki pada 29 Mei 1953 oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Pendakian Everest menjadi simbol pencapaian manusia dalam menaklukkan alam.

2. K2 (Godwin-Austen) – 8.611 Meter (Pakistan/Cina)

K2, yang dijuluki “Savage Mountain”, adalah gunung kedua tertinggi di dunia. Terletak di Pegunungan Karakoram, Pakistan, K2 terkenal karena medan pendakiannya yang ekstrem dan tingkat kesulitan yang tinggi. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 31 Juli 1954 oleh tim Italia yang dipimpin oleh Lino Lacedelli dan Achille Compagnoni.

3. Kangchenjunga – 8.586 Meter (Nepal/India)

Kangchenjunga, yang berarti “Lima Harta Emas Salju”, adalah gunung tertinggi ketiga di dunia. Terletak di perbatasan Nepal dan India, gunung ini memiliki puncak yang dianggap suci oleh penduduk lokal. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 25 Mei 1955 oleh Joe Brown dan George Band dari Inggris.

4. Lhotse – 8.516 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Lhotse, yang berarti “Saudara Everest”, terletak sangat dekat dengan Gunung Everest. Puncaknya pertama kali didaki pada 18 Mei 1956 oleh Ernst Reiss dan Fritz Luchsinger dari Swiss. Lhotse memiliki jalur pendakian yang lebih teknis dan curam dibandingkan Everest, menjadikannya tantangan tersendiri bagi para pendaki.

5. Makalu – 8.485 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Makalu memiliki puncak berbentuk piramida tajam. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 15 Mei 1955 oleh Lionel Terray dan Jean Couzy dari Prancis. Medannya yang curam dan cuaca ekstrem membuatnya sangat sulit didaki.

6. Cho Oyu – 8.188 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Cho Oyu dikenal sebagai salah satu gunung 8.000-an meter yang relatif lebih mudah didaki. Pendakian pertama dilakukan pada 19 Oktober 1954 oleh tim Austria yang dipimpin oleh Herbert Tichy. Gunung ini menjadi pilihan populer bagi pendaki yang ingin menguji kemampuan mereka di ketinggian ekstrim.

7. Dhaulagiri I – 8.167 Meter (Nepal)

Dhaulagiri berarti “Gunung Putih” dalam bahasa Sansekerta. Terletak di Nepal tengah, gunung ini pertama kali didaki pada 13 Mei 1960 oleh tim Swiss. Medannya yang curam dan suhu ekstrem membuatnya menjadi tantangan besar bagi para pendaki.

8. Manaslu – 8.163 Meter (Nepal)

Manaslu, yang berarti “Gunung Jiwa” dalam bahasa Sansekerta, terletak di Nepal bagian barat. Pendakian pertama dilakukan pada 9 Mei 1956 oleh tim Jepang. Gunung ini dikenal karena jalur pendakiannya yang panjang dan medan yang menantang.

9. Nanga Parbat – 8.126 Meter (Pakistan)

Nanga Parbat, yang berarti “Gunung Pembunuh”, terletak di barat daya Pegunungan Himalaya, Pakistan. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 3 Juli 1953 oleh Hermann Buhl dari Austria. Medannya yang ekstrem dan cuaca yang tidak menentu membuatnya menjadi salah satu gunung paling berbahaya untuk didaki.

10. Annapurna I – 8.091 Meter (Nepal)

Annapurna I terkenal memiliki tingkat kematian pendaki tertinggi di dunia. Pendakian pertama dilakukan pada 3 Juni 1950 oleh tim Prancis yang dipimpin oleh Maurice Herzog. Gunung ini dikenal karena jalurnya yang penuh risiko, dengan lereng curam, gletser, dan cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.

Dikutip dari Britannica dan USGS meski Everest nomor satu dari permukaan laut, ada gunung lain yang lebih tinggi jika dihitung dari dasar gunung:

  • Mauna Kea (Hawaii): 4.205 m di atas permukaan laut, tapi total dari dasar laut hingga puncak mencapai 10.210 m.
  • Mauna Loa (Hawaii): 4.170 m di atas permukaan laut, tapi dari dasar laut tinggi totalnya 9.170 m.

Jadi, apabila diukur dari permukaan laut, Everest nomor satu tertinggi. Sedangkan jika diukur dari dasar gunung maka Mauna Kea bisa menyalip.

Itulah daftar 10 gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut. Semoga bermanfaat ya detikers!

Penulis adalah peserta program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom.

(nah/nah)



Sumber : www.detik.com

Daftar 10 Gunung Tertinggi di Indonesia, Paling Banyak di Pulau Ini


Jakarta

Indonesia dikenal sebagai negara dengan gunung berapi yang banyak di dunia. Tersebar dari Sabang sampai Merauke, ada puncak-puncak tertinggi yang menjadi ikon daerah sekaligus bagian penting dari geologi dunia. Lalu, gunung mana saja yang tertinggi di Indonesia?

Menurut data yang dilaporkan EGSA UGM, Indonesia memiliki 13 persen dari jumlah gunung api di dunia. Jumlahnya mencapai 129 gunung dengan status aktif.

Jumlah ini belum dihitung dengan ratusan gunung lain yang sudah tidak aktif. Beberapa gunung di Indonesia ini, menjulang begitu tinggi hingga dikenal dunia, bahkan masuk dalam daftar Seven Summits.


Daftar 10 Gunung Tertinggi di Indonesia

1. Puncak Jayawijaya, Papua Tengah

Puncak Jayawijaya dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut di Papua adalah gunung tertinggi di Indonesia. NASA Earth Observatory mencatat ketinggiannya mencapai 4.884 meter dengan gletser tropis yang semakin menyusut akibat perubahan iklim (NASA Earth Observatory).

National Geographic Education juga menyebut Puncak Jayawijaya sebagai puncak tertinggi di Oseania, menjadikannya bagian dari Seven Summits.

2. Gunung Kerinci, Jambi

Gunung Kerinci di Jambi merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Menurut Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) bersama Badan Geologi, Kerinci menjulang 3.805 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini juga diusulkan sebagai geopark dunia karena kekayaan geologi dan biodiversitasnya.

3. Gunung Rinjani, NTB

Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai ketinggian 3.726 meter. Badan Geologi ESDM menyebut kawasan ini rawan aktivitas vulkanik, tetapi tetap jadi destinasi favorit pendaki karena Danau Segara Anak yang memesona.

4. Gunung Semeru, Jawa Timur

Semeru, atau Mahameru, adalah puncak tertinggi di Jawa. Dengan tinggi 3.676 meter, gunung ini sangat aktif. PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terus memantau aktivitas Semeru karena letusannya kerap terjadi secara berkala.

5. Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan

Gunung Latimojong, khususnya Puncak Rantemario, adalah titik tertinggi di Sulawesi. Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui DEMNAS mengonfirmasi elevasinya 3.478 meter. Jalurnya menantang dengan hutan tropis lebat yang jarang dijamah.

6. Gunung Slamet, Jawa Tengah

Gunung Slamet di Jawa Tengah memiliki ketinggian 3.432 meter. PVMBG mencatat Slamet sebagai gunung api besar dengan aktivitas vulkanik yang harus diwaspadai.

7. Gunung Sumbing, Jawa Tengah

Gunung Sumbing menjulang 3.371 meter dan bersebelahan dengan Gunung Sindoro. PVMBG mengkategorikan Sumbing sebagai gunung api aktif yang masih berpotensi erupsi.

8. Gunung Raung, Jawa Timur

Gunung Raung memiliki ketinggian 3.332 meter dan terkenal dengan kaldera elipsnya yang luas. PVMBG menyebut diameter kaldera Raung mencapai sekitar 2 km, menjadikannya salah satu kaldera terbesar di Jawa.

9. Gunung Lawu, Jawa Tengah-Jawa Timur

Gunung Lawu, dengan tinggi 3.265 meter, berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain pendakian, Lawu dikenal sebagai gunung dengan nilai spiritual tinggi dalam budaya Jawa, sering dikunjungi untuk tirakat.

10. Gunung Ciremai, Jawa Barat

Gunung Ciremai di Jawa Barat menjulang setinggi 3.078 meter dan menjadi gunung berapi tertinggi di provinsi ini. Menurut Badan Informasi Geospasial (BIG), Ciremai berada dalam kawasan Taman Nasional yang penting sebagai daerah tangkapan air, sekaligus populer sebagai destinasi pendakian.

Fakta Unik Gunung Tertinggi di Indonesia

Berdasarkan data di atas, gunung tertinggi di Indonesia paling banyak tersebar di Pulau Jawa. Ada enam gunung tertinggi di Indonesia yang berada di Pulau Jawa.

Namun, keunikan paling disorot ada di Papua. Sebab, Puncak Jayawijaya, menjadi puncak tertinggi Indonesia sekaligus Oseania dan satu-satunya gunung dengan puncak es di Indonesia. Sayangnya, NASA mencatat gletser Puncak Jayawijaya terus menyusut akibat perubahan iklim.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Wisata Islandia Makin Hits, Berujung Mau Naikkan Pajak Turis



Reykjavik

Islandia mencatat 1,8 juta kunjungan internasional dalam 9 bulan pertama di tahun 2025. Melihat ini, Islandia mau kenakan pajak turis.

Islandia merupakan salah satu destinasi terbaik untuk melihat Nothern Lights dan midnight sun di musim panasnya. Terkenal sebagai tanah api dan es, negara nordik ini punya wisata alam luar biasa seperti mata air panas geotermal, gletser dan air terjun.

Dikutip dari Euronews pada Jumat (17/10), data statistik Islandia menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara meningkat sebesar 2,2 persen dari tahun 2023 hingga 2024, sementara 12 bulan terakhir hingga September 2025 mengalami lonjakan tambahan sebesar 3,5 persen.


Dari Januari hingga September tahun ini, Islandia telah menyambut 1,792 juta wisatawan mancanegara, meningkat dari tahun 2024 (1,743 juta) dan lonjakan signifikan dari tahun 2019 (1,597 juta).

Delapan bulan pertama tahun 2025 juga mencatat jumlah pesanan kamar hotel dan B&B tertinggi sejauh ini, sementara omzet di sektor terkait pariwisata sangat tinggi dari tahun 2023 hingga 2025.

Ledakan pariwisata ini tetap terlihat meskipun negara ini sempat tutup karena letusan gunung api. Bahkan, makin banyak yang penasaran.

Menurut European Travel Information and Authorisation System (EITIAS), Islandia memberlakukan kembali pajak akomodasi bagi wisatawan pada 1 Januari 2024, untuk mengurangi dampak lingkungan dari pariwisata.

Hotel dan wisma kini mengenakan biaya tambahan ISK 600 (Rp 82 ribu) per kamar, sementara perkemahan dan rumah mobil mengenakan setengah harga.

Terdapat juga pajak sebesar ISK 1.000 (Rp 137 ribu) bagi penumpang kapal pesiar yang singgah di pelabuhan Islandia.

Jóhann Viðar Ívarsson, seorang analis di Badan Pariwisata Islandia Ferðamálastofa, mengatakan bahwa pajak itu tidak memberikan pemasukan yang besar bagi kas pemerintah. Ia juga mengatakan bahwa hubungan antara perpajakan dan kontribusi terhadap keberlanjutan pariwisata bisa jadi sulit karena pajak tersebut masuk ke dalam anggaran pemerintah secara keseluruhan.

Ia menambahkan bahwa pemerintah saat ini berencana untuk mengusulkan pajak pariwisata yang jauh lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com