Tag Archives: golongan

Millennial Pakai AI untuk Bantu Kerja, Gen Z untuk Jadi Teman Curhat


Jakarta

Kehadiran platform AI generatif seperti ChatGPT, Gemini, Perplexity, dan lain-lain mendorong adopsi AI di seluruh dunia. Termasuk Indonesia yang tingkat adopsi AI-nya terbilang cukup tinggi dibandingkan negara-negara lainnya, menurut survei Kantar.

Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia mengatakan di Indonesia ada 59% konsumen yang cukup melek teknologi dan pernah menggunakan layanan AI setidaknya sekali dalam enam bulan terakhir.

“Mungkin pernah mencoba at least satu kali, maybe in the past few years. Di Indonesia sendiri itu sebenarnya ada sekitar 76% consumer secara general. Sedangkan di Southeast Asia angkanya tidak setinggi itu,” ucap Hani dalam media session di Jakarta, Selasa (21/10/2025).


Dari sekian banyak pengguna AI di Indonesia, sebagian besar (74%) penggunaannya dipakai untuk kreativitas seperti mengedit foto dan menghapus objek yang tidak diinginkan di foto.

Tidak hanya kreativitas, 80% pengguna AI di Indonesia juga menganggap teknologi ini penting untuk mendukung karier, riset, dan produktivitas. Dalam aktivitas sehari-hari, 67% pengguna mengatakan AI membantu menghemat waktu dan tenaga dan 54% bisa belajar hal baru dan meningkatkan kompetensi berkat AI.

Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia (kedua dari kanan)Ummu Hani, Associate Director Kantar Indonesia (kedua dari kanan) Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Hani menjelaskan ada lima fungsi utama AI dalam membantu produktivitas pengguna, mulai dari merangkum dokumen dan jurnal, mencari dan menerjemahkan informasi, mencari rekomendasi kursus atau program pelatihan khusus untuk upskilling, hingga membantu menyusun CV profesional dan membuat profil LinkedIn yang lebih menarik.

Survei Kantar ini juga mengungkap kebiasaan penggunaan AI di kalangan Gen X, millennial, dan Gen Z. Hani mengatakan Gen X biasanya memakai AI untuk tugas yang lebih praktis seperti membuat jadwal, automasi, dan analisis data.

Sementara itu, millennial banyak memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan menghemat waktu saat bekerja, tapi tetap mengawasi output yang dihasilkan agar tidak ada hasil halusinasi.

Gen Z, menurut survei Kantar, merupakan golongan yang paling percaya diri menggunakan AI. Teknologi ini biasanya dipakai oleh Gen Z untuk mengekspresikan dirinya sendiri, membuat konten, dan membangun personal branding.

“Gen Z memang penggunaan AI-nya mendominasi untuk lifestyle katanya dia, bahkan kadang-kadang curhat putus cintanya ke AI gitu,” kata Hani.

“Tapi memang basically AI itu di-treat sebagai partner in daily life, jadi kayak teman yang bisa diajak ngobrol apapun dan kapanpun, dan ngasih informasi-informasi yang berharga for anything, jadi nggak cuma related with something yang profesional atau yang serius gitu ya. Hal-hal yang menurut mereka receh pun kadang-kadang ngobrolnya ke AI,” pungkasnya.

(vmp/rns)



Sumber : inet.detik.com

Pemilik Goldar Ini Disebut Lebih Rendah Risikonya Kena Serangan Jantung


Jakarta

Studi ilmiah terus menunjukkan korelasi antara penyakit kardiovaskular dan golongan darah. Individu bergolongan darah O lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan golongan darah lainnya. Kok bisa begitu?

Golongan Darah dan Penyakit Jantung Koroner

Sebuah studi tahun 2012 yang dipublikasikan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology, mengungkapkan pembawa darah A, B, atau AB lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner, dibandingkan dengan golongan darah O.

Temuan menunjukkan tingkat serangan jantung dan gagal jantung yang lebih tinggi di antara pembawa darah non-O.


Sebaliknya, golongan darah O memiliki efek perlindungan ringan, menurunkan risiko kejadian kardiovaskular yang signifikan. Peningkatan risiko pada golongan darah non-O mungkin terkait dengan kadar faktor pembekuan yang lebih tinggi dan penanda inflamasi tertentu, yang dapat berkontribusi pada penyumbatan arteri dan penyakit jantung seiring waktu.

Selama lebih dari dua dekade, penelitian yang ketat menemukan bahwa individu dengan golongan darah non-O, yakni A, B, dan AB, memiliki risiko yang lebih tinggi sekitar 6-23 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O.

Dikutip dari Times of India, temuan ini menunjukkan bahwa golongan darah O mungkin memiliki perlindungan kardiovaskular yang cukup. Itu kemungkinan karena kadar faktor pembekuan darah yang lebih rendah, seperti faktor von Willebrand dan faktor VIII, serta dampak positif pada penanda kolesterol dan peradangan.

Secara spesifik, risikonya 11 persen lebih tinggi untuk golongan darah non-O.

Risiko Stroke

Golongan darah juga dikaitkan dengan risiko stroke, terutama pada kasus stroke yang terjadi pada usia dini. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap stroke sebelum berusia 60 tahun.

Individu dengan golongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah, dan inilah mengapa golongan darah mungkin menjadi komponen integritas kardiovaskular secara keseluruhan.

Temuan studi tahun 2014, yang dipublikasikan dalam Jurnal Trombosis dan Hemostasis menyelidiki total 646 kasus dan menyimpulkan bahwa pada individu non-diabetes, golongan darah AB memiliki risiko stroke sekitar 1,6 hingga hampir 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan golongan darah O. Sementara risiko keseluruhan sekitar 1 hingga 3,3 kali lebih tinggi pada seluruh populasi.

Mengetahui Golongan Darah Penting?

Variasi risiko kardiovaskular berdasarkan golongan darah diduga disebabkan oleh variasi peradangan dan pembekuan darah. Individu golongan darah non-O memiliki konsentrasi faktor pembekuan darah, faktor VIII, dan faktor von Willebrand, yang lebih tinggi.

Konsentrasi yang lebih tinggi tersebut berpotensi memicu pembentukan gumpalan darah yang berbahaya. Golongan darah non-O juga memiliki konsentrasi penanda inflamasi yang lebih tinggi, yang berpotensi menyebabkan perkembangan penyakit jantung dalam jangka panjang.

Meskipun golongan darah tidak dapat diubah, mengetahui bahwa golongan darah O memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah akan memberikan panduan untuk pencegahan dengan penekanan. Pasien dengan golongan darah lain harus menjalani pemeriksaan kardiovaskular yang lebih intensif dan intervensi yang lebih berani terhadap variabel risiko, seperti pola makan, olahraga, dan tekanan darah.

Pasien golongan darah O terbukti memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke di awal kehidupan, dibandingkan dengan pasien non-O. Penelitian ilmiah menunjukkan perbedaan faktor pembekuan dan peradangan dapat menjadi penyebab efek perlindungan tersebut.

Memahami hal-hal detail ini dapat membantu tim medis dan pasien dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait pencegahan dan pengobatan kardiovaskular.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Terobosan Medis, Ilmuwan Ciptakan Ginjal yang Cocok ke Semua Goldar


Jakarta

Setelah satu dekade melakukan penelitian, kini para peneliti semakin dekat dengan terobosan penting dalam transplantasi ginjal, yaitu mampu mentransfer ginjal dari pendonor golongan darah berbeda dari penerima. Hal ini secara signifikan bisa mempercepat waktu tunggu dan menyelamatkan banyak nyawa.

Dikutip dari laman Science Alert, sebuah tim dari berbagai lembaga di Kanada dan China berhasil membuat ginjal ‘universal’. Secara teori, ginjal ini bisa diterima oleh pasien manapun.

Organ uji mereka bertahan serta berfungsi selama beberapa hari dalam tubuh penerima yang mengalami kematian otak. Keluarganya menyetujui penelitian tersebut.


“Ini pertama kalinya kami melihat hal ini terjadi pada model manusia,” kata ahli biokimia, Stephen Withers Universitas British Columbia di Kanada.

“Ini memberi kami wawasan berharga tentang cara meningkatkan hasil jangka panjang,” tambahnya.

Orang dengan golongan darah O yang membutuhkan ginjal biasanya harus menunggu ginjal golongan O tersedia. Jumlah tersebut sebenarnya mencakup lebih dari separuh orang dalam daftar tunggu, tapi karena golongan darah O bisa berfungsi juga untuk orang dengan golongan darah lain, kesediannya menjadi sangat terbatas.

Meski saat ini memungkinkan untuk mentransplantasi ginjal dengan golongan darah yang berbeda, tentunya juga dengan melatih tubuh penerima agar tidak menolak organ tersebut, proses yang ada masih jauh dari sempurna. Proses ini memakan waktu, mahal, dan juga berisiko.

Dalam studi, para peneliti mengubah ginjal tipe A menjadi ginjal tipe O. Mereka menggunakan enzim khusus yang telah diidentifikasi sebelumnya yang menghilangkan molekul gula (antigen) penanda golongan darah A.

Mereka membandingkan enzim tersebut dengan gunting yang bekerja pada skala molekuler. Dengan “memotong” sebagian rantai golongan darah A, enzim itu bisa mengubahnya menjadi kondisi bebas antigen ABO, yang menjadi ciri khas dari golongan darah O.

“Ini seperti melepas cat merah dari mobil dan membuka lapisan primer netralnya,” kata Withers.

“Setelah itu, sistem kekebalan tubuh tidak lagi menganggap organ tersebut sebagai benda asing,” tuturnya.

Kendati demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum uji coba pada manusia hidup bisa dipertimbangkan. Ginjal yang ditransplantasikan mulai menunjukkan tanda-tanda golongan darah A lagi pada hari ketiga. Kondisi tersebut menyebabkan respons imun dan ada tanda-tanda bahwa tubuh sedang mencoba menoleransi ginjal tersebut.

“Beginilah jadinya ketika ilmu pengetahuan dasar yang telah bertahun-tahun diterapkan akhirnya terhubung dengan perawatan pasien,” kata Withers.

“Melihat temuan kami semakin mendekati dampak nyata di dunia nyata adalah hal yang membuat kami terus maju.” ungkapnya.

(elk/kna)



Sumber : health.detik.com

Daftar Lengkap Pemenang STQH Nasional 2025


Jakarta

Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 resmi berakhir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Provinsi Kalimantan Timur berhasil menyabet gelar juara umum, disusul DK Jakarta. Berikut daftar lengkap para pemenag.

Keputusan pemenang dibacakan langsung oleh Ketua Dewan Hakim, Muchlis M. Hanafi, didampingi Wakil Ketua Dewan Hakim, Mursyidin, pada malam penutupan yang digelar di Tugu Religi Kendari.

“Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat,” ujar Muchlis, dalam keterangan persnya, Minggu (19/10/2025).


10 Besar Pemenang STQH Nasional 2025

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 05/Kep.DH/STQHN-XXVIII/X/2025, tentang Penetapan Juara Umum dan Peringkat Provinsi STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 di Provinsi Sulawesi Tenggara, berikut daftar 10 besar provinsi yang menjadi pemenang di STQH Nasional ke-28.

  1. Kalimantan Timur (Juara Umum)
  2. DK Jakarta
  3. Sumatera Selatan
  4. Jawa Timur
  5. Riau
  6. Jawa Barat
  7. Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan
  8. Kepulauan Riau
  9. Sulawesi Tenggara
  10. Nusa Tenggara Barat

Daftar Lengkap Pemenang STQH Nasional 2025

Sementara itu, untuk daftar lengkap juara sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Nomor 04/Kep.MH/STQHN-XXVIII/X/2025 tentang penetapan peserta terbaik I,II, III, harapan I,II, III STQHN XXVIII Tahun 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut:

1. Cabang Tilawah Al-Qur’an

Golongan Dewasa

Qari Terbaik
  1. M. FAUJI RIDWAN (DK Jakarta)
  2. ARI WICAKSONO (Sumatra Selatan)
  3. JUMARLIN (Kalimantan Timur)
Qari Harapan
  1. HABIBI RAHMAN (Bali)
  2. AHMAD KHAIRUL WILDAN (Banten)
  3. AHMAD SUAIB (Kalimantan Barat)
Qariah Terbaik
  1. KHAIRUNNISA (Nusa Tenggara Barat)
  2. YANTI SUSANTI (DK Jakarta)
  3. ZULAIKHA (Kepulauan Riau)
Qariah Harapan
  1. NADITA AISYAH FITRI (Kalimantan Timur)
  2. LUSIANA CARLI (Sumatra Selatan)
  3. ANGGI PUTRI SUHADI (Banten)

Golongan Anak-Anak

Qari Terbaik
  1. MUHAMMAD MURJANI ALAWI (Kalimantan Timur)
  2. MUHAMMAD AMMAR AL GAZALI (Sulawesi Tenggara)
  3. AHMAD DZURIQOH ASSYATHIR (Sumatra Selatan)
Qari Harapan
  1. MUH. ZAKY IRSYAD BATUTA (Nusa Tenggara Barat)
  2. SYAHRUDDIN (Sulawesi Barat)
  3. ARFA ZAIDI HERNIANSYAH (Kalimantan Selatan)
Qariah Terbaik
  1. SABILAH ROUDHATUL JANNAH (Sumatra Selatan)
  2. ASRI WAHYUNI (Kalimantan Timur)
  3. RABI’ATUL ASHFIA (Kalimantan Selatan)
Qariah Harapan
  1. NURI MAULIA (DK Jakarta)
  2. SYAULA ZHAFIRA (Jawa Tengah)
  3. NASYHA SYHAHIRA FITRI (Riau)

2. Cabang Hafalan Al-Qur’an

Golongan 1 Juz & Tilawah

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD ALVINO DINOVA TIRTA (Banten)
  2. FATHIR ZULFIYAN ALFI (Jawa Timur)
  3. MUHAMMAD NAJMI ALVARO (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. YASYKUR ZHAFIR OZORA ENK (Kalimantan Timur)
  2. MUHAMMAD IZZUNNAFI AZZAMY (Sumatra Selatan)
  3. AZRUL HAKIM (Sumatra Barat)
Hafizah Terbaik
  1. ALFIA ROHMAH (Kalimantan Timur)
  2. HAURA NOOR SHAFIYYA (Kalimantan Selatan)
  3. NUJHA KHAIRANI (Sumatra Utara)
Hafizah Harapan
  1. FADWA ZHIRLY AZIKRA (DK Jakarta)
  2. DZAKIYAH TALITA SAKHI (Sumatra Barat)
  3. LALLA AFRAA (Jawa Timur)

Golongan 5 Juz & Tilawah

Hafiz Terbaik
  1. ALJUANDA KURNIANSYAH (Riau)
  2. MUHAMMAD RIFKY VEROZA RADITIAN (Kalimantan Timur)
  3. AZMI MUHAMMAD ASYRAF (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. DHIYAUS SYAHMI (Aceh)
  2. MUHAMMAD IHSAN RAMADHAN (Jawa Barat)
  3. AHMAD FARHAT ALMUNJI (Sumatra Selatan)
Hafizah Terbaik
  1. MUFIDATUL HUSNA (Kalimantan Selatan)
  2. KHAIRATUNNISA (DK Jakarta)
  3. NITA RAHMATIAH (Kalimantan Timur)
Hafizah Harapan
  1. AIDA NOR FITRIYA (Jawa Timur)
  2. EKA SRI HARIANI (Riau)
  3. ZAHRAH SHAFIRA (Sumatra Utara)

Golongan 10 Juz

Hafiz Terbaik
  1. FEBRIAN NUR HAKIM (Jawa Timur)
  2. MUH. RIFALDI ALMUNAWAR SYAMSU (Sulawesi Tenggara)
  3. TANTOWI JAUHARI (Jawa Barat)
Hafiz Harapan
  1. GARAL HABIBI SEMBIRING (Sumatra Utara)
  2. AHMAD KHOTHIB (Kalimantan Selatan)
  3. FARHAN RAHIMUDDIN MUNTHE (Riau)
Hafizah Terbaik
  1. FADILA (Kalimantan Timur)
  2. NAFISAH ALMAIS AIDIYAH (DK Jakarta)
  3. SALFA AQILA (Kepulauan Riau)
Hafizah Harapan
  1. LATIFAH NAILA (Riau)
  2. SITI NURUL FAIDAH (Jawa Barat)
  3. ORYZA RAYA KAMILY (Lampung)

Golongan 20 Juz

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD HABIBULHAQ AL HANIF (Riau)
  2. HELFAN RUSYDI (Kalimantan Timur)
  3. ZAKI MUHAMAD ALGHONI (Jawa Barat)
Hafiz Harapan
  1. M SYAQI DIBRAN PRATAMA (Aceh)
  2. NANDA AL HAZMI HASIBUAN (DK Jakarta)
  3. MUH. HIJIR ISMAIL (Sulawesi Tenggara)
Hafizah Terbaik
  1. FEHIMA NAJAHA ASY SYARIFAH (Jawa Timur)
  2. AS. SYIFA INSANI KAMILA (Sulawesi Tenggara)
  3. HIMMATUL ULYA RAIHANA (DK Jakarta)
Hafizah Harapan
  1. QONITA AL ALIYAH SULAEMAN (Sulawesi Selatan)
  2. TSURAYYA ANIQA (Kalimantan Timur)
  3. MARYAM (Sumatra Barat)

Golongan 30 Juz

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD HASBI ASSIDIK (Kepulauan Riau)
  2. ACH FARHAN (Jawa Timur)
  3. HAFIDZ ADZ DZIKRI (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. YUSUF MUBARAK (Kalimantan Barat)
  2. KHIYARULLAH (Aceh)
  3. MUHAMMAD HAIKAL AL GHIFARI (Kalimantan Timur)
Hafizah Terbaik
  1. ALIIFAH KHANSAA’ DEWI (Kalimantan Timur)
  2. NURUL ZAHRA (Sumatra Barat)
  3. AISYAH HANIFAH (Sumatra Selatan)
Hafizah Harapan
  1. SALWA SALSABILA (Nusa Tenggara Barat)
  2. ANNISAA (Jawa Barat)
  3. SALMA ARIFATUNNISA (Yogyakarta)

3. Cabang Tafsir Al-Qur’an

Golongan Bahasa Arab

Mufasir Terbaik
  1. MUHAMMAD ANDI SAPUTRA (Kalimantan Timur)
  2. AHMAD MASYHUN (Nusa Tenggara Barat)
  3. FRAYENDA DELPESTRA (DK Jakarta)
Mufasir Harapan
  1. KHOIRUMAN ARDIANSYAH AL RAMADHANI PUTRA ANANTA (Jawa Timur)
  2. KEVIN DENNIS FAUZAN (Lampung)
  3. ROZIN NASRULLAH (Sulawesi Selatan)
Mufasirah Terbaik
  1. ARJU NAJLA KARIMA (Jawa Barat)
  2. MUSHLIHAH JAMALUDDIN (DK Jakarta)
  3. SAUDAH TSABITA (Kalimantan Timur)
Mufasirah Harapan
  1. AISYAH AZ ZAHRA (Jawa Tengah)
  2. SALSABILAH RAMADHANI (Sulawesi Selatan)
  3. SITI SARAH (Aceh)

4. Cabang Musabaqah Al-Hadits

Golongan 100 Hadits dengan Sanad

Muhadits Terbaik
  1. TAUFIQ HARDIANSYAH (Sumatra Utara)
  2. MOHAMMAD SYARHAN (Kepulauan Riau)
  3. YASIN ALBARR (Kalimantan Timur)
Muhadits Harapan
  1. MOHAMMAD YUSUP ARDABILI (DK Jakarta)
  2. REZA RAMADHANI (Sumatra Selatan)
  3. AHMAD FAIZ (Sulawesi Selatan)
Muhaditsah Terbaik
  1. NAYYA MELHANIE SALSABILA (Riau)
  2. ALEYA SILVA EKA PUTRI (DK Jakarta)
  3. FAKHIHATUN NIZAR NAZRULLAH (Kalimantan Timur)
Muhaditsah Harapan
  1. ANNISA (Kalimantan Tengah)
  2. RAHMAH ASY SYIFA NURFADILAH (Lampung)
  3. ALYA MAFAZA (Jambi)

Golongan 500 Hadits tanpa Sanad

Muhadits Terbaik
  1. MIFTAH NURUL MA’ARIF (DK Jakarta)
  2. MUHAMMAD AKHIRUDDIN NASUTION (Sumatra Utara)
  3. MUHAMMAD ABDUL AZIZ (Jawa Barat)
Muhadits Harapan
  1. MUH. FAWWAZ RIDHOULLAH (Sulawesi Tenggara)
  2. MUHAMMAD ISLAHUDDIN (Banten)
  3. HARITS LUQMAN HAKIM (Kepulauan Riau)
Muhaditsah Terbaik
  1. IREN AGUSTINA (Sumatra Selatan)
  2. DEDEK RAHMAH (DK Jakarta)
  3. HILYATUL AULIA DALIMUNTHE (Sumatra Utara)
Muhaditsah Harapan
  1. AULIA ZAHROTUN NISA (Jawa Tengah)
  2. SELVINA (Kalimantan Barat)
  3. NUR PADILA (Jambi)

Golongan Karya Tulis Ilmiah Al-Hadits (KTIH)

Putra Terbaik
  1. PRANANDA PRIYANDAN MAHMUD (Kalimantan Timur)
  2. ARIFIN HIDAYATULLAH (Kepulauan Bangka Belitung)
  3. MUHAMMAD DAFFA (Jawa Barat)
Putra Harapan
  1. AHMAD MUBAROK (Sumatra Selatan)
  2. KHAERUL UMAM (DK Jakarta)
  3. PADLIANOR (Kalimantan Selatan)
Putri Terbaik
  1. TARA AQILA HUMAYRA (Kalimantan Timur)
  2. BAHJATUN MAHMUDAH (Sumatra Selatan)
  3. ANGGER SULISTYARINI (Kalimantan Selatan)
Putri Harapan
  1. MUTIARA ANDINI (Kepulauan Bangka Belitung)
  2. ALFI HASANAH (Riau)
  3. QUSTONIYAH NURUL MAHMUDAH (DK Jakarta)

Selain cabang utama, STQH Nasional XXVIII juga menampilkan Festival Seni Budaya Islam. Pemenangnya adalah:

  • Juara 1: MAN Satoe Voice (Jawa Timur)
  • Juara 2: Bimillah (Bali)
  • Juara 3: Salten (Banten)
  • Harapan 1: Hidayatul Insan (Kalimantan Tengah)
  • Penampil Seni Kedaerahan Terbaik: Al Misbah (Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara)

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Ini Golongan yang Tidak Berhak Menerima Sedekah, Siapa Saja?



Jakarta

Sedekah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sedekah adalah memberikan sebagian harta atau benda yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan dengan ikhlas.

Anjuran mengeluarkan sedekah termaktub dalam dalil Al-Qur’an dan hadits. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 274,

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ٢٧٤


Artinya: “Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.”

Namun, tidak semua orang berhak menerima sedekah. Terdapat beberapa golongan yang tidak berhak menerima sedekah, baik karena sudah memiliki harta yang cukup, atau karena ada larangan yang syar’i.

Golongan yang Tidak Berhak Menerima Sedekah

Siapa saja golongan yang tidak berhak menerima sedekah? Berikut penjelasannya:

Menurut beberapa sumber, dijelaskan beberapa golongan yang tidak berhak menerima sedekah yaitu:

1. Orang kafir

Dikutip dari Buku Saku Terapi Bersedekah karya Manshur Abdul Hakim, bahwa para ulama dan ahli fikih menyepakati bahwa memberikan sedekah kepada orang kafir atau atheis hukumnya haram.

Ibnu Mundzir mengatakan bahwa semua ulama sepakat bahwa kafir dzimmi (orang kafir yang dilindungi) tidak berhak menerima sedekah, hanya yang beragama Islam saja yang mendapatkan sedekah.

Tidak diperbolehkan memberi sedekah pada orang kafir karena mereka adalah orang yang tidak mempercayai keberadaan Allah SWT dan tidak beriman kepada risalah Islam serta kenabian Muhammad SAW.

Namun mereka boleh diberi harta berupa sedekah sunnah. Allah berfirman dalam surat Al-Insan ayat 8,

اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا ٩

Artinya: “(Mereka berkata,) “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu.”

Artinya, orang muslim yang memberikan sedekah sunnah kepada orang kafir tetap mendapatkan pahala.

2. Bani Hasyim dan Budak Mereka

Masih mengutip dari sumber buku yang sama, bahwa yang dimaksud Bani Hasyim adalah keturunan Ali bin Abi Thalib, keturunan Uqail bin Abi Thalib, keturunan Ja’far Abi Thalib, keturunan al-‘Abbas bin ‘Abdul Muthalib, dan keturunan Harits bin Abdul Muthalib.

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, sedekah itu tidak boleh diberikan kepada keluarga Muhammad. Sebab, sedekah adalah kotoran harta manusia.” (HR Muslim).

Para ulama juga memiliki perbedaan pendapat mengenai hukum Bani Hasyim menerima zakat maupun sedekah. Ada yang memperbolehkan, ada juga yang tidak memperbolehkan.

Namun, Manshur Abdul Hakim dalam bukunya membenarkan pendapat ulama yang mengatakan bahwa Bani Hasyim boleh menerima zakat ataupun sedekah jika mereka tidak mendapatkan jatah dari Baitul Mal dan seperlima untuk kerabat rasul..

3. Orangtua, anak, dan istri

Para ulama sepakat untuk melarang memberi zakat dan sedekah kepada orangtua, anak, dan istri karena mereka adalah orang yang harus diberi nafkah, bukan sedekah.

Namun jika mereka tergolong miskin dan terlilit hutang, maka suami boleh memberikan zakat atau sedekah.

4. Proyek konstruksi

Dikutip dari buku Fikih Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq bahwa zakat atau sedekah tidak boleh diserahkan untuk pembangunan konstruksi seperti pembangunan masjid, jembatan, perbaikan jalan, dll meskipun bernilai ibadah.

Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 60 yang artinya,

“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com