Tag Archives: guangzhou

4 Destinasi Wisata dan Kuliner yang Populer di Kota Guangzhou

Guangzhou

Kota Guangzhou merupakan kota tertua dan berkembang pesat terutama di bidang ekonomi dan budaya. Banyak wisata dan tempat makan yang menarik untuk di kunjungi, makanan khas selatan Tiongkok sangat populer di kota Guangzhou. Ada banyak lagi jenis wisata dan makanan yang dapat di kunjungi Ketika berkunjung ke Guangzhou.

Destinasi Wisata di Guangzhou:

1. Canton Tower

Ikon kota Guangzhou dan termasuk dalam salah satu menara tertinggi di dunia, dengan tinggi 600 meter dan terletak di tepi Sungai Mutiara menjadi tempat wisata favorit wisatawan terutama keindahannya pada malam hari.

2. Guangzhou Opera House

Terletak di Tianhe District, Zhujiang New Town gedung dengan bentuk yang unik menyerupai batu kristal ini biasa digunakan sebagai tempat pertunjukan ballet, konser musik, dan berbagai pertunjukan lainnya.


3. Baiyun Mountain

Salah satu objek wisata alam populer di China tepatnya di kota Guangzhou ini memiliki tinggi lebih dari 300 meter, gunung ini menjadi tempat favorit semua orang lokal maupun pendatang karena udara sejuk yang menerpa saat berada di puncaknya dan menciptakan pemandangan indah saat matahari terbit dan terbenam.

4. Sun Yat-sen Memorial Hall

Tempat ini dibangun untuk memperingati Dr. Sun Yat-sen dengan segala jasa yang telah beliau lakukan. Beliau dijuluki sebagai Bapak Tiongkok Modern karena ia telah meletakkan dasar berdirinya Republik Tiongkok, memimpin revolusi menggulingkan Dinasti Qing, dan mempopulerkan gagasan “Tiga Prinsip Rakyat”, isi tiga prinsip itu sendiri adalah nasionalisme, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

Kuliner di Guangzhou:

1. Dimsum

Dimsum adalah makanan khas Guangzhou dengan banyak variasi, bisa digoreng, dikukus, atau dipanggang. Isinya beragam seperti ayam, udang, babi, dan dibungkus dengan kulit dari tepung tapioka. Dimsum bukan hanya terkenal karena rasanya enak, tapi juga dianggap sebagai makanan khas masyarakat Kanton.

2. Charsiu

Charsiu adalah makanan khas Guangzhou, dibuat dari daging babi yang sudah dibumbui dengan rempah khas Kanton lalu dipanggang. Rasa gurih manisnya membuat banyak pecinta daging babi ingin mencobanya.

3. Cantonese Wonton Noodle

Berbeda dengan Wonton Noodle di luar kota Guangzhou, rasa pada Cantonese Wonton Noodle ini lebih ringan dan terasa lebih sederhana, dengan mie tipis yang lembut dan kuah kaldu yang memiliki rasa light menjadikan Wonton Noodle khas kota Guangzhou ini memiliki banyak peminat. Seringkali di sajikan lengkap dengan sayuran dan wonton rebus berisi daging babi dengan campuran udang.

4. Claypot Rice

Populer pada saat malam hari dan musim dingin menjadikan makanan ini sebagai salah satu comfort food di kota Guangzhou, dimasak menggunakan pot tanah liat yang berbentuk mangkok dan langsung di atas kompor membuat tekstur nasinya memiliki kerak tipis yang gosong namun renyah dengan topping sosis khas Masyarakat kanton dan daging babi asin asap.

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel. Anda bisa mengirim cerita perjalanan Anda melalui tautan ini.



Sumber : travel.detik.com

Hotel-Hotel di China Tolak Turis Asing, Ada Apa?



Jakarta

Banyak turis asing yang liburan ke China mengeluhkan pengalaman kurang menyenangkan. Mereka ditolak oleh hotel meskipun telah memiliki reservasi.

Dikutip dari ABC News, Kamis (23/10/2025), penolakan itu didapatkan dengan alasan si traveler tidak memiliki kartu residensi permanen China. Mereka pun terpaksa mencari akomodasi lain.

Pengalaman itu didapatkan oleh Alice Jiao, yang memesan kamar di sebuah hotel di Nanjing pada Februari. Saat memesan kamar di Nanjing Rest Yizhi Hotel, dia sudah memastikan bahwa hotel tersebut menerima tamu asing. Namun, setibanya di hotel, staf hotel menyatakan bahwa mereka hanya menerima tamu asing dengan kartu residensi permanen China.


Pengalaman serupa dibagikan oleh wisatawan dari Malaysia, Singapura, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) melalui berbagai platform, seperti Reddit, Xiaohongshu, dan Booking. Penolakan itu paling sering terjadi di hotel kecil atau hotel dengan tarif ekonomis.

Pada Januari 2025, wisatawan asal Malaysia, Emily Qin, mengaku ditolak oleh Royal International Apartment di Guangzhou. Dia mengatakan pada aplikasi pemesanan tidak mencantumkan batasan tersebut.

Para traveler yang mendapatkan pengalaman itu menilai penolakan itu menyulitkan, apalagi bagi mereka yang liburan bersama keluarga dengan anak kecil atau wisatawan lanjut usia.

Di aplikasi domestik seperti Meituan, Ctrip, dan Qunar, banyak hotel secara eksplisit menyatakan bahwa mereka hanya menerima tamu dengan kartu identitas China daratan. Namun, informasi ini sering kali tidak tercantum di platform internasional seperti Booking dan Expedia.

Seperti dikutip Channel News Asia, berdasarkan Undang-Undang Administrasi Masuk dan Keluar China, hotel wajib mendaftarkan tamu asing dan melaporkan data mereka ke polisi setempat dalam waktu 24 jam. Bagi beberapa hotel, terutama hotel di kota-kota kecil, sering kali menghadapi kesulitan dalam sistem registrasi tamu asing, dan memerlukan pelaporan kepada pihak berwenang setempat. Beberapa hotel juga tidak memiliki pelatihan atau fasilitas yang memadai untuk menangani tamu dari luar China.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan upaya China memulihkan pariwisata usai wabah Covid. Pada 2024, jumlah kedatangan wisatawan asing mencapai 131,9 juta, naik 61% dibandingkan tahun sebelumnya, didukung oleh relaksasi visa dan reformasi lainnya.

Sebelumnya, hukum China memang mewajibkan hotel memiliki lisensi khusus “kualifikasi akomodasi asing” untuk menerima tamu internasional. Aturan itu mulai dilonggarkan dan resmi dihapus pada Mei 2024 sebagai bagian dari reformasi pariwisata usai pandemi.

Konsultan perjalanan seperti The China Guide menyarankan wisatawan untuk memesan hotel bintang empat atau lebih tinggi, yang biasanya memiliki staf bilingual dan proses registrasi paspor yang lebih lancar. Wisatawan juga disarankan untuk membaca ulasan, memeriksa detail listing dengan cermat, dan menghubungi hotel untuk konfirmasi sebelum memesan.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Pertama di Dunia! Toyota bZ3X Setir Kanan Meluncur, Harga Rp 400 Jutaan



Jakarta

Mobil listrik Toyota bZ3X akhirnya ada versi setir kanannya. Toyota meluncurkan SUV listrik bZ3X di Hong Kong. Harga mulai dari Rp 400 jutaan.

Dikutip Carnewschina, bZ3X dikembangkan bersama oleh GAC-Toyota, GAC Group, dan Toyota Motor Corporation. Mobil listrik ini diproduksi di pabrik GAC Toyota Nansha di Guangzhou, China. SUV ini telah dijual di sana sejak Maret 2025 dan telah terjual lebih dari 46.000 unit, beberapa kali memuncaki daftar kendaraan energi baru.


Versi setir kanan Toyota bZ3X di Hong Kong telah diperbarui untuk penggunaan di dalam kota. Fitur-fiturnya disesuaikan untuk jalan sempit, tempat parkir sempit, dan perjalanan perkotaan dengan frekuensi tinggi.

Toyota bZ3XToyota bZ3X Foto: Dok. Toyota

Toyota bZ3X di Hong Kong ditenagai oleh motor sinkron magnet permanen 150 kW yang dipasangkan dengan baterai LFP 70,0 kWh. Sekali cas sampai penuh, mobil ini bisa menjangkau jarak hingga 565 km (NEDC).

Mobil ini memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.660 mm, dengan jarak sumbu roda 2.765 mm. Kendaraan ini mendukung pengisian AC 6,6 kW dan DC 90 kW, sementara fungsi Vehicle-to-Load (V2L) memungkinkannya memasok daya eksternal.

Toyota bZ3XToyota bZ3X Foto: Dok. Toyota

Di dalam, kabin dilengkapi kluster instrumen digital 8,88 inci dan layar sentuh sentral 14,6 inci yang mengintegrasikan navigasi, audio, dan kontrol sistem. Fitur-fiturnya meliputi Apple CarPlay nirkabel, kontrol suara berbahasa Inggris, sistem audio Yamaha 11-speaker, dan kursi depan yang dapat diatur secara elektrik dengan pemanas dan ventilasi. Kursi belakang dapat direbahkan antara 117° dan 137°.

Selain Hong Kong, bZ3X setir kanan dapat berekspansi ke pasar lain seperti Jepang, Inggris, Singapura, dan Australia.

Soal harga, Toyota bZ3X menjadi mobil Toyota paling terjangkau di Hong Kong. Mobil ini dijual dengan harga 229.600 HKD atau setara Rp 489 jutaan.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Pria Ngaku ‘Sembuh’ dari Batu Ginjal seusai Naik Roller Coaster, Dokter Bilang Gini


Jakarta

Seorang pria asal China menceritakan pengalamannya ‘sembuh’ dari batu ginjal setelah naik tiga wahana roller coaster di sebuah taman bermain besar di Jepang. Klaimnya ini mengundang perdebatan di dunia maya, apakah hal ini benar-benar bisa terjadi?

Melalui media sosial Weibo, pria bermarga Wang itu menceritakan jika ia memang memiliki riwayat batu ginjal multiple atau lebih dari satu. Wang sempat menduga salah satu batu ginjalnya telah bergeser ke ureter. Namun, ia tidak sempat berkonsultasi dengan dokter selama di Jepang, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Universal Studio di Osaka.

Setelah menaiki tiga roller coaster, Wang pergi ke toilet untuk buang air kecil. Tak disangka, keluar sebuah batu kecil hitam dari saluran kencingnya.


“Bentuknya seperti batu kecil yang tercampur dalam nasi. Setelah keluar, semua gejala (sakit) langsung hilang dan saya merasa jauh lebih baik,” cerita Wang dikutip dari Must Share News, Selasa (21/10/2025).

Wang menceritakan dirinya memang rentan mengalami batu ginjal. Dalam pemeriksaan medis sebelumnya, dokter memang sudah menemukan beberapa batu kecil.

Karena ukurannya kurang dari 55 mm, dokter menyarankannya agar banyak minum air dan rutin lompat tali untuk membantu pengeluaran batu. Wang tidak pernah menyangka naik roller coaster bisa membantunya mengeluarkan batu ginjal.

Apa yang Dialami Wang Kebetulan Semata

Dokter kepala Departemen Urologi di Fifth Affiliated Hospital of Guangzhou Medical University, Dr Li Tian mengatakan apa yang dialami oleh Wang hanyalah kebetulan semata. Ia menduga getaran hebat dan perubahan posisi tubuh yang ekstrem saat menaiki roller coaster menstimulasi batu kecil yang sudah ada di ureter akhirnya keluar.

Meski demikian ia tidak menyarankan pasien batu ginjal lain untuk meniru cara ini. Ada risiko medis lebih besar yang dapat membahayakan pasien batu ginjal.

“Tindakan seperti itu berisiko menyebabkan batu tersangkut di dinding ureter atau menimbulkan luka pada mukosa,” ungkap Dr Tian.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com