Tag Archives: gula darah

3 Makanan Ini Tidak Sehat Dimakan dengan Mi Instan


Jakarta

Mi instan sering kali ditambahkan topping atau dimakan bersama makanan lain agar lebih nikmat. Namun hati-hati karena efeknya bisa buruk untuk kesehatan.

Mi instan tergolong makanan rekreasional menurut ahli gizi. Karenanya konsumsinya tak boleh terlalu sering. Mi instan kurang mengandung nutrisi untuk menyehatkan tubuh.

Mi instan sendiri sebenarnya sudah cukup “berat”. Terbuat dari tepung terigu atau gandum, ia merupakan sumber karbohidrat utama, mirip seperti nasi.


Ditambah lagi, mi instan biasanya tinggi kalori, natrium, dan mengandung bahan pengawet. Ketika dipadukan dengan makanan yang juga tinggi karbohidrat, lemak, atau zat aditif, makan risiko terhadap kesehatan bisa meningkat jika dikonsumsi terlalu sering.

Beberapa makanan disarankan tidak dimakan bersama mi instan karena kombinasinya kurang menyehatkan. Berikut daftarnya:

1. Nasi

Korean steamed multigrain riceKorean steamed multigrain rice Foto: iStock

Makan mi instan pakai nasi? Ini memang combo maut untuk tim “harus pakai nasi”. Sayangnya, ini bukan ide yang baik.

Keduanya sama-sama sumber karbohidrat. Ketika dikonsumsi bersamaan, jumlah asupan karbohidrat bisa melambung tinggi.

Efeknya? Terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan kenaikan berat badan, meningkatkan kadar gula darah, dan dalam jangka panjang bisa memperburuk risiko diabetes tipe 2.

2. Kerupuk

Menilik Produksi UMKM Kerupuk di SurabayaKerupuk Foto: Rifki Afifan Pridiasto

Kerupuk memang sahabat setia banyak makanan, termasuk mi instan. Namun keduanya punya karakteristik serupa: tinggi karbohidrat, lemak, dan MSG. Ini bukan kombinasi yang ideal, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering.

Risiko dari paduan mi instan dan kerupuk bisa meningkatkan sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar lemak tidak normal, dan semua ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Kornet dan keju

Delicious sliced corned beef on cutting boardDelicious sliced corned beef on cutting board Foto: Getty Images/iStockphoto/fotek

Campuran mi instan dengan topping kornet dan keju mungkin terasa nikmat di lidah. Namun ini adalah contoh klasik dari makanan olahan yang digabungkan jadi satu dan itu bisa jadi bencana untuk tubuh Anda.

Kornet dan keju sama-sama tinggi lemak dan kalori. Ditambah lagi, mereka adalah makanan olahan, yang dikenal bisa memicu peradangan dan berbagai penyakit kronis jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Alih-alih menambahkan makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan mi instan, sebaiknya tambahkan beberapa protein seperti telur, ayam, atau daging sapi dan sayuran.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Jangan Asal Campur, 3 Makanan Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Mi Instan”

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com

Tinggi Gula dan Kalori, Batasi Konsumsi 5 Buah Ini


Jakarta

Tumbuh secara alami, ternyata buah-buahan tidak selamanya menyehatkan. Itu karena ada kandungan gula berlebih hingga racun yang berbahaya.

Buah-buahan sebenarnya merupakan pilihan makan yang sehat. Buah dikemas dengan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, serat, mineral, dan antioksidan.

Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah kandungan gula dan kalorinya. Selain itu, ada juga buah yang mengandung racun berbahaya.


Buah-buahan tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan khususnya bagi seseorang dengan kondisi tubuh tertentu, misalnya penderita diabetes, asam lambung, hingga jantung.

Karenanya penting untuk memilih jenis buah tertentu dan perhatian porsi makannya agar tidak berlebihan. Dikutip dari Times of India (05/07/24) berikut buah yang tidak sesehat yang dibayangkan:

1. Jeruk

10 Manfaat Buah Jeruk untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin Beserta Saran Porsi yang TepatJeruk memiliki rasa asam yang bisa berisiko bagi penderita GERD. Foto: Getty Images/MmeEmil

Jeruk dikenal dengan vitamin C-nya yang tinggi. Dalam 100 gram jeruk terdapat sekitar 200 mg vitamin C. Ini sangat bagus untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, bagi sebagian orang, jeruk bukanlah buah yang menyehatkan. Ini karena rasanya yang cenderung asam, sehingga bisa menyebabkan refluks asam atau asam lambung.

Hal tersebut telah dibuktikan lewat sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Gastroenterology and Hepatology.

Bagi penderita asam lambung atau GERD hindari mengonsumsi jeruk. Keasaman pada jeruk dapat mengiritasi lapisan esofagus dan memperburuk peradangan.

2. Leci

Leci memiliki rasa manis yang menyegarkan. Teksturnya juicy dan harum. Buah ini juga kaya akan antioksidan dan vitamin. Namun, leci juga mengandung racun berbahaya.

Terdapat racun yang disebut hipoglisin A pada leci. Racun tersebut dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara signifikan, terutama jika dimakan saat perut kosong.

Sebuah studi Journal of Investigative Medicine menemukan banyak kasus di mana banyak anak-anak menderita hipoglikemia akut karena kebanyakan makan leci saat perut kosong.

Bagi kamu dengan kadar gula darah yang mudah berfluktuasi atau yang rentan terhadap hipoglikemia, maka diimbau untuk tidak terlalu sering makan buah leci.

Buah yang tidak sesehat yang dibayangkan ada di halaman selanjutnya.

3. Kurma

racikan air kurma yang bermanfaatKurma mengandung gula yang tinggi. Foto: Getty Images/iStockphoto

Kurma sering dipuji-puji sebagai pemanis alami. Manfaatnya pun banyak, karena kurma mengandung mineral penting seperti potasium dan magnesium.

Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah kandungan gulanya yang tinggi. Dalam 100 gram kurma, mengandung 63 gram gula. Ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Tentu bisa mengkhawatirkan bagi penderita diabetes. American Diabetes Association menyarankan untuk tidak mengonsumsi gula secara berlebihan.

4. Kelapa Kering

Kelapa kering biasanya digunakan sebagai campuran makanan penutup atau camilan. Namun, perlu hati-hati karena kelapa kering bisa menjadi bom kalori.

Dalam 100 gram dried coconut mengandung 501 kalori dan 41,68 gram lemak jenuh. Kandungan tersebut dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Menurut studi di American Journal of Clinical Nutrition, makanan yang tinggi lemak jenuh juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

5. Produk olahan buah

ilustrasi jus buah nagaJus buah bisa berbahaya karena sering diberi gula tambahan. Foto: Getty Images/tashka2000

Selain dapat dimakan utuh, buah-buahan juga banyak diolah menjadi berbagai camilan dan minuman. Karenanya, perhatikanlah jumlah gula yang terkandung.

Biasanya produk olahan gula selalu diberi tambahan gula, meskipun sebenarnya buah-buahan secara alami memiliki rasa manis. Selain itu, proses pembuatan produk olahan buah juga bisa berbahaya.

Biasanya produk tersebut diolah menjadi buah kalengan dalam sirup, jus buah, dan buah kering. World Health Organization merekomendasikan untuk membatasi tambahan gula hingga kurang dari 10% dari asupan kalori harian. Hal tersebut untuk mengurangi risiko obesitas dan diabetes.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

Begini Cara Mengurangi Kadar Gula Dalam Nasi Putih


Jakarta

Nasi jadi sumber karbohidrat favorit orang Indonesia. Namun kini mulai dijauhi karena kandungan gula dalam nasi putih cukup tinggi.

Banyak orang yang menjalani diet untuk turunkan berat badan atau mencegah penyakit kronis tak lagi mau mengonsumsi nasi putih. Nasi putih sudah diberi predikat penyebab kegemukan atau gula darah naik.

Lalu bagaimana cara mengurangi kadar gula dalam nasi putih?


Penderita diabetes seringkali menghindari konsumsi nasi putih karena angka indeks glikemik (GI) yang tinggi. Indeks glikemik yang tinggi membuat gula darah melonjak.

Baca juga: 5 Makanan Alami Penurun Gula Darah dari Alpukat hingga Beras Merah

Cara mengurangi kadar gula dalam nasi putih

Mencegah gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh bisa jadi langkah tepat untuk menghindari berbagai penyakit. Kamu bisa mengikuti berbagai cara mengurangi kadar gula dalam nasi putih berikut ini.

1. Rendam beras sebelum dimasak

Merendam beras selama beberapa jam sebelum dimasak bisa membantu mengatasi indeks glikemik tinggi di nasi. Mengutip Indian Express, merendam beras bisa membantu mengaktifkan pemecahan enzimatik pada kandungan pati di beras yang membuat karbohidrat kompleks menjadi gula yang lebih sederhana.

Cara ini berpotensi mengurangi lonjakan gula darah saat nasi dikonsumsi. Nutrisi yang ada pun lebih mudah dicerna.

Hot cooked rice with steam rising.Mendinginkan nasi sebelum dimakan dapat membantu menurunkan kadar gula darahnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

2. Biarkan nasi hingga dingin setelah masak

Sekelompok peneliti Polandia dari Poznan University of Medical Sciences mempelajari 32 pasien diabetes tipe 1.Mereka membandingkan kadar gula setelah makan dua makanan yang berbeda.

Makanan pertama adalah nasi putih, sekitar 46 gram karbohidrat nasi segar. Makanan kedua dengan porsi yang sama, tetapi dibiarkan dingin di lemari es selama 24 jam, lalu dipanaskan kembali sebelum dimakan.

Hasilnya, mengutip Business Insider, makan nasi yang didinginkan bisa menurunkan kadar gula secara signifikan dibanding nasi segar yang baru matang.

3. Padukan dengan sumber nutrisi lain

Mengutip Hindustian Times, seorang ahli gizi Bhuvan Rastogi mengatakan bahwa makan nasi putih dapat diseimbangkan dengan menambahkan protein dan serat yang akan membantu mencegah lonjakan gula darah.

Contoh sederhananya, kurangi porsi nasi dan tambahkan porsi sayuran dan sumber protein agar nutrisi tetap tercukupi tanpa asupan karbohidrat berlebihan.

Baca juga: Riders Manggung Bernadya, Buah hingga Camilan Wajib Ada!

(dfl/odi)



Sumber : food.detik.com

4 Minuman Tanpa Gula Tambahan yang Berkhasiat Turunkan Gula Darah


Jakarta

Tidak hanya makanan, jenis minuman yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan ketika punya gula darah tinggi. Sejumlah minuman tanpa tambahan gula ini pun mampu membantu turunkan gula darah alami.

Hiperglikemia atau gula darah tinggi merupakan kondisi ketika kadar gula atau glukosa dalam darah meningkat. Siapapun bisa mengalaminya, bahkan pada orang yang tidak menderita diabetes.

Kondisi seperti ini bisa terjadi pada orang dengan masalah kesehatan tertentu, mulai dari gangguan metabolisme, gangguan hormon, infeksi, stress, dan lain sebagainya. Gejala-gejala yang sering ditunjukkan ketika kadar gula darah meningkat yaitu sering merasa lapar, haus, mulut kering, hingga sering buang air kecil.


Kadar gula darah harus dijaga agar tetap normal. Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko bahaya, seperti kerusakan ginjal hingga saraf.

Oleh karena itu, penting menjaga kadar gula darah normal. Salah satunya dengan menjaga pola makan. Selain mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori, penting juga memerhatikan minuman yang dikonsumsi. Pilih minuman yang bernutrisi dan tanpa tambahan gula untuk menjaga gula darah tetap terkendali.

Melansir Eating Well (29/11/2024), berikut 4 minuman tanpa gula tambahan:

1. Teh

Teh hitamTeh hitam tanpa tambahan gula bisa menurunkan kadar gula darah. Foto: iStock

Teh salah satu minuman yang direkomendasikan karena dapat meningkatkan aktivitas insulin, hormon yang dapat menurunkan kadar gula darah.

Menurut penelitian yang disebut Eating Well, jenis-jenis teh yang dapat dikonsumsi yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong karena telah terbukti meningkatkan aktivitas insulin berkat antioksidan dan senyawa bioaktifnya.

Meskipun begitu, aktivitas meningkatnya insulin ini kemungkinan tidak cukup signifikan untuk menurunkan gula darah, terutama ketika diminum dalam jumlah banyak. Karenanya, tetap perlu mengawasi kadar gula darah atau menghubungi dokter jika tak membaik.

Perlu diingat untuk tidak menambahkan gula atau pemanis buatan apapun ke dalam teh untuk hasil yang maksimal. Namun, teh ini bisa dicampur dengan sejumlah rempah sehat, seperti kayu manis yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

2. Kopi

Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Bisa Bantu Turunkan Berat BadanKopi hitam juga baik untuk menurunkan risiko doabetes atau menurunkan kadar gula darah. Foto: Ilustrasi iStock

Kopi tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya juga menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menurunkan kadar gula darah.

Para peneliti yang disebut situs EatingWell menemukan kaitan antara konsumsi kopi secara teratur dengan penurunan risiko diabetes tipe-2. Di dalam kopi terkandung komponen, seperti asam klorogenat yang berfungsi menjaga kadar gula dalam darah.

Masalah yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah bukan kopinya, melainkan jika kopi itu ditambah dengan krimer, susu, sirup, whipped cream, atau cokelat.

Untuk pilihan lebih sehat, bisa menambahkan kayu manis ke dalam kopi. Ahli gizi Amy Davis menjelaskan bahwa kopi dan kayu manis menjadi kombo sempurna. Kopi kaya akan antioksidan dan kayu manis dapat membantu memindahkan gula ke dalam sel, sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin.

Daftar minuman tanpa tambahan gula lain bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Susu

Alternatif Susu Pengganti Susu SapiSusu juga menjadi salah satu minuman yang mampu menurunkan kadar gula darah. Foto: Getty Images

Tidak selamanya susu berbahaya karena susu sebenarnya bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini disebabkan oleh kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak di dalam susu.

Susu sapi segar disebut sebagai pilihan terbaik untuk atasi masalah ini. Sebab, kandungan lemak dan protein di dalamnya mampu melambatkan proses penyerapan gula dalam darah.

Pilihan lainnya, susu low-fat (rendah lemak) atau susu kedelai murni tanpa tambahan gula.

4. Infused water

Ilustrasi infused water jeruk nipisInfused water menjadi pilihan yang menyenangkan tanpa takut kadar gu;a darah meningkat. Foto: Getty Images/Rocky89

Jika bosan dengan air putih biasa, kamu bisa mempertimbangkan untuk minum air putih yang dicampur buah dan herba. Misalnya ditambah potongan buah segar atau daun herbal untuk memberikan sensasi rasa tambahan yang menyegarkan. Potongan buah yang bisa dicampur ke dalam air putih ini mulai dari kiwi, lemon, jeruk, semangka, strawberry, daun mint, dan lain sebagainya.

Infused water menjadi pilihan sehat dan menyegarkan karena dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil. Minuman ini mampu menggantikan minuman berkalori tinggi sekaligus mengurangi asupan gula dan kalori berlebih.

5. Hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih minuman

Selain minuman yang disebutkan sebelumnya, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan saat memilih minuman untuk menurunkan atau menjaga kadar gula darah.

Pertama, pilihlah minuman rendah karbohidrat. Meskipun minuman itu diklaim tidak mengandung gula tambahan, tetapi bisa jadi masih mengandung karbohidrat yang tetap memengaruhi kadar gula darah. Periksa label fakta nutrisi untuk mengetahui seberapa banyak karbohidrat di dalamnya.

Bisa juga pilih minuman yang kaya akan serat atau protein untuk membantu memperlambat kenaikan gula darah.

Pilih juga minuman yang mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula sama sekali.

Perhatikan kandungan jus buah murni 100% atau susu. Pasalnya, minuman ini masih mengandung gula alami, dengan sedikit protein dan serat yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat.

Minuman mengandung serat, seperti smoothie juga bisa dicoba. Kandungan serat di dalamnya mampu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga membantu menjaga kadar gula darah.

Minuman berprotein tinggi dan tanpa atau rendah gula juga menjadi opsi yang tepat. Sebab, protein membantu menstabilkan gula darah dengan memperlambat penyerapan karbohidrat gula alami dalam minuman.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

5 Makanan Kaya Serat Ini Ampuh Turunkan Gula Darah Tinggi


Jakarta

Menjaga kadar gula darah tetap stabil memang bukan hal mudah. Namun, kamu bisa memulainya dengan mengubah pola makan, termasuk mengonsumsi makanan kaya serat.

Kondisi gula darah tinggi perlu diwaspadai. Hal tersebut terjadi ketika terlalu banyak gula atau glukosa dalam darah. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika kadar insulin di dalam tubuh terlalu sedikit atau tubuh tidak bisa mengelola insulin dengan baik, akhirnya menyebabkan resistensi insulin.

Beberapa faktor bisa menyebabkan gula darah melonjak. Mulai dari genetik, stress, atau kondisi kesehatan yang buruk. Namun, salah satu penyebab utama yaitu gaya hidup tidak sehat.


Normalnya, kadar gula darah seseorang dalam keadaan puasa yaitu 70-99 mg/dL. Sedangkan, dalam keadaan tidak puasa adalah 70-139 mg/dL. Pengecekan ini biasa dilakukan dua jam setelah makan.

Ketika kadar gula darah lebih dari angka tersebut, kamu perlu berhati-hati. Mulailah mengubah pola makan, termasuk memasukkan makanan tinggi serat ke dalam menu harian.

Serat merupakan jenis karbohidrat yang umumnya ditemukan pada makanan nabati. Tidak seperti lemak, protein, karbohidrat, dan lainnya, serat tidak dapat begitu saja diserap atau dicerna oleh tubuh. Serat perlu melewati usus atau saluran pencernaan. Karenanya, serat dikenal dengan perannya yang mampu mendukung pencernaan.

Di sisi lain, serat sebenarnya menawarkan manfaat untuk penderita diabetes. Serat mampu memperlambat penyerapan gula, menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah penyakit jantung, hingga membantu penurunan berat badan.

Penderita diabetes melitus atau mereka yang punya kadar gula darah tinggi bisa mencoba menurukannya dengan konsumsi makanan berserat tinggi ini.

Melansir Health Shots (01/12/2024), berikut rekomendasi 5 makanan kaya serat yang ampuh menjaga kadar gula darah:

1. Alpukat

AlpukatAlpukat kaya serat dan dapat membantu turunkan gula darah. Foto: Getty Images/ASMR

Dalam 100 gram alpukat, terkandung sekitar 6,7 gram serat.

Kandungan serat dalam alpukat dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa sehingga mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

Alpukat juga terkenal dengan kandungan lemak sehatnya atau lemak tak jenuh tunggal yang mampu mengurangi peradangan sebagai faktor risiko utama perkembangan diabetes.

Buah ini juga memiliki indeks glikemik rendah di bawah 55 dan bebas gula olahan yang mampu mencegah lonjakan gula darah.

Untuk mengonsumsinya, alpukat bisa dimakan utuh begitu saja dan harus dikonsumsi sewajarnya. Konsumsi alpukat maksimal 2 buah per hari.

2. Brokoli

Ilustrasi tumis brokoli udangBrokoli juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Foto: Getty Images/Kritchai Chaibangyang

Brokoli terkenal sebagai sayuran hijau tinggi serat. Dalam 100 gram brokoli terkandung 2,8 gram serat.

Serat tersebut tidak hanya memperlancar pencernaan, tetapi juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi komplikasi terkait diabetes.

Kandungan sulforaphane, sejenis isothiocyanate di dalamnya juga memiliki sifat penurun gula darah dan berperan sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas hingga mencegah kerusakan sel.

Brokoli bisa diolah menjadi beragam hidangan enak. Perhatikan juga penyimpanannya. Hindari menyimpan brokoli di freezer karena bisa merusaknya.

Daftar makanan lain yang kaya serat bisa dilihat pada halaman selanjutan!

3. Wortel

Kacau! Belasan Orang Keracunan Wortel hingga Ditarik dari SupermarketWortel juga punya indeks glikemiik rendah yang tidak akan menyebakan lonjakan gula darah. Foto: Getty Images/_nf

Wortel juga termasuk makanan rendah kalori dan tinggi serat. Dalam tiap 100 gramnya terkandung 2,8 gram serat.

Makanan ini memiliki indeks glikemik rendah sebesar 35 per 80 gram sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah ketika dikonsumsi. Kandungan seratnya juga mampu menurunkan glukosa dalam jangka panjang.

Serat yang tinggi dalam wortel juga bisa memperlambat konversi karnohidrat menjadi gula, sehingga meningkatkan gula dalam darah secara perlahan.

Rasa manis alami di dalam wortel juga mampu memuaskan keinginan makan makanan manis, tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.

4. Apel

apple isolated on wood backgroundKandungan serat dalam apel juga bagus untuk atasi lonjakan gula darah. Foto: iStock

Makanan yang mengandung serat larut ini juga bisa dimasukkan ke dalam menu diet harian. Di dalam 100 gram buah apel terkandung 2,6 gram serat.

Kandungan serat pektin pada apel mampu mengontrol gula darah dengan memperlambat pencernaan gula dalam darah. Kondisi ini membantu gula masuk ke dalam darah secara perlahan, sehingga tidak terjadi lonjakan tiba-tiba.

Polifenol dalam apel juga mampu mempelambat proses pencernaan karbohidrat dalam tubuh dan menurunkan kadar gula darah.

Apel pun bisa menjadi camilan sehat yang tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah.

5. Ubi jalar

Kandungan nutrisi dalam ubi termasuk serat, bisa membantu mengendalikan gula darah dalam berbagai cara.

Mulai dari karbohidrat dan serat kompleks yang dicerna secara perlahan oleh tubuh, sehingga membantu mengendalikan gula darah. Kandungan serat sejumlah 6,6 gram ini juga dapat menyehatkan pencernaan.

Ubi jalar juga termasuk makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Dalam satu porsi ubi jalar rebus memiliki indeks glikemik sebesar 63, dimana lebih kecil daripada kentang rebus yang berjumlah 78.

Kandungan indeks glikemik ini menunjukkan bahwa memakan ubi jalar tidak akan menaikkan gula darah dengan cepat.

Setiap ubi jalar, baik yang berwarna putih, ungu, oranye, sebenarnya mengandung vitamin dan mineral serupa. Namun, ada ubi tertentu yang memiliki komponen aktif dan tidak ditemukan di ubi lain.

Adalah ubi ungu yang memiliki senyawa antioksidan berupa antosianin dan fenolik. Kandungan tersebut berpotensi memperbaiki sensitivitas inuslin pada pasien diabetes tipe-2.

(aqr/aqr)



Sumber : food.detik.com

4 Fakta Konsumsi Nasi di Balik Mitos Bikin BB hingga Gula Darah Naik


Jakarta

Konsumsi nasi disebut cepat menaikkan berat badan. Namun, seorang ahli gizi mengungkap bahwa itu hanyalah mitos. Ini faktanya!

Konsumsi nasi sering dihindari karena kandungan karbohidratnya dianggap dapat menaikkan berat badan. Banyak orang, terutama pelaku diet, akhirnya menghindari makan nasi.

Namun, ahli gizi Nidhi Kakar asal India mengklarifikasi hal tersebut. Ia menegaskan bahwa pernyataan nasi menyebabkan berat badan naik adalah mitos belaka.


Mengutip Food NDTV (02/07/25) berikut penjelasan ahli gizi mengenai nutrisi nasi:

1. Apakah benar makan nasi bikin berat badan naik?

White rice in bowlIlustrasi nasi putih. Foto: Getty Images/iStockphoto/Amarita

Ahli gizi Nidhi menjelaskan konsumsi nasi tidak menyebabkan berat badan naik ataupun menyebabkan lemak perut. Itu semua tergantung dengan kalori yang diasup.

Semakin banyak makan nasi, maka semakin banyak kalori yang diasup. Peluang berat badan bertambah akan terjadi jika kamu terlalu banyak makan nasi dan kurangnya aktivitas.

2. Bolehkan penderita diabetes makan nasi?

Nasi juga kerap dikaitkan dengan risiko diabetes karena kandungan gula di dalamnya. Namun, ahli gizi Nidhi menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar sama sekali.

“Penderita diabetes tetap bisa memakan nasi, tapi dalam jumlah sedang. Akan lebih baik dipadukan dengan protein, lemak sehat, dan sayuran,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa nasi mengandung energi, vitamin B, dan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengonsumsi nasi juga bagus untuk mengatasi masalah pencernaan.

Fakta tentang nasi putih ada di halaman selanjutnya.

3. Nasi merah lebih sehat daripada nasi putih

Rice red in bowl isolated on blue grey background has spoon close up, top view, Asian food and drink concept.Ilustrasi nasi merah. Foto: Getty Images/NNK

Banyak pelaku diet yang beralih ke nasi merah untuk menggantikan nasi putih, karena dianggap lebih sehat. Namun, faktanya tidak demikian.

Menurut ahli gizi Nidhi, tidak semua cocok dengan nasi merah. Sebagian orang merasa bahwa nasi merah lebih sulit dicerna karena mengandung serat dan antinutrisi.

4. Apakah nasi dingin lebih sehat?

Nasi dingin lebih sehat dibandingkan nasi hangat bisa jadi benar. Itu karena nasi dingin memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi hangat.

Mendinginkan nasi meningkatkan pati resisten, yang dicerna lebih lambat dan membantu mengatur gula darah. Kadar gula darah juga tidak akan naik terlalu cepat.

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Agar Gula Darah Stabil, Konsumsi 5 Minuman Sehat Ini


Jakarta

Beberapa minuman yang mengandung nutrisi penting mampu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Mulai dari kopi hingga susu kedelai, ampuh kendalikan gula darah!

Gula darah atau glukosa merupakan sumber energi utama tubuh yang berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat. Tubuh memecah karbohidrat menjadi glukosa dan melepaskan ke dalam aliran darah untuk digunakan sebagai energi.

Namun, kadar gula darah berfluktuasi. Kadar gula darah yang naik dapat mengkhawatirkan kesehatan tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pola makan tidak sehat.


Untuk menjaga kadar gula darah tetap normal, tubuh perlu mengasup nutrisi seperti, protein, antioksidan, dan magnesium. Nutrisi tersebut terkandung pada beberapa minuman ini.

Dikutip dari Eatingwell.com (01/05/25) berikut 5 minuman yang dapat menjaga kadar gula darah stabil:

1. Kopi

Kopi instanKopi diseduh tanpa gula tambahan dapat menjaga kadar gula darah. Foto: iStock

Menurut Erins Palinski-Wade, ahli gizi sekaligus penulis Day Diabetes Diet, kopi yang diseduh tanpa pemanis tambahan sangat bermanfaat untuk gula darah.

“Minum kopi hitam dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dan memperlambat perkembangan penyakit,” ujar Palinski-Wade.

Kopi mengandung senyawa yang disebut asam klorogenat yang berfungsi sebagai antioksidan, sehingga dapat mengurangi peradangan. Hal ini penting karena peradangan yang tidak terkendali dapat memicu produksi insulin berlebih dan mengganggu metabolisme glukosa.

2. Susu sapi

Susu sapi kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap dapat meningkatkan gula darah. Hal tersebut disebabkan karena susu sapi mengandung gula alami (laktosa).

“Namun, susu sapi mengandung protein, karbohidrat, dan lemak yang seimbang, sehingga dampaknya terhadap gula darah menjadi minimal,” ujar Palinski.

Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara peningkatan asupan susu dan penurunan risiko terkena diabetes tipe 2.

Hal tersebut karena nutrisi yang terkandung pada susu, seperti vitamin D dan magnesium yang berperan membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Minuman yang dapat menjaga kadar gula darah ada di halaman berikutnya.

3. Jus buah murni

jus buahJus buah tanpa gula mampu menjaga kadar gula darah. Foto: Getty Images/habovka

Terbuat dari buah-buahan, mengonsumsi jus buah dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah menurunkan gula darah.

Namun, dengan catatan bahwa jus buahnya tidak dicampur dengan gula tambahan. Jadi, benar-benar jus buah dan air. Kandungan gula alami pada buah pun kerap dipandang negatif.

Faktanya, gula alami pada buah berbeda dengan gula tambahan. Gula alami terikat dan matriks serat, antioksidan, dan nutrisi bermanfaat lainnya yang dapat membantu kadar gula darah.

4. Susu kedelai

Mitos yang masih berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa susu kedelai dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun, ahli gizi Cassetty menjelaskan bahwa susu kedelai adalah pilihan susu nabati terbaik, asalkan tidak dicampur dengan gula tambahan.

“Susu kedelai adalah pilihan yang baik karena susu ini rendah karbohidrat, sehingga menjadikannya pilihan tepat untuk mengendalikan gula darah,” ujar ahli gizi Cassety.

Faktanya, 1 cangkir susu kedelai (240 mililiter) dilengkapi dengan 8 gram protein, sama seperti susu sapi dengan tambahan 9 gram karbohidrat. Protein tersebut berperan memperlambat dampak karbohidrat lain dalam makanan atau camilan.

5. Teh

teh hijauteh hijau mengandung katekin yang mampu menjaga kadar gula darah. Foto: Getty Images/kuppa_rock

Sama dengan kopi, teh juga dikemas dengan senyawa penting. Senyawa itu disebut katekin yang berperan sebagai antioksidan. Sebuah studi telah menemukan bahwa katekin pada teh hijau dan teh hitam dapat mengatur gula darah dengan berbagai cara.

Katekin akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin, melindungi dari peradangan, dan berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan stres oksidatif.

“Katekin juga dapat memberi makan bakteri usus yang baik, sehingga membantu insulin tubuh bekerja lebih efektif untuk membersihkan gula dari darah, asalkan tidak dicampur dengan gula,” tutur ahli gizi Cassety.

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Apakah Pengidap Diabetes Boleh Konsumsi Mangga? Begini Penjelasan Studi


Jakarta

Mangga dikenal sebagai buah tropis yang manis dan menyegarkan. Namun, bagi pengidap diabetes, rasa manis pada buah ini seringkali memunculkan keraguan, apakah masih aman untuk dikonsumsi?

Dikutip dari Times of India, penelitian baru menunjukkan mengonsumsi mangga setiap hari dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi lemak tubuh.

Para peneliti di George Mason University mengungkapkan orang yang mengonsumsi mangga setiap hari dapat memiliki kontrol gula darah yang lebih baik dan lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan mereka yang mengemil makanan rendah gula.


Temuan yang dipublikasikan di jurnal Foods pada bulan Agustus 2025 tersebut berjudul ‘Daily Mango Intake Improves Glycemic and Body Composition Outcomes in Adults with Prediabetes: A Randomized Controlled Study’.

Bagaimana Mangga Baik untuk Diabetes?

Asisten profesor di Departemen Nutrisi dan Studi Pangan di George Mason University, Raedeh Basiri mengatakan komposisi nutrisi keseluruhan dalam makanan itu penting.

Meskipun mangga mengandung gula alami, mangga juga kaya akan serat, antioksidan, vitamin, dan masih banyak laig. Kombinasi ini efektif dalam memperlambat penyerapan gula dan menjaga kadar glukosa darah.

Kombinasi ini juga mendukung pencernaan dan rasa kenyang, serta mencegah makan berlebihan. Dalam hal indeks glikemik (IG), mangga berkisar antara 51 dan 56, serupa dengan jus jeruk.

Oleh karena itu, menurut American Diabetes Association (ADA), mangga termasuk buah dengan kategori IG rendah hingga sedang, sehingga cocok dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Manfaat Lain Buah Mangga

Di balik rasa manis dan menyegarkannya, mangga juga memiliki manfaat lain, yakni mengontrol kadar kolesterol.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tikus yang diberi diet tinggi lemak dengan tambahan mangga kering beku mengalami penurunan lemak tubuh, penurunan kolesterol, dan kadar glukosa dibandingkan tikus yang diberi obat penurun gula.

(dpy/suc)



Sumber : health.detik.com