Tag Archives: guru

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus Brimob Angkut Siswa SMA



Jakarta

Bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan maut di KM 72 Tol Pandaan-Malang dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Ini pelajaran pentingnya.

Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping tersebut menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi sekitar pukul 12.30 WIB, Sabtu (1/2/2025).

Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12. Selain itu, 19 orang mengalami luka-luka.


“Dugaan sementara karena kelalaian sopir,” kata Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Derie Fradesca, Sabtu (1/2/2025).

Derie mengungkapkan sopir bus Khoirul (60) hendak membawa rombongan ke Malang. Namun terjadi kecelakaan menabrak guadrill chevron Purwodadi KM 72.

“Mau ke Malang, seharusnya kan turun di Singosari atau Lawang. Tapi ini kecelakaan mau keluar Purwodadi,” terangnya.

Kecelakaan maut bus mengangkut siswa sekolah sudah sering kali terjadi. Tak cuma karena kendaraannya, masalah kelalaian sopir juga kerap menjadi penyebabnya.

Belajar dari kejadian ini, menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, seharusnya pihak penyewa bus tidak hanya mementingkan harga sewa bus yang murah. Sebaiknya pilih penyedia bus yang resmi, berizin, terawat dan minim kecelakaan.

“Bagi masyarakat, jangan cari murah lah. Kalau cari bus itu mahal sedikit nggak apa-apa, tapi kan Anda lebih selamat. Cari bus yang ada izin, buka di aplikasi Mitra Darat, itu ketahuan. Kemudian sopirnya dua, jangan satu. Saya yakin itu (pengemudi bus maut yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong) ngantuk, kemungkinan ngantuk. Makanya sopirnya minta dua, biar nyaman. Ini yang kita selalu cari murah-murah, tapi risikonya nggak dipikirkan,” kata Djoko kepada detikOto, Minggu (2/2/2024).

Djoko mengatakan, aspek keselamatan dalam memilih bus untuk disewa perlu menjadi perhatian. Seperti ketersediaan alat P3K, palu pemecah kaca, pemadam kebakaran, dan pintu darurat.

“Hingga sekarang masih ada sejumlah bus yang tidak memiliki izin dan tidak melakukan Uji KIR. Warga jangan terjebak dengan harga sewa murah, namun tak memberikan layanan dan jaminan keselamatan. Selain itu, pengemudi diminta yang mengetahui rute mencapai lokasi wisata yang dituju,” kata Djoko.

Pelajaran buat Pengemudi

Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan ada beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan maut tersebut. Bisa jadi pengemudi lelah, gagal fokus, atau hilang kendali karena selip, agresif, rem rusak dan lain-lain.

“Dari kejadian tersebut pastinya harus dilakukan investigasi untuk mendapatkan sebab secara objektif. Tapi ada satu hal yang harus dipersiapkan namun tidak dilakukan dan akibatnya berujung kecelakaan, yaitu faktor emosi. Ketika emosi ini terjaga maka otak dapat berpikir fokus dan jernih untuk bertanggung jawab. Utamanya pada saat awal tugas,” ujar Sony.

Untuk itu, sopir harus melakukan persiapan yang matang sebelum nyetir. Pertama, kata Sony, memastikan kendaraan siap, penumpangnya aman dan persiapan-persiapan arah jalan serta kemungkinan-kemungkinan terburuk.

“Kedua, emosi yang stabil juga membantu pengemudi dalam memandu di sepanjang perjalanan. Sehingga menerapkan SPE (See, Predict, Exsecute) pada setiap akan bermanuver. Emosi juga menjaga kewaspadaan berkendara, terutama ketika mulai drop dan letih datang, maka pengemudi mampu mengambil keputusan untuk istirahat,” ujar Sony.

(rgr/mhg)



Sumber : oto.detik.com

AI Tool Bantu Guru Mengajar Jadi Interaktif Selain Pakai ChatGPT


Jakarta

Seiring dengan teknologi digital yang semakin maju, guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi AI yang akan membantu proses kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan canggih, mulai dari menyusun slide presentasi, media pembelajaran yang lebih interaktif, kuis online untuk ulangan, dan lain sebagainya.

Kabar baiknya lagi, masih banyak aplikasi jenis ini yang sifatnya gratis sehingga tidak akan memberi tekanan finansial dan membuat akses ke layanannya semakin mudah.

Dikutip dari penerbit deepublish, berikut beberapa rekomendasi aplikasi AI untuk guru yang bisa digunakan dalam kemudahan mengajar:


1. Class Point AI

Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu menyusun slide presentasi, pembuatan kuis daring, dan lain sebagainya.
Teknologi AI di dalamnya membuat slide presentasi punya tampilan lebih menarik. Serta bisa ditambahkan beberapa unsur untuk meningkatkan interaksi. Nilai tambah lain, guru bisa mengecek siswa mana saja yang sudah membaca slide presentasi tersebut.

Tak hanya itu, para guru juga bisa menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda, isian atau uraian singkat, unggah video, dan lain sebagainya di aplikasi ini. Sehingga, ada lebih banyak pilihan soal ulangan dan tugas bisa dipilih guru disini.

2. Magic School AI

Website berbasis AI ini menyediakan fitur yang cukup beragam. Bagi guru di Indonesia fitur untuk membuat kuis daring, penyusunan silabus, jadwal kelas, dan sebagainya bisa digunakan.

Teknologi AI yang digunakan menyediakan banyak elemen yang bisa ditambahkan pada setiap media kerja. Pada pertanyaan misalnya, para guru bisa membuat pertanyaan berbentuk pilihan ganda maupun jawaban berbentuk uraian.

Bagi guru yang ingin menyusun silabus atau rencana pembelajaran dalam satu semester dengan mudah dan hasilnya menarik.

3. QuillBolt

QuillBolt diketahui menjadi website berbasis AI dengan layanan utama berupa parafrase otomatis. Parafrase sendiri ternyata cukup penting bagi seorang guru. Terutama untuk mendaur ulang soal ujian maupun ulangan.

Bagi guru yang mengajar mata pelajaran bahasa, aplikasi ini memiliki lebih banyak kegunaan. Selain membantu mendaur ulang soal agar tidak perlu membuang waktu terlalu banyak. Juga bisa digunakan untuk melakukan koreksi.

Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk menyiapkan materi presentasi yang unik dan segar. Sebab membantu melakukan parafrase dari sejumlah referensi yang digunakan. Selain menjadi kalimat baru, juga lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena bisa diatur memakai bahasa sederhana.

4. PowerPoint Speaker Coach

Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu menyusun slide presentasi yang lebih modern dan menarik secara tampilan.
Ada lebih banyak fitur ditawarkan di aplikasi ini dibandingkan dengan PowerPoint di Microsoft Office. Misalnya menambahkan elemen suara dan unsur lain yang bisa mendorong peningkatan interaksi siswa selama pembelajaran.

5. Gamma AI

Gamma AI juga bisa digunakan para guru di Indonesia untuk menyusun slide presentasi dengan teknologi AI. Dibandingkan dengan aplikasi sejenis, aplikasi ini tentu memiliki beberapa ciri khas tersendiri.

Termasuk fitur penambahan tombol pada slide presentasi sampai penambahan link menuju ke aplikasi dan website tertentu. Secara tampilan, slide presentasi yang dibuat juga lebih menarik dan modern dengan bantuan teknologi AI.

6. Gradescope

Aplikasi ini bisa dimanfaatkan para guru untuk membuat soal-soal ujian dan ulangan dengan bantuan AI. Sehingga ada lebih banyak jenis sial bisa dibuat mulai dari pilihan ganda sampai jawaban isian.

Selain itu, disini juga tersedia fitur pengecekan plagiarisme. Sehingga untuk tugas dan soal membuat karya tulis bisa sekalian diperiksa orisinalitasnya oleh guru. Nilai tambah lain, disini ragam soal bisa mencakup semua rumpun keilmuan.

7. Formative AI

Aplikasi AI untuk guru ini menyediakan fitur lengkap untuk membuat soal dalam berbagai bentuk.

Tidak hanya soal pilihan ganda dan jawaban uraian saja. Melainkan juga ada soal dalam bentuk audio, video, true or false (benar atau salah), mencocokan teks maupun gambar, dan lain sebagainya.

Teknologi AI yang digunakan membantu guru membuat bentuk soal yang lebih variatif dan juga modern. Hasil penilaian juga otomatis keluar dan guru bisa memberikan respon secara real time.

8. Grammarly

Grammarly ternyata juga masuk ke dalam daftar AI untuk guru, khususnya guru yang mengajar pelajaran bahasa. Lewat aplikasi ini, para guru bisa terbantu mengecek kualitas pekerjaan karya tulis siswa dalam bahasa Inggris maupun bahasa lain yang tersedia.

Sehingga memberi efisiensi waktu untuk mengoreksi tanda baca, bentuk kata baku atau tidak, dan lain sebagainya. Jadi, jika para guru selama ini merasa kesulitan untuk mengecek hasil kerja siswa dalam bentuk karya tulis bisa memanfaatkan aplikasi ini.

9. Tome AI

Aplikasi dengan basis teknologi AI ini bisa dimanfaatkan para guru untuk membuat slide presentasi. Tersedia banyak template yang menarik dan bisa diedit dengan mudah agar sesuai kebutuhan.

Teknologi AI yang mendasari aplikasi ini membantu para guru menyusun slide presentasi yang menarik dari segi tampilan. Sekaligus tetap mampu menyuguhkan poin-poin materi penting secara terstruktur dan lengkap.

10. Ask Your PDF

Secara fitur, aplikasi ini mirip dengan Chat GPT. Namun, tidak menggunakan teks melainkan dokumen. Baik dalam format PDF, TXT, RTF, EPUB, dan lain sebagainya.

Fitur di dalamnya membantu menemukan informasi atau ringkasan dari file yang diunggah ke sistem. Selain itu, aplikasi dengan AI ini bisa digunakan untuk membantu proses pemeriksaan karya tulis yang disusun para siswa.

11. Powtoon

Aplikasi dengan teknologi AI ini mendukung para guru untuk membuat slide presentasi yang menarik dan interaktif. Sekaligus untuk menyusun materi pembelajaran dengan teknologi AI agar efisien.

Ada banyak template dan animasi bisa ditambahkan di dalam slide presentasi maupun materi pembelajaran yang dibuat. Sehingga bisa dibuat semenarik mungkin untuk mendapatkan fokus para siswa di kelas.

Materi pembelajaran disini bisa dalam bentuk teks menarik, video yang ditambah animasi, dan lain sebagainya.

12. Quizlet

Sesuai dengan namanya, aplikasi ini membantu para guru untuk membuat kuis online yang menarik dengan bantuan teknologi AI.
Selain itu, fitur unggulan lain dari aplikasi ini adalah membuat flazz card untuk mencatat materi pembelajaran. Maupun digunakan untuk memberikan tugas kepada siswa untuk segera dikerjakan sesuai ketentuan.

13. MindMeister

Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu mind mapping. Bagi guru, aplikasi ini bisa digunakan untuk kolaborasi dengan siswa untuk saling bertukar ide dan pendapat secara real time di internet.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan ke siswa. Sekaligus menjadi media bantu untuk mempresentasikan materi dengan elemen desain yang menarik khas teknologi AI.

14. Edpuzzle

Bagi para guru yang membutuhkan aplikasi berbasis AI untuk mengedit video pembelajaran. Maka bisa menggunakan aplikasi Edpuzzle. APlikasi ini menggunakan teknologi AI untuk kemudahan dan kecepatan edit video edukasi.

Para guru bisa mengedit tampilan video menjadi lebih menarik, lebih kaya fitur, dan lebih mampu memberi informasi atau penjelasan secara mendalam. Sehingga bisa memaksimalkan video edukasi yang dibuat untuk meningkatkan hasil pembelajaran.

15. Lumen 5

Khusus untuk para guru yang ingin membuat video edukasi akan tetapi terbentur dengan waktu yang minim atau keterampilan editing video. Maka tidak perlu khawatir, sebab ada AI untuk guru yang menjawab kebutuhan ini, yakni di aplikasi Lumen 5.

Aplikasi ini membantu pengguna mengubah teks menjadi video yang interaktif. Sehingga cukup mengetik slide presentasi atau materi pembelajaran dan masukan ke sistem. Maka oleh teknologi AI akan diubah menjadi video dalam waktu singkat.

(agt/agt)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Kapan Trent Belajar Bahasa Spanyol Sebelum ke Real Madrid?


Madrid

Trent Alexander-Arnold sempat bikin kaget usai lancar bahasa Spanyol saat gabung Real Madrid. Teka-teki kapan bek sayap Inggris itu belajar akhirnya terungkap.

Melansir Daily Mail, Trent mengungkapnya kapan ia mempelajarinya. Bek berusia 26 tahun itu menekuninya sejak lima bulan lalu atau sekitar bulan Mei.

“Hai, saya Trent. Saya belajar bahasa Spanyol dengan Sara lima bulan lalu,” katanya, dalam video yang diunggah Sara Duque sang guru bahasanya di Instagram.


“Saya tak berbicara bahasa Spanyol sebelumnya. Saya ingin mempelajarinya agar berkomunikasi lebih baik dengan rekan, pelatih, dan fans Madrid, juga beradaptasi lebih baik dengan budayanya,” ungkap eks Liverpool itu.

Sara Duque, guru bahasa Trent Alexander-Arnold, dikenal sebagai spesialis guru bahasa pesepakbola. Di akun Instagram-nya, ia diketahui lancar 7 bahasa, dan juga mantan pengacara olahraga.

Trent sempat bikin heboh saat lancar bahasa Spanyol. Hal itu terlihat saat ia memperkenalkan diri di Madrid, usai meninggalkan Liverpool, dengan bahasa itu, Momen itu sempat bikin heboh, mempertanyakan kapan ia mempelajarinya.

Trent Alexander-Arnold cabut usai 20 tahun membela Liverpool atau sejak masih bocah. Ia pergi dengan mempersembakan dua titel Premier League, satu trofi Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga Inggris, dengan total 23 gol dari 354 laga.

(yna/nds)



Sumber : sport.detik.com

Mirip Saya dengan Buffon Dulu


Barcelona

Wojciech Szczesny tak menganggap Joan Garcia sebagai pesaingnya. Justru Szczesny ingin jadi “guru” yang baik untuk Garcia, seperti dulu Gianluigi Buffon.

Garcia didatangkan Barcelona musim panas ini dari Espanyol dan diproyeksikan jadi kiper utama. Garcia sudah tampil tujuh kali dengan lima kali kebobolan dan tiga nirbobol.

Kedatangan Garcia jelas jadi alarm untuk Szczesny dan Marc-Andre Ter Stegen yang selama ini jadi andalan di bawah mistar. Szczesny beruntung karena jadi kiper kedua setelah cedera panjang Ter Stegen.


Tidak seperti musim lalu, di mana Szczesny berperan mengantarkan Barcelona meraih dobel gelar domestik, kali ini dia harus jadi penonton setia di bangku cadangan.

Barulah di tiga pertandingan terakhir, Szczesny beraksi karena Garcia harus menepi sampai bulan depan karena cedera lutut. Buat Szczesny, status kiper cadangan bukan masalah baginya.

Sebab, dia sempat merasakan hal serupa saat berbagi peran dengan Buffon di Juventus. Didatangkan pada 2017, Szczesny sempat jadi pelapis Buffon sebelum jadi kiper utama setahun setelahnya.

“Saya tidak pernah mau bersaing. Bersaing itu bukan kata yang bagus. Mereka semua teman baik saya dan mereka mendukung ketika saya bermain, dan saya juga senang ketika mereka bermain,” ujar Szczesy di Football Espana.

“Saya juga pernah bersama Buffon, idola masa kecil, dan melihatnya berlatih setiap hari, bagaimana dia bersikap di lapangan dan luar lapangan, caranya bicara dengan rekan setim, itu merupakan pengalaman berhagar buat saya. Saya mungkin banyak belajar dari dia. Tidak ada persaingan di antara kami dan saling mendukung.”

“Saya merasa punya kewajiban untuk melakukan itu ke Joan. Mungkin dia tidak bisa belajar banyak dari saya, seperti halnya dulu saya ke Gigi, tapi prosesnya mirip lah.”

(mrp/aff)



Sumber : sport.detik.com

Beasiswa BPP S3 Dalam Negeri 2025 untuk Dosen-Guru Dibuka, Total Rp 30 Juta



Jakarta

Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Sekretariat Jenderal Kementerian Agama membuka pendaftaran beasiswa Bantuan Penyelesaian Pendidikan S3 Dalam Negeri (BPP S3 Dalam Negeri) 2025.

Bantuan ini ditujukan untuk dosen, guru, tenaga kependidikan dan pegawai di bawah lingkungan Kementerian Agama yang sedang menempuh pendidikan S3. Beasiswa bertujuan untuk mendorong penerima agar segera membereskan studinya.

Pendaftaran beasiswa dibuka mulai 5 hingga 15 Oktober 2025. Proses pengajuan beasiswa bisa dilakukan secara online pada laman https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.id


Namun, sebelum mendaftar pelamar harus mengetahui dahulu persyaratanya. Mengutip laman Kemenag, berikut ketentuan beasiswa BPP S3 Dalam Negeri 2025:

Komponen Beasiswa BPP S3 Dalam Negeri 2025

Total bantuan BPP S3 Dalam Negeri 2025 memiliki total Rp 30 juta. Dana tersebut nantinya akan ditransfer langsung oleh LPDP kepada peserta.

Adapun cakupan pembiayaan yang bisa dibayarkan oleh bantuan tersebut antara lain:

1. Biaya SPP
2. Biaya penulisan disertasi
3. Biaya penerbitan jurnal ilmiah bereputasi sebagai syarat kelulusan
4. Biaya pembelian berbagai literatur yang diperlukan.

Syarat Daftar Beasiswa BPP S3 Dalam Negeri 2025

  • Warga Negara Indonesia
  • Berstatus sebagai guru pendidikan dasar dan menengah keagamaan, dosen perguruan tinggi keagaman/ma’had aly, tenaga kependidikan pada pendidikan dasar dan menengah keagamaan dan perguruan tinggi keagamaan, ustadz/kyai pondok pesantren, atau pegawai Kemenag
  • Mahasiswa S3 aktif yang tengah mengenyam semester 3.
  • Telah lulus seminar proposal disertasi
  • Tidak sedang menerima beasiswa atau bantuan lain.

Dokumen Daftar Beasiswa BPP S3 Dalam Negeri 2025

  • Surat keterangan hasil studi yang berisikan IPK
  • Surat rekomendasi dari Pimpinan Satuan Kerja
  • Surat pakta integritas yang sudah ditandatangani
  • Surat permohonan bantuan.

Selain beasiswa BPP ini, Kemenag juga merekomendasikan beasiswa lain untuk jenjang lainnya yang disediakan Kemenag. Misalnya beasiswa full scholarship untuk S1-S3, Bantuan Riset Indonesia Bangkit (MoRA The Air Fund), Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), dan lainnya.

Untuk informasi lebih lengkap terkait beasiswa BPP S3 Dalam Negeri 2025, bisa dipelajari pada laman https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.id

(cyu/nah)



Sumber : www.detik.com

Kemendikdasmen Sebut TKA Juga Punya Manfaat untuk Guru-Sekolah, Apa Saja?



Jakarta

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen GTKPG Kemendikdasmen) Nunuk Suryani sebut Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak hanya bermanfaat untuk murid, tetapi juga guru. Apa manfaat yang dimaksud?

Bagi siswa, hasil TKA akan menunjukkan profil akademik yang terstandar dari tiap anak. Hasil akhir TKA tidak hanya nilai, tetapi juga penggambaran proses pembelajaran termasuk tentang kekuatan dan kelemahan mereka.

“Misalnya lemah di literasi dan numerasi tapi kuat di desain. Jadi, ini akan menjadi bahan refleksi pribadi. Apakah strategi belajarnya sudah efektif atau perlu perbaikan,” ungkap Nunuk dikutip melalui postingan Instagram resminya, Selasa (30/9/2025).


Sedangkan untuk guru, Nunuk menilai hasil TKA bisa menjadi cerminan kualitas pembelajaran. Jika hasilnya TKA siswa baik, berarti mencerminkan lima tugas pokok guru berhasil.

“Dan jika nilai rapor tinggi tapi TKA rendah, ini jadi bahan refleksi. Guru bisa melakukan evaluasi apakah soal di kelas terlalu mudah atau fokus pembelajarannya masih hafalan. Ini untuk refleksi guru,” sambung Dirjen Nunuk.

TKA Jadi Umpan Balik Merancang Metode Mengajar

Lebih lanjut, Nunuk menyebut TKA bisa memberikan umpan balik atau feedback untuk guru dalam merancang metode mengajar. Ke depan, guru diharapkan bisa menggunakan metode mengajar yang lebih mendorong pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir kritis siswa.

“Jadi bukan hanya sekedar untuk siswa tapi bagi guru feedback yang luar biasa untuk bahan refleksi bagi guru. Sebenarnya itu sudah berhasilkah saya mendampingkan anak,” urai Nunuk lagi.

Selain siswa dan guru, TKA juga bisa memberikan manfaat untuk sekolah. Hasil TKA bisa digunakan untuk memetakan mutu antar sekolah dan menjadi dasar sekolah menyusun program remedial, pengayaan, atau penguatan kurikulum.

“Data TKA ini bisa dipakai sekolah untuk berdialog dengan orang tua tentang capaian akademik yang objektif. bukan hanya berdasarkan rapor internal,” tegasnya.

Pada jangka panjang, Kemendikdasmen menegaskan hasil TKA akan sangat membantu sekolah dalam menjaga integritas penilaian. Sehingga, nilai rapor murid bisa selaras dengan kemampuan mereka di dunia nyata.

Seperti yang diketahui, pendaftaran TKA masih dibuka hingga 5 Oktober 2025 mendatang. Siswa yang ingin mengikuti TKA bisa melakukan pendaftaran ke sekolah masing-masing.

(det/pal)



Sumber : www.detik.com

Guru Besar UGM Saran MBG Dikelola Kantin Sekolah, Belajar dari Negara Maju



Jakarta

Guru Besar Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Agus Sartono sarankan agar program makan bergizi gratis (MBG) dikelola oleh kantin sekolah. Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Ia menjelaskan, MBG dilaksanakan di Indonesia usai belajar dari pengalaman berbagai negara lainnya. Beberapa negara yang dimaksud yakni Brasil dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Bukan hanya dasar programnya, Agus menyoroti berbagai praktik baik menjalankan MBG di negara maju seharusnya juga bisa diperhatikan. Termasuk tentang program MBG yang dilaksanakan melalui kantin sekolah.


“Cara ini lebih baik dibanding dengan cara atau sistem yang diterapkan di Indonesia saat ini,” tuturnya dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (5/10/2025).

Melalui kantin sekolah, menurutnya makanan yang tersaji dalam MBG akan lebih segar dan tidak cepat basi. Seluruh prosesnya bisa terkontrol dengan baik lantaran berada dalam lingkup yang relatif kecil.

Agus yakin cara-cara seperti ini bisa dilakukan di Indonesia. Sekolah bisa bekerja sama dengan komite untuk proses pengelolaannya.

“Sekolah bersama komite sekolah saya kira mampu mengelola ini dengan baik,” urainya.

Jika sistem MBG dilakukan oleh kantin, ia berpendapat, kebutuhan baku bahan makanan bisa dipenuhi dari UMKM sekitar sekolah. Langkah ini dapat berimbas pada terciptanya sirkulasi ekonomi yang baik.

“Dengan demikian sekolah mendapatkan dana utuh sebesar Rp 15 ribu per porsi, bukan seperti yang terjadi selama ini hanya sekitar Rp 7.000 per porsi,” tegas Agus.

Uang MBG Diberikan Secara Tunai ke Siswa

Jika proses pengolahan MBG tidak mungkin dilakukan oleh kantin sekolah, Agus memberikan alternatif lain. Ia mengatakan, dana bisa diberikan secara tunai kepada siswa.

Sistem ini akan melibatkan orang tua yang harus membelanjakan dan menyiapkan bekal kepada anak-anaknya. Jika ingin diterapkan, Badan Gizi Nasional (BGN) harus menyusun panduan teknis dan melakukan pengawasan.

Dalam pelaksanaannya, guru di sekolah juga perlu bertindak tegas. Ketika ada anak yang tidak membawa bekal, sekolah perlu memberi peringatan hingga memanggil orang tuanya.

“Jika sampai satu bulan tidak membawa (bekal), bisa memanggil orang tuanya dan jika masih terus, bisa dihentikan,” tegas Agus Sartono.

Cara seperti ini dinilainya lebih efektif dan menanggulangi praktik pemburu rente atau uang program rutin. Dana MBG bisa ditransfer langsung ke siswa setiap bulan layaknya penyaluran KIP atau BOS.

Penyebab Keracunan MBG

Agus juga mencoba merunut mengapa persoalan keracunan MBG bisa mencuat. Menurutnya hal ini bisa terjadi karena panjangnya rantai penyaluran makanan.

Seperti yang diketahui, penyaluran MBG dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada sekolah-sekolah. Proses ini menurut Agus hanya menguntungkan pengusaha besar, mengingat ia menemukan anggaran yang seharusnya Rp 15 ribu per anak menjadi Rp 7 ribu saja.

“Program Makan Bergizi Gratis pun bisa menjadi ‘Makar Bergiri Gratis’ bagi pengusaha besar karena mereka mendapat keuntungan yang besar secara ‘gratis’,” singgungnya.

Ia mencoba menghitung pendapatan yang diterima SPPG. Jika margin per porsi diambil Rp 2 ribu dan satu SPPG melayani 3.000 porsi, maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 150 juta per bulan atau Rp 1,8 miliar per tahun.

“Secara nasional margin Rp 2.000 dari Rp 15.000 atau sekitar 13 persen merupakan suatu jumlah yang besar. Karenanya implementasi MBG dengan memberikan tunai kepada siswa akan mampu menekan dan menghilangkan kebocoran/keuntungan pemburu rente sebesar Rp 33,3 triliun,” papar Agus.

Meski sudah berjalan, Agus yakin masih ada waktu untuk BGN berbenah diri soal MBG. Ia mengajak pemerintah untuk perpendek rantai distribusi MBG dan menghilangkan cara-cara kotor dalam prosesnya.

“Saya kira masih belum terlambat, dan ajakan saya mari kita perpendek rantai distribusi MBG agar lebih efektif dan hilangkan cara-cara kotor memburu rente. Jadikan MBG benar-benar sebagai Makan Bergizi Gratis bagi siswa,” pungkasnya.

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Museum di Jepang Bolehkan Pengunjung Pegang-pegang… Koleksi



Morioka

Sebuah museum kecil di Kota Morioka, Prefektur Iwate, Jepang, menawarkan pengalaman tak biasa. Pengunjung diperbolehkan untuk menyentuh koleksi di sana.

Berbeda dari museum pada umumnya yang melarang menyentuh koleksi, museum tersebut justru mendorong para tamu. Khususnya penyandang tunanetra untuk menjelajahi semua pameran lewat sentuhan.

Dilansir dari Kyodo, Kamis (2/10/2025) museum yang dikelola secara pribadi tersebut menjadi tujuan istimewa bagi penyandang tunanetra dari berbagai penjuru Jepang. Di sana, imajinasi tidak hanya dibangun lewat cerita, tetapi diwujudkan melalui pengalaman langsung.


“Tujuan saya adalah menciptakan tempat di mana pengunjung tunanetra dapat menemukan hal-hal baru, tidak peduli seberapa sering mereka datang,” ujar Direktur Museum, Wakana Kawamata.

Museum unik itu menempati ruang seluas 165 meter persegi di lantai dua rumah keluarga Kawamata. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi patung hewan seperti singa, hiu, hingga burung merak yang tampak begitu realistis.

Semua koleksi tersebut dapat disentuh bebas oleh para pengunjung. Kawamata secara pribadi memilih objek-objek yang dipamerkan sesuai dengan minat setiap tamu dan memberikan penjelasan secara langsung.

Meski kunjungan hanya bisa dilakukan dengan reservasi dan maksimal dua kelompok per hari, museum tersebut tetap dikunjungi sekitar 450 orang setiap tahunnya. Pendekatan personal inilah yang menjadi nilai jual utamanya.

Misalnya, pecinta sejarah bisa meraba shuriken dan alat tulis dari Zaman Edo, sementara penyuka arsitektur dapat mengeksplorasi miniatur bangunan warisan dunia.

Museum ini pertama kali didirikan pada tahun 1981 oleh almarhum Masataro Sakurai, seorang guru tunanetra di sekolah luar biasa setempat. Ia membangunnya dengan dana pribadi sebagai bentuk dukungan terhadap keinginan belajar para penyandang tunanetra.

Selama bertahun-tahun, Sakurai mengumpulkan dan bahkan membuat sendiri berbagai spesimen. Koleksinya kini mencapai sekitar 3.000 item. Namun pada 2010, museum sempat tutup karena kondisi kesehatannya yang menurun.

Kala itu, Kawamata tengah bekerja di Tokyo. Namun setelah berkunjung ke museum, ia merasa terdorong untuk melanjutkan perjuangan Sakurai.

“Tidak mungkin saya bisa meninggalkan tempat ini,” ungkap Kawamata.

Ia pun memutuskan untuk mengambil alih dan kembali membuka museum pada 2011 di lokasi yang sekarang.

Mayoritas pengunjung museum saat ini berusia antara 60 hingga 80 tahun. Kawamata menyadari bahwa meskipun banyak dari mereka memiliki pengetahuan luas, pengalaman langsung mereka terhadap benda-benda nyata sangat terbatas.

Salah satu momen yang membekas adalah saat seorang pengunjung menyentuh berang-berang laut yang diawetkan dan berkata, ‘Saya selalu mengira itu ikan. Saya tidak percaya ia punya kaki’.

Ada pula yang menganggap posisi ikan di kemasan supermarket mencerminkan cara berenangnya di alam.

“Saat-saat seperti itu membuat saya menyadari bahwa mungkin ada lebih banyak orang dengan gangguan penglihatan yang telah menjalani hidup dengan menelan keraguan mereka daripada yang saya duga sebelumnya,” tutur Kawamata.

Untuk memperkaya pengalaman tersebut, museum kini menata objek secara berdampingan seperti anjing rakun di sebelah rubah atau model gajah disandingkan dengan jerapah. Tujuannya agar pengunjung dapat membandingkan dan membentuk gambaran yang lebih akurat.

“Saya ingin mereka memahami apa yang mereka pelajari di sini dengan sangat jelas, sehingga mereka bisa menjelaskannya kepada orang lain dengan kata-kata mereka sendiri,” tambahnya.

Tak hanya soal koleksi, museum itu juga menjadi ruang yang aman untuk berdiskusi. Setiap kunjungan dimulai dengan percakapan ringan, termasuk menanyakan tingkat disabilitas pengunjung. Meski awalnya ragu, Kawamata kini melihat pendekatan ini justru disambut baik.

“Saya diberi tahu bahwa tidak masalah untuk bertanya apa pun, selama saya berusaha memahami,” pungkasnya.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Tak Lagi Belajar di Lantai, Siswa di SD Ini Dapat Bantuan Meja-Kursi



Jakarta

Siswa SDN 1 Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya bisa merasakan belajar di meja dan kursi baru. Sebelumnya, puluhan siswa kelas 1 terpaksa belajar di lantai sejak awal tahun ajaran baru karena tidak tersedia meja dan kursi.

Meja dan kursi dikirimkan untuk dua ruang kelas, terdiri atas 64 kursi siswa, 32 meja belajar, 2 meja dan kursi guru, 2 lemari, serta 2 papan tulis. Bantuan dikirimkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).


“Kami tidak ingin ada satu pun anak Indonesia yang belajar tanpa fasilitas layak. Begitu laporan diterima, kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan segera dipenuhi,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen Gogot Suharwoto dalam keterangannya, dikutip Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, dukungan terhadapSDN 1Cibitung merupakan bagian dari langkah berkelanjutanKemendikdasmen dalam pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar.

Kemendikdasmen menegaskan peristiwa di SDN 1 Cibitung menjadi alarm pentingnya sistem deteksi dini terhadap kebutuhan sarana-prasarana pendidikan. Pemerintah mengatakan pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah agar kasus serupa tidak terulang di sekolah lain.

Kepala SekolahSDN 1CibitungIwanRustandi menyampaikan apresiasi atas perhatian cepat pemerintah.

“Alhamdulillah, kini anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran,” ujarnya.

Guru dan orang tua siswa mengaku bahwa suasana belajar kini jauh lebih baik. Anak-anak terlihat antusias, disiplin, dan lebih fokus mengikuti pelajaran di kelas.

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com