Tag Archives: haji

Pemerintah Saudi Batasi Waktu Masuk Hijr Ismail, Pria dan Wanita Dipisah



Jakarta

Hijr Ismail menjadi tempat yang dikunjungi jemaah ketika menjalani ibadah haji ataupun umrah. Kini ada aturan baru yang menetapkan jam kunjungan bagi jemaah laki-laki dan perempuan.

Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (15/11/2024), Otoritas Umum yang mengatur Dua Masjid Suci telah menetapkan waktu khusus bagi jamaah laki-laki dan perempuan untuk mengunjungi Hijr Ismail. Menurut otoritas tersebut, setiap pengunjung akan diizinkan untuk menghabiskan waktu maksimal 10 menit di area Hijr Ismail.

Hijr Ismail adalah bangunan yang berada di sebelah utara Ka’bah. Jemaah berbondong-bondong mendatangi Hijr Ismail karena di sini menjadi salah satu tempat mustajab untuk berdoa.


Pembagian Waktu Kunjungan

Penetapan waktu kunjungan ini dibagi berdasarkan jenis kelamin jemaah. Dengan adanya aturan ini, jemaah laki-laki dan perempuan diharapkan bisa lebih nyaman saat mengunjungi Hijr Ismail.

Waktu masuk untuk laki-laki dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 11.00 pagi, sedangkan waktu masuk malam dialokasikan untuk wanita dari pukul 08.00 malam hingga pukul 02.00 dini hari.

Pintu masuk ke Hijr Ismail akan dipusatkan melalui gerbang barat.

Langkah ini diambil untuk mengelola kepadatan dan meningkatkan kenyamanan bagi para jamaah. Upaya ini juga merupakan bagian dari keinginan Pemerintah Saudi untuk memberikan layanan terbaik bagi para tamu Allah SWT sekaligus menyediakan pengalaman ibadah yang khusyuk di dekat Ka’bah.

Hijr Ismail adalah bangunan setengah lingkaran berbentuk tembok rendah di sisi utara Ka’bah. Bangunan ini awalnya merupakan bagian dari Ka’bah karena ruang yang terletak di antara Hijr Ismail dan Ka’bah dulunya merupakan satu kesatuan.

Pada 2023, lebih dari 13,5 juta umat Islam melaksanakan ibadah umrah, jumlah jamaah internasional tertinggi yang pernah melaksanakan ibadah tersebut.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Kloter Pertama Haji 2025 Direncanakan Berangkat 2 Mei 2025



Jakarta

Jemaah haji asal Indonesia direncanakan akan mulai diberangkatkan pada 2 Mei 2025 untuk melaksanakan ibadah haji 1446 H/2025 M. Segala persiapan telah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menyampaikan jemaah haji Indonesia 1446 Hijriyah direncanakan sudah mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.

Ia juga menjelaskan jemaah akan mulai diterbangkan ke Arab Saudi pada 2 Mei 2025. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Kemenag tahun 2024 di Bogor.


“Insyaallah, untuk pelaksanaan haji 1446 Hijriah akan diselenggarakan pada tahun 2025. Secara proses, jemaah akan mulai masuk asrama haji tanggal 1 Mei. Pada 2 Mei sudah ada (jemaah) yang terbang. Jadi, kita hitung mundur dari situ, dan tentu banyak hal yang harus kami persiapkan untuk saat ini,” ungkap Hilman sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenag, Minggu (17/11/2024).

Kebijakan pada Pelaksanaan Haji 2025

Dalam kesempatan ini, Hilman menekankan pentingnya persiapan yang matang, terutama untuk memenuhi kebutuhan jemaah selama di Arab Saudi. Salah satu kebijakan baru yang akan diimplementasikan adalah kewajiban menyediakan makanan setiap hari bagi jemaah selama berada di Tanah Suci.

“Berbeda dengan kebijakan sebelumnya, saat ini DPR dengan kita (Kemenag) sepakat bahwa jemaah harus makan setiap harinya selama di Saudi. Kalau dulu itu ada enam hari tidak dikasih makan. Tapi, sekarang itu harus ada,” jelasnya.

“Karena itulah, menjelang puncak haji, kita membutuhkan, hitungan kami, sekitar 5,4 juta makanan siap saji. Tahun lalu, baru ada 1,6 juta makanan siap saji yang bisa kita sediakan,” sebut Hilman.

Selain logistik, Kemenag juga memperkuat aspek edukasi jemaah melalui manasik haji yang mendukung moderasi beragama. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kerukunan internal, antar mazhab, dan antarumat beragama.

“Memang fikih haji di sana bermacam-macam. Kita juga akan mengedukasi jemaah untuk bisa memahami situasi di sana,” terang Hilman.

Hilman menyebutkan, telah ada 1.200 hingga 1.500 petugas haji yang akan bersiap melayani jemaah haji. Para petugas haji ini telah dilatih untuk memberikan edukasi kepada calon jemaah haji.

“Kita sudah memiliki mungkin 1.200 atau 1.500 petugas pembimbing ibadah haji profesional bersertifikat yang dilatih di berbagai kabupaten/kota melalui PTKIN yang ada. Nah ini juga akan membantu dalam proses edukasi terhadap jemaah,” tuturnya.

Turut hadir pula dalam rakernas Kemenag, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama, Romo Syafi’i, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Muhammad Irfan Yusuf, Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar, dan seluruh jajaran pejabat eselon I dan II Kemenag.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Masyaallah! Raja Salman Akan Undang 1.000 Orang dari 66 Negara Umrah Gratis



Jakarta

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyetujui penyelenggaraan umrah gratis yang menyasar 1.000 orang dari 66 negara pada musim ini. Jemaah terbagi dalam empat kelompok.

Dilansir dari kantor berita Saudi, SPA, Selasa (19/11/2024), kegiatan ini merupakan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah, dan Ziarah. Program ini dilaksanakan dan diawasi oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan.

Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan serta Pengawas Umum Syekh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al Sheikh mengatakan program tamu ini telah menjangkau lebih dari 140 negara sejak pertama kali diluncurkan. Para tamu kerajaan telah menikmati berbagai manfaat yang diberikan selama program.


“Para tamu program menikmati berbagai layanan melalui sistem yang komprehensif, yang memastikan pengalaman yang lancar dari keberangkatan hingga kepulangan mereka dengan selamat,” demikian seperti dilaporkan SPA.

Al-Sheikh turut menyampaikan rasa terima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman karena telah memberdayakan umat Islam dari berbagai negara untuk menjalankan ibadah dengan nyaman dan damai dengan biaya sendiri.

Saudi Gazette turut melaporkan, program umrah gratis ini juga dilakukan untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara umat Islam di berbagai belahan dunia. Program ini juga bertujuan mengembangkan komunikasi yang bermanfaat dengan para elite Islam, ulama, syekh, dan tokoh-tokoh berpengaruh dunia.

Pada tahun sebelumnya, program ini menyasar ulama, cendekiawan hingga tokoh muslim berpengaruh di dunia. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapat undangan umrah gratis dari Raja Salman tahun lalu.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi menyebut Raja Salman mengundang 50 orang dari Indonesia untuk melaksanakan umrah.

Belum diketahui rincian undangan untuk tahun ini.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

5 Asosiasi Haji Khusus Seleksi Syarikah untuk Pelayanan Terbaik Jemaah Haji RI



Jakarta

Sejumlah pengusaha travel haji khusus yang tergabung dalam Konsorsium Berkah Bersama (KBB) melakukan beauty contest atau seleksi syarikah yang akan melayani jemaah haji khusus Indonesia selama di Mina dan Arafah. Syarikah adalah perusahaan yang mendapatkan izin operasional di Mina dan Arafah atas mandate dari badan pelayanan haji di Makkah (muassasah).

Adapun Konsorsium Berkah Bersama (KBB) anggotanya berasal dari Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi), Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bershatu), Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri), Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo), dan Afiliasi Penyelenggara Umrah dan Haji (Ampuh)

Satu persatu syarikah tersebut datang ke Indonesia untuk melakukan presentasi tentang pelayanan yang akan mereka tawarkan pada Jemaah haji Indonesia. Pada Senin malam kemarin satu syarikah juga melakukan presentasi di hadapan puluhan pengusaha travel haji khusus yang tergabung dalam KBB.


“Kami hari ini memperkenalkan salah satu layanan syarikah, di mana kita haji itu membutuhkan syarikah-syarikah. Syarikah syarikah ini kita undang untuk mempresentasikan bagaimana layanan-layanan mereka nanti di Arafah dan Mina,” kata Ketua Umum Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) Awaluddin Wahab kepada wartawan di Jakarta, Senin malam 18 November 2024.

Pada Senin malam kemarin adalah syarikah terakhir yang melakukan presentasi di hadapan anggota Konsorsium Berkah Bersama. Pihak KBB akan segera menentukan syarikah yang akan melayani Jemaah haji Indonesia selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Asrul Aziz Taba dari Kesthuri mengatakan saat ini KBB masih menunggu kebijakan pemerintah terkait kepastikan waktu kapan Jemaah haji khusus ini bisa melunasi biaya. “Sehingga kita tahu berapa jumlah yang kita miliki, sehingga kita bisa memilih syarikah mana yang akan kita pilih sebagai pihak yang akan melayani kita di sana (Saudi),” kata Asrul di tempat yang sama.

Salah satu syarikah yang melakukan presentasi di hadapan Konsorsium Berkah Bersama pada Senin malam adalah Ithraa Alkhair. Chairman of The Board of Directors Ithraa Alkhair Faisal Abdul Aziz mengatakan pihaknya menawarkan tenda dua lantai di Arafah dan Mina untuk Jemaah haji khusus Indonesia. Adanya tenda dua lantai di Mina dan Arafah ini memungkinkan setiap Jemaah haji khusus Indonesia memiliki space yang lebih luas, yakni sekitar 1,5 meter persegi setiap jemaahnya.

Selain space dan tenda dua lantai, Faisal juga menyebut bahwa lokasi jemaah dengan tempat untuk melontar jumroh di Jamarot cukup dekat. “Kami (Ithraa Alkhair) menawarkan tenda dua lantai di Arafah dan Mina. Untuk Mina, izin awalnya sudah ada,” kata Faisal.

Asrul menyambut baik tawaran dari Ithraa Alkhair tersebut, namun keputusan untuk menentukan Syarikah nantinya ada di anggota Konsorsium Berkah Bersama.”Dia (Ithraa Alkhair) menawarkan, tapi pilihan ada di tangan kami (KBB),” kata dia.

Yang pasti, kata Asrul, pilihan terhadap syarikah nantinya akan dilakuka dengan pertimbangan untuk pelayanan Jemaah haji khusus Indonesia yang lebih baik.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Asosiasi Pengusaha Haji Khusus Minta Syarikah Perbaiki Layanan Jemaah



Jakarta

Lima asosiasi pengusaha travel haji khusus yang tergabung dalam Konsorsium Berkah Bersama (KBB) melakukan seleksi syarikah yang akan melayani jemaah haji khusus Indonesia selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Sejumlah syarikah telah datang ke Indonesia dan presentasi di hadapan para pengusaha travel haji khusus.

Pada Senin (18/11) malam kemarin adalah syarikah terakhir yang melakukan presentasi. Nantinya KBB akan menyeleksi sejumlah syarikah untuk melayani jemaah haji khusus dari Indonesia selama di Armuzna.

Namun menurut Asrul Aziz Taba dari Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri), KBB saat ini belum bisa memutuskan jumlah syarikah yang akan dipilih. Sebab hingga sekarang pemerintah Indonesia belum memutuskan kapan jemaah haji khusus ini bisa melakukan pelunasan.


“Sekarang dalam proses, kami masih menunggu kebijakan pemerintah untuk menentukan kapan haji khusus ini mulai melunasi sehingga kami tahu berapa jumlah yang kami miliki, sehingga kami bisa memilih syarikah mana yang akan kami pilih sebagai pihak yang akan melayani Jemaah kami di sana (Saudi),” kata Asrul Aziz Taba kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/11/2024) malam.

Saat sejumlah syarikah presentasi, beberapa pengusaha travel haji khusus menyampaikan keluhan mereka. Seperti persoalan kamar mandi, hingga makanan yang datang terlambat.

Asrul berharap pada musim haji 2025 para syarikah akan memberikan pelayanan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. “Kami inginkan perubahan-perubahan. Perbaikan untuk kepentingan jemaah, bukan untuk kami. Kami ini kan pelaksana kalau kami menyampaikan keluhan itu semata-mata untuk memberikan pelayanan yang terbaik buat jemaah Indonesia,” kata Asrul.

Wawan Suhada dari Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bershatu) mengatakan, beauty contest seleksi syarikah ini dilakukan untuk memastikan bahwa nantinya jemaah haji khusus Indonesia akan mendapatkan layanan yang terbaik selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Konsorsium Berkah Bersama (KBB) anggotanya berasal dari lima asosiasi pengusaha travel haji khusus yakni Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi), Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bershatu), Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri), Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo), dan Afiliasi Penyelenggara Umrah dan Haji (Ampuh).

Jemaah haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi kloter pertama asal Indonesia rencananya akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025. Sebelum diberangkatkan jemaah haji akan masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.

(erd/kri)



Sumber : www.detik.com

6 Syarat Daftar Haji Reguler dan Cara Daftarnya


Jakarta

Menunaikan ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang menjadi dambaan setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Perjalanan ke Tanah Suci ini bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga simbol kepatuhan dan kecintaan kepada Allah SWT. Untuk melaksanakannya, setiap calon jamaah haji harus mengikuti prosedur pendaftaran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Proses pendaftaran haji di Indonesia telah diatur melalui Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh No.28 Tahun 2016, yang mencakup pedoman untuk pendaftaran haji reguler.

Penting untuk diingat, kuota haji di Indonesia memiliki masa tunggu yang cukup panjang, sehingga mendaftar lebih awal adalah langkah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin segera mewujudkan mimpi mengunjungi Baitullah.


Bagi Anda yang berniat untuk mendaftar haji di tahun 2024, ada sejumlah syarat daftar haji dan tahapannya yang wajib dipenuhi. Semua hal ini perlu dipersiapkan dengan baik agar proses pendaftaran berjalan lancar.

Syarat Daftar Haji 2024

Untuk menjadi calon jemaah haji, Anda harus memenuhi sejumlah syarat daftar haji yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI. Berikut adalah poin-poin syaratnya yang dilansir dari situs Badan Pengelola Keuangan Haji:

1. Beragama Islam

Melaksanakan ibadah haji adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Oleh karena itu, hanya umat Islam yang dapat mendaftar. Bukti keislaman seperti KTP atau dokumen identitas resmi lainnya diperlukan untuk memastikan status agama calon Jemaah yang terdapat pada dokumen identitas tersebut.

2. Berusia minimal 12 tahun

Syarat usia ini ditetapkan untuk memastikan calon jemaah cukup dewasa untuk memahami dan melaksanakan rangkaian ibadah haji. Dengan usia minimal 12 tahun, pemerintah berharap para calon jemaah mampu bertanggung jawab secara fisik dan mental selama ibadah.

3. Memiliki KTP yang sah

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah dokumen wajib untuk proses pendaftaran. Identitas ini berguna untuk memverifikasi kewarganegaraan dan domisili calon Jemaah agar meminimalisasi kesalahan dalam proses administrasi, serta memastikan kelancaran proses di Kantor Kementerian Agama.

4. Menyertakan kartu keluarga (KK)

KK atau kartu keluarga menjadi dokumen pendukung yang memberikan informasi struktur keluarga dan status sosial calon pendaftar haji. Dokumen ini membantu verifikasi data untuk keperluan administratif, seperti pengajuan fasilitas khusus yang dibutuhkan calon pendaftar.

5. Memiliki akta kelahiran atau dokumen pendukung

Akta kelahiran, kutipan akta nikah, atau ijazah juga berfungsi sebagai identitas tambahan. Dokumen ini dibutuhkan untuk memastikan calon jemaah memenuhi syarat usia dan status hukum yang diperlukan untuk pendaftaran.

6. Membuka tabungan di BPS-Bipih

Setiap calon jemaah wajib memiliki tabungan di Bank Penerima Setoran – Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS-Bipih). Tabungan ini memfasilitasi pembayaran biaya haji dan memberikan nomor porsi keberangkatan, sebagai bentuk komitmen calon jemaah terhadap jadwal yang telah ditentukan.

Tata Cara Pendaftaran Haji 2024

Setelah menyiapkan seluruh syarat daftar haji yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selanjutnya adalah memahami beberapa langkah penting yang harus diikuti calon jamaah haji. Berikut adalah panduan daftar haji yang masih dikutip dari sumber sebelumnya:

1. Membuka Tabungan Haji

Langkah pertama yang harus dilakukan calon jamaah adalah membuka tabungan haji di BPS-Bipih. Proses ini dilakukan sesuai domisili dengan menyerahkan kartu identitas dan menyetor sejumlah dana awal, yakni Rp25 juta.

2. Menandatangani Surat Pernyataan

Setelah memiliki tabungan haji, calon jamaah diharuskan menandatangani surat pernyataan telah memenuhi persyaratan pendaftaran haji yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

3. Melakukan Transfer Setoran Awal

Selanjutnya, calon jamaah melakukan transfer dana setoran awal ke rekening BPKH melalui cabang BPS-Bipih di wilayah masing-masing.

4. Menerima Bukti Setoran Awal

Setelah dana setoran awal berhasil ditransfer, BPS-Bipih akan menerbitkan bukti setoran awal yang berisi nomor validasi.

5. Menempel Pasfoto dan Materai

Bukti setoran awal tersebut harus ditempelkan pasfoto calon jamaah ukuran 3×4 serta diberi materai sesuai ketentuan.

6. Verifikasi Dokumen

Calon jamaah wajib mendatangi kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk memverifikasi dokumen dengan membawa bukti setoran awal dan persyaratan lainnya. Verifikasi ini harus dilakukan maksimal lima hari kerja setelah transfer ke rekening BPKH.

7. Mengisi Formulir Pendaftaran

Setelah verifikasi berhasil, calon jamaah mengisi formulir pendaftaran berupa Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH). Formulir ini kemudian diserahkan kepada petugas di kantor Kementerian Agama setempat.

8. Menerima Bukti Pendaftaran

Setelah menyerahkan formulir, calon jamaah akan menerima bukti pendaftaran resmi yang mencantumkan nomor porsi pendaftaran. Bukti ini ditandatangani dan distempel oleh petugas sebagai tanda sah.

9. Penerbitan SPPH

Langkah terakhir adalah penerbitan dokumen Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) sebanyak lima lembar. Dokumen ini dicetak oleh Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan wajib ditempel pasfoto ukuran 3×4 di setiap lembarnya.

Biaya Pendaftaran Haji 2024

Mengutip dari arsip detikHikmah, Pemerintah telah menetapkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2024 yang telah mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi calon jamaah haji reguler, biaya pendaftaran rata-rata yang harus disiapkan adalah sebesar Rp 56 juta, meningkat dari Rp 49,8 juta pada tahun 2023.

Besaran tersebut mencakup 60 persen dari total biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang mencapai Rp 93.410.286 per jamaah. Sisa 40 persennya ditanggung pemerintah melalui dana nilai manfaat.

Keputusan mengenai biaya ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2024 Tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi yang Bersumber dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan Nilai Manfaat.

Selain itu, Keppres yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Januari 2024 juga merinci biaya haji berdasarkan embarkasi. Embarkasi Surabaya menjadi yang tertinggi dengan biaya sebesar Rp 60,5 juta, sedangkan embarkasi Medan memiliki biaya terendah, yaitu Rp 51,1 juta.

Temukan paket haji dan umrah terbaik pilihan detikhikmah di sini.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Menag Bertolak ke Saudi Penuhi Undangan Menhaj Tawfiq Bahas Persiapan Haji 2025



Jakarta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bertolak ke Arab Saudi. Kunjungannya kali ini untuk memenuhi undangan Menteri Haji dan Umrah Tawfiq F Al Rabiah sekaligus membahas persiapan operasional haji 1446 H/2025 M.

“Banyak hal yang akan dibicarakan. Di Saudi, akan ada perubahan-perubahan (dalam pelaksanaan haji) yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan ini perlu diketahui lebih awal, itu akan dibicarakan nanti,” kata Menag dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/11/2024).

Melalui undangan yang diterima Menag Nasaruddin, Menhaj Tawfiq menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Menteri Agama yang baru. Ia juga mengundang Menag bertolak ke Saudi untuk membicarakan pelaksanaan haji 2025.


“Sepulang dari Saudi, akan kita sampaikan tentang perlunya penyesuaian-penyesuaian kebijakan kita bersama Kepala BP Haji,” sambung Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Selain bertemu dengan Menhaj Tawfiq, Nasaruddin Umar juga memiliki agenda lain di Saudi yaitu melaksanakan rapat dengan jajaran Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

“Kita akan padatkan acara sehingga lebih efisien dan efektif dan segera kembali untuk menyelesaikan langkah-langkah berikutnya di Tanah Air,” lanjut Menag Nasaruddin.

Menag berangkat ke Arab Saudi dengan ditemani Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid.

Turut hadir beberapa tokoh mendampingi Menag seperti Inspektur Jenderal Faisal, Direktur Jenderal Bimas Islam Kamaruddin Amin, Staf Ahli dan sejumlah pejabat Eselon II Kementerian Agama.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Menag Ajak Ribuan Jemaah Umrah Doakan Indonesia dan Palestina



Makkah

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak ribuan jemaah umrah Indonesia di Tanah Suci untuk memanjatkan doa demi kemajuan bangsa dan perjuangan rakyat Palestina. Pesan ini disampaikan Menag usai melaksanakan ibadah umrah di Masjidil Haram, Sabtu (23/11/2024) malam waktu Arab Saudi.

Menag berada di Arab Saudi atas undangan Menteri Haji dan Umrah Saudi, Tawfiq F. Al Rabiah. Pertemuan keduanya yang dijadwalkan berlangsung di Makkah akan membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.

Saat menjalankan umrah, Menag menyaksikan langsung ribuan jemaah Indonesia yang berbaur dengan jemaah dari berbagai negara. Antusiasme jemaah terlihat jelas dari penuhnya area thawaf (mathaf) dan sa’i (mas’a).


“Saya baru menunaikan umrah. Saya melihat banyak sekali jemaah yang hadir, mungkin karena cuacanya sangat mendukung. Saya yakin jemaah umrah dan jemaah haji Indonesia akan menjadi yang terbaik,” kata Menag.

Menag juga mengapresiasi sikap santun jemaah Indonesia yang dikenal menghormati sesama. Ia pun mengajak mereka untuk mendoakan kebaikan bagi bangsa.

“Mari kita doakan bangsa kita, negara kita. mendoakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Menag.

Selain itu, ia turut menyerukan doa bagi perjuangan rakyat Palestina. “Mari kita juga mendoakan rakyat Palestina, semoga cepat selesai perjuangannya dan berakhir dengan baik dan mendapat berkah,” tambahnya.

Menag dijadwalkan berada di Arab Saudi hingga 26 November 2024. Selain pertemuan dengan Menteri Tawfiq F. Al Rabiah, agenda lainnya mencakup rapat di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah bersama Dubes RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz, onjen RI di Jeddah Yusron Ambari, Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochammad Irfan, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Selain itu, dalam kunjungannya, Menag juga akan meninjau persiapan awal proses penyediaan layanan haji di Madinah Al-Munawwarah.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Perkiraan Lebaran Haji 2025, Ini Versi Pemerintah dan Muhammadiyah


Jakarta

Lebaran Haji 2025 yang juga dikenal sebagai Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momen yang paling dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Momen istimewa ini tidak hanya perayaan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai pengabdian kepada Allah SWT melalui ibadah haji dan pengorbanan.

Berdasarkan kalender hijriah, Lebaran Haji diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah, beriringan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah. Dalam Al-Qur’an, perintah untuk melaksanakan ibadah haji telah termaktub dalam Surah Al-Hajj ayat 27, di mana Allah SWT berfirman:

وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ


Artinya: “(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”

Perkiraan Lebaran Haji 2025

Lebaran Haji 2025 diperkirakan akan jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 6 Juni 2025. Perkiraan ini berdasarkan sistem penanggalan Hijriah yang digunakan oleh Ummul Qura Arab Saudi. Namun, tanggal pasti perayaan ini masih menunggu keputusan sidang isbat Kemenag RI yang akan menentukan awal bulan Dzulhijjah. Sidang isbat tersebut dijadwalkan berlangsung pada beberapa hari sebelum bulan Dzulhijjah dimulai.

Menurut kalender yang digunakan oleh PP Muhammadiyah, perhitungan ini sejalan dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender tersebut telah Hari Raya Idul Adha tahun 2025, atau yang sering disebut sebagai Lebaran Haji 2025, jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Informasi ini dapat menjadi acuan awal bagi umat Islam dalam mempersiapkan diri menyambut perayaan besar ini.

Perlu diketahui, sebelum tibanya Lebaran Haji, jemaah haji yang berada di Tanah Suci akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1446 H, yang diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Juni 2025. Setelahnya, hari tasyrik akan berlangsung pada tanggal 7, 8, dan 9 Juni 2025. Hari tasyrik adalah momen istimewa untuk menyempurnakan ibadah kurban dan berdzikir sebagai bagian dari ibadah Idul Adha.

Walau demikian, perlu dicatat bahwa penetapan tanggal tersebut bisa berubah menyesuaikan hasil sidang isbat yang mengacu pada rukyat hilal. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk terus memantau informasi resmi dari Kementerian Agama RI terkait untuk memastikan waktu yang tepat.

Sejarah Lebaran Haji

Lebaran Haji atau Idul Adha dikenal sebagai salah satu hari besar dalam Islam yang erat kaitannya dengan ibadah haji. Sejarah ibadah haji sendiri memiliki akar yang sangat mendalam, bahkan sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Shaykh Saalih al-Munajjid dalam buku Al-Bait: Misteri Sejarah Ka’bah dan Hilangnya Di Akhir Zaman karangan Brilly El-Rasheed, Allah SWT telah mensyariatkan ibadah haji tidak hanya kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga kepada nabi-nabi sebelumnya, termasuk Nabi Adam AS sebagai manusia pertama. Namun, bentuk pelaksanaannya mungkin berbeda di setiap zaman.

Berdasarkan mayoritas ulama, kewajiban haji dalam syariat Islam baru ditegaskan pada tahun ke-9 Hijriah. Hal ini didasarkan pada turunnya ayat Al-Qur’an dalam surah Ali Imran ayat 97, yang secara tegas menjadikan haji sebagai syariat Islam.

Namun, meskipun kewajiban tersebut sudah ditetapkan, Rasulullah SAW dan para sahabat belum dapat menunaikan ibadah haji pada saat itu. Hal ini disebabkan kondisi Makkah yang masih berada di bawah kekuasaan kaum musyrik. Baru setelah Makkah berhasil dibebaskan pada tahun ke-8 Hijriah, kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dibuka.

Rasulullah SAW akhirnya dapat menunaikan ibadah haji pada tahun ke-10 Hijriah, kurang dari tiga bulan sebelum beliau wafat. Haji ini dikenal sebagai haji wada’ atau haji perpisahan, karena menjadi ibadah haji pertama sekaligus terakhir yang beliau lakukan.

Amalan Sunnah Untuk Lebaran Haji 2025

Dalam rangka menyambut hari besar Lebaran Haji 2025, terdapat berbagai amalan yang dianjurkan untuk menambah keberkahan. Berikut adalah amalan sunnah yang bisa dilakukan menjelang dan selama Lebaran Haji 2025 seperti yang dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid.

1. Berpuasa selama 9 hari pertama Dzulhijjah

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah berpuasa selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, mulai dari tanggal 1 hingga 9.

2. Memperbanyak takbir dan dzikir

Pada bulan Dzulhijjah, dianjurkan untuk memperbanyak takbir, tahlil, tahmid, tasbih, istighfar, dan doa.

3. Berqurban pada hari raya Idul Adha

Melaksanakan qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah adalah salah satu bentuk ibadah yang disyariatkan sebagai bagian dari ajaran Nabi Ibrahim AS.

4. Bertobat dari segala kesalahan

Momentum bulan Dzulhijjah adalah waktu yang tepat untuk bertobat dan memohon ampun atas segala dosa.

5. Puasa arafah (9 Dzulhijjah)

Puasa Arafah dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Puasa ini memiliki keutamaan besar, termasuk pengampunan dosa yang telah dilakukan sebelumnya.

6. Melaksanakan shalat Idul Adha

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Keutamaan Lebaran Haji

Lebaran Haji 2025 memiliki keutamaan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Keutamaan ini terletak pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang disebut dalam Al-Qur’an dan hadits sebagai hari terbaik dalam setahun seperti yang dikutip dari buku Yang Sering Ditanya Seputar Kurban karya Ahmad Anshori.

Dalam surah Al-Hajj ayat 28 Allah SWT berfirman,

لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ ٢٨

Artinya: “(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir.”

Rasulullah SAW juga menekankan keutamaan sepuluh hari ini dalam haditsnya. Beliau menyatakan bahwa tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah SWT selain sepuluh hari awal Dzulhijjah, bahkan lebih utama dibanding jihad kecuali seseorang yang berjihad dengan seluruh hartanya dan tidak kembali.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah pen).”

“Apakah juga lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah Ya Rasulullah?” tanya para sahabat.

Beliau shallallahu’alaihi menjawab, “lya. Bahkan lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah. Kecuali seorang yang berangkat berjihad dengan harta dan jiwa raganya, lalu dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Bukhori)

Para ulama menambahkan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu terbaik sepanjang tahun. Dibandingkan sepuluh hari terakhir Ramadan, sepuluh hari Dzulhijjah memiliki keunggulan tersendiri karena mencakup ibadah haji, dan ibadah sunnah lainnya yang disebutkan diatas. Dalam momen ini, ibadah seperti puasa, salat, dan sedekah sangat dianjurkan sekali untuk diamalkan.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Seleksi Petugas Haji 2025 Segera Dibuka, Menag: Harus yang Mumpuni



Jakarta

Proses seleksi Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 1446 H/2025 M segera dibuka. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag akan mengumumkan dan melakukan proses sosialisasi terkait hal ini.

Sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), tahapan proses seleksi PPIH 1446 H/2025 M dibuka langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pada Selasa (29/10/2024).

Sosialisasi Rekrutmen Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1446 H/2025 M ini diikuti oleh para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia. Hadir juga, Dirjen PHU Hilman Latief, Inspektur Jenderal Faisal Ali Hasyim, serta jajaran pejabat eselon II pada Ditjen PHU.


Dalam kesempatan ini Menag Nasaruddin berpesan agar rangkaian proses seleksi ini dapat dilakukan dengan jelas dan terperinci.

“Terkait sosialisasi rekrutmen Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji ini, saya minta kepada Pak Dirjen, betul-betul memberikan guideline yang lebih rinci kepada teman-teman kita para Kanwil ya,” ujar Menag Nasaruddin.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa nantinya yang lolos sebagai PPIH adalah orang-orang yang mumpuni.

“Jangan sampai nanti dalam menentukan siapa yang menjadi pembimbing ibadah haji itu, itu justru orang yang memerlukan pembimbingan. Jangan sampai nanti itu yang diharapkan untuk membantu jemaah, malah justru dibopong oleh jemaah,” tegas Menag.

Menag juga mengingatkan Inspektorat Jenderal Kemenag untuk dapat menindak dengan serius bila terjadi penyimpangan dalam proses rekrutmen calon petugas. “Jadi saya mohon betul Pak, gunakan power yang dimiliki. Ini perintah presiden,” ujar Menag.

Kepada jajaran Ditjen PHU, Menag minta dapat memberikan performa terbaik dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. “Laksanakanlah tugas perhajian ini dengan sesempurna mungkin, karena boleh jadi, ini adalah kegiatan perhajian terakhir di lingkungan Kementerian Agama,” tutupnya.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com