Tag Archives: hari kiamat

Sedekah Akan Jadi Naungan di Hari Kiamat, Ini Haditsnya


Jakarta

Sedekah termasuk amal yang penuh keutamaan. Menurut sebuah hadits, sedekah akan menjadi naungan seorang mukmin di hari kiamat.

Rasulullah SAW bersabda,

ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ. (رواه أحمد)


Artinya: “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad)

Dalam kitab Al-Kabir dan Shahih At-Targhib wa Al-Tarhib juga terdapat hadits serupa dengan redaksi yang lebih panjang. Dari Martsad bin Abu Martsad, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya sedekah memadamkan panasnya kubur pelakunya. Sungguh, pada hari kiamat seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.” (HR Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Baihaqi)

7 Golongan yang Dapat Naungan di Hari Kiamat

Tak hanya amal sedekah yang menjadikan seseorang mendapat naungan pada hari kiamat. Menurut sebuah hadits, pemimpin yang adil, orang yang beribadah kepada Allah SWT, hingga orang yang menolak berzina juga akan mendapatkan naungan pada hari kiamat. Totalnya ada tujuh golongan.

Abu Hurairah RA mengatakan dari Nabi SAW, beliau bersabda,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Artinya: “Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, pada saat tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) pemimpin yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah. “Dan (6) seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR Bukhari, Muslim, Malik, an-Nasa’i, dan lainnya)

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam kitab At-Tadzkirah menjelaskan, orang yang berada di bawah naungan Allah SWT (dalam riwayat lain naungan Arsy Allah SWT) pada hari kiamat tersebut tidak akan merasakan panasnya matahari.

Posisi matahari saat hari kiamat disebut sangat dekat dengan kepala manusia, sejauh beberapa lengan, sebagaimana dikatakan dalam kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir. Pintu-pintu Jahannam juga akan dibuka dan membuat angin dan panasnya berhembus menuju orang-orang yang tidak mendapat naungan Allah SWT.

Sedekah yang Paling Utama

Menurut sebuah hadits yang termuat dalam Qobasun Min Nuri Muhammad SAW karya Muhammad Faiz al-Math, sedekah yang paling utama adalah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Abu Dawud.

Sedekah juga lebih baik apabila dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 271,

اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ٢٧١

Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Imam Ibnu Katsir menafsirkan, ayat tersebut menunjukkan bahwa menyembunyikan sedekah (sedekah secara sembunyi-sembunyi) lebih utama daripada menampakkannya, karena hal itu lebih jauh dari riya.

Dalam hal ini terdapat pengecualian jika keadaan menuntut seseorang untuk memperlihatkan sedekahnya karena ada maslahat yang lebih penting, misalnya agar diikuti oleh orang lain, maka memperlihatkan sedekah menjadi lebih utama. Rasulullah SAW pernah bersabda,

الْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَالْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَة

Artinya: “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara yang keras sama halnya dengan orang yang bersedekah dengan terang-terangan. Dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara perlahan-lahan sama dengan orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.”

Akan tetapi, kata Ibnu Katsir, pada dasarnya menyembunyikan sedekah adalah lebih utama berdasarkan makna yang terkandung dalam surah Al Baqarah ayat 271.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Sedekah tersembunyi memadamkan amarah Allah.” (HR Al Baihaqi dalam Al-Ausath dari Anas RA)

Wallahu a’lam.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Berapa Jumlah Tiupan Sangkakala di Hari Kiamat? Ini Pendapat Para Ulama


Jakarta

Salah satu tanda besar dari datangnya kiamat adalah terdengarnya tiupan sangkakala. Tiupan ini menjadi perantara terjadinya kehancuran alam semesta dan kebangkitan seluruh makhluk.

Sangkakala ciptaan Allah SWT ini dinamakan Ash-shur, yang akan mengeluarkan suara dahsyat di hari akhir nanti. Diriwayatkan dalam hadits shahih dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, “Seorang Badui bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?’ Beliau menjawab, ‘Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah SWT semenjak menciptakan langit dan bumi, Dia ciptakan pula sangkakala. Lalu, Dia berikan kepada Israfil. Dan, diletakkannya sangkakala itu di mulutnya.” (HR. Thabrani).


Secara pasti dan jelas bahwa sangkakala ini akan ditiupkan atas perintah Allah SWT dan tidak ada satu pun makhluk yang bisa membungkamnya. Namun, berapa jumlah tiupan sangkakala kiamat ini? apakah hanya satu kali? berikut penjelasannya.

Berapa Jumlah Tiupan Sangkakala Kiamat?

Mengutip buku Pintar Hari Akhir yang disusun oleh Abdul Muhsin Al-Muthairi, sebagian ulama yang berpendapat bahwa terdapat tiga kali tiupan. Pertama, nafkhatul faza (tiupan ketakutan). Kedua, nafkhatush sha’aqi (tiupan kematian). Ketiga, nafkhatul ihya wal ba’tsi (tiupan kebangkitan) untuk dihisab dan dibalas amalnya. . Ibnu al-‘Arabî, Ibnu Katsîr, Ibnu Taimiyah, al-Safârînî, dan dan sejumlah ulama lain menilai pendapat pertama ini râjih (yang paling mendekati kebenaran). Ketiga tiupan ini dicantumkan dalam Al-Qur’an berikut ini.

1. Nafkhatul Faza’ (Tiupan Mengejutkan)

Dijelaskan dalam buku Kekalkah Kita di Alam Akhirat yang ditulis oleh Rizem Aizid, tiupan sangkakala pertama disebut nafkhatul faza’, yang artinya “tiupan ketakutan”. Tiupan ini berfungsi sebagai peringatan yang mengejutkan dan menakutkan, dan menjadi pertanda atau awal dari datangnya hari kiamat. Mengenai tiupan sangkakala yang pertama ini, Allah SWT berfirman dalam surah An-Naml ayat 87, https://www.detik.com/hikmah/quran-online/an-naml/tafsir-ayat-87-3246

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُۗ وَكُلٌّ اَتَوْهُ دٰخِرِيْنَ

Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah (Faza’) semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”

Saat sangkakala pertama ditiup, seluruh alam semesta, termasuk langit dan bumi beserta segala isinya, akan mengalami guncangan yang dahsyat. Gunung-gunung akan meletus dan rata dengan tanah, laut-laut saling bertabrakan dan mengeluarkan api yang menyala, serta langit pecah dengan luar biasa.

Hukum gravitasi bumi akan hilang, menyebabkan bintang-bintang berjatuhan dan planet-planet saling bertabrakan. Matahari dan bulan akan bersatu, dan cahaya akan menghilang. Setelah itu, keadaan alam semesta akan kembali seperti sebelum Allah SWT menciptakannya, yaitu berupa kabut dan gas (asap). Inilah kondisi yang akan terjadi pada alam semesta saat hari kiamat, tepat setelah tiupan sangkakala pertama.

2. Nafkhatu ash-Sha’qi (Tiupan yang Mematikan, Membinasakan)

Setelah tiupan pertama, Allah SWT memerintahkan peniupan sangkakala untuk kedua kalinya. Tiupan yang kedua dikenal dengan istilah nafkhatu ash-sha’qi, yang berarti tiupan yang mematikan dan membinasakan. Pada tiupan yang kedua ini, semua makhluk akan mati. Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 68,

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Artinya: “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah).”

Setelah semua makhluk di langit dan bumi binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT, Allah SWT akan memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil, dan empat malaikat pembawa Arsy. Setelah mereka dibinasakan, tidak ada lagi yang tersisa, kecuali Allah SWT dan malaikat maut.

Kemudian, Allah SWT akan berkata kepada malaikat maut, “Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu makhluk-Ku, maka sekarang matilah kamu.” Dengan perintah tersebut, malaikat maut pun akan mati, dan yang tersisa hanyalah Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang Tidak Pernah Mati, Yang Awal yang tidak ada sebelumnya, dan Yang Akhir yang tidak ada sesudahnya.

3. . Nafkhatul Ba’tsi (Tiupan Yang Membangkitkan)

Setelah 40 hari, Allah SWT menurunkan hujan dari langit yang berupa gerimis atau naungan. Dengan gerimis tersebut, semua jasad makhluk yang telah mati akan hidup kembali. Semua tubuh manusia akan hancur kembali kecuali ‘ajbu ad-dhanab (tulang ekor), yang menjadi asal mula tersusunnya kembali tubuh atau jasad mereka.

Kemudian, Allah SWT menghidupkan kembali Malaikat Israfil dan memerintahkannya untuk berseru, “Wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendiri yang terputus, bagian-bagian yang terpisah, dan rambut-rambut yang tercabik, sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan.”

Allah SWT berfirman dalam surah Yasin ayat 53,

إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ

Artinya” “Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).”

Setelah sangkakala ditiup untuk ketiga kalinya, manusia akan bangkit dari kuburnya dan menghadap Rabb semesta alam. Mereka bangkit tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan tanpa dikhitan. Semua umat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menjalani hisab (perhitungan amal).

Namun, sebagian ulama lain juga berpendapat bahwa tiupan sangkakala pada hari kiamat hanya terjadi dua kali. Pertama, nafkhatush sha’qi (tiupan kematian). Kedua, nafkhatul ba’tsi (tiupan kebangkitan). Jumlah tiupan ini ditegaskan oleh pendapat Ibnu Abbas yang mengatakan, “Sangkakala ditiup dua kali, yaitu tiupan pertama dan tiupan kedua. Demikianlah pendapat Mujahid, al-Hasan, Qatâdah, al-Dhahhâk, dan selainnya.”

Nabi SAW juga memberi isyarat yang mendukung pendapat ini. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata,

“Nabi pernah bersabda, ‘(Jarak waktu) antara dua tiupan itu empat-puluh.” Orang- orang lantas bertanya, “Wahai Abu Hurairah, empat-puluh hari?” Ia menjawab, “Saya tidak mau mengatakan.” Mereka bertanya lagi, “Empat-puluh bulan?” Ia menjawab, “Saya tidak mau mengatakan.” Mereka masih bertanya, “Empat-puluh tahun?” Abu Hurairah tetap menjawab, “Saya tidak mau mengatakan.”

Di sisi lain, ada juga yang menyatakan bahwa tiupan ketakutan (Faza’) dan tiupan kematian (Sha’qi) adalah satu tiupan. Ibnu Hajar berkata, “Perbedaan kematian dan ketakutan tidak mengandaikan bahwa keduanya tidak terjadi secara bersama-sama pada tiupan pertama.” Dalam sebuah riwayat juga ditunjukkan bahwa tiupan pertama akan didengar oleh seluruh umat manusia, bahkan ke tempat yang jauh sekali pun. Begitu mendengar tiupan itu, mereka akan terkejut dan ketakutan, lalu mati.”

Meskipun ada dua pendapat yang berbeda mengenai jumlah tiupan sangkakala kiamat ini, keduanya memiliki dasar yang kuat dan keduanya mendekati kebenaran. Perbedaan dari keduanya pun sangat tipis, dan jika ada yang menyatakan bahwa tiupan pertama menyebabkan manusia mati karena ketakutan, hal itu tidaklah bertentangan dengan pendapat yang pertama. Wallahua’lam.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kenapa Allah Memilih Nabi Isa Membunuh Dajjal? Ini Alasannya



Jakarta

Allah SWT telah memilih Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal dan menegakkan kebenaran. Dajjal adalah seorang keturunan manusia bermata satu dan memiliki banyak pengikut yang akan menjadi musuh paling nyata di akhir zaman.

Munculnya Dajjal di akhir zaman akan menyesatkan manusia dengan kemampuannya sehingga iman manusia menjadi goyah dan menjadi pengikutnya. Lantas, mengapa Allah SWT memilih Nabi Isa membunuh Dajjal?


Alasan Allah SWT Memilih Nabi Isa Membunuh Dajjal

Mengutip dari buku Kiamat dan Akhirat karya S. Royani Marhan, alasan Allah SWT memilih Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal yaitu sebagai bukti bahwa Nabi Isa AS masih hidup.

Bukti Nabi Isa akan turun di akhir zaman telah termaktub dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 159, Allah SWT berfirman:

ن مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِۦ قَبْلَ مَوْتِهِۦ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

Artinya: “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS An-Nisa: 159).

Turunnya Nabi Isa AS menjelang kiamat disebutkan dalam hadits Abu Syuraihah Hudzaifah bin Usaid, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya’juj dan Ma’juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada.” (HR Muslim, Ahmad, dan lainnya. Ibnu Katsir mengatakan hadits ini shahih).

Turunnya Nabi Isa AS ke Bumi dan Membunuh Dajjal

Disebutkan dalam buku Kemunculan Dajjal & Imam Mahdi Semakin Dekat oleh Ust. Khalilurrahman El-Mahfani, Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatawanya mengemukakan bahwa Isa bin Maryam AS akan diturunkan ke bumi di menara putih di sebelah timur Damaskus.

Dalam Kitab Kasyf al-Minan fi ‘Alamat as-Sa’ah wa al-Malahim wa al-Fitan karya Mahmud Rajab Hamady yang diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi, sebelum dibunuh oleh Nabi Isa AS, Dajjal akan muncul membawa 70 ribu pasukan bersenjata pedang dan memakai jubah tebal untuk menghancurkan Khilafah Islam.

Pada waktu tersebut, kaum muslimin ditimpa kesulitan dan memilih untuk pergi ke gunung. Dalam sejumlah riwayat disebutkan, keadaan ini membuat Imam Mahdi, yang telah diutus lebih dulu, memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Kemudian, Allah SWT menurunkan Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal dan menyelamatkan kaum tertindas dari kejahatan Dajjal dan Yahudi untuk selamanya. Hal ini diriwayatkan oleh Nawas ibn Sam’an, hadits Abu Umamah dan lainnya.

Disebutkan dalam Qishshatu al-masiih ad-dajjal karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani yang diterjemahkan oleh Ahmad Zubaidi, Nabi Isa AS membunuh Dajjal setelah salat subuh. Dikatakan, ketika Nabi Isa AS sudah selesai salat, ia berkata, “Bukalah pintu.” Kemudian, pintu dibuka.

Tiba-tiba, di belakang pintu ada Dajjal bersama 70 ribu orang Yahudi dengan membawa pedang. Nabi Isa AS lalu meminta pedang tersebut. Hal ini diterangkan dalam riwayat Muslim dari an-Nawwas.

Dalam riwayat Ahmad dalam al-Musnad dikatakan, Nabi Isa AS kemudian membawa tombaknya ke arah Dajjal. Ketika Dajjal melihat Nabi Isa AS, tiba-tiba ia lemah lunglai seperti garam laut di dalam air. Allah SWT membunuhnya dengan perantara tangan Nabi Isa AS.

Demikian penjelasan kenapa Allah SWT menurunkan Nabi Isa untuk membunuh Dajjal di akhir zaman kelak, wallahu ‘alam bishawab.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Israfil, Malaikat Peniup Sangkakala dengan Tiga Jenis Tiupan


Jakarta

Israfil merupakan salah satu dari 10 nama malaikat yang penting bagi umat Islam untuk diketahui. Terdapat banyak riwayat yang membahas tentang malaikat Israfil, seperti halnya 9 malaikat lainnya yang memiliki tugas-tugas mereka masing-masing. Demikian pula, Israfil juga memiliki tugas yang ditetapkan baginya.

Rasulullah SAW pernah membahas mengenai malaikat Israfil. Sabda Rasulullah SAW:

“Bagaimanakah saya ingin bersenang-senang, sedangkan pemilik sangkakala telah memegang sangkakala, mengerutkan dahi, pendengarannya siap siaga menunggu bilakah akan diperintahkan untuk meniup sangkakala itu.” Para sahabat bertanya, “Lantas apakah yang mesti kita lakukan wahai Rasulullah?” Baginda menjawab, “Bacalah oleh kamu, ‘hasbunallahu wani’mal wakiil, tawakkalna ‘alallaahi rabbina’ (cukuplah Allah bagi kami, juga sebagai sebaik-baiknya wakil, hanya kepada Allah kami bertawakal).”


Pada hadits lainnya riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya, bola mata malaikat yang bertugas meniup sangkakala senantiasa memperhatikan ke arah sekitar ‘Arasy karena dia khawatir mendapatkan perintah saat mengedipkan mata. Kedua matanya bagaikan dua bintang yang terus-menerus bercahaya.” (HR Hakim).

Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat karya Tim Gema Insani dijelaskan bahwa Israfil adalah malaikat yang mendapatkan mandat untuk meniupkan terompet Sangkakala di Hari Kiamat nanti. Sesuai dengan hadits di bawah ini.

Hal ini sebagaimana juga riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa malaikat Israfil adalah malaikat yang diberi mandat untuk meniupkan sangkakala.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِى الله قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: جِبْرِيلُ عَنْ يَمِينِهِ وَمِيكَابِيلُ عَنْ يَسَارِهِ وَهُوَ صَاحِبُ الصُّوْرِ يَعْنِي إِسْرَافِيلُ.

“Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah saw. bersabda, Jibril berada di sebelah kanannya, Mikail di sebelah kirinya, sedangkan dia (yang di tengah) adalah pemegang sangkakala, yaitu Israfil.” (HR Ahmad dan al-Baihaqi).

Selain hadits tersebut, para ulama juga telah mencapai kesepakatan (ijmak) bahwa Malaikat Israfil adalah malaikat yang bertugas sebagai peniup sangkakala pada hari Kiamat, sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Imam Al-Qurthubi RA.

“Ulama kami berkata bahwa umat telah bersepakat bahwa yang akan meniup sangkakala adalah Israfil a.s.”

Sebagaimana juga yang diungkap oleh al-Hafiz Ibnu Hajar, “Peringatan: yang masyhur bahwa pemegang sangkakala adalah Israfil. Al-Halimi menukilkan ijmak dalam masalah ini.”

Dari beberapa penjelasan di atas, sesungguhnya Israfil adalah malaikat yang memiliki tugas meniup sangkakala kelak di saat hari Kiamat telah tiba.

Tahapan Tiupan Sangkakala

Mengutip buku Hebatnya Malaikat karya Prime Studio disebutkan ada 3 tahapan tiupan malaikat Israfil, yaitu:

1. Tiupan Faza tiupan yang amat menakutkan hingga mampu menghancurkan seluruh alam semesta dan isinya.

2. Tiupan Sho’aq, tiupan untuk mematikan seluruh makhluk hidup, kecuali beberapa makhluk hidup yang dikehendaki oleh Allah SWT untuk tetap hidup.

3. Tiupan Baats, Tiupan yang mampu membangkitkan manusia dari alam kubur yang nantinya akan dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Malaikat yang Dikecualikan Tetap Hidup Sesudah Sang Kakala Ditiup

Mansur Abdul Hakim dalam buku Israfil A.S Dan Peristiwa Kiamat menjelaskan Israfil adalah salah satu makhluk yang tetap diizinkan hidup oleh Allah SWT ketika tiupan yang membuat semua makhluk meninggal.

Malaikat Israfil dikehendaki oleh Allah SWT untuk tetap hidup. Surah Az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ٦٨

Artinya: “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah).”

Ayat di atas dikuatkan oleh hadits dari pendapat Anas bin Malik RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara mereka yang diberi pengecualian oleh Allah?” Baginda menjawab, “Mereka yang dikecualikan ialah Jibril, Mikail, Malaikat maut, Israfil a.s dan para malaikat pemikul arasy…”5 al-Hadith.

Dalam riwayat al-Baihaqi, daripada Anas bin Malik RA, hadith ini marfu’ (sampai kepada Rasulullah SAW).

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Antara yang dikecualikan oleh Allah SWT adalah tiga malaikat, iaitu Jibril, Mikail dan Malaikat Maut.”

Itulah penjelasan Israfil sebagai Malaikat peniup sangkakala di hari Kiamat nanti. Bahkan Israfil adalah salah satu malaikat yang diizinkan tetap hidup saat sangkakala ditiup ketika seluruh makhluk hidup telah binasa.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Saat Nabi Isa Salat Berjamaah Bersama Imam Mahdi


Jakarta

Menjelang datangnya hari kiamat, Nabi Isa AS akan turun dari langit untuk menyelesaikan misinya di bumi. Disebutkan pula dalam beberapa hadits, Nabi Isa AS akan salat berjamaah bersama Imam Mahdi. Ia sebagai makmum.

Menurut penjelasan dalam buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat sejak Adam A.S Hingga Muhammad SAW karya Usman bin Affan bin Abul As bin Umayyah bin Abdu Syams, Nabi Isa AS akan mengenakan pakaian dua lapis berwarna merah ketika turun ke bumi.

Sebagaimana yang diterangkan pada sebuah hadits berikut. Rasulullah SAW bersabda,


“Tidak ada seorang Nabi pun antara aku dan Isa AS. Sesungguhnya, ia benar-benar akan turun dari langit. Ketika kamu melihatnya, ketahuilah bahwa ia adalah seorang pria dengan tubuh berperawakan sedang dan kulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun mengenakan dua lapis pakaian yang dicelup berwarna merah, dan kepalanya terlihat seperti meneteskan air meskipun sebenarnya tidak basah.” (HR Abu Dawud)

Nabi Isa AS Jadi Makmum Imam Mahdi

Masih merujuk buku yang sama, turunnya Nabi Isa AS ke bumi untuk menyerukan manusia agar mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Bahkan disebutkan dalam sebuah hadits bahwa hal pertama yang dilakukan Nabi Isa AS setelah turun dari langit ialah menunaikan salat.

Nabi Isa AS akan melaksanakan salat yang dipimpin oleh Imam Mahdi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits-hadits berikut.

Rasulullah SAW bersabda, “Sekelompok dari umatku akan terus berperang demi kebenaran secara terang-terangan hingga hari kiamat. Saat Isa Ibn Maryam turun, pemimpin mereka (Al Mahdi) akan berkata, ‘Datanglah dan pimpinlah salat kami.’ Namun, Isa akan menjawab, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian dari kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kehormatan yang diberikan Allah kepada umat ini (umat Islam)’.” (HR Muslim dan Ahmad)

Lalu, diterangkan dalam hadits serupa yang berbunyi,

“Tiba-tiba Isa AS sudah berada di antara mereka dan panggilan salat dikumandangkan. Kemudian, seseorang berkata kepadanya, ‘Majulah dan pimpinlah salat, wahai ruh Allah.’ Isa menjawab, ‘Biarlah pemimpin kalian yang maju dan mengimami salat’.” (HR Muslim & Ahmad)

Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa Nabi Isa AS menolak menjadi imam salat dan mempersilahkan Imam Mahdi memimpin salat karena kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepadanya.

Misi Nabi Isa AS di Bumi

Ustaz Khalillurrahman El-Mahfani dalam buku Kemunculan Dajjal & Imam Mahdi Semakin Dekat menjelaskan bahwa misi Nabi Isa AS turun ke bumi ialah untuk membunuh Dajjal dan menumpas Ya’juj dan Ma’juj.

Setelah misi tersebut tuntas, Nabi Isa AS akan tetap tinggal di bumi selama empat puluh tahun. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah berikut,

Rasulullah SAW bersabda, “Para nabi bersaudara karena beberapa alasan. Agama mereka sama, tetapi ibu mereka berbeda-beda. Aku adalah orang yang lebih berhak bersaudara dengan Isa bin Maryam karena tidak ada nabi di antara aku dan ia, dan ia akan turun. Jika kalian melihatnya, kenalilah bahwa ia memiliki tubuh sedang, kulitnya kemerah-merahan, berambut lurus, seolah-olah kepalanya meneteskan air meskipun tidak basah, dan mengenakan pakaian berwarna kekuning-kuningan. Ia akan menghancurkan salib, memusnahkan babi, menghapuskan pajak, dan mengajak orang-orang masuk dalam agama Islam.

Pada zaman Isa, Allah akan menghapuskan semua agama selain Islam. Ia juga akan membunuh Al-Masih Dajjal. Dunia akan menjadi aman dan tenteram sehingga unta bisa hidup berdampingan dengan singa, harimau dengan sapi, serigala dengan domba, dan anak-anak bisa bermain dengan ular tanpa bahaya. Isa akan tinggal di bumi selama empat puluh tahun sebelum meninggal, dan umat muslim akan menyalati jenazahnya.” (HR Ahmad dalam musnadnya)

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bagaimana Karakteristik Wanita Akhir Zaman dalam Islam?


Jakarta

Saat akhir zaman tiba, Dajjal akan keluar dan menghasut iman umat Islam. Kaum wanita merupakan salah satu kelompok yang paling mudah terpengaruh oleh Dajjal.

Menurut buku Fitnah Dajjal & Ya’juj – Ma’juj oleh Lilik Agus Saputra, wanita disebut sebagai pengikut Dajjal yang paling banyak. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits.

Merujuk pada buku Asyrath As-Sa’ah Al-‘Alamat Al-Kubra oleh Ahmad Ash-Shufiy, dari Ibnu Umar RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,


يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ

Artinya: “Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke istrinya, ibunya, putrinya, dan saudarinya, dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal.” (HR Ahmad)

Karakteristik Wanita Akhir Zaman

Menurut buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman: Detik-detik Menuju Hari Kehancuran Alam Semesta oleh Abu Fatiah Al-Adnani, salah satu karakteristik wanita akhir zaman adalah wanita yang berpakaian tapi telanjang.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah kulihat: orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencambuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR Muslim)

Rasulullah SAW mengatakan bahwa para wanita itu berpakaian tapi telanjang. Sebab, pakaian mereka tidak berfungsi sebagai penutup aurat, hal itu disebabkan oleh pakaian yang terlalu tipis dan transparan.

Pada akhir zaman kelak juga digambarkan banyaknya jumlah wanita dibandingkan jumlah laki-laki. Dikutip dari buku Ensiklopedia Hadis Sahih: Kumpulan Hadis Tentang Wanita oleh Muhammad Shidiq Hasan Khan, Abu Musa RA mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Nanti akan datang suatu masa dimana seorang lelaki berkeliling membawa sedekah berupa emas, tetapi ia tidak menemukan orang yang mengambilnya. Kemudian, ada satu orang laki-laki yang diikuti oleh 40 orang wanita. Mereka bernaung kepadanya sebab sedikitnya jumlah lelaki dan banyaknya jumlah wanita.” (HR Bukhari dan Muslim)

Pengikut dan Pendukung Dajjal

Pendukung utama Dajjal yang terakhir adalah 70.000 Yahudi Asbahan yang berpakaian tanpa jahitan dan diikuti oleh kaum bermuka gelap seperti tembaga. Mereka adalah pengikut setia Dajjal.

Mereka senantiasa memberikan dukungan kepada Dajjal hingga pada akhirnya, mereka akan dihancurkan oleh kaum muslimin dalam peperangan terakhir di Damaskus.

Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu orang yang mengenakan jubah tiada berjahid.” (HR Muslim)

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com