Tag Archives: harimau

Misteri Jejak Harimau yang Ditemukan di Deli Serdang dan Sibolangit



Deli Serdang

Warga Deli Serdang, Sumatera Utara dibuat heboh dengan penemuan jejak harimau. Bukan satu, tapi di dua lokasi sekaligus yaitu di kecamatan Pancur Batu dan Sibolangit.

Jejak harimau itu ditemukan di sebuah perladangan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Jejak harimau itu ditemukan di beberapa titik.

Antoni Ginting, Kepala Dusun 1 Desa Tiang Layar mengatakan jejak harimau itu ditemukan di perladangan di daerahnya sekitar 3 hari yang lalu. Jejak harimau itu pertama kali ditemukan warga yang hendak ke ladang.


“Pertama ditemukan tiga hari yang lewat. (Pertama kali) warga kita ke ladang, letaknya di antara Dusun I sama Dusun 3, Desa Tiang Layar, di perladangannya,” kata Antoni saat dikonfirmasi, Sabtu (27/9) akhir pekan lalu.

Antoni menyebut warga itu langsung pulang ke kampung usai menemukan jejak harimau itu.

“Dia (warga) mengambil inisiatif balik mengadu ke kita,” sebutnya.

Dia mengatakan jejak harimau itu juga ditemukan di beberapa desa lain di Kecamatan Pancur Batu. Sebelum ke Desa Tiang Layar, jejak harimau itu ditemukan di Desa Durin Simbelang.

“Kemungkinan sebelum sampai di kampung kita, sudah pernah ada yang melihat. Pertama kali di Durin Simbelang itu, di tempat kita belum nampak jejaknya, besoknya baru desa kita, itu ada sekitar 3 titik yang kita temukan jejaknya,” sebutnya.

Antoni mengatakan penemuan jejak harimau itu tidak begitu jauh dari pemukiman warga, hanya berjarak sekitar 1 km.

“Termasuk beberapa kampung di Pancur Batu yang ngadu ke kita semuanya rata-rata cuman setengah kilometer sampai 1 km, ikuti aliran sungai,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan telah turun ke lokasi. Selain itu, petugas juga telah memasang kamera trap. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada.

“Sudah kita lokasi sama pimpinan BKSDA, polisi kehutanan sama ada juga dipasang kamera trap di lapangan. Kami juga sudah mengimbau kepada masyarakat kita supaya kalaupun terpaksa berladang, harus setidaknya menghidupkan api, membawa kawan ke ladang, supaya nggak terjadi hal yang tak diinginkan,” pungkasnya.

Jejak Harimau Juga Ditemukan di Sibolangit

Jejak kaki yang diduga milik harimau juga ditemukan di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Camat Sibolangit, Hesron Girsang, mengatakan penemuan jejak itu berada di Desa Tanjung Beringin dan Desa Buah Nabar.

Berdasarkan keterangan dari petugas TWA (Taman Wisata Alam) Sibolangit, jejak tersebut diduga merupakan jejak harimau.

“Itulah di Tanjung Beringin sama Buah Nabar, kata petugas TWA diduga memang itu (tapak harimau), cuman belum pernah nampak wujudnya,” kata Hesron saat dikonfirmasi, Selasa (30/9).

Dia mengatakan jejak harimau itu ditemukan sekitar dua atau tiga hari lalu, setelah penemuan jejak harimau di Pancur Batu. Jejak tersebut ditemukan di tanah dan juga rumput kering. Jarak penemuan jejak tersebut ke pemukiman warga berkisar 1 km.

“Iya, duluan Pancur Baru, baru kita (Sibolangit), baru ke Kutalimbaru, yang tiga (kecamatan) inilah dia mutar-mutar ini. Tapak kaki di tanah, bekas rumput kering, (ditemukan) ada di pinggir sungai, ada di lintas hutan,” jelasnya.

Dia berharap peristiwa ini dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebab, kata Hesron, penemuan jejak harimau ini sudah berlangsung hampir sepekan.

“Menurut kami sudah perlu lebih serius karena sudah hampir seminggu warga sudah resah. Kepada warga kita imbau sementara ini kalau ke ladang jangan sendiri dan kalaupun tidak terpaksa sekali nggak usah dulu ke ladang karena situasi ini, kita nggak tahu posisinya (harimau) di mana,” pungkasnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikSumut, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ngeri! Selain Temukan Jejak Kaki, Warga Sibolangit Juga Dengar Auman Harimau



Deli Serdang

Petugas Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit menemukan jejak kaki diduga harimau. Tak hanya itu, warga juga mengaku mendengar suara auman hewan buas itu.

Penemuan jejak harimau itu berlokasi di desa Tanjung Beringin, dan desa Buah Nabar, kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Camat Sibolangit, Hesron Girsang mengatakan informasi itu didapatnya dari petugas TWA. Namun, mereka belum pernah melihat secara langsung fisik harimau.


“Itulah di Tanjung Beringin sama Buah Nabar, kata petugas TWA diduga memang itu (tapak harimau), cuman belum pernah nampak wujudnya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/9).

Jejak harimau itu, menurut dia, ditemukan dua hari setelah sebelumnya ditemukan jejak harimau di kecamatan Pancur Batu. Jarak penemuan jejak tersebut ke pemukiman warga berkisar 1 km.

“Iya, duluan Pancur Baru, baru kita (Sibolangit), baru ke Kutalimbaru, yang tiga (kecamatan) inilah dia mutar-mutar ini. Tapak kaki di tanah, bekas rumput kering, (ditemukan) ada di pinggir sungai, ada di lintas hutan,” jelasnya.

Hesron menjelaskan warga juga sempat mendengar suara seperti auman harimau. Namun, suara tersebut belum dapat dipastikan apakah memang harimau, sebab belum ada warga yang melihat secara langsung wujud harimau itu.

“Yang suara auman itu katanya masuk Kutalimbaru, tapi masih diragukan beruang ataukah harimau karena belum ada yang melihat wujudnya,” jelasnya.

Dia berharap peristiwa ini dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebab, kata Hesron, penemuan jejak harimau ini sudah berlangsung hampir sepekan.

“Menurut kami sudah perlu lebih serius karena sudah hampir seminggu warga sudah resah. Kepada warga kita imbau sementara ini kalau ke ladang jangan sendiri dan kalaupun tidak terpaksa sekali nggak usah dulu ke ladang karena situasi ini, kita nggak tahu posisinya (harimau) di mana,” pungkasnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikSumut.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Geger Kemunculan 2 Harimau di Jalur Lintas Sumatera, BKSDA Sumbar Patroli 3 Hari



Agam

Kemunculan dua ekor harimau Sumatera di jalur lintas Sumatera bikin gegar. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat langsung turun tangan.

Mereka telah menurunkan tim untuk berpatroli selama 3 hari guna menangani kemunculan harimau Sumatera di Muaro Batu Gadang, Jorong Batu Gadang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra, mengatakan tim yang turun melakukan penanganan berasal dari BKSDA Sumbar, Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baringin, Pagari Salareh Aia dan mahasiswa Kehutanan Universitas Negeri Riau (UNRI).


“Kita menurunkan kekuatan penuh pada Minggu (12/10) dan melakukan koordinasi dengan Kapolsek Palupuh. Jalur tersebut merupakan jalan lintas Sumatera menghubungkan Bukittinggi menuju Medan, Sumatera Utara,” kata Ade di Lubuk Basung, dilansir Antara.

Kemunculan harimau Sumatera tersebut sempat mengkagetkan warga. Petugas telah melakukan wawancara dengan warga yang berjumpa langsung dengan harimau itu.

Selain itu, petugas juga mencari tanda keberadaan satwa, seperti jejak kaki, cakaran dan kotoran. Setelah itu, memasang kamera trap atau kamera jebak beberapa titik di lokasi kemunculan satwa

Petugas juga melakukan patroli di lokasi kemunculan harimau di jalan lintas sumatera menghubungkan Bukittinggi menuju Medan, Sumatera Utara. Sejak Minggu (13/10) malam, Patroli akan dilakukan selama 3 hari.

“Kita akan melakukan patroli selama tiga hari setiap malam sesuai dengan standar operasional prosedur,” katanya.

Kronologi Kemunculan Harimau

Awalnya petugas BKSDA mendapatkan laporan dari Wali Nagari (Kepala Desa) Koto Rantang terkait warga setempat melihat beberapa ekor harimau, Sabtu (11/10) sekitar pukul 16.30 WIB.

Mendapatkan laporan itu, Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar mendatangi Tim Pagari Pasia Laweh, Pagari Baringin dan Pagari Salareh Aia untuk melakukan verifikasi awal, Minggu (12/10).

Setelah itu Wali Jorong Batu Gadang, melaporkan bahwa ada beberapa pengendara mobil yang melihat dua ekor harimau melintas di jalan lintas sumatera Bukittinggi-Medan, Minggu (12/10) sekitar pukul 00.30 WIB.

Pada Minggu (12/10) pada pukul 10.30 WIB, Wali Jorong melaporkan ada beberapa warga di sawah tidak jauh dari jalan lintas melihat dua ekor harimau dan mengabadikan dengan telepon genggam miliknya.

“Saat melakukan verifikasi lapangan, kami dan warga sempat berinteraksi langsung dengan harimau dan satwa menghindar ke kawasan hutan,” katanya.

Ia mengimbau pengendara untuk berhati-hati saat melintasi jalan lintas Sumatera tersebut. Bagi warga, mereka diminta untuk tidak beraktivitas ke kebun sendirian, membatasi aktivitas di kebun pada sore, malam hari, mengandangkan ternak dan lainnya.

Harimau Sumatera dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya



Jakarta

Unggahan di media sosial kerap memperlihatkan kucing yang sangat berani, bahkan kepada harimau. Induk kucing tak segan menggeram pada harimau yang terlihat hendak mengganggu anak dan sarangnya. Padahal hariamu berukuran lebih besar daripada kucing.

Dikutip dari detikJogja, ternyata tidak ada bukti harimau takut kucing. Selain badan lebih besar, harimau juga memiliki punya beberapa kemampuan yang tidak ada di kucing. Misal kemampuan berenang di danau atai kubangan lain hanya untuk bermain-main.

Dalam buku Mengenal Nama 100 Ikan Air Tawar & Air Laut karya Aifa Syah, tinggi harimau dewasa bisa mencapai 3 meter dengan bobot 300 kg. Harimau juga bisa lari dengan kecepatan mencapai 60 km/jam. Artinya, harimau bisa dengan tepat dan cepat memburu mangsanya.


Meski bukan kucing, laman NDTV menjelaskan ada beberapa hewan yang ternyata memang ditakuti harimau. Hewan tersebut adalah jaguar dengan kemampuan nyaris sama dan bisa membunuh mangsa hanya dengan satu gigitan dan luwak madu yang dikenal berani serta agresig.

Hewan lainnya adalah gorila dengan tubuh sangat besar, tenaga kuar, dan pelindung bagi kawanannya dan buaya dengan kemampuan kamuflase plus energi besar untuk menyeret mangsa ke air sebelum membununya. Selain itu ada kuda nil dengan rahang sanga kuat dan agresif untuk melindungi kawan sekelompoknya.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Apakah Harimau dan Macan Sama?


Jakarta

Harimau kerap diidentikkan dengan macan karena bentukan fisik dan karakter yang mirip. Keduanya juga berasal dari satu genus yaitu Panthera sp yang artinya harimau dan macan memiliki beberapa kesamaan.

Namun, harimau dan macan kenyataannya berbeda meski keduanya nyaris sama. Dikutip dari Nature Safari India, berikut perbedaan harimau dan macan

Beda Harimau dan Macan

Berikut beberapa perbedaan fisik pada dua hewan pemuncak rantai makanan ini


1. Nama ilmiah

Harimau: Panthera tigris

Macan: Panthera pardus

2. Corak

Harimau: belang kombinasi oranye dan hitam, ada yang putih tapi sangat jarang

Kenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak FaktanyaKenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak Faktanya (dok. A G/Unsplash)

Macan: tutul-tutul dengan kombinasi keemasan, coklat, dan hitam

Evakuasi macan tutul di Sukasari, Kota Bandung.Evakuasi macan tutul di Sukasari, Kota Bandung (dok. Wisma Putra/detikJabar)

3. Ukuran dan berat tubuh

Harimau: dengan bobot bisa mencapai 300 kg adalah yang terbesar di genus Panthera sp

Macan: bobot maksimal adalah 90 kg adalah yang terkecil di genus Panthera sp namun sangat lincah

4. Jenis

Harimau: tipe hewan ini terdiri dari Harimau Siberia, Bengal, Kaspia, Cina Selatan, Indochina, Malaya, Jawa, Bali dan Sumatra

Macan: tipenya terdiri dari Macan Tutul Afrika, India, Jawa, Arab, Persia, Indochina, dan Sri Lanka

5. Habitat

Harimau: Asia Timur dan Selatan dalam hutan yang lebat

Macan: Sub-Sahara Afrika, semenanjung Arab, Turki barat daya dan timur, kaki bukit Himalaya dan Asia Selatan di hutan, pegunungan, hingga gurun.

Harimau dan tiger sama-sama kerap disebut tiger walaupun keduanya jelas berbeda. Meski begitu, keduanya sama-sama masuk kelompok hewan langka dan dilindungi karena nyaris punah.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Harimau Vs Kucing, Siapa yang Menang?


Jakarta

Jika ada harimau melawan kucing, maka pemenangnya bisa dipertimbangkan dari ukuran tubuh. Harimau bisa menang seperti dikutip dari situs PetCareRx, karena badan yang lebih besar dan kuat. Harimau juga punya kemampuan berburu lebih baik sebagai predator puncak.

Kendati begitu, peluang kucing sama sekali tidak bisa diremehkan. Kucing mungkin tidak lantas mengalahkan harimau, atau bikin raja hutan tewas. Namun kucing dengan ketajaman insting dan kemampuan berburu berpeluang selamat dari terkaman harimau.

Kucing juga fleksibel dengan ukuran tubuh lebih kecil dan sangat lincah. Dia bisa berlari dan berkelit dari terkaman harimau dengan semua kekuatannya. Setelah bebas, kucing bisa berlari dengan cepat mencari selamat dari serangan harimau.


Pada kenyataannya, kucing memang bisa sangat berani pada harimau. Induk kucing tak segan mengeluarkan suara ancaman, menegakkan bulu, memamerkan taring dan cakar jika ada harimau yang hendak mengganggu anak atau kandangnya. Perbedaan tubuh tidak jadi soal bagi seekor induk kucing.

Apakah Harimau Takut Kucing?

Sebetulnya, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan harimau takut kucing. Dengan tampilan yang lebih superior, harimau lebih unggul daripada kucing. Dikutip dari buku Mengenal Nama 100 Ikan Air Tawar & Air Laut karya Aifa Syah, tinggi harimau dewasa bisa mencapai 3 meter.

Bobot tubuh harimau bisa mencapai ratusan kilogram dengan kecepatan lari 60 km/jam. Artinya, harimau bisa dengan tepat dan cepat memburu mangsanya. Selain itu, harimau punya kemampuan yang tidak ada di kucing. Misal, mampu berenang di danau hanya untuk bermain-main.

Dikutip dari NDTV, harimau bisa takut pada beberapa hewan yang lebih agresif dan punya tubuh lebih besar. Misal jaguar, luwak madu, gorila, kuda nil, dan buaya. Hewan-hewan ini memiliki kemampuan berburu lebih baik dari kebanyakan serta insting melawan dan melindungi kawanan yang tidak bisa diremehkan.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Jika Harimau Vs Singa maka Pemenangnya Adalah…


Jakarta

Menurut detikers, siapa yang menang jika ada kompetisi harimau vs singa? Ini jawabannya.

Harimau dan singa dikenal sebagai hewan predator pemuncak rantai makanan di habitatnya. Keduanya bisa dikatakan sepupu dengan nama latin lengkap Panthera leo untuk singa dan macan Panthera tigris. Harimau dan singa dikenal sebagai hewan yang paling besar di genus Panthera sp.

Hewan karnivora ini bahkan mempunyai ukuran tubuh dan kekuatan nyaris sama. Dengan fakta itu, jika keduanya berkompetisi mungkinkah hasilnya seimbang?


Harimau Vs Singa, Siapa yang Menang?

Dalam pertarungan keduanya, harimau ternyata bisa menang atas singa seperti dijelaskan dalam situs A-Z Animals. Dua peristiwa yang sempat terjadi di kebun binatang membuktikan keperkasaan harimau sebagai salah satu mamalia paling buas. Harimau nyaris tidak kesulitan menundukkan singa yang tentu saja memberikan perlawanan.

Insiden harimau vs singa sempat terjadi di Ankara Zoo, Turki, pada 2010. Ketika itu, seekor harimau masuk kandang singa dan tanpa ragu menantang tuan rumah. Hanya dengan satu kali sapuan, harimau berhasil melukai macan meski tak lantas mengambil alih kandang singa.

Peristiwa serupa terjadi pada 1914 di Bronx Zoo, New York, dengan skor kemenangan sama untuk harimau. Patut diperhatikan, kejadian harimau lawan singa hanya terjadi di kebun binatang yang merupakan lingkungan buatan. Keduanya tidak bertemu di alam bebas, misal hutan atau padang luas.

Mungkinkah Harimau Vs Singa di Alam?

Kemungkinan harimau melawan singa di alam bebas bisa saja terjadi, meski mungkin sangat kecil. Hal ini dikarenakan harimau dan singa punya habitat serta karakter berbeda.

Habitat

  • Singa: padang luas dengan tempat asal adalah Afrika
  • Harimau: hutan primer dengan tempat asal adalah Asia

Karakter

  • Singa: berburu dalam kelompok yang terdiri dari keluarganya
  • Harimau: hewan penyendiri (soliter)

Singa dan harimau juga saling menghormati dengan tidak sembarangan masuk wilayah kekuasaan masing-masing.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Singa Vs Harimau, Siapa yang Akan Menang?



Jakarta

Singa dan Harimau dikenal sebagai predator yang mengerikan di alam liar. Tak jarang, mereka sering bersaing menjadi puncak predator meski tidak hidup di wilayah yang sama.

Sebagian besar singa, hidup di wilayah Afrika, sedangkan harimau berada di Asia. Singa dan harimau yang berbagi habitat, hanya bisa ditemukan di sebagian kecil wilayah India dan Timur Tengah.

Ini kenapa, jika alam liar, hampir tidak bisa menemukan singa dan harimau bertarung secara langsung.


Fisik Singa Vs Harimau

Secara fisik, keduanya merupakan jenis kucing terbesar di dunia. Keduanya memiliki warna yang berbeda dengan singa dominan coklat pasir dan kadang ada bulu hitamnya, sedangkan harimau memiliki ciri putih oranye dengan garis hitam.

Panjang singa bisa mencapai 208 cm dan berat bisa mencapai 225 kg. Sementara harimau lebih unggul dengan panjang bisa mencapai 390 cm dan berat 300 kg, demikian dilansir dari AZ Animals.

Jadi bisa dikatakan, secara fisik, harimau lebih unggul karena rata-rata memiliki tubuh yang lebih besar dari singa. Meski begitu, singa dan harimau sama-sama dikenal sebagai predator yang agresif dan berbahaya.

Secara sifat, harimau cenderung hewan yang hidup menyendiri. Berbeda dengan singa yang dikenal sebagai hewan yang berkelompok dan membentuk kawanan.

Di alam liar, singa betina justru yang banyak melakukan perburuan. Dalam kawanan, biasanya terdiri dari satu singa jantan dewasa dengan banyak betina dan anakan singa.

Di sisi lain, harimau sejak muda membangun wilayahnya sendiri hingga dewasa. Mereka terbiasa berburu dan mempertahankan wilayahnya sendiri.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Singa Vs Harimau?

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai pertarungan langsung antara singa dan harimau. Namun, ada beberapa laporan tentang pertarungan singa dan harimau di penangkaran.

Pada 1914, misalnya, di Kebun Binatang Bronx, New York City, singa dan harimau dilaporkan mengalami pertarungan. Meski dilaporkan pertarungan tidak berlangsung lama, tapi punggung singa mengalami patah karena harimau.

Pertarungan lain pernah terjadi di Binatang Ankara pada 2010. Diketahui, harimau sempat memasuki kandang singa dan berakhir dengan pertarungan.

Namun, pertarungan tidak berlangsung lama, dengan satu serangan harimau yang melukai leher singa sangat parah. Berdasarkan kedua pertarungan yang pernah dilaporkan, harimau unggul dalam menyerang singa.

Secara umum, harimau memegang keunggulan atas singa, salah satunya karena ukuran dan kekuatan. Jika di alam liar, mungkin akan berbeda karena singa datang berkelompok, sedangkan harimau sendirian.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com