Tag Archives: hawaii

10 Gunung Tertinggi di Dunia, Nomor 1 Everest atau Bukan?


Jakarta

Sering menjadi perdebatan kalau gunung tertinggi di dunia bukanlah puncak Everest, karena terdapat gunung lain yang lebih tinggi dibanding Everest. Namun, nyatanya takhta Everest sebagai gunung tertinggi di dunia belum terbantahkan.

Everest memiliki ketinggian 8.849 meter. Meski begitu, jika dihitung dari dasar gunung, ada gunung lain yang lebih tinggi, seperti Mauna Kea di Hawaii yang mencapai 10.210 meter.

Artikel ini akan membahas 10 gunung tertinggi dunia versi WorldAtlas. Cek selengkapnya!


10 Gunung Tertinggi di Dunia

1. Gunung Everest – 8.849 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Gunung Everest, yang dikenal sebagai “Chomolungma” di Tibet dan “Sagarmatha” di Nepal, adalah puncak tertinggi di dunia. Terletak di perbatasan Nepal dan Tibet, gunung ini pertama kali didaki pada 29 Mei 1953 oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Pendakian Everest menjadi simbol pencapaian manusia dalam menaklukkan alam.

2. K2 (Godwin-Austen) – 8.611 Meter (Pakistan/Cina)

K2, yang dijuluki “Savage Mountain”, adalah gunung kedua tertinggi di dunia. Terletak di Pegunungan Karakoram, Pakistan, K2 terkenal karena medan pendakiannya yang ekstrem dan tingkat kesulitan yang tinggi. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 31 Juli 1954 oleh tim Italia yang dipimpin oleh Lino Lacedelli dan Achille Compagnoni.

3. Kangchenjunga – 8.586 Meter (Nepal/India)

Kangchenjunga, yang berarti “Lima Harta Emas Salju”, adalah gunung tertinggi ketiga di dunia. Terletak di perbatasan Nepal dan India, gunung ini memiliki puncak yang dianggap suci oleh penduduk lokal. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 25 Mei 1955 oleh Joe Brown dan George Band dari Inggris.

4. Lhotse – 8.516 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Lhotse, yang berarti “Saudara Everest”, terletak sangat dekat dengan Gunung Everest. Puncaknya pertama kali didaki pada 18 Mei 1956 oleh Ernst Reiss dan Fritz Luchsinger dari Swiss. Lhotse memiliki jalur pendakian yang lebih teknis dan curam dibandingkan Everest, menjadikannya tantangan tersendiri bagi para pendaki.

5. Makalu – 8.485 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Makalu memiliki puncak berbentuk piramida tajam. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 15 Mei 1955 oleh Lionel Terray dan Jean Couzy dari Prancis. Medannya yang curam dan cuaca ekstrem membuatnya sangat sulit didaki.

6. Cho Oyu – 8.188 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Cho Oyu dikenal sebagai salah satu gunung 8.000-an meter yang relatif lebih mudah didaki. Pendakian pertama dilakukan pada 19 Oktober 1954 oleh tim Austria yang dipimpin oleh Herbert Tichy. Gunung ini menjadi pilihan populer bagi pendaki yang ingin menguji kemampuan mereka di ketinggian ekstrim.

7. Dhaulagiri I – 8.167 Meter (Nepal)

Dhaulagiri berarti “Gunung Putih” dalam bahasa Sansekerta. Terletak di Nepal tengah, gunung ini pertama kali didaki pada 13 Mei 1960 oleh tim Swiss. Medannya yang curam dan suhu ekstrem membuatnya menjadi tantangan besar bagi para pendaki.

8. Manaslu – 8.163 Meter (Nepal)

Manaslu, yang berarti “Gunung Jiwa” dalam bahasa Sansekerta, terletak di Nepal bagian barat. Pendakian pertama dilakukan pada 9 Mei 1956 oleh tim Jepang. Gunung ini dikenal karena jalur pendakiannya yang panjang dan medan yang menantang.

9. Nanga Parbat – 8.126 Meter (Pakistan)

Nanga Parbat, yang berarti “Gunung Pembunuh”, terletak di barat daya Pegunungan Himalaya, Pakistan. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 3 Juli 1953 oleh Hermann Buhl dari Austria. Medannya yang ekstrem dan cuaca yang tidak menentu membuatnya menjadi salah satu gunung paling berbahaya untuk didaki.

10. Annapurna I – 8.091 Meter (Nepal)

Annapurna I terkenal memiliki tingkat kematian pendaki tertinggi di dunia. Pendakian pertama dilakukan pada 3 Juni 1950 oleh tim Prancis yang dipimpin oleh Maurice Herzog. Gunung ini dikenal karena jalurnya yang penuh risiko, dengan lereng curam, gletser, dan cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.

Dikutip dari Britannica dan USGS meski Everest nomor satu dari permukaan laut, ada gunung lain yang lebih tinggi jika dihitung dari dasar gunung:

  • Mauna Kea (Hawaii): 4.205 m di atas permukaan laut, tapi total dari dasar laut hingga puncak mencapai 10.210 m.
  • Mauna Loa (Hawaii): 4.170 m di atas permukaan laut, tapi dari dasar laut tinggi totalnya 9.170 m.

Jadi, apabila diukur dari permukaan laut, Everest nomor satu tertinggi. Sedangkan jika diukur dari dasar gunung maka Mauna Kea bisa menyalip.

Itulah daftar 10 gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut. Semoga bermanfaat ya detikers!

Penulis adalah peserta program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom.

(nah/nah)



Sumber : www.detik.com

Gara-gara Cincin Pintarnya Nggak Bisa Dicopot, Penumpang Dilarang Naik Pesawat


Jakarta

Seorang penumpang membagikan ceritanya yang tak bisa terbang karena cincin pintarnya tidak bisa dilepas dari jari tangannya. Parahnya lagi, cincin tersebut membengkak dan membuat dia harus ke rumah sakit.

Hal tragis ini dialami oleh Daniel Rotar, seorang Youtuber Inggris yang membahas teknologi dengan akun ZONEofTECH. Dia mengatakan menggunakan Samsung Galaxy Ring, produk Samsung berbentuk cincin untuk memantau tidur, aktivitas, detak jantung, dan penanda kesehatan lainnya.

Dilansir dari New York Post, Jumat (3/10/2025) dalam unggahan X, dia bercerita bahwa baru saja kembali dari Hawaii dan menempuh perjalanan 3 penerbangan berbeda dan 3 persinggahan panjang. Perjalanan pulang itu semakin buruk saat cincin pintar itu membengkak dan menjepit jarinya.


“Baterai Samsung Galaxy Ring saya mulai membengkak. Saat masih di jari saya. Dan saat saya hendak naik pesawat. Sekarang saya tidak bisa melepaskannya, dan benda ini terasa sakit,” tuilsnya sembari membagikan foto jarinya yang membengkak.

Meskipun telah memohon bantuan Samsung, dia tetap tidak dapat melepaskan jarinya dari cincin dan berujung dicegah naik pesawat.

“Saya ditolak naik pesawat karena ini. Harus membayar hotel untuk malam ini dan pulang besok.”keluhnya.

Ia menambahkan bahwa ia dikirim ke rumah sakit dan Galaxy Ring-nya dilepas. Untuk bisa melepas cincin ini, mengharuskan mereka mengompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan.

Belum jelas apa yang menyebabkan cincin itu membengkak. Tetapi Rotar berteori dalam unggahan lain bahwa penyebabnya bisa beragam, mulai dari air asin, panas di Hawaii, hingga daya tahan baterai yang buruk yang telah mengganggu Galaxy Ring-nya selama berbulan-bulan.

Apakah cincin itu terlepas dan Rotar bisa terbang pulang?

Dalam unggahan terbarunya, Rotar mengatakan bahwa dia telah sampai di rumahnya setelah terbang selama 50 jam. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Samsung mengganti uang hotel, transportasi dan mengambil Galaxy Ring rusak tersebut untuk investigasi.

“Jari saya juga baik-baik saja, kecuali beberapa bekas kecil yang saya yakin akan sembuh dalam beberapa hari,” ujarnya.

Raksasa teknologi tersebut telah menanggapi masalah jari terjepit tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Keselamatan pelanggan adalah prioritas utama kami. Ini kasus yang sangat langka, dan kami sedang menghubungi langsung Rotar untuk mengambil produk dan mempelajari masalah tersebut,” kata perwakilannya.

Sementara itu, di situs web mereka, Samsung mencantumkan beberapa cara untuk melepaskan cincin yang tersangkut, termasuk membilas tangan dengan sabun dan air dingin, lalu memutar perangkat secara perlahan atau mengangkat tangan di atas ketinggian jantung hingga bengkaknya mereda.

Jika semua metode lain gagal, perusahaan telepon tersebut menyarankan di situs webnya agar pasien yang tersangkut menyewa jasa profesional untuk memotong aksesori tersebut.

(sym/sym)



Sumber : travel.detik.com

Dari Jepang Hingga Rwanda, Ini 25 Destinasi Wisata Terbaik untuk 2026



Jakarta

Meski 2025 belum usai, National Geographic telah merilis daftar destinasi terbaik untuk dikunjungi pada 2026. Poin yang dinilai mulai dari budaya, seni, hingga inovasi.

Lewat laporan ‘Best of The World 2026’ terdapat 25 destinasi terbaik dunia. Pilihan itu berdasarkan kurasi para editor dan penjelajah internasional. Mengutip CNN, Kamis (23/10/2025) Nathan Lump, pemimpin redaksi National Geographic, menyampaikan beberapa destinasi unggulan dan alasannya.

Beberapa kota masuk dalam daftar tersebut karena pesona budaya, seni, dan inovasinya. Secara pribadi, Lump memfavoritkan Pittsburgh di AS sebagai destinasi terbaik.


“Ini kota pascaindustri dengan populasi muda yang kreatif, seni yang hidup, dan museum-museum fantastis,” ujarnya.

Di Amerika Selatan, ada Medellin, Kolombia yang disebut Lump sebagai ‘kisah kebangkitan’ dengan taman indah dan budaya yang berkembang pesat. Kemudian, Rio de Janeiro di Brasil yang tengah bersiap membuka museum baru dan jalur pendakian menuju patung Kristus Penebus.

Dari Eropa, tiga kota direkomendasikan, yakni Oulu di Finlandia (Ibu Kota Kebudayaan Eropa 2026), Guimaraes di Portugal (Ibu Kota Hijau Eropa mendatang), dan Hull di Inggris. Lump menilai kendati kerap diremehkan, Hull adalah kota penting dalam sejarah maritim dan memiliki akuarium yang luar biasa.

“Salah satu hal menarik dari daftar ini adalah memberikan alasan untuk mempertimbangkan ulang kota-kota yang mungkin sering terabaikan,” kata Lump.

National Geographic juga menyoroti destinasi yang belum terlalu ramai wisatawan. Di Turki, pesisir Laut Hitam menawarkan panorama indah dan arsitektur khas dengan suasana lebih tenang dibanding Aegea atau Mediterania.

Sementara itu, di Uzbekistan, Khiva mulai mencuri perhatian berkat layanan kereta cepat dari Tashkent. Kota ini disebut sebagai ‘museum terbuka’ yang ideal dikunjungi sebelum menjadi terlalu populer.

Di Korea Selatan, tren hiking mulai naik daun dengan rencana pembukaan jalur Dongseo, rute sepanjang 800 km mirip Camino de Santiago di Spanyol.

“Setiap bagiannya dirancang sebagai jalur hiking harian yang nyaman,” kata Lump.

Di Jepang, Prefektur Yamagata dipuji sebagai tempat pelarian dari hiruk-pikuk turis. Lump menyebut daerah ini memiliki pemandangan menakjubkan, makanan lezat, onsen, dan kuil-kuil yang menarik.

Bagi pencinta alam, ada Dominica yang akan menjadi lokasi cagar paus sperma pertama di dunia. Sekitar 200 paus berenang di perairan Karibia sepanjang tahun.

Di Rwanda, Taman Nasional Akagera menjadi pilihan untuk melihat safari singa, macan tutul, badak, gajah, dan kerbau tanpa kerumunan turis. Sedangkan di Badlands, North Dakota, AS, akan dibuka Perpustakaan Presiden Theodore Roosevelt pada Juli 2026, dirancang oleh firma arsitektur Snohetta.

Spanyol juga masuk daftar, khususnya Wilayah Basque, salah satu dari sedikit lokasi di daratan Eropa yang akan dilintasi gerhana matahari total pada 12 Agustus 2026.

Sementara itu, mulai April 2026, pengunjung Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta di Australia dapat menginap di area dekat batu raksasa Uluru sambil menikmati langit malam dan api unggun.

Untuk pencinta olahraga, Vancouver di Kanada dan Dolomites di Italia jadi sorotan karena menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dan Olimpiade Musim Dingin mendatang.

Di sisi lain, sejumlah tempat juga masuk daftar karena semangat pemulihan dan keberlanjutan. Maui, Hawaii, tengah bangkit pasca kebakaran besar 2023. “Ini waktu yang tepat untuk kembali ke sana,” kata Lump.

Selain pengalaman baru dari hotel-hotel terbaiknya, suasana pulau pun kini lebih tenang.

Fiji juga mencuri perhatian karena komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan. Terdapat banyak peluang voluntourism, yakni berlibur sambil menjadi relawan.

Terakhir, Oklahoma bersiap memperingati 100 tahun Rute 66. Negara bagian ini telah menggelontorkan lebih dari 82 juta dolar AS untuk mempercantik jalur ikonis sepanjang 640 km tersebut.

“Rasanya seperti pertunjukan lampu neon yang dihidupkan kembali, lengkap dengan atraksi pinggir jalan di setiap tikungan,” tulis National Geographic.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

Batu Unik Ini Diduga Potongan Bumi Purba Sebelum Ada Bulan


Jakarta

Batuan dari Kanada, Greenland, dan Hawaii memiliki lebih sedikit isotop kalium-40 yang sudah langka dibandingkan batuan dari bagian Bumi lainnya. Para ilmuwan yang menemukan fakta ini menganggapnya sebagai bukti bahwa batuan itu terbentuk dari material yang ada di Bumi sebelum tabrakan yang menyebabkan pembentukan Bulan.

Satu tabrakan, di awal terbentuknya Bumi, mengubah segalanya. Sebuah objek seukuran Mars menabrak protoplanet tersebut, memuntahkan begitu banyak material hingga menjadi Bulan, dan melelehkan permukaan planet tersebut untuk waktu yang lama. Menurut beberapa penelitian terbaru, objek yang dimaksud, yang dikenal sebagai Theia, membawa serta sebagian besar air yang membentuk lautan kita dan membuat Bumi layak huni.


Theia menghantam Bumi begitu dahsyat sehingga sebagian besar planet ini kini terdiri dari campuran proto-Bumi dan Theia dengan perbandingan sekitar 90/10, dengan sedikit meteorit yang berasal dari kemudian hari, sebagian besar berada di kerak Bumi. Namun, Dr. Nicole Nie dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) bertanya-tanya apakah masih ada sisa-sisa proto-Bumi yang lebih murni.

Untuk menemukannya, Nie dan rekan-rekannya beralasan mereka perlu mengidentifikasi apa yang mungkin ditambahkan oleh penambahan-penambahan selanjutnya, dan mencari contoh-contoh yang tidak memilikinya.

Tim tersebut mempelajari meteorit dan menemukan bahwa meteorit tersebut sebagian besar lebih kaya kalium-40, relatif terhadap isotop-isotop lainnya, kalium-39 dan 41, dibandingkan Bumi itu sendiri. Dengan asumsi tren ini berlangsung lama, sebelum kedatangan semua meteorit ini, planet ini pasti memiliki lebih sedikit kalium-40 daripada saat ini. Hal ini menunjukkan banyak hal, karena kalium-40 hanya membentuk 0,01% unsur di kerak Bumi.

Ada kemungkinan bahwa Theia sama kekurangan kalium-40 seperti proto-Bumi, dan semua kelebihan kalium tersebut berasal dari meteorit-meteorit berikutnya, tetapi para penulis penelitian menganggap hal ini tidak mungkin. Oleh karena itu, mereka berpendapat, jika kita dapat menemukan batuan dengan kadar postassium-40 yang cukup rendah, kemungkinan besar batuan tersebut berasal dari masa sebelum Theia.

Tim beralasan ada dua jenis tempat yang paling cocok untuk pencarian ini. Pertama, di wilayah yang memiliki batuan tertua di dunia, seperti Greenland dan sebagian Kanada. Kedua, di batuan yang relatif muda, terbentuk dari material jauh di dalam mantel, yang mungkin terlindung dari pengaruh Theia.

“Jika tanda-tanda kalium ini terpelihara, kita akan ingin mencarinya di waktu yang dalam dan di Bumi yang dalam,” kata Nie dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari IFL Science.

Ketika para penulis memeriksa sampel dari Greenland dan wilayah tertua di Kanada, serta pulau vulkanik Hawaii dan Réunion, melalui spektrometer massa, mereka menemukan konsentrasi kalium-40 65 bagian per juta lebih rendah daripada di berbagai tempat lain. Hal ini membuat postassium-40 sangat langka dibandingkan isotop kalium lainnya, sehingga mereka yakin bahan-bahannya pastilah proto-Bumi yang hampir murni.

“Ini mungkin bukti langsung pertama bahwa kita telah mengawetkan material proto-Bumi. Kita melihat sepotong Bumi yang sangat tua, bahkan sebelum tumbukan dahsyat itu. Ini menakjubkan karena kita menduga tanda-tanda awal ini akan terhapus perlahan seiring evolusi Bumi,” jelasnya.

Ada unsur-unsur lain yang komposisi isotop Bumi-nya berada di ujung ekstrem spektrum meteorit, seperti rutenium dan molibdenum. Akan tetapi, perbedaan dalam cara unsur-unsur ini dimasukkan ke inti Bumi berarti mereka tidak selalu cocok untuk pengujian konfirmasi.

Satu pertanyaan besar yang belum terjawab oleh penelitian ini adalah mengapa proto-Bumi memiliki kadar kalium-40 yang sangat rendah. Ada beberapa meteorit yang kadar postassium-40-nya rendah, tetapi belum ditemukan satu pun yang sesuai dengan komposisi dari keempat lokasi tersebut.

Nie dan rekan-rekan penulisnya mengaku tidak tahu mengapa proto-Bumi berbeda dengan objek lain yang telah kita temukan di Tata Surya, setidaknya dalam hal kadar kalium. Nie berpendapat bahwa kita mungkin memerlukan sampel meteorit yang lebih besar, karena sampel yang cocok dengan Bumi sebelum Theia mungkin masih menunggu untuk ditemukan.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

10 Hewan Paling Panjang dan Pendek Usianya, Ada yang Hidupnya Cuma Sehari


Jakarta

Usia hewan cenderung berbeda dengan manusia. Jika manusia bisa hidup berpuluh-puluh tahun, ada hewan yang hidup mencapai ratusan atau cuma sehari.

Gelar hewan dengan usia paling panjang dipegang oleh Hydra. Hydra adalah sekelompok invertebrata kecil dengan tubuh lunak yang menyerupai ubur-ubur. Mereka berpotensi hidup untuk selamanya.

Sementara kebalikan Hydra, lalat capung, hanya punya waktu hidup kurang dari 24 jam. Dalam waktu yang singkat ini, mereka berperan menentukan kesehatan ekosistem perairan.


Penasaran apa saja hewan paling panjang dan pendek usia? Simak daftarnya di bawah ini seperti dilansir dari arsip detik.com.

5 Hewan Paling Panjang Usia

1. Hydra (Berpotensi hidup abadi)

Seperti dijelaskan sebelumnya, Hydra adalah sekelompok invertebrata kecil dengan tubuh lunak dan menyerupai ubur-ubur. Invertebrata ini sebagian besar terdiri dari sel induk dan terus beregenerasi melalui duplikasi atau kloning, sehingga hewan ini tidak menua seiring bertambahnya usia.

Mereka mati dalam kondisi alami seperti pemangsa dan penyakit. Tetapi tanpa bahaya eksternal ini, mereka dapat terus beregenerasi selamanya.

2. Ubur-ubur turritopsis dohrnii (Berpotensi hidup abadi)

Turritopsis dohrnii disebut ubur-ubur abadi karena berpotensi hidup selamanya. Ubur-ubur ini memulai hidup sebagai larva sebelum menetap di dasar laut.

Mereka akna berubah menjadi polip yang menghasilkan medusa atau ubur-ubur yang berenang bebas. Mereka bisa membalikkan siklus hidup mereka beberapa kali dan karena itu mungkin tidak akan pernah mati.

3. Spons kaca (Berumur 10.000 tahun lebih)

Spons kaca terdiri dari koloni hewan, yang dapat hidup selama ribuan tahun. Anggota kelompok ini sering ditemukan di laut dalam dan memiliki kerangka yang menyerupai kaca.

Sebuah studi pada 2012 alam jurnal Chemical Geology memperkirakan bahwa spons kaca yang termasuk dalam spesies monorhaphis chuni berumur sekitar 11.000 tahun.

4. Karang Hitam (Berumur 4.000 tahun lebih)

Karang ini terdiri dari kerangka luar invertebrata yang disebut polip. Polip ini terus berkembang biak dan menggantikan diri mereka sendiri dengan membuat salinan yang identik secara genetik.

Karang hitam yang ditemukan di lepas pantai Hawaii diperkirakan berusia 4.265 tahun.

5. Cacing tabung (Berumur 300 tahun lebih)

Cacing tabung hidup di sekitar lubang hidrotermal, tetapi spesies yang paling lama hidup ditemukan di lingkungan yang lebih dingin. Sebuah studi tahun 2017 dalam jurnal The Science of Nature menemukan bahwa escarpia laminata, spesies cacing tabung rembesan dingin di Teluk Meksiko, hidup hingga 200 tahun, dan beberapa spesimen bertahan selama lebih dari 300 tahun.

5 Hewan Paling Pendek Usia

1. Lalat Capung

Lalat capung adalah serangga akuatik yang hanya hidup kurang dari satu hari. Dalam waktu yang singkat ini, mereka berperan menentukan kesehatan ekosistem perairan. Kehadiran larva lalat capung menunjukkan bahwa air tersebut bersih, tidak tercemar, dan memiliki kadar oksigen yang tinggi.

Meski hidupnya singkat, lalat capung sangat produktif dalam reproduksi. Beberapa spesies dapat menghasilkan lebih dari 10.000 telur dalam waktu satu hari.

2. Gastrotricha

Gastrotricha atau hairy bellies adalah hewan mikroskopis berbentuk silinder yang hidup di lingkungan air tawar dan laut. Mereka hanya hidup rata-rata sekitar 10 hari. Gastrotricha membantu mengendalikan populasi bakteri dan alga dengan memakannya.

Reproduksi gastrotricha masih belum sepenuhnya dipahami. Beberapa spesies diketahui hermafrodit, yang berarti setiap individu memiliki bagian reproduksi jantan dan betina.

3. Ngengat Makanan India

Ngengat makanan india atau indian meal moths memiliki umur antara 5-25 hari. Mereka ditemukan di tempat penyimpanan makanan seperti tepung dan biji-bijian. Dalam waktu hidupnya yang singkat, mereka mampu menghasilkan telur hingga 400 butir.

Setelah menjadi dewasa, ngengat akan kawin dalam waktu tiga hari. Proses penetasan telur berlangsung sekitar satu minggu.

4. Ngengat Luna

Ngengat luna adalah ngengat dengan sayap hijau dan memiliki tanda berbentuk bulan. Mereka hidup rata-rata hanya satu minggu.

Selama waktu hidupnya, ngengat luna menjadi mangsa penting bagi berbagai predator seperti kelelawar dan burung hantu.

5. Lalat Buah

Lalat buah adalah serangga yang sering ditemukan pada buah-buahan. Mereka memiliki umur rata-rata sekitar 10 hingga 14 hari di lingkungan luar, tetapi bisa hidup hingga dua bulan di tempat yang terkontrol.

Selama hidupnya, betina dapat bertelur hingga 500 telur. Reproduksi yang cepat ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup spesies mereka.

Nah, itulah 10 hewan paling panjang dan pendek usianya. Semoga menambah wawasan, detikers!

(nir/faz)



Sumber : www.detik.com