Tag Archives: helm full face

Bukan Asal Pilih, Ini 5 Tips Beli Helm Sesuai Kebutuhan


Jakarta

Saat ini, ada banyak jenis dan merek helm yang dijual dengan harga bervariasi. Hal itu membuat sebagian orang merasa bingung ketika harus membeli helm baru karena terlalu banyak pilihan.

Beberapa orang memilih helm murah karena tak punya banyak dana, tapi ada juga yang sengaja membeli helm yang harganya mahal. Sebab, semakin mahal harga suatu helm tentu memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih baik.

Namun, haruskah detikers membeli helm mahal yang harganya mencapai jutaan rupiah? Sebenarnya, kriteria paling mendasar saat membeli sebuah helm adalah sudah memenuhi SNI atau Standar Nasional Indonesia. Dengan begitu, helm tersebut sudah dijamin keamanannya.


Selain itu, perhatikan juga beberapa hal lain sebelum membeli helm baru yang sesuai kebutuhan. Simak sejumlah tipsnya dalam artikel ini.

Tips Membeli Helm Sesuai Kebutuhan

Sedang mencari helm baru tapi masih bingung? Agar tidak salah beli, simak beberapa tips membeli helm sesuai kebutuhan di bawah ini:

1. Sesuaikan Jenis Helm

Tips yang pertama adalah menyesuaikan jenis helm sesuai kebutuhan. Ada dua jenis helm yang umum di jual saat ini, yaitu helm full face dan half face.

Mengutip laman Suzuki Indonesia, jika detikers hanya berkendara sepeda motor di dalam kota dengan kecepatan standar, maka helm half face bisa jadi pilihan terbaik.

Namun, jika kamu sering melakukan perjalanan jauh ke luar kota atau sepeda motor kamu tipe sport dengan cc besar sehingga dapat melaju dalam kecepatan tinggi, maka helm full face menjadi pilihan paling tepat.

2. Pilih Ukuran yang Pas

Memilih helm tidak hanya soal desain, tapi juga harus mencari ukuran yang pas di kepala. Pada umumnya, helm yang dijual memiliki ukuran mulai dari S, M, L, hingga XL. Lantas, bagaimana cara menentukan ukuran helm yang tepat?

Dilansir situs National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), helm dengan ukuran yang pas akan terasa sedikit ketat dengan tekanan yang merata di sekitar kepala. Namun, rasa tekanan itu tidak sampai menimbulkan rasa pusing.

Selain itu, saat menggelengkan kepala maka helm seharusnya tidak akan bergerak. Pemilihan ukuran helm yang tepat dapat memberikan rasa aman saat berkendara dan mengurangi risiko cedera kepala saat terjadi kecelakaan.

3. Cek Lagi Standarisasi Helm yang Dipilih

Memang, saat ini seluruh helm yang dijual di Indonesia sudah berstandar SNI. Meski begitu, ada beberapa jenis helm yang mengantongi satu atau lebih standar internasional.

Adapun sejumlah standar helm internasional yang diakui di dunia, mulai dari Snell, Sharp, ECE. dan DOT. Namun perlu diingat, dengan adanya standar internasional maka harga sebuah helm bisa lebih mahal karena sudah terjamin keamanannya.

4. Pilih Visor yang Tepat

Visor atau kaca pelindung pada helm memiliki peran penting dalam melindungi pengendara dari terpaan debu dan angin, sehingga tidak mengganggu kenyamanan berkendara. Secara umum visor terdiri dari dua jenis, yakni warna gelap dan transparan (bening).

Dikutip situs Astra Honda Motor, jenis visor pada helm juga mempengaruhi jarak pandang saat berkendara di siang maupun malam hari. Visor gelap memang dapat melindungi pengendara dari cahaya matahari, tapi akan berbahaya jika digunakan saat malam hari karena pandangan jadi lebih gelap.

Untuk itu, cobalah cari helm yang mengusung visor ganda, sehingga tersedia visor gelap dan transparan. So, kamu tetap aman dan nyaman saat berkendara di siang ataupun malam hari.

5. Pilih Helm Sesuai Budget

Tips yang terakhir adalah pilih helm sesuai budget. Seperti yang dijelaskan di atas, helm bagus tidak harus mahal karena yang terpenting sudah berstandar SNI.

Dari pantauan detikOto di berbagai marketplace, ada banyak toko yang menjual helm half face dengan banderol mulai dari Rp 200 ribuan. Jika punya dana lebih, sebaiknya ambil helm dengan harga Rp 500 ribu ke atas agar mendapatkan kenyamanan dan keamanan ekstra.

Untuk helm full face memang harganya sedikit lebih mahal daripada jenis half face, yakni mulai dari Rp 400 ribuan. Beberapa merek helm terkenal seperti SHOEI, KYT, atau AGV harganya bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Itu dia lima tips membeli helm baru sesuai kebutuhan. Semoga membantu detikers yang sedang mencari helm.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

8 Barang yang Harus Dibawa Saat Mudik Naik Motor, Catat!


Jakarta

Motor menjadi transportasi mudik pilihan banyak orang. Dibandingkan angkutan umum seperti kereta, bus, dan pesawat, mudik menggunakan motor dirasa lebih hemat.

Selain memperhatikan kondisi motor sebelum mudik, sejumlah perlengkapan dan barang juga perlu dipersiapkan dan dibawa saat berkendara agar perjalanan jauh aman dan nyaman.

Barang yang Harus Dibawa Saat Mudik Naik Motor

Sejumlah barang tidak boleh terlupakan untuk dibawa selama perjalanan mudik menggunakan sepeda motor. Mengutip pemberitaan detikcom, berikut daftar barangnya:


1. Surat-surat Berkendara Aktif

Pastikan membawa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan SIM (Surat Tanda Mengemudi) C yang masih berlaku. Surat-surat ini membuktikan legalitas administratif kendaraan dan bukti pengendara telah memenuhi syarat mengemudikan sepeda motor.

Jika tidak membawa surat-surat lengkap dan surat tidak aktif, bisa-bisa menyulitkan pengendara nantinya. Karena kita tidak tahu kelak kondisi di jalan seperti apa, entah akan ada razia tilang atau mungkin kecelakaan maut.

2. Helm SNI

Karena berkendara jauh, pemudik harus menggunakan helm sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditandai ada logo SNI di produknya. Pastikan sistem penguncian tali pengikat helmnya berfungsi dan kaca helm bersih jernih sehingga tidak mengganggu pandangan.

Disarankan menggunakan helm full face dengan perlindungan seluruh wajah, kepala, hingga dagu dan leher. Helm jenis ini dianggap paling aman dan kokoh serta cocok untuk berkendara perjalanan jauh.

3. Jaket dan Sepatu

Perlengkapan dasar yang harus dipakai pemudik yaitu jaket, celana panjang, dan sepatu. Kenakan jaket cukup tebal untuk melindungi tubuh dari angin. Begitu juga dengan celana panjang.

Pengendara sebaiknya menggunakan sepatu agar kaki tidak licin saat berada di atas footstep sepeda motor atau ketika kaki menopang motor berhenti di atas aspal. Penggunaan sepatu juga mengurangi risiko cedera serius pada kaki saat terjadi kecelakaan.

4. Sarung Tangan dan Masker

Sarung tangan, kaos kaki, dan masker termasuk perlengkapan wajib pengendara motor. Perlengkapan ini berguna melindungi dari sinar matahari terik yang menyengat kulit selama perjalanan. Di sisi lain juga berfungsi sebagai pelindung anggota tubuh dari cedera serius.

Masker juga berguna untuk melindungi dari paparan polusi udara dan debu yang mungkin terhirup ke dalam pernapasan.

5. Jas Hujan

Cuaca sangat tidak bisa ditebak, terkadang panas dan kadang hujan. Maka dari itu, pastikan membawa jas hujan untuk mengantisipasi hujan turun.

Jika tidak membawa jas hujan, pengendara mungkin akan berhenti dan menunggu hujan reda sebelum melanjutkan perjalanan. Jika memilih menerobos hujan tanpa jas pelindung, pengendara justru bisa jadi sakit nantinya.

6. Toolkit

Toolkit motor juga harus dibawa, apalagi selama perjalanan mudik yang jauh. Toolkit yang dibawa antara lain obeng, kunci busi, tang, dan kunci pas ring nomor 10 mm, 12 mm, 17 mm, dan 19 mm. Pelumas serbaguna juga patut dipertimbangkan untuk dibawa saat mudik.

Aneka toolkit berguna saat sepeda motor mengalami masalah dan jauh dari bengkel sehingga pengendara dapat memperbaiki sendiri masalah yang dialami. Misalnya, jika rantai motor kendur atau putus bisa gunakan tang untuk menyambungkan rantai yang putus dan kunci pas nomor 10 mm, 12 mm, 17 mm, dan 19 mm untuk menyetel kerenggangan rantai.

Kunci busi sangat bermanfaat ketika motor mengalami masalah seperti mendadak brebet atau mogok. Apabila mengalami hal ini, busi menjadi komponen pertama yang perlu dicek kondisinya.

Pelumas serbaguna dapat dipakai saat motor mengalami masalah kelistrikan. Misalnya, tombol sein yang tiba-tiba macet atau keras, klakson tidak berbunyi, tombol starter elektrik bermasalah, hingga membuka baut motor yang keras.

7. Kotak P3K

Penting juga membawa kotak P3K selama mudik naik motor. Fungsinya untuk memberikan pertolongan awal saat mengalami cedera atau kondisi medis tertentu.

Di dalam kotak P3K biasanya terdiri dari perban, plester, kasa dan gunting medis, dan alkohol pembersih luka. Bisa juga isikan kotak ini dengan obat-obatan atau salep yang diperlukan maupun balsem atau minyak pengobatan.

8. Uang Tunai

Disarankan membawa uang tunai secukupnya saat perjalanan mudik. Hindari hanya mengandalkan uang di akun ATM karena bisa menyulitkan nantinya. Sebab tidak semua tempat yang dilewati menyediakan fasilitas ATM.

Di sisi lain, tidak semua tempat yang disinggahi selama perjalanan bisa menggunakan pembayaran online seperti QRIS. Jadi penting menyiapkan uang tunai.

Penting dicatat, ada baiknya tidak membawa barang melebihi kapasitas karena dapat mengganggu keseimbangan saat berkendara. Berlebihan membawa barang berisiko membuat rusak mesin, ban, rantai dan shockbreaker sepeda motor.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com