Tag Archives: hijabers

Viral Momen Wanita Bingung Pakai Hijab Pashmina Instan, Ditonton 18 Juta Kali

Malang

Hijab pashmina instan menjadi andalan hijabers karena gampang dibentuk dan tak usah menggunakan jarum pentul. Namun ada saja hijabers yang masih bingung saat menggunakan hijab pashmina instan.

Seperti wanita ini yang viral usai memperlihatkan momen dirinya bingung saat menggunakan hijab pashmina instan. Berkali-kali mencoba, namun dia tidak terasa cocok karena bagian di telinga malah terlihat.

Gimana si cara pakenya😫,” tulis akun TikTok @shlrns.


Dalam video terlihat dia merekam dirinya sendiri yang bingung saat menggunakan hijab pashmina instan. Ia mencoba hijab pashmina instan yang terdapat lubang pada telinga, untuk mempermudah hijabers memakai kacamata.

Akun TikTok @shlrns terlihat masih bingung saat membentuk hijab pashmina instan tersebut. Ia mencoba sambil tertawa ngakak karena melihat hijabnya.

Viral Video Wanita Bingung Pakai Hijab Pashmina Instan Bikin NgakakViral Video Wanita Bingung Pakai Hijab Pashmina Instan Bikin Ngakak Foto: Dok. TikTok @shlrns.

Postingan itu sudah ditonton lebih dari 18,7 juta kali dan mendapatkan banjir komentar dari warganet. Rata-rata warganet ikut ikut tertawa.

Itu pashmina gibah ka, kalo lagi nge gibah dibuka bagian kupingnya biar makin jelas denger infonya,” ucap pengguna TikTok @🧀🧚🏻♀️.

Ini sampe lebaran juga kayaknya masi sibuk benerin pashmina😭,” ujar akun @naa.

Kkak😭 ngakak bgt. tapi maap aku ga bisa bantu, karna ga tau juga gimana cara pakenya 🤣🤣,” saut akun @kya.a.

Aku juga punya jilbab kaya gitu kak aku juga bingung guna ny si bolongan nya apa😭😭 aku kira buat lobang telinga kan😭😭😭😭😭 terus sampe sekarang aku masih bingung 🗿🗿😭😭,” timpal akun @Korizen_Lyn🤍😻😋.

Konfirmasi Wolipop

Wolipop sudah mewawancarai Sharlen Sascarisa Islamey yang mengunggah video tersebut. Wanita yang akrab disapa Alin itu mengatakan mendapatkan hijab tersebut dari orang lain.

“Di video itu, aku sedang mencoba kerudung pemberian dari orang, yang mana aku belum tahu cara pakainya. Padahal sudah cari tutorialnya dulu, tapi yang muncul, kerudung model yang lain. Aku kira juga kerudung itu sama dengan kerudung yang aku lihat di video TikTok, kalau bagian telinganya di keluarkan,” ungkap Alin kepada Wolipop.

Wanita yang berusia 23 tahun itu menuturkan merasa aneh saat mencoba hijab pashmina instan tersebut. Ia kemudian iseng mengunggah video di TikTok.

“Tapi waktu aku lakukan terasa aneh. Akhirnya aku post di video TikTok aku buat mencari tahu cara pakai yang benar. Ternyata respon dari warga TikTok sungguh luar biasa. Banyak komen yang membantu, menghibur, ada yang yang menganggap aku “membodohi diri sendiri, sengaja bikin video TikTok itu,” tuturnya ngakak.

Ia menyebutkan ingin mencari tahu cara menggunakan hijab pashmina instan yang benar. “Padahal niat aslinya, ingin tahu cara pakai kerudung yang benar. Alhasil, dari komen yang membantu, aku juga terbantu dan bisa pakai kerudung pashmina instan pemberian dari orang baik di sekitarku,” pungkasnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Tren Hijab Bahan Paris Jepang Model Melayu di Tanah Abang untuk Lebaran

Jakarta

Selain menjual aneka busana Lebaran, kamu juga bisa membeli hijab di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penasaran hijab apa yang menjadi tren di Tanah Abang?

Pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara ini menyuguhkan beragam model dan warna hijab yang sesuai dengan keinginan. Berbelanja di Tanah abang, kamu juga bisa membeli satuan hingga kodi dengan harga yang spesial.

Hijab bahan paris Jepang premium kini sedang naik daun, termasuk di Pasar Tanah Abang Blok B. Karakter bahan paris Jepang premium yang ringan, tipis dan mudah dibentuk bisa kamu pakai saat Lebaran.


Toko Denish Collection Blok B LT. SLG LOS C No.69, Tanah Abang menjual koleksi hijab bahan paris premium.Toko Denish Collection Blok B LT. SLG LOS C No.69, Tanah Abang menjual koleksi hijab bahan paris premium. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Di toko Denish Collection Blok B LT. SLG LOS C No.69, menyediakan aneka warna hijab bahan paris Jepang premium. Ada hijab yang polos dan sulam bordir manual. unik serta cantik.

“Hijab bahan paris Jepang yang original, bahan dan seratnya berbeda dari paris biasa. Kita juga pakai sulam tangan sendiri. Harganya Rp 90 Ribu sampai Rp 200 Ribu yang sulam bordir,” ungkap Wati dari toko Denish Collection.

Wati menuturkan hijab bahan paris Jepang premium bisa dipadupadankan dengan kebaya, gamis dan tunik. Warna yang paling laris diburu adalah burgundy.

“Tahun kemarin warna biru, sekarang burgundy yang merah ke marun dan gelap. Kita juga bisa buat seragam untuk Lebaran tapi kalau sekarang sudah full karena mengerjakan pesanan sebelumnya,” ujarnya.

Toko Denish Collection Blok B LT. SLG LOS C No.69, Tanah Abang menjual koleksi hijab bahan paris premium.Toko Denish Collection Blok B LT. SLG LOS C No.69, Tanah Abang menjual koleksi hijab bahan paris premium. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Selanjutnya ada toko Ceragam Hijab Blok BLT.SLG LOS F No.42 yang menjual hijab bahan paris Jepang. Koleksi hijab bahan paris Jepang dengan bordir ukuran 120×120 cm, dijual dengan hargan Rp 150 Ribu.

Toko Maheer Scarf di Blok B SLG LOS D N9. 93 menjual pilihan hijab paris dengan beragam karakter bahan dan harga. Warna burgundy menjadi incaran pembeli.

“Warna burgundy segi empat bisa polos dan motif soalnya trennya warna. Yang paling banyak diminati bahannya paris ada yang Rp 100 Ribu dapat 3, Rp 50 Ribu dapat 2 atau 3. Paris premium dapat 2 hijab. Saat ini burgundy lagi habis di toko,” jelas Nung dari toko Maheer Scarf.

Toko Maheer Scarf di Blok B SLG LOS D N9. 93, Tanah Abang menjual aneka hijab polos dan motif.Toko Maheer Scarf di Blok B SLG LOS D N9. 93, Tanah Abang menjual aneka hijab polos dan motif. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Hijab dari bahan paris Jepang menjadi favorit karena berbeda dengan paris pada umumnya. Maka dari itu, kamu jangan sampai keliru.

Tren hijab bahan paris Jepang premium ini, model hijabnya rata-rata bernuansa khas Melayu. Ada hijab ala Melayu dengan warna polos dan aneka bordir yang elegan.

Menurut toko Denish Collection Blok B LT. SLG LOS C No.69, umumnya hijab model Melayu berukuran 115x115cm atau jika hijabers Malaysia menyebutkan ukurannya sekitar 45 inch.

Di Tanah Abang Blok B, juga beredar hijab pashmina dan voal yang masih laris manis. Ada juga hijab pashmina meleyot dan pashmina instan.

Koleksi hijab di toko Ceragam Hijab Blok BLT.SLG LOS F No.42.Koleksi hijab di toko Ceragam Hijab Blok BLT.SLG LOS F No.42. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

6 Rekomendasi Baju Olahraga Pilates, Padel hingga Tenis yang Hijab Friendly

Gresnia Arela Febriani – wolipop

Minggu, 03 Agu 2025 19:00 WIB





Anda menyukai artikel ini

Rekomendasi outfit olehraga yang hijab friendly dari Nay Sportswear.
Foto: Dok. Instagram @nay_sportswear.

Jakarta

Olahraga kini bukan lagi halangan bagi hijabers untuk tetap aktif dan stylish. Baik pilates, padel, maupun tenis, pilihan busana olahraga yang nyaman dan hijab friendly sangat penting agar kamu bisa bergerak leluasa tanpa khawatir soal penampilan. Dengan material yang breathable dan desain yang fungsional, baju olahraga khusus hijabers kini semakin beragam.

Saat memilih outfit olahraga, faktor kenyamanan tentu jadi nomor satu, terutama bagi yang berhijab. Pilihlah bahan yang ringan dan cepat kering yang mampu menyerap keringat dengan baik.

Model baju olahraga dengan potongan longgar dan lengan panjang tetap bisa tampil fashionable tanpa mengurangi fungsional. Tak ketinggalan, hijab olahraga dengan bahan stretch dan teknologi anti-slip juga sangat direkomendasikan agar tetap nyaman dan aman selama bergerak aktif.


Berikut rekomendasi baju hijab olahraga pilates, padel hingga tenis:

Jaket Olahraga yang Hijab Friendly

Halaman 2 dari 7

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”2″ dtr-id=”8042721″ dtr-ttl=”6 Rekomendasi Baju Olahraga Pilates, Padel hingga Tenis yang Hijab Friendly”>

Jaket Olahraga yang Hijab Friendly

Rekomendasi outfit olehraga yang hijab friendly dari Nay Sportswear.

Foto: Dok. Instagram @nay_sportswear.

Hijabers sering kali mengalami kesulitan dalam memilih baju olahraga yang nyaman sekaligus sesuai dengan syariat. Tantangan seperti bahan yang terlalu ketat, potongan yang tidak menutup aurat, hingga hijab yang mudah bergeser saat bergerak menjadi pertimbangan tersendiri.

Namun kini, berbagai brand lokal mulai menghadirkan solusi. Salah satunya adalah Nay Sportswear, yang menawarkan beragam outfit olahraga hijab friendly, termasuk jaket ringan berpotongan longgar yang tetap stylish dan fungsional untuk aktivitas seperti pilates, padel, hingga tenis. Terdapat beragam pilihan warna yang bisa kamu pilih untuk berolahraga. Harga jaket olahraga ini sedang diskon dari Rp 245 Ribu menjadi Rp 220 Ribu.

One Set Daily

Halaman 3 dari 7

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”3″ dtr-id=”8042721″ dtr-ttl=”6 Rekomendasi Baju Olahraga Pilates, Padel hingga Tenis yang Hijab Friendly”>

One Set Daily

Koleksi one set dari Callandahijab yang bisa kamu pakai untuk olahraga.

Foto: Dok. Instagram @callandahijab.

One Set dari Callandahijab hadir sebagai pilihan untuk kamu yang mencari outfit simpel namun tetap stylish untuk aktivitas sehari-hari termasuk olahraga. Dengan ukuran all size dan lingkar dada hingga 128 cm, set ini dirancang agar nyaman digunakan berbagai bentuk tubuh.

Terbuat dari bahan skylar Knit yang lentur, adem, dan ringan, koleksi ini tersedia dalam dua warna netral, black dan bronze. Desain hoodie yang kasual memberi sentuhan santai yang tetap modis, cocok dipadukan dengan hijab favorit dan sneakers untuk menciptakan daily look yang effortless namun tetap on point. Harga one set ini sedang diskon dari harga Rp 285 Ribu, menjadi Rp 250 Ribu.

Hijab Rompi Olahraga Instant Anti UV

Halaman 4 dari 7

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”4″ dtr-id=”8042721″ dtr-ttl=”6 Rekomendasi Baju Olahraga Pilates, Padel hingga Tenis yang Hijab Friendly”>

Hijab Rompi Olahraga Instant Anti UV

Rekomendasi hijab rompi olahraga instan anti UV dari naPocut.

Foto: Dok. Instagram @napocut.

Brand hijab naPocut, yang dikenal dengan koleksi hijab paris berbahan nyaman dan ringan, kini merambah ke lini activewear dengan menghadirkan inovasi terbaru, hijab rompi olahraga instan Anti-UV. Produk ini merupakan kombinasi unik antara hijab dan vest, dirancang khusus untuk mendukung aktivitas olahraga maupun kegiatan out door.

Dilengkapi fitur anti-slip pada bagian pad hijab, pengguna bisa bergerak bebas tanpa khawatir hijab bergeser. Tak hanya itu, rompi ini juga memiliki saku praktis untuk menyimpan barang-barang kecil seperti kunci atau earphone, menjadikannya pilihan stylish dan fungsional untuk hijabers aktif masa kini. Harga koleksi activewear naPocut dijual Rp 175 Ribu.

Jaket Raindrop

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”5″ dtr-id=”8042721″ dtr-ttl=”6 Rekomendasi Baju Olahraga Pilates, Padel hingga Tenis yang Hijab Friendly”>

dari Arktiv bisa jadi pilihan untuk para pelari yang ingin tampil aktif sekaligus

. Menggunakan material

yang ringan namun tetap hangat dan nyaman, jaket ini dirancang dengan detail fungsional seperti kerah

, furing pelindung, serta karet di pergelangan tangan untuk menahan angin saat berlari. Harga koleksi ini dijual dengan harga Rp 343.800.



Sumber : wolipop.detik.com

Lagi Tren! Ini 6 Gaya Hijab Cokelat Coffee ala Sashfir yang Wajib Dicoba

Gresnia Arela Febriani – wolipop

Selasa, 05 Agu 2025 14:37 WIB





Anda menyukai artikel ini

Ide padu padan hijab pashmina warna coffee ala Fira Assegaf.
Inspirasi gaya hijab pashmina warna coffee ala Sashfir. Foto: Dok. Instagram @sashfir.

Jakarta
Warna-warna earthy kembali mendominasi tren fashion hijab, salah satu yang tengah naik daun adalah warna cokelat coffee. Hijab pashmina berwarna coffee tak hanya memberikan kesan hangat dan elegan, tapi juga mudah dipadukan dengan berbagai gaya outfit. Influencer hijab Fira Assegaf, atau yang akrab dikenal sebagai Sashfir, jadi salah satu sosok yang gemar mengeksplorasi warna ini dalam penampilannya.

Melalui berbagai unggahannya di media sosial, Sashfir kerap tampil mengenakan hijab pashmina warna cokelat coffee dengan kombinasi outfit yang sleek dan effortless. Ia memadukannya dengan outer kulit hitam untuk kesan edgy, dress satin senada untuk look formal yang anggun, hingga knitwear krem yang menciptakan tampilan kasual elegan. Warna coffee yang netral namun berkarakter membuat setiap look Sashfir terasa modern dan mudah ditiru oleh para hijabers masa kini.

Berikut inspirasi gaya hijab warna cokelat coffee ala Sashfir:

Hijab Pashmina Coffee dan Jaket Kulit Hitam

Halaman 2 dari 7

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”2″ dtr-id=”8046042″ dtr-ttl=”Lagi Tren! Ini 6 Gaya Hijab Cokelat Coffee ala Sashfir yang Wajib Dicoba”>

Hijab Pashmina Coffee dan Jaket Kulit Hitam

Ide padu padan hijab pashmina warna coffee ala Fira Assegaf.

Foto: Dok. Instagram @sashfir.

Pashmina coffee dipadukan dengan jaket kulit hitam menciptakan kesan bold dan fashionable. Riasan mata yang tajam mempertegas karakter look yang edgy namun tetap anggun.

Hijab dan Blouse dengan Warna yang Senada

Halaman 3 dari 7

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”3″ dtr-id=”8046042″ dtr-ttl=”Lagi Tren! Ini 6 Gaya Hijab Cokelat Coffee ala Sashfir yang Wajib Dicoba”>

Hijab dan Blouse dengan Warna yang Senada

Ide padu padan hijab pashmina warna coffee ala Fira Assegaf.

Foto: Dok. Instagram @sashfir.

Wanita yang memiliki nama lengkap Fira Assegaf ini tampil bare face dengan hijab pashmina warna coffee yang simpel namun tetap rapi. Ia memakai atasan yang senada dengan pashmina.

Clean Look dengan Hijab Pashmina Coffee

Halaman 4 dari 7

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”4″ dtr-id=”8046042″ dtr-ttl=”Lagi Tren! Ini 6 Gaya Hijab Cokelat Coffee ala Sashfir yang Wajib Dicoba”>

Clean Look dengan Hijab Pashmina Coffee

Ide padu padan hijab pashmina warna coffee ala Fira Assegaf.

Foto: Dok. Instagram @sashfir.

Pose dari samping menampilkan detail hijab yang clean look, outfit yang sleek, serta clutch bag bertekstur. Sashfir menunjukkan bagaimana warna netral bisa tampil powerful.

Gaun Satin Dipadu dengan Hijab Pashmina Coffee

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”5″ dtr-id=”8046042″ dtr-ttl=”Lagi Tren! Ini 6 Gaya Hijab Cokelat Coffee ala Sashfir yang Wajib Dicoba”>

Sashfir dengan gaun satin warna senada dan jaket kulit memberikan kesan glamor minimalis. Padu padan ini cocok untuk acara malam atau

formal.



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah Wanita Sarjana Peternakan Sukses Bangun Brand Busana dan Hijab Anak

Jakarta

Siapa sangka, seorang hijabers lulusan Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran justru menemukan jalannya di dunia bisnis fashion muslim anak. Ia membuktikan bahwa keberanian untuk mulai bisa membuka jalan menuju kesuksesan.

Berawal dari kebutuhan sederhana, ia berani melangkah merintis bisnis meski dengan modal terbatas, hingga kini karyanya dikenal luas. Ialah Swistya Ardiana atau akrab disapa Tya yang awalnya tak menyangka akan terjun ke dunia fashion muslim anak.

Tya mulai merintis bisnis pada 2016, berawal dari keinginan sederhana untuk menyediakan busana dan hijab yang nyaman bagi anak-anaknya. Kala itu, ia melihat minimnya pilihan pakaian hijab yang kasual, dinamis, dan sesuai kebutuhan anak aktif.


Kisah inspiratif, hijabers bernama Swistya Ardiana ini sukses membangun bisnis baju muslim dan hijab anak.Kisah inspiratif, hijabers bernama Swistya Ardiana ini sukses membangun bisnis baju muslim dan hijab anak. Foto: Dok. pribadi Swistya Ardiana

“Sempat vakum 1,5 tahun karena merasa perlu mempelajari detail pola dan jahitan terlebih dahulu, lalu saya melanjutkan lagi sampai sekarang. Awalnya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak saya yang ingin berjilbab sejak kecil. Bersekolah di sekolah Islam Terpadu, dan melihat aktivitas bundanya sehari-hari dengan hijab, membuat mereka ingin mulai berhijab,” ungkap Tya saat berbincang dengan Wolipop baru-baru ini di Senayan City, Jakarta Selatan.

Saat itu, Tya mengaku kesulitan menemukan daily outfit yang nyaman untuk anaknya. Dari keresahan itu, lahirlah brand yang kini ditekuninya, Little Missmos.

“Saya yakin ini adalah masalah banyak orangtua yang juga memiliki anak-anak yang mulai ingin berpakaian sopan dan berjilbab. Little Missmos hadir untuk mencoba menjawab solusi tersebut, dan Alhamdulillah saat itu sambutannya sangat baik,” jelas Tya.

Bermodalkan keberanian, sedikit bahan baku, dan semangat belajar, Tya mulai memproduksi dalam jumlah kecil, lalu memasarkan lewat media sosial. Modal awalnya berjualan hanya cukup untuk membeli beberapa bahan baku.

“Saya coba produksi dalam jumlah kecil dulu, lalu saya foto dan unggah di sosial media. Dari situ saya mulai belajar bagaimana mengatur keuntungan agar bisa terus berputar. Jadi, bagi saya modal awal bukan hanya soal uang, tapi juga soal keberanian untuk mulai dari kecil,” lanjut Tya.

Perjalanan Jatuh Bangun Bisnis

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Brand Litlle Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Tya mengaku awalnya memulai bisnis seorang diri. Saat brandnya perlahan tumbuh, dia kemudian merekrut tim tak sampai tiga orang.

“Sekarang jumlah karyawan sudah berkembang sesuai kebutuhan produksi, marketing, dan penjualan. Jadi, jumlah tim memang naik turun menyesuaikan kondisi, tapi yang pasti perlu tetap ditanamkan semangat untuk tumbuh bersama,” jelasnya.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Ia melihat peluang karena sesuai dengan target pasar yang ingin ditujunya. Seiring berjalannya waktu, Tya bertemu banyak teman di komunitas-komunitas yang membuatnya paham langkah demi langkah apa yang perlu ditempuh untuk membuat Little Missmos terus bertumbuh.

Perjalanan membangun Little Missmos tentu tidak selalu mulus. Tya menghadapi beragam tantangan. Namun, ia memilih untuk fokus mencari solusi satu per satu. Diskusi dengan komunitas bisnis, mentor, hingga tim internal menjadi kunci baginya untuk tetap adaptif dan menemukan jalan keluar di tengah ketidakpastian.

“Satu hal yang mungkin akhirnya saya sadari penuh, menjalankan sebuah bisnis dari nol dengan tujuan ingin terus bertumbuh adalah bahwa di setiap langkahnya berisi tantangan demi tantangan. Mulai dari gagal produksi saat cashflow sedang tidak baik-baik saja, tiba-tiba ditinggal karyawan saat kerjaan sedang banyak-banyaknya, produksi banyak tanpa perhitungan pasti yang akhirnya tidak diserap pasar, atau sebaliknya produksi sedikit ternyata permintaan sangat tinggi sehingga bagian produksi perlu mengejar kekurangan secepat mungkin, dan masih banyak hal-hal tidak terduga lainnya,” ungkap Tya.

Dalam menghadapi tantangan atau masalah, Tya memecahnya menjadi bagian-bagian kecil agar tidak kewalahan. Strategi ini membantunya lebih fokus menemukan solusi yang realistis dan terukur.

“Dengan memecah masalah besar menjadi langkah-langkah kecil, saya bisa fokus mencari solusi yang realistis. Tidak jarang saya berdiskusi dengan sesama pelaku bisnis, mentor, atau bahakan cukup dengan tim internal untuk mendapatkan banyak sudut pandang tentang masalah yang saya hadapi. Karena bisnis selalu berubah, saya belajar untuk adaptif. Kalau satu cara tidak berhasil, saya mencoba mencari cara lain,” terangnya.

Pandemi menurutnya menjadi salah satu ujian berat dalam menjalani bisnis. Penjualan brandnya sempat menurun drastis karena perubahan perilaku konsumen dan channel penjualan online yang berkembang pesat. Meski sempat hampir mati suri, Little Missmos bangkit kembali berkat momentum Lebaran.

“Ternyata bagaimanapun kondisi sosial distancing saat itu, lebaran tetap menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia untuk membeli baju baru, penjualan Little Missmos kembali meningkat, dan kembali memililiki bahan bakar untuk berjalan lagi, sambil terus beradaptasi dengan chennel pernjualan online yang dinamis,” lanjutnya.

Dari situ, Tya belajar pentingnya menjaga keuangan sehat, fleksibel terhadap tren pasar, serta memperkuat hubungan dengan pelanggan agar bisnis tetap bertahan. Hingga kini, Tya konsisten memproduksi produk untuk busana dan hijab untuk anak. Selain itu, ia juga merambah produk khusus untuk wanita dewasa dengan brand swistya.label.

Fashion Show Perdana

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Little Missmos tampil di panggung besar Fashion Nation Senayan City, event tahunan bergengsi yang kali ini berkolaborasi dengan Kelas Modeling. Dalam kesempatan spesial ini, Tya mempersembahkan koleksi terbarunya bertajuk “Pastel Parade”, sebuah rangkaian busana modest untuk anak-anak perempuan yang ingin tampil cantik, casual, nyaman, sekaligus sopan.

“Ini menjadi pengalaman pertama Little Missmos melakukan fashion show, dan langsung di panggung besar, rasanya luar biasa,” ujar Tya.

Koleksi Pastel Parade hadir untuk mematahkan stigma bahwa busana modest anak terasa ribet dan membatasi gerak. Dengan potongan yang lebih loose namun tetap rapi, ditambah sentuhan palet pastel yang lembut, setiap outfit memberi kesan ringan, ceria, dan membuat anak lebih percaya diri. Bagi Tya, koleksi ini bukan sekadar busana, melainkan selebrasi kecil untuk hari-hari penuh keceriaan anak-anak.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City.Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Brand busana anak siap pakai, Little Missmos tampil perdana di Fashion Nation, Senayan City. Foto: Dok. Little Missmos.

Meski persiapannya terbilang singkat, hanya sekitar satu bulan, Tya dan tim tetap optimis koleksi ini bisa menjadi jawaban kebutuhan fashion anak berjilbab yang sopan tapi tetap menyenangkan.

“Awalnya sempat gugup karena ini fashion show pertama kami, apalagi skalanya besar. Tapi Alhamdulillah tim Fashion Nation dan Kelas Modeling banyak membimbing, sehingga prosesnya terasa lebih mudah dijalani,” ungkapnya.

Dalam pagelaran ini, Little Missmos menampilkan tujuh koleksi, yang terdiri dari atasan, long dress, celana hingga rok. Inspirasi desainnya berangkat dari pengalaman pribadi Tya sebagai ibu yang sering kesulitan menemukan outfit sopan, nyaman, dan tetap fashionable untuk anak-anaknya. Dari situlah lahir ide menghadirkan pilihan modest fashion anak yang ringan dipakai, tapi tetap manis dan ceria.

Lewat koleksi ini, Tya berharap Little Missmos semakin dikenal luas, khususnya sebagai brand yang menghadirkan busana cantik, sopan, dan menyenangkan bagi anak-anak perempuan. “Semoga koleksi ini bisa membuat anak merasa bahagia dengan outfitnya, bebas bergerak, sekaligus tetap anggun,” harapnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Tips Main Padel Anti Gerah untuk Hijabers dari Putri Delina hingga Dinda Hauw

Jakarta

Padel, olahraga raket yang memadukan tenis dan squash, kini menjadi tren baru di kalangan selebriti, tak terkecuali bagi mereka yang berhijab. Bagi para hijabers, menemukan kenyamanan dan gaya saat berolahraga seperti padel seringkali menjadi tantangan tersendiri.

Saat ditemui Wolipop usai mengikuti permainan padel, sejumlah selebriti hijab seperti Putri Delina, Anisa Rahma, hingga Dinda Hauw membuktikan bahwa hijab bukan penghalang untuk di lapangan padel.

Putri Delina mengungkapkan alasan menekuni olahraga padel yang cocok bagi dirinya. “Aku ikut padel setelah bulan puasa habis itu rutin main padel. Jujur pertama kali happy banget karena baru menemukan hobi ih ini aku suka deh. Badminton atau tenis itu kayaknya belum cocok di aku. Pas di padel yes ini aku banget,” ungkap Putri kepada Wolipop saat ditemui di Satu Padel Tournament, di The Raquette Temple, Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (7/10/2025).


Untuk mengatasi masalah kenyamanan saat bermain, anak kedua dari pelawak Sule ini mengungkapkan teknik olahraga padel yang bisa diikuti. Supaya nyaman saat bermain padel, Putri mengatakan perhatikan busana yang dipakai.

“Biar nyaman sebagai hijabers, yang pasti pakaian dulu apalagi yang hijab-an tergantung orangnya pakai seperti apa. Kalau bagi aku bajunya harus yang nyaman. Kalau aku suka pakai hijab bahan paris,” jelasnya.

Pengalaman serupa dirasakan oleh Anisa Rahma yang mulai rutin bermain padel sejak Juli 2025. Selain membuat badan sehat, Anisa menilai padel adalah olahraga yang menyenangkan karena menggunakan taktik, mengasah kecerdasan dan bisa menjalin koneksi dan bisnis.

Padel menjadi motivasi bagi Anisa untuk bergerak aktif setelah sempat merasa malas olahraga di gym atau rumah. Sebagai seorang hijabers, tips utama yang diberikan Anisa adalah memilih outfit yang gampang menyerap keringat dan busana yang tidak membentuk tubuh.

“Yang penting itu pakai outfit yang gampang menyerap keringat. Pilih busana yang nggak membentuk tubuh jadi kita tetap nyaman beraktivitas dan jadi bebas bergerak,” ucap Anisa.

Sementara itu, Dinda Hauw melihat padel sebagai sarana untuk melatih mental. Meski belum rutin, Dinda menekankan pentingnya pemilihan bahan yang tepat karena padel adalah olahraga kardio yang memicu banyak keringat. Ia merekomendasikan bahan dry fit untuk meminimalisir rasa gerah.

“Kalau nyaman main padel aku suka yang menyerap keringat yang bahannya katun dan hijab khusus olahraga. Karena ini kan kardio ya. Jadi benar-benar keringetan banget dan pilih bahan yang dry fit,” tuturnya.

Selebgram hijab Antik Arifani ikut membagikan tips nyaman bagi wanita muslimah yang tertarik olahraga padel. Menurut Antik, busana olahraga ideal harus memiliki beberapa kriteria utama, di antaranya bagian belakang tertutup, berbahan ringan, dan dilengkapi ritsleting di bagian depan untuk kemudahan.

“Pilih bahan yang nggak bikin gerah. Yang penting nyaman dan percaya diri untuk meminimalisir bagian yang menyeplak karena keringat kalau bahannya tipis,” tuturnya.

Untuk rekomendasi bahan, Antik menyarankan parasut, jersey, dan airflow. Ia menyebut bahwa kini sudah banyak merek hijab yang mengeluarkan produk dari bahan-bahan tersebut yang memang nyaman dipakai untuk berolahraga.

Tak hanya atasan, Antik juga memperhatikan detail lain. Ia memilih sepatu tenis dan celana cutbray olahraga berpotongan highwaist yang tidak ketat di bagian bawah. Sementara untuk atasan, ia memilih warna cerah atau gelap yang ringan agar keringat tidak terlalu terlihat.

Antik juga membagikan tips spesifik tentang hijab dan inner. Salah satu kunci kenyamanan adalah inner hijab. Inner yang baik harus memiliki daya serap tinggi, tidak gatal, dan nyaman saat berolahraga.

“Inner bahan airsm kalau keringetan. Salah satu yang terpenting bagi hijabers itu inner karena kita kan berkeringat, apalagi rambut dikuncir,” jelasnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah Wanita Dulu Kelaparan, Kini Pemilik 36 Agensi Model di Indonesia

Jakarta

Kilauan lampu panggung Senayan City, menyambut langkah percaya diri para model dalam ajang tahunan Fashion Nation. Namun, sorotan utama saat itu tak hanya jatuh pada koleksi busana ternama, melainkan juga pada sosok di balik barisan model berbakat: Aulia Zizi, yang dikenal dengan akun @zizisujarwanto.

Siapa sangka, di balik kesuksesan pementasan perdana agensi modelnya, Kelas Modeling.id, tersimpan sebuah kisah perjuangan seorang mahasiswi yang pernah hidup pas-pasan. Aulia yang mengawali karier dari model hijab kini menjadi mentor bagi ratusan talenta muda di Tanah Air.

Perjalanan Aulia bukanlah karpet merah. Jauh sebelum namanya dikenal sebagai pemilik agensi dengan 36 cabang, ia adalah seorang mahasiswi perantauan dengan mimpi besar dan anggaran hidup yang minim. Aulia mengawali kariernya dengan menjajal dunia modeling, fokus pada busana muslim dan hijab, demi menyambung hidup di perantauan.


Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Ia tak malu mengakui masa-masa ngekos dengan biaya seadanya, sebuah periode yang justru menempanya menjadi pribadi yang ulet. Pengalaman pahit manis sebagai model inilah yang memberinya pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan para model modest fashion, sekaligus memicu ide untuk menciptakan platform yang lebih baik. Seperti apa perjalanannya?

Kehidupan Awal Rintis Karier

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Foto Aulia Zizi sebagai pemilik Kelas Modeling.id yang tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Gresnia/Wolipop.

Aulia Zizi mengaku pernah kuliah di Universitas Negeri di Jakarta, jurusan kimia murni. Dia tidak ada latar belakang model sama sekali.

“Kalau memang menekuni dunia model itu saya pernah mengikuti kelas, ikut lomba, pernah ikut fashion show dan menang lomba. Sampai sekarang pun saya masih menjadi model,” kata wanita yang akrab disapa Zizi itu kepada Wolipop baru-baru ini.

Ia mengaku kini sudah mulai mengurangi jadwalnya bekerja sebagai model karena ingin meregenerasi. Pada saat masih kuliah, ia mulai berpikir sampai kapan akan menjadi model.

“Saya mikir regenerasi adalah hal yang paling penting. Semua brand juga ceritanya sama kepengen wajah baru, talenta baru yang segar. Jadi, dari situ lah saya terinspirasi untuk regenerasi,” ungkapnya.

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Kelas Modeling.id ia bangun pada Maret 2019. Saat itu Zizi tidak mempunyai bekal untuk bertahan hidup. Sebagai anak kos, dia bahkan pernah kelaparan karena belum ada uang untuk membeli makan.

“Cerita membentuknya karena saya tidak makan di kosan. Saya perantauan dan tinggal sendiri. Biasanya kalau modeling itu lama cair uangnya. Saya tidak bisa makan,” kenang Zizi.

“Saya ingat betul kalau kita ngekos, itu kan ada kulkas untuk bareng-bareng. Dan itu ada satu telur, saya lupa itu punya saya atau orang lain? Ya sudah deh, saya makan dulu karena saya tidak punya uang sama sekali,” lanjut Zizi seraya mengingat masa lalunya.

Saat uang menjadi model sudah cair, ia langsung mengganti telur yang sudah dimakannya. Dia membeli satu kilogram telur untuk dikonsumsi oleh penghuni kos lainnya.

“Jadi, dari situ saya tidak bisa mengandalkan bakat saya saja. Karena memang namanya model tentunya bersaing secara sehat dan banyak sekali talenta baru dan regenerasi. Kenapa kita mau jadi pesaing kalau kita bisa menjadi yang memproduksinya,” terang Zizi.

Ia berpikir untuk mengubah hidupnya dengan memulai menjadi mentor untuk yang mau belajar seputar dunia model. Saat itu pemilik kelas model yang menggandengnya sebagai mentro membuka satu batch kelas saja.

“Saya bilang kenapa tidak dilanjutkan padahal peminatnya ramai dan ownernya pekerja kantoran dan sampai saat ini masih keep in touch sama dia,” ujar Zizi.

Wanita berhijab ini mengaku pemilik kelas sebelumnya sedang sibuk dengan pekerjaan di kantor dan tak mau melanjutkan bisnis tersebut. Zizi pun meminta izin untuk membuka kelas modelling sendiri.

Ia masih ingat persis awal membuka Kelas Modeling.id merekrut 10 orang wanita. Mendapatkan antusias dari pelanggan dan peminatnya semakin banyak, Zizi pun memutuskan untuk membuka kemitraan.

“Saya membuka kemitraan di tahun 2023. Kita membuat sistem kemitraan dan Alhamdulillah ternyata banyak sekali yang mau bermitra dengan kita hingga kita bisa mempunyai cabang 36 di seluruh Indonesia,” ucapnya haru.

Mulai dari Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta, hingga Balikpapan kelas Modeling. id juga mempunyai model yang biasa tampil di runaway dengan tinggi badan 170 cm ke atas.

“Saya pernah mengirim ke Tokyo Fashion Festival. Itu mereka bisa dipakai untuk internasional, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika ada brand luar yang mencari model yang beragam. Terutama brand negara tetangga,” jelasnya.

Menurut pandangan Zizi, brand terkemuka yang ada di luar negeri mulai melirik potensi model yang ada di Indonesia, karena mempunyai kulit yang eksotis.

“Karena kita itu punya ciri khas kalau mau dibawa ke kancah internasional. Hanya kurang digenjot dan butuh lebih banyak platform yang mendukung talenta muda untuk berkembang,” terang Zizi.

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Bertaburan agensi model di Tanah Air, Zizi menuturkan perbedaan dengan agensi model lainnya. Agensinya tidak menetapkan syarat tinggi badan dan usia. Mulai dari usia lima tahun hingga pensiunan PNS pernah menjadi model di agensinya.

“Yang kita tahu, model itu kan dilihatnya harus tinggi dan kurus. Sedangkan skintone kita itu beraneka ragam yang cantik. Bentuk badan juga berbeda-beda. Dan selama ada jiwa bakat dan jiwanya di model kenapa tidak?” jawab Zizi.

Kelas Modeling Perdana Ikut Fashion Nation

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Aulia Zizi merasa terharu dan tak henti bersyukur bisa menjadi bagian dari acara tahunan fashion show Senayan City. Ia mengajak 52 model, mulai usia lima tahun hingga 30 tahun.

“Jadi yang mau dihightlight di acara ini kalau tagline kita itu Everyone Can Be a Model. Makanya hari ini acaranya itu namanya adalah Kelas Modeling Runaway Celebration,” ucap Zizi.

Zizi menuturkan arti dari tema tersebut merupakan semua orang bisa menjadi model. Ada yang badannya kecil, ada yang sudah mature, tidak tinggi, petite, ada yang tinggi dan curvy.

“Mereka adalah peserta dari setiap batch atau angkatan setiap cabang dan itu dikurasi berdasarkan absensi, progres setiap hari di kelas, dan terpilih lah best student. Ada proses interviewnya juga,” tutur Zizi panjang lebar.

Zizi berharap agensi modelnya bisa menjadi batu loncatan bagi anak-anak yang benar-benar punya potensi di dunia modeling dan hiburan. “Kita berkomitmen ingin terus ikut fashion show setiap tahun, atau bahkan satu tahun bisa dua-tiga kali, karena kami punya banyak sekali talenta berbakat,” pungkasnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com