Tag Archives: hindari

Trik Liburan Low Budget yang Wajib Dicoba, Hemat tapi Tetap Asyik


Jakarta

Liburan nggak selalu berarti harus keluar biaya besar. Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menjelajahi destinasi impianmu tanpa bikin dompet tipis.

Perencanaan yang matang, mulai dari menyusun anggaran, memilih waktu yang pas, hingga berburu promo, bisa membuat perjalananmu jadi lebih hemat tanpa mengurangi keseruan. Berikut deretan trik yang bisa kamu coba untuk liburan seru yang ramah di kantong.

1. Susun Rencana Budget Liburan


Perencanaan adalah kunci utama liburan hemat. Sebelum memesan tiket atau hotel, tentukan terlebih dahulu batas maksimal pengeluaran dan susun perincian anggaran. Hitung biaya transportasi, penginapan, makan, hingga dana darurat.

Mulailah dengan riset destinasi. Cari tahu biaya hidup, harga akomodasi, transportasi lokal, sampai aktivitas gratis yang bisa dinikmati. Sesuaikan budget dengan durasi perjalanan dan hitung estimasi pengeluaran per hari untuk makan, transportasi, dan akomodasi.

Dengan perencanaan budget yang matang, kamu cukup disiplin mengikuti rencana agar kamu tidak boncos di tengah jalan. Selain itu, tetap siapkan dana darurat agar kamu tidak kebingungan ketika terjadi suatu hal di luar perkiraan.

2. Hindari Musim Liburan (High Season)

Harga tiket dan akomodasi biasanya lebih tinggi saat musim liburan sekolah atau akhir tahun. Untuk liburan yang lebih hemat, cobalah bepergian di luar musim liburan (low season). Selain biaya lebih rendah, suasana tempat wisata juga cenderung lebih sepi dan nyaman.

High season sendiri adalah periode ketika jumlah turis membludak sehingga harga tiket dan akomodasi ikut naik.

Kalau kamu mau traveling di Indonesia, waktu ideal untuk menghindari high season di pertengahan Januari-April atau September-November. Biasanya, di bulan-bulan ini juga sering ada promo menarik yang bisa kamu manfaatkan.

3. Pesan Tiket Lebih Awal

Memesan tiket jauh sebelum hari keberangkatan memberi kamu peluang besar mendapatkan harga murah. Menurut laman Save The Student, tiket pesawat cenderung lebih murah saat pertama kali dirilis dan harga cenderung naik mendekati tanggal keberangkatan-terutama saat musim liburan.

Idealnya, untuk penerbangan domestik, pesanlah tiket pesawat minimal 28 hari sebelum keberangkatan untuk menghemat hingga 24%. Untuk penerbangan internasional, kamu bisa melakukan pemesanan sekitar 60 hari sebelum keberangkatan agar bisa hemat sekitar 10%.

Umumnya, harga tiket di hari kerja juga cenderung lebih murah daripada akhir pekan. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur kalender di situs atau aplikasi pemesanan yang menampilkan harga-harga tiket di setiap harinya. Dengan fitur ini, kamu bisa memilih tanggal dengan tiket termurah.

4. Pilih Destinasi Ramah di Kantong

Destinasi yang kamu pilih sangat menentukan besarnya biaya liburan. Beberapa tempat wisata populer biasanya mematok harga tiket masuk, akomodasi, dan makanan yang lebih tinggi. Untuk liburan hemat, coba pertimbangkan destinasi yang kurang ramai namun tetap menawarkan pengalaman seru, seperti kota kecil, wisata alam, atau tempat yang belum terlalu dikenal turis.

Banyak destinasi di dalam maupun luar negeri yang ramah di kantong. Misalnya, Kuala Lumpur dan Vietnam untuk destinasi luar negeri yang terkenal murah. Selain itu, dibandingkan pergi ke daerah Eropa Barat, kamu bisa pergi ke negara-negara Eropa Timur seperti Hungaria, Polandia, dan Bulgaria yang biayanya cenderung lebih rendah.

Selain itu, saat membeli oleh-oleh, hindari area wisata utama karena harga biasanya jauh lebih mahal. Pilih pasar tradisional atau toko lokal untuk mendapatkan harga yang lebih ramah. Hal yang sama berlaku untuk makanan, cobalah street food atau kuliner lokal yang autentik dan terjangkau, daripada makan di restoran mewah. Selain lebih hemat, kamu juga bisa mencicipi cita rasa khas daerah tersebut.

5. Manfaatkan Promo Perjalanan

Jangan lupa untuk selalu manfaatkan promo! Promo bisa jadi kunci penekan budget selama liburan. Gunakan penawaran spesial dari bank atau platform travel untuk memotong biaya tiket pesawat dan hotel.

Buat kamu yang mau liburan hemat tapi tetap liburan ke tempat yang hits, ada kabar gembira! BNI wondrX 2025 menghadirkan Flash Sale tiket pesawat pulang-pergi dengan harga spesial:

  • Jakarta – Denpasar mulai dari Rp790.000
  • Jakarta – Kuala Lumpur mulai dari Rp1.079.000

BNI wondrX hadir di ICE BSD mulai 15 Agustus 2025 sampai 17 Agustus 2025. Karena promo ini cuma berlaku di BNI wondrX 2025, pastikan kamu nggak kelewatan kesempatan emas ini! Info selengkapnya bisa kamu cek di wondrx.bni.co.id.

(akd/akd)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

7 Perlengkapan Motor yang Dibutuhkan Saat Hujan, Jangan Sampai Lupa!



Jakarta

Hujan menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara motor. Jalanan yang licin dan pandangan yang terbatas menjadi faktor kenyamanan dan keselamatan ketika berkendara.

Sehingga, pemilihan perlengkapan motor yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama berkendara. Lantas, apa saja perlengkapan motor yang dibutuhkan saat hujan? Adakah tips untuk berkendara motor saat hujan?

Perlengkapan Motor yang Dibutuhkan Saat Hujan

Ada beberapa perlengkapan motor yang akan dibutuhkan saat hujan turun. Mulai jas hujan yang tahan air, helm yang dapat menjaga pandangan tetap baik, hingga sepatu dan sarung tangan yang kedap air.


1. Jas Hujan

Saat musim hujan, perlengkapan pertama yang harus dibawa oleh pengendara motor adalah jas hujan. Mengutip laman Suzuki, selain dapat melindungi diri dari basah air hujan, penggunaan jas hujan juga bisa memberi kenyamanan ketika berkendara.

Kamu bisa memilih jas hujan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada jas hujan ponco, ponco tandem, overcoat, jas hujan rok, mantel, jas hujan gamis, hingga setelan/training.

Jas hujan training dapat lebih melindungi badan sementara jas hujan ponco tandem bisa digunakan untuk kamu yang sering membawa penumpang. Pastikan jas hujan sesuai dengan ukuran tubuh dan tidak menghalangi pergerakanmu ya.

2. Helm

Helm adalah perlengkapan wajib yang harus digunakan ketika berkendara. Sehingga, saat hujan barang ini tidak boleh ketinggalan.

Pilih helm yang cocok digunakan saat musim hujan. Menurut laman Planet Ban, pastikan kaca helmnya bisa melindungi mata dan tetap dapat menjaga pandangan dalam kondisi yang baik. Kamu bisa menggunakan pelapis kaca helm agar air tidak menempel di bagian kaca.

3. Sarung Tangan

Selanjutnya, perlengkapan yang harus dimiliki yaitu sarung tangan. Pilih sarung tangan yang kedap air, sehingga air tidak merembes ke dalam dan membuat tangan basah. Dengan sarung tangan yang tidak licin, pengendara juga dapat mempertahankan cengkraman pada kontrol stang kendaraan.

4. Sepatu

Saat hujan, kaki menjadi bagian yang rentan terkena cipratan air. Sehingga, kamu perlu menggunakan sepatu dengan jahitan tertutup dan dari bahan anti air.

Dengan sepatu ini, kaki akan tetap kering dan aman terlindungi. Pastikan kamu memilih ukuran yang pas agar air hujan tidak masuk ke dalam sepatu. Adapun alternatif lain untuk melindungi kaki adalah menggunakan pelindung kaki (wiper) yang tahan air.

5. Rompi Pelindung Hujan

Perlengkapan selanjutnya yang bisa kamu gunakan saat hujan adalah rompi pelindung hujan atau tahan air. Meski tak wajib dimiliki, tapi rompi ini bisa memberikan lapisan pelindung tambahan bagi tubuh.

6. Pelapis Tahan Air

Kalau kamu memiliki box motor, bagasi, atau tas pelana pada motor, lengkapi perlindungan tambahan seperti pelapis tahan air. Barang ini menjaga barang bawaan dari terkena air hujan.

7. Sarung Penutup Motor

Sarung penutup motor berfungsi untuk melindungi motor dari hujan ketika sedang diparkir. Selain motor terbebas dari air hujan dan kelembaban, sarung penutup motor juga mencegah rembesan air hujan masuk ke komponen penting motor. Pilih sarung motor dengan ukuran yang pas dengan bahan berkualitas.

Tips Berkendara Motor Ketika Hujan

Selain menggunakan beberapa perlengkapan yang telah disebutkan, ada beberapa tips yang perlu kamu ketahui ketika berkendara motor saat hujan.

1. Atur Kecepatan Motor

Kondisi jalan akan lebih licin ketika hujan. Jadi, kamu harus mengatur kecepatan dengan hati-hati.

Jangan lupa untuk memperhatikan batas kecepatan. Sehingga, saat ada genangan, kamu bisa segera memperlambat laju kendaraan.

2. Pastikan Kondisi Rem

Selain mengatur kecepatan motor, proses pengereman juga harus dilakukan dengan benar ketika hujan.

Pastikan rem dalam kondisi yang baik dan hindari mengerem secara mendadak yang bisa menyebabkan ban motor slip. Selain itu, perhatikan jarak dengan kendaraan depan agar mampu melakukan pengereman.

3. Hindari Genangan Air

Hindari melewati genangan air yang terlalu dalam. Cara ini juga untuk menghindari jika ternyata genangan tersebut adalah lubang besar.

4. Nyalakan Lampu Utama

Fungsi lampu utama adalah memberi visibilitas yang baik bagi pengendara lain. Menyalakan lampu utama dapat membuat pengendara lain bisa melihatmu dengan jelas. Sebab, saat hujan, kondisi jalan menjadi lebih gelap.

5. Tingkatkan Kewaspadaan

Jarak pandang menjadi terbatas ketika hujan. Jadi, tingkatkan kewaspadaan saat berkendara. Perhatikan kondisi jalan dan pengendara di sekitar.

Itulah beberapa perlengkapan motor yang diperlukan saat hujan. Jangan lupa selalu berhati-hati dalam berkendara ya detikers.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

5 Cara Berkendara Motor Biar Hemat Bensin



Jakarta

Ada beberapa trik yang bisa dipraktikan agar penggunaan BBM pada sepeda motor lebih irit. Berikut caranya.

Sepeda motor menjadi salah satu alat transportasi yang hemat dalam penggunaan bahan bakar. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa diterapkan agar konsumsi BBM bisa lebih hemat. Dengan begitu, biaya operasional kendaraan juga bisa direm.

Nah berikut ini adalah 5 cara mengendarai motor agar lebih hemat bensin dikutip dari Directasia, Jumat (13/9/2024).


Cara Hemat BBM Motor

1. Pertahankan Kecepatan Stabil

Mengendarai motor dengan kecepatan stabil adalah salah satu kunci utama untuk menghemat bahan bakar. Menggonta-ganti kecepatan secara mendadak atau sering melakukan pengereman akan memaksa mesin bekerja lebih keras. Hal tersebut tentunya menghabiskan banyak bensin. Usahakan untuk mempertahankan kecepatan konstan, terutama ketika berkendara di jalan raya atau jalan yang sepi. Idealnya, berkendara dengan kecepatan 40-60 km/jam bisa menjadi titik optimal untuk menghemat bahan bakar.

2. Perawatan Rutin Kendaraan

Perawatan motor secara berkala sangat penting agar mesin tetap dalam kondisi prima. Gantilah oli motor sesuai jadwal, bersihkan filter udara, dan pastikan kondisi busi tetap baik. Mesin yang terawat dengan baik akan bekerja lebih efisien, sehingga konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat. Selain itu, pastikan tekanan ban selalu sesuai standar pabrikan. Hal ini dikarenakan ban yang kurang angin akan meningkatkan gesekan dan memaksa mesin bekerja lebih keras.

3. Hindari Beban Berlebihan

Motor yang membawa beban berlebih akan memaksa mesin bekerja lebih keras, yang berarti lebih banyak bahan bakar yang dikonsumsi. Pastikan untuk tidak membawa barang-barang yang tidak diperlukan selama berkendara. Jika memang harus membawa barang, usahakan distribusi berat barang di motor seimbang agar mesin tidak terbebani secara berlebihan.

4. Matikan Mesin saat Berhenti Lama

Jika Anda berhenti di lampu merah yang durasinya lama atau sedang menunggu dalam antrean yang tidak bergerak, matikan mesin motor. Mesin yang dibiarkan menyala tanpa bergerak tetap akan mengkonsumsi bensin. Dengan mematikan mesin saat berhenti lama, Anda bisa menghemat bahan bakar hingga beberapa persen setiap harinya.

5. Pilih Rute yang Efisien

Mencari rute perjalanan yang lebih pendek dan lancar bisa membantu mengurangi konsumsi bahan bakar. Hindari jalan yang sering macet atau penuh dengan lampu merah. Aplikasi navigasi pada ponsel dapat membantu Anda menemukan rute yang lebih efisien dengan menghindari kemacetan dan jalan berliku. Semakin lancar perjalanan Anda, semakin hemat pula konsumsi bensin.

Itulah 5 cara mengendarai motor agar lebih hemat bensin yang bisa Anda terapkan. Dengan menerapkan kelima cara di atas, Anda dapat menghemat bahan bakar motor dalam keseharian. Selain lebih hemat, berkendara dengan cara yang lebih efisien juga dapat memperpanjang umur mesin.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Cara Inreyen Motor Baru, Kecepatan Maksimal Cuma Segini


Jakarta

Meski teknologi terus berkembang, motor baru tetap perlu melakukan inreyen untuk mengoptimalkan kinerja seluruh komponen, sehingga tak ada kendala ketika digunakan. Begini cara inreyen motor yang benar.

Inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi, atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan. Tentunya di masa inreyen, konsumen harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.

Wahana Makmur Sejati selaku Main Dealer Sepeda Motor Honda di Jakarta-Tangerang memiliki beberapa tips jitu yang dapat diterapkan oleh konsumen setia Honda. Berikut tips cara melakukan proses inreyen agar optimal.


1. Kecepatan Kendaraan Stabil

Konsumen disarankan tidak memacu sepeda motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 km/jam. Rpm juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga.

2. Hindari Berkendara Ekstrem Ketika Kondisi Jalan Basah atau Licin

Untuk sepeda motor baru, konsumen disarankan tidak melakukan rem mendadak di kondisi apapun. Di 500 km pertama, daya cengkeram ban juga mengalami adaptasi sehingga sangat berbahaya apabila melaju di jalanan basah atau licin.

3. Jangan Mengangkut Beban Berlebih

Berdasarkan buku panduan pemilik, terdapat informasi terkait bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Di masa inreyen, konsumen disarankan untuk tidak membawa barang yang melebihi batas berat agar usia komponen tidak berkurang.

4. Ganti Oli Motor Berkala

Di buku servis terdapat informasi bahwa konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Ini bertujuan buat membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan sehingga tidak ada penggumpalan partikel sisa di dalam mesin.

5. Patuhi Setiap Panduan di Buku Pedoman

Dengan mengikuti panduan dari buku pedoman pemilik, kondisi komponen sepeda motor akan lebih baik dan tahan lama. Tentunya didukung dengan cara berkendara konsumen yang tidak agresif.

“Untuk setiap motor baru Honda tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen. Namun alangkah lebih baiknya jika konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” tutur Wahyu Budhi selaku Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.

Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan dapat segera beradaptasi dengan motor baru, baik itu dari sisi posisi berkendara, handling, pengereman dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.

“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan. Setelah terbiasa, konsumen harus mengedepankan keselamatan berkendara agar selalu aman dan tidak mengalami insiden ketika berkendara,” tutup Wahyu.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Kiat Aman Touring Akhir Tahun Pakai Motor



Jakarta

Musim liburan sering menjadi momen yang dinanti buat berkumpul dengan keluarga atau menjelajahi tempat-tempat baru. Namun dengan meningkatnya volume kendaraan di jalan, pengendara motor harus lebih waspada dalam menjaga keselamatan berkendara.

“Keselamatan berkendara adalah prioritas utama, terutama di musim liburan ketika lalu lintas jalan cenderung lebih padat. Pemotor harus bijak, juga disiplin dalam berkendara demi melindungi diri sendiri dan pengguna jalan lainnya,” ujar Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani.

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan saat berkendara di musim liburan:

1. Sepeda motor dan kelengkapan surat


Sebelum melakukan perjalanan, pastikan kondisi motor dalam keadaan prima. Periksa tekanan angin ban, rem, oli, lampu, serta komponen lain yang mendukung keselamatan. Jangan lupa membawa surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK yang masih berlaku, dan kartu identitas lainnya.

2. Perlengkapan berkendara

Gunakan perlengkapan berkendara yang lengkap seperti helm SNI, jaket tebal, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu longgar atau aksesori yang bisa mengganggu konsentrasi.

3. Patuhi rambu lalu lintas

Perhatikan rambu lalu lintas dan kondisi sekitar. Jangan memaksakan diri untuk melaju kencang, terutama di jalanan yang kurang familiar. Pastikan tetap menjaga jarak aman agar memiliki ruang untuk bermanuver jika diperlukan.

Selain pengendara harus memperhatikan hal tadi, tidak lupa juga agar tetap selalu terjaga perjalanannya dan bisa dengan selamat sampai ke tujuan, harus menghindari hal-hal seperti berikut ini:

1. Penggunaan ponsel

Jika Anda perlu menggunakan ponsel untuk membalas pesan ataupun mengangkat panggilan masuk, berhentilah di tempat yang aman.

2. Beban berlebihan

Hindari membawa beban berlebihan yang dapat mempengaruhi keseimbangan sepeda motor. Beban yang terlalu berat tidak hanya membahayakan Anda tetapi juga pengguna jalan lainnya.

3. Jumlah Penumpang

Perhatikan jumlah penumpang atau pembonceng, standarnya berkendara dengan sepeda motor terdiri dari pengemudi dan pembonceng alias hanya dua orang saja, lebih dari itu sangat tidak dianjurkan.

Musim liburan sering kali diwarnai dengan cuaca yang tidak menentu. Pastikan Anda juga siap menghadapi kondisi seperti hujan atau kabut tebal dengan membawa jas hujan dan memilih rute yang tepat. Berkendara dalam kondisi basah membutuhkan kehati-hatian ekstra, terutama saat melakukan pengereman atau melewati jalan licin.

“Keselamatan adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa ditawar. Harus selalu memperhatikan diri sendiri dan orang lain sesama pengguna jalan, lewat kampanye safety riding #Cari_aman, kami ingin meningkatkan kesadaran bahwa setiap perjalanan harus direncanakan dengan baik untuk mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin bisa terjadi,” jelas Agus.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Nggak Usah Buru-buru, Siapkan Waktu Lebih



Jakarta

Libur Natal dan Tahun Baru ini dimanfaatkan banyak orang untuk bepergian. Tak jarang mereka yang bepergian untuk liburan akhir tahun memanfaatkan kendaraan pribadi. Catat kunci aman berkendara saat liburan dari ahlinya.

Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang juga sebagai Wakil Bidang Pendidikan dan Pelatihan Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) Erreza Hardian membeberkan beberapa cara aman untuk berkendara saat libur Nataru.

“Tentunya liburan Natal dan Tahun Baru kali ini akan banyak mobilitas dilakukan. Terima kasih pemerintah sudah melakukan persiapan dan kolaborasi luar biasa lintas sektoral pula. Pemerintah sudah melakukan tugasnya, pemangku kepentingan lain juga sudah, tinggal kita sebagai masyarakat berperan aktif dan turut andil dalam Libur Nataru berkeselamatan,” kata Reza dalam keterangannya kepada detikOto.


Menurut Reza, pengendara akan sangat bijaksana dan berkeselamatan jika tidak menggunakan kendaraan roda dua pada situasi cuaca, kepadatan lalu lintas dan arus liburan kali ini. Sebab, kendaraan roda dua lebih berisiko mengalami kecelakaan. Apalagi, berdasarkan data Korlantas Polri, sebanyak 78 persen kecelakaan melibatkan sepeda motor.

“Pembatasan angkutan barang pada waktu tertentu malam hari akan mengubah dimensi lalu lintas jalan non-tol. Para pengemudi logistik harus kembali adaptif dengan waktu yang berubah. Bukan tidak mungkin akan bersama dengan para pemotor ini,” ujarnya.

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk berkeselamatan? Yang terpenting, kata Reza, adalah mematuhi rambu dan petugas di lapangan. Juga tidak perlu buru-buru dan siapkan waktu lebih.

“Istirahat cukup sebelum berkendara, prepare waktu lebih panjang agar ketika situasi di perjalanan begitu dinamis tidak diburu oleh waktu seperti layaknya sedang bekerja sehari-hari. Persiapan fisik dan mental juga perlu diperhatikan untuk yang sudah melakukan registrasi dan ikut program mudik Nataru yang difasilitasi pemerintah. Tinggikan tolerasi karena semua orang berusaha sebaik mungkin melayani tapi bersiap untuk segala kemungkinan lebih baik untuk berkeselamatan,” ucapnya.

Menghindari konflik di jalan adalah salah satu cara terbaik berkeselamatan. Persiapan asuransi yang kini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan berbagai klausul pilihan juga menjadi cara antisipasi kerugian yang terjadi baik untuk kendaraan sendiri maupun hal yang dapat saja terjadi di jalan.

“Hindari no viral no justice yang menjadi budaya baru di Indonesia padahal ada roh utama bangsa ini adalah komunikasi dan toleransi. Mind wandering atau pikiran melayang adalah kondisi ketika pikiran tiba-tiba memikirkan hal-hal menarik secara acak. Hal ini merupakan hal yang umum terjadi saat mengemudi apalagi bersama anggota keluarga, kecendrungan lebih rileks dan tidak tegang di jalan juga cara berkeselamatan dalam libur kali ini,” ujarnya.

Perlu dicatat, tidak semua pengguna jalan sedang melakukan liburan di momen ini. Banyak juga yang melakukan pekerjaan dan mobilitas dalam rangka mencari nafkah bahkan mencari keuntungan berlebih pada situasi ini. “Berikan prioritas, senyuman dan komunikasi terbaik untuk mereka-mereka tersebut di atas. Adaptif dan empati terhadap situasi pengguna jalan lain di suatu wilayah,” sebutnya.

“Selamat menikmati Libur Nataru, selamat bertugas kepada para pemangku kepentingan dan selalu ada risiko ketika melakukan mobilisasi. Cuaca sedang tidak baik-baik saja, lingkungan jalan akan bertambah tinggi intensitas dan tekanannya termasuk pengguna jalan lain, itu di luar kontrol dan kewenangan kita, maka yang bisa kita kontrol adalah kita dan keluarga terdekat kita. Bahaya akan selalu ada dan tinggal kita perkecil risikonya untuk berkeselamatan bersama,” pungkas Reza.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

5 Tips Inreyen Motor Baru, Tak Perlu Ngebut di Jalan Raya


Jakarta

Meski teknologi di bidang otomotif terus berkembang, tetapi motor baru yang turun dari dealer perlu dilakukan inreyen. Namun, masih ada pengendara yang tak tahu bagaimana cara inreyen motor yang benar.

Sebagai informasi, inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan agar berfungsi secara optimal. Di masa inreyen, konsumen harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.

Terkadang, sejumlah pengendara tidak peduli soal inreyen. Ketika motor baru sudah diterima, maka langsung gaspol dibawa ngebut di jalan raya. Selain berbahaya, cara tersebut juga dapat merusak komponen di sepeda motor sehingga tidak awet.


Lantas, bagaimana cara inreyen sepeda motor yang benar? Simak sejumlah tipsnya dalam artikel ini.

Tips Inreyen Motor Baru

Mengutip arsip detikOto, Wahana Makmur Sejati selaku Main Dealer Sepeda Motor Honda di Jakarta-Tangerang, memiliki beberapa tips dalam melakukan inreyen motor baru yang tepat dan optimal. Berikut tipsnya:

1. Kecepatan Kendaraan Tetap Stabil

Tips yang pertama adalah mengatur kecepatan sepeda motor tetap stabil. Disarankan tidak memacu motor barunya dengan maksimal saat digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 km/jam.

Selain itu, rpm juga disarankan agar tidak terlalu tinggi di masa inreyen, sehingga komponen mesin akan tetap terjaga baik.

2. Jangan Rem Mendadak

Selama masa inreyen, detikers juga disarankan tidak melakukan pengereman mendadak dalam kondisi apapun. Maka dari itu, sebaiknya berkendara dalam kecepatan rendah di bawah 50 km/jam.

Sebab, daya cengkram ban pada motor baru masih tahap adaptasi, sehingga sangat berbahaya jika motor rem mendadak. Terlebih saat berkendara di jalanan basah atau licin, maka risiko kecelakaan semakin besar.

3. Hindari Mengangkut Beban Berat

Sesuai buku panduan pemilik, terdapat informasi mengenai bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Pada masa inreyen, sebaiknya kamu tidak membawa barang bawaan yang melebihi batas berat. Cara ini dilakukan agar komponen tetap berfungsi secara optimal dan tidak cepat rusak.

4. Ganti Oli Mesin Secara Berkala

Mengacu panduan di buku servis, dijelaskan bahwa konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Hal ini bertujuan untuk membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan, sehingga tidak ada penggumpalan sisa partikel di dalam mesin.

Untuk mengganti oli mesin, kamu bisa membawanya langsung ke dealer resmi terdekat. Biasanya, penggantian oli mesin mengikuti jarak tempuh atau hitungan per bulan.

5. Patuhi Setiap Panduan di Buku Pedoman

Tips berikutnya adalah selalu mematuhi setiap panduan di buku pedoman. Cara ini agar komponen sepeda motor akan lebih optimal dan tahan lama. Selain itu, berkendara motor secara aman dan tidak agresif juga membuat komponen motor tidak cepat rusak.

“Untuk setiap motor baru Honda tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen. Namun alangkah lebih baiknya jika konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” kata Wahyu Budhi selaku Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.

Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan segera beradaptasi dengan motor barunya, mulai dari posisi duduk saat berkendara, handling, pengereman, dan membuka tuas gas. Langkah ini penting untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya karena belum mendapatkan feel berkendara yang nyaman.

“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan. Setelah terbiasa, konsumen harus mengedepankan keselamatan berkendara agar selalu aman dan tidak mengalami insiden ketika berkendara,” pungkasnya.

Itu dia lima tips inreyen sepeda motor baru yang benar. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Biar Gak Salah Paham, Ini Tata Cara Berkendara saat One Way



Jakarta

Korlantas Polri bersama Jasa Marga dan pengusaha jalan bebas hambatan atau tol, bakal menerapkan satu jalur atau one way untuk mengurai kemacetan. Namun sayang, banyak pengendara yang tidak memahami tata cara berkendara saat one way.

Nah kali ini Auto2000 membagikan bagaimana memahami betul tata cara berkendara saat mengikuti skema one way, khususnya bagi yang menggunakan jalur berlawanan atau jalur kanan dari jalur yang normal digunakan.

“Sebagai preferred dealer Toyota di Indonesia, Auto2000 tentu peduli dengan kenyamanan dan keselamatan perjalanan mudik dan arus balik AutoFamily. Dan kami ingatkan untuk skema one way, AutoFamily perlu tetap waspada dan hati-hati untuk menghindari resiko kecelakaan fatal. Untuk itu silakan pelajari tips mengemudi Auto2000 berikut ini,” jelasChief Marketing Auto2000, Yagimin, Sabtu (5/4/2025).


Nah berikut tata cara berkendara saat one way ala Auto2000:

1. Pelajari Jadwal One Way

Sebelum melintas, detikers perlu mengetahui jadwal dan lokasi one way. Informasi mengenai aturan ini biasanya bisa didapatkan melalui social media resmi Korlantas Polri, operator jalan tol Jasa Marga atau media nasional. Bahkan saat berada di jalur one way pun pemantauan update skema lalu lintas juga perlu dilakukan, tentunya oleh penumpang sebagai navigator bukan pengemudi, tujuannya untuk menghindari kebingungan.

2. Persiapan Bagi yang Menggunakan Lajur Berlawanan

detikers yang kemudian akan menggunakan jalur yang berlawanan dari jalur normal, harus bisa beradaptasi dengan cepat terutama terkait dengan posisi rambu lalu lintas, khususnya rambu Patok Kilometer Tol dan juga rambu Penunjuk Jalan.

Posisi rambu Patok Kilometer yang berada di tengah jalan tol bagi pengemudi yang berada di jalur berlawanan tentu posisinya akan menjadi di sebelah kiri, di mana pada saat kita berada di jalur normal posisinya di kanan.

Begitu juga dengan rambu Penunjuk Jalan, posisinya akan menjadi lebih jauh dari pandangan mata pada posisi sebelah kiri, di mana pada jalur normal biasanya tak jauh dari sudut mata sebelah kiri atau bahkan ada di tengah.

3. Pahami Perbedaan Kondisi Jalan

Selain beradaptasi dengan rambu, pengendara juga perlu cepat beradaptasi akan kondisi jalan yang berbeda. Seperti misalnya, pada posisi jalur normal, posisi bahu jalan biasanya berada dekat dengan area non-aspal yang punya lebar cukup untuk 1 mobil. Sementara untuk jalur yang berlawanan posisi bahu jalan tentu berada di sisi tengah tol dan dekat dengan pembatas tol. Jadi berhati-hati saat akan melakukan manuver.

Pengaturan arus lalu lintas dengan satu arah (one way) lokal ditetapkan di Tol Trans Jawa Km 70 hingga Km 188. Begini kondisinya. (dok CCTV Kemen-PU)Pengaturan arus lalu lintas dengan satu arah (one way) lokal ditetapkan di Tol Trans Jawa Km 70 hingga Km 188. Begini kondisinya. (dok CCTV Kemen-PU) Foto: Pengaturan arus lalu lintas dengan satu arah (one way) lokal ditetapkan di Tol Trans Jawa Km 70 hingga Km 188. Begini kondisinya. (dok CCTV Kemen-PU)

4. Atur Kecepatan Mobil

Jangan terpacing euphoria, pengendara masih harus mengontrol kecepatan mobil sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika terlalu pelan, akan menghambat lalu lintas, dan jika terlalu kencang, mobil berpotensi hilang kendalli dan bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

5. Jaga Jarak Aman

Pengendara harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Terapkan teori tiga detik untuk menjaga jarak aman. Dengan menjaga jarak aman, dapat membuat pengendara mengantisipasi segala kemungkinan.

6. Hindari Menyeberang Jalur dan Hati-Hati Saat Menyalip

detikers dilarang untuk menyeberang jalur tanpa ada arahan dari petugas yang berwenang, karena hal tersebut tentu akan membahayakan. Dan berhati-hatilah saat akan mendahului kendaraan lain.

7. Jangan Berhenti di Bahu Jalan

Jika tak dalam kondisi sangat darurat, pengendara tak dianjurkan untuk berhenti di bahu jalan. Manfaatkan rest area yang ada untuk memarkirkan kendaraaan dan memenuhi kebutuhan istirahat pengemudi.

8. Perhatikan Kondisi Sopir dan Penumpang

Metode safety driving perlu diterapkan selama melintasi jalur one way. Yang terutama adalah jangan main ponsel atau hal yang mengalihkan perhatian. Fokus dan waspada dengan melihat ke arah depan, sisi kanan dan kiri lewat spion, dan sesekali melihat ke arah belakang.

Selain itu, pastikan pengendara dalam kondisi prima dan tidak mengantuk agar lebih waspada saat hendak melakukan perjalanan arus balik mudik, khususnya yang memasuki jalur berlawanan. Pastikan pula penumpang tidak ada kebutuhan ke toilet dan bahan bakar mencukupi.

9. Mobil Dalam Kondisi Sehat

Pastikan mobil dalam kondisi sehat sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan arus balik. Lakukan pengecekan kendaraan di Bengkel Siaga Auto2000 yang tetap buka sampai tanggal 6 April 2025. Jangan paksakan perjalanan, saat terdeteksi kendaraan dalam kondisi yang kurang prima, demi keselamatan dan kenyamanan di jalan.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

Jalan Jauh Pakai Mobil Listrik? Lakukan Ini Biar Gak Abis Baterai di Jalan!



Jakarta

Bepergian jarak jauh dengan mobil listrik kini bukan lagi hal yang sulit. Teknologi dan infrastruktur pengisian daya yang terus berkembang membuat perjalanan jadi lebih praktis.

Meski begitu, ada satu hal yang tetap penting diperhatikan yakni kondisi baterai dan jangan sampai kehabisan baterai di tengah jalan. Karena itu, perencanaan rute dan pengisian daya jadi kunci utama untuk memastikan perjalanan tetap lancar.

Menurut Aldi Ruvian dari After Sales Department AION Indonesia, sekarang udah ada fitur bernama trip planner yang bisa bantu perhitungan titik-titik charging selama perjalanan.


“Ada yang namanya trip planner gitu ya. Jadi trip planner itu bisa dipakai dari aplikasi-aplikasi untuk pengisian daya (charging) seperti yang saya contohkan dari PLN Mobile misalkan, dia sudah ada semacam trip planner. Jadi misalkan pelanggan ingin melakukan perjalanan ke suatu kota, di titik mana aja sih yang nanti sebaiknya dilakukan charging,” jelas Aldi.

Di sisi lain, Marketing Communications dan Public Relations AION Indonesia, Valdo Prahara, juga menyebutkan bahwa pengguna mobil listrik sekarang umumnya sudah paham dengan kondisi mobilnya serta tantangan yang mereka hadapi saat perjalanan jauh.

AION Indonesia sudah berulang menguji mobilnya untuk perjalanan jauh, bahkan mengajak awak media untuk tes mobil listriknya dari Jakarta ke Semarang tanpa mengecas. Terbukti aman tanpa perlu khawatir.

“Tabiatnya orang-orang yang pakai mobil listrik itu yang sekarang pasti udah bisa banget nge-plan dan juga gak perlu khawatir lagi ya karena produk AION sendiri kan jaraknya cukup jauh,” kata Valdo.

SPKLU PLNSPKLU PLN Foto: 20detik

Tips Berkendara Jauh dengan Mobil Listrik

Agar perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik tetap aman dan nyaman, berikut beberapa tips yang disarankan oleh PLN:

1. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima

Periksa seluruh komponen kendaraan, termasuk tekanan ban, sistem kelistrikan, dan kondisi rem. Pastikan juga baterai dalam keadaan terisi penuh sebelum memulai perjalanan.

2. Manfaatkan Fitur Trip Planner

Gunakan aplikasi seperti PLN Mobile untuk merencanakan rute perjalanan sekaligus melihat lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Perencanaan ini penting untuk menghindari risiko kehabisan daya di tengah perjalanan.

3. Hindari Akselerasi dan Kecepatan Berlebih

Jaga kecepatan agar tetap stabil dan hindari akselerasi mendadak. Kebiasaan berkendara yang agresif dapat mempercepat konsumsi daya baterai.

4. Maksimalkan Fitur Regenerative Braking

Aktifkan mode berkendara hemat seperti ECO Mode atau E-Pedal untuk mengoptimalkan fitur regenerative braking. Fitur ini memungkinkan daya listrik dikembalikan ke baterai saat kendaraan melambat.

5. Siapkan Kabel Charging Pribadi

Saat ini, penyebaran SPKLU belum merata di seluruh daerah. Lantas penting juga bagi pemilik mobil listrik untuk membawa kabel charging sendiri untuk berjaga-jaga baterai lemah di jalan atau untuk mengecas saat di penginapan di kota tujuan.

6. Hindari Jalur dengan Kemacetan Parah

Meski daya yang termakan lebih banyak saat melaju kencang, mobil listrik tetap mengkonsumsi daya saat berhenti apalagi jika sistem AC menyala. Oleh sebab itu, efisiensi akan lebih optimal saat melintasi jalan yang bebas dari kemacetan. Gunakan aplikasi navigasi untuk memantau lalu lintas dan memilih jalur yang lebih lancar.

7. Siapkan Rencana Cadangan

Sebaiknya tentukan titik SPKLU alternatif di sepanjang rute perjalanan. Hal ini berguna apabila lokasi pengisian utama tidak tersedia atau sedang antre.

(mhg/lth)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Baru Jangan Langsung Digeber, Segini Kecepatan yang Dianjurkan


Jakarta

Mobil baru jangan langsung digeber dengan kecepatan tinggi. Segini kecepatan yang dianjurkan untuk mobil baru.

Mobil baru rupanya tidak dianjurkan langsung digunakan untuk kecepatan tinggi. Saat 1.000 km pertama, pemilik mobil harus mengetahui cara berkendara agar performanya bisa optimal. Tak cuma itu, kamu juga bisa membuat umur mobil lebih panjang dengan memperlakukan mobil sesuai anjuran pabrikan.

Mengutip buku panduan manual Mitsubishi Xpander, ada lima hal yang perlu diperlakukan pada mobil baru sebagai berikut.


1. Hindari memacu mesin pada kecepatan (rpm) yang tinggi
2. Hindari start mendadak, akselerasi mendadak, ataupun pengereman mendadak dan juga hindari berkendara pada kecepatan tinggi yang lama
3. Ikuti petunjuk batas kecepatan yang dianjurkan pabrikan. Tak cuma itu, kamu juga wajib memenuhi batas kecepatan yang berlaku di ruas jalan tersebut.
4. Di awal, jangan membawa muatan secara berlebihan di dalam mobil
5. Jangan menggunakan kendaraan ini untuk menderek trailer

Batas Kecepatan Mobil Baru

Dalam anjuran di atas, salah satunya harus mengikuti petunjuk batas kecepatan yang dianjurkan. Memang berapa batas kecepatannya? Untuk mobil dengan transmisi manual, gigi 1 bisa dipacu dengan batas kecepatan 25 km/jam. Selanjutnya bila mobil berada di posisi gigi 2, maka batas kecepatannya 45 km/jam.

Bila tuas transmisi mobil berada di posisi gigi 3, batas kecepatannya 75 km/jam. Di posisi gigi 4, batas kecepatan mobil 100 km/jam. Terakhir pada gigi 5, batas kecepatannya 110 km/jam.

Mobil bertransmisi otomatis beda lagi perlakuannya. Bila pada tuas transmisi L alias Low, batas kecepatannya adalah 30 km/jam. Kalau posisi tuas transmisi di gigi 2, maka batas kecepatannya 60 km/jam.

Selanjutnya bila di posisi D alias Drive, batas kecepatan mobil adalah 100 km/jam. Hal itu bisa dilakukan bila overdrive dalam kondisi mati. Sementara bila fitur overdrive dalam posisi menyala, maka batas kecepatan di gigi D adalah 105 km/jam.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com