Tag Archives: hujan

Masjidil Haram Diguyur Hujan, Ini Tips Umrah agar Aman dan Lancar


Jakarta

Masjidil Haram diguyur hujan belakangan ini. Ramalan cuaca menunjukkan hujan akan berlangsung di beberapa bagian wilayah, termasuk Makkah dan Madinah.

Dilansir dari SPA, Rabu (7/8/2024), Pusat Meteorologi Nasional memprediksi hujan badai sedang hingga lebat yang menyebabkan hujan deras disertai hujan es dan angin kencang akan membatasi jarak pandang di beberapa bagian wilayah Najran, Jazan, Aseer, Al-Baha, Makkah, dan Madinah kemarin.

Media yang berbasis di Tanah Suci, Inside the Haramain, membagikan potret Masjidil Haram yang tengah diguyur hujan pada Selasa (6/8/2024) kemarin. Tampak jemaah melakukan tawaf sambil memakai payung.


Menanggapi cuaca di Masjidil Haram tersebut, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membagikan tips umrah agar aman dan lancar.

“Kondisi hujan di dekat Rumah Suci memerlukan kewaspadaan ekstra saat umrah. Demi keselamatan Anda, ikuti dengan cermat semua panduan dan arahan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait saat melakukan ritual dalam cuaca basah,” ujar kementerian melalui akun X, Selasa (6/8/2024).

Tips Umrah saat Hujan

Berikut beberapa tips umrah dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang bisa menjadi panduan jemaah sebagai antisipasi hujan:

  • Tetap pantau terus ramalan cuaca.
  • Bawa payung tahan air untuk melindungi diri dari hujan.
  • Bagi yang tidak dalam keadaan ihram dan wanita, disarankan mengenakan pakaian tahan hujan.

Adapun, apabila hujan turun ketika sedang menjalankan ritual umrah, jemaah bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Jika punya masalah kesehatan, hentikan tawaf Anda.
  • Lanjutkan dengan hati-hati saat berjalan di area mataf untuk mencegah kecelakaan (seperti terjatuh).
  • Demi keselamatan Anda, hindari memakai kaus kaki karena bisa meningkatkan risiko terpeleset.
  • Patuhi panduan instruksi dan petugas keamanan untuk memastikan ibadah lancar dan aman bagi semua orang.

Kementerian minta jemaah agar mempertimbangkan tawaf di tempat yang lebih tinggi di Masjidil Haram selama curah hujan tinggi. “Langkah ini meningkatkan keselamatan dan memungkinkan pengalaman tawaf yang lebih aman,” tutup kementerian.

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

Saudi Sering Dilanda Hujan di Musim Panas, Jemaah Hati-hati


Jakarta

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi memperingatkan curah hujan tinggi dan angin kencang di sejumlah wilayah selama musim panas ini. Makkah dan Madinah turut dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga rendah.

Dilansir Saudi Gazette, Juru Bicara NCM Hussein Al-Qahtani mengatakan, tingginya curah hujan hingga hujan deras yang tercatat di kota Jazan memberikan indikator signifikan mengenai realitas kondisi iklim di wilayah-wilayah Kerajaan.

Al-Qahtani memproyeksikan curah hujan tersebut akan terus berlanjut di sejumlah wilayah. Untuk itu, bulan ini bahkan tercatat sebagai salah satu bulan terhujan, terutama di dataran tinggi yang membentang dari Taif hingga Jazan.


Direktorat Umum Pertahanan Sipil memperingatkan warga untuk menghindari lokasi-lokasi berbahaya seperti lembah, wadi, maupun tempat-tempat yang bisa menampung air, termasuk di jalan raya.

Warga sekitar juga diperingatkan agar senantiasa berhati-hati dalam beraktivitas di tengah hujan dan diminta mematuhi instruksi yang diumumkan melalui berbagai outlet media dan situs media sosial resmi dari pihak berwenang.

Dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), pada Rabu (28/8/2024), prediksi cuaca di Kerajaan kemarin mencatat hujan badai berintensitas sedang hingga deras disertai angin kencang melanda wilayah Jazan, Asir, Baha, Makkah dan Madinah.

Akun media sosial X kantor berita tentang Masjidil Haram, Haramain Info, turut membagikan suasana hujan di Masjidil Haram kemarin. Dilihat detikHikmah, Kamis (29/8/2024), Ka’bah masih terlihat dikelilingi jemaah umrah. Beberapa ada yang mengenakan payung di sekitar Ka’bah.

Sementara hujan ringan dan sedang turun di beberapa wilayah Hail, Tabuk, dan Najran. Angin kencang yang bisa memicu gangguan jarak pandang juga disebut bertiup di beberapa wilayah Riyadh dan wilayah Timur.

Selain itu, dampak hujan yang terus menerus melanda Kerajaan membuat beberapa daerah di dataran tinggi ditumbuhi tumbuhan hijau. Musim hujan yang lebat di wilayah Al-Baha misalnya, meningkatkan jumlah pertumbuhan tutupan vegetasi dan alam hijau di seluruh dataran dan pegunungannya.

Tips Umrah di Tengah Hujan

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan jemaah umrah untuk senantiasa berhati-hati dalam beribadah saat hujan melanda Masjidil Haram. Terlebih, Arab Saudi dilanda hujan deras di beberapa wilayah belakangan ini.

Jemaah diminta berhati-hati saat melakukan tawaf di tengah hujan. Untuk mengurangi risiko terpeleset, jemaah juga diimbau melepas kaus kaki.

Para jemaah bisa menggunakan alas kaki anti licin dan menggunakan payung saat berjalan-jalan di sekitar Masjidil Haram.

Khusus bagi jemaah perempuan, jemaah diimbau untuk senantiasa membawa jas hujan sebagai persiapan untuk ibadah umrah di Masjidil Haram. Jika ada masalah kesehatan, jemaah harus diwajibkan untuk menghentikan ibadah tawafnya.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Makkah Dilanda Hujan, Jemaah Diimbau Pakai Payung



Jakarta

Makkah diguyur hujan lebat pada Senin, (25/11/2024). Masjidil Haram mengeluarkan imbauan keselamatan bagi para jemaah yang tengah melaksanakan ibadah.

Melansir Gulf News, Otoritas Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci merilis panduan di media sosial. Mereka mengimbau jemaah untuk waspada dan mengikuti instruksi petugas.

Beberapa diantaranya seperti berlindung di area yang aman, menggunakan payung genggam dan tetap mendapatkan informasi terbaru tentang peringatan cuaca. Selain itu, jemaah juga diminta untuk mengikuti instruksi dari para pejabat, menghindari penggunaan ponsel saat petir, dan menghubungi layanan darurat untuk melaporkan bahaya atau masalah.


Seiring dengan turunnya hujan deras, Pemerintah Kota Makkah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi demi keselamatan penduduk dan jemaah umrah. Mereka juga akan melaksanakan rencana darurat untuk mengatasi genangan air.

Lebih dari 600 pekerja lapangan, 52 kendaraan khusus, dan 32 kapal tanker besar dikerahkan untuk memompa air dan membersihkan jalan. Para pejabat mengatakan tim beroperasi sepanjang waktu dalam koordinasi dengan otoritas lokal untuk meminimalkan gangguan.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kota suci dan pengunjungnya,” kata pemerintah kota dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, Makkah sedang dilanda curah hujan sedang disertai dengan angin kencang. Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan dini akan potensi badai petir, hujan es, dan banjir bandang di seluruh wilayah Arab Saudi. Termasuk Jazan, Asir, Al Baha, Riyadh, dan Provinsi Timur.

Penduduk dan jemaah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari daerah-daerah rendah yang berpotensi tergenang, dan senantiasa mengikuti informasi terkini terkait kondisi cuaca. Cuaca buruk diperkirakan masih akan berlangsung hingga malam hari, namun diprediksi membaik pada akhir pekan.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Kala Paman Rasulullah Berdoa Meminta Turunnya Hujan



Jakarta

Abbas bin Abdul Muthalib namanya. Paman nabi yang satu ini disebut sebagai orang yang paling kesepian usai wafatnya Rasulullah SAW.

Abbas merupakan saudara bungsu dari ayah Nabi Muhammad. Mengutip dari buku Abbas bin Abdul Muthalib yang ditulis oleh Arief Priambudi, perbedaan umur Abbas dan Rasulullah hanya berkisar dua sampai tiga tahun.

Keduanya sangat akrab, terlebih usia mereka tidak terpaut jauh. Sosok Abbas dikenal sebagai seorang yang pemurah, selalu menjaga dan menghubungkan tali silaturahmi.


Selain itu, Abbas juga disebut sebagai orang yang cerdas. Saking cerdasnya, Abbas memiliki kedudukan yang tinggi di kalangan Quraisy, ia tak gentar membela Nabi Muhammad dari berbagai bencana dan kejahatan kaum Quraisy.

Berkaitan dengan Abbas, ada sebuah kisah menarik. Diceritakan dalam buku Dahsyatnya Ibadah, Bisnis, dan Jihad Para Sahabat Nabi yang Kaya Raya susunan Ustaz Imam Mubarok Bin Ali, pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab terjadi paceklik yang hebat bersamaan dengan kemarau ganas.

Masyarakat berbondong-bondong datang kepada khalifah Umar untuk mengadukan kesulitan dan kelaparan yang menimpa daerahnya masing-masing. Umar lantas meminta para kaum muslimin untuk membantu sesama, penguasa di berbagai daerah diperintahkan mengirim kelebihan daerah ke pusat.

Ka’ab lalu menemui Umar bin Khattab sambil berkata, “Wahai amirul mukminin! Biasanya Bani Israil kalau menghadapi bencana semacam ini, mereka meminta hujan dengan kelompok para nabi mereka,”

Mendengar hal itu, Umar lalu menjawab, “Inilah paman Nabi Muhammad SAW dan saudara kandung ayahnya. Lagi pla, ia adalah pimpinan Bani Hasyim,”

Paman Rasulullah yang dimaksud ialah Abbas bin Abdul Muthalib. Selanjutnya, Umar segera pergi menemui Abbas dan menceritakan kesulitan yang dialami oleh masyarakat.

Setelah itu, Umar dan Abbas naik ke atas mimbar seraya berdoa, “Ya Allah, kami menghadapkan diri kepada-Mu bersama dengan paman nabi kami dan saudara kandung ayahnya, maka turunnkanlah hujan-Mu dan janganlah kami sampai putus asa,”

Kemudian, Abbas memulai berdoa dengan memuja Allah SWT,

“Ya Allah, Engkau yang mempunyai awan, dan Engkau pula yang mempunyai air. Sebarkanlah awan-Mu dan turunkanlah air-Mu kepada kami. Hidupkanlah semua tumbuhan dan suburkanlah semua air susu. Ya Allah, Engkau tidak mungkin menurunkan bencana kecuali karena dosa, Engkau tidak akan mengangkat bencana kecuali lantara taubat. Kini, umat ini sudah menghadapkan diri kepada-Mu, maka turunkanlah hujan kepada kami,” (HR Bukhari dari Anas bin Malik).

Atas izin dan kuasa Allah, setelah doa tersebut dipanjatkan turunlah hujan lebat. Orang-orang lalu bersyukur dan mengucapkan selamat kepada Abbas, “Selamat kepadamu wahai Saqi Haramain yang mengurusi minuman orang di Makkah dan Madinah!”

Dijelaskan dalam buku Pelajaran Agama Islam yang ditulis oleh Hamka bahwa memohon kepada Allah SWT dengan memakai seseorang sebagai perantara diperbolehkan. Hal ini disebut dengan wasilah yang artinya perantara.

Dalam surat Al Maidah ayat 35, Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wabtagū ilaihil-wasīlata wa jāhidụ fī sabīlihī la’allakum tufliḥụn

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan,”

Hal inilah yang juga mendorong Umar bin Khattab untuk mempersilahkan Abbas selaku paman Rasulullah untuk membacakan doa permohonan turunnya hujan. Doa tersebut diriwayatkan dari hadits riwayat Bukhari.

Itulah kisah mengenai paman Nabi Muhammad yang diminta Umar untuk berdoa agar hujan turun. Semoga cerita di atas dapat mempertebal keimanan kita, Aamiin.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com