Tag Archives: iklim

Cerita Bahagia Pemenang Emeron Hijab Hunt 2024 Akan Jalani Umrah Bersama

Jakarta

Ketiga pemenang Emeron Hijab Hunt 2024 mendapatkan beragam hadiah menarik pada malam grand final (31/8/2024) di P7 Ballroom Kuningan City Mall, Jakarta. Salah satu hadiah yang paling berkesan yaitu bisa mendapatkan kesempatan umrah gratis bersama GIS Travel.

Pemenang Emeron Hijab Hunt 2024 yang mendapatkan hadiah umrah yaitu juara pertama Nakeisha Syifa, juara kedua Shasyelfa Setyaning Haryoseno dan juara ketiga Palupi Krakatao. Apa kata mereka bisa umrah gratis bersama GIS Travel?

Nakeisha Syifa mengaku terharu dan bahagia karena mendapatkan kesempatan untuk menjalani umrah yang pertama kali. Ia sebelumnya sudah bercita-cita ingin segera umrah.


“Pastinya senang, haru, campur aduk jadi satu karena Alhamdulillah akhirnya aku dapat panggilan dari Allah untuk ke Tanah Suci. Aku nggak menyangka salah satu wishlist aku untuk masa yang akan datang malah bisa terkabul lebih awal dan lebih cepat,” ujarnya saat ditemui di Hotel Harris Suite Puri Mansion, Jakarta Barat, jelang persiapan umrah bersama GIS Travel.

Remaja berusia 16 tahun ini juga menceritakan persiapannya menjelang berangkat umrah. “Persiapan aku, fisik pastinya supaya di sana nggak sakit karena kondisi iklim dan cuaca di sana yang berbeda,” jelasnya.

Selanjutnya Palupi Krakatao yang merasa bersyukur karena bisa berangkat umrah. Sama dengan Nakeisha, ini juga merupakan umrah pertama baginya.

“Reaksi saat tahu mau berangkat umrah pastinya senang dan bersyukur banget karena ini adalah kali pertama aku umrah. Nggak sabar pengen buru-buru sampai di sana,” ucap Palupi haru.

Ibu dari satu anak ini mengungkapkan mempersiapkan kesehatan fisik menjelang keberangkatannya. “Persiapan khusus lebih kepada kesehatan fisik agar nanti saat berangkat bisa fit dan maksimal dalam beribadah. Tentu di sana akan berdoa terutama untuk keluarga dan orang-orang terdekat,” ujarnya.

“Semoga perjalanan umroh nanti Allah lancarkan dan menjadi perjalanan yang tak terlupakan,” pungkas Palupi.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Kapan Oli Mesin Mobil Hybrid Harus Diganti?



Jakarta

Sama seperti mobil konvensional, mobil hybrid juga masih memerlukan penggantian oli mesin. Oli mesin mobil hybrid tentunya juga wajib diganti secara berkala, apalagi jika mobil selalu digunakan setiap hari dengan jarak tempuh panjang dan kondisi macet-macetan.

“Walaupun kendaraan elektrifikasi, mobil hybrid Toyota tetap membutuhkan perawatan berkala, di antaranya komponen hybrid seperti ECU, baterai, serta motor listrik. Tidak kalah penting adalah mesin bensin yang tetap diandalkan. Karenanya, AutoFamily wajib merawat mesin mobil hybrid secara berkala, khususnya mengganti oli mesin,” terang Yagimin, Chief Marketing Auto2000, dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).

Dampak Buruk Tidak Ganti Oli Mesin


Seiring bekerjanya mesin hybrid, struktur senyawa kimia oli mesin pasti berubah dan kemampuannya dalam menjalankan tugas menurun. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak kotoran alias residu.

Kotoran akan menghambat kinerja mesin dan komponen di dalamnya rusak. Residu berlebihan turut mempengaruhi pompa dan filter oli mesin bahkan mampat. Fungsi oli lainnya seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat.

Toyota Yaris Cross HybridToyota Yaris Cross Hybrid Foto: Toyota Astra Motor

Sebaiknya tak membiarkan oli mesin tidak diganti meskipun mobil jarang dipakai. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi. Kandungan air akibat oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak formula oli dan kemampuannya turun. Alhasil, mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga punya potensi timbul karat yang akan merambat ke berbagai komponen mesin hybrid.

Maka dari itu, walaupun mesin bensin di mobil hybrid Toyota jarang beroperasi karena efisiensi baterai dan motor listrik semakin tinggi, tetap membutuhkan ganti oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Tips Ganti Oli Mesin Hybrid Toyota

Pelajari dengan cermat jenis oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil hybrid di buku manual kendaraan. Diskusikan dengan service advisor bengkel Auto2000 untuk mendapatkan oli yang sesuai kebutuhan mesin mobil.

Cek indeks kekentalan atau viskositas cairan yang ada pada oli mesin. Biasanya terdapat kode spesifikasi oli pada mesin mobil yang tertulis 0W-20, 0W-40, 10W-40, 20W-50 dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan mesin hybrid Toyota supaya oli memberi perlindungan optimal dalam kondisi sangat ekstrem sekalipun.

Kualitas oli mesin sudah diklasifikasikan berdasarkan jenis, masa pakai, teknologi, dan parameter lainnya. API (American Petroleum Institute) adalah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin. Pakai oli mesin dengan API service sesuai kebutuhan mesin agar daya tahannya terjaga.

Manfaatkan oli sintetis dengan formula aditif yang diracik sesuai dengan kebutuhan mesin hybrid. Formulanya dibuat agar memiliki kadar penguapan yang rendah, tahan gesekan supaya dapat melumasi komponen dengan baik, tahan oksidasi untuk mencegah karat, dan punya daya pembersih tinggi.

Silakan gunakan Toyota Motor Oil (TMO) yang telah disesuaikan dengan karakter dan spesifikasi dapur pacu mobil hybrid Toyota dan kondisi iklim tropis Indonesia karena membutuhkan spesifikasi oli yang spesial.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Mengenal Sistem AWD di Nissan X-Trail e-Power Terbaru, Apa yang Bikin Beda?



Jakarta

All New Nissan X-Trail e-Power baru saja diperkenalkan di arena GIIAS 2025. Mobil SUV ini menggunakan sistem penggerak All Wheel Drive (AWD). Istimewanya, pada Nissan X-Trail terbaru ini sistem AWD yang digunakan dikombinasi dengan sistem elektrik. Apa bedanya?

Sebagai informasi, dengan sistem AWD, maka tenaga mesin dibagi ke semua roda, baik depan maupun belakang, secara penuh atau otomatis sesuai kebutuhan. AWD dibekali sensor canggih yang dapat mendeteksi slip pada roda dan menyalurkan tenaga ke roda dengan traksi terbaik.

Sistem AWD menawarkan traksi dan stabilitas lebih baik di berbagai kondisi jalan. Faktor inilah yang membuat berbagai pabrikan memakai sistem AWD untuk model SUV yang memang dirancang dengan kemampuan melibas semua medan, baik on-road maupun off-road.


Distribusi tenaga ke semua roda membuat SUV AWD lebih stabil saat menikung atau berpindah jalur pada kecepatan tinggi. Meskipun unggul di medan berat, AWD tetap halus dan nyaman digunakan di jalan aspal perkotaan. Maka wajar saja saat ini SUV kerap difungsikan sebagai kendaraan keluarga.

“Konsumen SUV saat ini tidak hanya mencari performa, tapi juga kenyamanan dan rasa aman di berbagai kondisi jalan,” ujar Bima Aristantyo selaku Head of Sales and Product Planning NMDI (Nissan Motor Distributor Indonesia) dalam keterangan resminya.

“Itu sebabnya kami menghadirkan teknologi e‑4ORCE, sistem AWD elektrik yang memberikan distribusi tenaga lebih presisi, stabilitas lebih baik, dan tetap nyaman digunakan di jalan sehari-hari. Teknologi ini menjadi pembeda utama X-Trail e‑Power dengan SUV lain di kelasnya,” sambung Bima.

Keunggulan sistem AWD kini makin disempurnakan lewat model terbaru All‑New Nissan X‑Trail e‑Power with e‑4ORCE. e-Power adalah teknologi penggerak listrik unik, canggih yang memberi pengalaman berkendara mobil listrik tanpa harus mengisi daya secara eksternal.

All New Nissan X-Trail e-PowerAll New Nissan X-Trail e-Power Foto: Dok. Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI)

Dilengkapi dengan e-4ORCE, sistem elektrik All-Wheel Drive Nissan memberi kendali optimal dalam setiap manuver di berbagai kondisi jalan. Performa instan dihasilkan dari dua motor listrik yang menghasilkan tenaga 203 PS (front) + 135 PS (rear). Dengan dual motor listrik, e-4ORCE mengatur output tenaga dan kinerja pengereman yang optimal di setiap roda.

Mobil ini juga dilengkapi lima pilihan mode berkendara antara lain, Auto, Sport, Eco, Off-road, dan Snow Mode yang bisa dipilih sesuai kebutuhan saat perjalanan. Setiap mode dapat dipilih dengan mudah, memberikan fleksibilitas dan kenyamanan sesuai situasi perjalanan di berbagai medan, mulai dari jalan licin, berbatu, jalur becek, berpasir, hingga salju.

Auto Mode adalah pengaturan otomatis untuk berbagai kondisi jalan. Mode ini menawarkan karakter yang seimbang antara akselerasi, regenerasi energi dan kenyamanan berkendara dan cocok untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan.

Sport Mode adalah mode berkendara yang menjadi pilihan tepat bagi yang menginginkan performa yang lebih sporty dan agresif. Mode sport cocok untuk digunakan di jalan tol atau ketika ingin menyalip.

Eco Mode adalah mode yang bisa meminimalisir energi dengan tujuan menghemat energi. Mode ini menjadi pilihan ideal saat mengemudi dalam kecepatan konstan.

Sementara Off-road Mode cocok digunakan saat melintasi medan atau jalur tidak rata, memastikan distribusi torsi dan mengontrol traksi di lintasan bebatuan, tanah, dan kondisi jalan rusak.

Terakhir ada Snow Mode, bisa dipilih untuk meredam torsi agar mendapatkan akselerasi lebih halus di permukaan licin. Pada kondisi iklim di Indonesia yang tropis, mode berkendara ini dapat digunakan pada jalan yang licin saat hujan deras ataupun berlumpur.

Soal harga, generasi terbaru Nissan X-Trail ini ditawarkan dengan harga pre-booking mulai dari Rp 795 juta OTR Jakarta.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Kepulauan Seribu, Surga Tropis Tak Terduga di Utara Jakarta



Jakarta

Tak perlu jauh-jauh untuk merasakan liburan bahari tropis. Cukup menyeberang sekitar satu jam dari Jakarta, wisatawan sudah bisa menikmati laut biru jernih, pasir putih, hingga biota laut yang beragam di Kepulauan Seribu.

Sejak ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 2002, Kepulauan Seribu menjadi rumah bagi terumbu karang, hutan mangrove, penyu sisik, hingga elang bondol. Konsep ekowisata berkelanjutan diterapkan agar keindahan alam tetap terjaga, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kawasan ini adalah keindahan alam yang dijaga dengan konsep ekowisata berkelanjutan. Beberapa pulau telah berkembang jadi destinasi wisata, sementara sisanya dibiarkan tetap liar agar menjaga harmoni antara manusia dan alam,” tulis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dalam keterangan resminya, Selas (25/8/2025).


Beberapa pulau populer seperti Pulau Tidung dengan jembatan cintanya, Pulau Pari dengan Pantai Perawan yang tenang, serta Pulau Harapan yang cocok untuk island hopping ke pulau-pulau kecil di sekitarnya, menjadi favorit wisatawan.

Akses ke kawasan ini dapat ditempuh dengan kapal cepat dari Dermaga Marina Ancol atau kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke.

Selain itu, wisatawan tak perlu cuti panjang atau transit di bandara, Kepulauan Seribu menawarkan liburan laut praktis. Dalam satu akhir pekan, wisatawan bisa snorkeling, diving, atau sekadar bersantai menikmati senja dari penginapan terapung.

Aktivitas snorkeling dan diving menjadi daya tarik utama. Perairannya yang relatif tenang membuat kegiatan ini aman bagi pemula hingga anak-anak.

Sejumlah titik favorit di antaranya Pulau Pramuka dengan pusat konservasi penyu, Pulau Sepa yang dijuluki ‘Little Bali’, Pulau Macan dengan eco resort sehingga area perairannya juga kaya biota laut, hingga Pulau Kotok yang ideal untuk fotografi bawah laut.

Selain itu, wisatawan juga bisa mengikuti program transplantasi karang. Kegiatan ini tidak hanya memberi pengalaman berbeda, tetapi juga meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian laut.

Ekowisata bukan hanya tren, melainkan kebutuhan. Di era perubahan iklim dan tekanan lingkungan yang semakin tinggi, Kepulauan Seribu menjadi contoh bagaimana destinasi wisata bisa tetap lestari dan ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan wisatawan.

Dinas Parekraf juga mengingatkan wisatawan untuk memesan penginapan lebih awal saat musim liburan, membawa uang tunai karena tidak semua pulau memiliki ATM, serta menggunakan sunscreen dan perlengkapan snorkeling ramah lingkungan.

Dengan lebih dari 100 pulau kecil, Kepulauan Seribu menawarkan pilihan liburan singkat yang praktis, terjangkau, sekaligus berkelanjutan. Surga tropis di utara Jakarta ini menyimpan pesona alam yang layak dijaga bersama.

Menjelajah Kepulauan Seribu bukan hanya soal memanjakan mata dengan laut biru dan pasir putih, tetapi juga tentang menumbuhkan kepedulian terhadap alam. Setiap kunjungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran turut membantu menjaga kelestarian ekosistem, sehingga generasi mendatang juga dapat merasakan keindahan yang sama.

(akd/akd)



Sumber : travel.detik.com

Gunung Luhur, Puncak Eksotis di Banten



Lebak

Gunung Luhur, sebuah destinasi yang pernah viral saat pertama kali dikenalkan lewat media sosial. Ia memang seeksotis itu.

Awalnya, tempat ini cuma kebun biasa milik warga, tapi karena keindahannya, kini jadi salah satu spot wisata favorit di Banten. Gunung Luhur mendapat julukan “negeri di atas awan” karena pemandangannya. Saat pagi hari, kabut tebal menyelimuti area perbukitan dan menciptakan pemandangan indah yang bikin banyak orang terpukau.

Meski disebut gunung, Gunung Luhur sebenarnya lebih mirip bukit dengan ketinggian sekitar 1.037 meter. Suasananya yang tenang dan udaranya sejuk sangat cocok untuk para pencinta alam yang ingin menikmati suasana sejuk dan tenang tanpa perlu mendaki terlalu ekstrem.


Gunung Luhur di BantenGunung Luhur di Banten Foto: (Afif Farhan/detikcom)

Pemandangan samudera awan di Gunung Luhur ini menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan itu bisa didapatkan di pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB hingga 07.00 WIB. Pengunjung disarankan untuk bermalam di puncak.

Meski demikian, pemandangan samudera awan tidak bisa didapatkan tiap hari. Hal itu tergantung kondisi cuaca.

Untuk memasuki kawasan puncak Gunung Luhur pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000. Bagi yang mau menginap di puncak dapat membawa tenda dan membayar biaya sewa lahan Rp 30.000. Kalau tidak membawa tenda, traveler bisa menyewa tenda dengan biaya Rp 100.000 untuk empat orang.

Iklim di Gunung Luhur hutan hujan tropis berlaku di daerah itu. Suhu rata-rata tahunan di sana yakni 22 derajat Celcius.

Bulan terhangat adalah Oktober yakni dengan suhu rata-rata adalah 23 derajat Celcius, dan yang terdingin adalah Januari dengan suhu 21 derajat Celcius.

Gunung Luhur terletak di area Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tepatnya di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Lokasinya hanya sekitar 70 km dari Rangkasbitung dan 140 km dari Jakarta, jadi bisa dijangkau menggunakan kendaraan pribadi dengan mudah.

Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa memakai opsi melalui kereta ke Stasiun Rangkasbitung, lalu dilanjutkan dengan sewa mobil atau angkutan umum hingga Desa Citorek.

Setelah itu, perjalanan dapat dilanjutkan dengan ojek atau berjalan kaki ringan untuk mencapai puncak Gunung Luhur. Jalannya sudah diperbaiki dan relatif ramah untuk kendaraan, jadi perjalanan cukup lancar selama kondisi cuaca mendukung.

(bnl/ddn)



Sumber : travel.detik.com

BRIN Riset Ketersediaan Air di IKN, Ini Dampaknya Jika Tidak Tercukupi


Jakarta

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian persentase ketersediaan air di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sekitarnya. Riset tersebut dilakukan melalui Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN.

Kajian ini dilakukan menggunakan pendekatan metode Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Saraf Tiruan (JST). Kajian dilakukan menggunakan data satelit selama Januari hingga Desember 2022.

Seberapa Banyak Ketersediaan Air di IKN?

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh BRIN, ketersediaan air di IKN dan sekitarnya menunjukkan ketersediaan air tinggi atau high water (HW) 0,51%, air vegetasi atau vegetation water (VW) sebanyak 20,41%, dan non air atau non water (NW) 79,08%.


Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Laras Toersilawati mengatakan, contoh dampak apabila ketersediaan air di IKN tidak tercukupi yakni perubahan iklim dan lingkungan. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya hujan, baik jumlah hari hujan maupun curah hujan. Hal ini juga menimbulkan penurunan kualitas air menjadi asam dan tercemar zat besi.

Terlebih, menurutnya ketersediaan air yang tidak tercukupi juga dapat menimbulkan dampak sosial serta lingkungan terhadap peningkatan kebutuhan air. Pasalnya, pendatang yang tertarik ke IKN dapat meningkatkan kebutuhan air bersih.

Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah?

Laras menyebut, untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan air di IKN, maka pemerintah dapat membangun bendungan dan sistem perpipaan baru, serta embung.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah membangun hutan kota dan melakukan konservasi lahan melalui reboisasi atau penanaman pohon pengganti. Sebab,terjadi alih lahan dari hutan industri eucalyptus menjadi lahan terbangun.

“Penerapan Kota Spons (Sponge City) dengan cara mengelola air hujan secara alami, menyerap dalam tanah, dan memanfaatkan kembali. Serta tak kalah penting melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menghemat dan tidak mencemari air, ini bisa menjadi solusinya,” jelas Laras, dikutip melalui keterangan tertulis BRIN, pada Rabu (1/9/2025).

Metode Kajian BRIN

Penelitian BRIN menggunakan citra Sentinel-2A yang dianalisis langsung melalui Google Earth Engine (GEE) untuk menghitung tiga indeks spektral, yakni Indeks Air Permukaan Tanah (LSWI), Indeks Perbedaan Vegetasi Ternormalisasi (NDVI), serta Indeks Perbedaan Air Ternormalisasi (NDWI).

Ketiga indeks tersebut digunakan sebagai prediktor dalam model ANN atau JST.

“JST atau ANN ini merupakan sistem pemrosesan informasi dengan karakteristik yang mirip dengan jaringan saraf biologis, yaitu jaringan saraf pada otak manusia,” jelas Laras.

Ia mengatakan, JST semula dirancang sebagai alat pengenalan pola dan analisis data yang unggul daripada metode statistik konvensional yang mengharuskan data berdistribusi normal.

Lebih komprehensif Laras menjelaskan, model yang dibuat mengikuti tahapan-tahapan dalam jaringan saraf tiruan, yakni menentukan arsitektur jaringan saraf tiruan yang meliputi lapisan masukan dan keluaran, penyiapan data sampel, pelatihan data sampel, serta pengujian data yang sudah dan belum dilatih.

Ia menilai, penginderaan jauh dengan satelit digunakan untuk mendeteksi perubahan kadar air dalam tanah atau vegetasi dengan menggunakan indeks inframerah dekat (NIR) 0,7-1,3 μm dan SWIR.

Tiga metode citra satelit multiband dipakai dalam penelitian untuk memperkirakan badan air permukaan, yakni NDVI; NDWI; dan LSWI.

(nah/twu)



Sumber : www.detik.com

Letak Garis Khatulistiwa, Ini 13 Negara yang Dilewati


Jakarta

Tahukah detikers bahwa nama negara Ekuador diambil dari kata equator alias khatulistiwa? Ya, garis nol derajat yang membagi Bumi ini bukan hanya penting secara geografis, tapi juga jadi identitas bagi beberapa negara. Yuk, simak negara-negara apa saja yang dilewati!

Mungkin detikers sudah tak asing lagi mendengar istilah garis khatulistiwa. Garis imajiner yang terletak pada lintang nol derajat (0°) ini membagi Bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan utara dan selatan. Panjangnya sekitar 40.075 kilometer, melewati lautan serta daratan di berbagai belahan dunia.


Mengutip laman ensiklopedia Britannica, khatulistiwa menjadi salah satu garis lintang penting dalam geografi karena menandai wilayah dengan intensitas sinar Matahari yang relatif konstan sepanjang tahun. Inilah sebabnya daerah di sekitar khatulistiwa cenderung beriklim tropis, dengan suhu panas, curah hujan tinggi, serta siang dan malam yang hampir sama panjang.

Negara-Negara yang Dilewati Garis Khatulistiwa

Dikutip dari World Population Review, setidaknya ada 13 negara yang dilintasi garis khatulistiwa. Sebagian besar terletak di Afrika, sedangkan sisanya berada di Amerika Selatan serta Asia-Pasifik. Berikut daftarnya:

  1. Ekuador
  2. Kolombia
  3. Brasil
  4. São Tomé dan Príncipe
  5. Gabon
  6. Republik Kongo
  7. Republik Demokratik Kongo
  8. Uganda
  9. Kenya
  10. Somalia
  11. Indonesia (dilewati di beberapa pulau, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga pulau-pulau kecil lain)
  12. Maladewa
  13. Kiribati

Dari total 13 negara di atas, ada 11 yang daratannya benar-benar dilintasi garis khatulistiwa. Sementara itu, di Maladewa dan Kiribati, garis nol derajat ini tidak melewati daratan, melainkan melintasi wilayah perairan di kedua negara kepulauan tersebut.

3 Negara dengan Monumen Khatulistiwa

Indonesia merupakan negara tropis dua musim satu-satunya di Asia Tenggara. Pontianak merupakan salah satu kota yang dilewati garis khatulistiwa dan memiliki monumen khusus yang menjadi destinasi wisata dan sarana edukasi. Pontianak juga sering dijuluki sebagai “Kota Khatulistiwa”.

Ekuador memiliki monumen khatulistiwa bernama Mitad del Muno. Monumen tersebut dibuat sebagai penanda garis khatulistiwa serta ramai dikunjungi wisatawan.
Uganda juga memiliki monumen penanda garis khatulistiwa. Monumen ini bertempat di Kota Kayawabe dan sekaligus menjadi ikon wisata setempat.
Perlu diketahui bahwa negara yang terletak di garis khatulistiwa memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

  • Beriklim tropis, panas dan lembab. Cuaca di negara tropis cenderung hangat dan bersahabat.
  • Memiliki kekayaan biodiversitas tinggi, terutama hutan hujan tropis.
  • Dengan lama siang dan malam yang hampir sama, negara-negara khatulistiwa memiliki potensi energi surya yang cukup besar sepanjang tahunnya.

Di sisi lain, perubahan iklim membuat panas di negara-negara khatulistiwa tidak nyaman bagi warganya untuk beraktivitas di luar ruangan pada waktu-waktu tertentu. Semoga bermanfaat ya detikers!

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Pemprov Bali Tegaskan Lokasi Bandara Bali Utara Belum Ditentukan



Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menegaskan bahwa hingga kini belum ada penetapan resmi lokasi pembangunan Bandara di Bali Utara. Pernyataan itu disampaikan untuk merespons tudingan bahwa Pemprov Bali dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dianggap melecehkan arahan Presiden serta merusak iklim investasi.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Bali, Nusakti Yasa Weda, menekankan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tidak secara eksplisit menyebutkan lokasi pembangunan bandara tersebut. Nusakti menjelaskan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tidak secara eksplisit menyebutkan lokasi pembangunan bandara.

“Lampiran IV Perpres tentang Arah Pembangunan Kewilayahan untuk Provinsi Bali, memang tercantum sejumlah rencana intervensi strategis, termasuk pembangunan Bandara Internasional Bali Baru/Bali Utara, namun, dokumen tersebut tidak memuat penetapan lokasi maupun nama resmi bandara,” kata dia.


Sementara beredar narasi-narasi bahwa Bandara di Bali Utara dibangun di Kubutambahan, Buleleng, padahal pemerintah pusat belum sampai tahap penentuan lokasi (penlok), bahkan dengan rencana peralihan lokasi dituding akan merusak iklim investasi.

Dirjen Perhubungan Udara juga telah menyatakan pembangunan bandara baru di Pulau Dewata itu harus dilakukan sesuai peraturan.

Sebelumnya Gubernur Bali juga sudah bersurat resmi ke Dirjen Hubla bahwa Kubutambahan dibatalkan dialihkan ke Desa Sumberklampok, pun jika ingin diubah lagi seperti karena hasil studi tidak sesuai, juga dapat melakukan pencabutan usulan namun dengan dokumen persyaratan.

“Pencantuman Bandara Internasional Bali Baru/Bali Utara dalam Perpres 12/2025 sifatnya masih berupa arahan, penentuan lokasi dan pelaksanaannya wajib mengikuti ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk studi kelayakan teknis dan operasional sesuai standar International Civil Aviation Organisation (ICAO),” ujar Plt Kepala Dishub Bali.

Nusakti menjelaskan bahwa penetapan lokasi bandara Bali utara tidak mungkin dilakukan tanpa adanya studi yang solid, master plan yang telah disepakati pemerintah, serta ketersediaan lahan yang sudah dikuasai oleh pemrakarsa.

Oleh sebab itu Pemprov Bali mengajak masyarakat tak terpengaruh dan ikut memahami bahwa saat ini statusnya masih arahan pembangunan tanpa ada keputusan lokasi.

“Studi yang solid itu harus dilakukan sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, tanpa studi yang memenuhi kaidah hukum dan teknis, penetapan lokasi bandara tidak akan pernah dilakukan,” kata dia.

Pemprov Bali menegaskan setiap rencana pembangunan infrastruktur strategis, termasuk bandara, akan dijalankan sesuai norma dan prosedur yang berlaku demi kepastian hukum dan investasi yang sehat.

Nusaksi juga mengatakan bahwa Gubernur Bali memahami tatanan pemerintahan yang selalu diselenggarakan dengan bersinergi dan berkolaborasi sangat baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk kelancaran pembangunan daerah di Bali.

“Sangat tidak masuk akal sama sekali dan tidak mungkin Gubernur Bali melakukan pelecehan kepada Presiden,” kata dia.

Adapun intervensi pembangunan prioritas di Bali yang tercantum dalam Lampiran IV Perpres Nomor 12 Tahun 2025 meliputi:

1. Peningkatan 6A Pariwisata pada 8 KSPN
2. Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi
3. ⁠Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan
4. Perencanaan pembangunan Tol Singapadu-Ubud-Bangli-Kintamani menuju Bandara Internasional Bali Baru/Bali Utara
5. Pembangunan Bandara Internasional Bali Baru/Bali Utara
6. Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung
7. Pengembangan Pelabuhan Gunaksa
8. Pengembangan Kawasan Perdesaan Shiny di Tabanan
9. Program pengurangan risiko bencana Gunung Agung.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Ibu Kota Arab Saudi Itu Apa? Ternyata Bukan Makkah atau Jeddah



Jakarta

Banyak yang mengira ibu kota Arab Saudi berada di Makkah atau Jeddah. Namun, keduanya bukanlah ibu kota Arab Saudi. Lantas, di mana ibu kotanya?

Selama ini, Makkah dan Madinah menjadi kota populer karena merupakan kota suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Sementara Jeddah, banyak dikenal sebagai kota besar yang memiliki bandara kedatangan terkenal dari berbagai negara.

Nyatanya, ibu kota Arab Saudi justru berada di ‘tengah’ gurun. Di mana itu?


Ibu Kota Arab Saudi

Ibu kota Arab Saudi adalah Riyadh. Letaknya berada di bagian timur Arab Saudi, di wilayah dataran tinggi Najd.

Dari Makkah, letak Riyadh masih membentang sejauh sekitar 873 km. Jika di Indonesia, mirip dengan jarak dari Jakarta ke kota Malang di Jawa Timur.

Riyadh bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga wajah baru Arab Saudi dalam proyek besar Vision 2030. Ini merupakan proyek kota modern di Arab Saudi.

Mengutip Encyclopedia Britannica, Riyadh mulanya hanyalah sebuah oasis kecil di kawasan Najd. Kota ini mulai berkembang pesat pada abad ke-19 setelah menjadi pusat Dinasti Saud.

Pada 1932, ketika Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan oleh Raja Abdulaziz, Riyadh ditetapkan sebagai ibu kota resmi, menggantikan kota Diriyah yang sebelumnya berfungsi sebagai pusat kekuasaan.

Riyadh dipilih karena letaknya strategis di tengah Jazirah Arab, sehingga mudah dijangkau dari berbagai wilayah kerajaan. Sejak itu, pembangunan gedung pemerintahan, istana, dan infrastruktur kota terus dilakukan.

Riyadh, Kota Metropolitan Terbesar di Timur Tengah

Mengutip laman UN-Habitat dalam Riyadh City Profile, Riyadh merupakan salah satu metropolitan terbesar di Timur Tengah dengan populasi lebih dari 7 juta jiwa. Riyadh terbagi ke dalam beberapa distrik yang dikelola oleh wali kota serta badan otoritas pengembangan khusus.

Kondisi geografisnya berada di dataran tinggi Najd, dengan iklim gurun yang kering dan suhu musim panas bisa menembus lebih dari 40°C. Meski demikian, Riyadh terus berkembang dengan fasilitas publik berupa jalan raya, transportasi publik modern, hingga proyek metro bawah tanah yang sedang dibangun.

Selain menjadi pusat pemerintahan, Riyadh juga menampilkan wajah budaya Arab Saudi melalui situs bersejarah seperti Istana Al-Murabba dan distrik At-Turaif yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

Riyadh dalam Peta Arab Saudi Modern

Menurut Kementerian Luar Negeri Arab Saudi (MOFA), Riyadh bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga pusat ekonomi, pendidikan, dan budaya. Di kota ini terdapat berbagai universitas ternama, museum nasional, dan pusat kebudayaan.

Riyadh kini menjadi simbol modernisasi Arab Saudi. Lewat Vision 2030, kota ini diproyeksikan sebagai salah satu pusat bisnis, wisata, dan budaya dunia. Proyek besar seperti Riyadh Art menunjukkan ambisi menjadikan kota ini galeri seni terbuka terbesar di dunia.

Dari oasis kecil di gurun Najd, Riyadh kini menjelma menjadi ibu kota modern dengan peran penting di kancah internasional.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Usai Banjir Denpasar, Bandara Bali Utara Perlu Pertimbangkan Aliran Air Hujan



Jakarta

Rencana pembangunan Bandara Bali Utara perlu mempertimbangkan aspek hidrologi secara serius. Banjir yang kembali melanda Denpasar menjadi pengingat bahwa infrastruktur besar tanpa perencanaan tata air yang matang dapat berisiko tinggi, apalagi di wilayah dengan kontur tanah kompleks dan curah hujan tinggi.

Rencana pembangunan Bandara Bali Utara kembali menjadi perbincangan usai desain bandara diluncurkan ke publik. Namun, hingga saat ini belum pasti titik yang menjadi lokasi bandara ini.

Rencana pembangunan bandara di Bali utara itu diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029. Selain itu, dalam PP tersebut disebutkan beberapa rencana pembangunan di wilayah Bali, di antaranya, pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi, perencanaan pembangunan Tol Singapadu-Ubud-Bangli-Kintamani menuju Bandara Internasional Bali Baru/Bali Utara hingga pengembangan Pelabuhan Gunaksa.


Deretan rencana pembangunan itu menjadi sorotan setelah Bali dilanda banjir parah akibat hujan deras dalam tempo dua hari. Perencanaan wilayah dengan matang menjadi catatan penting dari pengamat soal pembangunan Bandara Bali Utara itu.

Prof Dwita Sutjiningsih, pakar hidrologi sekaligus guru besar Universitas Indonesia (UI), mengatakan perlu kehati-hatian dalam pembangunan Bali, terutama perubahan iklim yang drastis menjadi tantangan tersendiri.

“Ini memang harus cermat ya, apalagi climate change ini memang serius terjadi. Nah, rencana pembangunan-pembangunannya itu memang Bali digenjot terus ya, artinya pembangunan itu benar-benar mengubah itu land cover terutama, ya,” kata Dwita dalam perbincangan dengan detiktravel, Rabu (8/10/2025).

“Jadi, dari land use itu kan pasti tutupan lahannya berubah dan pasti berhubungan langsung dengan bagaimana hujan itu berubah menjadi aliran. Kalau banyak lahan yang diubah menjadi permukaan lahan kedap air sehingga hujan yang jatuh itu ya semuanya langsung menjadi aliran gitu,” dia menambahkan.

“Walaupun memang banyak teori bagaimana kita mengubah bentang lahan seperti Green Infrastructure atau Nature Based Solution dan lainnya tetap ada perubahan permukaan,” kata dia lagi.

Dwita mengatakan pembangunan masif di Bali itu seharusnya memperhatikan detail dengan cermat, tak hanya detail dalam desain. Dwita mengingatkan bahwa dalam perencanaan sudah semestinya menakar imbas dari perubahan drastis yang diakibatkan oleh pembangunan.

“Artinya harus pada waktu benar-benar dilihat lokasinya, terus pengaruhnya bagaimana. Kalau tidak dipelajari detailnya, akibatnya itu berjangka panjang dan untuk memperbaikinya tidak mudah dan murah. Kita jangan hanya mengejar pertumbuhan GDP saja, tapi harus juga dihitung yang namanya biaya lingkungan,” kata dia.

“Pasti kan bandara itu mengubah bentang lahan, apalagi maunya juga internasional kan. Skala ruangnya pasti akan dikonversi besar kan. Supaya perubahan terhadap karakteristik hujan menjadi aliran itu tidak terlalu drastis, perlu diperhatikan gitu low impact development. Perlu dikaji dengan hati-hati,” dia menjelaskan.

Tak hanya kajian secara ilmiah dan keberlanjutan saja, Dwita mengingatkan kembali penegakan hukum dalam mengiringi pembangunan. Pemerintah harus tegas menegakkan aturan dan perizinan yang jelas.

“Aturan sudah ada tapi kemudian implementasinya tidak sesuai. Jadi artinya misalnya sudah ada rancangan tata ruang, tapi akhirnya di lapangan beda dan tidak tindakan lanjutan. Nah, kebanyakan kita lemahnya di sana,” kata dia.

Turis Nakal

Selanjutnya Prof Dwita menyoroti banyaknya turis nakal yang datang dan berulah di Bali. Dengan nanti adanya bandara baru, kunjungan turis akan meningkat dan para investor juga akan ramai melirik pembangunan di Bali. Potensi turis nakal juga bertambah.

Dia berharap pemerintah dan masyarakat Bali tegas dalam menyikapi dan mengawasi pergerakan turis dan investor di Bali.

(sym/fem)



Sumber : travel.detik.com