Tag Archives: ikn

2 Wisata Alam Baru Disiapkan di IKN, Lagi Pembebasan Lahan



Penajam Paser Utara

Untuk memperkuat sektor pariwisata seiring rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan pengembangan objek wisata alam.

“Pemerintah kabupaten perkuat sektor pariwisata dengan kembangkan dua objek wisata alam,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Israwati ketika ditanya mengenai potensi wisata di Penajam, seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/8/2025).

Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagai Ibu kota negara baru Indonesia yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dinilai memberi imbas dalam memperbesar peluang sektor wisata lokal untuk berkembang dan memberikan manfaat ekonomi masyarakat.


Pemerintah kabupaten, kata dia, harus menyiapkan sektor wisata agar bisa menarik lebih banyak pengunjung, atau wisatawan, sehingga bermuara pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Saat ini sedang proses pembebasan lahan warga untuk kembangkan dua objek wisata alam,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melibatkan tim penilai (appraisal) bertugas menilai harga tanah yang pantas dan wajar dalam pembebasan lahan mengembangkan objek wisata pantai dan hutan bakau di kabupaten yang akrab disapa Benuo Taka itu.

Objek atau tempat wisata yang bakal dikembangkan tersebut, Pantai Sipakario Kelurahan Nipah-Nipah dan Ekowisata Hutan Mangrove (bakau) Kelurahan Kampung Baru di Kecamatan Penajam.

“Pembebasan lahan dilakukan secara transparan melibatkan tim appraisal dan penilaian lahan didasarkan rencana pengembangan dengan menentukan harga yang ditawarkan kepada pemilik lahan,” katanya.

Hasil penilaian tim appraisal diumumkan secara terbuka, terutama kepada pemilik lahan dan setelah ada kesepakatan bakal dilanjutkan dengan proses pembayaran pembebasan lahan tersebut, demikian Andi Israwati.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

BRIN Riset Ketersediaan Air di IKN, Ini Dampaknya Jika Tidak Tercukupi


Jakarta

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian persentase ketersediaan air di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sekitarnya. Riset tersebut dilakukan melalui Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN.

Kajian ini dilakukan menggunakan pendekatan metode Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Saraf Tiruan (JST). Kajian dilakukan menggunakan data satelit selama Januari hingga Desember 2022.

Seberapa Banyak Ketersediaan Air di IKN?

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh BRIN, ketersediaan air di IKN dan sekitarnya menunjukkan ketersediaan air tinggi atau high water (HW) 0,51%, air vegetasi atau vegetation water (VW) sebanyak 20,41%, dan non air atau non water (NW) 79,08%.


Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Laras Toersilawati mengatakan, contoh dampak apabila ketersediaan air di IKN tidak tercukupi yakni perubahan iklim dan lingkungan. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya hujan, baik jumlah hari hujan maupun curah hujan. Hal ini juga menimbulkan penurunan kualitas air menjadi asam dan tercemar zat besi.

Terlebih, menurutnya ketersediaan air yang tidak tercukupi juga dapat menimbulkan dampak sosial serta lingkungan terhadap peningkatan kebutuhan air. Pasalnya, pendatang yang tertarik ke IKN dapat meningkatkan kebutuhan air bersih.

Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah?

Laras menyebut, untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan air di IKN, maka pemerintah dapat membangun bendungan dan sistem perpipaan baru, serta embung.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah membangun hutan kota dan melakukan konservasi lahan melalui reboisasi atau penanaman pohon pengganti. Sebab,terjadi alih lahan dari hutan industri eucalyptus menjadi lahan terbangun.

“Penerapan Kota Spons (Sponge City) dengan cara mengelola air hujan secara alami, menyerap dalam tanah, dan memanfaatkan kembali. Serta tak kalah penting melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menghemat dan tidak mencemari air, ini bisa menjadi solusinya,” jelas Laras, dikutip melalui keterangan tertulis BRIN, pada Rabu (1/9/2025).

Metode Kajian BRIN

Penelitian BRIN menggunakan citra Sentinel-2A yang dianalisis langsung melalui Google Earth Engine (GEE) untuk menghitung tiga indeks spektral, yakni Indeks Air Permukaan Tanah (LSWI), Indeks Perbedaan Vegetasi Ternormalisasi (NDVI), serta Indeks Perbedaan Air Ternormalisasi (NDWI).

Ketiga indeks tersebut digunakan sebagai prediktor dalam model ANN atau JST.

“JST atau ANN ini merupakan sistem pemrosesan informasi dengan karakteristik yang mirip dengan jaringan saraf biologis, yaitu jaringan saraf pada otak manusia,” jelas Laras.

Ia mengatakan, JST semula dirancang sebagai alat pengenalan pola dan analisis data yang unggul daripada metode statistik konvensional yang mengharuskan data berdistribusi normal.

Lebih komprehensif Laras menjelaskan, model yang dibuat mengikuti tahapan-tahapan dalam jaringan saraf tiruan, yakni menentukan arsitektur jaringan saraf tiruan yang meliputi lapisan masukan dan keluaran, penyiapan data sampel, pelatihan data sampel, serta pengujian data yang sudah dan belum dilatih.

Ia menilai, penginderaan jauh dengan satelit digunakan untuk mendeteksi perubahan kadar air dalam tanah atau vegetasi dengan menggunakan indeks inframerah dekat (NIR) 0,7-1,3 μm dan SWIR.

Tiga metode citra satelit multiband dipakai dalam penelitian untuk memperkirakan badan air permukaan, yakni NDVI; NDWI; dan LSWI.

(nah/twu)



Sumber : www.detik.com

AHY Paparkan Hasil Kinerja di 1 Tahun Pemerintahan Prabowo


Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat perannya dalam mempercepat pembangunan wilayah. AHY juga terus menyukseskan program swasembada sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian bangsa di tahun pertama kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurutnya, infrastruktur bukan hanya soal beton dan baja, melainkan tentang bagaimana membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan menghadirkan kualitas hidup yang lebih baik bagi rakyat.

“Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan untuk infrastruktur benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan,” ujar AHY, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

“Pendekatan kita adalah holistik dan berkelanjutan, mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang,” sambungnya dalam acara Media Gathering yang digelar di Jakarta, Senin (21/10).

Kemenko Infrastruktur sendiri mengorkestrasi lima kementerian teknis. Di antaranya Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional RI (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum RI (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP), Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub), dan Kementerian Transmigrasi RI (Kementrans).

Melalui sinergi tersebut, agenda prioritas nasional yang dijalankan meliputi pertumbuhan ekonomi, swasembada air, pangan, energi, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Pada Kementerian ATR/BPN, pemerataan pembangunan wilayah dilakukan melalui agraria dan tata ruang. Di Kementerian PU difokuskan pada infrastruktur dasar.

Sementara Kementerian PKP mengembangkan perumahan serta sarana dan prasarana permukiman. Di samping itu, Kemenhub memperkuat konektivitas nasional, dan Kementrans mendorong pemerataan wilayah melalui berbagai program berbasis masyarakat.

Untuk menunjang swasembada pangan, pemerintah membangun, meningkatkan dan merehabilitasi jaringan irigasi yang mengairi ratusan ribu hektare lahan sawah. Sedangkan untuk swasembada air, telah dibangun sejumlah bendungan di berbagai provinsi, dengan progres mencapai 60 persen-10 bendungan rampung dari target 15 unit.

Swasembada di sektor energi melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang ditopang dari sumber surya, air, angin, panas bumi, bioenergi, dan nuklir dengan kapasitas total 42,6 gigawatt (GW). Jika digabung dengan energi fosil 16,6 GW dan penyimpanan 10,3 GW, total penambahan kapasitas pembangkit mencapai 69,5 GW.

Pemerintah juga menginisiasi 165 Sekolah Rakyat yang menampung 15.920 siswa. Saat ini, pemerintah sedang membangun 104 lokasi Sekolah Rakyat di berbagai kabupaten kota pada 2026 bagi 121.320 siswa.

Selain itu, Kementerian PU juga akan membantu membangun 264 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai fasilitas pendukung pendidikan dan gizi masyarakat.

Dalam program 3 juta rumah, melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah terbangun 200.809 unit atau 57% dari target 350.000 unit. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) mencapai 23.420 unit atau 52% dari rencana 45.073 unit, sementara PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) diterapkan pada 177.970 unit rumah.

Pembangunan sarana, prasarana, dan utilitas umum akan berjalan di 456 lokasi pesisir, 858 perdesaan, dan 800 perkotaan, disertai penanganan permukiman kumuh di 17 provinsi dan 32 kabupaten/kota.

Selain itu juga ditopang dengan sejumlah program unggulan transmigrasi yakni Trans Tuntas yang telah menerbitkan 6.615 Sertifikat Hak Milik (SHM) untuk transmigran.

Kemudian Trans Lokal yang dimana 1.299 KK telah ditempatkan pada 10 lokasi, lalu Trans Karya Nusa dengan 95 KK transmigran telah bekerja dalam penempatan Trans Karya Nusa.

Selanjutnya ada Trans Patriot yakni sebanyak 2.000 akademisi dan guru besar ditempatkan di 154 lokasi transmigrasi, serta Trans Gotong Royong yang telah tercapai 42 MoU dengan 23 diantaranya Perguruan Tinggi, 2 BUMN, 16 Kementerian/Lembaga dan 1 Lembaga Non Pemerintah.

Infrastruktur untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan dan pembangunan 711,02 km jalan dan 184,42 meter jembatan dilakukan pada tahap pertama, serta 567,74 km jalan dan 6,8 meter jembatan pada tahap kedua.

Selain itu, jalan tol operasi sepanjang 90,79 km, 6 terminal tipe A, 2 terminal barang internasional, dan 20 pelabuhan yang direhabilitasi maupun dikembangkan. Program ini juga mendukung bandara perbatasan, Ibu Kota Negara (IKN), dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Di sektor perkeretaapian, peningkatan dilakukan pada stasiun, jalan rel, sistem elektrifikasi, sinyal, dan telekomunikasi. Sejumlah inovasi turut dijalankan seperti penurunan harga tiket Nataru sebesar 10% dan Lebaran sebesar 13-14%.

Inovasi lainnya yaitu peluncuran sistem ALL Indonesia, serta pengendalian Over Dimension Over Loading (ODOL) dengan target zero ODOL pada 2027.

Sementara itu, pengembangan Kawasan Rebana dan Aerocity Kertajati menjadi contoh nyata inisiatif strategis yang diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah berbasis industri dirgantara dan logistik.

AHY berpendapat pembangunan infrastruktur harus berbasis tata ruang berkelanjutan agar selaras dengan pelestarian lingkungan.

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kini diperkuat dengan peta skala besar dari Badan Informasi Geospasial (BIG), sehingga daerah dapat menetapkan kawasan produktif tanpa mengorbankan ruang hijau.

“Dengan RDTR yang jelas dan berbasis data geospasial, investasi bisa lebih cepat masuk tanpa mengorbankan lingkungan,” tegas AHY.

Pemerintah juga mendorong peremajaan kendaraan angkutan agar memenuhi standar ramah lingkungan, membuka peluang industri otomotif dan energi bersih sebagai bagian dari transformasi menuju ekonomi hijau.

Langkah konkret lainnya dilakukan melalui pembangunan infrastruktur pengaman pesisir Pantura Jawa untuk melindungi lebih dari 50 juta warga pesisir, sistem drainase modern, normalisasi sungai, serta pengembangan fasilitas waste-to-energy sebagai bagian dari strategi infrastruktur hijau yang juga membuka lapangan kerja baru.

“Infrastruktur yang kita bangun hari ini adalah investasi jangka panjang bagi kesejahteraan rakyat. Dari tata ruang, transportasi, energi, hingga lingkungan, semuanya kita rancang dengan semangat keberlanjutan dan pemerataan,” kata AHY.

“Kita tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun fondasi masa depan yang lebih adil, hijau, dan inklusif,” sambungnya.

Sebagai informasi, pada kesempatan ini AHY turut didampingi oleh Sekretaris Kemenko Ayodhia GL Kalake; Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Nazib Faizal; Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Muhammad Rachmat Kaimuddin; dan Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Perumahan dan Sarana dan Prasarana Permukiman Ronny Ariuly Hutahayan.

Hadir pula Staf Khusus Bidang Manajemen dan Kerja Sama Antar Lembaga Agust Jovan Latuconsina; Staf Khusus Bidang Hukum dan Regulasi Sigit Raditya; Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Herzaky Mahendra Putra; Staf Khusus Bidang Kerja Sama Lembaga Non Pemerintah dan Kerja Sama Luar Negeri Merry Riana; Tenaga Ahli Bidang Politik dan Tata Kelola Pembangunan Ahmad Khoirul Umam.

Turut mendampingi AHY, Tenaga Ahli Bidang Manajemen Pimpinan Yudhi Prasetyo Purnomo; Tenaga Ahli Bidang Pembangunan Kewilayahan Berkelanjutan Ali Affandi; Tenaga Ahli Bidang Data dan Teknologi Informasi Diska Putri Pamungkas; serta Tenaga Ahli Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan Zamrony.

Simak juga Video ‘Nilai LSI Denny JA Setahun Prabowo-Gibran: Hubungan Internasional Tertinggi’:

(akd/ega)



Sumber : news.detik.com